DAN
LUKA ABDOMINAL
Disusun Oleh :
1.Anindya Annisa
2.Dhona Ayu Gumilar
3.Laras Ayu Junaika S
4.Nadya Alfira Oktavia
5.Patrisia Anastasia S
6.Rima Yuliviana
7.Risky Ika Septiana P.
KONSEP
TEORI
Pengertian
Nifas masa keluarnya plasenta sampai alat-
alat reproduksi pulih seperti sebelum
hamil, berlangsung 6 minggu/ 40 hari
Tahapan Masa
Nifas
KONSEP
TEORI
Perubahan Pada Masa Nifas
Lochea
Ligamen- (ekskresi cairan rahim selama
Ligamen nifas)
Penyebab Luka
Perineum
Penyebab Maternal Faktor-Faktor Janin
1. Partus presipitatus 1. Bayi yang besar (giant baby)
2. Pasien tidak mampu 2. Posisi kepala yang abnormal
berhenti mengejan 3. Kelahiran bokong
3. Partus dengan dorongan 4. Distosia bahu
fundus yang berlebihan 5. Anomali kongenital seperti
4. Arcus pubis sempit hidrosepalus.
5. Perluasan episiotomy
Infeksi Luka
Perineum
1. Demam
2. Sakit di daerah infeksi
Tanda &
3. Berwarna kemerahan
Gejala
4. Fungsi organ tersebut terganggu
Etiologi
1. Eksogen (bakteri ini masuk kedalam vagina dari luar).
2. Autogen (bakteri masuk dari tempat lain dalam tubuh).
3. Endogen (bateri ini secara normal hidup divagina dan
rectum tanpa menimbulkan bahaya).
Infeksi Luka
Perineum
Rupture Rusaknya jaringan secara alami
Bentuk Luka
Perineum Episiotom
irisan bedah perineum untuk
memperbesar muara vagina
i
Penatalaksanaan
1.Melakukan observasi keadaan umum dan tanda-tanda
vital klien, tinggi fundus uteri, dan kontraksi uterus.
2.Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini.
3.Memberikan KIE tentang rasa nyeri pada luka jahitan dan
rasa mulas pada perut.
4.Menganjurkan ibu untuk menjaga agar perineum selalu
bersih dan kering.
5.Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
6.Menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi.
7.Menganjurkan ibu untuk perawatan perineum dengan baik
dan benar.
8.Menganjurkan ibu untuk mengikuti KB sesuai dengan
keinginannya.
Infeksi Luka
Abdominal
Pengertia
n Infeksi sectio caesaria : suatu proses invasif
oleh mikroorganisme dan berpoliferasi di dalam
tubuh yang dapat yang dapat menyebabkan
sakit terutama selama atau setelah
pembedahan, gejala dari infeksi sering muncul
dalam 2-7 hari
Diagnosis
1.Diagnosis luka infeksi terutama berdasarkan
kondisi klinis.
2.Pengkajian harus menyertakan evaluasi pasien,
jaringan atau kulit sekitar luka
3.Pengkajian ada tidaknya gejala infeksi
4.Fakor yang meningkatkan resiko tinggi dan
memperberat infeksi.
Infeksi Luka
Abdominal
Tanda dan Gejala
1. Kalor (panas)
2. Dolor (rasa sakit)
3. Rubor (kemerahan)
4. Tumor (pembengkakan)
5. Functiolaesa
6. Luka berbau tidak sedap, terdapat cairan nanah
pada luka
Faktor-Faktor Penyebab
1. Mikroorganisme penyebab
2. Usia
3. Status nutrisi
4. Tipe Luka
5. Sirkulasi darah
6. Kekeringan luka
7. Penyakit
Infeksi Luka
Abdominal
Komplikas
i
1. Perdarahan
2. Desiscence dan Eviscerasi
3. Abses dan Kejang
Pemeriksaan Diagnostik
1. Hemoglobin/hematrokit
2. Urinalisis untuk
pemeriksaan leukosit
Teori Asuhan
Kebidanan
Infeksi Luka
Perineum
Pengkajian Data
Data Subyektif
Biodata Pasien
1.Nama (agar tidak keliru dalam memberi penanganan
2.Umur (kesiapan alat reproduksi)
3.Agama (membimbing / mengarahkan berdo'a)
4.Pendidikan (berpengaruh dlm memberi konseling)
5.Suku/Bangsa (berpengaruh pada adat istiadat)
6.Pekerjaan (mengukur tingkat sosial)
7.Alamat (mempermudah kunjungan bila diperlukan)
Teori Asuhan
Kebidanan
Infeksi Luka
Keluhan Pasien Perineum
Menurut Ambarwati dan Wulandari (2010),
adalah untuk mengetahui masalah yang
dihadapi yang berkaitan dengan masa nifas.
