DS : TD : 160/90 Nyeri akut b.d NOC 1. Mengkaji nyeri dari DS : nyeri mulai Pasien mengatakan mmHg cidera agen kontrol nyeri lokasi, karakteristik, berkurang kepala pusing Wajah biologi indikator awal tuju durasi, frekuensi, kualitas P : banyak pikiran Px mengatakan tegang an dan faktor presipitas Q : cekot-cekot memiliki riwayat Wajah Menggunakan 2 5 2. Mengukur tanda-tanda R : kepala HT meringis tindakan vital S : sn 3-4 P : banyak pikiran Memegangi pengurangan 3. Gunakan teknik T : hilang timbul Q : cekot-cekot kepala nyeri tanpa komunikasi teraupetik DO : R : kepala analgesi untuk mengetahui TD : 150/90 mmhg S : sn 5-6 Melaporkan 2 5 pengalaman nyeri pasien Kadang tampak T : hilang timbul nyeri yang 4. Bantu pasien dan meringis terkontrol keluarga untuk mencari Memegangi kepala Mengenali apa 2 5 dan menemukan A: yang terkait dukungan Masalah belum dengan gejala 5. Kontrol lingkungan yang teratasi nyeri dapat mempengaruhi P: NIC nyeri seperti suhu Lanjutkan intervensi 1. lakukan pengkajian nyeri ruangan, pencahayaan no 1-7 secara komprehensif. dan kebisingan 2. Ajarkan prinsip-prinsip 6. mengajarkan tentang manajemen nyeri. teknik non farmakologi 3. Ajarkan penggunaan teknik (teknik tarik nafas dalam) non farmakologi. untuk tindakan pereda 4. Berikan informasi nyeri mengenai nyeri, penyebab 7. Berikan analgetik untuk nyeri dan antisipasi nyeri. mengurangi nyeri 5. Evaluasi keefektifan dari tindakan pengontrol nyeri. RESUME
Pasien : ny Y Tanggal MRS :-
Tanggal pengkajian : 23-4-2020 diagnosa medis : CVA infark
S : px TD : Resiko Sfffall risk 1. Melihat defisit kognitif S:- mengatakan 160/90 jatuh indicator Awal tujuan atau fisik klien yang dapat O : Klien berjalan tubuh bagian mmHg Menggunakan 4 5 meningkatkan potensi dengan lambat dan kiri lemah Jalan pelindung untuk jatuh dalam lingkungan berpegangan dengan menyeret mencegah jatuh tertentu. benda sekitarnya. Klien Menggunak Menghindari lantai 3 5 2. Melihat perilaku dan dapat berpindah dari an alat yang tidak rata dan faktor yang tempat tidur ke kursi bantu yaitu licin mempengaruhi resiko dengan berpegangan walker Menggunakan als 3 5 jatuh. pada benda sekitar. kaki yang baik untuk 3. Melihat karakteristik Klien menggunakan mencegah jatuh lingkungan yang dapat alas kaki yang licin. meningkatkan potensi A: NIC 1. Identifikasi factor resiko jatuh untuk jatuh (misal lantai Masalah resiko jatuh 2. Identifikasi perilaku dan factor licin dan tangga terbuka) belum teratasi yang mempengaruhi resiko jatu 4. Menganjurkan klien P : lanjutkan intervensi 3. Identifikasi gaktor lingkungan yang untuk menggunakan no 1-6 meningkatkan resiko jatuh tongkat atau alat 4. Gunakan alat bantu berjalan pembantu berjalan. 5. Monitor kemampuan berpindah 5. Melihat kemampuan dari tempat tidur kr kursi atau untuk mentransfer dari sebaliknya tempat tidur ke kursi dan 6. Tempatkan klien beresiko tinggi demikian pula sebaliknya. jatuh dekat dengan pantauan 6. Sarankan klien pengawas menggunakan alas kaki 7. Anjurkan menggunkan alas kaki yang aman. yang tidak licin RESUME
Pasien : Tn. A Tanggal MRS :-
Tanggal pengkajian : 24-4-2020 diagnosa medis : Gout Artritis
DS : DO Nyeri kronis NOC 1. Menanyakan nyeri S : Klien klien mengatakan Klien tampak berhubungan kontrol nyeri yang dirasakan mengatakan nyeri lutut kirinya nyeri meringis dengan indikator awal tuju klien termasuk masih sama karena Asam apabila kondisi kronis an lokasi, P : Nyeri karena Urat semenjak 5 menekuk (Gout Menggunakan 2 5 karakteristik, Asam Ura bulan yang lalu. lutut kirinya. Arthritis) tindakan durasi, frekuensi Q : Ditusuk- tusuk. P : Asam Urat. Kadar Asam pengurangan dan kualitas nyeri. R : Lutut kiri. Q :Ditusuk- Urat 8,3 g/dl. nyeri tanpa 2. Melihat reaksi S:5 analgesi tusuk. Terlihat nonverbal T : Hilang timbul. Melaporkan 2 5 R : Lutut kiri. adanya terhadap nyeri. O: Klien terlihat nyeri yang S : 6-7 kemerahan 3. Memberikan meringis terkontrol T : Hilang timbul dan bengkak Mengenali apa 2 5 bantalan dibawah kesakitan saat di sekitar yang terkait lutut klien. lutut ditekuk lutut kiri. dengan gejala 4. Memeriksa kadar A : masalah belum nyeri asam urat dalam teratasi NIC : darah. P : lanjutkan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 5. Mengukur tekanan intervensi no 1-5 frekuensi, kualitas, intensitas nyeri. darah. - Mengukur 2. Pantau kadar Asam Urat. suhu. - 3. Indentifikasi respons nyeri non verbal. Menghitung nadi. - 4. Ajarkan teknik non farmakologi rileksasi Menghitung napas dalam. pernapasan. 5. Berikan posisi yang nyaman. 6. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri(mis. Kompres hangat). 7. Kaloborasi pemberian Analgetik, jika perlu.