Anda di halaman 1dari 33

PENGANTAR PROGRAM

PELATIHAN PRECEPTORSHIP
BAGI PROGRAM NERS

TIM PELATIHAN AIPNI


2019
GLOBAL <->
ASEAN

EQF

ASEAN

AQF
NZQF
ERA SUDAH BERUBAH
PERUBAHAN PERLU DI
ANTISIPASI
MERUBAH PARADIGMA MEMPERKUAT UNSUR CARE
BUKAN CURE

Nurse Medical
doctor

Ilmu Keperawatan sebagai salah satu ilmu kesehatan


sangat berbeda dengan disiplin ilmu kesehatan lainnya
DENGAN SATU JARI KITA
AKAN MERUBAH DUNIA
GLOBAL POPULATION
DISTRIBUTION OF AINEC’S MEMBER THROUGHOUT INDONESIA
UNSYAH

SI/NERS=326
13 USU STIKES MUH
BANJARMASIN MASTER/SP =
15
UNHAS DIPLOMA 3 =
13
489

7
3
18 2 6
3 2 1
5
UNAND
1 2
1
4 8
4 1
UI 5 6 3
UNDIP
27
UMJ 19 2
7 28 UA
4
St.Carolus 31
STIKES
UNPAD 13 60 7 BALI
STIKES A
YANI
5
UGM
UB
UMY
3
300
Latar Belakang

Perbandingan RS dan Inst. Pendidikan


250
51

200

150
PDDKA
28 N
19 31 RS
218
100
13
27
112107118
50 72 18
72
8 13 7
39 38 5 7 3 1
6 2 3 56
2 5 2
5 3 5 4 22 25 31 24 26 33 5 25 4 2
15 12 10 12 8 1
7
19 14 11 0 2 22 14 0 21
11 19 4
0 2 1 1
-2
S K B S B J Y K K T S S S
D
DI NT PA
NA

-50
MASYARAKAT
INST. DIK
 389 (D3), 309 (S1/ners),15 (S2/Sp), & 1 (S3)
•Kemiskinan
•2% GNP-Kes
 pertumbuhan tidk diimbangi kualitas maupun VS •Masalah kesehatan
kuantitas dosen • tuntutan dari masyarakat
 Tidak diimbangi sarana prasarana memadai untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang
 Tidak diimbangi ketersediaan lahan praktik bermutu dengan biaya
memadai
terjangkau
 Belum diimbangi manajemen pengelolaan yg baik •sumber daya manusia yang

kompeten
22,2% visi,misi,ujuan tdk relistik
VS VS
 14,8% tdk melakkan SPMI
 25,6% rasio dsn-mhs 1: 30
RS MANAJEMEN PENGELOLAAN
 70% kurikulum belum sesuai PENDIDIKAN

VS VS
Jmlh RS mencapai 1.320 (2008) bertambah 86 rRS dari posisi th 2003. Dari
1.320 rRS tersebut, 657 merupakan rumah sakit swasta dengan
pertumbuhan rata-rata pertahun sekitar 1,14%, sisanya milik pemerintah,
MAHASISWA TNI, Polri, Pemda, dan BUMN (depkes
-RS belum mampu menjamin proses belajar yg baik
-Rasio pembimbing & mhs = 1:30-40
-Biaya praktik tinggi (100 ribu s.d 500 rb/ln/mhs)

? ?
Kompetensi -Sarana pembelajaran tdk memadai

lulusan
KONDISI SAAT INI
Yang Seharusnya Existing
Akibatnya
Condition

Kecukupan dan
SDM kualitas rendah

Peserta didik Tidak seimbang Kompetensi


Belum mampu
lulusan rendah
Kurikulum laksana (nilai batas lulus
Pendidikan
Ners UKOM rata-rata <
Sarpras Terbatas
Terstandar 46,7)
Terbatas
Wahana Praktik kapasitas dan
SDM
Penelitian Terbatas

