Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Ajar : Keperawatan Gerontik


Pokok Bahasan : latihan slow deep breathing
Sasaran : lansia
Penyuluh : Dedy Darminto
Hari/Tanggal : 30 April 2018
Waktu : 10 menit
Tempat : Ruang panti werdha karitas

1. LATAR BELAKANG
Slow deep breathing adalah metode bernapas yang frekuensi
bernapas kurang dari 10 kali permenit dengan fase ekshalasi yang panjang
(Breathesy, 2006). Slow deep breathing yang dilakukan sebanyak enam
kali permenit selama 15 menit memberi pengaruh terhadap tekanan darah
melalui peningkatkan sensitivitas baroreseptor dan menurunkan aktivitas
sistem saraf simpatis serta meningkatkan aktivitas sistem saraf
parasimpatis pada penderita hipertensi primer
Hipertensi menjadi salah satu penyakit tidak menular yang menjadi
perhatian utama karena angka kejadian yang tinggi di dunia. World Health
Organisation (WHO) tahun 2012 menyatakan bahwa angka kejadian
hipertensi mencapai 50% dari total penduduk dunia. Prevalensi kejadian
hipertensi di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Kementerian
Kesehatan RI (2013) menyatakan bahwa terjadi peningkatan prevalensi
hipertensi dari 7,6% tahun 2007 menjadi 9,5% pada tahun 2013.
Penyempitan pembuluh darah akibat hipertensi dapat menyebabkan
berkurangnya suplai darah dan oksigen ke jaringan yang akan
mengakibatkan mikroinfark pada jaringan (Price & Wilson, 2006).
Komplikasi berat hipertensi adalah kematian karena obstruksi dan
rupturnya pembuluh darah otak (Price & Wilson, 2006).
2. TUJUAN

1. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami teknik slow
deep breathing
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 5 menit diharapkan sasaran dapat
a. Mendefinisikan pengertian Hipertensi
b. Mendefinisikan pengertian Slow Deep Breathing
c. Mengetahui manfaat Slow Deep Breathing
d. Mempraktekan secara mandiri teknik Slow Deep Breathing

3. KEGIATAN PENYULUHAN
a. Materi (terlampir)
1. Pengertian Hipertensi
2. Pengertian Slow Deep Breathing
3. Manfaat Slow Deep Breathing
4. Cara melakukan teknik Slow Deep Breathing

KEGIATAN
No. FASE KEGIATAN PENYULUH WAKTU
PESERTA

1. Pra Interaksi  Menyiapkan Satuan Acara


Penyuluhan & bahan untuk
leaflet.
 Menentukan kontrak waktu &
materi dengan pasien sebelum
penyuluhan dilakukan
2. Apersepsi  Mengkaji pengetahuan pasien 1 menit
mengenai teknik
3. Informasi  Menjelaskan tujuan dari  Memperhatikan 1 menit
penyuluhan
4. Kerja  Membuka kegiatan dengan  Menjawab 5 menit
mengucapkan salam. salam
 Memperkenalkan diri
 Menyebutkan materi yang  Mendengarkan
akan diberikan.  Memperhatikan
 Memberikan leaflet
 Menggali pengetahuan pasien  Memperhatikan
mengenai Hipertensi dan  Memperhatikan
teknik Slow Deep  Memperhatikan
Breathing  Bertanya dan
 Menjelaskan tentang menjawab

Hipertensi dan Slow Deep pertanyaan

Breathing yang diajukan.

 Memberi kesempatan kepada


pasien dan keluarga untuk
mengajukan pertanyaan
kemudian didiskusikan
bersama & menjawab
pertanyaan.
5. Evaluasi :  Meminta klien untuk mencoba Mempraktekan 2 menit
melakukan secara mandiri

6. Terminasi :  Mengakhiri pertemuan dan  Mendengarkan 1 Menit


mengucapkan terimakasih
atas partisipasi pasien
 Mengucapkan salam penutup  Menjawab
salam
4. SARANA PENUNJANG
a. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. praktek
b. Media
1. Satuan acara penyuluhan
2. Leaflet
5. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
 Kesiapan materi
 Kesiapan SAP
 Kesiapan media : leaflet
 Klien hadir ditempat penyuluhan
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
 Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
 Pasien antusias terhadap materi penyuluhan
 Pasien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
 Suasana penyuluhan tertib
 Peserta hadir dalam penyuluhan minimal pasien dan keluarga.
3. Evaluasi Hasil
Prosedur : lisan
Bentuk soal : tanya jawab dan simulasi
Peserta penyuluhan dapat:

a. Menjelaskan pengertian Hipertensi dan teknik Slow Deep Breathing


b. Menjelaskan manfaat teknik Slow Deep Breathing
c. Mempraktikkan teknik Slow Deep Breathing
Daftar Pustaka

Kodim Nasrin. 2003. Hipertensi: Yang Besar Yang Diabaikan, evaluable at


http://tempointeraktif.com

Price, S. A. dan Wilson, L. M. 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses Proses


Penyakit, Edisi 6, Volume 1. Jakarta: EGC

Sepdianto, Tri Cahyo, dkk. 2010. Penurunan Tekanan Darah Dan Kecemasan Melalui
Latihan Slow Deep Breathing Pada Pasien Hipertensi Primer. Depok: Universitas
Indonesia
MATERI

1. Pengertian
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah lebih besar
atau sama dengan 160/90 mmHg (Kodim Nasim, 2003)
Slow deep breathing merupakan teknik relaksasi yang disadari
berfungsi untuk mengatur pernapasan secara dalam dan lambat (Martini,
2006).

2. Manfaat Slow deep breathing


a. Mengurangi tekanan darah
b. Menambah asupan oksigen
c. Membuat tubuh menjadi lebih tenang dan rileks
d. Mengontrol denyut jantung
e. Mengurangi stres dan kecemasan

3. Langkah – langkah melakukan slow deep breathing


Langkah-langkah dalam latihan slow deep breathing, menurut University
of Pittsburgh Medical Center (2003).
a. Atur pasien dengan posisi duduk senyaman mungkin
b. Kedua tangan diletakkan di atas perut
c. Anjurkan melakukan napas secara perlahan dan dalam dihirup melalui
hidung dan tarik napas selama 3 detik, rasakan perut mengembang saat
menarik napas
d. Tahan napas selama 3 detik
e. Kerutkan bibir, keluarkan melalui mulut dan hembuskan napas secara
perlahan selama 6 detik. Rasakan perut anda bergerak
f. Ulangi langkah 1 sampai 5 selama 15 menit
g. Latihan slow deep breathing dilakukan dengan frekuensi 2 kali sehari.

Anda mungkin juga menyukai