Anda di halaman 1dari 25

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“PENANGANAN PENUMPUKAN DAHAK PADA PASIEN TIRAH BARING


DENGAN FISIOTERAPI DADA” DI RUANG ICU RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS AIRLANGGA

Oleh:
Kelompok
C1.3

Nurul Hidayati 132013143015


Arinda Naimauz Zahriya 132013143016
Sekar Ayu Pitaloka 132013143017
Verantika Setya Putri 132013143018
Putri Aulia Kharismawati 132013143019
Ni Putu Neni Indriyani 132013143020
Hanum Amalia Zulfa 132013143021

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) praktik klinik Keperawatan Kritis
Profesi Pendidikan Ners Angkatan A20 Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
Surabaya di Ruang ICU Rumah Sakit Universitas Airlangga yang dilaksanakan pada tanggal
04 Maret 2021 telah dilaksanakan sebagai laporan praktik atas nama:
1. Nurul Hidayati 132013143015
2. Arinda Naimauz Zahriya 132013143016
3. Sekar Ayu Pitaloka 132013143017
4. Verantika Setya Putri 132013143018
5. Putri Aulia Kharismawati 132013143019
6. Ni Putu Neni Indriyani 132013143020
7. Hanum Amalia Zulfa 132013143021

Surabaya, 01 Maret 2021

Pembimbing Akademik

Dr. Yulis Setiya Dewi, S.Kep.Ns., M.Ng.


NIP. 197507092005012001
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Studi : PRAKTIKA KEPERAWATAN KRITIS


Topik : Penanganan Penumpukan Dahak pada Pasien Tirah Baring Dengan Fisioterapi
Dada
Sasaran : Keluarga Pasien
Hari/tanggal : Kamis / 04 Maret 2021
Tempat : Ruang Tunggu ICU Rumah Sakit Universitas
Airlangga Waktu : 10.00-10.30 WIB
Pelaksana :Mahasiswa Profesi Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan mendapatkan
pengetahuan tentang penanganan penumpukan dahak pada pasien tirah baring dengan
fisioterapi dada.
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penjelasan tentang penanganan penumpukan dahak pada
pasien tirah baring, peserta penyuluhan diharapkan mampu menjelaskan tentang :
1. Definisi Dahak
2. Proses Terbentuknya Sputum
3. Klasifikasi Sputum
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dalam Sputum
5. Penatalaksanaan (Cara Penanganan) untuk Mengeluarkan Sputum dengan
Fisiotetapi Dada
III. Sasaran
Sasaran dari kegiatan penyuluhan ini adalah keluarga pasien yang berada di
Ruang tunggu ICU Rumah Sakit Universitas Airlangga
IV. Materi
Materi yang akan disampaikan dalam penyuluhan kesehatan terdiri dari
beberapa sub pokok, diantaranya:
1. Definisi Dahak
2. Proses Terbentuknya Sputum
3. Klasifikasi Sputum
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dalam Sputum
5. Penatalaksanaan (Cara Penanganan) untuk Mengeluarkan Sputum dengan
Fisioterapi Dada
1) Metode
Metode dalam penyuluhan ini adalah metode ceramah. Pertama acara dibuka
oleh moderator dari perwakilan kelompok C1.3 mahasiswa profesi Fakultas
Keperawatan yang sedang bertugas di ruang ICU Rumah Sakit Universitas Airlangga.
Setelah dilakukan pembukaan penyuluhan, salah satu anggota kelompok yang
bertugas sebagai pemateri memberi penjelasan tentang penanganan penumpukan
dahak pada pasien tirah baring dengan fisioterapi dada sedangkan 5 anggota lain
bertugas sebagai fasilitator dan notulen. Setelah materi selesai disampaikan, diadakan
forum diskusi atau tanya jawab.
2) Media
Media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini adalah:
1. Video
3) Setting Tempat

Nb:
: Moderator

: Pemateri

: Observer

: Fasilitator

: Peserta Penyuluhan
4) Pengorganisasian Kegiatan
Pembimbing. Akademik : Dr. Yulis Setiya Dewi, S.Kep.Ns., M.Ng.
Moderator : Nurul Hidayati
Pemateri : Arinda Naimatuz Zahriya
Notulen & Dokumentasi : Sekar Ayu Pitaloka
Verantika Setya Putri
Fasilitator : Putri Aulia Kharismawati
Ni Putu Neni Indriyani
Hanum Amalia Zulfa

5) Job Description
No Pengorganisasian Uraian
1. Moderator a) Membuka acara penyuluhan,
memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta.
b) Menyebutkan kontrak waktu penyuluhan.
c) Memotivasi peserta untuk bertanya
d) Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi
e) Menutup acara penyuluhan.
2. Penyuluh a) Menjelaskan materi penyuluhan dengan
jelas dan bahasa yang mudah dipahami
oleh peserta
b) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan
memperhatikan proses penyuluhan
c) Menjawab pertanyaan peserta.
3. Fasilitator a) Menjawab pertanyaan jika ada peserta yang
bertanya kepadanya.
b) Memotivasi peserta untuk bertanya materi
yang belum jelas
c) Membagikan leaflet kepada peserta.
4. Observer  Mencatat nama dan jumlah peserta, serta
menempatkan diri sehingga memungkinkan
dapat mengamankan jalannya proses
penyuluhan. Mencatat pertanyaan yang
diajukan peserta
 Mengamati perilaku verbal dan non verbal
peserta selama proses penyuluhan.
 Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan
rencana penyuluhan

6) Pelaksanaan
Respon Peserta
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Pelaksana
Penyuluhan
1. 5 menit Pembukaan: 1. Menjawab salam Moderator
a. Mengucapkan salam 2. Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan
c. Kontrak waktu
d. Menjelaskan tujuan
dari penyuluhan
e. Menyebutkan materi
penyuluhan yang
akan diberikan.
f. Menggali
pengetahuan peserta
2. 15 Menit Pelaksanaan 1. Mendengarkan Penyuluh
penyampaian materi 2. Memperhatikan
tentang: penjelasan
1. Definisi Dahak pemateri
2. Proses Terbentuknya 3. Mencermati
Sputum materi
3. Klasifikasi Sputum
4. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi
Pertumbuhan dalam
Sputum
5. Penatalaksanaan (Cara
Penanganan) untuk
Mengeluarkan Sputum
dengan Fisioterapi
Dada
3. 5 menit Diskusi: 1. Mengajukan Moderator
1. Memberikan pertanyaan dan
kesempatan pada fasilitator
peserta untuk
mengajukan
pertanyaan kemudian
didiskusikan bersama
dan menjawab
pertanyaan.
4. 5 menit Evaluasi: a. Menjawab Moderator
a. Menanyakan kepada pertanyaan dan dan
peserta penyuluhan menjelaskannya fasilitator
tentang materi yang b. Melakukan
diberikan langkah cuci
b. Meminta peserta tangan
untuk mengulang
secara individu.
5. 5 menit Terminasi: 1. Memperhatikan Moderator
2. Menyimpulkan hasil 2. Mendengarkan
penyuluhan 3. Menjawab salam
3. Mengucapkan
terimakasih kepada
peserta
4. Membagikan leaflet
5. Mengakhiri dengan
salam
7) Evaluasi
1. Struktur
a) Kesiapan materi
b) Kesiapan SAP
c) Kesiapan media: Poster
d) Peserta hadir di tempat penyuluhan minimal 10 orang
e) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa
f) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan pada hari
sebelumnya
2. Proses
a) Fase dimulai sesuai waktu yang direncanakan
b) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c) Peserta mengajukan pertanyaan
d) Peserta mampu mereview materi penyuluhan
e) Penyuluh, fasilitator dapat menjawab pertanyaan dari peserta
f) Suasana penyuluhan tertib dan tenang
g) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3. Hasil
Peserta dapat menjelaskan tentang:
a) Peserta yang datang 10 orang atau lebih
b) Acara dimulai tepat waktu
c) Peserta mengikuti acara sesuai dengan aturan yang disepakati
d) Peserta memahami materi yang disampaikan oleh penyaji
e) Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan
dengan benar yang diajukan penyaji.
MATERI PENYULUHAN

PENANGANAN PENUMPUKAN DAHAK PADA PASIEN TIRAH BARING


DENGAN FISIOTERAPI DADA

A. Definisi Dahak

Dahak (sputum) adalah bahan yang dikeluarkan dari paru dan trakea melalui mulut,
biasanya juga disebut dengan ecpectoratorium (Dorland, 1992). Sputum yang dikeluarkan
oleh seorang pasien hendaknya dapat dievaluasi sumber, warna, volume dan
konsistensinya karena kondisi sputum biasanya memperlihatkan secara spesifik proses
kejadian patologik pada pembentukan sputum itu sendiri. Pemeriksaan sputum diperlukan
jika diduga terdapat penyakit paru-paru. Membran mukosa saluran pernapasan berespons
terhadap inflamasi dengan meningkatkan kelauran sekresi yang sering mengandung
mikroorganisme penyebab penyakit.

