Anda di halaman 1dari 43

INFEKSI LUKA PERINEAL

DAN
LUKA ABDOMINAL

Disusun Oleh :
1.Anindya Annisa
2.Dhona Ayu Gumilar
3.Laras Ayu Junaika S
4.Nadya Alfira Oktavia

5.Patrisia Anastasia S

6.Rima Yuliviana
7.Risky Ika Septiana P.
KONSEP
TEORI
Pengertian
Nifas masa keluarnya plasenta sampai alat-
alat reproduksi pulih seperti sebelum
hamil, berlangsung 6 minggu/ 40 hari

Tahapan Masa
Nifas
KONSEP
TEORI
Perubahan Pada Masa Nifas
Lochea
Ligamen- (ekskresi cairan rahim selama
Ligamen nifas)

Ligament-ligamen dan Hari 1-3 lochea rubra, warna


diafragma pelvis serta fasia merah, berisi lender dan darah.
akan berangsur-angsur
mengecil seperti semula. Hari 3-7 lochea sanguenolenta,
warna kecoklatan.

Hari 7-14 lochea serosa


warna kekuningan

>14 hari masa nifas lochea alba


warna putih
Infeksi Luka
Perineum
Pengertian Infeksi
Perineum
• peradangan karena masuknya kuman-
kuman kedalam alat-alat genital pada
waktu persalinan dan nifas
• ditandai oleh kenaikan suhu ≥ 38ºC,
terjadi 2 hari berturut-turut, setelah 24 jam
post partum atau 10 hari pertama masa
nifas.

Penyebab Luka
Perineum
Penyebab Maternal Faktor-Faktor  Janin
1. Partus presipitatus 1. Bayi yang besar (giant baby)
2. Pasien tidak mampu 2. Posisi kepala yang abnormal
berhenti mengejan 3. Kelahiran bokong
3. Partus dengan dorongan 4. Distosia bahu
fundus yang berlebihan 5. Anomali kongenital seperti
4. Arcus pubis sempit hidrosepalus.
5. Perluasan episiotomy
Infeksi Luka
Perineum
1. Demam
2. Sakit di daerah infeksi
Tanda &
3. Berwarna kemerahan
Gejala
4. Fungsi organ tersebut terganggu

Pembengkakan luka episiotomy, terjadi


penanahan, perubahan warna kulit,
pengeluaran lochea bercampur nanah,
mobilitasi terbatas karena rasa nyeri,
Infeksi temperature badan dapat meningkat.
Local
Gambara
n
Klinis Tampak sakit dan lemah,
Infeksi temperature meningkat, tekanan
darah menurun dan nadi meningkat
Infeksi dan terasa sesak, kesadaran gelisah
Umum dan sampai menurun serta koma,
terjadi gangguan involusi uterus,
lochea berbau, dan bernanah
Infeksi Luka
Patofisiolo
Perineum
gi
Setelah kala III, daerah insersio merupakan
sebuah luka dengan diameter sekitar 4 cm.
Permukaan tidak rata, banyak vena ditutupi
thrombus. Daerah ini merupakan tempat yang
baik tumbuhnya kuman dan masuknya patogen
dalam tubuh sehingga dapat terjadi infeksi.

Etiologi
1. Eksogen (bakteri ini masuk kedalam vagina dari luar).
2. Autogen (bakteri masuk dari tempat lain dalam tubuh).
3. Endogen (bateri ini secara normal hidup divagina dan
rectum tanpa menimbulkan bahaya).
Infeksi Luka
Perineum
Rupture Rusaknya jaringan secara alami

Bentuk Luka
Perineum Episiotom
irisan bedah perineum untuk
memperbesar muara vagina
i

Waktu Perawatan Pada saat mandi, setelah BAK,


Luka Perineum setelah BAB

1. Lakukan mobilisasi dini sehingga


daerah lochea keluar dengan lancar.
Pencegahan Infeksi
2. Rawat gabung dengan isolasi untuk
mengurangi infeksi nasokomial

munculnya komplikasi infeksi


Komplikasi
kandung kemih maupun infeksi pada
jalan lahir
Infeksi Luka
Perineum
Gizi, Obat-obatan, Keturunan,
Faktor Yang Budaya dan Keyakinan,
Mempengaruhi Perawatan Pengetahuan, Sosial ekonomi,
Luka Perineum Personal higiene (kebersihan
diri)

