III. SASARAN
Masyarakat yang tinggal dilingkungan balai RW.10 Surabaya.
IV. MATERI
1. Pengertian RJP
2. Tujuan RJP
3. Langkah-langkah teknik RJP
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan RJP
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demontrasi
VI. MEDIA
Leaflet
Phantom
VII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Peserta hadir ditempat penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Balai RW. 10
Surabaya
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya
2. Evaluasi Proses
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang disampaikan
oleh pembicara
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
sebelum kegiatan selesai
Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Pasien dan keluarga mengetahui tentang pertolongan henti
jantung (RJP)
Ada umpan balik positif dari peserta, seperti dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan pemateri
IX. PENGORGANISASIAN
Pembawa Acara : Ayu Dina Nurmilasari
Pembicara : Yuni Andika Fitria S
Fasilitator : Azriel Oktavianus P
Observer : Yunita Sovia H
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
B. Tujuan RJP
1. Danger (D)
Yaitu kewaspadaan terhadap bahaya dimana pertama penolong
harus mengamankan diri sendiri dengan memakai alat proteksi diri (APD).
Alat proteksi yang paling dianjurkan adalah sarung tangan untuk mencegah
terjadinya penularan penyakit dari pasien kepada penolong. Selanjutnya
penolong mengamankan lingkungan dari kemungkinan bahaya lain yang
mengancam, seperti adanya arus listrik, ancaman kejatuhan benda (falling
object). Setelah penolong dan lingkungan aman maka selanjutnya
mengamankan pasien dan meletakan korban pada tempat yang rata, keras,
kering dan jauh dari bahaya.
2. Respon (R)
Mengecek kesadaran atau respon korban dapat dilakukan secara
verbal maupun nonverbal. Secara verbal dilakukan dengan memanggil
nama. Sedangkan secara nonverbal dilakukan dengan menepuk-nepuk bahu
korban. Jika dengan memanggil dan menepuk tidak ada respos, maka
lakukan pengecekan kesadaran dengan melakukan rangsangan nyeri.
Lakukan rangsang nyeri dengan menekan tulang dada pasien dengan cara
penolong menekuk jari-jari tangan kanan, lalu tekan dengan sudut ruas jari-
jari tangan yang telah ditekuk. Jika tidak ada respon dengan rangsangan
nyeri berarti pasien tidak sadar dan dalam kondisi koma.
6. Cek Nadi
Pengecekan nadi korban dilakukan untuk memastikan apakah
jantung korban masih berdenyut atau tidak. Pada orang dewasa pengecekan
nadi dilakukan pada nadi leher (karotis) dengan menggunakan 2 jari.
Caranya letakan 2 jari tangan pada jakun (tiroid) kemudian tarik ke arah
samping sampai terasa ada lekukan rasakan apakah teraba atau tidak denyut
nadi korban. Pada bayi pengecekan nadi dilakukan pada lengan atas bagian
dalam. Dengan menggunakan 2 jari rasakan ada tidaknya denyut nadi pada
lengan atas bagian dalam korban (nadi brakialis). Jika nadi tidak teraba
berarti pasien mengalami henti jantung, maka segera lakukan penekanan /
kompresi pada dada korban. Jika nadi teraba berarti jantung masih
berdenyut maka lanjutkan dengan membukan jalan napas dan
pemeriksanaan napas.
X. DAFTAR PUSTAKA
NO NAMA TTD
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20