Sputum berbeda dengan sputum yang bercampur dengan air liur. Cairan sputum lebih
kental dan tidak terdapat gelembung busa diatasnya. Sputum diambil dari saluran nafas
bagian bawah sedangkan sputum yang bercampur air liur diambil dari tenggorokan.
Menurut (Hidayat, 2006), gangguan pada sistem pernapasan menyebabkan terjadinya
penurunan kemampuan klien untuk batuk produktif, sehingga penyebaran mukus dalam
bronkus meningkat terutama pada posisi terlentang, akibat hal ini terjadilah penumpukan
sputum di saluran pernapasan. Untuk mengurangi penumpukan sputum, salah satunya
dengan mereposisikan paru yang menggantung. Maka dari itu perlu dilakukan mobilisasi
untuk mencegah terjadinya penumpukan sputum.

Penumpukan sputum tersebut kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor,


diantaranya; infeksi pada saluran pernapasan, asap rokok dan debu, kondisi mukosa,
tingkat cedera kepala dan ketidakmampuan untuk melakukan mobilisasi (Perry and Potter,
2005). Infeksi pada saluran napas, biasanya disebabkan oleh virus dan bakteri, penyakit
sistem pernapasan akibat virus dan bakteri dibedakan menjadi penyakit saluran napas atas
dan penyakit saluran napas bawah (Willson and Sylvia, 2005). Faktor asap rokok dan
debu, merupakan penyebab paling sering batuk,perokok seringkali menderita batuk kronis
karena terus menerus mengisap benda asing (asap) dan saluran napasnya seringkali
mengalami peradangan kronik (Doenges, Frances and Geissier, 1999; Carpenito, 2011).

Penumpukan sputum pada klien dapat dicegah dengan mempertahankan kepatenan


jalan napas, diantaranya dengan meminta klien melakukan napas dalam dan membatukan
sputum tiap 1 sampai 2 jam, dengan cara menginstruksikan klien melakukan napas dalam
sebanyak 3 kali dan membatukan pada saat mengeluarkan napas yang ketiga (Pahria,
2009). Dapat pula dengan melakukan mobilisasi atau perubahan posisi untuk mengurangi
penumpukan sputum. Untuk menjamin keadekuatan mobilisasi maka perawat dapat
mengajarkan klien latihan ROM, apabila klien tidak mempunyai kontrol motorik volunter
maka dapat dilakukan latihan rentang gerak pasif (Perry and Potter, 2005).

B. Proses Terbentuknya Sputum


Orang dewasa normal bisa memproduksi mukus sejumlah 100 ml dalam saluran napas
setiap hari. Mukus ini digiring ke faring dengan mekanisme pembersihan silia dari epitel
yang melapisi saluran pernapasan. Keadaan abnormal produksi mukus yang berlebihan
(karena gangguan fisik, kimiawi atau infeksi yang terjadi pada membran mukosa),
menyebabkan proses pembersihan tidak berjalan secara normal sehingga mukus ini
banyak tertimbun. Bila hal ini terjadi membran mukosa akan terangsang dan mukus akan
dikeluarkan dengan tekanan intra thorakal dan intra abdominal yang tinggi, dibatukkan
udara keluar dengan akselerasi yang cepat beserta membawa sekret mukus yang tertimbun
tadi. Mukus tersebut akan keluar sebagai sputum. Sputum yang dikeluarkan oleh seorang
pasien hendaknya dapat dievaluasi sumber, warna, volume dan konsistensinya, kondisi
sputum biasanya memperlihatkan secara spesifik proses kejadian patologik pada
pembentukan sputum itu sendiri.

C. Klasifikasi Sputum
1) Sputum yang dihasilkan sewaktu membersihkan tenggorokan kemungkinan berasal
dari sinus atau saluran hidung bukan berasal dari saluran napas bagian bawah.
2) Sputum banyak sekali dan purulen kemungkinan proses supuratif.
3) Sputum yg terbentuk perlahan dan terus meningkat kemungkinan tanda
bronchitis/bronkhiektasis.
4) Sputum kekuning-kuningan kemungkinan proses infeksi.
5) Sputum hijau kemungkinan proses penimbunan nanah, warna hijau ini dikarenakan
adanya verdoperoksidase, sputum hijau ini sering ditemukan pada penderita
ronkhiektasis karena penimbunan sputum dalam bronkus yang melebar dan
terinfeksi.
6) Sputum merah muda dan berbusa kemungkinan tanda edema paru akut.
7) Sputum berlendir, lekat, abu-abu/putih kemungkinan tanda bronkitis kronik.
8) Sputum berbau busuk kemungkinan tanda abses paru/bronkhiektasis.
9) Berdarah atau hemoptisis sering ditemukan pada Tuberculosis.
10) Berwarna-biasanya disebabkan oleh pneumokokus bakteri (dalam pneumonia).
11) Bernanah mengandung nanah, warna dapat memberikan petunjuk untuk pengobatan
yang efektif pada pasien bronkitis kronis
12) Warna (mukopurulen) berwarna kuning-kehijauan menunjukkan bahwa pengobatan
dengan antibiotik dapat mengurangi gejala.
13) Warna hijau disebabkan oleh Neutrofil myeloperoxidase
14) Berlendir putih susu atau buram sering berarti bahwa antibiotik tidak akan efektif
dalam mengobati gejala. Informasi ini dapat berhubungan dengan adanya infeksi
bakteri atau virus meskipun penelitian saat ini tidak mendukung generalisasi itu.
15) Berbusa putih-mungkin berasal dari obstruksi atau bahkan edema.

D. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dalam Sputum


a. Suplai Nutrisi
Mikroba sama dengan makhluk hidup lainnya, memerlukan suplai nutrisi sebagai
sumber energi dan pertumbuhan selnya. Unsur-unsur dasar tersebut adalah
karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen, sulfur, fosfor, zat besi dan sejumlah kecil
logam lainnya. Ketiadaan atau kekurangan sumber-sumber nutrisi ini dapat
mempengaruhi pertumbuhan mikroba hingga pada akhirnya dapat menyebabkan
kematian. Kondisi tidak bersih dan higinis pada lingkungan adalah kondisi yang
menyediakan sumber nutrisi bagi pertumbuhan mikroba sehingga mikroba dapat
tumbuh berkembang di lingkungan seperti ini. Oleh karena itu prinsip dari pada
menciptakan lingkungan bersih dan higinis adalah untuk meminimalisir sumber
nutrisi bagi mikroba agar pertumbuhannya terkendali.
b. Suhu Temperatur
Suhu merupakan salah satu faktor penting di dalam mempengaruhi dan
pertumbuhan mikroorganisme. Suhu dapat mempengaruhi mikroba dalam dua
cara yang berlawanan:
1) Apabila suhu naik maka kecepatan metabolisme naik dan pertumbuhan
dipercepat, sebaliknya apabila suhu turun maka kecepatan metabolism akan
menurun dan pertumbuhan diperlambat.
2) Apabila suhu naik atau turun secara drastis tingkat pertumbuhan akan terhenti
kompenen sel menjadi tidak aktif dan rusak, sehingga sel-sel menjadi mati.
Berdasarkan hal di atas maka suhu yang berkaitan dengan pertumbuhan
mikroorganisme digolongkan menjadi tiga yaitu:
a) Suhu minimum yaitu suhu yang apabila berada di bawahnya maka
pertumbuhan terhenti.
b) Suhu optimum yaitu suhu dimana pertumbuhan berlangsung paling cepat
dan optimum (disebut juga suhu inkubasi)
c) Suhu maksimum yaitu suhu yang apabila berada di atasnya maka
pertumbuhan tidak terjadi, sehubungan dengan penggolongan suhu di atas
maka mikroba digolongkan berdasarkan ketahanan panas, mikroba
dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu :
1) Peka terhadap panas apabila semua sel rusak dipanaskan pada suhu
60°C selama 10-20 menit.