Penatalaksanaan
1.Melakukan observasi keadaan umum dan tanda-tanda
vital klien, tinggi fundus uteri, dan kontraksi uterus.
2.Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini.
3.Memberikan KIE tentang rasa nyeri pada luka jahitan dan
rasa mulas pada perut.
4.Menganjurkan ibu untuk menjaga agar perineum selalu
bersih dan kering.
5.Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
6.Menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi.
7.Menganjurkan ibu untuk perawatan perineum dengan baik
dan benar.
8.Menganjurkan ibu untuk mengikuti KB sesuai dengan
keinginannya.
Infeksi Luka
Abdominal
Pengertia
n Infeksi sectio caesaria : suatu proses invasif
oleh mikroorganisme dan berpoliferasi di dalam
tubuh yang dapat yang dapat menyebabkan
sakit terutama selama atau setelah
pembedahan, gejala dari infeksi sering muncul
dalam 2-7 hari

Diagnosis
1.Diagnosis luka infeksi terutama berdasarkan
kondisi klinis.
2.Pengkajian harus menyertakan evaluasi pasien,
jaringan atau kulit sekitar luka
3.Pengkajian ada tidaknya gejala infeksi
4.Fakor yang meningkatkan resiko tinggi dan
memperberat infeksi.
Infeksi Luka
Abdominal
Tanda dan Gejala
1. Kalor (panas)
2. Dolor (rasa sakit)
3. Rubor (kemerahan)
4. Tumor (pembengkakan)
5. Functiolaesa
6. Luka berbau tidak sedap, terdapat cairan nanah
pada luka

Faktor-Faktor Penyebab

1. Mikroorganisme penyebab
2. Usia
3. Status nutrisi
4. Tipe Luka
5. Sirkulasi darah
6. Kekeringan luka
7. Penyakit
Infeksi Luka
Abdominal
Komplikas
i
1. Perdarahan
2. Desiscence dan Eviscerasi
3. Abses dan Kejang

Pemeriksaan Diagnostik

1. Hemoglobin/hematrokit
2. Urinalisis untuk
pemeriksaan leukosit
Teori Asuhan
Kebidanan
Infeksi Luka
Perineum
Pengkajian Data
Data Subyektif

Biodata Pasien
1.Nama (agar tidak keliru dalam memberi penanganan
2.Umur (kesiapan alat reproduksi)
3.Agama (membimbing / mengarahkan berdo'a)
4.Pendidikan (berpengaruh dlm memberi konseling)
5.Suku/Bangsa (berpengaruh pada adat istiadat)
6.Pekerjaan (mengukur tingkat sosial)
7.Alamat (mempermudah kunjungan bila diperlukan)
Teori Asuhan
Kebidanan
Infeksi Luka
Keluhan Pasien Perineum
Menurut Ambarwati dan Wulandari (2010),
adalah untuk mengetahui masalah yang
dihadapi yang berkaitan dengan masa nifas.
Keluhan yang muncul antara lain :
1.Merasakan suhu tubuh meningkat
2.Nyeri dan sakit pada luka episiotomi,
3.Merasakan pembengkakan pada luka
episiotomi
4.Terjadi pernanahan yang dibarengi dengan
pengeluaran lochea, dan berbau tidak sedap.
Teori Asuhan
Kebidanan
 Riwayat kesehatan Infeksi Luka
Perineum
Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh riwayat penyakit
lalu, sekarang dan keluarga terhadap gangguan kesehatan pasien dan bayinya
 Riwayat Menstruasi

Untuk mengetahui saat menarche, siklus, lamanya haid, banyaknya darah, haid
teratur atau tidak, sifat darah (cair atau ada bekuan, warnanya, baunya),
disminorhoe(Sulistyawati, 2014).
 Riwayat Keluarga Berencana (KB)

