Dilatasi serviks berlebih Ketegangan uterus berlebih Tidak ada bagian yang Proses biomekanik Komposisi membran
Air ketuban terlalu banyak keluar Kecemasan ibu terhadap Tali pusat terjepit Klien tidak mengetahui Tidak ada pelindung dunia
Mengiritasi nerves pudendalis janin dan dirinya diantara janin dan rahim penyebab dan akibat KPP luar dengan daerah rahim
Stimulus nyeri
Berkurangnya aliran darah yang Mudahnya mikroorganisme
2. DS :
Ny. P mengeluh nyeri dan Dilatasi Nyeri melahirkan
kenceng-kenceng. serviks (SDKI, D.0079; 176)
P : Kontraksi uterus
Q : Seperti ditekan dan ditusuk
R : Pada perut tembus ke
punggung
S : 8 (0-10)
T : Hilang timbul
DO :
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak gelisah -
HIS : 2 x 15 detik (10 menit)
TTV :
TD : 144/93 mmHg
N : 110x/menit
3. DS :
Ny. P merasa khawatir dengan Kekhawatiran Ansietas
keselamatan bayinya jika air mengalami (SDKI, D.0080; 180)
ketuban terus merembes sebelum kegagalan
melahirkan.
DO :
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak tegang
- Muka tampak pucat
- Sering berkemih (8x / 6
jam) TTV :
TD : 144/93 mmHg
N : 110x/menit
RR : 20x/menit
Prioritas Masalah
Tanggal Nama
No Diagnosa Keperawatan
Ditemukan Teratasi Perawat
1 Risiko infeksi dibuktikan
dengan faktor risiko
ketidakadekuatan
9 Oktober
pertahanan tubuh primer
(ketuban pecah sebelum 2023 Nofi
waktunya)
(SDKI, D.0142; 304)
2. Nyeri melahirkan
berhubungan dengan 9 Oktober
dilatasi serviks 2023 Nofi
(SDKI, D.0079; 176)
3. Ansietas berhubungan
dengan kekhawatiran 9 Oktober
mengalami kegagalan 2023 Nofi
(SDKI, D.0080; 180)
Intervensi Keperawatan
3. Ansietas Tingkat Ansietas Reduksi Ansietas (SIKI, 1.09314; 387) 1. Mengetahui tanda ansietas
berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda-tanda ansietas secara verbal dan nonverbal
dengan keperawatan 2x24 jam diharapkan (verbal dan nonverbal) 2. Menumbuhkan kepercayaan
kekhawatiran tingkat ansietas menurun dengan 2. Ciptakan lingkungan terapeutik pasien
mengalami kriteria hasil : 3. Anjurkan keluarga Temani pasien 3. Mengurangi kecemasan pasien
kegagalan 1. Verbalisasi khawatir menurun untuk mengurangi kecemasan 4. Agar pasien lega dapat
(SDKI, D.0080; 2. Perilaku gelisah menurun 4. Anjurkan mengungkapkan mengungkapkan perasaan yang
180) 3. Perilaku tegang menurun perasaan dan persepsi sedang dirasakan
4. Tekanan darah menurun 5. Latih teknik relaksasi 5. Agar pasien lebih rileks
5. Frekuensi nadi menurun sehingga dapat mengurangi
6. Pola berkemih membaik (SLKI, kecemasan yang dirasakan
pasien
L.09093; 132)
Implementasi Keperawatan
Diagnosa 4 : Nofi
Risiko cedera pada janin
S:-
O : Tidak terjadi cedera pada
janin
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
KALA III Ross 14-03- Diagnosa 2 : Ross
2 13.08 1. Menyiapkan oksitosin/piton 1,5 2022 Nyeri melahirkan
amp untuk melahirkan plasenta (IM) 13.18 S : Ibu mengatakan lega
13.10 2. Melakukan massase uterus karena plasenta sudah keluar
13.12 3. Mengecek kontraksi uterus Hasil :Uterus teraba O : -Pasien tampak tenang
keras -Uterus teraba keras
13.14 4. Memantau tanda-tanda pengeluaran plasenta -TFU teraba dibawah pusat -
Hasil : TFU teraba dibawah pusat Plasenta lahir spontan lengkap
5. Melakukan PTT (Peregangan Tali jam 13.17
13.15
13.17 Pusat Diameter ±15 cm
13.18 Terkendali) Berat ±500 gram
6. Plasenta lahir spontan pukul 13.17 WIB Tebal ± 2,5 cm
7. Mengecek kelengkapan plasenta setelah plasenta Kotiledon lengkap
lahir dan mengkaji karakteristik plasenta -Perdarahan ±100 cc
Hasil : Plasenta lahir lengkap dengan diameter ±15 A : Masalah teratasi sebagian
cm, berat ±500 gram, tebal ± 2,5 cm, kotiledon P : Intervensi dilanjutkan
13.20
lengkap Mempersiapkan Kala IV
8. Memantau perdarahan setelah melahirkan dan 1. Observasi TFU
dilakukan hecting 2. Observasi TTV
Hasil : Perdarahan ±100 cc
3. Kontraksi uterus
4. Pantau perdarahan
5. Pantau perkemihan
KALA IV (1 jam pertama) Ross 14-03- Diagnosa 2 : Ross
2 13.30 1. Mengkaji kontraksi uterus pasien Hasil 2022 Nyeri melahirkan
: agak lembek 15.30 S : Ibu mengatakan masih
2. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda lemas dan nyeri pada luka
vital pasien jahitan
Hasil : TD : 120/80 mmHg O : -Uterus teraba keras
N : 88x/menit -TFU teraba dibawah pusat
RR : 20x/menit -Perdarahan ±110 cc
S : 36,5℃ -Pasien sudah bisa BAK
SPO2 : 97% -Pasien tampak lebih tenang
3. Memantau perdarahan Hasil : A : Masalah teratasi, muncul
perdarahan ±50 cc masalah baru : Nyeri akut
4. Mengkaji tinggi fundus uteri Hasil : berhubungan dengan agen
teraba dibawah pusat pencedera fisiologis P :
5. Mengkaji perkemihan pasien Intervensi dilanjutkan
Hasil : bladder teraba penuh, terdapat distensi Manajemen Nyeri
kandung kemih 1. Identifikasi
karakteristik nyeri dan
KALA IV (15 menit selanjutnya) skala nyeri
2 13.45 1. Mengkaji kontraksi uterus pasien 2. Berikan teknik relaksasi
Hasil : agak lembek tarik nafas dalam
2. Mengkaji tinggi fundus uteri Hasil :
teraba dibawah pusat
3. Memantau perdarahan Hasil :
perdarahan ±30 cc
4. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital pasien Hasil : TD : 110/70
mmHg N : 80x/menit
RR : 20x/menit S : 36,3℃ SPO2 :
99% 5. Mengkaji perkemihan pasien
Hasil : bladder teraba penuh, terdapat distensi
kandung kemih
KALA IV (1 jam kedua) Ross
2 14.30 1. Mengkaji kontraksi uterus pasien Hasil
: teraba keras
2. Mengkaji tinggi fundus uteri Hasil :
teraba dibawah pusat
3. Memantau perdarahan Hasil :
perdarahan ±20 cc
4. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital pasien Hasil : TD : 120/70 mmHg
N : 86x/menit
RR : 20x/menit S : 36℃ SPO2 : 98%
5. Mengkaji perkemihan pasien
Hasil : bladder teraba penuh, terdapat distensi
kandung kemih
Ross
KALA IV (30 menit selanjutnya)
2 15.30 1. Mengkaji kontraksi uterus pasien Hasil
: teraba keras
2. Mengkaji tinggi fundus uteri Hasil :
teraba dibawah pusat
3. Memantau perdarahan Hasil :
perdarahan ±10 cc
4. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital pasien Hasil : TD : 120/80 mmHg
N : 82x/menit
RR : 20x/menit S : 36,5℃ SPO2 :
100%
5. Mengkaji perkemihan pasien
Hasil : pasien sudah bisa BAK
2 14-03- 1. Mengkaji keluhan nyeri pasien Nofi 14-03- Diagnosa : Nyeri Akut S : Nofi
2022 P : Luka jahitan perineum 2022 Ibu mengatakan masih nyeri
15.40 Q : Seperti disayat, perih 16.00 dengan skala 5 O : Pasien
R : Perineum, vulva tampak meringis
S : 5 (0-10) -Pasien mempraktekkan teknik
relaksasi tarik napas
T : Terus menerus
dalam
2 15.45 2. Menganjurkan pasien relaksasi dengan tarik nafas
dalam untuk mengurangi nyeri yang dirasakan -TD : 110/70 mmHg,
pasien -N : 80x/menit
Hasil : Pasien mempraktekkan teknik relaksasi tarik A : Masalah belum teratasi
napas dalam P : Intervensi dilanjutkan di
3. Menganjurkan pasien untuk istirahat dan tidur yang ruang F1
2 15.47
cukup
4. Mempersiapkan pasien untuk pindah ruangan post
2 15.50 partum (F1)