Peng Masy Terbatas

Kerjasama Minimal

Produk Terbatas
Masalah penyelenggaraan pendidikan keperawatan di Indonesia

 1) Tujuan
a) Pembimbing klinik yang kurang yaitu Pendidik RS
Klinik Fak penyelenggaran
rasio pembimbing mahasiswa rata- pendididikan
tingkat
tingkat kepakaran
kepakaran 11,7% perencanaan
rata 1:30-40 sebanyak 87% (standar kurang,
kurang, penguasaan
penguasaan
11,7%
keperawatan tidak
metode
metode belajar
belajar klinik bimbingan
1:4). 15,8%
15,8% kurang,
klinik
kurang, komitmen
komitmen praktik 75,8% tercapai;
19,2%
19,2% kurang,
b) Biaya praktik mahasiswa ke rumah kurang,
penguasaan
penguasaan tehnologi
tehnologi kurang, standar  2) lulusan tidak bisa
27,5%
27,5% kurang
kurang sedangkan praktik klinik
sakit sangat mahal berkisar 100.000 motivasi
motivasi 63,3%
sedangkan
63,3% sangat
sangat
diserap oleh
baik,
baik, percaya
percaya diri
diri 70% mahasiswa pemangku
s.d. 500.000/mhs/bln. baik
baik dan
dan sikap
70%
sikap caring
caring 76,7% kurang,
66,7%
66,7% sangat
sangat baik. kepentingan atau
c) Perbandingan antara jumlah rumah baik.
pengguna karena
sakit dengan institusi pendidikan 1:8. ketrampilan dan
d) Penggunaan fasilitas RS terbatas, kompetensi yang tidak
seperti; sarung tangan, jarum infus, Proses dan Output ??? memadai serta jika
alat suntik, kapas steril, dll. melakukan kegiatan
e) Sebanyak 80% mahasiswa tidak praktik dapat
mendapatkan bimbingan klinik yang critical
membahayakan nyawa
critical thinking
thinking 58,3%
58,3% kompetensi bimbingan
kurang,
kurang, sikap
sikap caring pasien;
memadai, baik oleh pembimbing 20%
20% kurang,
kurang,
caring 68,3% kurang,
pemahaman tujuan
 3) Dinas kesehatan
rumah sakit maupun oleh institusi tanggung
tanggung jawabjawab
belajar 66,7% kurang,
standar operating tidak dapat
19,2%
19,2% kurang,
kurang,
pendidikan. kemampuan
kemampuan
procedure 56,7%
kurang. mengeluarkan ijin
f) 95% menyatakan fungsi-fungsi leadership
leadership 61,7%
kurang
61,7% sebagai tenaga
kurang dandan integrasi
integrasi
manajemen (planning, organizing, dengan
dengan klinik
klinik kesehatan yang
sebanyak
sebanyak 65% 65% kurang
directing, controlling dan actuiting) kurang disebut Surat Ijin
belum dilaksanakan optimal dalam Perawat
Mahasiswa Pendidik
pelaksanaan pendidikan klinik. Klinik RS
PENGELOLAAN PENDIDIKAN
KEPERAWATAN

UU NO.38/2014 TTG Kerangka Kualifikasi


Standar
KEPERAWATAN Nasional Indonesia
Kompetensi
Perawat (KKNI)

NERS MEA 2015


KOMPETEN
Penyelenggaraan
Pendidikan
•Visi, misi,tujuan
•Tatapamong, kepemimpinan, Rumah Sakit Sebagai
sistem pengelolaan dan Wahana Belajar: Terakreditasi
penjaminan mutu Kesempatan kontak dg klien,
•Mahasiswa dan lulusan tujuan praktik, bimbingan yg baik oleh BAN-
•Kurikulum, pembelajaran dan
suasana akademik
kompeten, mempelajari PT/LAM-PTKES
keterampilan, berfikir kritis,
•Wahana bljr klinik dan komunitas transfer pengetahuan, integrasi
•Sarana & prasarana pengetahuan, standar rumah
•Sistem informasi, pembiayaan, sakit pendidikan
penelitian, pengmas dan
kerjasama
UU NO 38 /2014 TTG
KEPERAWATAN
Jenis Perawat terdiri atas:
a. Perawat profesi; dan
b. Perawat vokasi.

