Anda di halaman 1dari 15

BAB I I

TINJAUAN TEORI

A. KONSEP KEBUTUHAN NUTRISI


1. Definisi Kebutuhan Nutrisi
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan,
serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000).
Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan
makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan,
pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik
antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi. (Rock CL, 2004)
Nutrisi adalah susbstansi organik dan non organik yang di temukan
dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan
baik.

2. Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan


Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan
dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan
proses pencernaan (penguyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan
enzim zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus. Saluran
pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ berturut-
turut dimulai dari mulut (cavum oris), kerongkongan (esofagus), lambung
(ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus.
a) Mulut
Mulut adalah rongga lonjong pada permulaan saluran
pencernaan.Terdiri atas dua bagian luar yang sempit, atau vestibula,
yaitu ruangan diantara gusi serta gigi dengan bibir dan pipi, dan bagian
dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi di sisi-sisinya oleh tulang
maxilaris dan semua gigi, dan disebelah belakang bersambung dengan
awal faring.
1) Gigi
Didalam mulut terdapat susunan gigi yang berfungsi untuk
mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus, dengan
demikian enzim-enzim pencernaan dapat mencerna makanan lebih
cepat dan efisien.
Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu :
- gigi seri (insisiva)
- gigi taring
- gigi geraham depan (premolar)
- gigi geraham belakang (molar)
2) Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut
dan membantu mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu,
lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan
manis, asin, pahit, dan asam.
Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan
direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Letak setiap rasa
berbeda-beda, yaitu:
- Rasa asin : lidah bagian tepi depan
- Rasa manis : lidah bagian ujung
- Rasa asam : lidah bagian samping
- Rasa pahit : lidah bagian belakang / pangkal lidah
- Rasa umami : lidah bagian tengah
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan
rangsangan kimia.Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot.
Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak
mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas
pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang
mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut papilla.
3) Kelenjar ludah
Kelenjar ludah adalah kelenjar majemuk bertandan, yang berarti
terdiri atas gabungan kelompok alveoli bentuk kantong dan yang
membentuk lubang-lubang kecil.Saluran-saluran dari setiap
alveolus bersatu untuk membentuk saluran yang lebih besar dan
yang mengantar sekretnya ke saluran utama dan melalui ini secret
dituangkan kedalam mulut.Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau
air liur (saliva), yang merupakan cairan pertama yang mencerna
makanan.Kelenjar ludah yang utama dalam rongga mulut ada tiga
pasang, yaitu :
- Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga. Kelenjar parotis
menghasilkan ludah yang berbentuk cair. Sekretnya dituangkan
ke dalam mulut melalui saluran parotis atau saluran Stensen,
yang bermuara di pipi sebelah dalam, berhadapan dengan
geraham (molar) atas.
- Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah. Kelenjar
submandibularis menghasilkan getah yang mengandung air dan
lendir. Sekretnya dituangkan ke dalam mulut melalui saluran
submandibularis atau saluran Wharton, yang bermuara di dasar
mulut.
- Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah. Kelenjar
sublingualis menghasilkan getah yang mengandung air dan
lendir. Sekretnya dituangkan ke dalam dasar mulut melalui
beberapa muara kecil.
Saliva atau ludah adalah cairan yang bersifat alkali.Ludah
mengandung musin, enzim pencerna zat tepung yaitu ptialin, dan
sedikit zat padat.Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan
makanan.Ludah bekerja secara fisis dan kimiawi.Kerja fisisnya
ialah membasahi mulut, membersihkan lidah dan memudahkan
orang berbicara.Ludah berfungsi untuk membasahi dan melumasi
makanan sehingga mudah ditelan.Dengan membasahi makanan itu
ludah melarutkan beberapa unsure, sehingga memudahkan kerja
kimiawi terhadapnya.Selain itu, ludah juga melindungi selaput
mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa.
Enzim yang terdapat didalam ludah :
- Enzim ptialin:mengubah amilum (zat tepung) menjadi glukosa.
Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan
suhu 37oC.
- Enzim amilase berfungsi mengubah makanan dalam mulut
yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula
sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ
pencernaan selanjutnya
b) Faring
Faring atau tekak terletak dibelakang hidung, mulut dan laring
(tenggorokan).Faring berupa saluran berbentuk kerucut dari bahan
membrane berotot (muskolo membranosa) dengan bagian terlebar
disebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai di ketinggian
vertebrata servikal ke-enam, yaitu ketinggian tulang rawan krikoid,
tempat faring bersambung dengan esophagus. Panjang faring kira-kira
tujuh sentimeter dan dibagi atas tiga bagian :
• Nasofarinx : dibelakang hidung. Di dinding pada daerah ini
terdapat lubang saluran Eustachius. Kelenjar-kelenjar adenoid terdapat
pada nasofarinx.
• Farinx oralis : terletak dibelakang mulut. Kedua tonsil ada di
dinding lateral daerah farinx.
• Farinx laringeal : bagian terendah yang terletak dibelakang farinx.
Didalam faring terdapat tujuh lubang, dua dari saluran Eustachius, dua
bagian posterior lubang hidung (nares) yang berada dibelakang rongga
hidung, mulut, laring, dan esophagus.Dinding faring tersusun atas tiga
lapisan, yaitu lapisan mukosa, lapisan fibrosa, dan lapisan berotot.
c) Esophagus
Kerongkongan (esofagus) adalah sebuah tabung berotot yang
panjangnya dua puluh sampai dua puluh lima sentimeter, dimulai dari
farinx sampai pintu masuk kardiak lambung dibawah, terletak
dibelakang trakea dan didepan tulang punggung. Esophagus
merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan
lambung.Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang
telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan
tidak terjadi proses pencernaan.
Esophagus berdinding empat lapis.Disebelah luar terdiri atas lapisan
jaringan ikat yang renggang, sebuah lapisan otot yang terdiri atas dua
lapis serabut otot, yang satu berjalan longitudinal dan yang lain
sirkuler.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga
mendorong makanan masuk ke dalam lambung.Gerakan kerongkongan
ini disebut gerak peristalsik.Gerak ini terjadi karena otot yang
memanjang dan melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara
bergantian. Jadi, gerak peristalsik merupakan gerakan kembang
kempis kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke dalam
lambung.
Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam
detik.Bagian pangkal kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik
pada kerongkongan bekerja secara sadar menurut kehendak kita dalam
proses menelan. Artinya, kita menelan jika makanan telah dikunyah
sesuai kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses menelan hingga
sebelum mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ pencernaan
selanjutnya tidak menurut kehendak kita (tidak disadari).
Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara
(trakea) dan ke paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah
belakang (palatum mole, langit-langit lunak) terangkat agar makanan
tidak masuk ke dalam hidung.
d) Lambung
Lambung merupakan saluran pencernaan yang berbentuk seperti
kantung, terletak di bawah sekat rongga badan. Fungsi lambung secara
umum adalah tempat di mana makanan dicerna dan sejumlah kecil
sari-sari makanan diserap.Lambung berukuran sekepal tangan dan
terletak di dalam rongga perut sebelah kiri, di bawah sekat rongga
badan.
Lambung terdiri atas tiga bagian :
• Bagian atas disebut kardiak, merupakan bagian yang berbatasan
dengan esophagus
• Bagian tengah disebut fundus, merupakan bagian badan atau
tengah lambung
• Bagian bawah disebut pylorus (duodenum), yang berbatasan
dengan usus halus.
Daerah perbatasan antara lambung dan kerongkongan terdapat otot
sfinkter kardiak yang secara refleks akan terbuka bila ada bolus masuk.
Sementara itu, di bagian pilorus terdapat otot yang disebut sfinkter
pilorus.Otot-otot lambung ini dapat berkontraksi seperti halnya otot-
otot kerongkongan.Apabila otot-otot ini berkontraksi, otot-otot tersebut
menekan, meremas, dan mencampur bolus-bolus tersebut menjadi
kimus (chyme).
Lambung memiliki dinding yang bersifat lentur, dapat mengembang
apabila berisi makanan dan mengempis apabila kosong. Muatan di
dalam lambung dapat menampung hingga 1,5 liter makanan. Dinding
lambung tersebut berwarna merah muda dan mengkilap.Dinding
lambung tersusun menjadi empat lapisan, yakni
 Mucosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis
cairan, seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini
berbentuk seperti palung untuk memperbesar perbandingan antara
luas dan volume sehingga memperbanyak volume getah lambung
yang dapat dikeluarkan.
Di lapisan mucosa terdapat 3 jenis sel yang berfungsi dalam
pencernaan, yaitu :
- Sel goblet berfungsi untuk memproduksi mucus atau lendir
untuk menjaga lapisan terluar sel agar tidak rusak karena enzim
pepsin dan asam lambung.
- Sel parietal berfungsi untuk memproduksi asam lambung
[Hydrochloric acid] yang berguna dalam pengaktifan enzim
pepsin. Diperkirakan bahwa sel parietal memproduksi 1.5 mol
dm-3 asam lambung yang membuat tingkat keasaman dalam
lambung mencapai pH 2.
- Sel chief berfungsi untuk memproduksi pepsinogen, yaitu
enzimpepsin dalam bentuk tidak aktif. Sel chief memproduksi
dalam bentuk tidak aktif agar enzim tersebut tidak mencerna
protein yang dimiliki oleh sel tersebut yang dapat
menyebabkan kematian pada sel tersebut.
 Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena
dapat ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel
perut sekaligus untuk membawa nutrisi yang diserap, urea, dan
karbon dioksida dari sel-sel tersebut.
 Muscularis adalah lapisan otot yang membantu perut dalam
pencernaan mekanis. Lapisan ini dibagi menjadi 3 lapisan otot,
yakni otot melingkar, memanjang, dan menyerong.Kontraksi dan
ketiga macam lapisan otot tersebut mengakibatkangerak peristaltik
(gerak menggelombang).Gerak peristaltik menyebabkan makanan
di dalam lambung diaduk-aduk.
 Serosa atau lapisan terluar berfungsi sebagai lapisan pelindung
perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk
mengurangi gayagesekan yang terjadi antara perut dengan anggota
tubuh lainnya.
Dalam dinding lambung terdapat kelenjar lambung yang menghasilkan
lendir, getah lambung, dan hormon gastrin.Aroma, bentuk, warna, dan
selera terhadap makanan secara refleks akan menimbulkan sekresi
getah lambung. Didalam getah lambung terdapat bahan-bahan sebagai
berikut :
 Pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi
molekul yang lebih kecil.
 Musin merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan.
 Renin merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada
mamalia, berperan sebagai kaseinogen menjadi kasein. Kasein
digumpalkan oleh Ca2+ dari susu sehingga dapat dicerna oleh
pepsin. Tanpa adanya renim susu yang berwujud cair akan lewat
begitu saja di dalam lambuing dan usus tanpa sempat dicerna.
 HCl(Asam Klorida) merupakan enzim yang berguna untuk
membunuh kuman dan bakteri pada makanan.
Fungsi HCl, antara lain:
- membunuh kuman pada makanan yang dimakan
- mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin
- mempercepat reaksi antara air, protein, dan pepsin
- mengendorkan pilorus, karena HCl bersifat asam dengan pH
kurang lebih 1-3
Kerja enzim dan pelumatan oleh otot lambung mengubah makanan
menjadi lembut seperti bubur, disebut chyme (kim) atau bubur
makanan. Otot lambung bagian pilorus mengatur pengeluaran kim
sedikit demi sedikit dalam duodenum. Caranya, otot pilorus yang
mengarah ke lambung akan relaksasi (mengendur) jika tersentuh kim
yang bersifat asam.
Sebaliknya, otot pilorus yang mengarah ke duodenum akan
berkontraksi (mengerut) jika tersentuh kim. Jadi, misalnya kim yang
bersifat asam tiba di pilorus depan, maka pilorus akan membuka,
sehingga makanan lewat. Oleh karena makanan asam mengenai pilorus
belakang, pilorus menutup.Makanan tersebut dicerna sehingga
keasamannya menurun.
Makanan yang bersifat basa di belakang pilorus akan merangsang
pilorus untuk membuka. Akibatnya, makanan yang asam dari lambung
masuk ke duodenum.Demikian seterusnya.Jadi, makanan melewati
pilorus menuju duodenum segumpal demi segumpal agar makanan
tersebut dapat tercerna efektif.Seteleah 2 sampai 5 jam, lambung
kosong kembali.
e) Usus halus / intestin tenue
Usus halus adalah saluran yang memiliki panjang ± 6 m. Fungsi usus
halus adalah mencerna dan mengabsorpsi chyme dari lambung. Usus
halus memanjang dari pyloric sphincter lambung sampai sphincter
ileocaecal, tempat bersambung dengan usus besar. Usus halus terdiri
atas tiga bagian , yaitu: duodenum, jejunum, ileum.
Lapisan usus halus terdiri atas 4 lapisan yang sama dengan lambung,
yaitu :
1) Lapisan luar adalah membran selulosa, yaitu peritornium yang
melapisi usus halus dengan erat.
2) Lapisan otot polos terdiri atas 2 lapisan serabut, lapisan luar yang
memanjang (longitudinal) dan lapisan dalam yang melingkar
(serabut sirkuler). Kontraksi otot polos dan bentuk peristaltic usus
yang turut serta dalam proses pencernaan mekanis, pencampuran
makanan dengan enzim-enzim pencernaan dan pergerakkan
makanan sepanjang saluran pencernaan.. Diantara kedua lapisan
serabut berotot terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe, dan
pleksus syaraf.
3) Submukosa terdiri dari jaringan ikat yang mengandung syaraf
otonom, yaitu plexus of meissner yang mengatur kontraksi
muskularis mukosa dan sekresi dari mukosa saluran pencernaan.
Submukosa ini terdapat diantara otot sirkuler dan lapisan mukosa.
Dinding submukosa terdiri atas jaringan alveolar dan berisi banyak
pembuluh darah, sel limfe, kelenjar, dan pleksus syaraf yang
disebut plexus of meissner. Pada duodenum terdapat kelenjar
blunner yang berfungsi untuk melindungi lapisan duodenum dari
pengaruh isi lambung yang asam. Sistem kerjanya adalah kelenjar
blunner akan mengeluarkan sekret cairan kental alkali.
4) Mukosa dalam terdiri dari epitel selapis kolumner goblet yang
mensekresi getah usus halus (intestinal juice). Intestinal juice
merupakan kombinasi cairan yang disekresikan oleh kelenjar-
kelenjar usus (glandula intestinalis) dari duodenum, jejunum, dan
ileum. Produksinya dipengaruhi oleh hormon sekretin dan
enterokrinin. Pada lapisan ini terdapat vili yang merupakan
tonjolan dari plica circularis (lipatan yang terjadi antara mukosa
dengan submukosa). Lipatan ini menambah luasnya permukaan
sekresi dan absorpsi serta memberi kesempatan lebih lama pada
getah cerna untuk bekerja pada makanan. Lapisan mukosa berisi
banyak lipatan Lieberkuhn yang bermuara di atas permukaan, di
tengah-tengah villi. Lipatan Lieberkuhn diselaputi oleh epithelium
silinder.
f) Usus Besar
kolon merupakan sambungan dari usus halus dimulai dari katup
ileokolik dan ileosaekal yang merupakan tempat lewatnya makanan.
Usus besar memiliki panjang kurang lebih 1,5 meter.
Kolon terbagi atas:
1) Asenden
2) Transversum
3) Desenden
Dan berakhir direktum yang panjangnya kira-kira 10 cm dari usus
besar, dimulai dari kolon sigmoideus dan berakhir pada saluran anal.
Fungsi utama usus besar adalah mengabsorpsi air (kurang lebih 90%),
elektrolit, vitamin dan sedikit glukosa. Kapasitas absorpsi air kurang
lebih 5000cc/hari. Flora yang terdapat di dalam usus besar berfungsi
untuk mensintesis vitamin K dan B. serta memungkinkan pembusukan
sisa-sisa makanan
Proses Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, meliputi proses
berikut
a) Ingesti
Ingesti atau makan adalah memasukkan makanan ke dalam tubuh.
b) Peristalsis
Peristalsis adalah perpindahan makanan di sepanjang saluran
pencernaan.
c) Digesti
Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian molekul besar menjadi
molekul kecil sehingga dapat di absorbsi
d) Absorpsi
Absorpsi adalah penyerapan hasil pencernaan makanan dari saluran
pencernaan ke vaskuler (pembuluh darah) dan pembuluh limfe (getah
bening).
e) Defekasi
Defekasi adalah eliminasi (pembuangan) bahan-bahan yang tak dapat
dicerna ke luar tubuh.
Pencernaan kimiawi adalah rangkaian reaksi katabolik (pemecahan)
untuk memecah karbohidrat, lipid, dan protein menjadi molekul-
molekul berukuran kecil, sehingga dapat melintasi dinding saluran
pencernaan menuju kapiler pembuluh darah dan pembuluh limfe, yang
selanjutnya akan diteruskan menuju sel-sel di berbagai bagian tubuh.
Pencernaan mekanik terdiri atas berbagai gerakan yang membantu
pencernaan kimiawi. Tergolong sebagai pencernaan mekanik adalah
pengunyahan makanan agar dapat ditelan. Otot polos lambung dan
usus halus mengocok makanan sehingga bercampur dengan enzim
yang mengkatalisis reaksi kimia

3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Fungsi Sistem


a) Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan
oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan.
b) Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena
penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak
sedikit, oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian
yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya di
bandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.
c) Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan
cepat hal ini sehubungan dengan factor pertumbuhan dan
perkembangan yang cepat pada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun
energy basal relative konstan.
d) Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di bandingkan
dengan wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan
pada wanita 0,9 kkal/kgBB/jam.
e) Tinggi dan berat badan
Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh,
semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas
sehingga kebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih besar.
f) Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang
nafsu makan) biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat.
g) Faktor Psikologis serti stress dan ketegangan
Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi
individu tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan
mempunyai nilai simbolik yang kuat bagi banyak orang (mis. Susu
menyimbolkan kelemahan dan daging menyimbulkan kekuatan).
h) Alkohol dan Obat
Alcohol yang berlebihan juga mempengaruhi organ gastrointestinal.
Obat-obatan yang menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan zat
gizi esensial. Obat-obatan juga menghabiskan zat gizi yang tersimpan
dan mengurangi absorpsi zat gizi di dalam intestine

4. Ganguan Yang Mungkin Terjadi


a) Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam
keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan
akibat ketidakmampuan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.
Tanda klinis :
 Berat badan 10-20% dibawah normal
 Tinggi badan dibawah ideal
 Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
 Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
 Adanya penurunan albumin serum
 Adanya penurunan transferin
Kemungkinan penyebab:
 Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna
kalori akibat penyakit infeksi atau kanker.
 Disfagia karena adanya kelainan persarafan
 Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi
laktosa
 Nafsu makan menurun
b) Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang
yang mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan
kebutuhan metabolisme secara berlebihan.
Tanda klinis :
 Berat badan lebih dari 10% berat ideal
 Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)
 Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada
wanita
 Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau monoton.
Kemungkinan penyebab :
 Perubahan pola makan
 Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.
c) Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai
lebih dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi
kebutuhan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.
d) Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan
zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah
asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala
umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang
cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan
otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membrane mukosa,
konjungtiva dan lain- lain.
e) Diabetes mellitus
Diabetes Melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai
dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan
insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
f) Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh
berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari
adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang
berlebihan.
g) Penyakit jantung coroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering
disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok.
Saat ini, penyakit jantung koroner sering dialami karena adanya
perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, obesitas dan lain-lain.
h) Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh
pengonsumsian lemak secara berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai