Anda di halaman 1dari 9

PAKET SATUAN ACARA PENYULUHAN

SUMBATAN BENDA ASING

OLEH :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI MALANG
2015
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN SUMBATAN BENDA


ASING DI SMA 6 BURING MALANG

Oleh :

MAHASISWA PROGRAM NERS STIKES MAHARANI MALANG

Malang, 18 Agustus 2015

Mengetahui,

PembimbingInstitusi PembimbingKlinik

( ) ( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PokokBahasan : Sumbatan Benda Asing


Sub pokokbahasan : Sumbatan Benda Asing
Sasaran : siswa-siswi SMU 6 Buring Malang
Waktu : 08.30 s/d selesai
Tempat : SMU 6 Buring Malang
Hari/tanggal : selasa, 18 Agustus 2015

A. LatarBelakang
Obstruksi jalan napas total merupakan suatu kondisi darurat yang dapat
menimbulkan kematian dalam hitungan menit bila tidak di tangani dengan baik.
Obstruksi jalan napas total menunjukkan jalan napas yang tertutup total, korban tidak
dapat berbicara, bernapas, atau batuk. diketahui orang lain, data mengatakan bahwa
penderita tersedak kesempatan hidup
Sebagian besar kasus tersedak berhubungan dengan makanan, dan kejadian
yang akan meningkat bila penolong dapat segera mengintervensi saat korban masih
sadar. Teknik yang di gunakan untuk mengeluarkan sumbatan benda asing adalah
manuver Heimlich (abdominal thrust) dan chest thrust ( untuk korban hamil dan
gemuk).
Manuver Heimlich, juga di kenal sebagai abdominal thrust sub diafragma atau
abdominal thrust, direkomendasikan untuk mengeluarkan sumbatan benda asing pada
dewasa dan anak usia 1-8 tahun yang masih sadar.
Maneuver Heimlich ( abdominal thrust) menimbulkan elevasi diafragma dan
meningkatkan tekanan jalan nafas, sehingga memaksa udara keluar dari paru. Hal ini
menimbulkan batuk buatan dan mendorong benda asing keluar dari jalan napas.

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan, parasiswa diharapkan dapat mengetahui mengenai
sumbatan benda asing dan penangananya.
C. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang osteoporosis, para siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian sumbatan benda asing dengan benar.
2. Menyebutkan tanda dan gejala sumbatan benda asing dengan benar.
3. memberikan contoh cara memberikan pertolongan pada orang yang terkena
sumbatan benda asing

D. Materi
1. Menjelaskan pengertian sumbatan benda asing dengan benar.
2. Menyebutkan tanda dan gejala sumbatan benda asing dengan benar.
3. Mempraktikkan cara memberikan pertolongan pada orang yang terkena sumbatan
benda asing dengan maneuver Heimlich

E. Metode
 Ceramah
 Tanya Jawab
 simulasi

F. Media
Leaflet

G. Pengorganisasian
1. Moderator : Tri Puri Rahayu
2. Pemateri : Reni Astutingsih
3. simulator : Juli, Dimas, Ayu, Ulfa

H. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta
1. 3 menit Pembukaan :
 Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam. Mendengarkan
 Memperkenalkan diri
Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2. 15 menit Inti :
 Menjelaskan tentang Memperhatikan
pengertian sumbatan benda Menyimak
asing. Mendengarkan
 Menyebutkan tanda dan
Bertanya
gejala sumbatan benda asing.
Menjawab
 Menjelaskan dan
mempraktikan cara melakukan
Heimlich manuver
 Penyuluh member
kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
 Penyuluh menjawab
pertanyaan dari peserta
 Penyuluh member
pertanyaan kepada peserta
3. 2 menit Penutup :
 Menanyakan kembali  Menjawab
tentang materi yang telah pertanyaan
 Membalas
diberikan (feed back)
 Menyimpulkan isi materi ucapan
 Mengucapkan terimakasih
terimakasih.
atas peran serta peserta.  Menjawab
 Mengucapkan salam
salam penutup.
penutup.

I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- Kesiapan Materi
- Kesiapan SAP
- Kesiapan Media : Leaflet
- Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang
Pertemuan SMAN 6 Buring Malang
- Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya
2. Evaluasi Proses
- Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
- Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara benar
- Suasana penyuluhan tertib
- Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
- Penyaji melakukan komunikasi 2 arah
3. Evaluasi Hasil
Klien antusias dalam kegiatan penyuluhan dan dapat memberikan timbale
balik dalam :
1. Menjelaskan pengertian sumbatan benda asing dengan benar.
2. Menyebutkan tanda dan gejala sumbatan benda asing dengan
benar.
3. Mempraktikkan cara memberikan pertolongan pada orang yang
terkena sumbatan benda asing dengan maneuver heimlich

MATERI Sumbatan Benda Asing

A. Pengertian Sumbatan Benda Asing


Obstruksi jalan napas total merupakan suatu kondisi darurat yang
dapat menimbulkan kematian dalam hitungan menit bila tidak di tangani dengan baik.
Obstruksi jalan napas total menunjuk kanjalannapas yang tertutup total,
korbantidakdapatberbicara, bernapas, atau batuk. diketahui orang lain, data
mengatakan bahwa penderita tersedak kesempatan hidup.
Sumbatan benda asing dapat menyebabkan obstruksi jalan napas sebagian
maupun total.
Sebagian besar kasus tersedak berhubungan dengan makanan, dan
kejadiannya akan meningkat bila penolong dapat segera mengintervensi saat korban
masih sadar. Teknik yang di gunakan untuk mengeluarkan sumbatan benda asing
adalah manuver Heimlich (abdominal thrust) dan chest thrust ( untuk korban hamil
dan gemuk).
Manuver Heimlich, juga di kenal sebagai abdominal thrust sub diafragma atau
abdominal thrust, direkomendasikan untuk mengeluarkan sumbatan benda asing pada
dewasa dan anak usia 1-8 tahun yang masih sadar.
Maneuver Heimlich ( abdominal thrust) menimbulkan elevasi diafragma dan
meningkatkan tekanan jalan nafas, sehingga memaksa udara keluar dari paru. Hal ini
menimbulkan batuk buatan dan mendorong benda asing keluar dari jalan napas.

B. Tanda Dan Gejala Sumbatan Benda Asing


Korban dengan obstruksi jalan napas sebagian akan terbatuk dalam usaha
mengeluarkan benda asing. Tanda tanda obstruksi jalan napas sebagian adalah
“mengi” ( bernapas dengan suara wheezing) atau batuk. Biarkan korban batuk untuk
mengeluarkan sumbatan benda asing sendiri.
Pada obstruksi jalan napas total, korban tidak dapat berbicara, bernapas atau batuk
dan mungkin sianosis. Korban akan memegang lehernya dengan jari telunjuk dan ibu
jari, ini merupakan tanda tersedak universal dan membutuhkan tindakan segera.

C. Pertolongan Sumbatan Benda Asing Dewasa Sadar


Tehnik yang digunakan untuk mengeluarkan sumbatan benda asing pada
dewasa sadar adalah manuver heimlich (abdominal thrust) dan chest thrust
1. Tehnik maneuver Heimlich (abdominal thrust)
Langkah 1
 Memastikan korban tersedak, tanyakan “apakah anda tersedak?”
 Bila korban dapat batuk, mintalah dia batuk sekeras mungkin agar
benda asing dapat keluar dari jalan napas
 Bila jalan napas korban tersumbat, dia tidak dapat bicara, bernapas
maupun batuk, wajah korban kebiruan. Penolong harus segera melakukan
langkah berikutnya.

Langkah 2
 Bila korban berdiri, penolong berdiri di belakang korban. Mintalah agar
korban membuka kakinya. Bila korban duduk penolong berlutut dan berada di
belakang korban
 Letakkan satu kaki di antara kedua tungkai korban
Langkah 3
 Lingkarkan lengan anda pada perut korban dan cari pusar
 Letakkan dua jari di atas pusar
 Kepalkan tangan yang lain
 Tempatkan sisi ibu jari kepalan tangan pada dinding abdomen di atas
dua jari tadi
 Minta korban membungkuk dan genggam kepalan anda dengan tangan
yang lain
 Lakukan hentakan kearah dalam dana tas ( sebanyak 5 kali)
 Periksa bilamana benda asing keluar setiap 5 kali hentakan
 Ulangi abdominal thrust sampai benda asing keluar atau korban tidak
sadar.

2. Teknik Chest Thrust


Teknik chest thrust dilakukan sebagai alternative maneuver Heimlich
pada korban sadar yang gemuk atau hamil.
Langkah 1
 Memastikan korban tersedak, tanyakan“ apakah anda tersedak?”
(korban yang tersedak tidak mampu berbicara, bernapas, maupun batuk.
Langkah 2
 Bila korban berdiri penolong berdiri di belakang korban, mintalah
korban meminta membuka kakinya selebar bahu. Bila korban duduk penolong
berlutut dan berada di belakang korban.
Langkah 3
 Lingkarkan lengan anda pada dada korban dan cari pertengahan dada
 Letakkan dua jari di atas PX (procesus xiphoideus/ taju pedang)
 Kepalkan tangan yang lain
 Tempatkan sisi ibu jari kepalan tangan pada sternum di atas dua jari tadi
 Minta korban membungkuk dan genggan kepalan anda dengan tangan
yang lain
 Lakukan hentakan ke arah dalam (sebanyak 5 kali)
 Periksa bilamana benda asing keluar setiap 5 kali hentakan
 Ulangi chest sampai benda asing keluar atau korban tidak sadar

Referensi :
Mansjoer, Arief. 2001.KapitaSelektaKedokteran, EGC, Jakarta
Sylvia A. Price. 2000. Patofisiologi. EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai