1. Definisi Kebutuhan Nutrisi Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000). Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi. (Rock CL, 2004) Nutrisi adalah susbstansi organik dan non organik yang di temukan dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik.
2. Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (penguyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus. Saluran pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ berturut- turut dimulai dari mulut (cavum oris), kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus. a) Mulut Mulut adalah rongga lonjong pada permulaan saluran pencernaan.Terdiri atas dua bagian luar yang sempit, atau vestibula, yaitu ruangan diantara gusi serta gigi dengan bibir dan pipi, dan bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi di sisi-sisinya oleh tulang maxilaris dan semua gigi, dan disebelah belakang bersambung dengan awal faring. 1) Gigi Didalam mulut terdapat susunan gigi yang berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus, dengan demikian enzim-enzim pencernaan dapat mencerna makanan lebih cepat dan efisien. Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu : - gigi seri (insisiva) - gigi taring - gigi geraham depan (premolar) - gigi geraham belakang (molar) 2) Lidah Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu: - Rasa asin : lidah bagian tepi depan - Rasa manis : lidah bagian ujung - Rasa asam : lidah bagian samping - Rasa pahit : lidah bagian belakang / pangkal lidah - Rasa umami : lidah bagian tengah Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia.Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut papilla. 3) Kelenjar ludah Kelenjar ludah adalah kelenjar majemuk bertandan, yang berarti terdiri atas gabungan kelompok alveoli bentuk kantong dan yang membentuk lubang-lubang kecil.Saluran-saluran dari setiap alveolus bersatu untuk membentuk saluran yang lebih besar dan yang mengantar sekretnya ke saluran utama dan melalui ini secret dituangkan kedalam mulut.Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva), yang merupakan cairan pertama yang mencerna makanan.Kelenjar ludah yang utama dalam rongga mulut ada tiga pasang, yaitu : - Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga. Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair. Sekretnya dituangkan ke dalam mulut melalui saluran parotis atau saluran Stensen, yang bermuara di pipi sebelah dalam, berhadapan dengan geraham (molar) atas. - Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah. Kelenjar submandibularis menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir. Sekretnya dituangkan ke dalam mulut melalui saluran submandibularis atau saluran Wharton, yang bermuara di dasar mulut. - Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah. Kelenjar sublingualis menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir. Sekretnya dituangkan ke dalam dasar mulut melalui beberapa muara kecil. Saliva atau ludah adalah cairan yang bersifat alkali.Ludah mengandung musin, enzim pencerna zat tepung yaitu ptialin, dan sedikit zat padat.Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan.Ludah bekerja secara fisis dan kimiawi.Kerja fisisnya ialah membasahi mulut, membersihkan lidah dan memudahkan orang berbicara.Ludah berfungsi untuk membasahi dan melumasi makanan sehingga mudah ditelan.Dengan membasahi makanan itu ludah melarutkan beberapa unsure, sehingga memudahkan kerja kimiawi terhadapnya.Selain itu, ludah juga melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa. Enzim yang terdapat didalam ludah : - Enzim ptialin:mengubah amilum (zat tepung) menjadi glukosa. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC. - Enzim amilase berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya b) Faring Faring atau tekak terletak dibelakang hidung, mulut dan laring (tenggorokan).Faring berupa saluran berbentuk kerucut dari bahan membrane berotot (muskolo membranosa) dengan bagian terlebar disebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai di ketinggian vertebrata servikal ke-enam, yaitu ketinggian tulang rawan krikoid, tempat faring bersambung dengan esophagus. Panjang faring kira-kira tujuh sentimeter dan dibagi atas tiga bagian : • Nasofarinx : dibelakang hidung. Di dinding pada daerah ini terdapat lubang saluran Eustachius. Kelenjar-kelenjar adenoid terdapat pada nasofarinx. • Farinx oralis : terletak dibelakang mulut. Kedua tonsil ada di dinding lateral daerah farinx. • Farinx laringeal : bagian terendah yang terletak dibelakang farinx. Didalam faring terdapat tujuh lubang, dua dari saluran Eustachius, dua bagian posterior lubang hidung (nares) yang berada dibelakang rongga hidung, mulut, laring, dan esophagus.Dinding faring tersusun atas tiga lapisan, yaitu lapisan mukosa, lapisan fibrosa, dan lapisan berotot. c) Esophagus Kerongkongan (esofagus) adalah sebuah tabung berotot yang panjangnya dua puluh sampai dua puluh lima sentimeter, dimulai dari farinx sampai pintu masuk kardiak lambung dibawah, terletak dibelakang trakea dan didepan tulang punggung. Esophagus merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung.Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan. Esophagus berdinding empat lapis.Disebelah luar terdiri atas lapisan jaringan ikat yang renggang, sebuah lapisan otot yang terdiri atas dua lapis serabut otot, yang satu berjalan longitudinal dan yang lain sirkuler. Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke dalam lambung.Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsik.Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak peristalsik merupakan gerakan kembang kempis kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik.Bagian pangkal kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan bekerja secara sadar menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita menelan jika makanan telah dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses menelan hingga sebelum mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak kita (tidak disadari). Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis. Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan ke paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang (palatum mole, langit-langit lunak) terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam hidung. d) Lambung Lambung merupakan saluran pencernaan yang berbentuk seperti kantung, terletak di bawah sekat rongga badan. Fungsi lambung secara umum adalah tempat di mana makanan dicerna dan sejumlah kecil sari-sari makanan diserap.Lambung berukuran sekepal tangan dan terletak di dalam rongga perut sebelah kiri, di bawah sekat rongga badan. Lambung terdiri atas tiga bagian : • Bagian atas disebut kardiak, merupakan bagian yang berbatasan dengan esophagus • Bagian tengah disebut fundus, merupakan bagian badan atau tengah lambung • Bagian bawah disebut pylorus (duodenum), yang berbatasan dengan usus halus. Daerah perbatasan antara lambung dan kerongkongan terdapat otot sfinkter kardiak yang secara refleks akan terbuka bila ada bolus masuk. Sementara itu, di bagian pilorus terdapat otot yang disebut sfinkter pilorus.Otot-otot lambung ini dapat berkontraksi seperti halnya otot- otot kerongkongan.Apabila otot-otot ini berkontraksi, otot-otot tersebut menekan, meremas, dan mencampur bolus-bolus tersebut menjadi kimus (chyme). Lambung memiliki dinding yang bersifat lentur, dapat mengembang apabila berisi makanan dan mengempis apabila kosong. Muatan di dalam lambung dapat menampung hingga 1,5 liter makanan. Dinding lambung tersebut berwarna merah muda dan mengkilap.Dinding lambung tersusun menjadi empat lapisan, yakni Mucosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga memperbanyak volume getah lambung yang dapat dikeluarkan. Di lapisan mucosa terdapat 3 jenis sel yang berfungsi dalam pencernaan, yaitu : - Sel goblet berfungsi untuk memproduksi mucus atau lendir untuk menjaga lapisan terluar sel agar tidak rusak karena enzim pepsin dan asam lambung. - Sel parietal berfungsi untuk memproduksi asam lambung [Hydrochloric acid] yang berguna dalam pengaktifan enzim pepsin. Diperkirakan bahwa sel parietal memproduksi 1.5 mol dm-3 asam lambung yang membuat tingkat keasaman dalam lambung mencapai pH 2. - Sel chief berfungsi untuk memproduksi pepsinogen, yaitu enzimpepsin dalam bentuk tidak aktif. Sel chief memproduksi dalam bentuk tidak aktif agar enzim tersebut tidak mencerna protein yang dimiliki oleh sel tersebut yang dapat menyebabkan kematian pada sel tersebut. Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut. Muscularis adalah lapisan otot yang membantu perut dalam pencernaan mekanis. Lapisan ini dibagi menjadi 3 lapisan otot, yakni otot melingkar, memanjang, dan menyerong.Kontraksi dan ketiga macam lapisan otot tersebut mengakibatkangerak peristaltik (gerak menggelombang).Gerak peristaltik menyebabkan makanan di dalam lambung diaduk-aduk. Serosa atau lapisan terluar berfungsi sebagai lapisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gayagesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya. Dalam dinding lambung terdapat kelenjar lambung yang menghasilkan lendir, getah lambung, dan hormon gastrin.Aroma, bentuk, warna, dan selera terhadap makanan secara refleks akan menimbulkan sekresi