I DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN UTAMA NYERI AKUT PADA PASIEN DISPEPSIA
DI RUANG ASTER UPTD PUSKESMAS KROYA I
Disusun Oleh:
Ragil Andriyani
2022030181
Mengetahui,
A. Pengertian
Menurut The International Association for the Study of Pain, nyeri
adalah pengalaman yang bersifat subjektif dan tidak menyenangkan, yang
menyangkut pancaindera, dan suatu pengalaman emosional karena
kerusakan jaringan aktual atau potensial (Betz & Sowden, 2009, hlm.801
dalam Handayani, 2016). Nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau
emosional pada seseorang akibat kerusakan jaringan aktual atau fungsional,
dengan onset yang mendadak atau lambat, berintensitas ringan hingga berat
yang berlangsung kurang dari 3 bulan (SDKI, 2017).
B. Etiologi
Menurut SDKI (2017), etiologi nyeri akut adalah sebagai berikut :
a. Agen pencedera fisiologis (misal inflamasi, iskemia, neoplasma)
b. Agen pencedera kimiawi (misal terbakar, bahan kimia iritan)
c. Agen pencedera fisik (misal abses, amputasi, terbakar, terpotong,
mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan)
C. Batasan Karakteristik
Gejala dan tanda mayor nyeri akut
1. Subjektif :
a. Mengeluh nyeri
2. Objektif:
a. Ekspresi wajah meringis
b. Gelisah
c. Sulit tidur
d. Berposisi meringankan nyeri
Gejala dan tanda minor nyeri akut
1) Subjektif : -
2) Objektif
a) Tekanan darah meningkat
b) Pola napas berubah
c) Proses berpikir terganggu
d) Menarik diri
e) Berfokus pada diri sendiri
f) Diaforesis
3) Kondisi pembedahan
4) Cedera traumatis
5) Infeksi
D. Fokus Pengkajian
Pengkajian dilakukan sebelum mendapatkan data lengkap. Pengkajian ini
diprioritaskan untuk menentukan kondisi pasien (Mitayani, 2013) :
1. Identitas pasien
Melakukan pengkajian pada pasien dengan menanyakan nama, umur,
pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, agama, suku, alamat, nomor
rekam medis (RM), tanggal masuk rumah sakit (MRS), dan tanggal
pengkajian. Kaji juga identitas penanggung jawab atas pasien.
2. Data kesehatan
Melakukan pengkajian keluhan utama pada pasien (keluhan yang paling
dirasakan saat dikaji).
2. Riwayat obstetri dan ginekologi
Melakukan pengkajian pada pasien dengan menanyakan riwayat
menstruasi, riwayat pernikahan, riwayat kehamilan, riwayat persalinan
dan nifas yang lalu, riwayat kehamilan saat ini, dan riwayat KB.
3. Riwayat penyakit
Mengkaji riwayat penyakit pada pasien dan keluarganya, apakah pasien
dan keluarga memiliki penyakit keturunan seperti hipertensi, atau
diabetes melitus.
4. Pola kebutuhan sehari-hari
Melakukan pengkajian pola kebutuhan sehari-hari pada pasien seperti
pengkajian pada pernafasan, nutrisi (makan dan minum), eliminasi (BAB
dan BAK), gerak badan atau aktivitas, istirahat dan tidur, berpakaian,
rasa nyaman (pasien merasakan adanya dorongan meneran, tekanan ke
anus, perineum menonjol), kebersihan diri, rasa aman, pola komunikasi
atau hubungan pasien dengan orang lain, ibadah, produktivitas, rekreasi,
dan kebutuhan belajar.
5. Pemeriksaan fisik
Mengkaji keadaan umum pasien terlebih dahulu seperti GCS, tingkat
kesadaran, TTV. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan
fisik head to toe
6. Data penunjang
Dilakukan atas indikasi tertentu yang digunakan untuk memperoleh
keterangan yang lebih jelas. Pemeriksaan yang dilakukan untuk
mendapatkan data penunjang seperti pemeriksaan laboratorium, dan
pemeriksaan ultrasonography (USG).
E. Pathway
A. PENGKAJIAN
Tanggal Masuk : 02 November 2022/12.30
Tanggal Pengkajian : 02 November 2022/13.00
Nama Pengkaji : Ragil Andriyani
Ruang : Dahlia
Waktu Pengkajian : 13.00 WIB
1. Identitas Klien
Nama : Ny. I
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Nusajati 5/2
Diagnoa Medik : Dispepsia
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. P
Umur : 40 tahun
Alamat : Nusajati 5/2
Hub dengan Klien : Suami
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
2. Keluhan Utama
Nyeri pada bagian perut atas. Pengkajian nyeri :
P: Nyeri perut bertambah jika berjalan
Q: Nyeri dirasakan seperti terbakar
R: Perut bagian atas
S: Skala 6
T: Terus menerus
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien Ny.I datang ke UGD Puskesmas Kroya I dengan keluhan nyeri pada
bagian perut atas, dan mual muntah. Pada saat pengkajian klien mengatakan
nyeri pada bagian perut bagian atas, dan jika makan jadi mual.
Dari hasil pemeriksaan fisik pasien terlihat lemas dan memeganggi
perutnya. Pemeriksaan TTV didapatkan TD: 112/69 mmHg, N: 105x/menit,
RR: 20x/menit dan S: 36,3°C.
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan pernah sakit seperti ini tetapi tidak sampai dirawat inap
sudah sembuh.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga klien ada yang menderita penyakit hipertensi yaitu ibunya.
6. Genogram
Keterangan
: laki-laki
: perempuan
: pasien
Terapi
No Jenis obat Dosis Indikasi
1 NaCL 0,9% 20tpm/menit Rehidrasi, suplai energi
parenteral
3 Paracetamol 500 mg Meredakan nyeri
ANALISA DATA
Tanggal: 02/11/2022
N Data Fokus Problem Etiologi
o
1 DS: Pasien mengatakan nyeri padabagian perut atas. Nyeri Agen
Akut pencedera
P : Nyeri bertambah ketika berjalan fisiologis
Q : Terasa panas seperti terbakar
R : Perut bagian atas
S : Skala nyeri 6
T : Terus menerus
DO :
- Memegang area nyeri
- Mengeluh nyeri
- Ekspresi wajah meringis
- Tekanan darah : 112/69 mmHg
- Nadi : 105×/menit
- Suhu : 36,3°C
- Pernafasan : 21×/menit
Prioritas Diagnosa
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ditandai dengan
pasien mengeluh nyeri.
2. Resiko deficit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis (keengganan
untuk makan) ditandai dengan pasien mengeluh mual.
Intervensi Keperawatan
Tanggal: 02-11-2022
Tgll/jam DX Kriteria hasil Intervensi TTD
Rabu, 02 - 1 Setelah dilakukan tindakan SIKI : Manajemen nyeri
11-2022 keperawatan selama 3x24 Jam Observasi
diharapkan masalah keperawatan Monitor skala nyeri
13.00 Nyeri akut b.d agen pencedera Monitor keberhasilan
WIB fisiologis dapat diatasi dengan terapi yang sudah
Kriteria hasil : diberikan
Tingkat Nyeri (0066) Monitor efek samping
Indikator A T penggunaan analgesic
Keluhan Nyeri 3 1 Monitor tanda-tanda vital
Meringis 3 1
Terapeutik
Kesulitan Tidur 3 1
Berikan dan ajarkan teknik
Keterangan :
non farmakologi untuk
1 : Menurun
mengurangi nyeri (teknik
2 : Cukup menurun
relaksasi nafas dalam)
3 : Sedang
Edukasi
4 : Cukup meningkat
Berikan terapi analgesic
5 : Meningkat
sesuai advice dokter
Indikator A T
Nafsu makan 3 5
Pola Tidur 3 5
Ket:
1: Memburuk
2: Cukup memburuk
3: Sedang
4: Cukup membaik
5: Membaik
Rabu, 02 - 2 SLKI : Resiko deficit nutrisi SIKI : Manajemen Mual
11-2022 Setelah dilakukan intervensi selama Observasi
3 x 24 jam diharapkan masalah Identifikasi faktor
keperawatan disfungsi status nutrisi penyebab mual
13.00
pasien dapat berkurang dengan Monitor mual
WIB
kriteria hasil sebagai berikut: Monitor asupan nutrisi
indikator A T
Terapeutik
Nyeri 4 1
Kurangi atau hilangkan
Mual 4 1
penyebab mual
Muntah 4 1
Edukasi
Keterangan :
Anjurkan istirahat dan
1 : Menurun
tidur yang cukup
2 : Cukup menurun
Kolaborasi
3 : Sedang
Kolaborasi pemberian
4 : Cukup meningkat
5 : Meningkat terapi untuk menurunkan
indikator A T nyeri
Suara peristaltik 4 1
Keterangan :
1 : Meningkat
2 : Cukup Meningkat
3 : sedang
4 : Cukup menurun
5 : menurun
Implementasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
Nyeri adalah sensasi yang tidak menyenangkan dan sangat individual yang
tidak dapat dibagi kepada orang lain. Nyeri dapat mempengaruhi seluruh pikiran
seseorang, mengatur aktivitasnya dan mengubah kehidupan orang tersebut. Nyeri
yaitu sebuah sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang
muncul serta aktual atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan
adanya kerusakan. Serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari yang ringan
sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan
dengan durasi kurang dari 6 bulan. Pengendalian nyeri secara farmakologis efektif
untuk nyeri sedang dan berat. Namun demikian pemberian farmakologis tidak
untuk bertujuan untuk meningkatkan klien sendiri untuk mengontrol nyerinya.
Hasil pengkajian data pada Ny. I menunjukan bahwa klien mengalami
kesakitan pada perut bagian atas. Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi setelah
cedera akut, penyakit atau intervensi bedah dan memiliki awitan yang cepat
dengan intensitas yang bervariasi. Nyeri akut berhenti dengan sendirinya (self-
limiting) dan akhirnya menghilang dengan atau tanpa pengobatan setelah keadaan
pulih dan area yang terjadi kerusakan. Nyeri akut berhenti dengan sendirinya
(self-limiting) dan akhirnya menghilang dengan atau tanpa pengobatan setelah
keadaan pulih dan area yang terjadi kerusakan. Untuk mengatasi masalah nyeri
telah melakukan implementasi sesuai dengan intervensi keperawatan yang
mengacu pada SIKI (2019) yaitu: memonitor skala nyeri, monitor keberhasilan
terapi yang sudah diberikan, memonitor efek samping penggunaan analgesic,
memonitor tanda-tanda vital, mengajarkan teknik non farmakologi untuk
mengurangi nyeri (teknik relaksasi nafas dalam) dan memberikan terapi analgesic
sesuai advice.