Anda di halaman 1dari 23

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan sesuai

dengan tujuan penelitian. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 7-24 Mei

2018, dan didapatkan 47 responden. Penyajian data meliputi gambaran umum

lokasi penelitian, data umum (karakteristik responden), dan data khusus (variabel

penelitian). Hasil penelitian kemudian dibahas dengan mengacu pada tujuan dan

landasan teori pada bab 2.

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Puskesmas Mulyorejo Surabaya

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Mulyorejo Surabaya, Letak

Geografis Puskesmas Mulyorejo berada di antara 07° 38.5” lintang selatan dan

112° 47’05,2” bujur timur. Luas wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo 6,35 km²

yang terdiri dari 3 Kecamatan yaitu Kelurahan Mulyorejo, Kelurahan Kejawan

Putih Tambak dan Kelurahan Manyar Sabrangan.

Dengan batas-batas wilayah :

Utara : Kelurahan Kalijudan dan Dukuh Sutorejo

Selatan : Kecamatan Sukolilo

Barat : Kecamatan Tambaksari dan Kecamatan Gubeng

Timur : Kelurahan Kalisari dan Selat Madura


Jumlah penduduk tahun 2016 sebesar 40.541 jiwa, yang terdiri dari 20.031

jiwa penduduk laki-laki dan 20.510 jiwa penduduk perempuan. Jumlah penduduk

menurut kelompok umur yang ada di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo

Surabaya adalah sebagai berikut :

Tabel 5.1 Jumlah Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Mulyorejo Surabaya


Menurut Kelompok Umur Pada Tahun 2016
Golongan Umur
Jumlah
(Tahun)
0-<1 598
1-4 2.437
5-9 2.988
10-14 2.651
15-19 3.084
20-24 3841
25-29 3823
30-34 3691
35-39 3554
40-44 3056
45-49 2631
50-54 2312
55-59 1996
60-64 1451
65-69 1133
70-74 652
75+ 643
Sumber : Puskesmas Mulyoejo Surabaya, 2017
Jumlah tenaga kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas adalah

sebagai berikut :

Tabel 5.2 Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas Mulyorejo Tahun 2016


No. Jenis Tenaga Pendidikan Jumlah
1 Dokter Umum S1 5
2 Dokter Gigi S1 3
3 Bidan D3 Kebidanan 12
4 Bidan Kelurahan D3 Kebidanan 3
D3 Keperawatan 4
Perawat
5 SPK 1
6 Perawat Gigi D3 Keperawatan Gigi 1
7 Sanitarian D3 Kesling 1
8 Apoteker S1 Farmasi 1
9 Asisten Apoteker D3 Farmasi 1
10 Ahli Gizi S1 Gizi 1
11 Petugas Laboratorium D3 Analis Medis 1
12 Ka TU Pekarya /SMA 1
13 Rekam Medis D3 Rekam Medik 1
14 Kesehatan Masyarakat SKM 1
15 Kesehatan Tradisional D3 Batra 1
15 Sopir SLTA 2
16 Petugas Kebersihan SLTA 3
17 Petugas Loket SLTA 3
18 IT D3 1
19 Psikolog S1 1
20 Linmas SLTA 2
21 Bidan 1000 HPK D3 1
22 Petugas Entry D3 1
Sumber : Puskesmas Mulyoejo Surabaya, 2017
Adapun Visi dan Misi Puskesmas Mulyorejo Surabaya adalah sebagai

berikut :

a. Visi

Menjadi pusat pelayanan kesehatan yang terdepan dan berkualitas

b. Misi

1) Memberikan pelayanan yang berorientasi pada kepuasan

masyarakat

2) Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

3) Meningkatkan kinerja sumber daya manusia


4) Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan untuk mencapai
pelayanan yang optimal
2. Puskesmas Kenjeran Surabaya

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kenjeran Surabaya, Puskesmas

Kenjeran mempunyai luas wilayah kerja meliputi 1 kelurahan yaitu kelurahan

Knjeran dengan wilayah seluas 374.808 Ha. Wilayah kerja Puskesmas Kenjeran

terdiri dari Kelurahan Kenjeran, Kelurahan Bulak, Kelurahan Sukolilo Baru dan

Kelurahan Kedung Cowek.