getah lambung. Didalam getah lambung terdapat bahan-bahan sebagai berikut : Pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi molekul yang lebih kecil. Musin merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan. Renin merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada mamalia, berperan sebagai kaseinogen menjadi kasein. Kasein digumpalkan oleh Ca2+ dari susu sehingga dapat dicerna oleh pepsin. Tanpa adanya renim susu yang berwujud cair akan lewat begitu saja di dalam lambuing dan usus tanpa sempat dicerna. HCl(Asam Klorida) merupakan enzim yang berguna untuk membunuh kuman dan bakteri pada makanan. Fungsi HCl, antara lain: - membunuh kuman pada makanan yang dimakan - mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin - mempercepat reaksi antara air, protein, dan pepsin - mengendorkan pilorus, karena HCl bersifat asam dengan pH kurang lebih 1-3 Kerja enzim dan pelumatan oleh otot lambung mengubah makanan menjadi lembut seperti bubur, disebut chyme (kim) atau bubur makanan. Otot lambung bagian pilorus mengatur pengeluaran kim sedikit demi sedikit dalam duodenum. Caranya, otot pilorus yang mengarah ke lambung akan relaksasi (mengendur) jika tersentuh kim yang bersifat asam. Sebaliknya, otot pilorus yang mengarah ke duodenum akan berkontraksi (mengerut) jika tersentuh kim. Jadi, misalnya kim yang bersifat asam tiba di pilorus depan, maka pilorus akan membuka, sehingga makanan lewat. Oleh karena makanan asam mengenai pilorus belakang, pilorus menutup.Makanan tersebut dicerna sehingga keasamannya menurun. Makanan yang bersifat basa di belakang pilorus akan merangsang pilorus untuk membuka. Akibatnya, makanan yang asam dari lambung masuk ke duodenum.Demikian seterusnya.Jadi, makanan melewati pilorus menuju duodenum segumpal demi segumpal agar makanan tersebut dapat tercerna efektif.Seteleah 2 sampai 5 jam, lambung kosong kembali. e) Usus halus / intestin tenue Usus halus adalah saluran yang memiliki panjang ± 6 m. Fungsi usus halus adalah mencerna dan mengabsorpsi chyme dari lambung. Usus halus memanjang dari pyloric sphincter lambung sampai sphincter ileocaecal, tempat bersambung dengan usus besar. Usus halus terdiri atas tiga bagian , yaitu: duodenum, jejunum, ileum. Lapisan usus halus terdiri atas 4 lapisan yang sama dengan lambung, yaitu : 1) Lapisan luar adalah membran selulosa, yaitu peritornium yang melapisi usus halus dengan erat. 2) Lapisan otot polos terdiri atas 2 lapisan serabut, lapisan luar yang memanjang (longitudinal) dan lapisan dalam yang melingkar (serabut sirkuler). Kontraksi otot polos dan bentuk peristaltic usus yang turut serta dalam proses pencernaan mekanis, pencampuran makanan dengan enzim-enzim pencernaan dan pergerakkan makanan sepanjang saluran pencernaan.. Diantara kedua lapisan serabut berotot terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe, dan pleksus syaraf. 3) Submukosa terdiri dari jaringan ikat yang mengandung syaraf otonom, yaitu plexus of meissner yang mengatur kontraksi muskularis mukosa dan sekresi dari mukosa saluran pencernaan. Submukosa ini terdapat diantara otot sirkuler dan lapisan mukosa. Dinding submukosa terdiri atas jaringan alveolar dan berisi banyak pembuluh darah, sel limfe, kelenjar, dan pleksus syaraf yang disebut plexus of meissner. Pada duodenum terdapat kelenjar blunner yang berfungsi untuk melindungi lapisan duodenum dari pengaruh isi lambung yang asam. Sistem kerjanya adalah kelenjar blunner akan mengeluarkan sekret cairan kental alkali. 4) Mukosa dalam terdiri dari epitel selapis kolumner goblet yang mensekresi getah usus halus (intestinal juice). Intestinal juice merupakan kombinasi cairan yang disekresikan oleh kelenjar- kelenjar usus (glandula intestinalis) dari duodenum, jejunum, dan ileum. Produksinya dipengaruhi oleh hormon sekretin dan enterokrinin. Pada lapisan ini terdapat vili yang merupakan tonjolan dari plica circularis (lipatan yang terjadi antara mukosa dengan submukosa). Lipatan ini menambah luasnya permukaan sekresi dan absorpsi serta memberi kesempatan lebih lama pada getah cerna untuk bekerja pada makanan. Lapisan mukosa berisi banyak lipatan Lieberkuhn yang bermuara di atas permukaan, di tengah-tengah villi. Lipatan Lieberkuhn diselaputi oleh epithelium silinder. f) Usus Besar kolon merupakan sambungan dari usus halus dimulai dari katup ileokolik dan ileosaekal yang merupakan tempat lewatnya makanan. Usus besar memiliki panjang kurang lebih 1,5 meter. Kolon terbagi atas: 1) Asenden 2) Transversum 3) Desenden Dan berakhir direktum yang panjangnya kira-kira 10 cm dari usus besar, dimulai dari kolon sigmoideus dan berakhir pada saluran