SKRIPSI
Oleh :
GLOBILA NURIKA
NIM. 101111138
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
SURABAYA
2015
PENGESAHAN
Mengesahkan,
Universitas Airlangga
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Dekan,
Tim Penguji
1. Dr. Y. Denny Ardyanto W., Ir., M.S.
2. Corie Indria Prasasti, S.KM., M.Kes.
3. Ahmad, S.KM., M.Kes.
Skripsi ii MASYARAKAT
EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS GLOBILA NURIKA
MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
SKRIPSI
Oleh:
GLOBILA NURIKA
NIM. 101111138
Mengetahui, Menyetujui,
Apabila suatu saat nanti terbukti melakukan tindakan plagiat, maka saya akan
menerima sanksi yang telah ditetapkan.
Globila Nurika
NIM. 101111138
Skripsi iv MASYARAKAT
EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS GLOBILA NURIKA
MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga dapat terselesaikan skripsi dengan judul EVALUASI
PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT MENUJU
KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE DI KELURAHAN
DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
sebagai salah satu persyaratan akademis dalam rangka menyelesaikan kuliah
di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
Skripsi ini menjabarkan alasan dan metode untuk melakukan evaluasi
program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) khususnya pilar 1 (Stop
Buang Air Besar Sembarangan) menuju status desa atau kelurahan ODF
(Open Defeation Free) serta melihat dampaknya pada kejadian penyakit di
Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo. Sehingga,
dari hasil evaluasi ini dapat diketahui komponen input, process, output,
outcome dan impact dari program yang selanjutnya disusun rekomendasi
sebagai feedback untuk pelaksanaan program selanjutnya. Banyaknya
masyarakat yang masih melakukan BAB sembarangan di suatu
desa/kelurahan akan menyebabkan rendahnya sanitasi lingkungan sekitar dan
dapat menimbulkan beberapa penyakit yang diakibatkan kontaminasi tinja
yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui sistem pencernaan.
Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada Ibu Corie Indria Prasasti, S.KM., M.Kes.,
selaku dosen pembimbing yang telah memberikan petunjuk, koreksi serta
saran hingga terwujudnya skripsi ini.
Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan pula kepada yang
terhormat :
1. Prof. Dr. Tri Martiana, dr., M.S., selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Airlangga.
2. Bapak Sudarmaji, S.KM., M.Kes., selaku Ketua Departemen Kesehatan
Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
3. Bapak Syaiful sebagai penanggung jawab program STBM Dinas
Kesehatan Kabupaten Situbondo.
4. Ibu Mardah sebagai anggota bidang lingkungan Puskesmas Situbondo.
5. Bapak Sumaryono sebagai lurah Kelurahan Dawuhan.
6. Responden penelitian, yaitu masyarakat Kelurahan Dawuhan, Kecamatan
Situbondo, Kabupaten Situbondo yang telah bersedia untuk menjadi
responden dalam penelitian ini.
7. Orang tua dan adik yang selalu memberi doa dan dukungan baik moril
maupun fisik.
Semoga Allah SWT memberikan pahala atas segala amal yang telah
diberikan dan semoga skripsi ini berguna berguna baik bagi diri sendiri
maupun pihak lain yang memanfaatkan.
Skripsi v MASYARAKAT
EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS GLOBILA NURIKA
MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
ABSTRACT
Skripsi vi MASYARAKAT
EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS GLOBILA NURIKA
MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
ABSTRAK
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
HALAMAN PERSETUJUAN iii
HALAMAN PERNYATAAN TENTANG iv
ORISINALITAS v
KATA PENGANTAR vi
ABSTRACT vii
ABSTRAK viii
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ARTI 1
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 8
1.2 Identifikasi Masalah 10
1.3 Pembatasan dan Rumusan Masalah 11
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 11
1.4.1 Tujuan umum 11
1.4.2 Tujuan khusus 12
1.4.3 Manfaat penelitian 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 13
2.1 Evaluasi Program 13
2.1.1 Pengertian evaluasi program 14
2.1.2 Tujuan evaluasi program 14
2.1.3 Macam evaluasi program 15
2.1.4 Formulasi sumber dan jenis informasi
yang dibutuhkan 17
2.2 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 17
2.2.1 Sejarah STBM 18
2.2.2 Pengertian STBM 19
2.2.3 Pilar STBM 20
2.2.4 Pilar pertama Stop BABS 21
2.2.5 Pelaksanaan dan strategi program STBM 24
2.2.6 Tanggung jawab dan peran pemerintah 25
2.3 Pembangunan Jamban Sehat 28
2.4 Desa atau Kelurahan ODF 29
2.5 Penyakit Akibat Kontaminasi Tinja 30
2.5.1 Diare 31
2.5.2 Penyakit demam tifoid 32
2.5.3 Paratifoid 32
2.5.4 Disentri 32
2.5.5 Kolera 33
Skripsi ix MASYARAKAT
EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS GLOBILA NURIKA
MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
5.3.3 Advokasi 79
5.4 Keluaran (Output) Program STBM (Stop
BABS) Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan
Situbondo, Kabupaten Situbondo 84
5.5 Efek (Outcome) Program STBM (Stop BABS)
Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan
Situbondo, Kabupaten Situbondo 88
5.6 Dampak (Impact) Program STBM (Stop
BABS) Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan
Situbondo, Kabupaten Situbondo 90
5.7 Rekomendasi Berdasarkan Hasil Identifikasi
Setiap Variabel Program STBM (Stop BABS) 96
BAB VI PEMBAHASAN 96
6.1 Gambaran Umum Kelurahan Dawuhan dan
Responden Penelitian 97
6.2 Masukan (Input) Program STBM (Stop BABS)
Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan
Situbondo, Kabupaten Situbondo 105
6.3 Proses (Process) Program STBM (Stop BABS)
Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan
Situbondo, Kabupaten Situbondo 107
6.4 Keluaran (Output) Program STBM (Stop
BABS) Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan
Situbondo, Kabupaten Situbondo 109
6.5 Efek (Outcome) Program STBM (Stop BABS)
Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan
Situbondo, Kabupaten Situbondo 111
6.6 Dampak (Impact) Program STBM (Stop
BABS) Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan
Situbondo, Kabupaten Situbondo 112
6.7 Rekomendasi Berdasarkan Hasil Identifikasi
Setiap Variabel Program STBM (Stop BABS) 115
BAB VII PENUTUP 115
7.1 Kesimpulan 117
7.2 Saran 119
DAFTAR PUSTAKA 122
LAMPIRAN
Skripsi x MASYARAKAT
EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS GLOBILA NURIKA
MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR TABEL
Skripsi xi MASYARAKAT
EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS GLOBILA NURIKA
MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Daftar Singkatan
BAB = Buang Air Besar
BABS = Buang Air Besar Sembarangan
RPJMN = Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
CFR = Case Fatality Rate
CLTS = Community Led Total Sanitation
CTPS = Cuci Tangan Pakai Sabun
ISSDP = Indonesia Sanitation Sector Development Program
KK = Kepala Keluarga
KLB = Kejadian Luar Biasa
LSM = Lembaga Swadaya Masyarakat
MCK = Mandi Cuci Kakus
MDGs = Millenium Development Goals
NGO = Non Government Organization
OD = Open Defecation
ODF = Open Defecation Free
PAMM-RT = Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga
Pamsimas = Penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat
Permenkes = Peraturan menteri kesehatan
Pergub = Peraturan gubernur
PHBS = Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
PNS = Pegawai Negeri Sipil
PRA = Participatory Rural Appraisal
Puskesmas = Pusat kesesatan masyarakat
Restra = Rencana strategis
RI = Republik Indonesia
RPJMD = Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
SK = Surat Keputusan
SPAL = Saluran Pembuangan Air Limbah
RT = Rukun Tetangga
RW = Rukun Warga
SD = Sekolah Dasar
Skripsi xv MASYARAKAT
EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS GLOBILA NURIKA
MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Daftar Arti
and = Dan
BAB I
PENDAHULUAN
2013). Hasil studi ISSDP pada tahun 2006 menunjukkan angka masyarakat
Indonesia yang masih berperilaku buang air besar selain ke jamban sehat
1
Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA
MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2
Fokus pertama dilakukan pada pilar pertama yaitu stop BABS yang
merupakan pintu masuk menuju sanitasi total serta sebagai upaya untuk
ODF.
tentang Kesehatan pada pasal 163 ayat (1), (2) dan (3), pemerintah
suatu kondisi terbebas dari air dan makanan yang terkontaminasi yang
adalah perilaku BABS warga. Kegiatan Open Defecation Free atau BAB
hanya di jamban sehat merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan
memiliki dan bererilaku BAB hanya di jamban sehat. Suatu desa atau
Hal ini sejalan dengan target pemerintah dalam RPJMN tahun 2010-2014
kelurahan terbanyak yaitu sekitar 6.000 - diatas 8.000 desa atau kelurahan.
Ketiga provinsi tersebut yaitu Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan
Timur tersebut memiliki persentase desa STBM kurang dari 50% dengan
yaitu sebanyak 38.363.195 jiwa pada tahun 2013 (Badan Pusat Statistik
Provinsi Jawa Timur, 2014). Sejak tahun 2006 hingga 2014 diketahui
terdapat 4 kabupaten atau kota yang ada di Provinsi Jawa Timur yang telah
Pacitan. Data monitoring kabupaten ODF di Jawa Timur pada tahun 2006
satu dari kabupaten di provinsi Jawa Timur yang hingga pada tahun 2014
belum dapat mencapai status ODF kabupaten. Jumlah desa yang desa yang
Situbondo.
jumlah desa atau kelurahan ODF terjadi pada tahun 2013-2014 yaitu hanya
sebanyak 5 desa atau kelurahan dari 136 desa atau kelurahan yang telah
ODF, namun masih dalam proses verifikasi oleh tim verifikasi. Jumlah
peningkatan yang cukup lambat dalam kurun waktu 2 tahun. Desa atau
dasar berupa jamban sehat jauh lebih rendah yaitu 45,96% pada tahun
status ODF di salah satu desa atau kelurahannya. Data monitoring evaluasi
penduduk dan jamban sehat permanen yang terbagun paling banyak jika
perilaku yang tidak sehat menyebabkan lingkungan yang tidak sehat pula
terjadi sebagai akibat dari kontaminasi tinja manusia tersebut salah satunya
evaluasi program STBM terutama pada fokus program stop BABS dengan
Kelurahan Dawuhan.
Program STBM teridiri dari 5 pilar yaitu Stop Buang Air Besar
sampah rumah tangga, dan pengamanan limbah cair rumah tangga. Pada
penelitian ini hanya dibatasi mengevaluasi program pilar satu STBM yaitu
sistem (input, process, output, outcome dan impact) dari program STBM
Kabupaten Situbondo?
Kabupaten Situbondo.
1. Bagi peneliti
ODF.
Situbondo
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang efektif dan pada akhirnya mencapai target yang direncanakan diawal.
melihat hubungan antara input dari program dan output, melainkan melihat
keberhasilan suau program hingga pada komponen efek dan akibat yang
pelaksanaan dan pada saat hasilnya telah ada. Hal ini bertujuan untuk
13
Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA
MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
14
Macam evaluasi program secara umum dapat dibedakan atas dua jenis,
program yang telah selesai. Hasil dari evaluasi sumatif adalah penilaian
informasi yang tepat, adekuat dan sesuai dengan tujuan evaluasi, dapat
adalah input, proses, output, effect atau outcome dan impact atau dampak.
Damayanti, 2007):
1. Masukan (input)
dikembangkan.
2. Proses (process)
3. Keluaran (output)
pencapaian dari program. Masalah ada pada hasil kerja (keluaran, efek
4. Efek (outcome)
sikap maupun tingkah laku yang telah terjadi atau dicapai. Hal ini
5. Dampak (impact)
masalah kesehatan.
adalah penemuan pendekatan CLTS dengan metode PRA pada tahun 2000.
Sejak tahun 2000, melalui pelatihan langsung oleh Kamal Kar dan
lain di Asia Selatan dan Asia Tenggara, Afrika, Amerika Latin dan Timur
Tengah. Lembaga atau instansi yang mensponsori pelatihan ini oleh Kamal
Kar antara lain the WSP-World Bank, Care, Concern, WSLIC II (Water
and Sanitation for Low Income Communities in Indonesia), the Bill and
dengan CFR (Case Fatality Rate) sebesar 2,53. Pada Juni 2006,
2008.
1. Stop Buang Air Besar Sembarangan (stop BABS), yaitu suatu kondisi
sembarangan.
Jamban sehat merupakan salah satu sarana sanitasi yang efektif untuk
dimiliki dan digunakan oleh keluarga dengan penempatan (di dalam rumah
atau di luar rumah) yang mudah dijangkau oleh penghuni rumah. Terkait
BABS) yang digunakan sebagai acuan adalah target RPJMN tahun 2010-
(RPJMN 2010-2014).
komponen yang saling mendukung satu dengan yang lain yaitu penciptaan
STBM tersebut tidak ada maka proses pencapaian 5 pilar STBM tidak
kepeminatan.
lain.
pemerintah.
kapasitas.
pengelolaan pembelajaran.
saniter, berupa:
lainnya.
institusi.
penyediaan akses dan layanan sanitasi yang layak dalam rangka membuka
dan terjangkau.
sanitasi.
STBM, yaitu:
dan kemitraan.
penerapan STBM.
dan menggunakan jamban untuk buang air besar merupakan hal yang
baik dan pada tempat yang aman pula. Jika jamban dibangun pada
tempat yang sangat jauh dari rumah atau pada tempat yang terisolasi
dengan tempat yang nyaman untuk duduk atau jongkok dan cukup
4. Cleanliness, jika jamban kotor dan bau maka tidak ada satupun orang
jamban, yaitu: (1) lubang tempat pembuangan kotoran (tinja dan urin)
angsa, tetapi harus diberi tutup. (2) Lantai jamban terbuat dari bahan
kedap air, tidak licin dan mempunyai saluran untuk pembuangan air
bekas ke SPAL.
(dua) macam bentuk bangunan bawah jamban, yaitu tangki septik dan
cubluk.
di sekolah).
5) Ada upaya atau strategi yang jelas untuk dapat mencapai sanitasi total.
Penyakit yang dapat terjadi akibat kontaminasi tersebut antara lain diare,
perantara, antara lain tangan, lalat, ladang dan air yang kemudian
oral.
adalah tinja dari manusia yang berperilaku buang air besar sembarangan
jamban sehat.
2.5.1 Diare
sebagai berak air sebanyak tiga kali atau lebih dalam semalam atau 24 jam
Hal ini dikarenakan bakteri tersebut merupakan bakteri yang terdapat pada
terjadi secara akut sering ditandai dengan gejala lainnya seperti muntah,
gejala infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri dan parasit perut
(Kunoli, 2013).
dapat ditransfer dari urin dan tinja orang yang terinfeksi ke makanan atau
penyakit. Saat manusia pembawa bakteri tifus tidak mencuci tangan secara
menyeluruh dengan sabun dan air mengalir setelah buang air kecil atau
buang air besar, maka hal ini akan beresiko menularkan kuman tersebut
kepada orang lain. Penyakit ini juga bisa menyebar melalui tanaman yang
aliran darah. Tubuh akan bereaksi dan akan timbul demam dan gejala lain
seperti nyeri pada perut, nafsu makan menurun, sakit kepala dan lain-lain
(Tapan, 2004).
2.5.3 Paratifoid
dengan gejala klinis yang sama dengan demam tifoid, namun cenderung
2.5.4 Disentri
berada pada tinja manusia. Apabila kondisi sanitasi buruk dengan banyak
penyakit disentri ini akan menjadi KLB di suatu daerah (Yatim, 2001).
2.5.5 Kolera
cacing tambang, cacing kremi, cacing cambuk dan cacing pita yang dapat
dapat terjadi anemia pada infeksi kronis. Cara pencegahan yang efektif
R. Agoes, 2009).
golongan sosial ekonomi rendah dengan sanitasi dan hygiene kurang baik.
anoreksia, mual, muntah dan gejala tidak khas lainnya selama 2 minggu
bakteri gram negatif, basil yang berbentuk kurva dan batang. Di negara
lebih banyak pada usia dewasa. Infeksi yang terjadi dapat dikarenakan
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian Evaluasi Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Menuju Kelurahan Open
Defecation Free Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo
35
output, outcome dan impact dari program STBM. Komponen input dan
sebagai berikut:
tinja manusia seperti diare, demam tifoid, para tifoid, disentri, kolera,
masyarakat.
BAB IV
METODE PENELITIAN
penelitian yaitu input, proses, output, outcome dan impact program STBM
digunakan karena jenis variabel yaitu input, proses, output, outcome dan
impact program STBM diamati pada satu saat tertentu (Sastroasmoro dan
S. Ismael, 2002).
39
Sampel
4.3.1 Sampel
Dawuhan.
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Total populasi
p = Probabilitas (0,5)
q = 1-p
D = B2/4
berikut:
Jumlah total populasi unit sampel dari 3 RT adalah 178 KK, sehingga
sampe setiap RT yang telah terpilih di Dusun Parse dan Dam dihitung
n = (58/178) x 124
n = 40,405
n = 40 orang responden.
n = (79/178) x 124
n = 55,034
n = 55 orang responden.
n = (41/178) x 124
n = 28,562
n = 29 orang responden.
yang berasal dari unit sample 124 KK yang berbeda dan 4 orang
sanitasi total.
Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder.
Data primer didapatkan melalui kuesioner yang diisi oleh responden warga
dan diagram.
BAB V
HASIL PENELITIAN
Parse, Dusun Krajan, Dusun Paaraman dan Dusun Dam dengan jumlah 17
62
1. Umur responden
yang berumur 44 tahun, 45 tahun, dan 50 tahun dengan jumlah yang sama
3. Pekerjaan responden
terdiri dari variabel man, money, method, material, technology, time dan
5.2.1 Man
1. Jumlah
sebanyak 5 orang yang terdiri dari 4 orang fasilitator yang berasal dari
2. Pendidikan
3. Pengetahuan
pengertian program STBM, pengertian stop BABS, hal apa saja yang ingin
pelaksanaan program STBM dan apa saja pilar dalam program STBM.
5.2.2 Money
yang dibangun adalah jamban jongkok leher angsa atau jamban duduk
leher angsa dan jamban duduk leher angsa adalah lebih dari Rp.
dari tembok, lantai terbuat dari keramik serta dilengkapi dengan bak
pribadi. Jenis jamban pribadi yang dibangun warga dengan kisaran biaya
tersebut adalah jenis jamban jongkok leher angsa sederhana yang dibangun
di luar rumah dengan kondisi ruangan sederhana yaitu dinding terbuat dari
anyaman bambu atau gedeg, lantai tidak terbuat dari keramik atau terbuat
dari pasir yang dilapisi semen sehingga kurang kedap air dan tanpa
juga jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan ruangan jamban yang
5.2.3 Method
dan peningkatan jumlah JSP milik warga yang dilakukan setiap bulan.
5.2.4 Material
1. Kebijakan STBM
dari program STBM sesuai panduan pada Road Map Percepatan STBM
atau peraturan khusus yang tertulis. Selain itu, dalam pelaksanaan program
Kabupaten Situbondo.
Penyehatan Lingkungan.
3. Ketersediaan material/bahan
dalam pembuatan sarana jamban sehat meliputi pasir, batu bata, semen dan
Situbondo. Hal ini dikarenakan jumlah toko yang berdiri berjumlah lebih
Situbondo.
5.2.5 Market
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Pendapatan
Pendapatan warga setiap bulan cukup bervariasi yaitu kurang dari Rp.
1.107.000,00 dan lebih dari atau sama dengan Rp. 1.107.000,00 sesuai
dengan nilai UMK pada Pergub Jatim Nomor 78 Tahun 2013 tentang
pendapatan per bulan lebih dari atau sama dengan Rp. 1.107.000,00.
4. Pengetahuan
pengetahuan warga tentang program STBM dan stop BABS disajikan pada
tabel 5.5.
Tabel 5.5 Pengetahuan Warga tentang Program STBM dan Stop BABS Di
Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten
Situbondo
No. Pertanyaan Jawaban Jumlah
Kuesioner Warga (orang)
1. Apakah anda a. Mengetahui 13
mengetahui b. Tidak Mengetahui 111
program STBM
(Sanitasi Total
Berbasis
Masyarakat)?
Total 124
2. Apakah yang a. Menjawab benar 9
dimaksut dengan (program yang bertujuan
program STBM? mewujudkan perilaku
(hanya dijawab masyarakat yang hygiene dan
oleh warga yang saniter secara mandiri.
mengetahui b. Menjawab salah 4
program STBM) (program yang bertujuan
mewujudkan perilaku
masyarakat yang hygiene dan
saniter dengan bantuan
pemerintah).
Total 13
3. Apakah yang a. Menjawab benar 75
dimaksut dengan (buang air besar hanya di
stop BABS jamban sehat bukan di
(Buang Air Besar lingkungan terbuka (sungai,
Sembarangan)? kebun, ladang, parit dan
(dijawab oleh sebagainya).
seluruh warga) b. Menjawab salah 49
(Buang air besar di jamban
sehat dan di lingkungan
terbuka (sungai, kebun,
ladang, parit dan
sebagainya).
Total 124
Sebagian besar warga tidak mengetahui program STBM. Namun
sebesar 60,5%, namun 39,5% warga lainnya masih belum dapat menjawab
pertanyaan stop BABS dengan benar. Masih adanya warga yang belum
atau tidak di jamban sehat terutama di sepanjang aliran sungai yang ada di
5.2.6 Mechine
dan alat pertukangan lainnya yang sebagian besar telah dimiliki oleh
5.2.7 Technology
terjangkau seperti biofilter murah dari sampah. Hal ini akan menyebabkan
5.2.8 Time
5.2.9 Information
jamban sehat dan penularan penyakit dari tinja manusi yang diberikan saat
Kabupaten Situbondo
5.3.1 Pemicuan
kali dalam tahun 2014 hingga triwulan petama tahun 2015. Kegiatan
aliran sungai di Dusun Parse, Krajan dan Dam. Kegiatan pemicuan di Dusun
Parse pada tahun 2014 dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada warga RW I dan
RW III, kegiatan pemicuan di Dusun Dam dilakukan 1 kali pada tahun 2014
1. Perencanaan
2. Pemantauan
3. Evaluasi
evaluasi atau penilaian hasil. Kegiatan evaluasi atau penilaian hasil yang
sepanjang aliran sungai dan jumlah JSP yang dimiliki warga di Kelurahan
mencatat setiap hasil dan temuan dari perilaku BABS warga dan jumlah
5.3.2 Pendampingan
pencapaian tujuan program STBM stop BABS. Hal ini dapat menyebabkan
5.3.3 Advokasi
sama antara fasilitator atau kader STBM dengan tokoh masyarakat dalam
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Status ODF tersebut terdiri dari 5 (lima)
indikator yaitu: (1) jumlah sarana jamban sehat, (2) tidak terlihat tinja
lain oleh masyarakat untuk mencegah kejadian BABS, (4) ada mekanisme
pemantauan umum oleh masyarakat, (5) ada upaya atau strategi yang jelas
Situbondo.
peningkatan jumlah sejak 3 (tiga) tahun terakhir yaitu pada tahun 2012
hingga tahun 2014. Jumlah Jamban Sehat Permanen (JSP) milik warga di
Jumlah JSP pada tahun 2012 dan 2013 tidak mengalami perubahan,
sedangkan pada tahun 2014 baru terjadi perubahan jumlah JSP yang
meningkat hingga mencapai lebih dari 10% dalam 1 tahun. Jumlah JSP
terbanyak yang dimiliki oleh warga yaitu di berada Dusun Dam, namun
jamban sebesar 74,2%. Jenis jamban yang dimiliki oleh warga tersebut
sebagian besar adalah jenis jamban jongkok leher angsa, namun demikian,
persentase warga yang tidak memiliki jamban juga cukup besar yaitu
tahun yang lalu atau sekitar tahun 2005. Waktu kepemilikan jamban warga
pertama kali oleh pemerintah yaitu pada tahun 2008. Sebagian warga
yang dibangun oleh warga setelah kegiatan pemicuan yang dilakukan oleh
28,2%.
Jamban yang dimiliki oleh warga dengan jenis jamban jongkok leher
angsa maupun jamban duduk leher angsa, sebagian besar telah dilengkapi
dengan tempat penyaluran buangan akhir tinja yang saniter yaitu menuju
dengan tempat penyaluran buangan akhir tinja berupa tangki septik sebesar
Tinja dari jamban tersebut disalurkan menuju badan air atau sungai yang
Tinja manusia masih terlihat di beberapa titik sepanjang aliran sungai yang
peraturan yang dibentuk oleh masyarakat baik berupa sanksi secara tertulis
maupun tidak tertulis yang diyakini serta dijalankan oleh setiap anggota
di sungai sudah menjadi hal yang wajar adanya bagi warga di Kelurahan
5. Ada upaya atau strategi yang jelas untuk dapat mencapai sanitasi
total
sebagai upaya atau strategi yang dilakukan oleh fasilitator dan pemerintah
dalam pelaksanaan program STBM untuk pencapaian sanitasi total. Hal ini
berkaitan dengan kader atau fasilitator program STBM yang ada belum
Kabupaten Situbondo.
informasi mengenai stop BABS, cuci tangan pakai sabun serta hygiene di
Kelurahan Dawuhan.
1. Stop BABS
Tempat segaian besar warga yang telah dewasa bila ingin BAB
terbanyak adalah di jamban pribadi. Tempat warga yang telah dewasa bila
BAB di MCK/WC umum, atau BAB di tempat terbuka seperti sungai dan
selokan. Warga memilih untuk BAB di tempat terbuka seperti sungai dan
dan laki-laki dewasa. Informasi warga yang sering BAB di tempat terbuka
warga yang berperilaku BABS di Dusun Krajan dan Parse lebih sering jika
Dam.
0-5 tahun di rumah. Empat puluh enam responden yang memiliki balita
tersebut, hanya sebagian kecil balita yang sering BAB di lantai, di kebun,
di jalan, di selokan/got atau sungai, selain itu juga kebiasaan warga saat
tangan sebagian besar adalah di tempat cuci piring. Tepat cuci piring yang
dimiliki oleh warga, sebagian besar telah dilengkapi dengan kran air untuk
mengalirkan air. Pada tempat cuci piring tersebut tidak dilengkapi dengan
sabun cuci tangan khusus yang digunakan warga untuk cuci tangan,
menggunakan sabun cuci piring dan dengan air mengalir dari kran air.
Waktu cuci tangan pakai sabun sebagian besar warga yaitu pada saat
Selain sarana cuci tangan di tempat cuci piring yang digunakan oleh
sebagian besar warga, dalam penelitian ini juga melihat sarana cuci tangan
ketersediaan air dan sabun untuk cuci tangan. Ketersediaan air di dalam
ruangan jamban / WC sebagian besar warga berada dalam bak air / ember
ruangan jamban / WCnya tidak tersedia air dan sabun untuk cuci tangan
yaitu sebesar 2,1%. Ketersediaan sabun untuk cuci tangan di dalam atau
dekat jamban, sebagian besar warga telah melengkapi sarana cuci tangan
dengan sabun yang dapat digunakan khususnya pada saat setelah BAB.
3. Hygiene di jamban
dan dinding jamban, keberadaan vektor kecoa dan lalat serta ketersediaan
air dan gayung / alat penyiram yang berfungsi. Sebagian besar ruangan
jambannya terbebas dari tinja dengan persentase sebesar 88,3%. Selain itu
BAB terbebas dari kecoa dan lalat dengan persentase sebesar 88,3%.
leher angsa telah dilengkapi dengan gayung dan air untuk menyiram tinja
jamban duduk leher angsa juga telah dilengkapi dengan alat penyiram
diare, namun demikian masih terdapat warga yang pernah mengalami diare
diare tersebut adalah lebih dari 6 bulan. Waktu terdekat kejadian diare
golongan usia mulai dari anak-anak balita hingga orang dewasa. Begitu
pula dengan jenis kelamin penderita diare. Diare dialami oleh warga
kemudian diikuti dengan anak balita. Hal ini sesuai dengan masih
Program STBM
variabel yaitu input, output, outcome dan impact program STBM diketahui
nilai diantara 24,00 sampai 47,99. Variabel input terdiri dari komponen
money, method, material, market dan machine. Variabel output terdiri dari
komponen jumlah sarana jamban sehat dan tidak terlihat tinja manusia di
cuci tangan pakai sabun dan hygiene di jamban. Variabel impact meliputi
capaian program STBM lebih baik lagi pada tahun berikutnya adalah
kurang dari sama dengan 50%. Khusus untuk variabel impact yaitu
tabel 5.11.
4. IMPACT
1. Diare 7 0,5 7
Total 63 22,5
Kategori Kurang Berhasil
Keterangan:
% = (Rata-rata : Skor maksimal) x 100%
Tidak Berhasil 00,00 - 23,99
Kurang Berhasil 24,00 - 47,99
Berhasil 48,00 – 71,00
komponen stop BABS, cuci tangan pakai sabun dan hygiene di jamban.
kategori “kurang berhasil” dengan nilai diantara 11,00 sampai 21,99. Sama
program STBM lebih baik lagi pada tahun berikutnya adalah dengan
sama dengan 50%. Variabel input terdiri dari komponen man, money,
masyarakat, (3) upaya atau strategi yang jelas untuk dapat mencapai
tabel 5.12.
vasilitator, ketiga variabel input, process dan output masih memiliki nilai
(1) penerapan sanksi, peraturan atau upaya lain oleh masyarakat untuk
masyarakat, (3) upaya atau strategi yang jelas untuk dapat mencapai
sanitasi total.
BAB VI
PEMBAHASAN
demikian, warga yang ikut serta dalam penelitian ini sebagian besar tidak
status ibu rumah tangga yang mayoritas tidak memiliki pekerjaan. Hal ini
dikarenakan waktu penelitian yang dilakukan pada saat pagi hari yaitu
pada jam kerja sehingga warga laki-laki atau kepala rumah tangga atau
96
status ODF kelurahan sesuai dengan tujuan program STBM (stop BABS).
dari program STBM terkait integritas pelaksanaan stop BABS dan CTPS.
STBM, pengertian stop BABS, hal apa saja yang ingin dicapai melalui
STBM dan apa saja pilar dalam program STBM. Dengan demikian,
BABS) dalam pembuatan sarana sanitasi jamban sehat telah sesuai dengan
juga masih terdapat di salah satu dusun yaitu Dusun Parse. Hal tersebut
jongkok atau duduk leher angsa adalah sebesar >Rp. 500.000,00 dan
sehat secara pribadi atau dapat dengan cara gotong royong bersama warga
kegiatan kredit pembuatan jamban kepada salah satu bank yang menjadi
akses sanitasi. Apabila salah satu dari komponen STBM tersebut tidak ada
pasar sanitasi secara keseluruhan. Hal ini tidak sesuai dengan strategi dan
melakukan kegiatan yang saling mendukung satu dengan yang lain secara
Lingkungan. Hal ini dapat menjadi modal awal dan sebagai acuan yang
2008).
lingkungan Kelurahan Dawuhan. Jalur jalan yang baik dan terjangkau oleh
warga menuju toko bangunan dengan jumlah yang lebih dari satu tentu
sanitasi yang lebih baik yatu jamban sehat untuk memutus penyebaran
Pengetahuan warga terkait program STBM dan stop BABS masih kurang.
pendampingan yang cukup oleh fasilitator dengan dibantu oleh kader yang
mencapai tujuan program STBM (stop BABS). Hal ini bertujuan untuk
sarana sanitasi jamban sehat baik yang dibangun secara pribadi atau secara
jamban sehat.
pemeritah dalam penyediaan teknologi tepat guna. Hal ini tidak sesuai
Berbasis Masyarakat.
adanya media komunikasi yang digunakan dalam media audio yaitu radio
spot maupun media visual seperti poster. Hal ini telah sesuai dengan peran
sanitasi ini hendaknya dipimpin langsung oleh natural leader yang berasal
menjadi panutan dan ditunjuk saat proses pemicuan. Proses pemicuan yang
kelurahan ODF.
Hal ini menunjukkan bahwa jumlah sarana jamban yang dimiliki warga
pemerintah dalam MDGs tahun 2015. Target MDGs tahun 2015 tersebut
yaitu persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak
sebesar 60,36% pada tahun 2011 dan 62,41% pada tahun 2015. Dengan
Situbondo.
kedua ini masih belum tercapai. Hal ini dikarenakan masih ditemukannya
terutama di badan air atau sungai maka resiko penularan penyakit akibat
disekitar tinja tersebut berada atau bahkan memanfaatkan air sungai untuk
perantara, antara lain tangan, lalat, ladang dan air yang kemudian
Selain indikator kedua dari status ODF yang belum sesuai dengan
ketiga status ODF adalah adanya penerapan sanksi, peraturan atau upaya
mencapai indikator kedua, ketiga, keempat dan kelima dari status ODF.
tenaga kesehatan, kader dan pemerintah daerah yang tergabung dalam tim
masih terdapat warga melakukan BAB ke sungai atau ke parit atau selokan
BABS warga saja yang tinggi, kebiasaan warga dalam membuang tinja
dengan kata lain tidak ada lagi satu pun warga yang BAB atau membuang
penyakit akibat tinja akan semakin besar misalnya saja penularan penyakit
Komponen kedua dalam variabel outcome ini adalah cuci tangan pakai
pakai sabun pada waktu-waktu penting yaitu pada waktu sebelum makan,
makan bayi atau balita, sesudah buang air besar/kecil dan sesudah
memegang hewan atau unggas. Tujuan dari cuci tangan pakai sabun adalah
salah satu langkah untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit atau
2014).
jamban. Sebagian besar kondisi ruangan jamban yang dimiliki oleh warga
baik jamban dengan jenis jongkok atau duduk leher sudah baik yaitu
dengan kondisi lantai dan dinding jamban bebas dari tinja. Selain itu
kondisi ruangan jamban warga juga terbebas dari kecoa dan lalat dan serta
tersedia gayung dan air untuk membersihkan jamban. Hal ini menunjukkan
untuk BAB. Jika ruangan jamban kotor atau bau maka tida ada satu pun
kondisi ruangan jamban yang kotor membuat warga lebih nyaman untuk
terlalu tinggi. Hal ini berkaitan dengan gambaran perilaku dan hygiene
tinja balita ke sungai / selokan / got / pantai / laut yang cukup tinggi serta
sebelum memberi makan bayi / balita, sesudah buang air besar/kecil dan
dengan temuan pada penelitian ini yaitu warga yang sering BAB di tempat
sehingga anak-anak balita lebih rentan untuk mengalami diare. Faktor lain
perilaku hygiene dan sanitas ibu. Hal ini dikarenakan peran ibu sangat
Program STBM
Program STBM (stop BABS) ini dipandang sebagai suatu sistem yang
saling berkaitan antar sub sistem atau variabel dalam mencapai tujuan
STBM ini akan dibahas variabel apa saja yang harus ditingkatkan dalam
rekapitulasi kurang dari 50% meliputi variabel input, process, output dan
suatu sistem terletak pada hasil kerja yang tidak sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan diawal (output, outcome dan impact). Akar masalah yang
yaitu pada variabel input dan process. Hal tersebut menyebabkan fokus
pada variabel input dan process. Peningkatan upaya organisasi yang lebih
baik akan pula meningkatkan hasil kerja yang sesuai dengan tujuan
status kelurahan ODF sesuai dengan variabel yang perlu ditingkatkan pada
pembuatan jamban.
maksimal.
tentang stop BABS, pilar STBM, BAB hanya di jamban sehat dan lain
sebagainya oleh kader pada setiap kegiatan yang diadakan oleh warga
bahan lokal yang murah dan terjangkau seperti biofilter murah dari
sampah.
pelaksanaan STBM.
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
besar sudah baik dan sesuai. Variabel input yang masih kurang dan
STBM dan stop BABS masih kurang serta belum adanya dukungan
besar sudah baik dan sesuai. Variabel process yang masih belum
besar masih kurang dan tidak sesuai yang meliputi masih terdapat tinja
115
serta belum ada upaya atau strategi yang jelas untuk dapat mencapai
sanitasi total.
sungai dan masih terdapat warga yang tidak melakukan praktik CTPS
input yaitu pengetahuan warga tentang STBM dan stop BABS serta
7.2 Saran
sehat, proses penularan penyakit dari tinja manusia, dan akibat atau
warga.
atau masyarakat.
makan kepada bayi/balita, setelah buang air besar atau kecil dan
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur.2014. Jawa Timjr Dalam Angka Jawa
Timur in Figures 2014.Katalog BPS:1102001.35. No. 35000.1401. BPS
Provinsi Jawa Timur.Surabaya
Gubernur Jawa Timur. 2013. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 78 Tahun
2013 tentang Upah Minimum Kabupaten Kota Di Jawa Timur Tahun
2014. Surabaya
Notoatmodjo, S., 2010 (b).Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi Edisi Revisi
2010. Rineka Cipta. Jakarta: 19-21
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Judul penelitian
Evaluasi Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Menuju Kelurahan Open
Defecation Free Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten
Situbondo.
Tujuan penelitian
Mengevaluasi program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) menuju
kelurahan Open Defecation Free di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,
Kabupaten Situbondo.
Manfaat
Responden akan memperoleh tambahan pengetahuan tentang program STBM dan
dampak yang akan timbul akibat perilaku Buang Air Besar Sembarangan.
Tambahan pengetahuan tersebut didapatkan dari tulisan informasi yang tercetak
pada bagian belakang souvenir tas kain.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang tercetak pada bagian belakang tas kain
tersebut.
Pengambilan spesimen
Penelitian ini merupakan penelitian observasional, dilakukan dengan wawancara
dan observasi lingkungan rumah responden sehingga tidak ada pengambilan
spesimen dari responden maupun lingkungan yang dilakukan oleh peneliti.
Kerahasiaan subyek
Data yang telah diambil dari hasil wawancara akan disimpan selama 3 tahun oleh
peneliti pada lokasi yang aman dan selanjutnya akan dimusnahkan.
Contact person
Globila Nurika (081235181803)
Lampiran 5
PENJELASAN SEBELUM PERSETUJAN (PSP)
FASILITATOR STBM KELURAHAN DAWUHAN,
KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
Judul penelitian
Evaluasi Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Menuju Kelurahan Open
Defecation Free Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten
Situbondo.
Tujuan penelitian
Mengevaluasi program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) menuju
kelurahan Open Defecation Free di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,
Kabupaten Situbondo.
Tujuan khusus
1. Menganalisis masukan (input) program STBM (stop BABS) di Kelurahan
Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo.
2. Menganalisis proses (process) program STBM (stop BABS) di Kelurahan
Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo.
3. Menganalisis keluaran (output) program STBM (stop BABS) di Kelurahan
Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo.
4. Menganalisis efek (outcome) program STBM (stop BABS) di Kelurahan
Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo.
5. Menganalisis dampak (impact) program STBM (stop BABS) di Kelurahan
Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo.
6. Menyusun rekomendasi berdasarkan hasil identifikasi setiap variabel yaitu
input, process, output, outcome, dan impact program STBM (stop BABS) di
Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo.
Manfaat
Responden yang terlibat dalam penelitian ini akan mendapatkan informasi terkait
program STBM yaitu hasil evaluasi dari pelaksanaan program STBM stop BABS
dalam bentuk buku yang akan diberikan saat penelitian selesai selambat-
lambatnya pada Bulan Juli 2015.
Bahaya potensial
Tidak ada bahaya potensial yang diakibatkan oleh keterlibatan responden dalam
penelitian ini karena dalam penelitian ini tidak dilakukan intervensi apapun.
Pengambilan spesimen
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dan dilakukan dengan
wawancara sehingga tidak ada pengambilan spesimen dari responden yang
dilakukan oleh peneliti.
Kerahasiaan subyek
Data yang telah diambil dari hasil wawancara akan disimpan selama 3 tahun oleh
peneliti pada lokasi yang aman dan selanjutnya akan dimusnahkan.
Contact person
Globila Nurika (081235181803)
Lampiran 6
INFORMED CONSENT
PERNYATAAN PERSETUJUAN IKUT PENELITIAN
“EVALUASI PROGRAM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT MENUJU KELURAHAN
OPEN DEFECATION FREE DI KELURAHAN DAWUHAN,
KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO”
(………………………)
Contact person: Globila Nurika (081235181803)
Lampiran 7
LEMBAR KUESIONER WAWANCARA WARGA
“EVALUASI PROGRAM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT MENUJU KELURAHAN
OPEN DEFECATION FREE DI KELURAHAN DAWUHAN,
KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO”
IDENTITAS WILAYAH
Kecamatan : Situbondo
Kelurahan : Situbondo
Lingkungan :
Banjar (RT/RW) :
Nomor Urut :
Nomor Kuesioner :
Petunjuk:
Jawablah semua pertanyaan dengan jawaban yang jujur dan benar.
Jawaban isi ditulis dengan huruf kapital, jawaban memilih dilingkari dan
jawaban pilihan dengan memberikan tanda centang pada setiap jawaban
yang sesuai.
A. INFORMASI UMUM
1. Tanggal survei : /April/2015
2. Nama responden :
3. Jenis kelamin responden : 1. Laki-laki 2. Perempuan
B. INFORMASI RESPONDEN
1. Berapa umur Anda? _____ tahun
C. VARIABEL INPUT-OUTPUT
PELAKSANAAN PROGRAM STBM PILAR 1 (STOP BABS)
VARIABEL INPUT
Komponen Market-Pendidikan
1. Apa pendidikan terakhir Anda?
a. Tidak sekolah formal
b. SD
c. SMP
d. SMA
e. SMK
f. Universitas/Akademi
Komponen Market-Pekerjaan
2. Apa pekerjaan Anda?
a. Petani (sawah/ladang)
b. Pedagang
c. PNS
d. Swasta
e. Petani (tambak)
f. Pembantu rumah tangga
g. Tidak bekerja
h. Lainnya, sebutkan…….
Komponen Market-Pendapatan
3. Berapa pendapatan Anda/Kepala Keluarga setiap bulan?
a. < Rp 1.107.000,00
b. ≥ Rp 1.107.000,00
Komponen Market-Pengetahuan
4. Apakah yang dimaksut dengan stop BABS (Buang Air Besar
Sembarangan)?
a. Buang Air Besar hanya di jamban sehat bukan di lingkungan
terbuka (sungai, kebun, ladang, parit dan sebagainya).
b. Buang Air Besar di jamban sehat dan di lingkungan terbuka
(sungai, kebun, ladang, parit dan sebagainya).
5. Apakah anda mengetahui program STBM (Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat)?
a. Ya
b. Tidak (lanjut pertanyaan no. C8)
6. Apakah yang dimaksut dengan program STBM?
a. Program yang bertujuan mewujudkan perilaku masyarakat yang
hygiene dan saniter secara mandiri.
b. Program yang bertujuan mewujudkan perilaku masyarakat yang
hygiene dan saniter dengan bantuan dari pemerintah.
Komponen Method
7. Apa saja kegiatan program STBM dari pemerintah (Puskesmas atau
Kelurahan) yang Anda ketahui dan telah anda dapatkan?
o Penyuluhan
o Arisan jamban
o Lainnya, sebutkan………..
VARIABEL OUTPUT
Komponen Jumlah Sarana Jamban Sehat
8. Apakah Anda memiliki jamban?
a. Ya
b. Tidak (lanjut pertanyaan no. D1 )
9. Jenis jamban apa yang Anda miliki?
a. Jamban jongkok leher angsa
b. Jamban duduk leher angsa
c. Plengsengan
d. Cemplung tertutup
e. Lainnya, sebutkan…………….
10. Sejak kapan Anda memiliki jamban tersebut?
a. 0-12 bulan yang lalu
b. 1-5 tahun yang lalu
c. 6-10 tahun yang lalu
d. Lebih dari 10 tahun yang lalu
11. Kemana tempat penyaluran buangan akhir tinja?
a. Tangki septik
b. Pipa sewer
c. Cubluk/lubang tanah
d. Langsung ke saluran drainase
e. Sungai/danau/pantai/laut
f. Kolam/sawah
g. Kebun/tanah lapang
h. Lainnya, sebutkan…………………….
VARIABEL INPUT
Komponen Machine
12. Bagaimana cara anda mendapatkan peralatan untuk membangun/membuat
jamban tersebut?
a. Mandiri/membangun sendiri
b. Gotong royong bersama warga
c. Bantuan dari pemerintah (lanjut pertanyaan no. D1)
Komponen Money
13. Berapa biaya yang digunakan untuk membangun/membuat jamban
tersebut?
a. <Rp 200.000,00
b. Rp 200.000,00 – Rp 500.000,00
c. >Rp 500.000,00
Komponen Material
14. Bagaimana cara Anda mendapatkan bahan/material untuk
membangun/membuat jamban?
a. Mudah didapatkan
b. Sulit didapatkan
D. VARIABEL OUTPUT-OUTCOME
PEMBUANGAN TINJA DAN LIMBAH/LUMPUR TINJA
VARIABEL OUTCOME
Komponen Stop BABS
1. Dimana anggota keluarga yang sudah dewasa bila ingin buang air besar?
o Jamban pribadi
o MCK/WC umum
o Ke WC “helicopter” di empang/kolam
o Ke sungai/pantai/laut
o Ke kebun/pekarangan rumah
o Ke selokan/parit/got
o Ke lubang galian
o Lainnya, sebutkan……………….
2. Apakah terdapat anak usia 0-5 tahun (balita) dalam keluarga Anda?
a. Ya b. Tidak (lanjut pertanyaan no. D5)
3. Apakah anak balita di rumah Anda masih terbiasa Buang Air Besar di
lantai, di kebun, di jalan, di selokan/got atau di sungai?
a. Ya, sering
b. Ya, kadang-kadang
c. Tidak, Tidak biasa
4. Ibu biasanya membuang tinja (kotoran) anak balita kemana?
o Ke WC/jamban
o Ke tempat sampah
o Ke kebun/pekarangan/jalan
o Ke sungai/selokan/got/pantai/laut
o Lainnya, sebutkan………………….
5. Apakah masih ada orang di luar anggota keluarga Ibu/Bapak yang sering
Buang Air Besar di tempat terbuka (seperti kebun, halaman, sungai,
pantai, laut, selokan/got, saluran irigasi)?
o Anak laki-laki umur 5-12 tahun
o Anak perempuan umur 5-12 tahun
o Remaja laki-laki
o Remaja perempuan
o Laki-laki dewasa
o Perempuan dewasa
o Laki-laki tua
o Perempuan tua
o Masih ada tapi tidak tahu/jelas siapa
o Lainnya, sebutkan………………….
o Tidak ada
VARIABEL OUTPUT
Komponen Tidak Terlihat Tinja Manusia
6. Apakah pernah terlihat tinja (kotoran) manusia di lingkungan rumah Anda
(sungai/kebun/selokan/tempat lainnya) dalam satu bulan terakhir?
a. Ya b. Tidak
E. VARIABEL OUTCOME
PERILAKU HYGIENE
F. VARIABEL IMPACT
KEJADIAN PENYAKIT DIARE
Komponen Diare
1. Kapan waktu paling dekat anggota keluarga terkena diare?
a. Hari ini
b. Kemarin
c. 1 minggu terakhir
d. 1 bulan terakhir
e. 3 bulan terakhir
f. 6 bulan terakhir
g. Lebih dari 6 bulan terakhir
h. Tidak pernah (Lanjut observasi jamban keluarga)
2. Siapa anggota keluarga terakhir yang menderita diare?
o Anak-anak balita
o Anak-anak non balita
o Anak remaja laki-laki
o Anak remaja perempuann
o Orang dewasa laki-laki
o Orang dewasa perempuan
Lampiran 8
LEMBAR OBSERVASI RUANGAN JAMBAN/WC/KLOSET WARGA
“EVALUASI PROGRAM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT MENUJU KELURAHAN
OPEN DEFECATION FREE DI KELURAHAN DAWUHAN,
KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO”
Petunjuk:
Jawablah semua pertanyaan sesuai dengan kejadian yang terlihat
sebenarnya di lingkungan. Jawaban isi ditulis dengan huruf kapital dan
jawabam memilih dilingkari.
Lampiran 9
LEMBAR KUESIONER WAWANCARA
FASILITATOR KELURAHAN PROGRAM STBM
“EVALUASI PROGRAM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT MENUJU
KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE DI KELURAHAN
DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO”
Petunjuk:
Jawablah semua pertanyaan dengan jawaban yang jujur dan benar.
Jawaban isi ditulis dengan huruf kapital, jawaban memilih dilingkari dan
jawaban pilihan dengan melingkari setiap jawaban yang sesuai.
A. INFORMASI UMUM
1. Tanggal survei : /April/2015
2. Nama responden :
3. Jenis kelamin responden : 1. Laki-laki 2. Perempuan
B. INFORMASI RESPONDEN
1. Berapa usia Anda? _____ tahun
2. Apa pekerjaan Anda?
a. Petani (sawah/ladang)
b. Pedagang
c. PNS
d. Swasta
e. Petani (tambak)
f. Pembantu rumah tangga
g. Tidak bekerja
h. Lainnya, sebutkan…….
C. VARIABEL INPUT
Pelaksanaan Program STBM Pilar 1 (Stop BABS)
Komponen Man
1. Apa pendidikan terakhir Anda?
a. Tidak sekolah formal
b. SD
c. SMP
d. SMA
e. SMK
f. Universitas/Akademi
2. Apakah yang dimaksut dengan program STBM?
a. Program yang bertujuan mewujudkan perilaku masyarakat yang
hygienes dan saniter secara mandiri dengam menggunakan metode
pemicuan.
Komponen Money
9. Dari mana asal sumber dana yang digunakan untuk membangun sarana
jamban sehat oleh warga Kelurahan Dawuhan?
a. Hanya berasal dari swadaya mayarakat.
b. Berasal dari swadaya masyarakat dan ada bantuan dari pemerintah.
Komponen Method
10. Bagaimana kegiatan untuk penciptaan lingkungan yang kondusif yang
telah dilakukan oleh fasilitator untuk Kelurahan Dawuhan?
a. Menghasilkan komitmen pemerintah, kebijakan daerah dan
peraturan daerah, terbentuknya lembaga koordinasi, adanya tenaga
fasilitator, adanya sistem pemantauan hasil kinerja program.
b. Hanya menghasilkan salah satu atau sebagian dari komitmen
pemerintah, kebijakan daerah dan peraturan daerah, terbentuknya
lembaga koordinasi, adanya tenaga fasilitator, adanya sistem
pemantauan hasil kinerja program.
Komponen Material
13. Apakah ada kebijakan atau peraturan yang berkaitan dengan pelaksanaan
program STBM?
a. Ya, sebutkan………………………………………………………..
b. Tidak ada
c. Tidak tahu
14. Apakah ada kebijakan atau peraturan yang menghambat pencapaian tujuan
program STBM?
a. Ya, sebutkan………………………………………………………..
b. Tidak ada
c. Tidak tahu
15. Apakah ada pedoman pelaksanaan program STBM di Kelurahan Dawuhan
yang digunakan oleh fasilitator?
a. Ya, sebutkan………………………………………………………..
b. Tidak ada
16. Bagaimana cara masyarakat mendapatkan bahan/material untuk
membangun/membuat jamban sehat di Kelurahan Dawuhan?
a. Mudah didapatkan
b. Sulit didapatkan
Komponen Technology
17. Apakah ada dukungan pemerintah dalam tekhnologi tepat guna untuk
pelaksanaan program STBM di Kelurahan Dawuhan?
a. Ya, sebutkan………………………………………………………..
b. Tidak ada
Komponen Time
18. Sejak kapan program STBM telah diberlakukan oleh pemerintah di
Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten
Situbondo?.....................................................................................................
Komponen Information
19. Apakah ada dukungan pemerintah dalam penggunaan media komunikasi,
informasi dan edukasi kepada masyarakat Kelurahan Dawuhan untuk
pelaksanaan program STBM?
a. Ya, sebutkan………………………………………………………..
b. Tidak ada
D. VARIABEL PROSES
Pelaksanaan Program STBM Pilar 1 (Stop BABS)
Komponen Pemicuan
20. Bagaimana perumusan perencanaan program STBM di Kelurahan
Dawuhan?
a. Dilakukan oleh fasilitator
b. Dilakukan oleh fasilitator bersama masyarakat
c. Tidak dilakukan
21. Apakah ada kegiatan pemantauan perubahan perilaku stop BABS dalam
pelaksanaan program STBM di Kelurahan Dawuhan?
a. Ada, berapa kali…………………..
b. Tidak ada
22. Apakah ada kegiatan evaluasi atau penilaian hasil perubahan perilaku stop
BABS dalam pelaksanaan program STBM di Kelurahan Dawuhan?
a. Ada, berapa kali?…………………..
b. Tidak ada
23. Apakah dalam kegiatan kegiatan evaluasi tersebut melibatkan masyarakat
di Kelurahan Dawuhan?
a. Ya
b. Tidak ada
24. Apakah setiap pelaksanaan dan hasil kegiatan dicatat dan dilaporkan?
a. Ya
b. Tidak ada
Komponen Pendampingan
25. Apakah ada kegiatan pendampingan yang dilakukan kepada masyarakat
dalam pelaksanaan program STBM di Kelurahan Dawuhan?
a. Ada
b. Tidak ada
Komponen Advokasi
26. Apakah ada kegiatan advokasi kepada pemerintah dalam pelaksanaan
program STBM (stop BABS) di Kelurahan Dawuhan?
a. Ada
b. Tidak ada (lanjut pertanyaan 28)
27. Apakah hasil dari kegiatan advokasi yang dilaksanakan oleh fasilitator
kepada pemerintah dalam pelaksanaan program STBM (stop BABS)?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
E. VARIABEL OUTPUT
Pelaksanaan Program STBM Pilar 1 (Stop BABS)
Komponen Penerapan Sanksi, Peraturan Atau Upaya Lain Oleh Masyarakat
Untuk Mencegah Kejadian BABS
28. Apakah ada sanksi/peraturan untuk mencegah perilaku BABS dalam
pelaksanaan program STBM di Kelurahan Dawuhan?
a. Ada, sebutkan……………………………………………………….
b. Tidak ada
Komponen Upaya Atau Strategi yang Jelas Untuk Dapat Mencapai Sanitasi
Total
30. Apakah ada upaya atau strategi yang jelas untuk dapat mencapai sanitasi
total di Kelurahan Dawuhan?
a. Ada, apa saja?……………………………………………………...
b. Tidak ada
Lampiran 10
LEMBAR OBSERVASI LINGKUNGAN KELURAHAN DAWUHAN
“EVALUASI PROGRAM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT MENUJU KELURAHAN
OPEN DEFECATION FREE DI KELURAHAN DAWUHAN,
KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO”
Lampiran 11
DOKUMENTASI PENELITIAN
Lampiran 12