Pada bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan sesuai
dengan tujuan penelitian. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 7-24 Mei
lokasi penelitian, data umum (karakteristik responden), dan data khusus (variabel
penelitian). Hasil penelitian kemudian dibahas dengan mengacu pada tujuan dan
Geografis Puskesmas Mulyorejo berada di antara 07° 38.5” lintang selatan dan
112° 47’05,2” bujur timur. Luas wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo 6,35 km²
jiwa penduduk laki-laki dan 20.510 jiwa penduduk perempuan. Jumlah penduduk
sebagai berikut :
berikut :
a. Visi
b. Misi
masyarakat
Knjeran dengan wilayah seluas 374.808 Ha. Wilayah kerja Puskesmas Kenjeran
terdiri dari Kelurahan Kenjeran, Kelurahan Bulak, Kelurahan Sukolilo Baru dan
jiwa penduduk laki-laki dan 20.584 jiwa penduduk perempuan. Jumlah penduduk
menurut kelompok umur yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kenjeran Surabaya
sebagai berikut :
berikut :
a. Visi
b. Misi
Puskesmas
47 orang. Data demografi diperoleh melalui kuesioner yang di isi oleh responden
responden berusia 31-55 tahun yaitu sebanyak 33 orang (70,2%) dan berusia 15-
15 orang (31,9%), SMP sebanyak 7 orang (14,9%), dan Sarjana sebanyak 1 orang
(2,1%).
besar responden bekerja sebagai swasta atau wiraswasta yaitu sebanyak 26 orang
(55,3%), tidak bekerja sebanyak 18 orang (38,3%), dan sebagai seorang pelajar
besar responden berasal dari suku Jawa sebanyak 43 orang (91,5%), Madura
besar responden status menikah yaitu sebanyak 35 orang (74,5%), belum menikah
Mengenai TB
pernah sebanyak 26 orang (55,3%), dan tidak pernah sebanyak 21 orang (44,7%).
11. Karakteristik Responden Berdasarkan Pernah Diberi Penyuluhan
besar responden berdasarkan aktif dalam kelompok TB yaitu tidak aktif sebanyak
tidak ada PMO sebanyak 5 orang (10,6%), petugas kesehatan 3 orang (6,4%), dan
sebanyak 35 orang (74,5%), dan yang memiliki pengalaman orang lain (vicarious
orang (80,9%), dan yang memiliki persuasi verbal (verbal persuasion) rendah
5. Self Efficacy
besar responden memiliki self efficacy rendah sebanyak 26 orang (55,3%), dan
Kenjeran Surabaya
orang (25,5%) dan yang memiliki self efficacy tinggi sebanyak 1 orang (2,1%).
memiliki self efficacy rendah sebanyak 14 orang (29,8%) dan yang memiliki self
Kenjeran Surabaya
orang (21,3%) dan yang memiliki self efficacy tinggi sebanyak 2 orang (4,3%).
memiliki self efficacy rendah sebanyak 16 orang (34,0%) dan yang memiliki self
bahwa H1 diterima yang artinya ada hubungan pengalaman orang lain (vicarious
Kenjeran Surabaya
Tabel 5.27 Hubungan Antara Persuasi Verbal (Verbal Persuasion) Dengan Self
Efficacy Penderita TB Paru Di Puskesmas Mulyorejo Dan Puskesmas
Kenjeran Surabaya (n = 47)
Self Efficacy
Persuasi Verbal
Rendah Tinggi Total
(Verbal Persuasion)
N (%) N (%) N (%)
Rendah 8 17,0% 1 2,1% 9 19,1%
Tinggi 18 38,3% 20 42,6% 38 80,9%
Total 26 55,3% 21 44,7% 47 100%
Hasil Uji Statistik Spearman Rho ρ = 0,024
persuasion) rendah yang memiliki self efficacy rendah sebanyak 8 orang (17,0%)
dan yang memiliki self efficacy tinggi sebanyak 1 orang (2,1%). 38 responden
dengan persuasi verbal (verbal persuasion) tinggi yang memiliki self efficacy
rendah sebanyak 18 orang (38,3%) dan yang memiliki self efficacy tinggi
sebanyak 20 orang (42,6%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Spearman
derajat kemaknaan (ρ < 0,05) dapat disimpulkan bahwa H1 diterima yang artinya
ada hubungan persuasi verbal (verbal persuasion) dengan self efficacy penderita
Kenjeran Surabaya
Tabel 5.28 Hubungan Antara Kondisi Fisiologis (Physiological State) Dengan Self
Efficacy Penderita TB Paru Di Puskesmas Mulyorejo Dan Puskesmas
Kenjeran Surabaya (n = 47)
Self Efficacy
Kondisi Fisiologis
Rendah Tinggi Total
(Physiological State)
N (%) N (%) N (%)
Rendah 13 27,7% 1 2,1% 14 29,8%
Tinggi 13 27,7% 20 42,6% 33 70,2%
Total 26 55,3% 21 44,7% 47 100%
Hasil Uji Statistik Spearman Rho ρ = 0,000
(physiological state) rendah yang memiliki self efficacy rendah sebanyak 13 orang
(27,7%) dan yang memiliki self efficacy tinggi sebanyak 1 orang (2,1%). 33
responden dengan persuasi verbal (verbal persuasion) tinggi yang memiliki self
efficacy rendah sebanyak 13 orang (27,7%) dan yang memiliki self efficacy tinggi
sebanyak 20 orang (42,6%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Spearman
derajat kemaknaan (ρ < 0,05) dapat disimpulkan bahwa H1 diterima yang artinya
Tabel 5.29 Faktor Dominan Yang Mempengaruhi Self Efficacy Penderita TB Paru
Di Puskesmas Mulyorejo Dan Puskesmas Kenjeran Surabaya (n = 47)
Koefisien S.E. Wald df Nilai OR IK95%
ρ Min Mak
Pengalaman 0,000 0,105 0,000 1 1,000 1,000 0,000
Keberhasilan
Pengalaman -1,240 1,282 0,935 1 0,334 0,289 0,023 3,572
Orang Lain
Persuasi 19,123 0,843 0,000 1 0,999 0,8 0,000
Verbal
Kondisi -2,996 1,097 7,455 1 0,006 0,050 0,006 0,429
Fisiologis
Konstanta 0,431 0,356 1,462 1 0,227 1,53
Tabel 5.29 menunjukkan bahwa dari 4 faktor self efficacy yaitu pengalaman
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Regresi Logistik dalam program SPSS
0,006 dengan derajat kemaknaan (ρ < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Puskesmas Kenjeran Surabaya. Sesuai tujuan penelitian, maka akan dibahas hal-
keberhasilan akan menaikkan efikasi diri individu (Bandura, 1997 dalam Ghufron,
2010).