Keluhan yang muncul antara lain :
1.Merasakan suhu tubuh meningkat
2.Nyeri dan sakit pada luka episiotomi,
3.Merasakan pembengkakan pada luka
episiotomi
4.Terjadi pernanahan yang dibarengi dengan
pengeluaran lochea, dan berbau tidak sedap.
Teori Asuhan
Kebidanan
Riwayat kesehatan Infeksi Luka
Perineum
Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh riwayat penyakit
lalu, sekarang dan keluarga terhadap gangguan kesehatan pasien dan bayinya
Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui saat menarche, siklus, lamanya haid, banyaknya darah, haid
teratur atau tidak, sifat darah (cair atau ada bekuan, warnanya, baunya),
disminorhoe(Sulistyawati, 2014).
Riwayat Keluarga Berencana (KB)
Untuk mengetahui apakah pasien pernah ikut KB dengan kontrasepsi jenis apa, berapa
lama,adakah keluhan selam menggunakan kontrasepsi serta rencana KB setelah
masa nifas ini dan beralih ke kontrasepsi apa(Wulandari dan Handayani,2011).
Riwayat Perkawinan
Yang perlu dikaji adalah berapa kali menikah, status menikah syah atau tidak, karena
bila melahirkan tanpa status yang jelas akan berkaitan (Wulandari dan Handayani,
2011).
Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu (Obstetrik)
Menurut Wulandari dan Handayani (2011), berapa kali ibu pernah abortus,jumlah
anak,cara persalinan yang lalu, penolong persalinan, keadaan nifas yang lalu.
Pola Kebiasaan sehari-hari
Pengkajian meliputi nutrisi, eliminasi, istirahat, keadaan psikososial, dan riwayat sosial
budaya
Teori Asuhan
Kebidanan
Data Obyektif Infeksi Luka
Perineum
Keadaan umum
mengamati keadaan pasien secara keseluruhan apakah baik, lemah.Pada kasus infeksi
luka perineum keadaan ibu lemah(Sulistyawati,2014).
Kesadaran
Suhu
suhu normal ± 36℃ dari 37℃).Kenaikan suhu yang mencapai >38º adalah mengarah
ke tanda-tanda infeksi (Ambarwati dan Wulandari,2010).
Nadi
Pernafasan
Pernafasan harus berada dalam rentang yang normal, yaitu sekitar 20-30x/ menit
(Ambarwati dan Wulandari, 2010).
Teori Asuhan
Kebidanan
Infeksi Luka
Perineum
Teori Asuhan
Kebidanan
Infeksi Luka
Perineum
Teori Asuhan
Kebidanan
Infeksi Luka
Perineum
Diagnosa Kebidanan
Kriteria perumusan diagnosa dan atau masalah adalah:
1. Diagnosa sesuai dengan nomenklatur kebidanan
2. Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien
3. Dapat diselesaikan dengan asuhan kebidanan secara
mandiri, kolaborasi, dan rujukan.
Adakah kelainan pada ekstermitas superior dan inferior, simetris atau tidak, bagaimana
reflek patella kanan dan kiri.
Melakukan pemeriksaan penunjang (laboratorium)
1. Pemeriksaan laboratorium Hemoglobin, eritrosit, leukosit.
2. Perawatan luka
3. Untuk mengetahui kemungkinan bekas luka jahitan basah, terdapat nanah atau darah
Teori Asuhan
Kebidanan
Infeksi Luka
Abdominal
Diagnosa Kebidanan
PAPIAH,
pasca salin hari ke 1–42, post SC,
laktasi lancar, involusi.
normal/abnormal, lokhea
normal/abnormal dengan infeksi luka
abdominal masalah potensial dapat
terjadi perdarahan berulang dan
tromboemboli. keadaan psikologis ibu
baik, keadaan umum ibu dan bayi
baik/buruk. (Varney, 2008)
Teori Asuhan
Kebidanan
Infeksi Luka
Perencanaan Abdominal
1. Observasi keadaan umum klien.
2. Observasi vital sign meliputi pemeriksaan tekanan
darah, denyut nadi, suhu badan, pernafasan dilakukan
setiap 8 jam sekali.
3. Observasi luka jahitan.
4. Optimalkan pemberian nutrisi yang adekuat, berikan
konseling informasi edukasi( KIE ) makanan yang
mengandung banyak kalori dan protein.
5. Berikan pengobatan dan anjukan untuk melanjutkan
pemeriksaan.
6. Lakukan kolaborasi dengan petugas fisioterapi untuk
pemeriksaan lanjut.
7. Lakukan cek laboratorium ulang
Teori Asuhan
Kebidanan
Infeksi Luka
Pelaksanaan Abdominal
Pemeriksaan umum
Keadaan umum baik kesadaran
composmentis
TTV : TD : 110/70 mmHg R : 22x/ menit S:
38°CN : 88x/ menit
Tinggi Badan : 159 cm
BB sebelum hamil : 60 kg
BB sekarang : 66 kg
LILA 24 cm
Asuhan Kebidanan
Infeksi Luka
Perineum
Pemeriksaan fisik
Kepala simetris, rambut hitam, bersih, tidak berketombe, tidak
mudah rontok.
Muka tidak pucat, tidak oedema, tidak ada cloasma.
Mata tidak oedema, conjungtiva warna merah muda, sklera
putih.Hidung simetris, bersih, tidak ada benjolan.
Telinga simetris, bersih, tidak ada serumen.
Mulut/ gigi/ gusi tidak ada stomatitis, tidak ada caries, tidak
berdarah.
Leher tidak ada pembesaran kelenjar gondok, tidak ada benjolan.
tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Dada dan axilla tidak ada pembengkakan.dan tidak ada benjolan,
payudara simetris, putting menonjolm ASI banyak keluar.
Abdomen tidak ada bekas operasi. TFU 1 jari atas simfisis, CU keras.
Genetalia vulva vagina tidak ada varises, tampak kemerahan dan
bengkak, nyeri, lochea sanguinolenta, perineum masih basah,
terdapat jahitan dan lochea berbau tidak sedap, tidak ada hemoroid
Ektremitas atas dan bawah normal tidak ada kelainan
Pemeriksaan penunjang tidak dilakukan
Asuhan Kebidanan
Infeksi Luka
Perineum
Assessment
Ny. R umur 25 tahun P10001 nifas hari ke 7
dengan infeksi luka perineum. KU sedang.
Prognosa buruk.
Asuhan Kebidanan
Infeksi Luka
Penatalaksanaan Perineum
Data
Subyektif
Biodata
Ny Y/usia 26 tahun/SMA/ Islam/IRT/Menikah 1x/ Lama menikah 5 tahun
Tn Y/usia 28 tahun/SMA/Islam/Swasta/Menikah 1x/Lama menikah 5 tahun
Alamat : Desa Panekan
Ibu mengatakan nyeri di luka bekas operasi SC.
Saat ini ibu merasa demam
Ibu tidak pernah menderita penyakit jantung, ginjal, asma, TBC, hepatitis,
hipertensi, epilepsi maupun DM.
Dalam keluarga ibu maupun suami tidak ada yang menderita penyakit menular
seperti TBC, hepatitis dan penyakit menurun seperti hipertensi, jantung, tidak
ada yang memiliki keturunan kembar.