Untuk mengetahui apakah pasien pernah ikut KB dengan kontrasepsi jenis apa, berapa
lama,adakah keluhan selam menggunakan kontrasepsi serta rencana KB setelah
masa nifas ini dan beralih ke kontrasepsi apa(Wulandari dan Handayani,2011).
 Riwayat Perkawinan

Yang perlu dikaji adalah berapa kali menikah, status menikah syah atau tidak, karena
bila melahirkan tanpa status yang jelas akan berkaitan (Wulandari dan Handayani,
2011).
 Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu (Obstetrik)

Menurut Wulandari dan Handayani (2011), berapa kali ibu pernah abortus,jumlah
anak,cara persalinan yang lalu, penolong persalinan, keadaan nifas yang lalu.
 Pola Kebiasaan sehari-hari

Pengkajian meliputi nutrisi, eliminasi, istirahat, keadaan psikososial, dan riwayat sosial
budaya
Teori Asuhan
Kebidanan
Data Obyektif Infeksi Luka
Perineum
 Keadaan umum
mengamati keadaan pasien secara keseluruhan apakah baik, lemah.Pada kasus infeksi
luka perineum keadaan ibu lemah(Sulistyawati,2014).

 Kesadaran

Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien


Tekanan darah
Nilai normal rata-rata tekanan sistolik 100-140 mmHg, sedangkan rata-rata diastol 60-90
mmHg (Pringharjo, 2007).

Suhu

suhu normal ± 36℃ dari 37℃).Kenaikan suhu yang mencapai >38º adalah mengarah
ke tanda-tanda infeksi (Ambarwati dan Wulandari,2010).

Nadi

Nadi berkisar antar 60-80x/menit.Denyut nadi diatas 100x/ menit mengindikasikan


adanya suatu infeksi. (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

Pernafasan

Pernafasan harus berada dalam rentang yang normal, yaitu sekitar 20-30x/ menit
(Ambarwati dan Wulandari, 2010).
Teori Asuhan
Kebidanan
Infeksi Luka
Perineum
Teori Asuhan
Kebidanan
Infeksi Luka
Perineum
Teori Asuhan
Kebidanan
Infeksi Luka
Perineum
Diagnosa Kebidanan
 Kriteria perumusan diagnosa dan atau masalah adalah:
1. Diagnosa sesuai dengan nomenklatur kebidanan
2. Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien
3. Dapat diselesaikan dengan asuhan kebidanan secara
mandiri, kolaborasi, dan rujukan.

PAPIAH, pasca salin hari ke 1–42, persalinan normal/SC, laktasi


lancar, involusi normal/abnormal, lokhea normal/abnormal
dengan infeksi luka perineum keadaan psikologis ibu baik,
keadaan umum ibu dan bayi baik/buruk. (Varney, 2008)
Teori Asuhan
Kebidanan
Infeksi Luka
Perineum
Perencanaan
1. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital klien, tinggi
fundus uteri,kontraksi uterus.
2. Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini.
3. KIE tentang rasa nyeri pada luka jahitan dan rasa mulas pada
perut.
4. Anjurkan ibu untuk menjaga agar perineum selalu bersih dan
kering.
5. Anjurkan ibu untukistirahat yang cukup.
6. Anjurkan ibu makan-makanan yang bergizi.
7. Anjurkan ibu untuk perawatan perineum dengan baik dan
benar.
8. Anjurkan ibu untuk mengikuti kb sesuai dengan keinginannya.
Teori Asuhan
Kebidanan
Infeksi Luka
Pelaksanaan Perineum

Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara komprehensif, efektif, efisien


dan aman berdasarkan evidence based kepada klien/pasien dalam bentuk upaya
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Menurut Ambarwati dan Wulandari (2010),pelaksanaan :


