SUGESTA ALFINA
2019740156
NIM : 2019740156
LAPORAN INDIVIDU
Tn.S, 58 tahun, dengan CRF, post HD ke dua kemarin . Keadaan Umum : sakit sedang,
Keluhan : sakit daerah penusukan. Tidak nafsu makan,
NIM : 2019740156
HARI : SELASA, 25-08-2020/ jam 15. 00
Background DS:
- Klien mengatakan sakit di daearah penusukan
- Klien mengatakan tidak nafsu makan
- Klien mengatakan mengantuk
DO:
NIM : 2019740156
LAPORAN INDIVIDU
Tn. C 54 tahun, masuk rs dengan keluhan tidak bisa BAK sejak semalam . Keinginan Bak
ada, tapi yang keluar sedikit dan sakit dan tersendat. Keluhn yang sama juga pernah dialami 1
bulan lalu, kemudian dipasang cateter sementara , urine keluar lancar. Dx/ Sp. Prostat
Hipertropi. Keadaan umum : sakit sedang, cateter terpasang , urine 350 cc, warna kuning
jernih. TD : 130/80, S: 37,2, N : 88 x/mnt
Analisa Data
Data Masalah Etiologi
DS: Retensi urine Obstruksi
- Klien mengatakan tidak bisa BAK sejak mekanik
semalam pembesaran
- Klien mengatakan BAK keluar sedikit , sakit prostat
dan tersendat
- Klien mengatakan 1 bulan yang lalu juga
mengalami hal yang sama
-Klien mengatakan 1 bulan yll pernah terrpasang
cateter sementara
DO:
NIM : 2019740156
HARI : SELASA, 25-08-2020/ jam 15. 00
Background DS:
- Klien mengatakan tidak bisa BAK sejak semalam
- Klien mengatakan BAK keluar sedikit , sakit dan tersendat
- Klien mengatakan 1 bulan yang lalu juga mengalami hal yang sama
- Klien mengatakan 1 bulan yll pernah terrpasang cateter sementara
DO:
LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN METODE SBAR
Tn.S, 58 tahun, dengan CRF, post HD ke dua kemarin . Keadaan Umum : sakit sedang,
Keluhan : sakit daerah penusukan. Tidak nafsu makan, mengantuk
Analisa Data
NIM : 2019740156
HARI : RABU, 26 -08 -2020/ jam 15.00
Background DS:
- Klien mengatakan sakit di daerah penusukan nyeri berkurang
- Klien mengatakan sudah mau makan
- Kualitas tidur baik
DO:
NIM : 2019740156
LAPORAN INDIVIDU
Tn. C 54 tahun, masuk rs dengan keluhan tidak bisa BAK sejak semalam . Keinginan Bak
ada, tapi yang keluar sedikit dan sakit dan tersendat. Keluhn yang sama juga pernah dialami 1
bulan lalu, kemudian dipasang cateter sementara , urine keluar lancar. Dx/ Sp. Prostat
Hipertropi. Keadaan umum : sakit sedang, cateter terpasang , urine 350 cc, warna kuning
jernih. TD : 130/80, S: 37,2, N : 88 x/mnt
Analisa Data
Data Masalah Etiologi
DS: Ansietas Krisis situasi,
- Klien mengatakan khawatir mengalami ancaman pada
kegagalan saat operasi konsep diri
- Klien mengatakan cemas untuk operasi kembali (pembedahan)
- Klien mengatakan 1 bulan yang lalu juga
mengalami hal yang sama
DO:
- Pasien cemas
- Tampak tegang
- Kesadaran : CM
- TTV:
0
TD: 130/70 mmHg, N: 88x/menit, S: 37 C
Intervensi
NIM : 2019740156
Background DS:
- Klien mengatakan khawatir mengalami kegagalan saat operasi
- Klien mengatakan cemas untuk operasi kembali
- Klien mengatakan 1 bulan yang lalu juga mengalami hal yang sama
DO:
- Pasien cemas
- Tampak tegang
- Kesadaran : CM
- TTV:
- 0
TD: 130/70 mmHg, N: 88x/menit, S: 37 C
A. Fungsi Perencanaan
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Menerima serah terima asuhan keperawatan : total pasien : 6
pasien
a. Tn. A dengan DM
b. Tn. J dengan viral infection
c. Tn. K dengan GED Berat
2. Membagi tugas bersama karu sesuai tingkat ketergantungan
a. Tn. A : Partial Care
b. Tn. J : Partial Care
c. Tn. K : Total Care
3. Memimpin conference
a. Tn. A dengan
DM DS :
• Klien mengatakan senang makan makanan manis
• Klien mengatakan agak sedikit mual
DO :
• Antropometri
• BB sebelum sakit : 54 kg
• BB sesudah sakit : 50 kg
• TB : 157 cm
• Biocemical Data
• Hasil Lab :
• Hemoglobin 11,5 g/dl
• GDS 365 mg/dl
• Clinical Sign
• Klien terlihat tidak nafsu makan
• Makanan tersisa banyak
• Diitory History
• Makanan yang dihabiskan hanya ½ porsi
makananya
• Suka dengan makanan manis
• Tidak ada alergi terhadap makanan atau obat obatan
tertentu
b. Tn. J dengan viral
infection DS :
• Klien mengatakan badannya sudah lebih enakan
• Klien mengatakan tidak panas lagi badannya
DO :
• TD : 110/80 mmhg, N : 80/menit, RR : 20 x/menit,
S : 36,8ºC.
• Infus RL 500 cc ,14 tpm.
• Hasil laboratorium : Hb.14 gr/dl; Ht: 45%; leukosit
9000, Trobosit : 230
• Intake infus 500/12jam, minum 1500 ml, output
500/8jam iwl: 325/8 jam
• Balance +25 ml
• Kesadaran composmentis
• GCS: 15 E4M6V5
• TTV: TD: 110/80 mmHg, N: 90x/menit, S: 36,5, RR:
20x/menit saturasi 98%
• Infus : asering 14 tpm
• Turgor kulit elastis
• CRT < 2 detik
• Membrane mukosa lembab
• Terpasang Dower kateter
• Jumlah urin : 500cc/6 jam
• Intake : 650 cc
• Output : 500 cc
• Balance = - 50 (IWL)
• Hemaktokrit : 40
• Elektrolit : N: 135 , K: 3,5, CL: 100
Intervensi:
1. Discharge planning
2. Klien dipulangkan
B. Fungsi Pengorganisasian
C. Fungsi Pengarahan
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Memberikan pengarahan kepada anggota tim : ketua tim
memberikan pengarahan terkait peran dan fungsi anggota tim.
2. Memberikan bimbingan : ketua tim memberikan bimbingan
kepada anggota tim
3. Memberikan informasi : ketua tim memberikan informasi
terkait perkembangan klien kepada anggota tim
4. Melakukan supervisi pemberian askep
a. Ika dalam pemberian askep telah baik
b. Helmi dalam pemberian askep telah baik
5. Melibatkan anggota tim sejak awal kegiatan : ketua tim
melibatkan anggota tim dari awal kegiatan sampai dengan
selesai
6. Memberikan pujian atau motivasi : ketua tim memberika
pujian dan motivasi kepada ketua tim
D. Fungsi Pengontrolan
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan
renpra : perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi
dengan baik
2. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
a. Ika : telah baik melaksanakan asuhan keperawatan
b. Helmi : telah baik melaksanakan asuhan keperawatan
3. Melakukan timbang terima pasien ke shif berikutnya
Ketua Tim
(Sugesta Alfina)
Mengetahui:
SUGESTA ALFINA
NPM 2018727089
MANAGEMEN KEPERAWATAN
A. Pengertian
Ketua tim adalah seorang perawat yang bertugas yang mengepalai sekelompok tenaga
keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat dan bertanggung
jawab langsung kepada kepala ruangan.
B. Fungsi
1. Membuat perencanaan berdasarkan tugas dan kewenangannya yang di delegasikan
oleh kepala ruangan.