Perawat profesi sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) huruf a terdiri atas:
• ners; dan
• ners spesialis.
UU NO 38/2014

Pendidikan akademik sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 5 huruf b terdiri atas:
• program sarjana Keperawatan;
• program magister Keperawatan; dan
• program doktor Keperawatan

Pendidikan profesi sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 5 huruf c terdiri atas:
• program profesi Keperawatan; dan
• program spesialis Keperawatan.
Basic Concepts
of Hospital Accreditation 24

Hospital
verification
Quality & Safety
PDCA
Self assessment
Self improvement
Self improvement
Self assessment
Hospital
PDCA Learning Accreditation
Hospital
Process
Verification
PDCA
Self assessment

Self Improvement
Basic Concept
 Learning organization  learning process
 Continuous quality improvement
 Patient centered care
 Patients Safety
ETHIC AND
DISCIPLIN

QUALITY AND
PATIENT NEEDS
SAFETY

EVIDENCE BASE

EMPAT FONDASI UTAMA ASUHAN PASIEN RS:


1. Asuhan Medis
2. Asuhan Keperawatan
3. Asuhan Farmasi
4. Asuhan Gizi
Model Tradisional Pelayanan Kesehatan
“Dokter =
Perawat
Fisio Captain of the ship”
terapi Apoteker

Radio Dokter Pasien


grafer

Ahli
Analis Gizi
Lainnya

Pada Model tradisional pelayanan kesehatan, Dokter


merupakan unit sentral/pusat dalam model pelayanan
kesehatan, tetapi…..
Patient safety tidak terjamin !!
26
Profesional DPJP
Pemberi Asuhan (Dokter CE PA
NT TI
Penanggung ER EN
ED T
Jawab CA
Pelayanan) RE
Perawat
Apoteker

Psikologi Pasien, Nurisionis


Klinis Keluarga Dietisien

Terapis Teknisi Medis


Fisik Penata Anestesi

Profesional Pemberi Asuhan : Lainnya PPA


mereka yg secara langsung memberikan Tugas Mandiri,
asuhan kpd pasien, a.l. dokter, perawat, Tugas Kolaboratif,
bidan, ahli gizi, apoteker, psikolog klinis,
penata anestesi, terapis fisik dsb
KARS Dr.Nico Lumenta
Tugas Delegatif
PROFESIONAL COMPETENSI

• Mendemonstrasikan perilaku secara


terpadu dalam pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang
menentukan domain dari pekerjaan
profesi kesehatan tertentu dan
diterapkan dalam konteks asuhan
spesifik
KOMPETENSI INTERPROFESIONAL
• Mendemonstrasikan perilaku secara
terpadu dalam:
• pengetahuan, sikap dan perilaku untuk
bekerja bersama lintas profesi,
dengan petugas kesehatan lainnya,
dan dengan pasien / keluarga /
masyarakat / populasi
• untuk meningkatkan outcome pelayanan
kesehatan dalam konteks asuhan specsfic
KUNCI SUKSES PROGRAM PENDIDIKAN
KEPERAWATAN/NERS
• Pembelajaran tahap akademik yang berkualitas
• Pembelajaran tahap praktik/profesi yang berkualitas yang
dilaksanakan dengan keterlibatan para perawat praktisi yang
berpengalaman sebagai preceptor yang memiliki kompetensi dan
kemampuan menjadi preceptor yang kompeten dan handal.
• Memiliki fasilitas pembelajaran yang memadai dan sesuai dengan
kebutuhan termasuk fasilitas lahan praktik
PENTINGNYA PELATIHAN
• Untuk itu diperlukan program pelatihan yang dirancang untuk
mempersiapkan para preceptor yang kompeten sehingga pengalaman
klinik mahasiswa selama tahap praktik/profesi efektif mencapai
kompetensi yang diharapkan dari calon perawat/Ners.
• Disamping itu para peserta akan menjadi role model preceptor bagi para
perawat praktisi lainnya di lingkungan institusi kerjanya.
• Program pelatihan ini merupakan salah satu upaya strategis untuk
meningkatkan kualitas lulusan program pendidikan perawat/Ners
TUJUAN UMUM
• Setelah mengikuti program pelatihan, peserta diharapkan mampu
berperan sebagai preceptor dan mampu mengelola proses belajar
klinik bagi peserta didik tahap praktik perawat/profesi Ners yang
dikelolanya

Anda mungkin juga menyukai