1. Mengobservasi Keadaan umum dan tanda-tanda vital klien, tinggi fundus uteri,
kontraksi uterus.
2. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini agar mempercepat proses penyembuhan.
3. Memberikan KIE tentang rasa nyeri pada luka jahitan dan rasa mulas pada perut.
4. Menganjurkan ibu untuk menjaga agar perineum selalu bersih dan kering.
5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup agar dapat membantu memulikan
kondisi tubuh.
6. Menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi agar proses pemulihan
dapat berlangsung dengan cepat dan stamina tubuh terjaga.
7. Mengajarkan kepada ibu tentang perawatan perineum setelah luka perineum
dibersihkan, ditutup dengan kassa steril baru dipasang pembalut, ibu tidak boleh
menyentuh daerah luka kecuali waktu membersihkannya, ibu harus mengganti
pembalut minimal 4x sehari.
8. Menganjurkan ibu untuk mengikuti kb sesuai dengan keinginannya.
Teori Asuhan
Kebidanan
Infeksi Luka
Perineum
Evaluasi
Bidan melakukan evaluasi secara
sistimatis dan berkesinambungan untuk
melihat keefektifan dari asuhan yang
sudah diberikan, sesuai dengan
perubahan perkembangan kondisi klien.
Teori Asuhan
Kebidanan
Infeksi Luka
Pengkajian Data Abdominal
Data
Subyektif
 Biodata / Identitas
Biodata klien mencakup nama, umur, jenis kelamin, agama,
suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat.
 Riwayat penyakit

Riwayat sekarang, sekarang yang menyertai, riwayat kesehatan lalu,


dan riwayat kesehatan keluarga. Data ini diperlukan untuk
mengetahui kemungkinan adanya pengaruh dari penyakit tersebut.
 Pola kebiasaan sehari-hari
 Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi.
 Pola aktivitas sebelum dan pasca operasi
 Kegiatan sehari-hari , gangguan / perubahan pola tidur.
 Pola eliminasi BAB/BAK.
 Pola kebersihan diri
Teori Asuhan
Kebidanan
Data Obyektif Infeksi Luka
 Pemeriksaan umum Abdominal
keadaan umum dan tanda-tanda vital
 Observasi dan pemeriksaan fisik.
Kepala

Meliputi rambut, wajah, mata, telinga, hidung, mulut dan bibir.


Leher

Menemukan adanya kelainan.


Abdomen

Untuk mengkaji adanya kelainan


Kulit

Warna, kebersihan, adakah luka, bekas luka/operasi.


Genitalia

Untuk mengkaji adanya kelainan


Ekstremitas

Adakah kelainan pada ekstermitas superior dan inferior, simetris atau tidak, bagaimana
reflek patella kanan dan kiri.
 Melakukan pemeriksaan penunjang (laboratorium)
1. Pemeriksaan laboratorium Hemoglobin, eritrosit, leukosit.
2. Perawatan luka
3. Untuk mengetahui kemungkinan bekas luka jahitan basah, terdapat nanah atau darah
Teori Asuhan
Kebidanan
Infeksi Luka
Abdominal
Diagnosa Kebidanan
 PAPIAH,
pasca salin hari ke 1–42, post SC,
laktasi lancar, involusi.
normal/abnormal, lokhea
normal/abnormal dengan infeksi luka
abdominal masalah potensial dapat
terjadi perdarahan berulang dan
tromboemboli. keadaan psikologis ibu
baik, keadaan umum ibu dan bayi
baik/buruk. (Varney, 2008)
Teori Asuhan
Kebidanan
Infeksi Luka
Perencanaan Abdominal
1. Observasi keadaan umum klien.
2. Observasi vital sign meliputi pemeriksaan tekanan
darah, denyut nadi, suhu badan, pernafasan dilakukan
setiap 8 jam sekali.
3. Observasi luka jahitan.
4. Optimalkan pemberian nutrisi yang adekuat, berikan
konseling informasi edukasi( KIE ) makanan yang
mengandung banyak kalori dan protein.
5. Berikan pengobatan dan anjukan untuk melanjutkan
pemeriksaan.
6. Lakukan kolaborasi dengan petugas fisioterapi untuk
pemeriksaan lanjut.
7. Lakukan cek laboratorium ulang
Teori Asuhan
Kebidanan
Infeksi Luka
Pelaksanaan Abdominal