Dengan batas-batas wilayah :

Utara : Selat Madura

Selatan : Wilayah Puskesmas Mulyorejo

Barat : Wilayah Puskesmas Tanah Kali Kedinding

Timur : Selat Madura


Jumlah penduduk tahun 2016 sebesar 41.269 jiwa, yang terdiri dari 20.685

jiwa penduduk laki-laki dan 20.584 jiwa penduduk perempuan. Jumlah penduduk

menurut kelompok umur yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kenjeran Surabaya

adalah sebagai berikut :

Tabel 5.3 Jumlah Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Kenjeran Surabaya


Menurut Kelompok Umur Pada Tahun 2016
Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
(Tahun) (Orang) (Orang) (Orang)
0–1 393 327 720
1–4 815 869 1684
5–9 832 889 1721
10 – 14 2986 2893 5879
15 – 19 1589 1472 3061
20 – 24 1691 1698 3389
25 – 29 1794 1672 3466
30 – 34 1892 1887 3779
35 – 39 1975 1896 3871
40 – 44 1904 1962 3866
45 – 49 1125 1002 2127
50 – 54 965 1093 2058
55 – 59 860 1056 1916
60 – 64 1043 976 2019
> 64 821 892 1713
Sumber : Puskesmas Kenjeran Surabaya, 2017
Jumlah penduduk menurut mata pencaharian yang ada di wilayah kerja

Puskesmas Kenjeran Surabaya adalah sebagai berikut :

Tabel 5.4 Jumlah Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Kenjeran Surabaya


Menurut Mata Pencaharian Pada Tahun 2016
No Pekerjaan Laki-laki Perempuan Total
1 Petani 30 28 58
2 Nelayan 789 36 825
3 Pedagang 214 227 441
4 PNS 355 224 579
5 TNI 635 43 678
6 Polisi 80 26 106
7 Purnawirawan 464 32 496
8 Pensiunan 31 94 125
9 Pegawai swasta 6572 1934 8506
10 Wiraswasta 630 378 1008
11 Belum bekerja 4855 4783 9638
12 Buruh/ Pembantu 64 96 160
13 Pelajar/ Mahasiswa 3794 4257 8051
14 Ibu Rumah Tangga 131 6993 7124
15 Dokter/ Tenaga Medis Lain 51 79 130
16 Guru/ Dosen 159 279 438
17 Pejabat Tinggi Negara 1 0 1
18 Lain-lain 284 342 626
19 Tidak Bekerja 1687 592 2279
TOTAL 41269
Sumber : Puskesmas Kenjeran Surabaya, 2017

Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan yang ada di wilayah

kerja Puskesmas Kenjeran Surabaya adalah sebagai berikut :

Tabel 5.5 Jumlah Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Kenjeran Surabaya


Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pada Tahun 2016
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1 Tidak Sekolah 7434
2 SD 10435
3 SLTP 10116
4 SLTA 8201
5 Akademi 1037
6 Universitas 3634
7 Pasca Sarjana 412
JUMLAH 41269
Sumber : Puskesmas Kenjeran Surabaya, 2017
Jumlah tenaga kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas adalah

sebagai berikut :

Tabel 5.6 Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas Kenjeran Tahun 2016


No Tenaga Jumlah
1 Dokter 3 orang
2 Dokter gigi 3 orang
3 Perawat 5 orang
4 Bidan 8 orang
5 Perawat gigi 1 orang
6 Apoteker 1 orang
7 Asisten Apoteker 1 orang
8 Analis Kesehatan 1 orang
9 Sarjana Kesehatan Masyarakat 1 orang
10 IT 1 orang
11 Tenaga Gizi 1 orang
12 Tenaga sanitasi 1 orang
13 Rekam Medis 1 orang
14 Pembantu Paramedis 1 orang
15 Ka TU 1 orang
Staf Admin 2 orang
16 Sopir 1 orang
17 Petugas Kebersihan 2 orang
18 Petugas Penjaga Malam 1 orang
19 Linmas 1 orang
Sumber : Puskesmas Kenjeran Surabaya, 2017

Adapun Visi dan Misi Puskesmas Kenjeran Surabaya adalah sebagai

berikut :

a. Visi

Mewujudkan Puskesmas yang berkualitas menuju kecamatan sehat

b. Misi

1) Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas pada pelanggan

Puskesmas

2) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan

3) Meningkatkan sistem manajemen mutu


5.1.2 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah penderita TB Paru di Puskesmas Mulyorejo

dan Puskesmas Kenjeran Surabaya dengan jumlah keseluruhan subyek penelitian

47 orang. Data demografi diperoleh melalui kuesioner yang di isi oleh responden

yaitu penderita TB Paru.