2) Tahan terhadap panas apabila dibutuhkan suhu 100°C selama 10 menit


untuk mematikan sel.

3) Thermodurik dimana dibutuhkan suhu lebih dari 60°C selama 10-20


menit tapi kurang dari 100°C selama 10 menit untuk mematikan sel.
c. Keasaman atau Kebasaan (pH)
Setiap organisme memiliki kisaran pH masing-masing dan memiliki pH optimum
yang berbeda-beda. Kebanyakan mikroorganisme dapat tumbuh pada kisaran ph
8,0– 8,0 dan nilai pH di luar kisaran 2,0 sampai 10,0 biasanya bersifat merusak.
d. Ketersediaan Oksigen
Mikroorganisme memiliki karakteristik sendiri-sendiri di dalam kebutuhannya
akan oksigen. Mikroorganisme dalam hal ini digolongkan menjadi:
1) Aerobik: hanya dapat tumbuh apabila ada oksigen bebas.
2) Anaerob: hanya dapat tumbuh apabila tidak ada oksigen bebas.
3) Anaerob fakultatif: dapat tumbuh baik dengan atau tanpa oksigen bebas.
4) Mikroaerofilik: dapat tumbuh apabila ada oksigen dalam jumlah kecil.

E. Penatalaksananaan (Cara Penanganan) Untuk Mengeluarkan Sputum dengan


Fisioterapi Dada

Penatalaksanaan bertujuan untuk mengupayakan pengeluaran dan mengurangi sekresi


dahak dengan cara drainase postural serta mencegah terjadinya infeksi. Upaya drainase
dahak tergantung pada jumlah dahak yang diproduksi, namun sebaiknya dilakukan paling
tidak dua kali sehari, yaitu pada saat bangun tidur di pagi hari dan pada saat akan tidur
malam. Sering kali diperlukan penggetaran dinding dada agar dahak mudah keluar, yaitu
dengan cara memukul punggung.
Fisioterapi dada adalah salah satu perawatan fisioterapi yang terdiri dari beberapa
teknik yang digunakan untuk membebaskan atau membersihkan jalan nafas dari sekret
untuk meningkatkan fungsi pernafasan. Fisioterapi dada ini dapat digunakan untuk
pengobatan dan pencegahan pada penyakit paru obstruktif menahun, serta penyakit paru
karena kelainan otot syaraf dan kelainan parenkim paru.
Tujuan diberikannya fisioterapi dada untuk :
1) Mencegah terjadinya penumpukan sekret
2) Membuang sekret dari jalan nafas atau sistem pernafasan sehingga sekret dapat
dikeluarkan denan cara batuk atau suction
3) Memperbaiki, memelihara dan memperkuat otot-otot pernafasan
4) Meningkatkan efisiensi pernafasan
5) Meningkatkan ekspansi paru-paru
6) Mencegah paru-paru kolaps
7) Membantu pasien untuk dapat bernafas dengan leluasa sehingga kebutuhan
oksigen dalam tubuh terpenuhi

Berikut teknik-teknik yang digunakan dalam melakukan fisioterapi dada, antara lain :

a. Teknik Clapping / Perkusi

Clapping atau perkusi adalah tepukkan atau pukulan ringan pada dinding dada klien
menggunakan telapak tangan yang dibentuk seperti mangkuk, tepukan tangan secara
berirama dan sistematis dari arah atas menuju kebawah. Tepukan pada dada pasien
bertujuan untuk menggerakkan/melepaskan sekret yang terakumulasi dan tertahan
didinding saluran pernapasan, sehingga sekret dapat terurai dan bergerak dari cabang
saluran pernapasan ke saluran pernapasan utama.

Prosedur
a) Posisikan pasien.
b) Membentuk telapak tangan menjadi seperti bentuk mangkuk atau cup. Antara satu
jari dengan yang lainnya harus rapat.
c) Tepuk area dada atau punggung pasien yang dicurigai terdapat penumpukan
sekret dengan kekuatan sedang dan irama yang stabil. Lakukan clapping selama
3–5 menit.

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan clapping atau perkusi antara lain:
a) Selama melakukan clapping, lihat ekspresi pasien untuk melihat tanda-tanda
nyeri. Clapping yang dilakukan dengan benar tidak akan menimbulkan rasa
sakit/nyeri.
b) Lakukan clapping dengan lengan yang rileks agar tidak terjadi kelelahan. Gerakan
yang ditimbulkan saat melakukan tindakan cukup dengan gerakan pergelangan
tangan.
c) Setiap ketukan harus memiliki suara hampa.
d) Hindari untuk menepuk pada area tulang belakang/spinalis, perut, ginjal, tulang
rusuk, dan punggung bawah bagian bawah untuk mengindari kemungkinan
terjadinya cedera pada limfa, hati, atau ginjal.
e) Hentikan clapping apabila pasien batuk.

b. Teknik Vibrasi
Vibrasi adalah penekanan dan getaran kuat secara terus-menerus oleh tangan yang
diletakan secara datar pada dinding dada pasien selama fase ekshalasi pernapasan.
Vibrasi dilakukan setelah clapping dan bertujuan untuk meningkatkan perputaran udara
ekspirasi sehingga dapat melepaskan sekret kental yang melekat pada dinding saluran
pernapasan karena sekret dapat terurai dan terdorong ke cabang saluran pernapasan
utama.

Prosedur:
a) Meluruskan telapak tangan dan letakkan satu telapak tangan pada area yang akan
dilakukan vibrasi, tangan yang lainnya diletakkan diatas telapak tangan yang
pertama.
b) Minta pasien untuk bernapas pelan dan dalam melalui hidung, dan
menghembuskannya melalui mulut dengan perlahan.
c) Getarkan tangan dengan cepat saat pasien menghembuskan napas. Lakukan selama
3-4 menit atau 5 kali siklus pernapasan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan vibrasi:


a) Lihat ekspresi pasien untuk menilai status atau tanda nyeri.
b) Saat melakukan vibrasi, usahakan lengan dan tangan kaku.
c) Hentikan vibrasi apabila pasien batuk.
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L. J. (2011) Diagnosis Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Darmanto and Djojodibroto (2009) Respirologi (respiratory medicine). Jakarta: Buku Kedokteran
EGC.

Doenges, M. E., Frances, M. and Geissier (1999) Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.

Dorland, W. A. . (1992) Kamus Kedokteran Dorland. 1st edn. Edited by T. H. Hartanto. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.

Hidayat, A. A. A. (2006) Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.

Hudoyo, A. (2009) Tuberkulosis Mudah Diobati. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.

Ikhfah and Sriami (2014) ‘Pengaruh range of motion pasif terhadap penumpukan sputum pada
pasien cedera kepala ringan di ruang bougenvile dan teratai rsud dr. Soegiri lamongan’,
03(XIX), pp. 1–10.

Pahria, T. (2009) Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Persyarafan. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.

Perry and Potter (2005) Fundamental of Nursing. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Willson and Sylvia (2005) Patofisiologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.


DAFTAR HADIR PESERTA PKRS

Ruang : Ruang Tunggu ICU Rumah Sakit Universitas


Airlangga Tanggal : Kamis, 04 Maret 2021
Waktu : 10.00 – 10.30 WIB
No Nama TTD
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
13. 13.
14. 14.
15. 15.
16. 16.
17. 17.
18. 18.
19. 19.
20. 20.
DAFTAR HADIR MAHASISWA SAAT PKRS

Ruang : Ruang Tunggu ICU Rumah Sakit Universitas


Airlangga Tanggal : Kamis, 04 Maret 2021
Waktu : 10.00 – 10.30 WIB
No Nama TTD
1. Nurul Hidayati 1.
2. Arinda Naimatuz Zahriya 2.
3. Sekar Ayu Pitaloka 3.
4. Verantika Setya Putri 4.
5. Putri Aulia Kharismawati 5.
6. Ni Putu Neni Indryani 6.
7. Hanum Amalia Zulfa 7.
DAFTAR HADIR PEMBIMBING

Ruang : Ruang Tunggu ICU Rumah Sakit Universitas


Airlangga Tanggal : Kamis, 04 Maret 2021
Waktu : 10.00 – 10.30 WIB
No Nama TTD
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN PENYULUHAN KESEHATAN
“PENANGANAN PENUMPUKAN DAHAK PADA PASIEN TIRAH BARING
DENGAN FISIOTERAPI DADA” DI RUANG TUNGGU ICU RUMAH
SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA

Keterlaksanaan (Sesuai
dengan Hasil yang Ingin
No Struktur Penilaian
Dicapai)
Ya Tidak
Kriteria Struktur
1 Kesiapan Materi
2 Kesiapan SAP
3 Kesiapan media: Poster
4 Kehadiran peserta penyuluhan (min. 10)
5 Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh
Mahasiswa
6 Pengorganisasian penyelenggaran
penyuluhan dilakukan pada hari sebelumnya
Kriteria Proses
Pembukaan:
1 Membuka acara dengan salam
2 Memperkenalkan diri
3 Kontrak waktu
4 Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
5 Menyebutkan materi penyuluhan
6 Menggali pengetahuan peserta
Pelaksanaan:
7 Penyampaian materi penyuluhan
8 Memberikan kesempatan kepada sasaran
penyuluhan untuk mengajukan pertanyaan
mengenai materi yang disampaikan
9 Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta
Penyuluhan
10 Peserta antusias dalam mengikuti penyuluhan
Evaluasi:
11 Menanyakan kepada peserta penyuluhan tentang
materi yang diberikan
12 Moderator penyimpulkan hasil penyuluhan
13 Membagikan leaflet
14 Ucapan terimakasih kepada peserta
15 Menutup acara dengan salam
Kriteria Hasil
16 Peserta yang hadir  10 orang
17 Acara dimulai tepat waktu
18 Peserta mengikuti acara sesuai dengan aturan yang
Disepakati
19 Peserta memahami materi yang telah disampaikan
dan menjawab pertanyaan dengan benar

Surabaya, 04 Maret 2021


Observer

(..................................................)
LEMBAR EVALUASI MAHASISWA
PELAKSANAANPENYULUHAN
KESEHATAN
“PENANGANAN PENUMPUKAN DAHAK PADA PASIEN TIRAH BARING
DENGAN FISIOTERAPI DADA” DI RUANG TUNGGU ICU RUMAH
SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA

Keterlaksanaan (Sesuai
dengan Hasil yang Ingin
No
Struktur Penilaian Dicapai)
Ya Tidak
Moderator
1 Membuka acara penyuluhan
2 memperkenalkan diri dan tim kepada peserta
3 Menyebutkan kontrak waktu penyuluhan
4 Memotivasi peserta untuk bertanya
5 Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi
6 Menutup acara penyuluhan
Penyuluh
7 Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas
dan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta
8 Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan
memperhatikan proses penyuluhan
9 Menjawab pertanyaan peserta
Fasilitator
10 Ikut bergabung dan duduk bersama di antara
Peserta
11 Menjawab pertanyaan jika ada peserta yang
bertanya kepadanya
12 Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang
belum jelas
13 Menjelaskan tentang istilah atau hal-hal yang
dirasa kurang jelas bagi peserta
Observer
14 Mencatat nama, dan jumlah peserta, serta
menempatkan diri sehingga memungkinkan
dapat mengamankan jalannya proses
penyuluhan.
15 Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta
16 Mengamati perilaku verbal dan non verbal
peserta selama proses penyuluhan.
17 Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana
Penyuluhan
18 Menyampaikan evaluasi langsung kepada
penyuluh yang dirasa tidak sesuai dengan
rencana penyuluhan.

Surabaya, 04 Maret 2021


Observer

(..................................................)
LEMBAR NOTULEN

Kegiatan : Penyuluhan
Topik : Penanganan penumpukan dahak pada pasien tirah baring dengan fisioterapi
dada
Hari/Tanggal : Rabu, 09 Mei 2018
Tempat : Ruang Tunggu ICU Rumah Sakit Universitas Airlangga
Waktu : 10.00 – 10.30 WIB
Jam Kegiatan Diskusi
1. Nama Penanya............................................................................................................
Pertanyaan...................................................................................................................
....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Jawaban.......................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

2. Nama Penanya............................................................................................................
Pertanyaan...................................................................................................................
....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Jawaban.......................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

3. Nama Penanya............................................................................................................
Pertanyaan...................................................................................................................
....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Jawaban.......................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
4. Nama Penanya............................................................................................................
Pertanyaan...................................................................................................................
....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Jawaban.......................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Surabaya, 04 Maret 2021


Observer

(..................................................)

Anda mungkin juga menyukai