Ibu menarche usia 13 tahun, rutin haid tiap bulan, siklus haid 28-30 hari, lama 8
hari, tidak nyeri saat haid
Ibu belum pernah menggunakan KB apa pun
Ibu mempunyai 1 orang anak
Asuhan Kebidanan
Infeksi Luka
Abdominal
1. Selama hamil ibu dengan keluhan fisiologis.. ANC sebanyak 7 kali. Trimester I : 2
kali, saat UK 2 dan 3 bulan. Trimester II : 2 kali, UK5 dan 6 bulan. Trimester III :3
kali, UK 7, 8, dan 9 bulan. Penyuluhan yang pernah didapat yaitu penyuluhan
tentang tablet zat besi, dan persiapan persalinan. Status imunisasi T5.
2. Ibu bersalin tanggal 7 Januari 2020 pukul 08.00 WIB di RS dengan usia kehamilan 39
minggu dengan operasi SC atas indikasi letak sungsang, bayi lahir secara SC
dengan letak bokong BB 3500 gram jenis kelamin laki-laki AS 8-9, plasenta lahir
lengkap. Kala IV berlangsung 2 jam terdapat terdapat luka bekas operasi SC
melintang 15 cm dijahit. Jumlah perdarahan 250 cc
3. Ibu makan 2–3 kali sehari, porsi sedang dengan jenis nasi, sayur, lauk pauk, buah,
dan minum 7˗ 8 gelas air putih/ hari.
4. Ibu BAK ± 3-4 kali/ hari warna kuning jernih, dan BAB ± 1-2 kali/ hari, konsistensi
lunak, warna feses kuning.
5. Ibu sehari mandi 2x, ganti baju dan gosok gigi sehari 2x, ganti pembalut selama
masa nifas sehari 2-3 kali/hari.
6. Ibu tidur siang ± 1-2 jam, dan tidur malam ± 9 jam. Ibu belum berani berjalan-jalan
selama di rumah ibu hanya duduk. Berdiri hanya saat ke kamar mandi.
7. Keadaan psikologi ibu senang dengan kelahiran anaknya.
8. Keluarga dan suami mendukung. Ibu tinggal serumah dengan mertua., tidak ada
pantangan makanan apapun setelah melahirkan. Ibu tidak merokok dan
mengonsumsi obat ˗ obatan selain dari bidan.
Asuhan Kebidanan
Infeksi Luka
Abdominal
Data Obyektif
Pemeriksaan umum
Keadaan umum baik kesadaran
composmentis
TTV : TD : 110/70 mmHg R : 22x/ menit S:
38°CN : 88x/ menit
Tinggi Badan : 159 cm
BB sebelum hamil : 60 kg
BB sekarang : 66 kg
LILA 24 cm
Asuhan Kebidanan
Infeksi Luka
Pemeriksaan fisik Abdominal
Kepala simetris, rambut hitam, bersih, tidak berketombe, tidak mudah
rontok.
Muka tidak pucat, tidak oedema, tidak ada cloasma.
Mata tidak oedema, conjungtiva warna merah muda, sklera putih.Hidung
simetris, bersih, tidak ada benjolan.
Telinga simetris, bersih, tidak ada serumen.
Mulut/ gigi/ gusi tidak ada stomatitis, tidak ada caries, tidak berdarah.
Leher tidak ada pembesaran kelenjar gondok, tidak ada benjolan. tidak
ada pembesaran kelenjar limfe.
Dada dan axilla tidak ada pembengkakan.dan tidak ada benjolan,
payudara simetris, putting menonjolm ASI banyak keluar.
Abdomen TFU 1 jari bawah pusat, CU keras, terdapat luka bekas operasi
melintang 15 cm tertutup kasa terdapat cairan kekuningan dengan
diameter 1 cm.
Genetalia vulva vagina tidak ada varises, tidak bengkak, lochea rubra,
pengeluaran pervaginam ± 30 cc, tidak ada hemoroid, kandung kemih
kosong.
Ektremitas atas dan bawah normal tidak ada kelainan.
Pemeriksaan laboratorium tanggal 10 Januari 2020.
Hb : 11,2 gr% ( Normal : 11 – 12 gr% )
Leukosit : 17,13/mm3 ( Normal : 11,3 –20/mm3 )
Golongan darah : O
Asuhan Kebidanan
Infeksi Luka
Abdominal
Assessment
Ny.Y umur 26 tahun P10001 nifas hari ke 3
dengan infeksi luka operasi bekas operasi.
KU sedang. Prognosa buruk.
Asuhan Kebidanan
Infeksi Luka
Abdominal
Penatalaksanaan
1. Memeriksa keadaan umum dan vital sign. Keadaan umum
baik kesadaran composmentis TTV : TD : 110/70 mmHg
R : 22x/ menit S: 38°CN : 88x/ menit .
2. Memeriksa kontraksi uterus, TFU, perdarahan,
pengeluaran lochea. Evaluasi Kontraksi uterus baik, fundus
teraba keras, TFU 2 jari dibawah pusat, Lochea rubra,
pengeluaran pervaginam ± 30 cc.
3. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini dengan duduk bila
mampu jalan – jalan ke kamar mandi. Evaluasi Ibu
mengerti
4. Menyiapkan alat medikasi : Sarung tangan steril, bak
instrumen, pinset anatomis, pinset chirurgis, kassa steril,
supratull, gunting, bengkok, hipavik, betadin, larutan NaCl,
kom berisi kapas alkohol. Evaluasi Alat sudah disiapkan.
Asuhan Kebidanan
Infeksi Luka
Abdominal
5. Melakukan medikasi luka operasi post sectio caesarea yaitu
a. Mencuci tangan
b. Memakai sarung tangan
c. Membuka perban luka menggunakan pinset
d. Membersihkan luka dengan NaCl menggunakan piset cirrurgis
dan kassa steril. Membersihkan luka sesuai kondisi luka dari
daerah bersih ke kotor, dari kering ke basah, dari pinggir ke
arah dalam.
e. Membersihkan area sekitar luka, memberikan obat supratull
pada luka yang sudah bersih.
f. Menutup luka dengan kassa steril dan hipavik.
g. Evaluasi Luka bekas jahitan tertutup kassa, kassa terlihat
basah, ada sedikit nanah dan sudah di medikasi.
6. Mengajarkab perawatan luka sesuai program terapi dan menjaga
daerah luka agar tetap bersih dan kering. Evaluasi Ibu bersedia
7. Memeriksa input dan output cairan 2 jam sekali. Evaluasi
terpasang infus RL, kandung kemih kosong, infus 20
tetes/menit.
Asuhan Kebidanan
Infeksi Luka
Abdominal
8. Memberikan terapi sesuai dengan advis dokter:
a. Lanjutkan infus RL 20 tetes/menit
b. Injeksi Ceftriaxone 1 g 1Ampul 1/ 12 jam ( Pukul
10.00 WIB )
c. Metronidazole 500 mg 1 x 1/ 12 jam ( Pukul 10.02
WIB )
d. Vit C 500 mg 1 x 1 ( Pukul 10.04 WIB )
Evaluasi terapi sudah diberikan
9. Rencana asuhan kunjungan ulang
a. Observasi KU, TTV, keluhan pasien
b. Observasi CU, laktasi, lochea dan luka operasi
c. Lakukan perawatan luka operasi secara aseptik
d. Kaji tanda-tanda infeksi yang dialami
Asuhan Kebidanan
Infeksi Luka Perineum &
Abdominal
KESIMPULAN
Untuk menangani infeksi luka perineum
dan infeksi luka abdominalis harus
dilakukan pemeriksaan yang meliputi
pengkajian data subyektif dan obyektif,
diagnosa, perencanaan dan
pelaksanaan.
SARAN
Kepada ibu nifas, keluarga, dan tenaga
kesehatan harus lebih memperhatikan
keadaan ibu nifas untuk mengantisipasi
terjadinya infeksi luka perineum dan
abdominalis.
TERIMAKASI
H