1. Mengobservasi keadaan umum klien baik atau cukup.


2. Mengontrol vital sign, meliputi pemeriksaan tekanan
darah, denyut nadi, suhu badan, pernafasan, dilakukan 3
kali sehari atau setiap 8 jam ( pagi, siang, malam ).
3. Observasi keadaan luka bekas jahitan.
4. Mengoptimalkan pemberian nutrisi yang adekuat dengan
motivasi klien untuk tidak berpantang pada suatu
makanan dan menanjurkan untuk makan dengan gizi
seimbang.
5. Memberikan pengobatan berupa obat oral/ suntikan dan
menganjurkan untuk melaksanakan pemeriksaan
lanjutan.
Teori Asuhan
Kebidanan
Infeksi Luka
Abdominal
Evaluasi
 Menurut Kemenkes RI (2011) perihal Keputusan
Menteri Kesehatan RI No.
938/MENKES/SK/VIII/2007 tentang Standar
Asuhan Kebidanan, bidan melakukan evaluasi
secara sistimatis dan berkesinambungan untuk
melihat keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan, sesuai dengan perubahan
perkembangan kondisi klien.
Asuhan Kebidanan
Infeksi Luka
Pengkajian Perineum
Tanggal, pukul : 10 Januari 2020 pukul 13.00
Tempat : RS U Madiun
Data
Subyektif
 Biodata
Ny R/usia 25 tahun/SMA/ Islam/IRT/Menikah 1x/ Lama menikah 5 tahun
TnY/usia 28 tahun/SMA/Islam/Swasta/Menikah 1x/Lama menikah 5 tahun
Alamat : Desa Panekan
 Ibu mengatakan perutnya mules - mules nyeri, pada luka jahitan perineum
dan mengeluakran darah yang berbau tidak sedap.
 Saat ini ibu merasa demam.
 Ibu tidak pernah menderita penyakit jantung, ginjal, asma, TBC, hepatitis,
hipertensi, epilepsi maupun DM.
 Dalam keluarga ibu maupun suami tidak ada yang menderita penyakit
menular seperti TBC, hepatitis dan penyakit menurun seperti hipertensi,
jantung, tidak ada yang memiliki keturunan kembar.
 Ibu belum pernah melakukan operasi apapun.
 Ibu menarche usia 13 tahun, rutin haid tiap bulan, siklus haid 28-30 hari, lama
8 hari, tidak nyeri saat haid.
 Ibu belum pernah menggunakan KB apa pun
 Ibu mempunyai 1 orang anak
 Selama hamil tidak ada keluhan, status imunisai TT yaitu T5
Asuhan Kebidanan
Infeksi Luka
 Perineum
Ibu bersalin tanggal 3-11- 2020 di BPM, UK 39 minggu secara
normal, kala I berlangsung 7 jam, kala II berlangsung 45 menit,
bayi lahir spontan belakang kepala BB 3500 gram jenis kelamin
laki-laki AS 8-9. Kala III 5 menit plasenta lahir lengkap. Kala IV
berlangsung 2 jam terdapat robekan perineum derajat 2 dijahit
secara jelujur dan subkutis. Jumlah perdarahan 250 cc.
 Ibu makan 2–3 kali sehari, porsi sedang dengan jenis nasi, sayur,
lauk pauk, buah, dan minum 7˗ 8 gelas air putih/ hari.
 Ibu BAK ± 3-4 kali/ hari warna kuning jernih, dan BAB ± 1-2 kali/
hari, konsistensi lunak, warna feses kuning.
 Ibu sehari mandi 2x, ganti baju dan gosok gigi sehari 2x, ganti
pembalut selama masa nifas sehari 2-3kali/hari.
 Ibu tidur siang ± 1-2 jam, dan tidur malam ± 9 jam.
 Keadaan psikologi ibu senang dengan kelahiran anaknya.
 Keluarga dan suami mendukung. Ibu tinggal serumah dengan
mertua., tidak ada pantangan makanan apapun setelah
melahirkan. Ibu tidak merokok dan mengonsumsi obat ˗ obatan
selain dari bidan.
Asuhan Kebidanan
Infeksi Luka
Perineum
Data Obyektif

