Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS


PADA NY. F DENGAN DIAGNOSA MEDIS AUP + PRO KURET
DI RUANG OBGYN RUMAH SAKIT PREMIER SURABAYA

DISUSUN OLEH

INDRA SETIAWAN
2231014

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
TAHUN AJARAN
2023
ANALISA DATA

No Data Penyebab Masalah


1 DS:
- Pasien mengatakan takut Krisis situasional Ansietas
akan tindakan kuret yang
akan dilakukan besok
- Pasien mengatakan beberapa
hari ini kurang tidur karena
memikirkan tindakan kuret
yang akan dilakukan
DO:
- Saat dilakukan pengkajian
pasien tampak bingung

2 DS:
- Pasien mengatakan nyeri Agen pencedera Nyeri akut
perut bagian bawah, nyeri fisiologis
seperti ditusuk, hilang
timbul, durasi 5 menit, skala
nyeri 3, nyeri tekan.
DO:
- Pasien tampak meringis
DS: Faktor psikologis Nausea
- Pasien mengatakan mual
dan napsu makan kurang
beberapa hari ini
DO:
- Mukosa bibir kering
- Pasien tampak pucat

PRIORITAS MASALAH

No Diagnosa Keperawatan Ditemukan Diatasi Perawat


1 Ansietas b/d krisis situasional 9/10/23 9/10/23 Indra
2 Nyeri akut b/d agen pencedera 9/10/23 9/10/23 Indra
fisiologis
3 Nausea b/d factor psikologis 9/10/23 9/10/23 Indra
Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan


Keperawatan
1. Nyeri Kronis Tujuan : Setelah dilakukan asuhan Managemen Nyeri ( I08238)
b.d agen keperawatan selama 3x24 jam diharapkan Observasi:
pencedera Tingkat Nyeri menurun dengan kriteria 1. Monitor efek samping penggunaan analgetik
fisiologis hasil: Terapeutik:
(iskemia) 1. Melaporkan nyeri terkontrol meningkat 2. Berikan posisi yang nyaman untuk mengurangi rasa
(D.0078) 2. Kemampuan menggunakan teknik nyeri
nonfarmakologis meningkat 3. Fasilitasi istirahat dan tidur pertimbangkan jenis dan
3. Meringis menurun sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan
4. Frekuensi nadi meningkat nyeri
Edukasi:
4. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
5. jelaskan strategi meredakan nyeri
6. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
7. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi :
8. Kolaborasi pemberian analgetik, injeksi Norages
3x1gram
2. Ancietas b.d Setelah dilakukan intervensi keperawatan Reduksi Ansietas
krisis selama 3x24 jam , maka tingkat ansietas Observasi
situasional menurun, dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah ( kondisi,
1. Verbalisasi kebingungan menurun waktu, stresor)
2. Perilaku gelisah menurun 2. Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
3. Perilaku tegang menurun 3. Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan nonverbal)
4. Konsentrasi membaik Terapeutik
1. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
kepercayaan
2. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan,
3. Pahami situasi yang membuat ansietas
4. Dengarkan dengan penuh perhatian
5. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
6. Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu
kecemasan
Edukasi
1. Informasikan secara faktual mengenai diagnosis,
pengobatan, dan prognosis
2. Anjurkan keluarga untuk tetap Bersama pasien
3. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
4. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
ketegangan
5. Latih Teknik distraksi dan relaksasi
3 Nausea b/d Setelah dilakukan intervensi keperawatan Manajemen Mual (I.03117)
factor selama 3 x 24 jam, maka tingkat nausea Observasi
psikologis menurun, dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi pengalaman mual
1. Perasaan ingin muntah menurun 2. Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup
(nafsu makan, aktivitas, kinerja, tanggung jawab
peran, dan tidur)
3. Identifikasi faktor penyebab mual
4. Identifikasi antiemetik untuk mencegah mual
Terapeutik
1. Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual
(mis: kecemasan, ketakutan, kelelahan)
2. Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik
3. Berikan makanan dingin, cairan bening, tidak
berbau, dan tidak berwarna,
Edukasi
1. Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
2. Anjurkan sering membersihkan mulut, kecuali jika
merangsang mual
3. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologis untuk
mengatasi mual (hipnosis, relaksasi, terapi musik,
akupresur)
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat antiemetic Injeksi Pranza
3x 40mg iv dan Granon 3x3 mg iv
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Tgl/ Jam Implementasi Keperawatan TTD Tgl/ Jam Evaluasi TTD


Dx

9-10-23 - Memberikan Injeksi indra 9-10-2023 Dx 1: Nyeri Akut indra


3 Jam Granon 3 mg Jam 22.00 S:
3 15.00 Pranza 40 mg - Pasien mengatakan nyeri masih
1 Norages 1 ampul hilang timbul, skala nyeri 2
O: Pasien tampak tenang
3 15.30 Mengajarkan pasien mengatasi nyeri dengan teknik indra A: Masalah belum teratasi
distraksi: saat nyeri ringan datang melakukan distraksi P: Lanjutkan Intervensi no
ngobrol dengan anak/ suami, menonton TV, bermain 1,2,3,4,5
musik agar nyeri berkurang indra
Dx:2: Ansietas
Lapor hasil laborat ke dr. obgyn dan menanyakan untuk S: - Pasien mengatakan akan
17.00 profilaksis advise Terfacef 2 gr (iv) indra mencoba istirahat dan bersikap
tenang
Cek TTV O: Pasien tampak tenang
1,2 19.00 - Tekanan darah 129/90 mmHg A: Masalah belum teratasi
- Frekuensi nadi 90x/ menit P: Lanjutkan Intervensi 4,5,6,7
- Suhu 36 C indra indra
- Frekuensi napas 18 x/ menit Dx:2: Nausea
S: - Pasien mengatakan mual
2 21.00 Menganjurkan istirahat persiapan operasi besok berkurang, tapi masih belum mau
Menganjurkan suami mendampingi pasien dan berdoa makan
bersama indra O: -
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi 5,6,7,8
No Tgl/ Jam Implementasi Keperawatan TTD Tgl/ Jam Evaluasi TTD
Dx

1,2,3 10-10-23 Handover dengan dinas pagi: indra 10-10- Dx 1: Nyeri Akut indra
Jam - Rencana operasi kuret jam 09.00 2023 S:
06.00 - Sudah booking ruang operasi Jam 22.00 - Pasien mengatakan nyeri masih
- Profilaksis: Terfacef 2 gr (iv) hilang timbul, skala nyeri 2
- Pasien sudah puasa, terakhir makan jam 22.00 O: Pasien tampak tenang
malam kemarin A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi no 1,2,3,4,5
3 08.40 Mengantar pasien ke ruang operasi indra
Dx:2: Ansietas indra
1 10.30 Menjemput pasien post operasi tindakan ekstirpasi dan indra S: - Pasien mengatakan akan
kerokan endometrium. mencoba istirahat dan bersikap
1,2,3 Cek TTV tenang
- Pasien belum sadar penuh O: Pasien tampak tenang
- Tekanan darah 111/90 mmHg A: Masalah belum teratasi
- Frekuensi nadi 98x/ menit P: Lanjutkan Intervensi 4,5,6,7
- Suhu 36.3 C
- Frekuensi napas 18 x/ menit Dx:2: Nausea indra
S: - Pasien mengatakan mual
1,2 11.00 Pasien pindahan dari RRU, dengan post curetage dan indra berkurang, tapi masih belum mau
pemadsangan IUD Mirena, kondisi umum baik, GCS 4- makan
5-6, perfusi hangat, keluhan mual, pusing, nyeri ulu O: -
hati, infus lancar, vip scor 0, fluxus flek merah sedikit. A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi 5,6,7,8
No Tgl/ Jam Implementasi Keperawatan TTD Tgl/ Jam Evaluasi TTD
Dx

11-10-23 Handover dengan dinas pagi: indra 11-10-23 Dx 1: Nyeri Akut indra
3 Jam - Rencana KRS hari ini Jam 22.00 S:
3 06.00 - Dokter belum visite - Pasien mengatakan nyeri masih
1 hilang timbul, skala nyeri 2
O: Pasien tampak tenang
3 08.30 - Memberikan Injeksi indra A: Masalah belum teratasi
Granon 3 mg P: Hentikan Intervensi
Pranza 40 mg
Norages 1 ampul Dx:2: Ansietas indra
S: - Pasien mengatakan akan
09.00 Mengajarkan pasien mengatasi nyeri dengan teknik indra mencoba istirahat dan bersikap
distraksi tenang
O: Pasien tampak tenang
1,2 10.00 Dokter visite, advise: ACC KRS, obat KRS indra A: Masalah belum teratasi
- Mefinal 3x500 (10) P: Hentikan Intervensi
- Braxidin 3x1 (10)
- Vometa FT 3x1 (10) Dx:2: Nausea indra
S: - Pasien mengatakan mual
2 11.00 Cek TTV indra berkurang, tapi masih belum mau
- Tekanan darah 121/80 mmHg makan
- Frekuensi nadi 76x/ menit, Suhu 36 C O: -
- Frekuensi napas 20 x/ menit A: Masalah belum teratasi
P: Hentikan Intervensi
12.00 Pasien KRS indra

Anda mungkin juga menyukai