5.1.3 Data Umum Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Penderita TB


Paru Di Puskesmas Mulyorejo dan Puskemas Kenjeran Surabaya Pada
Tanggal 7-24 Mei 2018 (n = 47)
No. Jenis Kelamin Frekuensi (f) Prosentase (%)
1. Laki-laki 34 72,3%
2. Perempuan 13 27,7%
Total 47 100%

Tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 47 responden didapatkan sebagian besar

responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 34 orang (72,3%) dan berjenis

kelamin perempuan sebanyak 13 orang (27,7%).

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 5.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Pada Penderita TB Paru Di


Puskesmas Mulyorejo dan Puskemas Kenjeran Surabaya Pada Tanggal
7-24 Mei 2018 (n = 47)
No. Usia Frekuensi (f) Prosentase (%)
1. 15-30 tahun 14 29,8%
2. 31-55 tahun 33 70,2%
Total 47 100%

Tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari 47 responden didapatkan sebagian besar

responden berusia 31-55 tahun yaitu sebanyak 33 orang (70,2%) dan berusia 15-

30 tahun sebanyak 14 orang (29,8%).


3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 5.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pada


Penderita TB Paru Di Puskesmas Mulyorejo dan Puskemas Kenjeran
Surabaya Pada Tanggal 7-24 Mei 2018 (n = 47)
No. Pendidikan Terakhir Frekuensi (f) Prosentase (%)
1. SD 15 31,9%
2. SMP 7 14,9%
3. SMA 24 51,1%
4. Sarjana 1 2,1%
Total 47 100%

Tabel 5.9 menunjukkan bahwa dari 47 responden didapatkan sebagian besar

responden berpendidikan terakhir SMA sebanyak 24 orang (51,1%), SD sebanyak

15 orang (31,9%), SMP sebanyak 7 orang (14,9%), dan Sarjana sebanyak 1 orang

(2,1%).

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 5.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pada Penderita TB


Paru Di Puskesmas Mulyorejo dan Puskemas Kenjeran Surabaya Pada
Tanggal 7-24 Mei 2018 (n = 47)
No. Pekerjaan Frekuensi (f) Prosentase (%)
1. Pelajar atau Mahasiswa 3 6,4%
2. Swasta atauWiraswata 26 55,3%
3. PNS 0 0%
4. TNI/Polri 0 0%
5. Tidak Bekerja 18 38,3%
Total 47 100%

Tabel 5.10 menunjukkan bahwa dari 47 responden didapatkan sebagian

besar responden bekerja sebagai swasta atau wiraswasta yaitu sebanyak 26 orang

(55,3%), tidak bekerja sebanyak 18 orang (38,3%), dan sebagai seorang pelajar

atau mahasiswa sebanyak 3 orang (6,4%).


5. Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Tiap Bulan

Tabel 5.11 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Tiap Bulan Pada


Penderita TB Paru Di Puskesmas Mulyorejo dan Puskemas Kenjeran
Surabaya Pada Tanggal 7-24 Mei 2018 (n = 47)
No. Penghasilan Tiap Bulan Frekuensi (f) Prosentase (%)
1. Rp 500.000 – 1.000.000 6 12,8%
2. Rp 1.000.000 – 2.000.000 6 12,8%
3. ≥ Rp 2.000.000 15 31,9%
4. Tidak Berpenghasilan 20 42,6%
Total 47 100%

Tabel 5.11 menunjukkan bahwa dari 47 responden didapatkan sebagian

besar responden tidak berpenghasilan sebanyak 20 orang (42,6%), berpenghasilan

≥ Rp 2.000.000 sebanyak 15 orang (31,9%), berpenghasilan Rp 1.000.000 –

2.000.000 sebanyak 6 orang (12,8%), dan berpenghasilan Rp 500.000 – 1.000.000

sebanyak 6 orang (12,8%).

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Suku Budaya

Tabel 5.12 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Tiap Bulan Pada


Penderita TB Paru Di Puskesmas Mulyorejo dan Puskemas Kenjeran
Surabaya Pada Tanggal 7-24 Mei 2018 (n = 47)
No. Suku Budaya Frekuensi (f) Prosentase (%)
1. Jawa 43 91,5%
2. Madura 2 4,3%
3. Lain-lain 2 4,3%
Total 47 100%

Tabel 5.12 menunjukkan bahwa dari 47 responden didapatkan sebagian

besar responden berasal dari suku Jawa sebanyak 43 orang (91,5%), Madura

sebanyak 2 orang (4,3%), dan lain-lain sebanyak 2 orang (4,3%).


7. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan

Tabel 5.13 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan Pada


Penderita TB Paru Di Puskesmas Mulyorejo dan Puskemas Kenjeran
Surabaya Pada Tanggal 7-24 Mei 2018 (n = 47)
No. Status Perkawinan Frekuensi (f) Prosentase (%)
1. Belum Menikah 11 23,4%
2. Menikah 35 74,5%
3. Janda/Duda 1 2,1%
Total 47 100%

Tabel 5.13 menunjukkan bahwa dari 47 responden didapatkan sebagian

besar responden status menikah yaitu sebanyak 35 orang (74,5%), belum menikah

sebanyak 11 orang (23,4%), dan janda/duda sebanyak 1 orang (2,1%).

8. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menderita TB Paru

Tabel 5.14 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menderita TB Paru Pada


Penderita TB Paru Di Puskesmas Mulyorejo dan Puskemas Kenjeran
Surabaya Pada Tanggal 7-24 Mei 2018 (n = 47)
No. Lama Menderita TB Paru Frekuensi (f) Prosentase (%)
1. 1 – 6 bulan 38 80,9%
2. 7 – 12 bulan 9 19,1%
Total 47 100%

Tabel 5.14 menunjukkan bahwa dari 47 responden didapatkan sebagian

besar responden berdasarkan lama menderita TB Paru 1 – 6 bulan yaitu sebanyak

38 orang (80,9%), dan 7 – 12 bulan sebanyak 9 orang (19,1%).


9. Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Pengobatan TB

Tabel 5.15 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Pengobatan TB


Pada Penderita TB Paru Di Puskesmas Mulyorejo dan Puskemas
Kenjeran Surabaya Pada Tanggal 7-24 Mei 2018 (n = 47)
No. Pengalaman Pengobatan Frekuensi (f) Prosentase (%)
TB
1. Berhasil 41 87,2%
2. Gagal 6 12,8%
Total 47 100%

Tabel 5.15 menunjukkan bahwa dari 47 responden didapatkan sebagian

besar responden berdasarkan pengalaman pengobatan yaitu berhasil sebanyak 41

orang (87,2%), dan gagal sebanyak 6 orang (12,8%).

10. Karakteristik Responden Berdasarkan Pernah Mendengar Informasi

Mengenai TB

Tabel 5.16 Karakteristik Responden Berdasarkan Pernah Mendengar Informasi


Mengenai TB Pada Penderita TB Paru Di Puskesmas Mulyorejo dan
Puskemas Kenjeran Surabaya Pada Tanggal 7-24 Mei 2018 (n = 47)
No. Pernah Mendengar Frekuensi (f) Prosentase (%)
Informasi Mengenai TB
1. Pernah 26 55,3%
2. Tidak Pernah 21 44,7%
Total 47 100%

Tabel 5.16 menunjukkan bahwa dari 47 responden didapatkan sebagian

besar responden berdasarkan pernah mendengar informasi mengenai TB yaitu

pernah sebanyak 26 orang (55,3%), dan tidak pernah sebanyak 21 orang (44,7%).
11. Karakteristik Responden Berdasarkan Pernah Diberi Penyuluhan

Tabel 5.17 Karakteristik Responden Berdasarkan Pernah Diberi Penyuluhan Pada


Penderita TB Paru Di Puskesmas Mulyorejo dan Puskemas Kenjeran
Surabaya Pada Tanggal 7-24 Mei 2018 (n = 47)
No. Pernah Diberi Penyuluhan Frekuensi (f) Prosentase (%)
1. Pernah 26 55,3%
2. Tidak Pernah 21 44,7%
Total 47 100%

Tabel 5.17 menunjukkan bahwa dari 47 responden didapatkan sebagian

besar responden berdasarkan pernah diberi penyuluhan yaitu pernah sebanyak 26

orang (55,35), dan tidak pernah 21 orang (44,7%).

12. Karakteristik Responden Berdasarkan Aktif Dalam Kelompok TB

Tabel 5.18 Karakteristik Responden Berdasarkan Aktif Dalam Kelompok TB


Pada Penderita TB Paru Di Puskesmas Mulyorejo dan Puskemas
Kenjeran Surabaya Pada Tanggal 7-24 Mei 2018 (n = 47)
No. Aktif Dalam Kelompok Frekuensi (f) Prosentase (%)
TB
1. Aktif 5 10,6%
2. Tidak Aktif 42 89,4%
Total 47 100%

Tabel 5.18 menunjukkan bahwa dari 47 responden didapatkan sebagian

besar responden berdasarkan aktif dalam kelompok TB yaitu tidak aktif sebanyak

42 orang (89,4%), dan aktif sebanyak 5 orang (10,6%).


13. Karakteristik Responden Berdasarkan PMO

Tabel 5.19 Karakteristik Responden Berdasarkan PMO Pada Penderita TB Paru


Di Puskesmas Mulyorejo dan Puskemas Kenjeran Surabaya Pada
Tanggal 7-24 Mei 2018 (n = 47)
No. PMO Frekuensi (f) Prosentase (%)
1. Keluarga 38 80,9%
2. Tetangga 1 2,1%
3. Petugas Kesehatan 3 6,4%
4. Tidak Ada PMO 5 10,6%
Total 47 100%

Tabel 5.19 menunjukkan bahwa dari 47 responden didapatkan sebagian

besar responden berdasarkan PMO yaitu keluarga sebanyak 38 orang (80,9%),

tidak ada PMO sebanyak 5 orang (10,6%), petugas kesehatan 3 orang (6,4%), dan

tetangga 1 orang (2,1%).

5.1.4 Data Khusus Hasil Penelitian

1. Pengalaman Keberhasilan (Mastery Experience)

Tabel 5.20 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Keberhasilan


(Mastery Experience) Pada Penderita TB Paru Di Puskesmas
Mulyorejo dan Puskemas Kenjeran Surabaya Pada Tanggal 7-24 Mei
2018 (n = 47)
No. Pengalaman Keberhasilan Frekuensi (f) Prosentase (%)
(Mastery Experience)
1. Rendah 13 27,7%
2. Tinggi 34 72,3%
Total 47 100%

Tabel 5.20 menunjukkan bahwa dari 47 responden didapatkan sebagian

besar responden memiliki pengalaman keberhasilan (mastery experience) tinggi

sebanyak 34 orang (72,3%), dan yang memiliki pengalaman keberhasilan

(mastery experience) rendah sebanyak 13 orang (27,7%).


2. Pengalaman Orang Lain (Vicarious Experience)

Tabel 5.21 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Orang Lain


(Vicarious Experience) Pada Penderita TB Paru Di Puskesmas
Mulyorejo dan Puskemas Kenjeran Surabaya Pada Tanggal 7-24 Mei
2018 (n = 47)
No. Pengalaman Orang Lain Frekuensi (f) Prosentase (%)
(Vicarious Experience)
1. Rendah 12 25,5%
2. Tinggi 35 74,5%
Total 47 100%

Tabel 5.21 menunjukkan bahwa dari 47 responden didapatkan sebagian

besar responden memiliki pengalaman orang lain (vicarious experience) tinggi

sebanyak 35 orang (74,5%), dan yang memiliki pengalaman orang lain (vicarious

experience) rendah sebanyak 12 orang (25,5%).

3. Persuasi Verbal (Verbal Persuasion)

Tabel 5.22 Karakteristik Responden Berdasarkan Persuasi Verbal (Verbal


Persuasion) Pada Penderita TB Paru Di Puskesmas Mulyorejo dan
Puskemas Kenjeran Surabaya Pada Tanggal 7-24 Mei 2018 (n = 47)
No. Persuasi Verbal Frekuensi (f) Prosentase (%)
(Verbal Persuasion)
1. Rendah 9 19,1%
2. Tinggi 38 80,9%
Total 47 100%

Tabel 5.22 menunjukkan bahwa dari 47 responden didapatkan sebagian

besar responden memiliki persuasi verbal (verbal persuasion) tinggi sebanyak 38

orang (80,9%), dan yang memiliki persuasi verbal (verbal persuasion) rendah

sebanyak 9 orang (19,1%).


4. Kondisi Fisiologis (Physiological State)

Tabel 5.23 Karakteristik Responden Berdasarkan Kondisi Fisiologis


(Physiological State) Pada Penderita TB Paru Di Puskesmas
Mulyorejo dan Puskemas Kenjeran Surabaya Pada Tanggal 7-24
Mei 2018 (n = 47)
No. Kondisi Fisiologis Frekuensi (f) Prosentase (%)
(Physiological State)
1. Rendah 14 29,8%
2. Tinggi 33 70,2%
Total 47 100%

Tabel 5.23 menunjukkan bahwa dari 47 responden didapatkan sebagian

besar responden memiliki kondisi fisiologis (physiological state) tinggi sebanyak

33 orang (70,2%), dan yang memiliki kondisi fisiologis (physiological state)

rendah sebanyak 14 orang (29,8%).

5. Self Efficacy

Tabel 5.24 Karakteristik Responden Berdasarkan Self Efficacy Pada Penderita TB


Paru Di Puskesmas Mulyorejo dan Puskemas Kenjeran Surabaya Pada
Tanggal 7-24 Mei 2018 (n = 47)
No. Kondisi Fisiologis Frekuensi (f) Prosentase (%)
(Physiological State)
1. Rendah 26 55,3%
2. Tinggi 21 44,7%
Total 47 100%

Tabel 5.24 menunjukkan bahwa dari 47 responden didapatkan sebagian

besar responden memiliki self efficacy rendah sebanyak 26 orang (55,3%), dan

yang memiliki self efficacy tinggi sebanyak 21 orang (44,7%).


6. Hubungan Antara Pengalaman Keberhasilan (Mastery Experience) Dengan

Self Efficacy Penderita TB Paru Di Puskesmas Mulyorejo Dan Puskesmas

Kenjeran Surabaya

Tabel 5.25 Hubungan Antara Pengalaman Keberhasilan (Mastery Experience)


Dengan Self Efficacy Penderita TB Paru Di Puskesmas Mulyorejo
Dan Puskesmas Kenjeran Surabaya (n = 47)
Self Efficacy
Pengalaman Keberhasilan
Rendah Tinggi Total
(Mastery Experience)
N (%) N (%) N (%)
Rendah 12 25,5% 1 2,1% 13 27,7%
Tinggi 14 29,8% 20 42,6% 34 72,3%
Total 26 55,3% 21 44,7% 47 100%
Hasil Uji Statistik Spearman Rho ρ = 0,001

Tabel 5.25 menunjukkan bahwa dari 13 responden pengalaman keberhasilan

(mastery experience) rendah yang memiliki self efficacy rendah sebanyak 12

orang (25,5%) dan yang memiliki self efficacy tinggi sebanyak 1 orang (2,1%).

34 responden dengan pengalaman keberhasilan (mastery experience) tinggi yang

memiliki self efficacy rendah sebanyak 14 orang (29,8%) dan yang memiliki self

efficacy tinggi sebanyak 20 orang (42,6%). Hasil uji statistik dengan

menggunakan uji Spearman Rho dalam program SPSS 21 didapatkan nilai

kemaknaan ρ = 0,001 dengan derajat kemaknaan (ρ < 0,05) dapat disimpulkan

bahwa H1 diterima yang artinya ada hubungan pengalaman keberhasilan (mastery

experience) dengan self efficacy penderita TB paru di Puskesmas Mulyorejo dan

Puskesmas Kenjeran Surabaya.


7. Hubungan Antara Pengalaman Orang Lain (Vicarious Experience) Dengan

Self Efficacy Penderita TB Paru Di Puskesmas Mulyorejo Dan Puskesmas

Kenjeran Surabaya

Tabel 5.26 Hubungan Antara Pengalaman Orang Lain (Vicarious Experience)


Dengan Self Efficacy Penderita TB Paru Di Puskesmas Mulyorejo
Dan Puskesmas Kenjeran Surabaya (n = 47)
Self Efficacy
Pengalaman Orang Lain
Rendah Tinggi Total
(Vicarious Experience)
N (%) N (%) N (%)
Rendah 10 21,3% 2 4,3% 12 25,5%
Tinggi 16 34,0% 19 40,4% 35 74,5%
Total 26 55,3% 21 44,7% 47 100%
Hasil Uji Statistik Spearman Rho ρ = 0,024

Tabel 5.26 menunjukkan bahwa dari 12 responden pengalaman orang lain

(vicarious experience) rendah yang memiliki self efficacy rendah sebanyak 10

orang (21,3%) dan yang memiliki self efficacy tinggi sebanyak 2 orang (4,3%).

35 responden dengan pengalaman orang lain (vicarious experience) tinggi yang

memiliki self efficacy rendah sebanyak 16 orang (34,0%) dan yang memiliki self

efficacy tinggi sebanyak 19 orang (40,4%). Hasil uji statistik dengan

menggunakan uji Spearman Rho dalam program SPSS 21 didapatkan nilai

kemaknaan ρ = 0,024 dengan derajat kemaknaan (ρ < 0,05) dapat disimpulkan

bahwa H1 diterima yang artinya ada hubungan pengalaman orang lain (vicarious

experience) dengan self efficacy penderita TB paru di Puskesmas Mulyorejo dan

Puskesmas Kenjeran Surabaya.


8. Hubungan Antara Persuasi Verbal (Verbal Persuasion) Dengan Self

Efficacy Penderita TB Paru Di Puskesmas Mulyorejo Dan Puskesmas

Kenjeran Surabaya

Tabel 5.27 Hubungan Antara Persuasi Verbal (Verbal Persuasion) Dengan Self
Efficacy Penderita TB Paru Di Puskesmas Mulyorejo Dan Puskesmas
Kenjeran Surabaya (n = 47)
Self Efficacy
Persuasi Verbal
Rendah Tinggi Total
(Verbal Persuasion)
N (%) N (%) N (%)
Rendah 8 17,0% 1 2,1% 9 19,1%
Tinggi 18 38,3% 20 42,6% 38 80,9%
Total 26 55,3% 21 44,7% 47 100%
Hasil Uji Statistik Spearman Rho ρ = 0,024

Tabel 5.27 menunjukkan bahwa dari 9 responden persuasi verbal (verbal

persuasion) rendah yang memiliki self efficacy rendah sebanyak 8 orang (17,0%)

dan yang memiliki self efficacy tinggi sebanyak 1 orang (2,1%). 38 responden

dengan persuasi verbal (verbal persuasion) tinggi yang memiliki self efficacy

rendah sebanyak 18 orang (38,3%) dan yang memiliki self efficacy tinggi

sebanyak 20 orang (42,6%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Spearman

Rho dalam program SPSS 21 didapatkan nilai kemaknaan ρ = 0,024 dengan

derajat kemaknaan (ρ < 0,05) dapat disimpulkan bahwa H1 diterima yang artinya

ada hubungan persuasi verbal (verbal persuasion) dengan self efficacy penderita

TB paru di Puskesmas Mulyorejo dan Puskesmas Kenjeran Surabaya.


9. Hubungan Antara Kondisi Fisiologis (Physiological State) Dengan Self

Efficacy Penderita TB Paru Di Puskesmas Mulyorejo Dan Puskesmas

Kenjeran Surabaya

Tabel 5.28 Hubungan Antara Kondisi Fisiologis (Physiological State) Dengan Self
Efficacy Penderita TB Paru Di Puskesmas Mulyorejo Dan Puskesmas
Kenjeran Surabaya (n = 47)
Self Efficacy
Kondisi Fisiologis
Rendah Tinggi Total
(Physiological State)
N (%) N (%) N (%)
Rendah 13 27,7% 1 2,1% 14 29,8%
Tinggi 13 27,7% 20 42,6% 33 70,2%
Total 26 55,3% 21 44,7% 47 100%
Hasil Uji Statistik Spearman Rho ρ = 0,000

Tabel 5.28 menunjukkan bahwa dari 14 responden kondisi fisiologis

(physiological state) rendah yang memiliki self efficacy rendah sebanyak 13 orang

(27,7%) dan yang memiliki self efficacy tinggi sebanyak 1 orang (2,1%). 33

responden dengan persuasi verbal (verbal persuasion) tinggi yang memiliki self

efficacy rendah sebanyak 13 orang (27,7%) dan yang memiliki self efficacy tinggi

sebanyak 20 orang (42,6%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Spearman

Rho dalam program SPSS 21 didapatkan nilai kemaknaan ρ = 0,000 dengan

derajat kemaknaan (ρ < 0,05) dapat disimpulkan bahwa H1 diterima yang artinya

ada hubungan kondisi fisiologis (physiological state) dengan self efficacy

penderita TB paru di Puskesmas Mulyorejo dan Puskesmas Kenjeran Surabaya.


10. Faktor Dominan Yang Mempengaruhi Self Efficacy Penderita TB Paru Di

Puskesmas Mulyorejo Dan Puskesmas Kenjeran Surabaya

Tabel 5.29 Faktor Dominan Yang Mempengaruhi Self Efficacy Penderita TB Paru
Di Puskesmas Mulyorejo Dan Puskesmas Kenjeran Surabaya (n = 47)
Koefisien S.E. Wald df Nilai OR IK95%
ρ Min Mak
Pengalaman 0,000 0,105 0,000 1 1,000 1,000 0,000
Keberhasilan
Pengalaman -1,240 1,282 0,935 1 0,334 0,289 0,023 3,572
Orang Lain
Persuasi 19,123 0,843 0,000 1 0,999 0,8 0,000
Verbal
Kondisi -2,996 1,097 7,455 1 0,006 0,050 0,006 0,429
Fisiologis
Konstanta 0,431 0,356 1,462 1 0,227 1,53

Tabel 5.29 menunjukkan bahwa dari 4 faktor self efficacy yaitu pengalaman

keberhasilan (mastery experience), pengalaman orang lain (vicarious experience),

persuasi verbal (verbal persuasion), dan kondisi fisiologis (physiological state).

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Regresi Logistik dalam program SPSS

21 bahwa kondisi fisiologis (physiological state) didapatkan nilai kemaknaan ρ =

0,006 dengan derajat kemaknaan (ρ < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa

kondisi fisiologis (physiological state) yang paling dominan mempengaruhi self

efficacy penderita TB paru.


5.2 Pembahasan

Penelitian ini dirancang untuk mengetahui analisis faktor yang

mempengaruhi self efficacy penderita TB paru di Puskesmas Mulyorejo dan

Puskesmas Kenjeran Surabaya. Sesuai tujuan penelitian, maka akan dibahas hal-

hal sebagai berikut :

5.2.1 Pengalaman Keberhasilan (Mastery Experience) Pada Penderita TB

Paru Di Puskesmas Mulyorejo dan Puskemas Kenjeran Surabaya

Penelitian yang telah dilakukan pada penderita TB paru di Puskesmas

Mulyorejo dan Puskesmas Kenjeran Surabaya memberikan hasil bahwa sebagian

besar responden memiliki pengalaman keberhasilan (mastery experience) tinggi

sebanyak 34 orang (72,3%), dan yang memiliki pengalaman keberhasilan

(mastery experience) rendah sebanyak 13 orang (27,7%). Pengalaman

keberhasilan akan menaikkan efikasi diri individu (Bandura, 1997 dalam Ghufron,

2010).

Anda mungkin juga menyukai