2. Membuat penugasan, supervise dan evaluasi kinerja anggota tim/pelaksana.
3. Mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai kebutuhan pasien.
4. Mengembangkan kemampuan anggota tim/ pelaksana.
5. Menyelenggarakan konfrensi.
C. Uraian tugas.
a. Perencanaan.
a) Mengikuti serah terima pasien dari shift sebelumnya bersama kepala ruangan.
b) Bersama kepala ruangan melakukan pembagian tugas untuk anggota
tim/pelaksanan.
c) Menyusun rencana asuhan keperawatan.
d) Menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan asuhan keperawatan.
e) Memberi pertolongan segera pada pasien dengan masalah kedaruratan.
f) Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan.
g) Mengorientasikan pasien baru.
h) Melaksanakan pelaporan dan pendokumentasian.
b. Pengorganisasian dan ketenagaan.
a) Merumuskan tujuan dari metode penugsan keperawatan tim.
b) Bersama kepala ruangan membuat rincian tugas untuk anggota tim/pelaksana
sesuai dengan perencanaan terhadap pasien yang menjadi tanggung jawabnya
dalam pemberian asuhan keperawatan.
c) Melakukan pembagian kerja anggota tim/pelaksana sesuai dengan tingkat
ketergantungan pasien.
d) Melakukan koordinasi pekerjaan dengan tim kesehatan lain.
e) Mengatur waktu istirahat untuk anggota tim/pelaksana.
f) Mendelegasikan tugas pelaksanaan proses keperawatan kepada anggota tim/
pelaksana.
g) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
c. Pengarahan.
a) Memberi pengarahan tentang tugas setiap anggota tim/pelaksana.
b) Memberikan informasi kepada anggota tim/pelaksanan yang berhubungan dengan
asuhan keperawatan.
c) Melakukan bimbingan kepada anggota tim/pelaksana yang berhubungan dengan
asuhan keperawatan .
d) Memberi pujian kepada anggota tim/pelaksana yang melaksanakan tugasnya
dengan baik, tepat waktu, bersadasarkan prinsip, rasional dan kebutuhan pasien.
e) Memberi teguran kepada anggota tim/pelaksana yang melalaikan tugas atu
membuat kesalahan.
f) Memberi motivasi kepada anggota tim/pelaksana.
g) Melibatkan anggota tim/pelaksana dari awal sampai dengan akhir kegiatan.
h) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
d. Pengawasan.
a) Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan anggota
tim/pelaksana asuhan keperawatan kepada pasien.
b) Melalui supervisi: melihat/mengawasi pelaksanaan asuhan keperawatan dan
catatan keperawatan yang di buat oleh anggota tim/pelaksana serta
menerima/mendengan laporan secra lisan dari anggota tim/ pelaksanan tentang
tugas yang di lakukan.
c) Meperbaiki, mengatasi kelemahan atau kendala yang terjadi pada saat itu juga.
d) Melalui evaluasi
1. Mengevaluasi kinerja dan laporan nggota tim/pelakanadan membandingkan
dengan peran masing-masing serta dengan rencana keperawatan yang telah
disusun.
2. Penampilan kerja anggota tim/pelaksana dalam melaksanakan tugas.
3. Upaya peningkatan kemampuan, ketrampilan dan sikap.
e) Memberi umpan balik kepada anggota tim/pelaksana.
f) Mengatasi masalah dan menetapkan upaya tindak lajut.
g) Memperhatikan aspek etik dan legal dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
h) Mlakukan pelaporan dan pendokumentasian.
LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN METODE SBAR
Tn. M 27 tahun di rawat dengan febris DHF , pasien dokter R hari rawat 1. Hasil
laboratorium Hb 15,5 gr/dl, Ht 55,3%, Trombocyt 80 ribu, pasien mengatakan demam
terutama pada sore dan malam hari, tidak nafsu makan, minum 500cc /hari , berat badan
50 kg, pasien tampak lemah, kesadaran compos mentis, temp 38ºc, N. 87x/mnt, TD
100/70, RR 20x/mnt. Terapi yang di berikan sucralfat 4x10cc, sanmol tab 3x500mg,
Lansoprazole 1x40 mg.
permeabilitas kapiler.
Background DS : Pasien mengatakan demam terutama pada sore dan
•
malam hari
• Pasien mengatakan tidak nafsu makan
• Pasien mengatakan minum 500cc /hari
DO : Pasien tampak lemas
•
• Kesadaran compos mentis
• TTV
S: 38ºc N. 87x/mnt
TD 100/70 RR 20x/mnt
• Berat badan 50 kg
• Hasil laboratorium :
- Hematokrit 49 %
- Hemoglobin 14,8 gr/dl
- Leukocyt 8000 /µl
- Trombocyt 150 ribu
• Terapi :
-Infus RL 20 tts/mnt.
-Sanmol tab 3x500 mg
-Lansoprazole injeksi 1x40mg
Assesment 1. Kesadaran compos mentis
2. TTV:
TD 110/70 mmhg N : 86 x/menit
S : 36, 5 ºc RR : 20 x/mnt
3. Monitor intake dan output
R/ nafsu makan tidak ada
BB saat sakit: 50 kg
Intake :
Minum 900 cc/24 jam
Infus 2000 cc/24 jam
Output
Urine 1200 cc/24 jam
IWL 750 cc
Balance cairan + 950
4. Monitor status hidrasi
R/ mukosa bibir kering, lemas (+)
5. Monitor perdarahan
R/ tidak ada perdarahan
Hasil Lab terbaru:
• Hematokrit 49 %
• Hemoglobin 14,8 gr/dl
• Leukocyt 6000 /µl
• Trombocyt 115 ribu
6. Kolaborasi pemberian obat antipiretik dan tindakan
medis
R/ sanmol 3 x 1 tab, pemeriksaan DPL / 12 jam
Recommendation Diagnosa keperawatan : Hipovolemik b/d peningkatan
permeabilitas kapiler.
• Monitor kesadaran umum
LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN METODE SBAR
Tn. M 27 tahun di rawat dengan febris DHF , pasien dokter R hari rawat 1. Hasil
laboratorium Hb 15,5 gr/dl, Ht 55,3%, Trombocyt 80 ribu, pasien mengatakan demam
terutama pada sore dan malam hari, tidak nafsu makan, minum 500cc /hari , berat badan
50 kg, pasien tampak lemah, kesadaran compos mentis, temp 38ºc, N. 87x/mnt, TD
100/70, RR 20x/mnt. Terapi yang di berikan sucralfat 4x10cc, sanmol tab 3x500mg,
Lansoprazole 1x40 mg.
permeabilitas kapiler.
Background DS :
• Pasien mengatakan demam terutama pada sore dan
malam hari
• Pasien mengatakan tidak nafsu makan
• Pasien mengatakan minum 500cc /hari
DO :
• Pasien tampak lemas
• Kesadaran compos mentis
• TTV
S: 38ºc N. 87x/mnt
TD 100/70 RR 20x/mnt
• Berat badan 50 kg
• Hasil laboratorium :
-Hematokrit 49 %
- Hemoglobin 14,8 gr/dl
- Leukocyt 8000 /µl
- Trombocyt 150 ribu
• Terapi :
-Infus RL 20 tts/mnt.
-Sanmol tab 3x500 mg
- Lansoprazole injeksi 1x40mg.
Assesment 1. Kesadaran compos mentis
2. TTV:
TD 120/70 mmhg N : 98 x/menit
S : 36, 8 ºc RR : 20 x/mnt
3. Monitor intake dan output
R/ nafsu makan mulai ada
BB saat sakit: 51 kg
Intake :
Minum 900 cc/24 jam
Infus 1500 cc/24 jam
Output
Urine 1100 cc/24 jam
IWL 765 cc
Balance cairan + 535
4. Monitor status hidrasi
R/ mukosa bibir lembab, lemas (-)
5. Monitor perdarahan
R/ tidak ada perdarahan
6. Kolaborasi pemberian obat antipiretik.
R/ sanmol 3 x 1 tab
Diagnosa keperawatan : Resiko hipovolemik b/d peningkatan
Recommendation permeabilitas kapiler.
• Monitor kesadaran umum/ shift
• Monitor TTV / shift
• Monitor intake output.
• Pasien di rencanakan pulang.
Yang menyerahkan Yang menerima
LAPORAN INDIVIDU
Tn. C usia 54 tahun masuk RS dengan keluhan tidak bisa BAK sejak semalam, keinginan BAK
ada tapi yang keluar sedikit sakit dan tersendat, keluhan yang sama juga pernah di alami 1
bulan yang lalu, kemudian di pasang cateter sementara, urine keluar lancar. Dx: Sp Prostat
Hipertropi. Keadaan umum : sakit sedang , cateter terpasang urine 350 cc, warna kuning jernih,
TD: 130/80 mmHg, Temp. 37,2ºc, N: 88 x/mnt.
pembesaran prostat
DS :
Background • Pasien mengeluh nyeri di kemaluannya berkurang.
• Pasien tampak meringis menahan sakit sesekali.
DO :
• Pasien tampak sakit sedang.
• P : Luka pembedahan
• Q : seperti di tusuk tusuk.
• R : di atas symphisis
• S : skala nyeri 4
• T : saat bergerak
• TTV : 120/80 mmhg, temp : 36,5 ºC, N 88 x/mnt, RR
18x/mnt.
• Terpasang triway cateter tidak ada sumbatan.
• Therapi :
-Infus NS 0,9 % 20 tts/mnt
-Ketorolac 3x 30 mg ( iv)
Perencanaan
1 15.00 Operan : Bersama
KARU
Sr. Sugesta Alfina
KATIM I KATIM II
Sr. Ulfa Sr. Cahya
PERAWAT PERAWAT
PELAKSANA PELAKSANA
Br. Helmi Sr. Surtinah
Sr. Lani Sr.Ika
Pengarahan
3 15.30 1. Memberi pengarahan pada ketua tim
WIB
Kepala ruangan memberikan pengarahan terhadap
peran dan fungsi ketua tim
2. Memberikan motivasi kepada ketua tim dan perawat
pelaksana
Kepala ruangan memberikan motivasi terkait peran
peran dan fungsi ketua tim dan perawat pelaksana
untuk menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya
3. Memberi pujian pada staf
Kepala ruangan memberikan pujian kepada ketua tim
dan perawat pelaksana setelah melakukan asuhan
keperawatan dan tindakan keperawatan dengan benar
4. Membimbing/superfisi staf
Kepala ruangan melakukan supervise:
a. Ulfah melakukan supervise tentang asuhan
keperawatan yang dibuat pada sayap kanan
b. Cahya Lisda melakukan supervise tentang asuhan
keperawatan yang dibuat pada sayap kiri
Pengontrolan
4 15.40 Evaluasi Kegiatan
Mengetahui
Fasilitator Kepala Ruangan
SUGESTA ALFINA
NPM 2018727089
A. Pengertian
Kepala ruangan adalah Seorang perawat profesional yang diberi wewenang
dan tanggung jawab dan mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu ruang rawat.
D. Uraian Tugas
1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :
a. Menunjuk perawat primer dan perawat asosiet serta tugasnya masing-masing.
b. Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya.
c. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien dibantu perawat primer.
d. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas dan
tingkat ketergantungan pasien dibantu oleh perawat primer.
e. Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan.
f. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan
medis yang dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter
tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap klien.
g. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan :
1) Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan.
2) Membimbing penerapan proses keperawatan.
3) Menilai asuhan keperawatan.
4) Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah.
5) Memberikan informasi kepada pasien/keluarga yang baru masuk.
h. Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri.
i. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan.
j. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit.
2. Pengorganisasian
a. Merumuskan metode penugasan yang digunakan.
b. Merumuskan tujuan metode penugasan.
c. Membuat rincian tugas perawat primer dan perawat asosiet secara jelas.
d. Membuat rencana kendali, kepala ruangan membawahi 2 perawat primer dan
perawat primer membawahi 2 perawat asosiet.
e. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, membuat proses dinas,
mengatur tenaga yang ada setiap hari.
f. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan.
g. Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktek.
h. Mendelegasikan tugas saat kepala ruang tidak berada di tempat kepada
perawat primer.
i. Mengembangkan kemampuan anggota.
j. Menyelenggarakan konferensi.
3. Pengarahan
a. Memberi pengarahan tentang penugasan kepada perawat primer.
b. Memberikan pujian kepada perawat yang mengerjakan tugas dengan baik.
c. Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
d. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan
asuhan keperawatan klien.
e. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan
tugasnya.
f. Meningkatkan kolaborasi.
4. Pengawasan
a. Melalui komunikasi, mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
perawat primer mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien.
b. Melalui supervisi :
1) Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau melalui
laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/mengawasi kelemahan-
kelemahan yang ada saat ini.
2) Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir, membaca dan
memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan
sesudah proses keperawatan dilakukan (didokumentasikan), mendengar
laporan dari perawat primer.
c. Evaluasi
1) Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana
keperawatan yang telah disususn bersama.
2) Audit keperawatan.
Jakarta, 31 Agustus 2020
Pembimbing Akademik
LAPORAN INDIVIDU
Tn K 17 tahun, masuk RS semalam dengan keluhan demam naik turun sejak 7 hari lalu. Sudah
berobat ke klinik dekat rumah, tetapi belum ada perbaikan. Sejak pagi kemarin, pasien
mengalami epistaksis dan BAB berwarna gelap. Keadaan umum : akral dingin, abdomen nyeri
tekan (+) , BU: 6x/menit, CRT : 2 detik. TD: 100/60, N: 110x/menit, Temp: 39ºc. hasil Lab: Hb
17gr/dl, Ht 55%, Trombocyt 120.000. Infus asering loading 400 cc, kolf ke dua : 25 tts/mnt.
Rencana monitoring perdarahan berlanjut.
DPJP : SP Interna
Background DS:
• Pasien mengatakan demam sudah tidak ada.
• Kesadaran CM
• Akral hangat
• CRT 2 detik
• Terdapat petekie di tangan dan kaki
• BAB berwarna gelap.
• TTV :
- TD 110/68 mmhg
- N : 94 x/menit
- Temp : 37, 3 ºc
- RR : 20 x/mnt
• Infus Asering 30 tts/mnt.
• Hasil Lab :
- Hb : 14 gr/dl
- HT:50%
- Trombocyt 155.000
• Terapi :
-Sanmol tab 3x500 mg (k/p).
-Lansoprazole 1x 40 mg.
Perencanaan
1 15.00 Operan : Bersama
Pengorganisasian
- Menetapkan system penugasan tim dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien
dengan rentang kendali
- Kepala ruangan membawahi 2 KaTim
- KaTim masing-masing membawahi 2 perawat
pelaksana
KARU
Sr. Sugesta Alfina
KATIM I KATIM II
Sr. Lani Sr. Surtinah
PERAWAT PERAWAT
PELAKSANA PELAKSANA
Br. Helmi Sr. Ulfah
Sr. Ika Sr. Cahya
Pengarahan
3 15.30 1. Memberi pengarahan pada ketua tim
WIB
Kepala ruangan memberikan pengarahan terhadap
peran dan fungsi ketua tim
2. Memberikan motivasi kepada ketua tim dan perawat
pelaksana
Kepala ruangan memberikan motivasi terkait peran
peran dan fungsi ketua tim dan perawat pelaksana
untuk menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya
3. Memberi pujian pada staf
Kepala ruangan memberikan pujian kepada ketua tim
dan perawat pelaksana setelah melakukan asuhan
keperawatan dan tindakan keperawatan dengan benar
4. Membimbing/superfisi staf
Kepala ruangan melakukan supervise:
a. Lani melakukan supervise tentang asuhan
keperawatan yang dibuat pada sayap kanan
b. Surtinah melakukan supervise tentang asuhan
keperawatan yang dibuat pada sayap kiri
Pengontrolan
4 15.40 Evaluasi Kegiatan
Mengetahui
Fasilitator Kepala Ruangan
SUGESTA ALFINA
NPM 2018727089
A. Pengertian
Kepala ruangan adalah Seorang perawat profesional yang diberi wewenang
dan tanggung jawab dan mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu ruang rawat.
D. Uraian Tugas
1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :
a. Menunjuk perawat primer dan perawat asosiet serta tugasnya masing-masing.
b. Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya.
c. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien dibantu perawat primer.
d. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas dan
tingkat ketergantungan pasien dibantu oleh perawat primer.
e. Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan.
f. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan
medis yang dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter
tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap klien.
g. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan :
1) Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan.
2) Membimbing penerapan proses keperawatan.
3) Menilai asuhan keperawatan.
4) Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah.
5) Memberikan informasi kepada pasien/keluarga yang baru masuk.
h. Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri.
i. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan.
j. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit.
2. Pengorganisasian
a. Merumuskan metode penugasan yang digunakan.
b. Merumuskan tujuan metode penugasan.
c. Membuat rincian tugas perawat primer dan perawat asosiet secara jelas.
d. Membuat rencana kendali, kepala ruangan membawahi 2 perawat primer dan
perawat primer membawahi 2 perawat asosiet.
e. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, membuat proses dinas,
mengatur tenaga yang ada setiap hari.
f. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan.
g. Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktek.
h. Mendelegasikan tugas saat kepala ruang tidak berada di tempat kepada
perawat primer.
i. Mengembangkan kemampuan anggota.
j. Menyelenggarakan konferensi.
3. Pengarahan
a. Memberi pengarahan tentang penugasan kepada perawat primer.
b. Memberikan pujian kepada perawat yang mengerjakan tugas dengan baik.
c. Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
d. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan
asuhan keperawatan klien.
e. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan
tugasnya.
f. Meningkatkan kolaborasi.
4. Pengawasan
a. Melalui komunikasi, mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
perawat primer mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien.
b. Melalui supervisi :
1) Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau melalui
laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/mengawasi kelemahan-
kelemahan yang ada saat ini.
2) Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir, membaca dan
memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan
sesudah proses keperawatan dilakukan (didokumentasikan), mendengar
laporan dari perawat primer.
c. Evaluasi
1) Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana
keperawatan yang telah disususn bersama.
2) Audit keperawatan.
Jakarta, 02 September 2020
Pembimbing Akademik
A. Fungsi Perencanaan
Jam 15.00 1. Menerima serah terima asuhan keperawatan : total pasien : 6 pasien
s/d 20.00 a. Tn. S 42 th dengan Hepatitis
b. Tn. R 46 th dengan TB Paru & efusi pleura
c. Tn. J 37 th dengan Vertigo
2. Membagi tugas bersama karu sesuai tingkat ketergantungan
a. Tn. S : Partial Care
b. Tn. R: Partial Care
c. Tn. J : Minimal Care
3. Memimpin conference
a. Tn. S dengan Hepatitis
DS :
• Klien mengatakan nyeri perut kanan berkurang
DO :
• Clinical Sign
Klien terlihat sudah nafsu makan
Makanan habis 1 porsi
• Diitory History
Diet : B DH2.
Makanan yang dihabiskan 1 porsi
Tidak ada alergi terhadap makanan atau obat obatan tertentu
• Kesadaran composmentis
• GCS: 15 E4M6V5
• TTV: TD: 120/80 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,6, RR: 18
x/menit
• Nyeri kepala skala 2
• Pasien tampak rileks
• Terapi : betahistin 3 x 1 tab, pct 3 x 1 tab, ondancentron 3 x
4 mg
DO :
• Biocemical Data
Hasil Lab :
Hb 10,5 g/dl Ht: 33 Tromb : 179.000 leu: 7.000
GDS 155 mg/dl
SGOT : 15 µ/l SGPT : 48 µ/l
• Clinical Sign
Klien terlihat sudah nafsu makan
Makanan habis 1 porsi
• Diitory History
Diet : B DH2.
Makanan yang dihabiskan 1 porsi
Tidak ada alergi terhadap makanan atau obat obatan tertentu
Intervensi :
1. Monitor status nutrisi
2. Monitor asupan makanan
3. Monitor berat badan
4. Monitor hasil lab (Hb, Ht, leu, tromb)
5. memberikan makanan tinggi kalori tinggi protein
6. Kolaborasi dengan ahli gizi
DO:
• Kesadaran composmentis
• GCS: 15 E4M6V5
• TTV: TD: 120/80 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,6, RR: 18
x/menit
• Nyeri kepala skala 2
• Pasien tampak rileks
• Terapi : betahistin 3 x 1 tab, pct 3 x 1 tab, ondancentron 3 x
4 mg
Intervensi :
1. Monitor TTV setiap Shift
2. Monitor lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
3. Identifikasi skala nyeri
4. Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik, sesuai
indikasi
5. Disearch planing
5. Mengorientasi klien baru : sampai saat ini belum ada pasien baru
B. Fungsi Pengorganisasian
C. Fungsi Pengarahan
Jam 15.00 1. Memberikan pengarahan kepada anggota tim : ketua tim memberikan
s/d 20.00 pengarahan terkait peran dan fungsi anggota tim.
2. Memberikan bimbingan : ketua tim memberikan bimbingan kepada
anggota tim
3. Memberikan informasi : ketua tim memberikan informasi terkait
perkembangan klien kepada anggota tim
4. Melakukan supervisi pemberian askep
a. Helmi dalam melakukan tindakan pelepasan cateter pada Tn S
b. Ika dalam melakukan tindakan pelepasan infus pada Tn. J
5. Melibatkan anggota tim sejak awal kegiatan : Memberikan pujian atau
motivasi : ketua tim memberikan pujian dan motivasi kepada anggota
tim yang telah melaksanakan tugasnya dengan tepat waktu, tepat
dalam prinsip tindakan, rasional denngan kebutuhan pasien nya
D. Fungsi Pengontrolan
Jam 15.00 1. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan renpra :
s/d 20.00 perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi dengan baik
2. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
a. Helmi : sudah baik dalam melaksanakan tindakan asuhan
keperawatan
b. Ika: sudah baik dalalm melaksanakan tindakan asuhan
keperawatan
3. Melakukan timbang terima pasien ke shif berikutnya
Ketua Tim
(Sugesta Alfina)
Mengetahui:
Kepala Ruangan Fasilitator
SUGESTA ALFINA
NPM 2018727089
MANAGEMEN KEPERAWATAN
A. Pengertian
Ketua tim adalah seorang perawat yang bertugas yang mengepalai sekelompok tenaga
keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat dan bertanggung
jawab langsung kepada kepala ruangan.
B. Fungsi
1. Membuat perencanaan berdasarkan tugas dan kewenangannya yang di delegasikan
oleh kepala ruangan.
2. Membuat penugasan, supervise dan evaluasi kinerja anggota tim/pelaksana.
3. Mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai kebutuhan pasien.
4. Mengembangkan kemampuan anggota tim/ pelaksana.
5. Menyelenggarakan konfrensi.
C. Uraian tugas.
a. Perencanaan.
a) Mengikuti serah terima pasien dari shift sebelumnya bersama kepala ruangan.
b) Bersama kepala ruangan melakukan pembagian tugas untuk anggota
tim/pelaksanan.
c) Menyusun rencana asuhan keperawatan.
d) Menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan asuhan keperawatan.
e) Memberi pertolongan segera pada pasien dengan masalah kedaruratan.
f) Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan.
g) Mengorientasikan pasien baru.
h) Melaksanakan pelaporan dan pendokumentasian.
b. Pengorganisasian dan ketenagaan.
a) Merumuskan tujuan dari metode penugsan keperawatan tim.
b) Bersama kepala ruangan membuat rincian tugas untuk anggota tim/pelaksana
sesuai dengan perencanaan terhadap pasien yang menjadi tanggung jawabnya
dalam pemberian asuhan keperawatan.
c) Melakukan pembagian kerja anggota tim/pelaksana sesuai dengan tingkat
ketergantungan pasien.
d) Melakukan koordinasi pekerjaan dengan tim kesehatan lain.
e) Mengatur waktu istirahat untuk anggota tim/pelaksana.
f) Mendelegasikan tugas pelaksanaan proses keperawatan kepada anggota tim/
pelaksana.
g) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
c. Pengarahan.
a) Memberi pengarahan tentang tugas setiap anggota tim/pelaksana.
b) Memberikan informasi kepada anggota tim/pelaksanan yang berhubungan dengan
asuhan keperawatan.
c) Melakukan bimbingan kepada anggota tim/pelaksana yang berhubungan dengan
asuhan keperawatan .
d) Memberi pujian kepada anggota tim/pelaksana yang melaksanakan tugasnya
dengan baik, tepat waktu, bersadasarkan prinsip, rasional dan kebutuhan pasien.
e) Memberi teguran kepada anggota tim/pelaksana yang melalaikan tugas atu
membuat kesalahan.
f) Memberi motivasi kepada anggota tim/pelaksana.
g) Melibatkan anggota tim/pelaksana dari awal sampai dengan akhir kegiatan.
h) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
d. Pengawasan.
a) Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan anggota
tim/pelaksana asuhan keperawatan kepada pasien.
b) Melalui supervisi: melihat/mengawasi pelaksanaan asuhan keperawatan dan
catatan keperawatan yang di buat oleh anggota tim/pelaksana serta
menerima/mendengan laporan secra lisan dari anggota tim/ pelaksanan tentang
tugas yang di lakukan.
c) Meperbaiki, mengatasi kelemahan atau kendala yang terjadi pada saat itu juga.
d) Melalui evaluasi
1. Mengevaluasi kinerja dan laporan nggota tim/pelakanadan membandingkan
dengan peran masing-masing serta dengan rencana keperawatan yang telah
disusun.
2. Penampilan kerja anggota tim/pelaksana dalam melaksanakan tugas.
3. Upaya peningkatan kemampuan, ketrampilan dan sikap.
e) Memberi umpan balik kepada anggota tim/pelaksana.
f) Mengatasi masalah dan menetapkan upaya tindak lajut.
g) Memperhatikan aspek etik dan legal dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
h) Mlakukan pelaporan dan pendokumentasian.
A. FUNGSI PERENCANAAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Menerima serah terima asuhan keperawatan : total pasien : 6 pasien
a. Tn. B, 52 tahun, dengan Stroke hemoragik
b. Tn. H 18 tahun, dengan thypoid
c. Tn. K, 17 tahun, dengan DHF grade 2
2. Membagi tugas bersama karu sesuai tingkat ketergantungan
a. Tn. B : Parsial care
b. Tn. H : total care
c. Tn. K : minimal care
3. Memimpin conference
a. Tn. B dengan Stroke hemoragik
DS :
• Pasien mengatakan pusing berkurang.
• Pasien mengatakan lemas anggota gerak sebelah kiri.
DO :
DS:
B. FUNGSI PENGORGANISASIAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Menjelaskan tujuan pengorganisasian :
a. Mempermudah koordinasi antar pihak dalam kelompok
b. Pembagian tugas sesuai dengan kondisi pasien
c. Agar setiap individu mengetahui apa yang akan dilakukan
d. Efisiensi biaya
e. Hubungan antar individu semakin rukun
2. Mendelegasikan pelaksanaan askep pada anggota tim : ketua tim
mendelegasikan pelaksanaan askep Tn.B kepada Perawat
Pelaksanaan Sr. Ulfah, Tn. H kepada Perawat pelaksana Sr. Cahya,
3. Menjelaskan rincian tugas dalam tim berdasarkan askep : ketua tim
menjelaskan rincian tugas & intervensi untuk dilaksanakan ke pasien
4. Mengkoordinir kolaborasi bersama tim kesehatan lain : tim
berkolaborasi dengan dokter untuk pelaksanaan terapi medis dan ahli
gizi untuk kebutuhan nutrisi
5. Mengatur waktu istirahat anggota tim :
a. Jam 17.00 s/d 18.00 : Tim I (Lani, Ika )
b. Jam 18.00 s/d 19.00 : Tim II (Cahya, Ulfah)
6. Mendokumentasikan perkembangan pasien pada CPPT
C. FUNGSI PENGARAHAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Memberikan pengarahan kepada anggota tim : ketua tim
memberikan pengarahan terkait peran dan fungsi anggota tim.
2. Memberikan bimbingan : ketua tim memberikan bimbingan
kepada anggota tim
3. Memberikan informasi : ketua tim memberikan informasi
terkait perkembangan klien kepada anggota tim
4. Melakukan supervisi pemberian askep
a. Ulfah dalam pemberian askep telah baik
b. Cahya dalam pemberian askep telah baik
5. Melibatkan anggota tim sejak awal kegiatan : ketua tim
melibatkan anggota tim dari awal kegiatan sampai dengan selesai
6. Memberikan pujian atau motivasi : ketua tim memberika pujian
dan motivasi kepada ketua tim
D. FUNGSI PENGONTROLAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan renpra :
perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi dengan baik
2. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
a. Ulfah: telah baik melaksanakan asuhan keperawatan
b. Cahya : telah baik melaksanakan asuhan keperawatan
3. Melakukan timbang terima pasien ke shif berikutnya
Ketua Tim
(Sugesta Alfina)
Mengetahui:
SUGESTA ALFINA
NPM 2018727089
MANAGEMEN KEPERAWATAN
A. Pengertian
Ketua tim adalah seorang perawat yang bertugas yang mengepalai sekelompok tenaga
keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat dan bertanggung
jawab langsung kepada kepala ruangan.
B. Fungsi
1. Membuat perencanaan berdasarkan tugas dan kewenangannya yang di delegasikan
oleh kepala ruangan.
2. Membuat penugasan, supervise dan evaluasi kinerja anggota tim/pelaksana.
3. Mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai kebutuhan pasien.
4. Mengembangkan kemampuan anggota tim/ pelaksana.
5. Menyelenggarakan konfrensi.
C. Uraian tugas.
a. Perencanaan.
a) Mengikuti serah terima pasien dari shift sebelumnya bersama kepala ruangan.
b) Bersama kepala ruangan melakukan pembagian tugas untuk anggota
tim/pelaksanan.
c) Menyusun rencana asuhan keperawatan.
d) Menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan asuhan keperawatan.
e) Memberi pertolongan segera pada pasien dengan masalah kedaruratan.
f) Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan.
g) Mengorientasikan pasien baru.
h) Melaksanakan pelaporan dan pendokumentasian.
b. Pengorganisasian dan ketenagaan.
a) Merumuskan tujuan dari metode penugsan keperawatan tim.
b) Bersama kepala ruangan membuat rincian tugas untuk anggota tim/pelaksana
sesuai dengan perencanaan terhadap pasien yang menjadi tanggung jawabnya
dalam pemberian asuhan keperawatan.
c) Melakukan pembagian kerja anggota tim/pelaksana sesuai dengan tingkat
ketergantungan pasien.
d) Melakukan koordinasi pekerjaan dengan tim kesehatan lain.
e) Mengatur waktu istirahat untuk anggota tim/pelaksana.
f) Mendelegasikan tugas pelaksanaan proses keperawatan kepada anggota tim/
pelaksana.
g) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
c. Pengarahan.
a) Memberi pengarahan tentang tugas setiap anggota tim/pelaksana.
b) Memberikan informasi kepada anggota tim/pelaksanan yang berhubungan dengan
asuhan keperawatan.
c) Melakukan bimbingan kepada anggota tim/pelaksana yang berhubungan dengan
asuhan keperawatan .
d) Memberi pujian kepada anggota tim/pelaksana yang melaksanakan tugasnya
dengan baik, tepat waktu, bersadasarkan prinsip, rasional dan kebutuhan pasien.
e) Memberi teguran kepada anggota tim/pelaksana yang melalaikan tugas atu
membuat kesalahan.
f) Memberi motivasi kepada anggota tim/pelaksana.
g) Melibatkan anggota tim/pelaksana dari awal sampai dengan akhir kegiatan.
h) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
d. Pengawasan.
a) Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan anggota
tim/pelaksana asuhan keperawatan kepada pasien.
b) Melalui supervisi: melihat/mengawasi pelaksanaan asuhan keperawatan dan
catatan keperawatan yang di buat oleh anggota tim/pelaksana serta
menerima/mendengan laporan secra lisan dari anggota tim/ pelaksanan tentang
tugas yang di lakukan.
c) Meperbaiki, mengatasi kelemahan atau kendala yang terjadi pada saat itu juga.
d) Melalui evaluasi
1. Mengevaluasi kinerja dan laporan nggota tim/pelakanadan membandingkan
dengan peran masing-masing serta dengan rencana keperawatan yang telah
disusun.
2. Penampilan kerja anggota tim/pelaksana dalam melaksanakan tugas.
3. Upaya peningkatan kemampuan, ketrampilan dan sikap.
e) Memberi umpan balik kepada anggota tim/pelaksana.
f) Mengatasi masalah dan menetapkan upaya tindak lajut.
g) Memperhatikan aspek etik dan legal dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
h) Mlakukan pelaporan dan pendokumentasian.
LAPORAN INDIVIDU
Pasien Tn N, usia 54 th datang ke IGD dengan tidak sadar, keluarga mengatakan pasien sering
mengeluh nafas sesak, kaki dan tangan bengkak sudah 1 minggu, BAK sedikit setiap hari ± 350
cc. mudah lelah, merasa sulit tidur dan tidak nafsu makan sudah 3 hari, mual muntah tiap kali
makan. Riwayat DM tidak terkontrol 7 tahun, riwayat hipertensi 10 tahun. Klien merasa bosan
terus minum obat, minum obat jika ada keluhan saja. Sat O2 94%, GDS saat datang 40 mg/dl,
setelah diberikan D40% 2FL. saat ini kesadaran composmentis, GCS: 15, TD: 201/118 mmHg,
RR:25x/menit, HR: 81x/menit, suhu: 36,8C, sat O2 96%. Hasil pemeriksaan fisik, konjungtiva
anemis, BB: 58 Kg, TB:168 CM. Hasil pemeriksaan laboratorium: HB:8,4 g/dl,
eritrosit:3,07 rb/ul, leukosit: 14,5 rb, trombosit 272rb, HT: 24,2%, Na: 134 mmol/L, Ka: 3,03
mmol/L, Cl: 108 mmol/L, Ur:122mg/dl, Cr: 15,5 mg/dl, GDS: 168mg/dl. Hasil rongen toraks:
kardiomegali. Terapi: nicardipin 10mg/jam, drip furosemid 5mg/jam, infus D10%
500cc/24jam, diit Rendah Garam cair 6x200cc, Omz 2x40mg, asam folat 1x1, bicnat 2x500mg,
curcuma 2x1tab, Vit Bcomp 2x1, SF 2x1tab, Vit C 2x100mg, KSR 2x600mg, Terpasang oksigen
4 lpm.
Background DS:
• Pasien mengatakan bengkak pada tangan dan kaki
sudh 1 minggu
• Keluarga pasien mengatakan BAK sedikit setiap
hari ± 350 cc
• Pasein mengatakan sering merasa nafas sesak
DO:
• Kesadaran composmentis
• GCS: 15 E4M6V5
• TTV: TD: 201/118 mmHg, N: 81 x/menit,
S: 36, 8˚C RR: 25 x/menit
• Lab
Ureum 122 mg/dl, crreatinin 15,5 mg/dl, HB 8, 4
gr/dl
• Edema pada tangan dan kaki
• BB 58 kg TB 168 cm
• 2
GFR : 4, 75 mL/menit/1,73 m (stage 5)
A. FUNGSI PERENCANAAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Menerima serah terima asuhan keperawatan : total pasien : 6 pasien
a. Tn. L 70 tahun dengan CHF
b. Ny. B 45 tahun dengan HIV
c. Nn. J 19 tahun dengan SLE
3. Memimpin conference
a. Tn. L 70 tahun dengan CHF
DS:
• Klien mengatakan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu
• Klien mengatakan kaki bengkang
DO:
• Kesadaran composmentis
• GCS: 15 E4M6V5
• TTV: TD: 150/95 mmHg, N: 105 x/menit,
S: 36, 5˚C RR: 25 x/menit
• Klien tampak sesak nafas
• Retraksi dinding dada (+)
• Ronckhi (+)
• Pembesaran JVP (+)
• Lab :
Hb 10.4, Leukosit 11.82, Ht 29, Trombosit 228000,
Na/K/cL 129/3.5/99, GDS 124mg/dL, gambaran
EKG Sinus Takikardi, LVH.
• Pitting edema pada kaki (+) 2
• Hasil Ro.Thorax Kardiomegali.
• Terapi
- Bisoprolol 1x 5mg
- Nitrocap 1x10g
- Lasix 1x10mg
- Na Capsul 1x 20mg
- KSR 1x600mg
- Ventolin 3x1
- IVFD : RL 500cc/24jam
• Monitor TTV
• Monitor intake dan output cairan
• Monitor saturasi oksigen
• Monitor keluhan nyeri dada (mis. Intensitas, lokasi,
radiasi, durasi, presivitasi yang mengurangi nyeri)
• Monitor EKG 12 sadapoan
• Monitor aritmia (kelainan irama dan frekwensi)
b. Ny. B 45 tahun dengan
HIV DS :
•
Klien mengatakan tidak nafsu makan
•
Klien mengatakan sering mual dan muntah
DO :
•
Klien tampak lemah.
•
BB klien turun 20 kg, BB = 35 kg
•
Klien makan satu kali porsi RS tidak habis
•
TTV (TD: 90/55 mmHg, N: 113 kali per menit)
2
•
IMT = 15,1 (18,5-24,5) Kg/m
d. Mengorientasi klien baru : sampai saat ini belum ada pasien baru
B. FUNGSI PENGORGANISASIAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Menjelaskan tujuan pengorganisasian :
a. Mempermudah koordinasi antar pihak dalam kelompok
b. Pembagian tugas sesuai dengan kondisi pasien
c. Agar setiap individu mengetahui apa yang akan dilakukan
d. Efisiensi biaya
e. Hubungan antar individu semakin rukun
2. Mendelegasikan pelaksanaan askep pada anggota tim : ketua tim
mendelegasikan pelaksanaan askep Tn.L kepada Perawat
Pelaksanaan Ulfah, Nn. J kepada Perawat pelaksana Lani, Ny. B
kepada Perawat pelaksana Lani.
3. Menjelaskan rincian tugas dalam tim berdasarkan askep : ketua tim
menjelaskan rincian tugas & intervensi untuk dilaksanakan ke pasien
4. Mengkoordinir kolaborasi bersama tim kesehatan lain : tim
berkolaborasi dengan dokter untuk pelaksanaan terapi medis dan ahli
gizi untuk kebutuhan nutrisi
5. Mengatur waktu istirahat anggota tim :
a. Jam 17.00 s/d 18.00 : Tim I (Lani, Ulfah)
b. Jam 18.00 s/d 19.00 : Tim II (Helmi, Surtinah)
6. Mendokumentasikan perkembangan pasien pada CPPT
C. FUNGSI PENGARAHAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Memberikan pengarahan kepada anggota tim : ketua tim
memberikan pengarahan terkait peran dan fungsi anggota tim.
2. Memberikan bimbingan : ketua tim memberikan bimbingan
kepada anggota tim
3. Memberikan informasi : ketua tim memberikan informasi
terkait perkembangan klien kepada anggota tim
4. Melakukan supervisi pemberian askep
a. Ulfah dalam pemberian askep telah baik
b. Lani dalam pemberian askep telah baik
5. Melibatkan anggota tim sejak awal kegiatan : ketua tim
melibatkan anggota tim dari awal kegiatan sampai dengan selesai
6. Memberikan pujian atau motivasi : ketua tim memberika pujian
dan motivasi kepada ketua tim
D. FUNGSI PENGONTROLAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan renpra :
perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi dengan baik
2. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
a. Ulfah: telah baik melaksanakan asuhan keperawatan
b. Lani: telah baik melaksanakan asuhan keperawatan
3. Melakukan timbang terima pasien ke shif berikutnya
Ketua Tim
(Sugesta Alfina)
Mengetahui:
SUGESTA ALFINA
NPM 2018727089
MANAGEMEN KEPERAWATAN
A. Pengertian
Ketua tim adalah seorang perawat yang bertugas yang mengepalai sekelompok tenaga
keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat dan bertanggung
jawab langsung kepada kepala ruangan.
B. Fungsi
1. Membuat perencanaan berdasarkan tugas dan kewenangannya yang di delegasikan
oleh kepala ruangan.
2. Membuat penugasan, supervise dan evaluasi kinerja anggota tim/pelaksana.
3. Mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai kebutuhan pasien.
4. Mengembangkan kemampuan anggota tim/ pelaksana.
5. Menyelenggarakan konfrensi.
C. Uraian tugas.
a. Perencanaan.
a) Mengikuti serah terima pasien dari shift sebelumnya bersama kepala ruangan.
b) Bersama kepala ruangan melakukan pembagian tugas untuk anggota
tim/pelaksanan.
c) Menyusun rencana asuhan keperawatan.
d) Menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan asuhan keperawatan.
e) Memberi pertolongan segera pada pasien dengan masalah kedaruratan.
f) Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan.
g) Mengorientasikan pasien baru.
h) Melaksanakan pelaporan dan pendokumentasian.
b. Pengorganisasian dan ketenagaan.
a) Merumuskan tujuan dari metode penugsan keperawatan tim.
b) Bersama kepala ruangan membuat rincian tugas untuk anggota tim/pelaksana
sesuai dengan perencanaan terhadap pasien yang menjadi tanggung jawabnya
dalam pemberian asuhan keperawatan.
c) Melakukan pembagian kerja anggota tim/pelaksana sesuai dengan tingkat
ketergantungan pasien.
d) Melakukan koordinasi pekerjaan dengan tim kesehatan lain.
e) Mengatur waktu istirahat untuk anggota tim/pelaksana.
f) Mendelegasikan tugas pelaksanaan proses keperawatan kepada anggota tim/
pelaksana.
g) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
c. Pengarahan.
a) Memberi pengarahan tentang tugas setiap anggota tim/pelaksana.
b) Memberikan informasi kepada anggota tim/pelaksanan yang berhubungan dengan
asuhan keperawatan.
c) Melakukan bimbingan kepada anggota tim/pelaksana yang berhubungan dengan
asuhan keperawatan .
d) Memberi pujian kepada anggota tim/pelaksana yang melaksanakan tugasnya
dengan baik, tepat waktu, bersadasarkan prinsip, rasional dan kebutuhan pasien.
e) Memberi teguran kepada anggota tim/pelaksana yang melalaikan tugas atu
membuat kesalahan.
f) Memberi motivasi kepada anggota tim/pelaksana.
g) Melibatkan anggota tim/pelaksana dari awal sampai dengan akhir kegiatan.
h) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
d. Pengawasan.
a) Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan anggota
tim/pelaksana asuhan keperawatan kepada pasien.
b) Melalui supervisi: melihat/mengawasi pelaksanaan asuhan keperawatan dan
catatan keperawatan yang di buat oleh anggota tim/pelaksana serta
menerima/mendengan laporan secra lisan dari anggota tim/ pelaksanan tentang
tugas yang di lakukan.
c) Meperbaiki, mengatasi kelemahan atau kendala yang terjadi pada saat itu juga.
d) Melalui evaluasi
1. Mengevaluasi kinerja dan laporan nggota tim/pelakanadan membandingkan
dengan peran masing-masing serta dengan rencana keperawatan yang telah
disusun.
2. Penampilan kerja anggota tim/pelaksana dalam melaksanakan tugas.
3. Upaya peningkatan kemampuan, ketrampilan dan sikap.
e) Memberi umpan balik kepada anggota tim/pelaksana.
f) Mengatasi masalah dan menetapkan upaya tindak lajut.
g) Memperhatikan aspek etik dan legal dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
h) Mlakukan pelaporan dan pendokumentasian.
LAPORAN INDIVIDU
Tn. C usia 55 tahun datang ke UGD RSIJ mengeluhkan sakit kepala tengkuk sejak 3 hari SMRS.
Pusing sampai tidak bisa melakukan aktifitas. Nyeri berkurang apa bila pasien beristirahat. Skala
nyeri 6. Pasien mengatakan sudah menderita hipertensi sejak 6 tahun yang lalu dan jarang
control. Badan terasa lemas, tidak nafsu makan.Diagnosa Hypertensi. Terpasang infus rl 500cc
20 tpm, di berikan terapi amlodipine 3x10 mg /hari, .pasien tampak gelisah dan bedrest, TD:
175/115mmHg, N:112x/mnt, temp: 37ºc, RR 21 x/mnt.
DPJP : Sp Interna
LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN METODE SBAR
Tn L (70 tahun) datang ke poli penyakit dalam dengan keadaan sesak nafas sejak 2 hari yang
lalu, sesak bertambah berat saat ke kamar mandi, kaki bengkak dan instruksi dokter untuk
dirawat, hasil pemeriksaan fisik klien tampak sesak nafas, nafas cuping hidung, retraksi dinding
dada (+), TD 150/95, Nadi 105x/mnt, suhu 36.5◦C, RR 25x/mnt. Klien batuk berdahak, ronchi
(+), klien tidak dapat tidur supine, kaki bengkak pitting edema (+)2, pembesaran JVP(+), hasil
laboratorium Hb 10.4, Leukosit 11.82, Ht 29, Trombosit 228000, Na/K/cL 129/3.5/99, GDS
124mg/dL, gambaran EKG Sinus Takikardi, LVH. Hasil Ro.Thorax Kardiomegali. Terapi:
Bisoprolol 1x 5mg, Nitrocap 1x10g, Lasix 1x10mg, Na Capsul 1x 20mg, KSR 1x600mg,
Ventolin 3x1, IVFD : RL 500cc/24jam.
Background DS:
• Klien mengatakan sesak nafas sejak 2 hari yang
lalu
• Klien mengatakan kaki bengkang
DO:
• Kesadaran composmentis
• GCS: 15 E4M6V5
• TTV: TD: 150/95 mmHg, N: 105 x/menit,
S: 36, 5˚C RR: 25 x/menit
• Klien tampak sesak nafas
• Retraksi dinding dada (+)
• Ronckhi (+)
• Pembesaran JVP (+)
• Lab :
Hb 10.4, Leukosit 11.82, Ht 29, Trombosit
228000, Na/K/cL 129/3.5/99, GDS 124mg/dL,
gambaran EKG Sinus Takikardi, LVH.
• Pitting edema pada kaki (+) 2
• Hasil Ro.Thorax Kardiomegali.
• Terapi
- Bisoprolol 1x 5mg
- Nitrocap 1x10g
- Lasix 1x10mg
- Na Capsul 1x 20mg
- KSR 1x600mg
- Ventolin 3x1
- IVFD : RL 500cc/24jam
Assesment • Mengidentifikasi tanda/gejala primer Penurunan
curah jantung
R/ pernafasan : 22 x/menit, pembesaran JVP (-)
• Monitor tekanan darah
R/ TTV: TD: 140/90 mmHg, N: 100 x/menit,
S: 36, 5˚C RR: 22 x/menit
• Monitor saturasi oksigen
2 2
R/ terpasang O nasal kanul 3 Lpm, SpO : 98 %
• Periksa tekanan darah dan frekwensi nadi sebelum
dan sesudah aktifitas
R/ sebelum TD 160/100 N : 110. Sesudah TD :
140/90 N: 100
• Posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan
kaki kebawah atau posisi nyaman
R/ klien tampak rileks
• Berikan oksigen untuk memepertahankan saturasi
oksigen >94%
2
R/ sesak nafas berkurang, SpO : 98 %
• Kolaborasi pemberian terapi diuretik
R/ Lasix 1x10mg, bengkak pada kaki berkurang,
pitting edema pada kaki (-)
Recommendation 1. Monitor TTV
2. Monitor intake dan output cairan
3. Monitor saturasi oksigen
4. Monitor keluhan nyeri dada (mis. Intensitas, lokasi,
radiasi, durasi, presivitasi yang mengurangi nyeri)
5. Monitor EKG 12 sadapoan
6. Monitor aritmia (kelainan irama dan frekwensi)
7. Lanjutkan terapi
A. FUNGSI PERENCANAAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Menerima serah terima asuhan keperawatan : total pasien : 3
pasien
a. Tn. L 70 thn dengan CHF
b. Ny. B 45 thn dengan HIV
c. Nn. J 19 thn dengan SLE
3. Memimpin conference
a. Tn. L 70 tahun dengan CHF hari perawatan ke 4
DS :
• Klien mengatakan sesak nafas berkurang
• Klien mengatakan bengkak pada kakinya sudah tidak
ada
• Klien mengatakan tidak ada nyeri dada
• Kesadaran composmentis
• GCS: 15 E4M6V5
• TTV: TD: 148/95 mmHg, N: 98 x/menit,
2
• S: 36, 2˚C RR: 20 x/menit SpO : 98 % dengan NK 2
Lpm
• Retraksi dinding dada (-)
• Oksigen nasal kanul 2 Lpm
• Pitting edema pada kaki (-)
• Terpasang kateter
• Terapi
Bisoprolol 1x 5mg
Nitrocap 1x10g
Lasix 1x10mg
Na Capsul 1x 20mg
Ventolin 3x1
IVFD : RL 500cc/24jam
• Biocemical Data
Hasil Lab : CD4 : 150 cells/µL (tgl. 7/9/20)
• Clinical Sign
Klien terlihat mulai ada nafsu makan
Makanan tersisa ½ porsi
Klien tampak kurus
• Diitory History
Makanan yang dihabiskan tampak habis ½ porsi
Suka dengan makanan apa saja
Tidak ada alergi terhadap makanan atau obat obatan
tertentu
DO
• Bercak merah pada wajah berkurang
• Pasien tampak rileks
• TD 120/78 mmHg, nadi 90 x/menit, RR: 18 x/menit, suhu
0
36,2 C, BB 45 kg, tinggi 158 cm.
• Hasil lab(7/9/20):
• DNA positif.
3
• Hb 9.2 g/dL, Hct 40.2 %, leukosit 8970 sel/mm , dan
3
trombosit 284000 sel/mm , ureum 30,8 mg/dL dan
kreatinin 0,73 mg/dL, LED : 10 mm/ jam
• Therapy ibuproven 3x1, methilprednisolon 3x 8 mg
• Kesadaran composmentis
• GCS: 15 E4M6V5
• TTV: TD: 148/95 mmHg, N: 98 x/menit,
2
• S: 36, 2˚C RR: 20 x/menit SpO : 98 % dengan NK 2
Lpm
• Retraksi dinding dada (-)
• Oksigen nasal kanul 2 Lpm
• Pitting edema pada kaki (-)
• Terpasang kateter
• Terapi
Bisoprolol 1x 5mg
Nitrocap 1x10g
Lasix 1x10mg
Na Capsul 1x 20mg
IVFD : RL 500cc/24jam
• Biocemical Data
Hasil Lab : CD4 : 150 cells/µL (tgl. 7/9/20)
• Clinical Sign
Klien terlihat mulai ada nafsu
makan Makanan tersisa ½ porsi
Klien tampak kurus
• Diitory History
Makanan yang dihabiskan tampak habis ½
porsi Suka dengan makanan apa saja
Tidak ada alergi terhadap makanan atau obat obatan
tertentu
D. FUNGSI PENGONTROLAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan
renpra
2. Perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi dengan
baik
3. Komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
perawat pelaksana dan memberi asuhan keperawatan.
4. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
• Ika : sudah baik dalam melakukan implementasi
keperawatan sesuai dengan yang direncanakan
• Helmi : sudah baik dalam melakukan implementasi
keperawatan sesuai dengan yang direncanakan
5. Melakukan pencatatan segera tentang hal-hal yang telah
dilakukan atau dievaluasi.
6. Melakukan timbang terima pasien pada shift berikutnya
Ketua Tim
(Sugesta Alfina)
Mengetahui:
SUGESTA ALFINA
NPM 2018727089
MANAGEMEN KEPERAWATAN
A. Pengertian
Ketua tim adalah seorang perawat yang bertugas yang mengepalai sekelompok tenaga
keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat dan bertanggung
jawab langsung kepada kepala ruangan.
B. Fungsi
1. Membuat perencanaan berdasarkan tugas dan kewenangannya yang di delegasikan
oleh kepala ruangan.
2. Membuat penugasan, supervise dan evaluasi kinerja anggota tim/pelaksana.
3. Mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai kebutuhan pasien.
4. Mengembangkan kemampuan anggota tim/ pelaksana.
5. Menyelenggarakan konfrensi.
C. Uraian tugas.
a. Perencanaan.
a) Mengikuti serah terima pasien dari shift sebelumnya bersama kepala ruangan.
b) Bersama kepala ruangan melakukan pembagian tugas untuk anggota
tim/pelaksanan.
c) Menyusun rencana asuhan keperawatan.
d) Menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan asuhan keperawatan.
e) Memberi pertolongan segera pada pasien dengan masalah kedaruratan.
f) Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan.
g) Mengorientasikan pasien baru.
h) Melaksanakan pelaporan dan pendokumentasian.
b. Pengorganisasian dan ketenagaan.
a) Merumuskan tujuan dari metode penugsan keperawatan tim.
b) Bersama kepala ruangan membuat rincian tugas untuk anggota tim/pelaksana
sesuai dengan perencanaan terhadap pasien yang menjadi tanggung jawabnya
dalam pemberian asuhan keperawatan.
c) Melakukan pembagian kerja anggota tim/pelaksana sesuai dengan tingkat
ketergantungan pasien.
d) Melakukan koordinasi pekerjaan dengan tim kesehatan lain.
e) Mengatur waktu istirahat untuk anggota tim/pelaksana.
f) Mendelegasikan tugas pelaksanaan proses keperawatan kepada anggota tim/
pelaksana.
g) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
c. Pengarahan.
a) Memberi pengarahan tentang tugas setiap anggota tim/pelaksana.
b) Memberikan informasi kepada anggota tim/pelaksanan yang berhubungan dengan
asuhan keperawatan.
c) Melakukan bimbingan kepada anggota tim/pelaksana yang berhubungan dengan
asuhan keperawatan .
d) Memberi pujian kepada anggota tim/pelaksana yang melaksanakan tugasnya
dengan baik, tepat waktu, bersadasarkan prinsip, rasional dan kebutuhan pasien.
e) Memberi teguran kepada anggota tim/pelaksana yang melalaikan tugas atu
membuat kesalahan.
f) Memberi motivasi kepada anggota tim/pelaksana.
g) Melibatkan anggota tim/pelaksana dari awal sampai dengan akhir kegiatan.
h) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
d. Pengawasan.
a) Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan anggota
tim/pelaksana asuhan keperawatan kepada pasien.
b) Melalui supervisi: melihat/mengawasi pelaksanaan asuhan keperawatan dan
catatan keperawatan yang di buat oleh anggota tim/pelaksana serta
menerima/mendengan laporan secra lisan dari anggota tim/ pelaksanan tentang
tugas yang di lakukan.
c) Meperbaiki, mengatasi kelemahan atau kendala yang terjadi pada saat itu juga.
d) Melalui evaluasi
1. Mengevaluasi kinerja dan laporan nggota tim/pelakanadan membandingkan
dengan peran masing-masing serta dengan rencana keperawatan yang telah
disusun.
2. Penampilan kerja anggota tim/pelaksana dalam melaksanakan tugas.
3. Upaya peningkatan kemampuan, ketrampilan dan sikap.
e) Memberi umpan balik kepada anggota tim/pelaksana.
f) Mengatasi masalah dan menetapkan upaya tindak lajut.
g) Memperhatikan aspek etik dan legal dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
h) Mlakukan pelaporan dan pendokumentasian.
LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN METODE SBAR
Tn. Y 27th datang ke igd diantar polisi dengan keluhan nyeri luka di kaki kanan skala nyeri 7
post KLL sepeda motor vs sepda motor, ada mual, muntah. Pasien menggunakan helm, saat
kejadian kaki terbentur motor lawan. Perdarahan kaki -+ 100cc. Hasil pemeriksaan fisik di
temukan : GCS 15, Kes: CM Ku: stabil, TD: 135/89 N: 119x/menit S:36'8 RR: 22x/menit.
Crt<2detik, tidak ditemukam jejas di kepala, di lapang thorak dan abdomen, abd suppel. Tampak
luka di kaki kanan dengan tilang menonjol keluar. Penunjuang: Hb. 9,7 Ht 34 trom 231rb
Leukosit 14.800, LED 57, GdS 98, nat: 135 Kal 4,2 klor 98, Ur/Cr : 32/0.6. Hasil Ro Pedis:
multiple fraktur tibia fibula dextra. BB: 73/ TB: 167, Diagnosa medis: CKR + vulnus laceratum
+ compound open fracture tibia fibula. Terapi: IUFD asering 500cc/8jam, Citicolin 3x500mg,
Ceftriaxone 1x2gr, Tramadol 3x100mg, Ranitidin 2x50mg, Ondancentron 3x1
Background DS :
• Klien mengeluh post KLL sepeda motor vs sepda motor
• Klien mengeluh nyeri luka di kaki kanan
• Klien mengeluh skala nyeri 7
DO :
• Klien tampak meringis
• Keadaan umum : sakit sedang
• Kesadaran CM
• GCS 15
• TTV :
- TD: 135/89
- N: 119x/menit
- S:36,8° C
- RR: 22x/menit
• Tampak luka di kaki kanan dengan tulang menonjol keluar
• Rontgen Pedis : multiple fraktur tibia fibula dextra
• Terapi :
- IVFD asering 500cc/8jam
- Citicolin 3x500mg
- Ceftriaxone 1x2gr
- Tramadol 3x100mg
- Ranitidin 2x50mg
- Ondancentron 3x1
LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN METODE SBAR
Tn. D, 58 tahun datang ke IGD dengan diantar keluarga. Klien mengeluh saat BAK tidak lampias
sejak 2 hari yang lalu. BAK hanya menetes. Pasien sering BAK pada malam hari dalam sebulan
ini pasien harus mengejan saat akan buang air kecil. Os terpasang kateter urine diklinik 24 jam
sejam yang lalu. Pasien merasa nyeri pada daerah kelamin. Klien tidak mempunyai riwayat
penyakit apapun, Lalu dilakukan tindakan keperawatan memberikan posisi nyaman. Melakukan
TTV : hasil TD : 150/95 mmHg, Nadi : 105 x/menit, RR 20x/menit, Suhu : 36,0 C. Skala nyeri:
3-4. Lalu dilakukan tindakan kolaborasi Memasang IVFD RL 8 jam/kolfMemberikan obat
Ranitidine 50 mg dan keterolac 30mg. Thoraks PA :Jantung dalam batas normal. Corakan
vaskular kedua paru kasar. dan EKG : Sinus Takikardi. Hasil USG GINJAL, PROSTAT,
VESICA : Hipertrofi prostat (estimasi volume 70 cc). Kedua ginjal dan buli dalam batas normal.
Sampel LAB : Hasil : HB : 15.6 g/d, Leukosit : 7.40 uL, Trombosit : 214 uL, Hematokrit : 47.1
%, LED : 108 mm/jam, PT : 14.6 APTT : 28, GDS : 108, SGOT : 42, SGPT : 45, Ureum : 24
Creatinine :0.9, Natrium : 141 Kalium : 3.3 Chlorida : 104