anal. Fungsi utama usus besar adalah mengabsorpsi air (kurang lebih 90%), elektrolit, vitamin dan sedikit glukosa. Kapasitas absorpsi air kurang lebih 5000cc/hari. Flora yang terdapat di dalam usus besar berfungsi untuk mensintesis vitamin K dan B. serta memungkinkan pembusukan sisa-sisa makanan Proses Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, meliputi proses berikut a) Ingesti Ingesti atau makan adalah memasukkan makanan ke dalam tubuh. b) Peristalsis Peristalsis adalah perpindahan makanan di sepanjang saluran pencernaan. c) Digesti Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian molekul besar menjadi molekul kecil sehingga dapat di absorbsi d) Absorpsi Absorpsi adalah penyerapan hasil pencernaan makanan dari saluran pencernaan ke vaskuler (pembuluh darah) dan pembuluh limfe (getah bening). e) Defekasi Defekasi adalah eliminasi (pembuangan) bahan-bahan yang tak dapat dicerna ke luar tubuh. Pencernaan kimiawi adalah rangkaian reaksi katabolik (pemecahan) untuk memecah karbohidrat, lipid, dan protein menjadi molekul- molekul berukuran kecil, sehingga dapat melintasi dinding saluran pencernaan menuju kapiler pembuluh darah dan pembuluh limfe, yang selanjutnya akan diteruskan menuju sel-sel di berbagai bagian tubuh. Pencernaan mekanik terdiri atas berbagai gerakan yang membantu pencernaan kimiawi. Tergolong sebagai pencernaan mekanik adalah pengunyahan makanan agar dapat ditelan. Otot polos lambung dan usus halus mengocok makanan sehingga bercampur dengan enzim yang mengkatalisis reaksi kimia
3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Fungsi Sistem
a) Pengetahuan Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan. b) Ekonomi Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit, oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya di bandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah. c) Usia Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan cepat hal ini sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun energy basal relative konstan. d) Jenis kelamin Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di bandingkan dengan wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita 0,9 kkal/kgBB/jam. e) Tinggi dan berat badan Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas sehingga kebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih besar. f) Status kesehatan Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu makan) biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat. g) Faktor Psikologis serti stress dan ketegangan Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi individu tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan mempunyai nilai simbolik yang kuat bagi banyak orang (mis. Susu menyimbolkan kelemahan dan daging menyimbulkan kekuatan). h) Alkohol dan Obat Alcohol yang berlebihan juga mempengaruhi organ gastrointestinal. Obat-obatan yang menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan zat gizi esensial. Obat-obatan juga menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat gizi di dalam intestine
4. Ganguan Yang Mungkin Terjadi
a) Kekurangan nutrisi Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakmampuan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme. Tanda klinis : Berat badan 10-20% dibawah normal Tinggi badan dibawah ideal Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot Adanya penurunan albumin serum Adanya penurunan transferin Kemungkinan penyebab: Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat penyakit infeksi atau kanker. Disfagia karena adanya kelainan persarafan Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa Nafsu makan menurun b) Kelebihan nutrisi Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebihan. Tanda klinis : Berat badan lebih dari 10% berat ideal Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal) Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau monoton. Kemungkinan penyebab : Perubahan pola makan Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman. c) Obesitas Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori. d) Malnutrisi Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membrane mukosa, konjungtiva dan lain- lain. e) Diabetes mellitus Diabetes Melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan. f) Hipertensi Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan. g) Penyakit jantung coroner Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, penyakit jantung koroner sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, obesitas dan lain-lain. h) Kanker Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh pengonsumsian lemak secara berlebihan.