 Pemeriksaan umum
 Keadaan umum baik kesadaran
composmentis
 TTV : TD : 110/70 mmHg R : 22x/ menit S:
38°CN : 88x/ menit
 Tinggi Badan : 159 cm
 BB sebelum hamil : 60 kg
 BB sekarang : 66 kg
 LILA 24 cm
Asuhan Kebidanan
Infeksi Luka
Perineum
 Pemeriksaan fisik
 Kepala simetris, rambut hitam, bersih, tidak berketombe, tidak
mudah rontok.
 Muka tidak pucat, tidak oedema, tidak ada cloasma.
 Mata tidak oedema, conjungtiva warna merah muda, sklera
putih.Hidung simetris, bersih, tidak ada benjolan.
 Telinga simetris, bersih, tidak ada serumen.
 Mulut/ gigi/ gusi tidak ada stomatitis, tidak ada caries, tidak
berdarah.
 Leher tidak ada pembesaran kelenjar gondok, tidak ada benjolan.
tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
 Dada dan axilla tidak ada pembengkakan.dan tidak ada benjolan,
payudara simetris, putting menonjolm ASI banyak keluar.
 Abdomen tidak ada bekas operasi. TFU 1 jari atas simfisis, CU keras.
 Genetalia vulva vagina tidak ada varises, tampak kemerahan dan
bengkak, nyeri, lochea sanguinolenta, perineum masih basah,
terdapat jahitan dan lochea berbau tidak sedap, tidak ada hemoroid
 Ektremitas atas dan bawah normal tidak ada kelainan
 Pemeriksaan penunjang tidak dilakukan
Asuhan Kebidanan
Infeksi Luka
Perineum

Assessment
 Ny. R umur 25 tahun P10001 nifas hari ke 7
dengan infeksi luka perineum. KU sedang.
Prognosa buruk.
Asuhan Kebidanan
Infeksi Luka
Penatalaksanaan Perineum

1. Memberi tahu ibu tentang hasil pemeriksaannya. Ibu memahami kondisinya.


2. Menjelaskan ibu tentang rasa nyeri pada luka jahitan dan rasa mules pada perut. Ibu paham
3. Menganjurkan ibu untuk menjaga agar perineum selalu bersih dan kering dengan cara membasuh
menggunakan air dari arah depan ke belakang, dan mengeringkan dengan handuk bersih. Ibu
mengerti
4. Menganjurkan ibu untuk tidak menggunakan obat – obatan tradisional pada perineumnya. Evaluasi
ibu tidak menggunakan obat tradisional
5. Melakukan perawatan luka perineum dengan teknik aseptik pada daerah genetalia dan sekitarnya.
6. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene. Ibu mengerti.
7. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup. Ibu bersedia.
8. Memberi ibu terapi obat dan menganjurkan ibu untuk meminumnya, yaitu :
9. Cefadroxil 500 mg 2 x 1/ tablet : 14 tablet
10. Metronidazol 500 mg 3 x 1/ tablet : 21 tablet
11. Vitamin A 200.000 unit 1 x 1/tablet : 7 tablet
12. Salep gentamicin 0,1 mg
13. Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang pada tanggal 17 Januari 2020 atau jika ada keluhan. Evaluasi
ibu bersedia kontrol ulang
14. Rencana asuhan kunjungan ulang :
15. Observasi KU, TTV, keluhan pasien
16. Observasi CU, laktasi, lochea dan luka jahitan perineum
17. Lakukan perawatan luka perineum secara aseptik
18. Kaji tanda-tanda infeksi yang dialami
Asuhan Kebidanan
Infeksi Luka
Pengkajian Abdominal
Tanggal, pukul : 10 Januari 2020 pukul 09.00
Tempat : RS U Madiun

Data
Subyektif
 Biodata
Ny Y/usia 26 tahun/SMA/ Islam/IRT/Menikah 1x/ Lama menikah 5 tahun
Tn Y/usia 28 tahun/SMA/Islam/Swasta/Menikah 1x/Lama menikah 5 tahun
Alamat : Desa Panekan
 Ibu mengatakan nyeri di luka bekas operasi SC.
 Saat ini ibu merasa demam
 Ibu tidak pernah menderita penyakit jantung, ginjal, asma, TBC, hepatitis,
hipertensi, epilepsi maupun DM.
 Dalam keluarga ibu maupun suami tidak ada yang menderita penyakit menular
seperti TBC, hepatitis dan penyakit menurun seperti hipertensi, jantung, tidak
ada yang memiliki keturunan kembar.
 Ibu menarche usia 13 tahun, rutin haid tiap bulan, siklus haid 28-30 hari, lama 8
hari, tidak nyeri saat haid
 Ibu belum pernah menggunakan KB apa pun
 Ibu mempunyai 1 orang anak
Asuhan Kebidanan
Infeksi Luka
Abdominal
1. Selama hamil ibu dengan keluhan fisiologis.. ANC sebanyak 7 kali. Trimester I : 2
kali, saat UK 2 dan 3 bulan. Trimester II : 2 kali, UK5 dan 6 bulan. Trimester III :3
kali, UK 7, 8, dan 9 bulan. Penyuluhan yang pernah didapat yaitu penyuluhan
tentang tablet zat besi, dan persiapan persalinan. Status imunisasi T5.
2. Ibu bersalin tanggal 7 Januari 2020 pukul 08.00 WIB di RS dengan usia kehamilan 39
minggu dengan operasi SC atas indikasi letak sungsang, bayi lahir secara SC
dengan letak bokong BB 3500 gram jenis kelamin laki-laki AS 8-9, plasenta lahir
lengkap. Kala IV berlangsung 2 jam terdapat terdapat luka bekas operasi SC
melintang 15 cm dijahit. Jumlah perdarahan 250 cc
3. Ibu makan 2–3 kali sehari, porsi sedang dengan jenis nasi, sayur, lauk pauk, buah,
dan minum 7˗ 8 gelas air putih/ hari.
4. Ibu BAK ± 3-4 kali/ hari warna kuning jernih, dan BAB ± 1-2 kali/ hari, konsistensi
lunak, warna feses kuning.
5. Ibu sehari mandi 2x, ganti baju dan gosok gigi sehari 2x, ganti pembalut selama
masa nifas sehari 2-3 kali/hari.
6. Ibu tidur siang ± 1-2 jam, dan tidur malam ± 9 jam. Ibu belum berani berjalan-jalan
selama di rumah ibu hanya duduk. Berdiri hanya saat ke kamar mandi.
7. Keadaan psikologi ibu senang dengan kelahiran anaknya.
8. Keluarga dan suami mendukung. Ibu tinggal serumah dengan mertua., tidak ada
pantangan makanan apapun setelah melahirkan. Ibu tidak merokok dan
mengonsumsi obat ˗ obatan selain dari bidan.
Asuhan Kebidanan
Infeksi Luka
Abdominal
Data Obyektif

 Pemeriksaan umum
 Keadaan umum baik kesadaran
composmentis
 TTV : TD : 110/70 mmHg R : 22x/ menit S:
38°CN : 88x/ menit
 Tinggi Badan : 159 cm
 BB sebelum hamil : 60 kg
 BB sekarang : 66 kg
 LILA 24 cm
Asuhan Kebidanan
Infeksi Luka
 Pemeriksaan fisik Abdominal
 Kepala simetris, rambut hitam, bersih, tidak berketombe, tidak mudah
rontok.
 Muka tidak pucat, tidak oedema, tidak ada cloasma.
 Mata tidak oedema, conjungtiva warna merah muda, sklera putih.Hidung
simetris, bersih, tidak ada benjolan.
 Telinga simetris, bersih, tidak ada serumen.
 Mulut/ gigi/ gusi tidak ada stomatitis, tidak ada caries, tidak berdarah.
Leher tidak ada pembesaran kelenjar gondok, tidak ada benjolan. tidak
ada pembesaran kelenjar limfe.
 Dada dan axilla tidak ada pembengkakan.dan tidak ada benjolan,
payudara simetris, putting menonjolm ASI banyak keluar.
 Abdomen TFU 1 jari bawah pusat, CU keras, terdapat luka bekas operasi
melintang 15 cm tertutup kasa terdapat cairan kekuningan dengan
diameter 1 cm.
 Genetalia vulva vagina tidak ada varises, tidak bengkak, lochea rubra,
pengeluaran pervaginam ± 30 cc, tidak ada hemoroid, kandung kemih
kosong.
 Ektremitas atas dan bawah normal tidak ada kelainan.
 Pemeriksaan laboratorium tanggal 10 Januari 2020.
 Hb : 11,2 gr% ( Normal : 11 – 12 gr% )
 Leukosit : 17,13/mm3 ( Normal : 11,3 –20/mm3 )
 Golongan darah : O
Asuhan Kebidanan
Infeksi Luka
Abdominal

Assessment
 Ny.Y umur 26 tahun P10001 nifas hari ke 3
dengan infeksi luka operasi bekas operasi.
KU sedang. Prognosa buruk.
Asuhan Kebidanan
Infeksi Luka
Abdominal
Penatalaksanaan
1. Memeriksa keadaan umum dan vital sign. Keadaan umum
baik kesadaran composmentis TTV : TD : 110/70 mmHg
R : 22x/ menit S: 38°CN : 88x/ menit .
2. Memeriksa kontraksi uterus, TFU, perdarahan,
pengeluaran lochea. Evaluasi Kontraksi uterus baik, fundus
teraba keras, TFU 2 jari dibawah pusat, Lochea rubra,
pengeluaran pervaginam ± 30 cc.
3. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini dengan duduk bila
mampu jalan – jalan ke kamar mandi. Evaluasi Ibu
mengerti
4. Menyiapkan alat medikasi : Sarung tangan steril, bak
instrumen, pinset anatomis, pinset chirurgis, kassa steril,
supratull, gunting, bengkok, hipavik, betadin, larutan NaCl,
kom berisi kapas alkohol. Evaluasi Alat sudah disiapkan.
Asuhan Kebidanan
Infeksi Luka
Abdominal
5. Melakukan medikasi luka operasi post sectio caesarea yaitu
a. Mencuci tangan
b. Memakai sarung tangan
c. Membuka perban luka menggunakan pinset
d. Membersihkan luka dengan NaCl menggunakan piset cirrurgis
dan kassa steril. Membersihkan luka sesuai kondisi luka dari
daerah bersih ke kotor, dari kering ke basah, dari pinggir ke
arah dalam.
e. Membersihkan area sekitar luka, memberikan obat supratull
pada luka yang sudah bersih.
f. Menutup luka dengan kassa steril dan hipavik.
g. Evaluasi Luka bekas jahitan tertutup kassa, kassa terlihat
basah, ada sedikit nanah dan sudah di medikasi.
6. Mengajarkab perawatan luka sesuai program terapi dan menjaga
daerah luka agar tetap bersih dan kering. Evaluasi Ibu bersedia
7. Memeriksa input dan output cairan 2 jam sekali. Evaluasi
terpasang infus RL, kandung kemih kosong, infus 20
tetes/menit.
Asuhan Kebidanan
Infeksi Luka
Abdominal
8. Memberikan terapi sesuai dengan advis dokter:
a. Lanjutkan infus RL 20 tetes/menit
b. Injeksi Ceftriaxone 1 g 1Ampul 1/ 12 jam ( Pukul
10.00 WIB )
c. Metronidazole 500 mg 1 x 1/ 12 jam ( Pukul 10.02
WIB )
d. Vit C 500 mg 1 x 1 ( Pukul 10.04 WIB )
 Evaluasi terapi sudah diberikan
9. Rencana asuhan kunjungan ulang
a. Observasi KU, TTV, keluhan pasien
b. Observasi CU, laktasi, lochea dan luka operasi
c. Lakukan perawatan luka operasi secara aseptik
d. Kaji tanda-tanda infeksi yang dialami
Asuhan Kebidanan
Infeksi Luka Perineum &
Abdominal

KESIMPULAN
 Untuk menangani infeksi luka perineum
dan infeksi luka abdominalis harus
dilakukan pemeriksaan yang meliputi
pengkajian data subyektif dan obyektif,
diagnosa, perencanaan dan
pelaksanaan.

SARAN
 Kepada ibu nifas, keluarga, dan tenaga
kesehatan harus lebih memperhatikan
keadaan ibu nifas untuk mengantisipasi
terjadinya infeksi luka perineum dan
abdominalis.
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai