Anda di halaman 1dari 3

Pengertian risiko jatuh pada lansia

Lansia adalah seseorang yang mencapai umur >60 tahun (UndangUndang No.13, 1998, dalam
Padila, 2013). Sedangkan jatuh merupakan masalah fisik yang sering terjadi pada lansia, dengan
bertambahnya usia kondisi fisik, mental, dan fungsi tubuh pun menurun[ CITATION Rud19 \l 1033 ].
Kejadian jatuh pada lansia baik di institusi dan di rumah angka kejadiannya mencapai 50%
kejadian jatuh terjadi setiap tahunnya, dan 40% diantaranya mengalami jatuh berulang prevalensi
jatuh tampaknya meningkat sebanding dengan peningkatan umur lansia yang tinggal di institusi
(panti) mengalami jatuh lebih sering dari pada yang berada di komunitas, mereka secara khas
lebih rentan dan memiliki lebih banyak disabilitas [ CITATION Rud19 \l 1033 ].

Factor yng mempengaruhi risiko jatuh lansia

Kejadian jatuh pada lansia dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik (Nugroho, 2012).

A. Factor intrinsic
1. Gangguan fungsi kognitif
Fungsi kognitif berkorelasi erat dengan resiko jatuh karena jatuh pada lansia banyak
terjadi akibat terganggunya keseimbangan. Keseimbangan lansia terganggu karena
adanya perubahan pada sistem saraf, motorik dan sistem saraf pusat khususnya pada
nervus vestibular yang mengatur keseimbangan. [ CITATION Ras19 \l 1033 ]
2. gangguan gerak
Gangguan gerak atau disebut dengan gangguan ekstrapiramidal merupakan kelainan
regulasi terhadap gerakan volunter. Gangguan ini merupakan bagian sindroma
neurologik berupa gerakan berlebihan atau gerakan yang berkurang namun tidak
berkaitan dengan kelemahan (Miller, 2005). Gangguan anggota gerak memicu
terjadinya perubahan keseimbangan yang mengakibatkan gerakan lansia tidak
dikontrol, maka akan dapat meningkatkan risiko jatuh pada lansia. Penuruanan fungsi
gerak pada lansia berdampak terhadap sistem muskuloskeletal dalam melakukan
pergerakan, akibatnya bahwa resiko kejadian jatuh pada lansia sangat rentan sekali.
3. gangguan sistem kardiovaskuler
penurunan sirkulasi darah ke otak secara tiba-tiba, mengakibatkan kehilangan
kesadaran dan masalah pada jantung yang mengakibatkan sesak nafas sehingga tidak
dapat mentoleransi aktivitas
4. gangguan metabolism
gangguan ini teruma berupa gangguan regulasi cairan atau dehidrasi. Gangguan
metabolism ini yang mengakibatkan pusing sehingga seseimbangan tubuh
terpengaruh.
5. gangguan gaya berjalan
gangguan gaya berjalan dapat disebabkan olehgangguan musculoskeletal dan ini
berhubungan dengan proses penuaan fisiologis
6. gangguan pengelihatan
Sistem penglihatan pada lansia mengalami penurunan fungsi seperti jarak
penglihatan. penurunan penglihatan dapat mengakibatkan risiko jatuh pada lansia,
karena jika lansia berjalan pada tempat tinggal terdapat benda yang menghalangi pada
saat berjalan maka lansia tersebut akan berisiko jatuh.
B. Factor ektrinsik
1. Lingkungan
Lingkungan rumah lansia yang tidak aman seperti lantai yang licin dan tidak merata,
tersandung oleh benda-benda, kursi roda yang tidak terkunci, penerangan minimal
dapat memperbesar risiko jatuh pada lansia
2. Alat bantu berjalan
Penggunaan alat bantu berjalan dalam jangka waktu lama dapat mempengaruhi
keseimbangan dan jatuh hal ini berkaitan dengan ukuran, tipe dan cara penggunaan
alat bantu jalan
3. obat-obatan selama proses menua
kadar obat dalam serum tidak stabil karena erubahan farmakogenetik akibat proses
menua dan penyakit menyebabkan intoksikasi obat pada lansia. Selain itu obat yang
diresepkan dapat memiliki efek samping konfusi pusing, mengantuk, yang
menyebabkan gangguan keseimbangan dan jatuh.

Komplikasi jatuh

Komplikasi jatuh yang terjadi pada lansia dapat berupa:

1. perlukaan / injury
perlukaan yang dimaksud dapat berupa rusakan jaringan runak sepeti robekan, tertariknya
jatingan otot
2. patah tulang
pata tulang atau disebut dengan fraktur dapat terjadipada bagian perlvis, femur, humerus,
lengan bawah, tungkai bawah
3. disabilitas
penrunan mobilitas berhubungan dengan perlukan fisik. Penurunan mobilitas ini dapat
mengakibatkan kehilangan kepercayaan diri dan perbatasan gerakan
4. kematian

daftar pustaka

Nogroho, W. (2012). Keperawatan Gerontik & Geriatrik, edisi ke-3. Penerbit Buku Kedokteran.
Jakarta: EGC
Rasyiqah, F. K. (2019). FUNGSI KOGNITIF DENGAN TINGKAT RESIKO JATUH LANSIA
DI BANDA ACEH. Idea Nursing Journal, 40-46.

Rudy, A. .. (2019). ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RISIKO JATUH PADA


LANSIA. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan,, 162-169.

Anda mungkin juga menyukai