Anda di halaman 1dari 31

INFEKSI MASA NIFAS

INFEKSI PAYUDARA, TROMBOPLEBITIS, LUKA PERINEUM


Infeksi pada Masa Nifas
Infeksi masa nifas adalah semua
peradangan yang disebabkan oleh
masuknya kuman-kuman kedalam alat
genital pada waktu persalinan dan
nifas.
Infeksi Payudara

 Peradangan atau infeksi pada


mammae terutama padaprimipara
pada masa nifas
 Penyebab nya adalah bakteri
staphilococcus aureus.
TANDA - TANDA
Panas Dingin dengan Mamae Membesar
Suhu Naik Bengkak

Lesu Kulit Merah

Tidak Nafsu Makan Nyeri jika diraba


MASTITIS

INFEKSI
ABSES PAYUDARA
PAYUDAR
A

SALURAN
TERSUMBA
T
MASTITIS
6

 Mastitis biasanya disebabkan oleh


bakteri yang banyak ditemukan
kulit yang normal pada
aureus). (Staphylococcus
 Bakteri seringkali berasal dari mulut bayi
dan masuk ke dalam saluran air susu
melalui sobekan atau retakan di kulit
(biasanya pada puting susu). Biasanya
terjadi pada wanita yang menyusui.
PENYEBAB MASTITIS
 Payudara bengkak yang tidak
disusukan secara adekuat.
 Bra yang terlalu ketat.
 Puting susu lecet yang menyebabkan
infeksi.
 Asupan gizi kurang, istirahat tidak
cukup dan terjadi anemia.
GEJALA
MASTITIS
 Bengkak dan nyeri.
 Payudara tampak merah pada
keseluruhan atau di tempat
tertentu.
 Payudara terasa keras dan
berbenjol-benjol.
 Ada demam dan rasa
sakit umum.
PENGOBATAN
Setelah mastitis ditemukan pemberian susu
pada bayi dihentikan dan diberikan
pengobatan sebagai berikut :
a. Berikan kloksasilin 500 mg setiap 6 jam
selama 10 hari.
b. Bila diperlukan berikan parasetamol 500
mg per oral setiap 4 jam.
c. Ikuti perkembangan 3 hari setelah
pemberian pengobatan.
PENANGANAN
 Untuk mengurangi rasa sakit dapat
diberikan pengobatan analgetika.
 Untuk mengatasi infeksi diberikan
antibiotika.
 Bayi mulai menyusu dari payudara yang
mengalami peradangan.
 Anjurkan ibu selalu menyusui bayinya
 Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
yang bergizi dan istirahat cukup.
ABSES PAYUDARA

 Abses payudara adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan


kumpulan nanah yang terbentuk dibawah kulit payudara sebagai
akibat dari infeksi bakteri.
 Wanita yang menyusui sangat beresiko lebih tinggi untuk
terjadinya abses payudara. Ketika ASI tidak dikeluarkan
sepenuhnya sewaktu menyusui, sisa ASI terperangkap didalam
salurannya dan menyebabkan terjadinya peradangan, kondisi ini
dikenal sebagai mastitis.
 Peradangan akan meningkatkan resiko infeksi bakteri selanjutnya
pada saluran tersebut. Beberapa jaringan dapat mengalami
kerusakan, membentuk suatu kantung kecil yang akan diisi oleh
nanah dan membentuk abses payudara.
GEJALA ABSES PAYUDARA
 Sakit pada payudara ibu tampak lebih
parah.
 Payudara lebih mengkilap dan berwarna
merah.
 Benjolan terasa lunak karena berisi
nanah
 Payudara yang tegang dan padat
kemerahan.
 Pembengkakan dengan adanya
fluktuasi.
 Adanya pus/nanah.
PENGOBATAN
Terdapat masa padat, mengeras dibawah kulit yang
kemerahan
 Diperlukan anastesi umum
 Insisi radial dari tengah dekat pinggir areola, ke
pinggir supaya tidak memotong saluran ASI
 Pecahkan kantung pus dengan tissue forceps atau
jari tangan
 Pasang tampon dan drain
 Tampon dan drain diangkat setelah 24 jam
 Berikan kloksasilin 500 mg setiap 6 jam selama 10
hari
 Berikan paracetamol 500 mg setiap 4 jam sekali
bila diperlukan
KIE PASIEN
 Teknik menyusui yang benar.
 Kompres payudara dengan air hangat dan air dingin
secara bergantian.
 Meskipun dalam keadaan mastitis, harus
sering menyusui bayinya.
 Mulailah menyusui pada payudara yang sehat.
 Hentikan menyusui pada payudara yang mengalami
abses, tetapi ASI harus tetap dikeluarkan.
 Apabila abses bertambah parah dan
mengeluarkan nanah,
berikan antibiotik.
 Rujuk apabila keadaan tidak membaik.
15

PAYUDARA TERSUMBAT
Hampir selalu terselesaikan
tanpa pengobatan khusus antara 24 -
dapat
48 jam setelah terjadi. Selama
sumbatan itu masih ada,
mungkin sajabayi
rewel ketika menyusu
di payudara tersebut karena aliran
ASI akan lebih lambat dari biasanya
SALURAN TERSUMBAT DAPAT DIATASI
LEBIH CEPAT JIKA :

Teruskan menyusui pada payudara yang sakit dan


kosongkan payudara lebih baik. Hal ini dapat dilakukan
dengan :
Melakukan pelekatan yang baik
Menggunakan tekanan pada payudara untuk menjaga ASI
tetap mengalir . Letakkan tangan di sekitar saluran yang
tersumbat dan jika tidak terlalu sakit, tekan saat bayi
sedang menyusui.
Susui bayi dengan posisi sedemikian rupa sehingga dagu
bayi ”mengarah” pada saluran yang tersumbat. Jadi, bila
saluran tersumbat ada pada bagian luar bawah
payudara (arah jam 7), maka menyusui bayi dengan
posisi football dapat sangat membantu.
SALURAN TERSUMBAT DAPAT DIATASI
LEBIH CEPAT JIKA :

Hangatkan area yang terinfeksi.


Istirahat yang cukup
THROMBOPHLEBITIS
 Tromboflebitis adalah peradangan dinding
vena dan biasanya disertai pembentukan
bekuan darah (thrombus).
 Tanpa disertai peradangan maka proses
ini dinamakan flebotrombosis (Smeltzer,
2001).
 Tromboflebitis cenderung terjadi pada
periode pasca partum pada saat
kemampuan penggumpalan darah
meningkat akibat peningkatan fibrinogen.
TROMBOFLEBIT TROMBOFLEBIT
IS IS PELVIC
FEMORALIS

Suatu tromboflebitis
yang mengenai
Suatu tromboflebitis vena-vena dinding
yang mengenai uterus dan
satu atau kedua ligamentum latum,
vena femoralis.. yaitu vena ovarika,
vena uterine dan
vena hipogastrika.
FAKTOR PENYEBAB TROMBOFLEBITIS

Perluasan
infeksi Varises Obesita
endometri pada vena s
um
FAKTOR PREDISPOSISI
TROMBOFLEBITIS
 Pertambahan usia, semakin tua semakin
beresiko
 Obesitas
 Imobilisasi
 Trauma vaskula
 Varises
 Multiparietas
 Super laktasi estrogen
 Infeksi nifas
MANIFESTASI
KLINIK
1. Tromboflebitis femoralis
 Keadaan umum tetap baik, suhu badan subfebris selama 7-10 hari,
kemudian suhu mendadak naik kira-kira pada hari ke 10-20 yang disertai
dengan menggigil dan nyeri sekali.
 Kaki sedikit keadaan dalam fleksi dan rotasi keluar serta sukar bergerak,
lebih panas dibandingkan dengan kaki lainnya.
 Seluruh bagian dari salah satu vena pada kaki terasa tegang dan keras
pada bagian paha atas.
 Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha.
 Reflektorik akan terjadi spasmus arteria sehingga kaki menjadi bengkak,
tegang, putih, nyeri, dan dingin dan pulsasi menurun.
 Edema kadang-kadang terjadi sebelum atau sesudah nyeri dan pada
umumnya terdapat pada paha bagian atas, tetapi lebih sering dimulai dari
jari-jari kaki dan pergelangan kaki kemudian meluas dari bawah ke atas.
 Nyeri pada betis yang terjadi spontan atau dengan memijat betis

Infeksi Masa Nifas 2/26/15


2. Tromboflebitis Pelvic
Nyeri yang terdapat pada perut bagian bawah dan atau perut
bagian samping, timbul pada hari ke 2-3 masa nifas dengan atau
tanpa panas.
Menggigil berulang kali
Suhu badan naik turun secara tajam (36˚C menjadi 40˚C)
yang diikuti penurunan suhu dalam 1 jam
Penyakit dapat berlangsung selama 1-3 bulan.
PENGOBATAN &
PENATALAKSANAAN

Tromboflebitis Femoralis
 Anjurkan ambulasi dini untuk meningkatkan sirkulasi pada ekstremitas bawah
dan menurunkan kemungkinan pembentukan pembekuan darah
 Tinggikan daerah yang terkena untuk mengurangi pembengkakan.
 Anjurkan tirah baring dan mengangkat bagian kaki yang terkena.
 Berikan anti koagulan, analgesik, dan antibiotik sesuai dengan resep.

Tromboflebitis Pelvic
 Lakukan pencegahan terhadap endometritis dan tromboflebitis dengan
menggunakan teknik aseptik yang baik.
 Rawat inap : penderita tirah baring untuk pemantauan gejala penyakit dan
mencegah terjadinya emboli pulmonum.
 Terapi medik: pemberian antibiotika, heparin terdapat tanda-tanda atau
dugaan adanya emboli pulmonum.
 Terapi operatif : pengikatan vena kava inferior dan vena ovarika jika emboli
septik terus berlangsung sampai mencapai paru-paru.
LUKA PERINEUM

Luka pada perineum yang diakibatkan


oleh rusaknya jaringan secara alamiah
karena proses desakan kepala janin
RUPTURE atau bahu pada saat proses
persalinan.
Bentuknya tidak teratur,sehingga
jaringan yang robek sulit dilakukan
penjahitan (Hamilton, 2002).

Suatu tindakan yang disengaja


pada perineum dan vagina yang
EPISIOTOMI
sedang dalam keadaan meregang
yang dilakukan tepat sebelum
keluarnya kepala bayi
ETIOLOGI
Penyebab Maternal
 Partus precipitatus (persalinan yang sangat cepat) yang tidak dikendalikan
atau tidak ditolong.
 Pasien tidak mampu untuk berhenti mengejan.
 Partus diselesaikan secara tergesa-gesa dengan dorongan fundus yang
berlebihan.
 Edema dan kerapuhan pada perineum.

Factor janin
 Bayi besar.
 Posisi kepala yang abnormal.
 Kelahiran bokong.
 Ekstraksi forcep yang sukar.
 Distosia bahu.
Infeksi Masa Nifas 2/26/15
KLASIFIKASI LASERASI
1. Robekan Derajat 1 PERINEUM
Meliputi mokusa vagina, kulit perineum tetap dibawahnya. Umumnya robekan
tingkat 1 dapat sembuh sendiri, penjahitan tidak diperlukan jika tidak
perdarahan dan menyatu dengan baik.
2. Robekan Derajat 2

Meliputi mukosa vagina, kulit perineum dan otot perineum


3. Robekan Derajat 3

Meliputi mukosa vagina, kulit perineum, otot perineum, dan otot spingter ani
eksternal
4. Robekan Derajat 4

Pada robekan yang total spingter recti terpotong dan laserasi meluas sehingga
dinding anterior rectum dengan jarak yang bervariasi.

Infeksi Masa Nifas 2/26/15


PENYEMBUHAN
LUKA PERINEUM
27

FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL


• Usia
Usia
• Penanganan jaringan
• Penanganan jaringan
• Hemoragi • Lingkungan
• Hipovolemia
Hemoragi • Tradisi
• Tradisi
• Faktor lokal edema • Pengetahuan
• Hipovolemia
• Defisit nutrisi • Social ekonomi
Pengetahuan
• Personal
Faktor hygiene
lokal edema • Penanganan petugas
• Social ekonomi
(kebersihan • Kondisi ibu
• Defisit nutrisi
diri/perawatan • Gizi
Penanganan petugas
• perineum)
Personal hygiene
• Kondisi ibu
• Defiisit oksigen
(kebersihan
• overaktivitas
diri/perawatan • Gizi
perineum)
PERAWATAN LUKA PERINEUM
28

 Perawatan luka perineum adalah


pemenuhan kebutuhan untuk
menyehatkan daerah antar paha yang
dibatasi vulva dan anus pada ibu
sampai dengan kembalinya organ
genetik seperti pada waktu sebelum
hamil.
CARA MENJAGA KEBERSIHAN PADA
MASA NIFAS
 Mencuci alat genitalia dengan sabun air, kemudian keringkan
bagian vulva dan anus dan ganti pembalut setelah buang air kecil
atau buang air besar.
 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan
sesudah membersihkan genitalia.
 Mengajarkan ibu membersihkan alat kelamin dari depan ke
belakang, dan kemudian bagian sekitar anus.
 Menjaga kebersihan vagina
 Siram mulut vagina hingga bersih dengan air setiap buang air
kecil atau buang air besar. Siram dari depan kebelakang.
 Bila ibu takut menyentuh luka jahitan, membersihkan vulva dapat
dilakukan dengan cara duduk berendam dalam cairan antiseptik
selama 10 menit. Lakukan setelah BAK atau BAB.
 Mengganti pembalut setelah setiap BAK.
 Setelah dibasuh, keringkan perineum dengan handuk lembut.
 Perineum dapat diolesi salep penI mef bkseirMiaansadNofikaster2/a2p6/a1b5
kering.
ila sudah
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai