Anda di halaman 1dari 166

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

SKRIPSI

EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO,
KABUPATEN SITUBONDO

Oleh :

GLOBILA NURIKA
NIM. 101111138

UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
SURABAYA
2015

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Tim Penguji Skripsi


Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dan
diterima untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM.)
pada tanggal 25 Juni 2015

Mengesahkan,
Universitas Airlangga
Fakultas Kesehatan Masyarakat

Dekan,

Prof. Dr. Tri Martiana, dr., M.S.


NIP. 195603031987012001

Tim Penguji
1. Dr. Y. Denny Ardyanto W., Ir., M.S.
2. Corie Indria Prasasti, S.KM., M.Kes.
3. Ahmad, S.KM., M.Kes.

Skripsi ii MASYARAKAT
EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS GLOBILA NURIKA
MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar


Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM.)
Departemen Kesehatan Lingkungan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga

Oleh:

GLOBILA NURIKA
NIM. 101111138

Surabaya, 27 Juli 2015

Mengetahui, Menyetujui,

Ketua Departemen Pembimbing,

Sudarmaji, S.KM., M.Kes. Corie Indria Prasasti, S.KM., M.Kes.


NIP. 197212101997021001 NIP.198105102005012001

Skripsi iii MASYARAKAT


EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS GLOBILA NURIKA
MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

SURAT PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Globila Nurika


NIM : 101111138
Program Studi : Kesehatan Masyarakat
Fakultas : Kesehatan Masyarakat
Jenjang : Sarjana (S1)

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan


skripsi saya yang berjudul :

EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE DI KELURAHAN
DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO

Apabila suatu saat nanti terbukti melakukan tindakan plagiat, maka saya akan
menerima sanksi yang telah ditetapkan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Surabaya, 29 Juli 2015

Globila Nurika
NIM. 101111138

Skripsi iv MASYARAKAT
EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS GLOBILA NURIKA
MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga dapat terselesaikan skripsi dengan judul EVALUASI
PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT MENUJU
KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE DI KELURAHAN
DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
sebagai salah satu persyaratan akademis dalam rangka menyelesaikan kuliah
di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
Skripsi ini menjabarkan alasan dan metode untuk melakukan evaluasi
program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) khususnya pilar 1 (Stop
Buang Air Besar Sembarangan) menuju status desa atau kelurahan ODF
(Open Defeation Free) serta melihat dampaknya pada kejadian penyakit di
Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo. Sehingga,
dari hasil evaluasi ini dapat diketahui komponen input, process, output,
outcome dan impact dari program yang selanjutnya disusun rekomendasi
sebagai feedback untuk pelaksanaan program selanjutnya. Banyaknya
masyarakat yang masih melakukan BAB sembarangan di suatu
desa/kelurahan akan menyebabkan rendahnya sanitasi lingkungan sekitar dan
dapat menimbulkan beberapa penyakit yang diakibatkan kontaminasi tinja
yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui sistem pencernaan.
Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada Ibu Corie Indria Prasasti, S.KM., M.Kes.,
selaku dosen pembimbing yang telah memberikan petunjuk, koreksi serta
saran hingga terwujudnya skripsi ini.
Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan pula kepada yang
terhormat :
1. Prof. Dr. Tri Martiana, dr., M.S., selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Airlangga.
2. Bapak Sudarmaji, S.KM., M.Kes., selaku Ketua Departemen Kesehatan
Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
3. Bapak Syaiful sebagai penanggung jawab program STBM Dinas
Kesehatan Kabupaten Situbondo.
4. Ibu Mardah sebagai anggota bidang lingkungan Puskesmas Situbondo.
5. Bapak Sumaryono sebagai lurah Kelurahan Dawuhan.
6. Responden penelitian, yaitu masyarakat Kelurahan Dawuhan, Kecamatan
Situbondo, Kabupaten Situbondo yang telah bersedia untuk menjadi
responden dalam penelitian ini.
7. Orang tua dan adik yang selalu memberi doa dan dukungan baik moril
maupun fisik.
Semoga Allah SWT memberikan pahala atas segala amal yang telah
diberikan dan semoga skripsi ini berguna berguna baik bagi diri sendiri
maupun pihak lain yang memanfaatkan.

Surabaya, Juli 2015

Skripsi v MASYARAKAT
EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS GLOBILA NURIKA
MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

ABSTRACT

Community Led Total Sanitation is integrated intervention effort through


total sanitation approach which consist of 5 pillars. This focuses on the ODF
as the main pillar which become the entry point to total sanitation and the
attempt to cut the chain of people’s waste-product contamination in the
drinking water and food. The objectives of the study to evaluate Community
Led Total Sanitation (CLTS) program towards the village of Open Defecation
Free (ODF) in the Village of Dawuhan, Sub-district of Situbondo, Regency
of Situbondo.
This was a cross sectional study with quantitative and descriptive
approach. The total amount of sampling taken in this research is 4 people for
facilitator. For family groups by applying probability sampling, multistage
random sampling, is 124 people. The technique of data collection are taken
through interview, observation and collection of secondary data in the
Regencial Health Service, village office and Puskesmas.
CLTS program in the Village of Dawuhan belong to unsuccessful
category. It refers to the result of questioner data recapitulation, indicating
score 22,5, which was taken through interview and observation to the people-
owned toilet. In addition, the result of interviewing facilitator of CLTS
program reaches score 21. It is needed to increase variables of input, process,
output and outcome.
CLTS program towards ODF status in the Village of Dawuhan is
unsuccessful. The local government is suggested to give full support to the
development of proper technology of CLTS program. Facilitator is suggested
to increase knowledge, to develop side-direction activity to villagers and to
undertake efforts which support each other. Villagers are suggested to be
accustomed to defecating on healthy latrine, washing hand by using soap and
increase hygiene behavior in toilet.

Keywords : Community Lead Total Sanitation, Open Defecation Free ,


healthy latrine

Skripsi vi MASYARAKAT
EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS GLOBILA NURIKA
MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

ABSTRAK

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat adalah upaya intervensi terpadu


melalui pendekatan sanitasi total yang terdiri dari lima pilar. Fokus pertama
dilakukan adalah pada pilar pertama yaitu stop BABS yang merupakan pintu
masuk menuju sanitasi total serta sebagai upaya untuk memutus rantai
kontaminasi kotoran manusia terhadap air baku minum dan makanan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi program Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) menuju kelurahan Open Defecation Free (ODF) di
Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo.
Penelitian ini dilaksanakan dengan rancangan cross sectional dengan
menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Besar sampel yang
digunakan untuk populasi fasilitator program STBM adalah total population
yaitu sebanyak 4 orang. Untuk populasi warga yang diambil dengan
menggunakan probability sampling yaitu multistage random sampling adalah
124 KK. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara wawancara,
observasi serta penelusuran data sekunder Dinas Kesehatan, Kelurahan dan
Puskesmas.
Program STBM di Kelurahan Dawuhan termasuk dalam kategori “kurang
berhasil”. Nilai hasil rekapitulasi data kuesioner wawancara dan observasi
ruangan jamban milik warga yaitu dengan nilai 22,5. Sedangkan berdasarkan
kuesioner wawancara fasilitator program STBM yaitu dengan nilai 21.
Variabel yang perlu ditingkatkan meliputi variabel input, process, output dan
outcome.
Program STBM untuk mencapai status ODF di Kelurahan Dawuhan
masih kurang berhasil. Saran yang dapat diberikan kepada pemerintah adalah
memberikan dukungan dalam pengembangan teknologi tepat guna program
STBM. Saran kepada fasilitator adalah meningkatkan pengetahuan, kegiatan
pendampingan warga serta upaya-upaya yang saling mendukung satu dengan
yang lain. Saran kepada warga adalah membiasakan untuk BAB hanya di
jamban sehat, cuci tangan pakai sabun dan meningkatkan upaya hygiene di
jamban.

Kata kunci : Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, Open Defecation Free,


jamban sehat

Skripsi vii MASYARAKAT


EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS GLOBILA NURIKA
MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
HALAMAN PERSETUJUAN iii
HALAMAN PERNYATAAN TENTANG iv
ORISINALITAS v
KATA PENGANTAR vi
ABSTRACT vii
ABSTRAK viii
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ARTI 1
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 8
1.2 Identifikasi Masalah 10
1.3 Pembatasan dan Rumusan Masalah 11
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 11
1.4.1 Tujuan umum 11
1.4.2 Tujuan khusus 12
1.4.3 Manfaat penelitian 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 13
2.1 Evaluasi Program 13
2.1.1 Pengertian evaluasi program 14
2.1.2 Tujuan evaluasi program 14
2.1.3 Macam evaluasi program 15
2.1.4 Formulasi sumber dan jenis informasi
yang dibutuhkan 17
2.2 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 17
2.2.1 Sejarah STBM 18
2.2.2 Pengertian STBM 19
2.2.3 Pilar STBM 20
2.2.4 Pilar pertama Stop BABS 21
2.2.5 Pelaksanaan dan strategi program STBM 24
2.2.6 Tanggung jawab dan peran pemerintah 25
2.3 Pembangunan Jamban Sehat 28
2.4 Desa atau Kelurahan ODF 29
2.5 Penyakit Akibat Kontaminasi Tinja 30
2.5.1 Diare 31
2.5.2 Penyakit demam tifoid 32
2.5.3 Paratifoid 32
2.5.4 Disentri 32
2.5.5 Kolera 33

Skripsi viii MASYARAKAT


EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS GLOBILA NURIKA
MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

2.5.6 Penyakit cacing 33


2.5.7 Hepatitis viral 34
2.5.8 Penyakit gastrointestinal 35
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL 35
3.1 Kerangka Konseptual 36
3.2 Penjelasan Kerangka Konseptual 39
BAB IV METODE PENELITIAN 39
4.1 Jenis dan Rancang Bangun Penelitian 39
4.2 Populasi Penelitian 40
4.3 Sampel, Cara Penentuan, Cara Pengambilan
Sampel dan Besar Sampel 40
4.3.1 Sampel 40
4.3.2 Cara penentuan sampel 40
4.3.3 Cara pengambilan sampel 42
4.3.4 Besar sampel 44
4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian 44
4.4.1 Lokasi penelitian 44
4.4.2 Waktu penelitian 44
4.5 Variabel, Cara Pengukuran dan Definisi
Operasional 59
4.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 59
4.6.1 Teknik pengumpulan data 61
4.6.2 Instrumen pengumpulan data 61
4.7 Teknik Analisis Data 62
BAB V HASIL PENELITIAN 62
5.1 Gambaran Umum Kelurahan Dawuhan dan
Responden Penelitian 62
5.1.1 Gambaran umum Kelurahan Dawuhan 62
5.1.2 Gambaran umum responden penelitian 64
5.2 Masukan (Input) Program STBM (Stop
BABS) Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan
Situbondo, Kabupaten Situbondo 65
5.2.1 Man 65
5.2.2 Money 67
5.2.3 Method 69
5.2.4 Material 70
5.2.5 Market 74
5.2.6 Machine 74
5.2.7 Technology 75
5.2.8 Time 75
5.2.9 Informtaion 76
5.3 Proses (Process) Program STBM (Stop
BABS) Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan
Situbondo, Kabupaten Situbondo 76
5.3.1 Pemicuan 78
5.3.2 Pendampingan 78

Skripsi ix MASYARAKAT
EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS GLOBILA NURIKA
MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

5.3.3 Advokasi 79
5.4 Keluaran (Output) Program STBM (Stop
BABS) Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan
Situbondo, Kabupaten Situbondo 84
5.5 Efek (Outcome) Program STBM (Stop BABS)
Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan
Situbondo, Kabupaten Situbondo 88
5.6 Dampak (Impact) Program STBM (Stop
BABS) Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan
Situbondo, Kabupaten Situbondo 90
5.7 Rekomendasi Berdasarkan Hasil Identifikasi
Setiap Variabel Program STBM (Stop BABS) 96
BAB VI PEMBAHASAN 96
6.1 Gambaran Umum Kelurahan Dawuhan dan
Responden Penelitian 97
6.2 Masukan (Input) Program STBM (Stop BABS)
Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan
Situbondo, Kabupaten Situbondo 105
6.3 Proses (Process) Program STBM (Stop BABS)
Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan
Situbondo, Kabupaten Situbondo 107
6.4 Keluaran (Output) Program STBM (Stop
BABS) Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan
Situbondo, Kabupaten Situbondo 109
6.5 Efek (Outcome) Program STBM (Stop BABS)
Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan
Situbondo, Kabupaten Situbondo 111
6.6 Dampak (Impact) Program STBM (Stop
BABS) Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan
Situbondo, Kabupaten Situbondo 112
6.7 Rekomendasi Berdasarkan Hasil Identifikasi
Setiap Variabel Program STBM (Stop BABS) 115
BAB VII PENUTUP 115
7.1 Kesimpulan 117
7.2 Saran 119
DAFTAR PUSTAKA 122
LAMPIRAN

Skripsi x MASYARAKAT
EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS GLOBILA NURIKA
MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

1.1 Data Kumulatif Nasional Monitoring Kabupaten 5


Terverifikasi ODF di Provinsi Jawa Timur
Tahun 2006-2014
1.2 Data Program Monitoring Evaluasi Program 9
STBM dan Kejadian Diare di Kecamatan
Situbondo Tahun 2014
4.1 Variabel, Cara Pengukuran dan Definisi 44
Operasional Penelitian
5.1 Distribusi Responden Menurut Umur Di 63
Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,
Kabupaten Situbondo
5.2 Distribusi Responden Menurut Pekerjaan Di 64
Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,
Kabupaten Situbondo
5.3 Distribusi Warga Menurut Tingkat Pendidikan 71
Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,
Kabupaten Situbondo
5.4 Distribusi Warga Menurut Pekerjaan Di 71
Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,
Kabupaten Situbondo
5.5 Pengetahuan Warga tentang Program STBM dan 73
Stop BABS Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan
Situbondo, Kabupaten Situbondo
5.6 Jumlah Jamban Sehat Permanen (JSP) Warga Di 80
Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,
Kabupaten Situbondo
5.7 Waktu Kepemilikan Jamban Warga Di 81
Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,
Kabupaten Situbondo
5.8 Tempat Warga BAB Di Kelurahan Dawuhan, 85
Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo
5.9 Waktu Kejadian Diare Warga Di Kelurahan 89
Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten
Situbondo
5.10 Kasus Diare dan Perilaku BABS Warga Di 89
Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,
Kabupaten Situbondo
5.11 Nilai Rekapitulasi Variabel Program STBM 91
Berdasarkan Wawancara dan Observasi Pada
Warga

Skripsi xi MASYARAKAT
EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS GLOBILA NURIKA
MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Nomor Judul Tabel Halaman

5.12 Nilai Rekapitulasi Variabel Program STBM 93


Berdasarkan Wawancara Pada Fasilitator

Skripsi xii MASYARAKAT


EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS GLOBILA NURIKA
MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman

1.1 Jumlah Desa atau Kelurahan dan Desa atau 4


Kelurahan Intervensi STBM Provinsi Di
Indonesia Tahun 2013
1.2 Cakupan Desa atau Kelurahan Claim ODF 7
Tahun 2012-2014 Di Kabupaten Situbondo
2.1 Strategi Pelaksanaan Program STBM 22
2.2 Proses Pemindahan kuman Penyakit dari Tinja 30
Manusia
3.1 Kerangka Konseptual Penelitian Evaluasi 35
Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Menuju Kelurahan Open Defecation Free Di
Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,
Kabupaten Situbondo

Skripsi xiii MASYARAKAT


EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS GLOBILA NURIKA
MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran Halaman

1. Sertifikat Etik Penelitian Kesehatan 122


2. Surat Ijin Penelitian Badan Kesatuan Bangsa dan 123
Politik Kabupaten Situbondo
3. Surat Ijin Penelitian Fakultas Kesehatan 125
Masyarakat Universitas Airlangga
4. Penjelasan Sebelum Persetujan (PSP) Warga 126
5. Penjelasan Sebelum Persetujuan (PSP) Fasiliator 128
6. Informed Consent Pernyataan Persetujuan Ikut 130
Penelitian
7. Lembar Kuesioner Wawancara Warga 131
8. Lembar Observasi Ruangan Jamban/WC/Kloset 137
Warga
9. Lembar Kuesioner Wawancara Fasilitator 139
Kelurahan Program STBM
10. Lembar Observasi Lingkungan Kelurahan Dawuhan 144
11. Dokumentasi Penelitian 145
12. Laporan KK dan Laporan Kependudukan LAMPID 148
Kelurahan Dawuhan

Skripsi xiv MASYARAKAT


EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS GLOBILA NURIKA
MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ARTI

Daftar Arti Lambang


% = Persen
/ = Atau
≤ = Kurang dari sama dengan
≥ = Lebih dari sama dengan
< = Kurang dari
> = Lebih dari
2
km = Kilo meter perssegi

Daftar Singkatan
BAB = Buang Air Besar
BABS = Buang Air Besar Sembarangan
RPJMN = Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
CFR = Case Fatality Rate
CLTS = Community Led Total Sanitation
CTPS = Cuci Tangan Pakai Sabun
ISSDP = Indonesia Sanitation Sector Development Program
KK = Kepala Keluarga
KLB = Kejadian Luar Biasa
LSM = Lembaga Swadaya Masyarakat
MCK = Mandi Cuci Kakus
MDGs = Millenium Development Goals
NGO = Non Government Organization
OD = Open Defecation
ODF = Open Defecation Free
PAMM-RT = Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga
Pamsimas = Penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat
Permenkes = Peraturan menteri kesehatan
Pergub = Peraturan gubernur
PHBS = Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
PNS = Pegawai Negeri Sipil
PRA = Participatory Rural Appraisal
Puskesmas = Pusat kesesatan masyarakat
Restra = Rencana strategis
RI = Republik Indonesia
RPJMD = Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
SK = Surat Keputusan
SPAL = Saluran Pembuangan Air Limbah
RT = Rukun Tetangga
RW = Rukun Warga
SD = Sekolah Dasar

Skripsi xv MASYARAKAT
EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS GLOBILA NURIKA
MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

SMA = Sekolah Menengah Atas


SMK = Sekolah Menengah Kejuruan
SMP = Sekolah Menengah Pertama
STBM = Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
SToPS = Sanitasi Total Pemasaran Sanitasi
UMK = Upah Minimal Kota/Kabupaten
UNICEF = United Nations Emergency Children's Fund
TSSM = Total Sanitation and Sanitation Marketing
VERC’s = Village Education Resource
VHA = Vitus Hepatitis A
WC = Water Closet
WHO = World Health Organization
WSLIC = Water and Sanitation for Low Income Communities
WSP-World Bank = Water Sanitation Program –World Bank

Daftar Arti
and = Dan

Skripsi xvi MASYARAKAT


EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS GLOBILA NURIKA
MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sanitasi dasar adalah sanitasi minimum yang diperlukan untuk

menyediakan lingkungan sehat yang memenuhi syarat kesehatan yang

menitikberatkan pada pengawasan berbagai faktor lingkungan yang

mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Salah satu sarana sanitasi dasar

yang dimaksudkan adalah jamban sehat (Dinas Kesehatan Provinsi Jatim,

2013). Hasil studi ISSDP pada tahun 2006 menunjukkan angka masyarakat

Indonesia yang masih berperilaku buang air besar selain ke jamban sehat

diantaranya ke sungai, sawah, kolam, kebun dan lingkungan terbuka

sebesar 47% (Kementerian Kesehatan RI, 2008). Proporsi dalam populasi

dunia, Indonesia menduduki tingkat teratas kedua setelah India yaitu

sebanyak 58.000.000 orang yang masih melakukan perilaku open

defecation (WHO, 2010). Grafik pencapaian desa ODF di Indonesia

menunjukkan persentase angka desa yang belum berstatus ODF sebesar

87% atau sebanyak 50.533 desa (Kementerian Kesehatan RI, 2014).

Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan suatu kebijakan dalam

menyikapi masalah lingkungan yang terjadi dan berpotensi menyebabkan

penyakit. Kebijakan tersebut merupakan Strategi Nasional Sanitasi Total

Berbasis Masyarakat sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis

1
Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA
MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2

Masyarakat sebagai upaya intervensi terpadu melalui pendekatan sanitasi

total. Strategi nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah

aksi terpadu untuk menurunkan angka kejadian penyakit menular berbasis

lingkungan diantaranya adalah diare, serta meningkatkan perilaku

higienitas dan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia (Direktorat

Jendral Penyehatan Lingkungan, 2013). STBM dibangun oleh lima pilar

dalam pencapaian tujuannya. Kelima pilar tersebut meliputi Stop Buang

Air Besar Sembarangan (BABS), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS),

Pengolahan Air Minum dan Makanan Tingkat Rumah Tangga (PAMM-

RT, pengamanan sampah rumah tangga, dan pengamanan limbah cair

rumah tangga (Kementerian Kesehatan RI, 2014).

Fokus pertama dilakukan pada pilar pertama yaitu stop BABS yang

merupakan pintu masuk menuju sanitasi total serta sebagai upaya untuk

memutus rantai kontaminasi kotoran manusia terhadap air baku minum,,

makanan dan tanah. Program ini lebih menekankan pada perubahan

perilaku kelompok masyarakat dengan metode pemicuan. Pemicuan

dilaksanakan dengan cara fasilitasi kepada masyarakat dalam upaya

memperbaiki keadaan sanitasi di lingkungan hingga mencapai kondisi

ODF.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009

tentang Kesehatan pada pasal 163 ayat (1), (2) dan (3), pemerintah

memiliki tanggung jawab untuk menyediakan lingkungan sehat, salah

satunya adalah pada lingkungan pemukiman. Lingkungan sehat merupakan

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3

suatu kondisi terbebas dari air dan makanan yang terkontaminasi yang

dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Salah satu kegiatan yang dapat

menimbulkan kontaminasi air dan makanan pada lingkungan pemukiman

adalah perilaku BABS warga. Kegiatan Open Defecation Free atau BAB

hanya di jamban sehat merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan

untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai pemrintah dalam menyediakan

lingkungan sehat di lingkungan pemukiman melalui program sanitasi total.

Tujuan tersebut yaitu peningkatan perilaku sanitasi lingkungan di

masyarakat secara keseluruhan dari BAB sembarangan menuju masyarakat

memiliki dan bererilaku BAB hanya di jamban sehat. Suatu desa atau

kelurahan dikatakan berstatus Open Defecation Free (ODF) apabila

seluruh keluarga yang ada di desa atau kelurahan tersebut sudah

mengakses ke jamban yang sehat (Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, 2013).

Hal ini sejalan dengan target pemerintah dalam RPJMN tahun 2010-2014

yaitu peningkatan angka stop BABS menjadi 100% dan presentase

penduduk menggunakan jamban sehat sebesar 75% di tahun 2014

(Direktorat Jendral Penyehatan Lingkungan, 2013).

Apabila suatu desa atau kelurahan belum mampu mencapai status

ODF, hal tersebut dapat memungkinkan terjadinya kontaminasi tinja

manusia pada air, tanah, makanan serta perkembangbiakan lalat.

Kontaminasi tinja manusia tersebut sangatlah berpotensi untuk

menimbulkan terjadinya penyakit di masyarakat. Penyakit yang dapat

terjadi diantaranya adalah diare, deman tifoid, paratiroid, disentri, kolera,

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
4

penyakit cacing, hepatitis viral, dan beberapa penyakit infeksi

gastrointestinal lain, serta infeksi parasit lain (Chandra, 2007).

Sumber: Direktorat Jendral Penyehatan Lingkungan, 2013


Gambar 1.1 Jumlah Desa atau Kelurahan dan Desa atau Kelurahan
Intervensi STBM Provinsi di Indonesia Tahun 2013

Gambar 1.1 menunjukkan terdapat 3 provinsi dengan jumlah desa atau

kelurahan terbanyak yaitu sekitar 6.000 - diatas 8.000 desa atau kelurahan.

Ketiga provinsi tersebut yaitu Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan

NAD. Ketiga provinsi tersebut juga menjadi perhatian utama dalam

percepatan program STBM pemerintah Republik Indonesia (Direktorat

Jendral Penyehatan Lingkungan, 2013). Jawa Timur merupakan salah satu

provinsi dari ketiga provinsi yang menjadi perhatian utama dalam

percepatan program STBM pemerintah Republik Indonesia. Provinsi Jawa

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
5

Timur tersebut memiliki persentase desa STBM kurang dari 50% dengan

jumlah penduduk terbanyak dibandingkan dengan 2 (dua) provinsi lainnya

yaitu sebanyak 38.363.195 jiwa pada tahun 2013 (Badan Pusat Statistik

Provinsi Jawa Timur, 2014). Sejak tahun 2006 hingga 2014 diketahui

terdapat 4 kabupaten atau kota yang ada di Provinsi Jawa Timur yang telah

berstatus sebagai Kabupaten ODF. Kabupaten atau kota tersebut meliputi

Kota Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten

Pacitan. Data monitoring kabupaten ODF di Jawa Timur pada tahun 2006

sampai 2014 disajikan dalam tabel 1.1.

Tabel 1.1 Data Kumulatif Nasional Monitoring Kabupaten Terverifikasi


ODF di Provinsi Jawa Timur Tahun 2006-2014
No. Kabupaten Pemicuan Verified ODF
Desa pemicuan/ % Desa ODF %
Total Desa
1. Bangkalan 67/281 24 13 19,4
2. Banyuwangi 111/217 51,2 29 26,1
3. Blitar 40/248 16,1 4 10
4. Bojonegoro 429/430 99,8 99 23,1
5. Bondowoso 169/220 76,8 11 6,5
6. Gresik 224/356 62,9 131 58,5
7. Jember 109/248 44 11 10,1
8. Jombang 274/306 89,5 50 18,2
9. Kediri 72/344 20,9 18 25
10. Kota Batu 15/24 62,5 5 33,3
11. Kota Blitar 7/21 33,3 1 14,3
12. Kota Kediri 46/46 100 11 23,9
13. Kota Madiun 27/27 100 27 100
14. Kota Malang 11/57 19,3 3 27,8
15. Kota Mojokerto 11/18 61,1 2 18,2
16. Kota Pasuruan 5/34 14,7 1 20
17. Kota Probolinggo 23/29 79,3 1 4,3
18. Kota Surabaya 29/160 18,1 3 10,3
19. Lamongan 216/474 45,6 150 69,4
20. Lumajang 205/205 100 79 38,5
21. Madiun 99/206 48,1 6 6,1
22. Magetan 235/235 100 235 100

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
6

Lanjutan tabel 1.1

Tabel 1.1 Data Kumulatif Nasional Monitoring Kabupaten Terverifikasi


ODF di Provinsi Jawa Timur Tahun 2006-2014
No. Kabupaten Pemicuan Verified ODF
Desa pemicuan/ % Desa ODF %
Total Desa
23. Malang 150/390 38,5 3 2
24. Mojokerto 139/304 45,7 4 2,9
25. Nganjuk 212/284 74,7 26 12,3
26. Ngawi 217/217 100 217 100
27. Pacitan 170/171 99,4 171 100
28. Pamekasan 157/189 83,1 83 52,9
29. Pasuruan 320/365 87,7 12 3,8
30. Ponorogo 92/305 30,2 29 31,5
31. Probolinggo 127/330 38,5 16 12,6
32. Sampang 58/186 31,2 8 13,8
33. Sidoarjo 350/352 99,4 15 4,3
34. Situbondo 120/136 88,2 1 0,8
35. Sumenep 78/332 23,5 10 12,8
36. Trenggalek 157/157 100 36 22,9
37. Tuban 132/328 40,2 2 1,5
38. Tulungagung 85/271 31,4 8 9,4
Sumber: Direktorat Penyehatan Lingkungan, http://stbm-indonesia.org/monev/

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa Kabupaten Situbondo merupakan salah

satu dari kabupaten di provinsi Jawa Timur yang hingga pada tahun 2014

belum dapat mencapai status ODF kabupaten. Jumlah desa yang desa yang

terverifikasi ODF di Kabupaten Situbondo hanya sebanyak 1 desa. Jumlah

tersebut merupakan jumlah dengan persentase terendah jika dibandingkan

dengan jumlah pemicuan yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah

Kabupaten Situbondo di 120 desa atau kelurahan yang ada di Kabupaten

Situbondo.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
7

Sumber: Data Olahan Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, 2012-2014


Gambar 1.2 Cakupan Desa atau Kelurahan Claim ODF Tahun 2012-2014
Di Kabupaten Situbondo

Gambar 1.2 menunjukkan peningkatan jumlah desa atau kelurahan

yang bersatus claim ODF namun di Kabupaten Situbondo. Peningkatan

jumlah desa atau kelurahan ODF terjadi pada tahun 2013-2014 yaitu hanya

sebanyak 5 desa atau kelurahan dari 136 desa atau kelurahan yang telah

ODF, namun masih dalam proses verifikasi oleh tim verifikasi. Jumlah

desa claim ODF di Kabupaten Situbondo mengalami perkembangan

peningkatan yang cukup lambat dalam kurun waktu 2 tahun. Desa atau

kelurahan tersebut meliputi 1 desa di Kecamatan Jangkar; 1 desa di

Kecamatan Panji, dan 3 desa di Kecamatan Sumbermalang. Hal ini

menunjukkan bahwa Kabupaten Situbondo memiliki cakupan desa claim

ODF pada tahun 2014 sebesar 3,68% sehingga Kabupaten Situbondo

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
8

untuk kedepannya masih membutuhkan perhatian lebih dalam upaya

peningkatan persentase penduduk berperilaku ODF.

1.2 Identifikasi Masalah

Kecamatan Situbondo merupakan kecamatan yang menjadi pusat

pemerintahan Kabupaten Situbondo. Kepadatan penduduk di Kecamatan

Situbondo berada di peringkat kedua tertinggi setelah Kecamatan Besuki

yaitu 1.723,03 per km2, namun persentase kepemilikan sarana sanitasi

dasar berupa jamban sehat jauh lebih rendah yaitu 45,96% pada tahun

2012 jika dibandingkan dengan Kecamatan Besuki (Dinkes Kabupaten

Situbondo, 2013). Persentase tersebut menjadikan Kecamatan Situbondo

berada pada peringakat ke 16 dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten

Situbondo dalam hal kepemilikian sarana sanitasi dasar jamban sehat.

Kecamatan Situbondo dengan jumlah 6 desa atau kelurahan serta jumlah

sumber daya/ fasilitator terlatih di Puskesmas Kecamatan Situbondo untuk

program STBM sebanyak 4 orang juga belum mampu untuk mencapai

status ODF di salah satu desa atau kelurahannya. Data monitoring evaluasi

program STBM dan kejadian diare di Kecamatan Situbondo disajikan

dalam tabel 1.2.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
9

Tabel 1.2 Data Program Monitoring Evaluasi Program STBM dan


Kejadian Diare di Kecamatan Situbondo Tahun 2014
No. Desa atau Jumlah Progres Progres Kasus
Kelurahan Kepala Jamban Open Diare
Keluarga Sehat Defecation
(KK) Permanen (OD)
(JSP)
1. Dawuhan 3886 3077 762 425
2. Patokan 3448 2616 735 324
3. Kotakan 1565 893 613 250
4. Olean 1659 1114 452 202
5. Talkandang 1538 1090 405 179
6. Kalibagor 948 624 281 197
Sumber: Puskesmas Kecamatan Situbondo, 2015a

Kegiatan pemicuan di Kecamatan Situbondo juga telah dilakukan

hanya pada 1 kelurahan yaitu di Kelurahan Dawuhan pada tahun 2013.

Data Puskesmas Kecamatan Situbondo tahun 2014 pada tabel 1.2

menunjukkan bahwa Kelurahan Dawuhan masih memiliki jumlah

penduduk dan jamban sehat permanen yang terbagun paling banyak jika

dibandingkan dengan 5 desa atau kelurahan lainnya. Jumlah perilaku open

defecation terbanyak terdapat juga di Kelurahan Dawuhan. Jumlah

perilaku OD yang masih banyak di Kelurahan Dawuhan tersebut diiringi

dengan banyaknya kasus diare yang terjadi. Hal tersebut dibuktikan

dengan jumlah kasus diare di Kelurahan Dawuhan yang tertinggi jika

dibandingkan dengan 5 desa atau kelurahan lainnya.

Berdasarkan teori Blum yang menyatakan adanya interaksi antara

perilaku yang tidak sehat menyebabkan lingkungan yang tidak sehat pula

sehingga akan menyebabkan terjadinya gangguan terhadap kesehatan

masyarakat yang ada disekitarnya (Notoatmodjo, 2010 b). Perilaku BABS

dapat mengkontaminasi air, tanah serta makanan. Penyakit yang dapat

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
10

terjadi sebagai akibat dari kontaminasi tinja manusia tersebut salah satunya

adalah penyakit diare. Berdasarkan penjelasan tabel 1.2, perlu dilakukan

evaluasi program STBM terutama pada fokus program stop BABS dengan

berpedoman pada Permenkes RI nomer 3 tahun 2014 tentang Sanitasi

Total Berbasis Masyarakat sehingga dapat dirumuskan rekomendasi

sebagai perbaikan program STBM selanjutnya untuk mencapai status ODF

Kelurahan Dawuhan.

1.3 Pembatasan dan Rumusan Masalah

Program STBM teridiri dari 5 pilar yaitu Stop Buang Air Besar

Sembarangan (BABS), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Pengolahan Air

Minum dan Makanan Tingkat Rumah Tangga (PAMM-RT), pengamanan

sampah rumah tangga, dan pengamanan limbah cair rumah tangga. Pada

penelitian ini hanya dibatasi mengevaluasi program pilar satu STBM yaitu

stop BABS sebagai indikator ketercapaian status desa ODF. Kegiatan

evaluasi dilakukan dengan melihat ketersediaan sumber daya yang ada

pada program stop BABS, sehingga penelitian evaluasi ini dilakukan

dengan menggunakan pendekatan sistem yaitu mengevaluasi komponen

sistem (input, process, output, outcome dan impact) dari program STBM

di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo.

Rumusan masalah penelitian ini yaitu bagaimana hasil evaluasi program

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) menuju kelurahan Open

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
11

Defecation Free di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,

Kabupaten Situbondo?

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan umum

Mengevaluasi program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

menuju kelurahan Open Defecation Free di Kelurahan Dawuhan,

Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo.

1.4.2 Tujuan khusus

1. Menganalisis masukan (input) program STBM (stop BABS) di

Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo.

2. Menganalisis proses (process) program STBM (stop BABS) di

Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo.

3. Menganalisis keluaran (output) program STBM (stop BABS) di

Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo.

4. Menganalisis efek (outcome) program STBM (stop BABS) di

Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo.

5. Menganalisis dampak (impact) program STBM (stop BABS) di

Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo.

6. Menyusun rekomendasi berdasarkan hasil identifikasi setiap variabel

yaitu input, process, output, outcome, dan impact program STBM

(stop BABS) di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,

Kabupaten Situbondo.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
12

1.4.3 Manfaat penelitian

1. Bagi peneliti

1. Sebagai sarana untuk mempelajari program nasional (program

STBM terutama stop BABS) yang dicanangkan oleh

pemerintah untuk kesehatan masyarakat.

2. Sebagai sarana untuk manambah pengetahuan dan pengalaman

di bidang ilmu kesehatan lingkungan khususnya mengenai

evaluasi program STBM (stop BABS) untuk pencapaian desa

ODF.

2. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo dan Puskesmas

Situbondo

1. Sebagai sarana informasi tentang hasil evaluasi program

program STBM (stop BABS) yang dijalankan di Kelurahan

Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo.

2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk merumuskan

kebijakan mengenai program STBM (stop BABS) untuk

pencapaian status desa ODF.

3. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat

Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat digunakan sebagai

bahan bacaan dan studi perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Evaluasi Program

2.1.1 Pengertian evaluasi program

Evaluasi merupakan suatu proses yang kompleks dengan mencari

faktor-fakor yang berhubungan dengan aktivitas dan keefektifan dari

program atau kebijakan dengan tujuan untuk menilai suatu keberhasilan,

pemberian rekomendasi atau solusi dari masalah yang terjadi dalam

menghambat keberhasilan dari suatu program sehingga terbentuk program

yang efektif dan pada akhirnya mencapai target yang direncanakan diawal.

Dalam kegiaan evaluasi tidak hanya dilakukan pengumpulan data atau

melihat hubungan antara input dari program dan output, melainkan melihat

keberhasilan suau program hingga pada komponen efek dan akibat yang

ditimbulkan dari suatu program. Evaluasi adalah suatu penilaian terhadap

pelaksanaan suatu program kerja beserta hasilnya yang dilakukan secara

menyeluruh secara sistematik dan membandingkan hasil dengan kriteria

atau tujuan yang telah ditetapkan sebagai langkah pengambilan keputusan

(Supriyanto dan N. A. Damayanti, 2007).

Sama halnya dengan kegiatan evaluasi program lainnya, evaluasi

program STBM juga perlu dilaksanakan sejak awal perencanaan, saat

pelaksanaan dan pada saat hasilnya telah ada. Hal ini bertujuan untuk

mengetahui gambaran secara keseluruhan terkait upaya yang telah

13
Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA
MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
14

dilakukan dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Adanya

program evaluasi dapat digunakan untuk mengetahui kesesuaian antara

pelaksanaan dan hasil program dengan target capaian yang direncanakan

serta ditetapkan diawal dan untuk mengetahui adanya peluang, hambatan

serta kendala yang dihadapi sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan dan

perbaikan program yang akan datang (Jayanti, 2012).

2.1.2 Tujuan evaluasi program

Tujuan diadakannya suatu evaluasi pada suatu program tergantung

pada pihak yang memerlukan informasi hasil dari kegiatan evaluasi

tersebut. Pada dasarnya, evaluasi dilakukan dengan tujuan, yaitu

(Supriyanto dan N. A. Damayanti, 2007):

1. Sebagai alat untuk memperbaiki kebijaksanaan pelaksanaan program

dan perencanaan program yang akan datang.

2. Sebagai alat untuk memperbaiki alokasi dana, daya dan manajemen

(resources) saat ini dan di masa mendatang.

3. Memperbaiki pelaksanaan dan perencanaan kembali suatu program.

2.1.3 Macam evaluasi program

Macam evaluasi program secara umum dapat dibedakan atas dua jenis,

yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif merupakan

kegiatan evaluasi yang dilakukan pada tahap pelaksanaan program atau

pada saat program masih berjalan dengan tujuan memperbaiki program

dengan memberikan umpan balik (feedback) demi pencapaian target

diakhir program. Evaluasi formatif dapat dilakukan setiap saat selama

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
15

program berjalan. Sedangkan evaluasi sumatif merupakan kegiatan

evaluasi yang dilakukan untuk melihat hasil keseluruhan dari suatu

program yang telah selesai. Hasil dari evaluasi sumatif adalah penilaian

keberhasilan program yaitu membandingkan dengan target capaian yang

telah ditetapkan diawal program.

2.1.4 Formulasi sumber dan jenis informasi yang dibutuhkan

Semua informasi yang masuk perlu dianalisis dan dipilih menurut

kebutuhan dan tujuan dilaksanakan kegiatan evaluasi. Untuk mendapatkan

informasi yang tepat, adekuat dan sesuai dengan tujuan evaluasi, dapat

digunakan beberapa pendekatan. Salah satu pendekatan tersebut adalah

pendekatan sistem (system approach). Komponen yang ada pada sistem

adalah input, proses, output, effect atau outcome dan impact atau dampak.

Berikut penjelasan dari setiap komponen sistem (Supriyanto dan N. A.

Damayanti, 2007):

1. Masukan (input)

Input merupakan komponen atau unsur program yang diperlukan,

termasuk komponen resources yang berupa 6M 2T 1I yaitu Man,

Money, Method, Market, Material, Machine, Technology, Time dan

Information. Dalam suatu program kesehatan, komponen masukan ini

berisi unsur-unsur yang diperlukan termasuk informasi masalah

kesehatan, sumber daya hingga Sistem Kesehatan Nasional yang harus

dikembangkan.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
16

2. Proses (process)

Proses merupakan kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan

kebijaksanaan serta sesuai dengan strategi umum atau operasional. Hal

ini mengenai frekuensi kegiatan, siapa yang terlibat di dalam masing-

masing program. Sub sistem proses dipandang dari sudut manajemen

merupakan pelaksanaan dari fungsi manajemen seperti perencanaan,

pelaksanaan dan penilaian.

3. Keluaran (output)

Keluaran merupakan kegiatan yang telah dilaksanakan (dalam jumlah

dan waktu) sesuai dengan target yang ditetapkan, diukur hasil

pencapaian dari program. Masalah ada pada hasil kerja (keluaran, efek

dan dampak), maka penyebab masalah ada pada upaya orgranisasi

(proses dan masukan).

4. Efek (outcome)

Efek merupakan suatu hasil yang dapat diamati mengenai perubahan

sikap maupun tingkah laku yang telah terjadi atau dicapai. Hal ini

biasanya disebut dengan primary changes (knowledge dan affective)

dan behaviour changes (psikomotor dan perilaku).

5. Dampak (impact)

Informasi yang dikaitkan dengan status kesehatan dan menurunnya

masalah kesehatan.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
17

2.2 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

2.2.1 Sejarah STBM

STBM merupakan adopsi dari keberhasilan pembangunan sanitasi

total dengan menerapkan model CLTS (Communiy Lead Total Sanitation).

Pendekatan CLTS berasal dari evaluasi oleh Kamal Kar mengenai

WaterAid dari VERC’s (Village Education Resource). Hasil dari evaluasi

adalah penemuan pendekatan CLTS dengan metode PRA pada tahun 2000.

Sejak tahun 2000, melalui pelatihan langsung oleh Kamal Kar dan

dukungan dari banyak lembaga serta dibantu dengan kunjungan lintas

negara, CLTS telah menyebar ke organisasi lain di Bangladesh dan negara

lain di Asia Selatan dan Asia Tenggara, Afrika, Amerika Latin dan Timur

Tengah. Lembaga atau instansi yang mensponsori pelatihan ini oleh Kamal

Kar antara lain the WSP-World Bank, Care, Concern, WSLIC II (Water

and Sanitation for Low Income Communities in Indonesia), the Bill and

Melinda Gates Foundation-supported Total Sanitation and Sanitation

Marketing project in East Java, the Social Fund for Development in

Yemen, the Irish NGO Vita Refugee Trust International working in

Ethiopia, Plan International dan UNICEF (Kar and R. Chambers, 2008).

Pemerintah Indonesia melakukan uji coba implementasi CLTS di 6

kabupaten di Indonesia pada tahun 2006 dikarenakan perilaku masyarakat

Indonesia masih berperilaku buang air besar sembarangan yang

memberikan kontribusi terhadap terjadinya KLB diare nasional tahun 2006

dengan CFR (Case Fatality Rate) sebesar 2,53. Pada Juni 2006,

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
18

Departemen Kesehatan mendeklarasikan pendekatan CLTS sebagai

strategi nasional untuk program sanitasi. Pada September 2006, program

WSLIC memutuskan untuk menerapkan pendekatan CLTS sebagai

pengganti pendekatan dana bergulir di seluruh lokasi program (36

kabupaten). Pada saat yang sama, beberapa LSM mulai mengadopsi

pendekatan ini. Mulai Januari sampai Mei 2007, Pemerintah Indonesia

bekerja sama dengan Bank Dunia merancang proyek Pamsimas di 115

kabupaten. Program ini mengadopsi pendekatan CLTS dalam

rancangannya (Kementerian Kesehatan RI, 2008).

Bulan Juli 2007 menjadi periode yang sangat penting bagi

perkembangan CLTS di Indonesia karena pemerintah bekerja sama dengan

Bank Dunia mulai mengimplementasikan sebuah proyek yang mengadopsi

pendekatan sanitasi total bernama Total Sanitation and Sanitation

Marketing (TSSM) atau Sanitasi Total dan Pemasaran Sanitasi (SToPS).

Pada tahun 2008 diluncurkannya Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

(STBM) sebagai strategi nasional Keputusan Menteri Kesehatan RI tahun

2008.

2.2.2 Pengertian STBM

Menurut Permenkes RI Nomor 03 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total

Berbasis Masyarakat, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah

pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui

pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan. Strategi Nasional

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah aksi terpadu untuk

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
19

menurunkan angka kejadian penyakit menular berbasis lingkungan

diantaranya adalah diare, serta meningkatkan perilaku higienitas dan

kualitas kehidupan masyarakat Indonesia. Sanitasi Total Berbasis

Masyarakat (STBM) adalah pendekatan, strategi dan program untuk

merubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat

dengan metode pemicuan.

2.2.3 Pilar STBM

Pilar STBM adalah perilaku higienis dan saniter yang digunakan

sebagai acuan dalam penyelenggaraan STBM. Pilar STBM tersebut

tercantum dalam pasal 3 ayat 2 Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis

Masyarakat terdiri atas perilaku:

1. Stop Buang Air Besar Sembarangan (stop BABS), yaitu suatu kondisi

ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar

sembarangan.

2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), merupakan perilaku cuci tangan

dengan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir.

3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT),

merupakan suatu proses pengolahan, penyimpanan dan pemanfaatan

air minum dan pengelolaan makanan yang aman di rumah tangga.

4. Pengamanan sampah rumah tangga, merupakan kegiatan

pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-ulangan atau

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
20

pembuangan dari material sampah dengan cara yang tidak

membahayakan kesehatan masyarakat dan lingkungan.

5. Pengamanan limbah cair rumah tangga, suatu kegiatan yang bertujuan

untuk menghindari terjadinya genangan air limbah yang berpotensi

menimbulkan penyakit berbasis lingkungan.

2.2.4 Pilar pertama stop BABS

Stop BABS adalah kondisi ketika setiap individu dalam suatu

komunitas tidak lagi melakukan perilaku buang air besar sembarangan

yang berpotensi penyebarkan penyakit. Perilaku stop BABS diikuti

dengan pemanfaatan sarana sanitasi yang saniter berupa jamban sehat.

Saniter merupakan kondisi fasilitas sanitasi yang memenuhi standar dan

persyaratan kesehatan yaitu (Kementerian Kesehatan RI, 2014).

1) Tidak mengakibatkan terjadinya penyebaran langsung bahan-bahan

yang berbahaya bagi manusia akibat pembuangan kotoran manusia.

2) Dapat mencegah vektor pembawa untuk menyebar penyakit pada

pemakai dan lingkungan sekitarnya.

Jamban sehat merupakan salah satu sarana sanitasi yang efektif untuk

memutus mata rantai penularan penyakit. Jamban sehat harus dibangun,

dimiliki dan digunakan oleh keluarga dengan penempatan (di dalam rumah

atau di luar rumah) yang mudah dijangkau oleh penghuni rumah. Terkait

dengan penilaian kinerja program STBM, maka diperlukan indikator yang

dapat dijadikan acuan dalam penilaiannya. Indikator pilar pertama (stop

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
21

BABS) yang digunakan sebagai acuan adalah target RPJMN tahun 2010-

2014 dan target MDGs tahun 2015, yaitu :

1. Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat sebesar 75%

pada tahun 2014 (RPJMN 2010-2014).

2. Persentase penduduk stop BABS sebesar 100% pada tahun 2014

(RPJMN 2010-2014).

3. Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak

berkelanjutan sebesar 60,36% pada tahun 2014 dan 62,41% pada

tahun 2015 (MDGs 2015).

2.2.5 Pelaksanaan dan strategi program STBM

Penyelenggaraan program STBM dilakukan dengan cara pemicuan

yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, kader, relawan dan/atau masyarakat

yang telah berhasil mengembangkan STBM. Kegiatan pemicuan diarahkan

untuk memberikan kemampuan dalam merencanakan perubahan perilaku,

memantau terjadinya perubahan perilaku serta mengevaluasi hasil

perubahan perilaku. Strategi penyelenggaraan STBM meliputi 3

komponen yang saling mendukung satu dengan yang lain yaitu penciptaan

lingkungan yang kondusif, peningkatan kebutuhan sanitasi, dan

peningkatan penyediaan akses sanitasi. Apabila salah satu dari komponen

STBM tersebut tidak ada maka proses pencapaian 5 pilar STBM tidak

akan berjalan maksimal (Kar and R. Chambers, 2008).

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
22

Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 3 Tahun 2014


Gambar 2.1 Strategi Pelaksanaan Program STBM

Komponen penciptaan lingkungan yang kondusif mencakup advokasi

kepada pemerintah, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan dalam

mengembangkan komitmen bersama untuk melembagakan program

pembangunan sanitasi perdesaan, yang diharapkan akan menghasilkan:

1) Komitmen pemerintah daerah untuk menyediakan sumber daya untuk

melaksanakan program STBM yang dinyatakan dalam surat

kepeminatan.

2) Kebijakan daerah dan peraturan daerah mengenai program sanitasi

seperti keputusan bupati, peraturan daerah, RPJMD, Renstra dan lain-

lain.

3) Terbentuknya lembaga koordinasi yang mengarusutamakan sektor

sanitasi, yang menghasilkan peningkatan anggaran sanitasi daerah

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
23

serta koordinasi sumber daya dari pemerintah maupun non

pemerintah.

4) Adanya tenaga fasilitator, pelatih STBM dan program peningkatan

kapasitas.

5) Adanya sistem pemantauan hasil kinerja program serta proses

pengelolaan pembelajaran.

Komponen peningkatan kebutuhan sanitasi merupakan upaya

sistematis untuk mendapatkan perubahan perilaku yang higienis dan

saniter, berupa:

1) Pemicuan perubahan perilaku.

2) Promosi dan kampanye perubahan perilaku hygiene dan sanitasi.

3) Penyampaian pesan melalui media massa dan media komunikasi

lainnya.

4) Mengembangkan komitmen masyarakat dalam perubahan perilaku.

5) Memfasilitasi terbentuknya tim kerja masyarakat.

6) Mengembangkan mekanisme penghargaan terhadap masyarakat atau

institusi.

Komponen peningkatan penyediaan akses sanitasi secara khusus

diprioritaskan untuk meningkatkan dan mengembangkan percepatan

penyediaan akses dan layanan sanitasi yang layak dalam rangka membuka

dan mengembangkan pasar sanitasi perdesaan, yaitu :

1) Mengembangkan opsi teknologi sarana sanitasi yang sesuai kebutuhan

dan terjangkau.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
24

2) Menciptakan dan memperkuat jejaring pasar sanitasi perdesaan.

3) Mengembangkan mekanisme peningkatan kapasitas pelaku pasar

sanitasi.

2.2.6 Tanggung jawab dan peran pemerintah

Dalam mendukung penyelenggaraan STBM, pemerintah, pemerintah

daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota bertanggung jawab

dalam (Kementerian Kesehatan RI, 2014):

1) Penyusunan peraturan dan kebijakan teknis.

2) Fasilitasi pengembangan teknologi tepat guna.

3) Fasilitasi pengembangan penyelenggaraan STBM.

4) Pelatihan teknis bagi tenaga pelatih.

5) Penyediaan panduan media komunikasi, informasi dan edukasi.

Peran pemerintah dalam mendukung penyelenggaraan STBM, yaitu:

1) Melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas program.

2) Menyiapkan materi pelatihan teknis bagi tenaga pelatih.

3) Melakukan pemantauan dan evaluasi.

4) Melakukan kajian, penelitian dan pengembangan.

Peran pemerintah daerah provinsi dalam mendukung penyelenggaraan

STBM, yaitu:

1) Melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas program, jejaring kerja

dan kemitraan.

2) Melaksanakan pelatihan teknis bagi tenaga pelatih kabupaten/kota.

3) Melakukan pemantauan dan evaluasi kabupaten/kota.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
25

4) Menetapkan skala prioritas pembinaan wilayah kabupaten/kota dalam

penerapan STBM.

5) Menyediakan materi media komunikasi, informasi dan edukasi.

Peran pemerintah daerah kabupaten/kota dalam mendukung

penyelenggaraan STBM, yaitu:

1) Menetapkan skala prioritas wilayah untuk penerapan STBM.

2) Melakukan koordinasi lintas sektor dan lintas program, jejaring kerja

dan kemitraan dalam rangka pengembangan penyelenggaraan STBM.

3) Melaksanakan pelatihan teknis bagi petugas dan masyarakat

kecamatan dan/atau desa/kelurahan.

4) Melakukan pemantauan dan evaluasi.

5) Menyediakan materi media komunikasi, informasi dan edukasi.

2.3 Pembangunan Jamban Sehat

Jamban sehat adalah fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk

memutus rantai penularan penyakit (Kementerian Kesehatan RI, 2008).

Jamban sehat merupakan fasilitas pembuangan tinja yang:

1) Mencegah kontaminasi ke badan air.

2) Mencegah kontak antara manusia dan tinja.

3) Membuat tinja tersebut tidak dapat dihinggapi lalat atau serangga

vektor lainnya, serta binatang liar atau binatang peliharaan.

4) Mencegah buangan dari bau yang tidak sedap.

5) Konstruksi dudukan dibuat dengan baik dan aman.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
26

Kotoran manusia berupa tinja dapat mencemari lingkungan yaitu air

dan tanah. Cemaran tinja di lingkungan dapat menimbulkan masalah

kesehatan di masyarakat. Untuk mengatasi masalah tersebut, membagun

dan menggunakan jamban untuk buang air besar merupakan hal yang

paling penting untuk dilakukan. Kesehatan tidak selalu menjadi alasan

utama yang diinginkan oleh seseorang dalam meningkatkan sanitasi

lingkungan yang salah satunya adalah pembuatan jamban. Ada pula

keinginan lainnya yaitu (Conant and P. Fadem, 2008):

1. Privacy, jamban dapat menjadi hal yang begitu sederhana seperti

lubang yang dalam di kebun, namun kebutuhan yang ingin didapatkan

selanjutnya adalah menciptakan sebuah keleluasaan pribadi atau

kebebasan yang merupakan hal sangat penting dari pembangunan

suatu jamban. Jamban yang baik adalah jamban yang memiliki

perlindungan baik dengan adanya sebuah pintu untuk memberikan

kebebasan bagi seseorang saat menggunakannya.

2. Safety, untuk sebuah jamban yang aman hendaknya dibangun secara

baik dan pada tempat yang aman pula. Jika jamban dibangun pada

tempat yang sangat jauh dari rumah atau pada tempat yang terisolasi

maka tidak menutup kemungkinan hal tersebut dirasa membahayakan

untuk digunakan terutama bagi kaum wanita.

3. Comfort, seseorang akan merasa nyaman dalam menggunakan jamban

dengan tempat yang nyaman untuk duduk atau jongkok dan cukup

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
27

terlindungi untuk berdiri atau bahkan merasa terlindungi dari hujan

maupun angin jika jamban berada di luar rumah.

4. Cleanliness, jika jamban kotor dan bau maka tidak ada satupun orang

yang mau untuk menggunakannya.

5. Respect, secara tidak langsung dengan kepemilikan jamban akan

memberikan status dan kehormatan pada setiap pemiliknya. Hal

tersebut dapat menjadi alasan penting bagi seseorang untuk

mengeluarkan uang dan usaha untuk membangun jamban.

Standar dan persyaratan kesehatan bangunan jamban terdiri dari

(Kementerian Kesehatan RI, 2014):

1) Bangunan atas jamban (dinding dan/atau atap) harus berfungsi untuk

melindungi pemakai dari gangguan cuaca dan gangguan lainnya.

2) Bangunan tengah jamban, terdapat 2 (dua) bagian bangunan tengah

jamban, yaitu: (1) lubang tempat pembuangan kotoran (tinja dan urin)

yang saniter dilengkapi oleh konstruksi leher angsa. Pada konstruksi

sederhana (semi saniter), lubang dapat dibuat tanpa konstruksi leher

angsa, tetapi harus diberi tutup. (2) Lantai jamban terbuat dari bahan

kedap air, tidak licin dan mempunyai saluran untuk pembuangan air

bekas ke SPAL.

3) Bangunan bawah, merupakan bangunan penampungan, pengolah dan

pengurai kotoran/tinja yang berfungsi mencegah terjadinya

pencemaran atau kontaminasi dari tinja melalui vektor pembawa

penyakit, baik secara langsung maupun tidak langsung. Terdapat 2

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
28

(dua) macam bentuk bangunan bawah jamban, yaitu tangki septik dan

cubluk.

2.4 Desa atau Kelurahan ODF

ODF merupakan suatu kondisi ketika setiap individu dalam komunitas

tidak buang air besar sembarangan. Suatu desa/kelurahan dapat memiliki

status desa/kelurahan ODF apabila telah dilakukan kegiatan verifikasi

ODF. Verifikasi ODF merupakan yang dilakukan untuk memastikan status

ODF suatu komunitas masyarakat yang menyatakan bahwa secara kolektif

telah terbebas dari perilaku buang air besar sembarangan. Kegiatan

verifikasi ini diperlukan untuk memastikan bahwa perubahan perilaku di

masyarakat benar-benar terjadi dan berkelanjutan. Indikator suatu

desa/kelurahan dikatakan telah mencapai status ODF adalah (Kementerian

Kesehatan RI, 2014 ):

1) Semua masyarakat telah BAB hanya di jamban yang sehat dan

membuang tinja/kotoran bayi hanya ke jamban yang sehat (termasuk

di sekolah).

2) Tidak terlihat tinja manusia di lingkungan sekitar.

3) Ada penerapan sanksi, peraturan atau upaya lain oleh masyarakat

untuk mencegah kejadian BAB di sembarang tempat.

4) Ada mekanisme pemantauan umum yang dibuat masyarakat untuk

mencapai 100% KK mempunyai jamban sehat.

5) Ada upaya atau strategi yang jelas untuk dapat mencapai sanitasi total.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
29

2.5 Penyakit Akibat Kontaminasi Tinja

Tinja merupakan hasil akhir dari proses yang berlangsung dalam

tubuh manusia dimana terjadi pemisahan dan pembuangan zat-zat yang

tidak dibutuhkan oleh tubuh. Ditinjau dari kesehatan lingkungan, tinja

dapat menjadi masalah apabila dalam pembuangannya tidak baik dan

sembarangan. Buang air besar sembarangan dapat mengakibatkan

kontaminasi pada air, tanah, udara, makanan dan perkembangbiakan lalat.

Penyakit yang dapat terjadi akibat kontaminasi tersebut antara lain diare,

deman tifoid, paratiroid, disentri, kolera, penyakit cacing, hepatitis viral

dan beberapa penyakit infeksi gastrointestinal lain, serta infeksi parasit

lain. Pembuangan kotoran manusia yang baik merupakan hal yang

mendasar bagi keserasian lingkungan (Chandra, 2007).

Proses pemindahan kuman penyakit dari tinja yang dikeluarkan

manusia sebagai sumber infeksi sampai ke manusia lain melalui berbagai

perantara, antara lain tangan, lalat, ladang dan air yang kemudian

mengkontaminasi makanan dan minuman sebelum masuk melalui mulut

ke dalam saluran pencernaan (Conant and P. Fadem, 2008). Proses

pemindahan tersebut akan menimbulkan resiko yang sangat besar untuk

terjadinya suatu penyakit yang ditularkan melalui anal (fecal) menuju

mulut (oral). Penyakit tersebut biasanya dikenal dengan penyakit fecal

oral.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
30

Sumber: Conant, J. and P. Fadem, 2008


Gambar 2.2 Proses Pemindahan Kuman Penyakit dari Tinja Manusia

Dengan melihat gambar 2.2, sumber kontaminasi makanan dan

minuman yang berpotensi menyebabkan timbulnya penyakit pada manusia

adalah tinja dari manusia yang berperilaku buang air besar sembarangan

atau tidak di jamban. Dengan demikian, untuk memutus mata rantai

penularan penyakit dapat diatasi dengan memperbaiki sanitasi lingkungan

serta berperilaku tidak buang air besar sembarangan di tempat selain

jamban sehat.

2.5.1 Diare

Diare merupakan perubahan frekuensi dan konsistensi tinja yang

dialami oleh manusia. WHO pada tahun 1984 mendefinisikan diare

sebagai berak air sebanyak tiga kali atau lebih dalam semalam atau 24 jam

(Kunoli, 2013). Penyebab diare dapat dikarenakan virus yaitu rotavirus,

bakteri (Escherichia coli, Shigella sp dan Vibrio Cholera), parasite

(Entamoeba histolytica, Giardia lamblia dan Cryptosporidium), keracunan

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
31

makanan, alergi dan imunodefisiensi. Diare yang dikarenakan oleh bakteri,

terutama Escherichia coli sangat erat kaitannya dengan perilaku BABS.

Hal ini dikarenakan bakteri tersebut merupakan bakteri yang terdapat pada

tinja manusia. Penularan terjadi terutama karena mengkonsumsi makanan

yang terkontaminasi oleh kotoran binatang atau manusia. Diare yang

terjadi secara akut sering ditandai dengan gejala lainnya seperti muntah,

demam, dehidrasi dan gangguan elektrolit. Keadaan tersebut merupakan

gejala infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri dan parasit perut

(Kunoli, 2013).

2.5.2 Penyakit demam tifoid

Demam tifoid atau typhoid fever atau typhus abdomalis adalah

penyakit yang ditularkan melalui makanan dan minuman yang

terkontaminasi oleh kuman Salmonella typhii. Bakteri Salmonella typhii

dapat ditransfer dari urin dan tinja orang yang terinfeksi ke makanan atau

minuman. Transmisi ini disebut dengan fecal oral dalam penularan

penyakit. Saat manusia pembawa bakteri tifus tidak mencuci tangan secara

menyeluruh dengan sabun dan air mengalir setelah buang air kecil atau

buang air besar, maka hal ini akan beresiko menularkan kuman tersebut

kepada orang lain. Penyakit ini juga bisa menyebar melalui tanaman yang

telah dipupuk dengan kotoran manusia yang terkontaminasi dengan bakteri

tifus. Manusia adalah satu-satunya hospes alami untuk Salmonella typhii

(Emmeluth, 2004). Saat kuman Salmonella typhii masuk ke dalam saluran

pencernaan, kuman tersebut kemudian berkembang biak dan masuk ke

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
32

aliran darah. Tubuh akan bereaksi dan akan timbul demam dan gejala lain

seperti nyeri pada perut, nafsu makan menurun, sakit kepala dan lain-lain

(Tapan, 2004).

2.5.3 Paratifoid

Penyakit para tifoid merupakan penyakit yang hapir sama dengan

penyakit demam tifoid. Penyebab penyakit paratifoid yaitu Salmonella

parathipy A, B dan C. Masa inkubasi penyakit paratifoid adalah 1-10 hari

dengan gejala klinis yang sama dengan demam tifoid, namun cenderung

lebih ringan dengan CFR yang lebih rendah (Kunoli, 2013).

2.5.4 Disentri

Penyakit disentri merupakan penyakit diare dan disertai dengan

keluarnya darah. Pada umumnya disebabkan oleh organisme seperti

Eschericia coli, Shigella sp dan sebagainya. Penyakit disentri merupakan

penyakit fecal oral dikarenakan organisme penyebab penyakit tersebut

berada pada tinja manusia. Apabila kondisi sanitasi buruk dengan banyak

manusia yang masih berperilaku BABS maka tidak menutup kemungkinan

penyakit disentri ini akan menjadi KLB di suatu daerah (Yatim, 2001).

2.5.5 Kolera

Kolera merupakan penyakit fecal oral yang disebabkan oleh tinja

manusia yang mengandung bakteri Escherichia coli. Sama halnya dengan

penyakit diare, penyakit kolera juga terjadi perubahan frekuensi dan

konsistensi tinja, namun penyakit kolera merupakan penyakit diare berat.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
33

Pencegahan yang dapat dilakukan adalah memperbaiki sanitasi lingkungan

dan pengolahan makananan dan minuman yang tepat (Tapan, 2004).

2.5.6 Penyakit cacing

Penyakit cacing merupakan penyakit yang ditularkan karena

kontaminasi tinja yang terdapat telur/larva cacing dan dapat menginfeksi

manusia. Terdapat beberapa jenis penyakit cacing yaitu cacing gelang,

cacing tambang, cacing kremi, cacing cambuk dan cacing pita yang dapat

menimbulkan penyakit yang berbeda antara satu cacing dengan cacing

yang lainnya. Salah satu penyakit cacing adalah ankilostomiasis yang

disebabkan oleh cacing tambang (Necator americanus, Ancylostoma

duodenale dan Ancylostoma ceylonicum). Penyakit cacing tersebut dapat

menyerang segala umur. Pada umumnya terjadi gangguan saluran

pencernaan seperti berkurangnya nafsu makan, mual, muntah, diare hingga

dapat terjadi anemia pada infeksi kronis. Cara pencegahan yang efektif

dalam mengatasi masalah penyakit cacing adalah dengan berperilaku

hygiene tidak BAB sembarangan karena penularan penyakit cacing pada

umumnya melalui tinja manusia yang terinfeksi cacing (Natadisastra dan

R. Agoes, 2009).

2.5.7 Hepatitis viral

Penyakit hepatitis terutama hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis

A (VHA) yang dapat ditemukan dalam tinja manusia. Penularan dapat

melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh tinja manusia

yang mengandung virus hepatitis A. penyakit ini biasanya menyerang

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
34

golongan sosial ekonomi rendah dengan sanitasi dan hygiene kurang baik.

Penularan penyakit ini berlangsung cepat dengan gejala demam sedang,

anoreksia, mual, muntah dan gejala tidak khas lainnya selama 2 minggu

yang akan diikuti gejala kuning (Cahyono, 2008).

2.5.8 Penyakit gastrointestinal

Penyakit gastrointestinal disebabkan oleh Helicobacter pylori yaitu

bakteri gram negatif, basil yang berbentuk kurva dan batang. Di negara

berkembang seperti Indonesia, penyakit gastrointestinal ini menginfeksi

lebih banyak pada usia dewasa. Infeksi yang terjadi dapat dikarenakan

menelan organisme tersebut yang berada di dalam tinja manusia. Pada

umumnya, penyakit ini disebabkan sanitasi dan hygiene lingkungan yang

buruk (Priyanto dan S. Lestari, 2008).

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Konseptual

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian Evaluasi Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Menuju Kelurahan Open
Defecation Free Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo
35

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
36

3.2 Penjelasan Kerangka Konseptual

Penelitian evaluatif ini dilakukan dengan menggunakan system

approach (pendekatan sistem) yang melihat komponen input, process,

output, outcome dan impact dari program STBM. Komponen input dan

process menggambarkan kerja program sedangkan komponen output,

outcome dan impact menggambarkan hasil yang diharapkan dari program.

Dasar yang digunakan untuk melakukan penelitian evaluatif ini adalah

tujuan dari program STBM seperti yang tercantum dalam Permenkes RI

Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yaitu

untuk mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter secara

mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya. Uraian kerangka konseptual dalam penelitan ini adalah

sebagai berikut:

1. Input, yang terdiri dari komponen 6M 2T 1I (Man, Money, Material,

Machine, Mehode, Market, Time, Technologi dan Information).

Komponen man yang merupakan fasilitator STBM meliputi jumlah,

pendidikan dan perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan).

Komponen money terdiri dari dana dari masyarakat/swadaya

masyarakat untuk pembuatan jamban. Komponen method terdiri dari

penciptaan lingkungan yang kondusif, peningkatan kebutuhan sanitasi

dan peningkatan penyediaan akses sanitasi. Komponen material terdiri

dari kebijakan STBM, pedoman pelaksanaan STBM dan ketersediaan

material/bahan. Komponen market merupakan sasaran program yaitu

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
37

masyarakat desa yang meliputi pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan

perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan). Komponen machine

merupakan penggunaan mesin yang digunakan untuk pembuatan

jamban. Komponen technology merupakan teknologi tepat guna untuk

pembuatan jamban yang difasilitasi oleh pemerintah. Komponen time

merupakan waktu pertama kali dikenalkan atau dimulainya program

STBM oleh pemerintah kepada masyarakat dan komponen

information merupakan penggunaan media komunikasi, informasi dan

edukasi kepada masyarakat.

2. Process, terdapat tiga proses yang akan dievaluasi yaitu proses

pemicuan yang terdiri dari perencanaan, pemantauan dan evaluasi

serta proses pendampingan dan advokasi.

3. Output, merupakan pencapaian status ODF yang ditentukan dengan 5

indikator diantaranya jumlah sarana jamban sehat, tidak terlihat tinja

manusia di lingkungan, ada penerapan sanksi, peraturan atau upaya

lain oleh masyarakat untuk mencegah kejadian BAB sembarangan,

ada mekanisme pemantauan umum oleh masyarakat dan ada upaya

atau strategi yang jelas untuk dapat mencapai sanitasi total.

4. Outcome, merupakan perilaku hygiene masyarakat yang meliputi stop

BABS, cuci tangan pakai sabun dan hygiene di jamban.

5. Impact, terkait jumlah penyakit yang diakibatkan oleh kontaminasi

tinja manusia seperti diare, demam tifoid, para tifoid, disentri, kolera,

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
38

penyakit cacing, hepatitis viral dan penyakit gastrointestinal pada

masyarakat.

Selain 5 komponen tersebut, dalam kerangka konseptual juga telah

dijelaskan bahwa terdapat faktor-faktor dari luar yang dapat

mempengaruhi variabel process. Variabel process tersebut dapat

dipengaruhi oleh kondisi geografis, lingkungan sosial dan budaya serta

kelembagaan yang ada dalam masyarakat.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis dan Rancang Bangun Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional, dimana peneliti

hanya melaksanakan pengamatan saja pada variabel tanpa melakukan

intervensi. Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode

penelitian deskriptif dengan desain studi cross sectional. Penelitian

deskriptif digunakan dengan tujuan utama membuat gambaran atau

deskripsi tentang keadaan secara objektif atau menggambarkan variabel

penelitian yaitu input, proses, output, outcome dan impact program STBM

dengan status ODF desa. Sedangkan desain studi cross sectional

digunakan karena jenis variabel yaitu input, proses, output, outcome dan

impact program STBM diamati pada satu saat tertentu (Sastroasmoro dan

S. Ismael, 2002).

4.2 Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini terdiri dari populasi warga yang bertempat

tinggal di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten

Situbondo dan tersebar di 4 dusun yaitu Dusun Krajan, Dam, Paaraman

dan Parse sebanyak 4.024 KK dan seluruh fasilitator terlatih Puskesmas

Situbondo untuk program STBM yang berjumlah 4 orang di Kelurahan

Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo.

39

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
40

4.3 Sampel, Cara Penentuan, Cara Pengambilan Sampel dan Besar

Sampel

4.3.1 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah :

1. Sampel responden warga Kelurahan Dawuhan.

2. Sampel responden fasilitator terlatih program STBM Kelurahan

Dawuhan.

4.3.2 Cara penentuan sampel

Penentuan sampel responen warga berdasarkan kriteria inklusi yang

telah ditetapkan sebagai berikut :

1. Satu orang warga Kelurahan Dawuhan yang mewakili satu unit

sample KK berusia minimal 18 tahun.

2. Bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian.

3. Berdomisili di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,

Kabupaten Situbondo yang ditunjukkan dengan Kartu Keluarga.

Penentuan sampel responen warga berdasarkan kriteria eksklusi yang

telah ditetapkan yaitu responden dalam keadaan sakit.

4.3.3 Cara pengambilan sampel

1. Sampel warga Kelurahan Dawuhan

Sampel diambil menggunakan probability sampling yaitu dengan

menggunakan teknik sampling berupa multistage random sampling.

Pemilihan sampel dengan teknik ini dilakukan dengan memilih 2 dusun

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
41

secara random atau cluster random sampling. Setelah itu, peneliti

mengambil sebanyak 3 RT dari kedua dusun tersebut dengan melihat nilai

proporsi jumlah KK. Selanjutnya unit sampel KK pada setiap RT tersebut

dipilih dengan menggunakan teknik systematic random sampling.

Rumus systematic random sampling untuk data proporsi

(Notoatmodjo, 2010 a):

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Total populasi

p = Probabilitas (0,5)

q = 1-p

D = B2/4

2. Sampel fasilitator terlatih program STBM Kelurahan Dawuhan

Sampel diambil adalah seluruh fasilitator terlatih yang menjalankan

kegiatan pemicuan di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,

Kabupaten yang berasal Puskesmas Kecamatan Situbondo yaitu sebanyak

4 orang Situbondo atau total populasi.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
42

4.3.4 Besar sampel

Perhitungan besar sampel untuk responden warga di Kelurahan

Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo adalah sebagai

berikut:

1. Kelurahan Dawuhan terdiri dari 4 dusun yaitu Dusun Krajan, Parse,

Dam dan Paaraman. Ditentukan 2 dusun secara random dan

didapatkan Dusun Dam dengan jumlah KK sebanyak 757 KK dan

Dusun Parse dengan jumlah KK sebanyak 1227 KK.

2. Penentuan 3 RT dari kedua dusun tersebut dilakukan dengan

menghitung proporsi unit sample KK dari kedua dusun tersebut.

Kemudian didapatkan hasil 2 RT untuk Dusun Parse dan 1 RT untuk

Dusun Dam. Dua RT di Dusun Parse meliputi RT 001 RW I sebanyak

58 KK dan RT 003 RW III sebanyak 79 KK yang terpilih secara

random. Satu RT di Dusun Dam yaitu RT 003 dan RW II sebanyak 41

KK yang terpilih secara random.

3. Besar sampel untuk masing-masing RT dengan menggunakan α=0,05

dan nilai p= 0,5 untuk mendapatkan jumlah sampel maksimal adalah:

Jumlah total populasi unit sampel dari 3 RT adalah 178 KK, sehingga

besar sampel penelitian :

n = (178 x 0,5 x 0,5) / (178-1)((0,05)2/4)) + (0,5 x 0,5)

n = 44,5 / (177 x 0,000625) + 0,25)

n = 44,5 / (0,11 + 0,25)

n = 123,611 atau 124 orang responden

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
43

Jumlah responden penelitian keselutuhan adalah sebanyak 124 orang

responden dari 126 unit sample KK yang berbeda. Penentuan besar

sampe setiap RT yang telah terpilih di Dusun Parse dan Dam dihitung

menggunakan rumus proporsi sebagai berikut.

RT 001 RW I Dusun Parse

n = (58/178) x 124

n = 40,405

n = 40 orang responden.

RT 003 RW III Dusun Parse

n = (79/178) x 124

n = 55,034

n = 55 orang responden.

RT 003 RW II Dusun Dam

n = (41/178) x 124

n = 28,562

n = 29 orang responden.

4. Sampel responden dalam penelitian ini sebanyak 124 orang responden

yang berasal dari unit sample 124 KK yang berbeda dan 4 orang

fasilitator STBM terlatih dengan usia minimal 18 tahun, sehingga total

sampel responden sebanyak 128 orang responden.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
44

4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.4.1 Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan

Situbondo, Kabupaten Situbondo.

4.4.2 Waktu penelitian

Waktu penelitian : Oktober 2014 - Juni 2015

Waktu pengambilan data : 10 April – 10 Mei 2015

4.5 Variabel, Cara Pengukuran dan Definisi Operasional

Tabel 4.1 Variabel, Cara Pengukuran dan Definisi Operasional Penelitian


Variabel Definisi Cara Pengukuran Instrumen dan
Operasional Cara
Pengumpulan
Data
Karakteristik Responden
Umur Lama waktu hidup 1. 21-37 tahun Lembar
sejak dilahirkan 2. 38-54 tahun kuesioner dan
hingga waktu 3. 55-71 tahun wawancara
wawancara dengan
dilaksanakan fasilitator dan
(Departemen warga
Pendidikan
Nasional, 2008).
Jenis kelamin Sifat jasmani atau 1. Laki-laki Lembar
rohani yang 2. Perempuan kuesioner dan
membedakan dua wawancara
makhluk sebagai dengan
wanita atau pria fasilitator dan
(Departemen warga
Pendidikan
Nasional, 2008).
Pekerjaan Mata pencaharian 1. Pedagang Lembar
responden warga 2. Pembantu rumah kuesioner dan
yang dijadikan tangga wawancara
pokok penghidupan 3. Petani (sawah/ladang) dengan
atau 4. PNS fasilitator dan
dilakukan untuk 5. Swasta warga

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
45

Lanjutan tabel 4.1

Tabel 4.1 Variabel, Cara Pengukuran dan Definisi Operasional Penelitian


Variabel Definisi Cara Pengukuran Instrumen dan
Operasional Cara
Pengumpulan
Data
mendapatkan nafkah 6. Tidak bekerja
(Departemen 7. Lainnya
Pendidikan
Nasional, 2008).
Variabel Input
Man
Fasilitator
STBM
(a) Jumlah Jumlah fasilitator Jumlah fasilitator terlatih Lembar
program STBM di Puskesmas Situbondo kuesioner dan
yang telah terlatih di yang melakukan program wawancara
Kelurahan Dawuhan, STBM di Kelurahan dengan
Kecamatan Dawuhan, Kecamatan fasilitator
Situbondo, Situbondo, Kabupaten
Kabupaten Situbondo.
Situbondo.
(b) Pendidikan Proses pembelajaran 1. Tidak sekolah formal Lembar
formal yang telah 2. SD kuesioner dan
diselesaikan oleh 3. SMP wawancara
fasilitator. 4. SMA dengan
5. SMK fasilitator
6. Universitas/Akademi
(c) Pengetahuan Pengetahuan tentang Skor 0. Kurang, Lembar
program STBM menjawab pertanyaan kuesioner dan
berdasarkan pengertian STBM wawancara
Permenkes No. 3 selain pilihan (a). dengan
Tahun 2014 tentang Skor 1. Baik, menjawab fasilitator
Sanitasi Total pertanyaan pengertian
Berbasis Masyarakat STBM dengan benar
yaitu pilihan (a)
program yang bertujuan
mewujudkan perilaku
masyarakat yang
higienis dan saniter
secara mandiri.
Pengetahuan tentang Skor 0. Kurang,
pilar pertama menjawab pertanyaan
program STBM stop BABS selain
(stop BABS) jawaban (a).

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
46

Lanjutan tabel 4.1

Tabel 4.1 Variabel, Cara Pengukuran dan Definisi Operasional Penelitian


Variabel Definisi Cara Pengukuran Instrumen dan
Operasional Cara
Pengumpulan
Data
berdasarkan Skor 1. Baik, menjawab
Permenkes RI No. 3 pertanyaan stop BABS
Tahun 2014 tentang dengan jawaban (a)
Sanitasi Total yaitu buang air besar
Berbasis Masyarakat hanya di jamban sehat
bukan di lingkungan
terbuka (sungai, kebun,
ladang, parit dan
sebagainya).
Pengetahuan tentang Skor 0. Kurang, Lembar
hal apa saja yang menjawab sebagian kuesioner dan
ingin dicapai melalui atau tidak menjawab wawancara
program STBM pertanyaan. dengan
berdasarkan Skor 1. Baik, menjawab fasilitator
Permenkes RI No. 3 semua jawaban dengan
Tahun 2014 tentang benar yaitu pilihan 1,2
Sanitasi Total dan 3.
Berbasis Masyarakat
Pengetahuan tentang Skor 0. Kurang,
strategi utama dalam menjawab sebagian
pelaksanaan program atau tidak menjawab
STBM berdasarkan pertanyaan.
Permenkes RI No. 3 Skor 1. Baik, menjawab
Tahun 2014 tentang semua jawaban dengan
Sanitasi Total benar yaitu poin 1,2
Berbasis Masyarakat dan 3.
Pengetahuan tentang Skor 0. Kurang,
pilar dalam program menjawab sebagian atau
STBM berdasarkan tidak menjawab
Permenkes RI No. 3 pertanyaan
Tahun 2014 tentang Skor 1. Baik, menjawab
Sanitasi Total semua jawaban dengan
Berbasis Masyarakat benar yaitu poin 1,2, 3,
4 dan 5.
Money Biaya yang berasal Skor 0. Kurang, tidak Lembar
Dana pembuatan dari masyarakat hanya berasal dari kuesioner dan
jamban yang digunakan swadaya masyarakat wawancara
untuk membangun sendiri. dengan

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
47

Lanjutan tabel 4.1

Tabel 4.1 Variabel, Cara Pengukuran dan Definisi Operasional Penelitian


Variabel Definisi Cara Pengukuran Instrumen dan
Operasional Cara
Pengumpulan
Data
sarana jamban sehat Skor 1. Baik, hanya fasilitator dan
(Kementerian berasal dari swadaya warga
Kesehatan RI,2014). masyarakat sendiri.
Method
(a) Kegiatan yang Skor 0. Kurang, Lembar
Penciptaan mencakup advokasi menghasilkan sebagian kuesioner dan
lingkungan yang kepada pemerintah, atau tidak wawancara
kondusif pemerintah menghasilkan dengan
daerah, dan komitmen pemerintah, fasilitator
pemangku kebijakan daerah dan
kepentingan dalam peraturan daerah,
mengembangkan terbentuknya lembaga
komitmen bersama koordinasi, adanya
untuk tenaga fasilitator,
melembagakan adanya sistem
program pemantauan hasil
pembangunan kinerja program secara
sanitasi perdesaan keseluruhan.
(Kementerian Skor 1. Baik,
Kesehatan RI,2014). menghasilkan
komitmen pemerintah,
kebijakan daerah dan
peraturan daerah,
terbentuknya lembaga
koordinasi, adanya
tenaga fasilitator,
adanya sistem
pemantauan hasil
kinerja program.
(b)
Peningkatan Suatu upaya Skor 0. Kurang, tidak Lembar
kebutuhan sistematis untuk dilakukan 6 upaya kuesioner dan
sanitasi mendapatkan sistematis secara wawancara
perubahan perilaku keseluruhan. dengan
yang higienis dan Skor 1.Baik, fasilitator dan
saniter dalam dilakukannya 6 upaya warga
masyarakat sistematis meliputi:
(Kementerian pemicuan perubahan
Kesehatan RI,2014). perilaku, promosi dan

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
48

Lanjutan tabel 4.1

Tabel 4.1 Variabel, Cara Pengukuran dan Definisi Operasional Penelitian


Variabel Definisi Cara Pengukuran Instrumen dan
Operasional Cara
Pengumpulan
Data
kampanye perubahan
perilaku hygiene dan
sanitasi, penyampaian
pesan melalui media
massa dan media
komunikasi lainnya,
mengembangkan
komitmen masyarakat
dalam perubahan
perilaku, memfasilitasi
tim kerja masyarakat,
dan mengembangkan
mekanisme
penghargaan terhadap
masyarakat/institusi
secara keseluruhan.
(c) Upaya peningkatan Skor 0. Kurang, jika Lembar
Peningkatan dan pengembangan tidak melakukan 3 kuesioner dan
penyediaan percepatan upaya peningkatan dan wawancara
akses sanitasi penyediaan akses pengembangan dengan
dan layanan sanitasi percepatan penyediaan fasilitator
yang layak dalam akses dan layanan
rangka membuka sanitasi secara
dan keseluruhan.
mengembangkan Skor 1. Baik, jika
pasar sanitasi melakukan 3 upaya
perdesaan peningkatan dan
(Kementerian pengembangan
Kesehatan RI, 2014). percepatan penyediaan
akses dan layanan
sanitasi meliputi:
mengembangkan opsi
teknologi sarana
sanitasi yang sesuai
kebutuhan dan
terjangkau,
menciptakan dan
memperkuat jejaring
pasar sanitasi

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
49

Lanjutan tabel 4.1

Tabel 4.1 Variabel, Cara Pengukuran dan Definisi Operasional Penelitian


Variabel Definisi Cara Pengukuran Instrumen dan
Operasional Cara
Pengumpulan
Data
perdesaan serta
mengembangkan
mekanisme peningkatan
kapasitas pelaku pasar
sanitasi.
Material
(a) Keberadaan Skor 0. Kurang, tidak Lembar
Kebijakan peraturan yang ada kebijakan atau kuesioner dan
STBM mendukung dan fasilitator tidak wawancara
menjadi dasar dalam mengetahui dengan
melaksanakan ada/tidaknya fasilitator
program STBM dari kebijakan.
pemerintah Skor 1. Baik, ada
kebijakan
Keberadaan Skor 0. Kurang, ada atau
peraturan yang fasilitator tidak
menghambat dalam mengetahui
pelaksanaan program ada/tidaknya kebijakan
STBM dari yang menghambat.
pemerintah Skor 1. Baik, tidak ada
kebijakan yang
menghambat.
(b)
Pedoman Keberadaan Skor 0. Kurang, tidak Lembar
pelaksanaan pedoman tertulis ada pedoman. kuesioner dan
STBM tentang pelaksanaan Skor 1. Baik, ada wawancara
program STBM pedoman. dengan
fasilitator
(c)
Ketersediaan Material/bahan yang Skor 0. Kurang, sulit Lembar
material/bahan dibutuhkan dalam didapatkan. kuesioner dan
pembuatan sarana Skor 1. Baik, mudah wawancara
jamban sehat didapatkan dengan
fasilitator
dan warga
Market
Masyarakat Proses pembelajaran 1. Tidak sekolah formal Lembar
desa/kelurahan formal yang telah 2. SD kuesioner dan
(a) Pendidikan diselesaikan oleh 3. SMP wawancara

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
50

Lanjutan tabel 4.1

Tabel 4.1 Variabel, Cara Pengukuran dan Definisi Operasional Penelitian


Variabel Definisi Cara Pengukuran Instrumen dan
Operasional Cara
Pengumpulan
Data
fasilitator. 4. SMA dengan
5. SMK warga
6. Universitas/Akademi
(b) Pekerjaan Mata pencaharian 1. Petani (sawah/ladang) Lembar
responden warga 2. Pedagang kuesioner dan
yang dijadikan 3. PNS wawancara
pokok penghidupan 4. Swasta dengan warga
atau 5. Petani (tambak)
dilakukan untuk 6. Pembantu rumah
mendapatkan tangga
nafkah. 7. Tidak bekerja
8. Lainnya….
(c) Pendapatan Gaji atau uang yang Skor 0. Rendah, kurang Lembar
diterima perbulan dari UMK Rp. kuesioner dan
setelah melakukan 1.107.000,- wawancara
suatu pekerjaan. Skor 1. Tinggi, lebih dari dengan
UMK Rp. 1.107.000,- responden
(Sumber: Pergub Jatim warga
No. 78 Tahun 2013)
(d) Pengetahuan Pengetahuan tentang Skor 0. Kurang, tidak Lembar
program STBM dan mengetahui program kuesioner dan
pilar pertama STBM STBM. wawancara
berdasarkan Skor 1. Baik, mengetahui dengan
Permenkes No. 3 program STBM dan warga
Tahun 2014 tentang menjawab pertanyaan
Sanitasi Total pengertian STBM
Berbasis Masyarakat dengan benar yaitu
pilihan (a) program yang
bertujuan mewujudkan
perilaku masyarakat
yang higienis dan saniter
secara mandiri.
Pengetahuan tentang Skor 0. Kurang,
pilar pertama menjawab pertanyaan
program STBM stop BABS selain
(stop BABS) jawaban (a).
berdasarkan

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
51

Lanjutan tabel 4.1

Tabel 4.1 Variabel, Cara Pengukuran dan Definisi Operasional Penelitian


Variabel Definisi Cara Pengukuran Instrumen dan
Operasional Cara
Pengumpulan
Data
Permenkes RI No. 3 Skor 1. Baik, menjawab
Tahun 2014 tentang pertanyaan stop BABS
Sanitasi Total dengan jawaban (a)
Berbasis Masyarakat yaitu buang air besar
hanya di jamban sehat
bukan di lingkungan
terbuka (sungai, kebun,
ladang, parit dan
sebagainya).
Machine
Pembuatan Peralatan yang Skor 0. Kurang, Lembar
jamban digunakan untuk peralatan didapatkan kuesioner dan
membangun jamban dari pemerintah atau wawancara
dan berasal dari tidak hanya berasal dari dengan
masyarakat masyarakat. warga
Skor 1. Baik, peralatan
bersumber dari
masyarakat atau
merupakan hasil gotong-
royong.
Technology Bentuk dukungan Skor 0. Kurang. Tidak Lembar
Teknologi tepat yang diberikan oleh terdapat dukungan kuesioner dan
guna pemerintah, pemerintah dalam hal wawancara
penyelenggaraan pemerintah daerah kemutakhiran yang dengan
STBM provinsi dan daerah digunakan keseluruhan fasilitator
kabupaten/kota sarana untuk
dalam penyediaan penyelenggaraan
kemutakhiran yang STBM.
digunakan Skor 1. Baik, terdapat
keseluruhan sarana dukungan pemerintah
untuk dalam hal
penyelenggaraan kemutakhiran yang
STBM (Kementerian digunakan keseluruhan
Kesehatan RI, 2014). sarana untuk
penyelenggaraan
STBM.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
52

Lanjutan tabel 4.1

Tabel 4.1 Variabel, Cara Pengukuran dan Definisi Operasional Penelitian


Variabel Definisi Cara Pengukuran Instrumen dan
Operasional Cara
Pengumpulan
Data
Time
Pelaksanaan Waktu Skor 0. Kurang. Lembar
STBM dimulainya/dikenal- Dimulai/dikenalkan kuesioner dan
kannya program pada tahun 2014 wawancara
STBM oleh Skor 1. Baik, dengan
pemerintah kepada Dimulai/dikenalkan fasilitator
masyarakat di sejak tahun 2008 hingga
Kelurahan Dawuhan, tahun 2013/sebelum
Kecamatan tahun 2014
Situbondo, (Kementerian Kesehatan
Kabupaten RI, 2014).
Situbondo
Information
Penggunaan Bentuk dukungan Skor 0. Kurang. Tidak Lembar
media yang diberikan oleh terdapat dukungan kuesioner dan
komunikasi, pemerintah, pemerintah wawancara
informasi dan pemerintah daerah dalam hal dalam hal dengan
edukasi kepada provinsi dan daerah pemberian fasilitator
masyarakat kabupaten/kota pemberitahuan, kabar,
dalam pemberian atau berita dalam
pemberitahuan, menunjang pelaksanaan
kabar, atau berita proses dan promosi
dalam menunjang penyelenggaraan
pelaksanaan proses STBM.
dan promosi Skor 1. Baik, terdapat
penyelenggaraan dukungan pemerintah
STBM (Kementerian dalam hal pemberian
Kesehatan RI, 2014). pemberitahuan, kabar,
atau berita dalam
menunjang pelaksanaan
proses dan promosi
penyelenggaraan
STBM.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
53

Lanjutan tabel 4.1

Tabel 4.1 Variabel, Cara Pengukuran dan Definisi Operasional Penelitian


Variabel Definisi Cara Pengukuran Instrumen dan
Operasional Cara
Pengumpulan
Data
Varabel Process
Pemicuan
(a) Perencanaan Kegiatan yang Skor 0. Kurang, Lembar
dilakukan oleh perencanaan kuesioner dan
fasilitator untuk dilakukan oleh wawancara
merencanakan fasilitator tanpa dengan
perubahan perilaku melibatkan masyarakat fasilitator
masyarakat untuk atau fasilitator tidak
tidak buang air besar melakukan upaya
sembarangan perencanaan untuk
(Kementerian mendorong perubahan
Kesehatan RI, 2014). perilaku masyarakat
dengan pembentukan
komite dan target ODF.
Skor 1. Baik,
perencanaan dilakukan
oleh fasilitator bersama
masyarakat untuk
mendorong perubahan
perilaku masyarakat
dengan pembentukan
komite dan target ODF.
(b) Pemantauan Kegiatan Skor 0. Kurang, tidak Lembar
pemantauan yang dilakukan proses kuesioner dan
dilakukan oleh pemantauan secara wawancara
fasilitator terhadap berkala dan tidak ada dengan
perubahan perilaku bukti pembangunan fasilitator
masyarakat untuk sarana jamban sehat
tidak buang air besar yang sesuai dengan
sembarangan komitmen saat
dengan melakukan perencanaan.
kunjungan langsung Skor 1. Baik, dilakukan
ke rumah warga dan proses pemantauan
melihat lingkungan secara berkala dan ada
sekitar rumah warga bukti pembangunan
(Kementerian sarana jamban sehat
Kesehatan RI, 2014). yang sesuai dengan
komitmen saat
perencanaan.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
54

Lanjutan tabel 4.1

Tabel 4.1 Variabel, Cara Pengukuran dan Definisi Operasional Penelitian


Variabel Definisi Cara Pengukuran Instrumen dan
Operasional Cara
Pengumpulan
Data
(c) Evaluasi Kegiatan yang Skor 0. Kurang, Lembar
dilakukan oleh dilakukan kegiatan kuesioner dan
fasilitator untuk evaluasi kurang dari 3 wawancara
menilai hasil kali dalam setahun dengan
perubahan perilaku atau tidak dilakukan fasilitator
yang terjadi di kegiatan evaluasi sama
masyarakat dalam sekali dengan
hal perilaku buang melibatkan
air besar masyarakat.
(Kementerian Skor 1. Baik, dilakukan
Kesehatan RI, 2014). kegiatan evaluasi
secara berkala minimal
3 kali dalam 1 tahun
dengan melibatkan
masyarakat.
Pendampingan Kegiatan yang Skor 0. Kurang, tidak Lembar
dilakukan oleh dilakukan kuesioner dan
fasilitator STBM pendampingan oleh wawancara
dalam pelaksanaan fasilitator. dengan
program STBM Skor 1. Baik, dilakukan fasilitator
kepada masyarakat pendampingan oleh
untuk mencapai fasilitator.
kondisi sanitasi total
yang mencakup 5
(lima) pilar STBM
(Kementerian
Kesehatan RI, 2014).
Advokasi Kegiatan dukungan Skor 0. Kurang, tidak Lembar
aktif yang dilakukan dilakukan advokasi kuesioner dan
oleh fasilitator yang atau dilakukan wawancara
dapat berupa advokasi tanpa disertai dengan
dukungan, dengan tidak dilakukan fasilitator
pembelaan dan kegiatan advokasi.
rekomendasi kepada Skor 1. Baik, dilakukan
pemerintah daerah kegiatan advokasi
untuk pencapaian disertai dengan bukti
keberhasilan fisik usulan atau
program STBM rekomendasi yang
(Kementerian diajukan pada

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
55

Lanjutan tabel 4.1

Tabel 4.1 Variabel, Cara Pengukuran dan Definisi Operasional Penelitian


Variabel Definisi Cara Pengukuran Instrumen dan
Operasional Cara
Pengumpulan
Data
Kesehatan RI, 2014). pemerintah.
Variabel Output
Status desa ODF
(a) Sarana pembuangan Skor 0. Kurang, jumlah Lembar data
Jumlah sarana tinja yang efektif dan jamban sehat tidak penelusuran
jamban sehat memutus mata rantai meningkat/tetap setiap dokumen/data
penularan penyakit tahunnya dan tidak sekunder,
(Kementerian semua warga memiliki lembar
Kesehatan RI, 2014). jamban sehat wawancara dan
bersama/jamban sehat observasi
pribadi. rumah warga
Skor 1. Baik, jumlah
jamban sehat
meningkat setiap
tahunnya dan semua
warga memiliki
jamban sehat
bersama/jamban sehat
pribadi.
(b)
Tidak terlihat Tidak ada tinja Skor 0. Kurang, masih Lembar
tinja manusia di manusia di sekitar ada/terlihat tinja di observasi dan
lingkungan tempat tinggal kebun, selokan dan wawancara
masyarakat (kebun, sungai dalam sebulan dengan warga
selokan dan sungai) terakhir.
(Kementerian Skor 1. Baik, tidak
Kesehatan RI, 2014). ada/tidak terlihat tinja di
kebun, selokan dan
sungai dalam sebulan
terakhir
(c)
Ada penerapan Peraturan yang Skor 0. Kurang, bila Lembar
sanksi, peraturan dibentuk oleh terdapat kuesioner dan
atau upaya lain masyarakat dapat peraturan/sanksi yang wawancara
oleh masyarakat berupa sanksi baik diberlakukan namun dengan
untuk mencegah secara tertulis tidak dijalankan oleh fasilitator
kejadian BABS maupun tidak tertulis setiap anggota
dan diyakini serta masyarakat atau tidak
dijalankan oleh terdapat

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
56

Lanjutan tabel 4.1

Tabel 4.1 Variabel, Cara Pengukuran dan Definisi Operasional Penelitian


Variabel Definisi Cara Pengukuran Instrumen dan
Operasional Cara
Pengumpulan
Data
setiap anggota peraturan/sanksi yang
masyarakat diberlakukan di
(Kementerian masyarakat.
Kesehatan RI, 2014). Skor 1.Baik, bila terdapat
peraturan/sanksi yang
diberlakukan dan
dijalankan oleh setiap
anggota masyarakat.
(d)
Ada mekanisme Tata cara proses Skor 0. Kurang, tidak Lembar
pemantauan monitoring atau terdapat tata cara kuesioner dan
umum oleh pemantauan yang pemantauan yang wawancara
masyarakat dilakukan dilakukan masyarakat dengan
masyarakat terhadap Skor 1. Baik, terdapat fasilitator
keberlanjutan tata cara pemantauan
perilaku tidak buang yang dilakukan oleh
air besar masyarakat dan
sembarangan dilakukan secara
(Kementerian berkala.
Kesehatan RI, 2014).
(e) Kegiatan khusus Skor 0. Kurang, tidak Lembar
Ada upaya atau sebagai upaya atau terdapat strategi atau kuesioner dan
strategi yang strategi yang upaya yang dilakukan wawancara
jelas untuk dapat dilakukan oleh oleh fasilitator dan dengan
mencapai fasilitator dan pemerintah. fasilitator
sanitasi total pemerintah dalam Skor 1. Baik, terdapat
pelaksanaan program strategi
STBM untuk atau upaya yang
pencapaian sanitasi dilakukan oleh
total (Kementerian fasilitator dan
Kesehatan RI, 2014). pemerintah untuk
pencapaian sanitasi
total.
Variabel Outcome
Perilaku hygiene Perilaku keluarga
1. Stop BABS dalam buang air Skor 0. Kurang, masih Lembar
besar/membuang terdapat warga yang observasi,
tinja di jamban sehat BAB/membuang lembar

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
57

Lanjutan tabel 4.1

Tabel 4.1 Variabel, Cara Pengukuran dan Definisi Operasional Penelitian


Variabel Definisi Cara Pengukuran Instrumen dan
Operasional Cara
Pengumpulan
Data
atau membuang tinja/membangun kuesioner dan
limbah/lumpur tinja saluran dari jamban ke wawancara
tidak ke lingkungan lingkungan terbuka atau dengan
terbuka (hanya ke tidak di jamban sehat. warga
saluran tangki Skor 1. Baik, tidak
septik) (Kementerian terdapat terdapat warga
Kesehatan RI, 2014). yang BAB/membuang
tinja/membangun
saluran dari jamban ke
lingkungan terbuka
atau tidak di jamban
sehat.
2. Cuci tangan Perilaku keluarga Skor 0. Kurang, bila Lembar
pakai sabun dalam melakukan melakukan cuci tangan observasi,
cuci tangan pakai tanpa pakai sabun, lembar
sabun dan air melakukan cuci tangan kuesioner dan
mengalir setiap pakai sabun tanpa air wawancara
setelah melakukan mengalir dan tidak dengan
kegiatan BAB dan melakukan cuci warga
pada waktu penting tangan. Ruangan
untuk cuci tangan jamban tidak
pakai sabun dilengkapi sarana cuci
(Kementerian tangan yaitu sabun dan
Kesehatan RI, 2014). air.
Skor 1. Baik, bila
melakukan cuci tangan
pakai sabun dan air
mengalir setiap setelah
BAB dan pada waktu
penting untuk cuci
tangan pakai sabun.
Ruangan jamban
dilengkapi sarana cuci
tangan yaitu sabun dan
air.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
58

Lanjutan tabel 4.1

Tabel 4.1 Variabel, Cara Pengukuran dan Definisi Operasional Penelitian


Variabel Definisi Cara Pengukuran Instrumen dan
Operasional Cara
Pengumpulan
Data
3. Hygiene di Kondisi lantai dan Skor 0. Kurang, bila Lembar
jamban dinding jamban/WC terdapat tinja di lantai observasi
yang bersih atau dan dinding jamban yang
bebas dari tinja dan jamban/WC, atau digunakan oleh
binatang penular terdapat binatang warga
penyakit (lalat dan penular penyakit yaitu
kecoa) serta terdapat kecoa dan lalat serta
air dan gayung yang tidak terdapat air dan
digunakan untuk gayung untuk
menyiram/membersi menyiram/
hkan jamban setelah membersihkan jamban
BAB (Conant and P. setelah BAB.
Fadem, 2008). Skor 1. Baik, bila tidak
terdapat tinja di lantai
dan dinding
jamban/WC, atau tidak
terdapat binatang
penular penyakit yaitu
kecoa dan lalat serta
terdapat air dan gayung
untuk menyiram/
membersihkan jamban
setelah BAB.
Variabel Impact
Diare Perubahan frekuensi Skor 0. Baik, Keluarga Lembar
dan konsistensi tinja tidak pernah mengalami kuesioner dan
yang dialami oleh diare. wawancara
manusia atau berak Skor 1. Kurang, dengan
air sebanyak tiga kali Keluarga pernah warga
atau lebih dalam mengalami diare
semalam atau 24 jam terhitung dalam waktu
(Kunoli, 2013). (hari ini atau saat
wawancara berlangsung,
kemarin, 1 minggu
terakhir, 1 bulan
terakhir, 3 bulan
terakhir, 6 bulan terakhir
dan lebih dari 6 bulan
terakhir).

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
59

4.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

4.6.1 Teknik pengumpulan data

Data primer yang dikumpulkan berupa :

a. Hasil wawancara menggunakan kuisioner kepada masyarakat terkait

subsistem input (komponen money, material, machine dan market),

output dan impact. Komponen money yaitu dana untuk pembangunan

jamban, komponen material yaitu ketersediaan material/bahan untuk

membuat sarana jamban, komponen machine yaitu pembangunan

sarana jamban, komponen market yaitu karakteristik responden

(pendidikan, pendapatan, pekerjaan dan pengetahuan). Subsistem

output meliputi kepemilikan jamban dan perilaku BAB, serta

komponen impact yaitu kejadian penyakit diare dalam keluarga.

b. Hasil wawancara menggunakan kuisioner kepada fasilitator terkait

subsistem input (man, method, material, technology, time dan

information), process dan output program. Komponen man yaitu

kualitas fasilitator (pendidikan dan pengetahuan), komponen method

yaitu penciptaan lingkungan yang kondusif, peningkatan kebutuhan

sanitasi dan peningkatan penyediaan akses sanitasi. Komponen

material yaitu kebijakan STBM, pedoman pelaksanaan STBM.

Komponen technology yaitu teknologi tepat guna yang disediakan oleh

pemerintah untuk digunakan dalam pembuatan sarana jamban.

Komponen time yaitu waktu dimulainya atau dikenalkannya program

STBM kepada masyarakat di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
60

Situbondo, Kabupaten Siubondo. Komponen information dari program

STBM yaitu penggunaan media komunikasi, informasi dan edukasi

kepada masyarakat. Subsistem process meliputi kegiatan pemicuan

(perencanaan, pemantauan dan evaluasi), pendampingan dan advokasi.

Subsistem output meliputi penerapan sanksi/peraturan, mekanisme

pemantauan oleh masyarakat dan upaya atau strategi untuk pencapaian

sanitasi total.

c. Hasil observasi menggunakan lembar observasi dengan mengamati

kondisi ruangan jamban milik warga di rumah warga dan mengamati

lingkungan sekitar di Kelurahan Dawuhan terkait perilaku BABS

warga dan keberadaan tinja di lingkungan.

Data sekunder yang dikumpulkan berupa :

a. Gambaran umum Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,

Kabupaten Situbondo yang berasal dari Profil Desa dan Kelurahan

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan Kabupaten

Situbondo Tahun 2014.

b. Jumlah penyakit diare di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,

Kabupaten Situbondo yang berasal dari Profil Puskesmas Kecamatan

Situbondo Rekapitulasi Penderita Diare Golongan Umur Tahun 2014.

c. Jumlah JSP milik warga di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan

Situbondo, Kabupaten Situbondo yang berasal dari Data Baseline

STBM Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
61

4.6.2 Instrumen pengumpulan data

Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder.

Data primer didapatkan melalui kuesioner yang diisi oleh responden warga

dan fasilitator terlatih program STBM serta lembar observasi. Sedangkan

data sekunder diperoleh melalui lembar data gambaran umum Kelurahan

Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo, data jumlah JSP

warga dan data morbiditas penyakit diare di Kelurahan Dawuhan,

Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo. Pengumpulan data

menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan yang disesuaikan dengan

tujuan dalam penelitian ini.

4.7 Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul dilakukan editing dan coding, kemudian

dilakukan data entry ke dalam komputer yang dilanjutkan dengan

dilakukan cleaning. Data yang dikumpulkan diolah dan dianalisis secara

deskriptif kuantitatif yaitu teknik analisis data dimana mengambarkan

situasi dan kondisi suatu daerah berdasarkan hasil wawancara dan

observasi lingkungan. Hasil pengolahan data disajikan dalam bentuk tabel

dan diagram.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Kelurahan Dawuhan dan Responden Penelitian

5.1.1 Gambaran umum Kelurahan Dawuhan

Kelurahan Dawuhan merupakan salah satu kelurahan dari 2 kelurahan

(Kelurahan Dawuhan dan Kelurahan Patokan) yang ada di Kecamatan

Situbondo. Batas wilayah dari Kelurahan Dawuhan adalah sebagai berikut:

1. Sebelah barat : Kelurahan Patokan;

2. Sebelah utara : Desa Talkandang;

3. Sebelah timur : Kecamatan Panji;

4. Sebelah selatan : Desa Kotakan.

Kelurahan Dawuhan merupakan kelurahan yang memiliki jumlah

penduduk terbanyak di Kecamatan Situbondo. Jumlah penduduk di

Kelurahan Dawuhan sebanyak 17.231 orang dengan 4.024 KK. Jumlah

penduduk laki-laki sebanyak 8.619 orang dan 8.602 orang penduduk

perempuan. Kelurahan Dawuhan terdiri dari 4 dusun yang meliputi Dusun

Parse, Dusun Krajan, Dusun Paaraman dan Dusun Dam dengan jumlah 17

RW dan 72 RT (Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan

Kabupaten Situbondo, 2014).

5.1.2 Gambaran umum responden penelitian

Karakteristik responden yang mengikuti kegiatan penelitian ini

meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pekerjaan.

62

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
63

1. Umur responden

Variasi umur responden dalam penelitian ini antara 21 tahun hingga

71 tahun. Distribusi responden menurut umur disajikan dalam tabel 5.1.

Tabel 5.1 Distribusi Responden Menurut Umur Di Kelurahan Dawuhan,


Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo
No. Umur (Tahun) Jumlah (Orang) %
1. 21-37 40 31,25
2. 38-54 68 53,13
3. 55-71 20 15,62
Jumlah 128 100
Responden terbanyak dalam penelitian ini berada pada rentang umur

38 tahun sampai 54 tahun. Dalam rentang umur tersebut, jumlah warga

yang berumur 44 tahun, 45 tahun, dan 50 tahun dengan jumlah yang sama

banyak yaitu 7 orang.

2. Jenis kelamin responden

Sebagian besar responden penelitian berjenis kelamin perempuan

yaitu sebanyak 127 orang atau sebesar 99,2%. Sedangkan responden

dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 1 orang yang merupakan

fasilitator terlatih program STBM di Kelurahan Dawuhan.

3. Pekerjaan responden

Variasi pekerjaan responden penelitian yaitu pedagang, pembantu

rumah tangga, petani (sawah/ladang), PNS, swasta, tidak bekerja atau

pekerjaan lainnya sebagai wiraswasta dibidang jasa. Distribusi responden

menurut pekerjaan disajikan dalam tabel 5.2.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
64

Tabel 5.2 Distribusi Responden Menurut Pekerjaan Di Kelurahan


Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo
No. Pekerjaan Jumlah (Orang) %
1. Pedagang 20 15,7
2. Pembantu rumah tangga 9 7
3. Petani (sawah/ladang) 1 0,7
4. PNS 5 3,9
5. Swasta 6 4,7
6. Tidak bekerja 84 65,7
7. Lainnya 3 2,3
Jumlah 128 100
Sebagian besar responden tidak memiliki pekerjaan atau tidak bekerja.

Seluruh responden yang tidak bekerja tersebut merupakan warga berjenis

kelamin perempuan dan berstatus sebagai ibu rumah tangga.

5.2 Masukan (Input) Program STBM (Stop BABS) Di Kelurahan

Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo

Variabel input dalam penelitian ini yaitu 6M 2T 1I (Man, Money,

Method, Material, Machine, Market, Technology, Time dan Information).

Informasi input tersebut didapatkan melalui kegiatan wawancara dengan

fasilitator dan warga di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,

Kabupaten Situbondo. Informasi input yang didapatkan dari fasilitator

terdiri dari variabel man, money, method, material, technology, time dan

information. Sedangkan informasi input yang didapatkan dari warga terdiri

dari variabel money, method, material, market dan machine.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
65

5.2.1 Man

1. Jumlah

Jumlah fasilitator terlatih yang melaksanakan program STBM

sebanyak 5 orang yang terdiri dari 4 orang fasilitator yang berasal dari

Puskesmas Situbondo dan 1 orang fasilitator berasal dari Puskesmas Panji.

2. Pendidikan

Pendidikan terakhir dari fasilitator terlatih program STBM adalah

SMA dan universitas/akademi. Jumlah fasilitator terlatih program STBM

dengan pendidikan terakhir SMA sama banyaknya dengan pendidikan

terakhir universitas/akademi. Persentase pendidikan terakhir SMA sebesar

50% begitu pula dengan persentase pendidikan terakhir

universitas/akademi sebesar 50%.

3. Pengetahuan

Pengetahuan fasilitator dalam penelitian ini diukur dengan cara

menanyakan 5 buah pertanyaan yang meliputi pertanyaan tentang

pengertian program STBM, pengertian stop BABS, hal apa saja yang ingin

dicapai melalui program STBM, apa saja strategi utama dalam

pelaksanaan program STBM dan apa saja pilar dalam program STBM.

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa seluruh fasilitator STBM

dapat menjawab kelima pertanyaan dengan benar.

5.2.2 Money

Dana yang digunakan untuk membangun sarana jamban sehat oleh

warga di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
66

Situbondo sebagian besar berasal dari swadaya masyarakat dan terdapat

juga bantuan dari pemerintah daerah. Bantuan dari pemerintah daerah

tersebut berupa pembuatan sarana MCK/WC umum yang salah satunya

didirikan di RT 03 RW IV Dusun Parse yang berjumlah 1 bangunan

MCK/WC umum. Berdasarkan Profil Desa dan Kelurahan Badan

Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan Kabupaten Situbondo tahun

2014, total MCK umum yang terdapat di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan

Situbondo, Kabupaten Situbondo terdapat 10 MCK/WC umum.

Sebagian besar warga di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,

Kabupaten Situbondo telah memiliki jamban pribadi. Jenis jamban pribadi

yang dibangun adalah jamban jongkok leher angsa atau jamban duduk

leher angsa. Persentase terbanyak untuk biaya yang dikeluarkan oleh

warga untuk membangun jamban pribadi dengan jenis jamban jongkok

leher angsa dan jamban duduk leher angsa adalah lebih dari Rp.

500.000,00 yaitu sebesar 95,5%. Jenis jamban jongkok/duduk leher angsa

tersebut dibangun di dalam rumah warga dengan kondisi dinding terbuat

dari tembok, lantai terbuat dari keramik serta dilengkapi dengan bak

penampung air. Sedangkan 4,5% warga lainnya mengeluarkan biaya

sebesar Rp. 200.000,00 – Rp. 500.000,00 untuk membangun jamban

pribadi. Jenis jamban pribadi yang dibangun warga dengan kisaran biaya

tersebut adalah jenis jamban jongkok leher angsa sederhana yang dibangun

di luar rumah dengan kondisi ruangan sederhana yaitu dinding terbuat dari

anyaman bambu atau gedeg, lantai tidak terbuat dari keramik atau terbuat

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
67

dari pasir yang dilapisi semen sehingga kurang kedap air dan tanpa

dilengkapi dengan bak penampung air. Ukuran ruangan jamban tersebut

juga jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan ruangan jamban yang

dibangun dengan biaya lebih dari Rp. 500.000,00.

5.2.3 Method

1. Penciptaan lingkungan yang kondusif

Penciptaan lingkungan yang kondusif dalam program STBM di

Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo belum

menghasilkan komitmen pemerintah, kebijakan daerah dan peraturan

daerah, terbentuknya lembaga koordinasi, adanya tenaga fasilitator, serta

sistem pemantauan hasil kinerja program secara keseluruhan. Penciptaan

lingkungan yang kondusif yang telah dilakukan berupa kebijakan daerah

dan peraturan daerah, adanya tenaga fasilitator dan sistem pemantauan

hasil kinerja program. Kebijakan daerah dan peraturan daerah yang

dihasilkan berupa himbauan untuk membentuk forum kota sehat dan

jejaring kemitraan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Situbondo sesuai dengan panduan Road Map Percepatan

Program STBM tahun 2013. Total keseluruhan tenaga fasilitator terlatih

yang berasal dari 17 kecamatan di Kabupaten Situbondo adalah sebanyak

31 orang. Tenaga fasilitator terlatih untuk Kelurahan Dawuhan,

Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo yang berasal dari Puskesmas

Situbondo sebanyak 4 orang tenaga fasilitator terlatih. Sedangkan untuk

sistem pemantauan hasil kinerja program terutama program stop BABS

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
68

adalah pemantauan perubahan perilaku stop BABS di lingkungan terbuka

dan peningkatan jumlah JSP milik warga yang dilakukan setiap bulan.

2. Peningkatan kebutuhan sanitasi

Peningkatan kebutuhan sanitasi dalam program STBM di Kelurahan

dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo belum melakukan

6 (enam) upaya sistematis secara keseluruhan berdasarkan Permenkes RI

Nomor 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

Peningkatan kebutuhan sanitasi yang telah dilakukan adalah kegiatan

pemicuan serta promosi dan kampanye kepada masyarakat/institusi.

Kegiatan pemicuan yang dilakukan terkait kebiasaan BAB warga yang

diarahkan menuju kebiasaan BAB yang saniter hanya di jamban sehat.

Kegiatan promosi dan kampanye yang dikemas dalam bentuk kegiatan

penyuluhan dengan tema pentingnya PHBS dan proses transmisi

penyebaran kuman penyakit dari tinja manusia yang berperilaku BABS

sehingga menimbulkan penyakit.

3. Peningkatan penyediaan akses sanitasi

Peningkatan penyediaan akses sanitasi dalam program STBM di

Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo yang

dilakukan oleh fasilitator meliputi 1 kegiatan saja yaitu kegiatan dalam

upaya menciptakan dan memperkuat jejaring pasar sanitasi pedesaan

seperti kegiatan pelatihan wirausaha sanitasi kepada kader STBM sehingga

mampu melihat peluang potensi untuk bekerjasama dengan berbagai pihak

dan mampu mengembangkan alternatif produk dan layanan pembuatan

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
69

jamban sehingga dapat mempercepat akses layanan sanitasi dalam

mendukung pencapaian program.

5.2.4 Material

1. Kebijakan STBM

Kebijakan atau peraturan yang berkaitan dengan pelaksanaan program

STBM di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten

Situbondo yaitu Permenkes RI Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total

Berbasis Masyarakat. Kebijakan lain dari pemerintah Kabupaten

Situbondo yaitu hanya berupa himbauan untuk pembentukan forum kota

sehat dan pembuatan jejaring kemitraan dalam upaya pencapaian tujuan

dari program STBM sesuai panduan pada Road Map Percepatan STBM

tahun 2013. Namun, himbauan tersebut belum dituangkan dalam kebijakan

atau peraturan khusus yang tertulis. Selain itu, dalam pelaksanaan program

STBM di Kabupaten Situbondo, khususnya Kelurahan Dawuhan, tidak

didapatkan kebijakan atau peraturan yang dapat menghambat pencapaian

tujuan program STBM di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,

Kabupaten Situbondo.

2. Pedoman pelaksanaan STBM

Dalam pelaksanaan program STBM di Kelurahan Dawuhan,

Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo diketahui terdapat pedoman

pelaksanaan STBM dari pemerintah. Pedoman pemerintah yang digunakan

adalah Road Map Percepatan Program STBM tahun 2013 yang

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
70

dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan.

3. Ketersediaan material/bahan

Ketersediaan material/bahan untuk membuat sarana jamban sehat bagi

warga di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten

Situbondo secara umum mudah didapatkan. Persentase ketersediaan

material/bahan untuk membuat sarana jamban sehat yang mudah

didapatkan bagi warga tersebut sebesar 97,8%. Material yang digunakan

dalam pembuatan sarana jamban sehat meliputi pasir, batu bata, semen dan

jamban jenis jongkok atau duduk leher angsa. Keseluruhan material

tersebut dapat dengan mudah didapatkan di toko bangunan yang ada di

wilayah Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten

Situbondo. Hal ini dikarenakan jumlah toko yang berdiri berjumlah lebih

dari 1 toko karena wilayah Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,

Kabupaten Situbondo berada pada pusat pemerintahan Kabupaten

Situbondo.

5.2.5 Market

1. Pendidikan

Warga Kelurahan Dawuhan telah menempuh pendidikan terakhir yang

bervariasi. Tingkat pendidikan warga di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan

Situbondo, Kabupaten Situbondo disajikan pada tabel 5.3.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
71

Tabel 5.3 Distribusi Warga Menurut Tingkat Pendidikan Di Kelurahan


Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo
No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) %
1. Tidak sekolah formal 21 16,9
2. SD 44 35,5
3. SMP 23 18,5
4. SMA 28 22,6
5. SMK 5 4
6. Universitas/Akademi 3 2,4
Jumlah 124 100
Sebagian besar warga telah menempuh pendidikan terakhir di SD dan

SMA. Warga yang memiliki pendidikan terakhir SD dan SMA tersebut

merupakan warga yang berjenis kelamin perempuan dan berstatus sebagai

ibu rumah tangga atau tidak bekerja.

2. Pekerjaan

Pekerjaan warga di Kelurahan Dwuhan juga bervariasi. Varaiasi

pekerjaan tersebut meliputi pedagang, pembantu rumah tangga, petani

(sawah/ladang), PNS, swasta, tidak bekerja serta pekerjaan lainnya sebagai

wiraswasta dibidang jasa. Pekerjaan warga di Kelurahan Dawuhan,

Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo disajikan pada tabel 5.4.

Tabel 5.4 Distribusi Warga Menurut Pekerjaan Di Kelurahan Dawuhan,


Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo
No. Pekerjaan Jumlah (Orang) %
1. Pedagang 20 16,1
2. Pembantu rumah tangga 9 7,3
3. Petani (sawah/ladang) 1 0,8
4. PNS 1 0,8
5. Swasta 6 4,8
6. Tidak bekerja 84 67,7
7. Lainnya 3 2,4
Jumlah 124 100
Sebagian besar warga di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,

Kabupaten Situbondo tidak memiliki pekerjaan. Warga yang tidak

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
72

memiliki pekerjaan tersebut merupakan warga dengan jenis kelamin

perempuan serta berstatus sebagai ibu rumah tangga.

3. Pendapatan

Pendapatan warga setiap bulan cukup bervariasi yaitu kurang dari Rp.

1.107.000,00 dan lebih dari atau sama dengan Rp. 1.107.000,00 sesuai

dengan nilai UMK pada Pergub Jatim Nomor 78 Tahun 2013 tentang

Upah Minimum Kabupaten Kota Di Jawa Timur Tahun 2014. Sebagian

besar warga memiliki pendapatan setiap bulan kurang dari

Rp.1.107.000,00 yaitu sebesar 81,5%, sedangkan 18,5% lainnya memiliki

pendapatan per bulan lebih dari atau sama dengan Rp. 1.107.000,00.

4. Pengetahuan

Pengetahuan warga diukur dengan cara menanyakan 3 buah

pertanyaan yang meliputi pertanyaan tentang pengertian program STBM,

kegiatan program STBM dan pengertian stop BABS. Hasil jawaban

pengetahuan warga tentang program STBM dan stop BABS disajikan pada

tabel 5.5.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
73

Tabel 5.5 Pengetahuan Warga tentang Program STBM dan Stop BABS Di
Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten
Situbondo
No. Pertanyaan Jawaban Jumlah
Kuesioner Warga (orang)
1. Apakah anda a. Mengetahui 13
mengetahui b. Tidak Mengetahui 111
program STBM
(Sanitasi Total
Berbasis
Masyarakat)?
Total 124
2. Apakah yang a. Menjawab benar 9
dimaksut dengan (program yang bertujuan
program STBM? mewujudkan perilaku
(hanya dijawab masyarakat yang hygiene dan
oleh warga yang saniter secara mandiri.
mengetahui b. Menjawab salah 4
program STBM) (program yang bertujuan
mewujudkan perilaku
masyarakat yang hygiene dan
saniter dengan bantuan
pemerintah).
Total 13
3. Apakah yang a. Menjawab benar 75
dimaksut dengan (buang air besar hanya di
stop BABS jamban sehat bukan di
(Buang Air Besar lingkungan terbuka (sungai,
Sembarangan)? kebun, ladang, parit dan
(dijawab oleh sebagainya).
seluruh warga) b. Menjawab salah 49
(Buang air besar di jamban
sehat dan di lingkungan
terbuka (sungai, kebun,
ladang, parit dan
sebagainya).
Total 124
Sebagian besar warga tidak mengetahui program STBM. Namun

demikian, warga yang mengetahui program STBM, sebagian besar sudah

dapat menjawab pengertian program STBM dengan benar. Selain itu,

untuk pengetahuan warga tentang pengertian stop BABS sebagian besar

warga telah mampu menjawab dengan benar yaitu dengan persentase

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
74

sebesar 60,5%, namun 39,5% warga lainnya masih belum dapat menjawab

pertanyaan stop BABS dengan benar. Masih adanya warga yang belum

dapat menjawab pengertian stop BABS dengan benar dapat mempengaruhi

perilaku warga tersebut untuk tetap berperilaku BABS di tempat terbuka

atau tidak di jamban sehat terutama di sepanjang aliran sungai yang ada di

Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo.

5.2.6 Mechine

Peralatan yang digunakan untuk pembuatan jamban pribadi sebagian

besar telah berasal dari swadaya masyarakat secara mandiri/membangun

sendiri. Peralatan tersebut berupa cangkul/penggali tanah, skop kecil, palu

dan alat pertukangan lainnya yang sebagian besar telah dimiliki oleh

warga di rumah. Persentase pembuatan jamban pribadi warga yang

menggunakan peralatan berasal dari swadaya masyarakat secara mandiri /

membangun sendiri adalah sebesar 93,4%. Sedangakan sebagian warga

lainnya mendapatkan peralatan untuk pembuatan jamban pribadi dengan

gotong-royong bersama warga dan bantuan dari pemerintah.

5.2.7 Technology

Pelaksanaan program STBM di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan

Situbondo Kabupaten Situbondo tidak mendapat dukungan dari

pemerintah dalam hal penyediaan teknologi tepat guna yang bisa

diciptakan dengan memanfaatkan bahan lokal yang tentunya murah dan

terjangkau seperti biofilter murah dari sampah. Hal ini akan menyebabkan

pelaksanaan program STBM tidak akan berjalan maksimal. Sehingga

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
75

dapat mempengaruhi hasil akhir dari program STBM di Kelurahan

Dawuhan, Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo.

5.2.8 Time

Program STBM telah diberlakukan oleh pemerintah di Kelurahan

Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo sejak tahun 2008.

Kegiatan program STBM ini diawali dengan melakukan kegiatan pelatihan

terhadap 31 orang fasilitator program STBM di seluruh Puskesmas di

setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Situbondo. Pelatihan yang pernah

diberikan tentang integrasi pemicuan program stop BABS dengan CTPS.

5.2.9 Information

Pelaksanaan program STBM di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan

Situbondo Kabupaten Situbondo mendapatkan dukungan dari pemerintah

dalam hal pemberian pemberitahuan, kabar, atau berita dalam menunjang

pelaksanaan proses dan promosi penyelenggaraan STBM. Media

komunikasi yang digunakan yaitu radio spot yang ada di Kabupaten

Situbondo. Selain media komunikasi radio spot, media lainnya yang

digunakan adalah poster tentang 5 pilar STBM, stop BABS, gunakan

jamban sehat dan penularan penyakit dari tinja manusi yang diberikan saat

kampanye program STBM dilakukan oleh fasilitator program STBM.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
76

5.3 Proses (Process) Program STBM (Stop BABS) Di Kelurahan

Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo

Variabel process dalam penelitian ini meliputi pemicuaan,

pendampingan dan advokasi yang dilakukan oleh fasilitator program STBM.

Dalam komponen pemicuan, terdapat beberapa hal yang akan diidentifikasi

meliputi proses perencanaan, pemantauan dan evaluasi program STBM yang

dilakukan oleh fasilitator saat pelaksanaan program STBM. Informasi

keseluruhan dari variabel process tersebut didapatkan melalui kegiatan

wawancara dengan fasilitator di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,

Kabupaten Situbondo

5.3.1 Pemicuan

Kegiatan pemicuan program STBM (stop BABS) di Kelurahan Dawuhan

telah dilaksanakan di 4 dusun yaitu Dusun Paaraman, Parse, Krajan, dan

Dam. Kegiatan pemicuan di Dusun Paaraman telah dilakukan sebanyak 3 kali

dalam jangka waktu 1 tahun di tahun 2013. Pemicuan dilakukan kepada

warga yang berdomisili di sepanjang aliran sungai. Pemicuan pertama

dilakukan di RW III Dusun Paaraman. Pemicuan kedua dilakukan di RW I

Dusun Paaraman dan kegiatan pemicuan ketiga dilakukan di RW IV Dusun

Paaraman. Kegiatan pemicuan di tiga dusun lainnya dilakukan kurang dari 3

kali dalam tahun 2014 hingga triwulan petama tahun 2015. Kegiatan

pemicuan tersebut juga difokuskan pada warga yang berdomisili di sepanjang

aliran sungai di Dusun Parse, Krajan dan Dam. Kegiatan pemicuan di Dusun

Parse pada tahun 2014 dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada warga RW I dan

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
77

RW III, kegiatan pemicuan di Dusun Dam dilakukan 1 kali pada tahun 2014

yaitu pada warga di RW II, sedangkan kegiatan pemicuan di Dusun Krajan

dilakukan di RW I pada triwulan pertama tahun 2015 yaitu pada Buan

Februari 2015 (Puskesmas Kecamatan Situbondo, 2015 b).

1. Perencanaan

Pelaksanaan program STBM di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan

Situbondo, Kabupaten Situbondo terdapat kegiatan perumusan

perencanaan yang dilakukan oleh fasilitator. Perumusan perencanaan

program STBM dilakukan oleh fasilitator bersama masyarakat yang

diwakilkan melalui kader atau para tokoh masyarakat yang ada di

lingkungan Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten

Situbondo. Kegiatan perumusan perencanaan ini masih belum melibatkan

banyak warga terutama yang masih melakukan praktik BABS. Perumusan

perencanaan yang telah dilakukan tentang pelaksanaan kegiatan

penyuluhan atau promosi dan kampanye kepada warga.

2. Pemantauan

Selain kegiatan perumusan perencanaan, kegiatan pemantauan juga

dilakukan dalam pelaksanaan program STBM. Kegiatan pemantauan yang

dilakukan tersebut terkait pemantauan aspek perubahan perilaku BABS

warga dan peningkatan jumlah JSP warga. Kegiatan pemantauan

dilakukan oleh fasilitator atau kader yang ada lingkungan Kelurahan

Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo dengan frekuensi

sebanyak 2 (dua) kali dalam 1 (satu) bulan.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
78

3. Evaluasi

Pelaksanaan program STBM, stop BABS, di Kelurahan Dawuhan,

Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo juga dilakukan kegiatan

evaluasi atau penilaian hasil. Kegiatan evaluasi atau penilaian hasil yang

berupa perubahan perilaku stop BABS di lingkungan terbuka khususnya di

sepanjang aliran sungai dan jumlah JSP yang dimiliki warga di Kelurahan

Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo. Kegiatan evaluasi

tersebut dilaksanakan dengan frekuensi sebanyak 2 (dua) kali dalam 1

bulan. Kegiatan evaluasi tersebut melibatkan masyarakat dengan cara

mencatat setiap hasil dan temuan dari perilaku BABS warga dan jumlah

JSP milik warga serta melaporkannya hingga ke tingkat kabupaten.

5.3.2 Pendampingan

Program STBM, stop BABS, di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan

Situbondo, Kabupaten Situbondo tidak didukung dengan adanya kegiatan

pendampingan yang dilakukan oleh fasilitator kepada masyarakat dalam

pencapaian tujuan program STBM stop BABS. Hal ini dapat menyebabkan

kegiatan program STBM tidak berjalan maksimal dan hasil yang

diharapkan sesuai dengan tujuan program yaitu mencapai status kelurahan

ODF dimungkinkan tidak akan tercapai.

5.3.3 Advokasi

Fasilitator telah melakukan kegiatan advokasi terkait program STBM

(stop BABS) kepada pemerintah daerah. Kegiatan advokasi yang

dilakukan oleh fasilitator tersebut sebagai dukungan aktif dalam

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
79

pelaksanaan program STBM. Kegiatan advokasi yang dilakukan telah

menghasilkan kerjasama lintas sektor antara pemerintah daerah dengan

salah satu bank yang ada di Kabupaten Situbondo untuk memfasilitasi

pembangunan septic tank dengan memberikan kredit murah serta kerja

sama antara fasilitator atau kader STBM dengan tokoh masyarakat dalam

upaya pencapaian tujuan program STBM (stop BABS).

5.4 Keluaran (Output) Program STBM (Stop BABS) Di Kelurahan Dawuhan,

Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo

Variabel output dalam penelitian ini adalah status ODF (Open

Defecation Free) berdasarkan Permenkes RI Nomor 3 Tahun 2014 tentang

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Status ODF tersebut terdiri dari 5 (lima)

indikator yaitu: (1) jumlah sarana jamban sehat, (2) tidak terlihat tinja

manusia di lingkungan, (3) adanya penerapan sanksi, peraturan atau upaya

lain oleh masyarakat untuk mencegah kejadian BABS, (4) ada mekanisme

pemantauan umum oleh masyarakat, (5) ada upaya atau strategi yang jelas

untuk dapat mencapai sanitasi total. Informasi dari variabel outcome

tersebut didapatkan melalui beberapa kegiatan yaitu penelusuran

dokumen/data sekunder Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, observasi

lingkungan Kelurahan Dawuhan, serta wawancara dengan fasilitator dan

warga di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten

Situbondo.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
80

1. Jumlah sarana jamban sehat

Indikator jumlah sarana jamban sehat dapat ditunjukkan dengan

jumlah JSP yang dimiliki warga di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan

Situbondo, Kabupaten Situbondo. JSP tersebut telah mengalami

peningkatan jumlah sejak 3 (tiga) tahun terakhir yaitu pada tahun 2012

hingga tahun 2014. Jumlah Jamban Sehat Permanen (JSP) milik warga di

Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo

disajikan dalam tabel 5.6.

Tabel 5.6 Jumlah Jamban Sehat Permanen (JSP) Warga Di Kelurahan


Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo
No. Tahun Lingkungan Jumlah Jumlah Jumlah %
KK Rumah JSP
1. 2012 Krajan 1171 1121 796 67,98
Paaraman 934 828 624 66,81
Parse 1033 926 531 51,40
Dam 748 621 667 89,17
2. 2013 Krajan 1171 1121 796 67,98
Paaraman 934 828 624 66,81
Parse 1033 926 531 51,40
Dam 748 621 667 89,17
3. 2014 Krajan 1171 1121 885 75,58
Paaraman 896 988 785 87,61
Parse 988 926 775 78,44
Dam 885 695 805 90,96
Sumber: Data Baseline STBM Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, stbm-
indonesia.org Tanggal cetah 22 Desember 2014 20:26:59 dan Monitoring dan
Evaluasi Peningkatan Akses Jamban dengan Metode Pemicuan (CLTS)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Puskesmas Situbondo

Jumlah JSP pada tahun 2012 dan 2013 tidak mengalami perubahan,

sedangkan pada tahun 2014 baru terjadi perubahan jumlah JSP yang

meningkat hingga mencapai lebih dari 10% dalam 1 tahun. Jumlah JSP

terbanyak yang dimiliki oleh warga yaitu di berada Dusun Dam, namun

peningkatan jumlah JSP tersebut bukan merupakan suatu peningkatan

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
81

jumlah JSP dengan persentase tertinggi jika dibandingkan dengan 3 dusun

yang lainnya. Peningkatan jumlah PSP tertinggi terjadi di Dusun Paaraman

dengan persentase peningkatan JSP sebesar 23%.

Sebagian besar warga telah memiliki jamban pribadi yaitu sebesar

74,2%. Jumlah tersebut adalah menggambarkan akses warga terhadap

jamban sebesar 74,2%. Jenis jamban yang dimiliki oleh warga tersebut

sebagian besar adalah jenis jamban jongkok leher angsa, namun demikian,

persentase warga yang tidak memiliki jamban juga cukup besar yaitu

sebesar 25,8%. Warga yang tidak memiliki jamban tersebut melakukan

BAB dengan cara menumpang (sharing) dengan tetangga, menggunakan

WC umum dan sebagian besar warga melakukan praktik BABS di tempat

terbuka terutama di sungai dan di selokan / parit.

Sebagian besar warga yang memiliki jamban pribadi tersebut

diketahui telah membangun sarana sanitasinya lebih dari 10 (sepuluh)

tahun yang lalu atau sekitar tahun 2005. Waktu kepemilikan jamban warga

di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo

disajikan dalam tabel 5.7.

Tabel 5.7 Waktu Kepemilikan Jamban Warga Di Kelurahan Dawuhan,


Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo
No. Waktu Kepemilikan Jamban Jumlah %
(KK)
1. 0-12 bulan 5 5,4
2. 1-5 tahun 21 22,8
3. 6-10 tahun 21 22,8
4. >10 tahun 45 48,9
Jumlah 92 100
Sebagian besar warga yang memiliki jamban pribadi telah

membangun sarana sanitasinya sebelum program STBM dikenalkan

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
82

pertama kali oleh pemerintah yaitu pada tahun 2008. Sebagian warga

lainnya baru membangun sarana sanitasi berupa jamban pribadi setelah

dikenalkannya program STBM oleh pemerintah. Persentase jumlah jamban

yang dibangun oleh warga setelah kegiatan pemicuan yang dilakukan oleh

fasilitator program STBM pada tahun 2013 di 3 dusun adalah sebesar

28,2%.

Jamban yang dimiliki oleh warga dengan jenis jamban jongkok leher

angsa maupun jamban duduk leher angsa, sebagian besar telah dilengkapi

dengan tempat penyaluran buangan akhir tinja yang saniter yaitu menuju

tangki septik. Persentase warga yang melengkapi bagunan jamban pribadi

dengan tempat penyaluran buangan akhir tinja berupa tangki septik sebesar

92,4%, namun demikian masih terdapat yang warga tidak melengkapi

jamban pribadi dengan tempat penyaluran buangan akhir tinja saniter.

Tinja dari jamban tersebut disalurkan menuju badan air atau sungai yang

ada di dekat rumah warga.

2. Tidak terlihat tinja manusia di lingkungan

Keberadaaan tinja manusia masi ditemukan di lingkungan terutama di

aliran sungai yang mengalir di 4 dusun di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan

Situbondo, Kabupaten Situbondo pada waktu 1 bulan terakhir. Hal

tersebut sesuai dengan hasil observasi lingkungan yang dilakukan selama

2 minggu terhadap keberadaan tinja terutama di aliran sungai pada 4

dusun Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo.

Tinja manusia masih terlihat di beberapa titik sepanjang aliran sungai yang

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
83

berada di lingkungan Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,

Kabupaten Situbondo. Terlihatnya tinja manusia di Dusun Parse lebih

sering bila dibandingkan dengan 3 dusun lainnya yaitu Dusun Krajan,

Paaraman dan Dam.

3. Ada penerapan sanksi, peraturan atau upaya lain oleh masyarakat

untuk mencegah kejadian BAB sembarangan

Program STBM, stop BABS, di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan

Situbondo, Kabupaten Situbondo tidak didukung dengan adanya

peraturan yang dibentuk oleh masyarakat baik berupa sanksi secara tertulis

maupun tidak tertulis yang diyakini serta dijalankan oleh setiap anggota

masyarakat. Pemandangan warga yang BABS di tempat terbuka, terutama

di sungai sudah menjadi hal yang wajar adanya bagi warga di Kelurahan

Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo. Kader atau

fasilitator program STBM yang ada belum mendapatkan natural leader

dari masyarakat sehingga belum terbentuk upaya-upaya yang dapat

mencegah kejadian BABS oleh warga.

4. Mekanisme pemantauan umum oleh masyarakat

Program STBM, stop BABS, di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan

Situbondo, Kabupaten Situbondo tidak didukung dengan adanya

mekanisme pemantauan yang dilakukan masyarakat sendiri terhadap

keberlanjutan perilaku tidak buang air besar sembarangan di lingkungan

terbuka. Kegiatan pemantauan yang dilakukan hanya berasal dari

fasilitator atau kader program STBM.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
84

5. Ada upaya atau strategi yang jelas untuk dapat mencapai sanitasi

total

Program STBM, stop BABS, di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan

Situbondo, Kabupaten Situbondo tidak didukung dengan kegiatan khusus

sebagai upaya atau strategi yang dilakukan oleh fasilitator dan pemerintah

dalam pelaksanaan program STBM untuk pencapaian sanitasi total. Hal ini

berkaitan dengan kader atau fasilitator program STBM yang ada belum

mendapatkan natural leader dari masyarakat sebagai penggerak

masyarakat dalam pelaksanaan program STBM (stop BABS). Sehingga,

kondisi ini dapat mempengaruhi keberhasilan program STBM untuk

mencapai status ODF di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,

Kabupaten Situbondo.

5.5 Efek (Outcome) Program STBM (Stop BABS) Di Kelurahan

Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo

Variabel outcome dalam penelitian ini terdiri 3 (dua) komponen

perilaku hygiene. Perilaku hygiene dari masyarakat tersebut terdiri dari

informasi mengenai stop BABS, cuci tangan pakai sabun serta hygiene di

jamban. Informasi dari variabel outcome tersebut didapatkan melalui

beberapa kegiatan yaitu wawancara dan observasi dengan warga di

Kelurahan Dawuhan.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
85

1. Stop BABS

Tempat segaian besar warga yang telah dewasa bila ingin BAB

terbanyak adalah di jamban pribadi. Tempat warga yang telah dewasa bila

ingin BAB di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten

Situbondo disajikan dalam tabel 5.8.

Tabel 5.8 Tempat Warga BAB Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan


Situbondo, Kabupaten Situbondo
No. Tempat Responden dan Anggota Jumlah %
Keluarga BAB (KK)
1. Jamban pribadi 92 74,2
2. Ke sungai/pantai/laut 30 24,2
3. WC umum/MCK umum 2 1,6
Jumlah 124 100
Sebagian warga yang tidak BAB di jamban pribadi memilih untuk

BAB di MCK/WC umum, atau BAB di tempat terbuka seperti sungai dan

selokan. Warga memilih untuk BAB di tempat terbuka seperti sungai dan

selokan memiliki nilai persentase terbanyak lebih banyak jika

dibandingkan dengan warga yang mau BAB di MCK/WC umum.

Sebagian besar warga Kelurahan Dawuhan yang tidak memiliki jamban

dan memilih untuk BABS di tempat terbuka adalah perempuan dewasa

dan laki-laki dewasa. Informasi warga yang sering BAB di tempat terbuka

terutama di aliran sungai tersebut didapatkan dari wawancara dengan

warga Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten

Situbbondo. Hal tersebut sesuai dengan hasil observasi lingkungan selama

2 minggu terhadap keberadaan warga berperilaku BABS di tempat terbuka

di lingkungan terutama aliran sungai pada 4 (empat) lingkungan Kelurahan

Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo, ditemui masih

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
86

terlihat warga berperilaku BABS. Jenis kelamin warga yang BABS di

aliran sungai, sebagian besar berjenis kelamin perempuan. Terlihatnya

warga yang berperilaku BABS di Dusun Krajan dan Parse lebih sering jika

dibandingkan dengan 2 dusun lainnya yaitu Dusun Paaraman dan Dusun

Dam.

Dalam penelitian ini, terdapat 46 orang warga memiliki balita berusia

0-5 tahun di rumah. Empat puluh enam responden yang memiliki balita

tersebut, hanya sebagian kecil balita yang sering BAB di lantai, di kebun,

di jalan, di selokan/got atau sungai, selain itu juga kebiasaan warga saat

membuang tinja balitanya sebagian besar telah membuang ke jamban/WC

dengan persentase sebesar 73,9%. Sebagian warga lainnya yaitu sebanyak

26,1% warga membuang tinja balita di sungai/selokan/got/pantai.

2. Cuci tangan pakai sabun

Warga Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten

Situbondo telah menggunakan sabun dalam kegiatan sehari-hari untuk

mandi, mamandikan anak, menceboki pantat anak, mencuci tangan,

mencuci peralatan makan dan masak serta mencuci pakaian. Kebiasaan

warga dalam menggunakan sabun terbanyak adalah untuk mandi dan

mencuci tangan. Tempat yang biasanya digunakan warga untuk mencuci

tangan sebagian besar adalah di tempat cuci piring. Tepat cuci piring yang

dimiliki oleh warga, sebagian besar telah dilengkapi dengan kran air untuk

mengalirkan air. Pada tempat cuci piring tersebut tidak dilengkapi dengan

sabun cuci tangan khusus yang digunakan warga untuk cuci tangan,

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
87

melainkan hanya dilengkapi dengan sabun cuci piring. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa, sebagian besar warga mencuci tangan dengan

menggunakan sabun cuci piring dan dengan air mengalir dari kran air.

Waktu cuci tangan pakai sabun sebagian besar warga yaitu pada saat

sebelum makan, setelah makan dan setelah BAB.

Selain sarana cuci tangan di tempat cuci piring yang digunakan oleh

sebagian besar warga, dalam penelitian ini juga melihat sarana cuci tangan

yang dimiliki oleh warga di dalam ruangan jamban / WC yang meliputi

ketersediaan air dan sabun untuk cuci tangan. Ketersediaan air di dalam

ruangan jamban / WC sebagian besar warga berada dalam bak air / ember

dengan persentase sebesar 83%. Sebagian kecil warga yang di dalam

ruangan jamban / WCnya tidak tersedia air dan sabun untuk cuci tangan

yaitu sebesar 2,1%. Ketersediaan sabun untuk cuci tangan di dalam atau

dekat jamban, sebagian besar warga telah melengkapi sarana cuci tangan

dengan sabun yang dapat digunakan khususnya pada saat setelah BAB.

3. Hygiene di jamban

Hygiene di ruangan jamban / WC milik warga meliputi kebersihan lantai

dan dinding jamban, keberadaan vektor kecoa dan lalat serta ketersediaan

air dan gayung / alat penyiram yang berfungsi. Sebagian besar ruangan

jamban/WC milik warga di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,

Kabupaten Situbondo dalam kondisi bersih yaitu lantai dan dinding

jambannya terbebas dari tinja dengan persentase sebesar 88,3%. Selain itu

juga, sebagian besar ruangan jamban / WC yang digunakan warga untuk

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
88

BAB terbebas dari kecoa dan lalat dengan persentase sebesar 88,3%.

Sebagian besar ruangan jamban / WC warga dengan jenis jamban jongkok

leher angsa telah dilengkapi dengan gayung dan air untuk menyiram tinja

setelah BAB. Sedangkan untuk ruangan jamban / WC warga dengan jenis

jamban duduk leher angsa juga telah dilengkapi dengan alat penyiram

yang masih berfungsi untuk membersihkan tinja setelah BAB.

Keseluruhan kondisi tersebut didapatkan pada saat dilakukannya kegiatan

observasi ruangan jamban / WC yang digunakan warga.

5.6 Dampak (Impact) Program STBM (Stop BABS) Di Kelurahan

Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo

Variabel impact dalam penelitian merupakan kejadian penyakit diare

yang dialami oleh warga di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,

Kabupaten Situbondo. Sebagian besar warga di Kelurahan Dawuhan,

Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo tidak pernah mengalami

diare, namun demikian masih terdapat warga yang pernah mengalami diare

dengan persentase sebesar 25%. Waktu paling dekat terbanyak terjadinya

diare tersebut adalah lebih dari 6 bulan. Waktu terdekat kejadian diare

warga di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kecamatan

Situbondo disajikan dalam tabel 5.9.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
89

Tabel 5.9. Waktu Kejadian Diare Warga Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan


Situbondo, Kabupaten Situbondo
No. Waktu Terjadinya Diare Jumlah %
(KK)
1. Kemarin 1 0,8
2. 1 minggu terakhir 5 4
3. 1 bulan terakhir 7 5,6
4. 3 bulan terakhir 8 6,5
5. 6 bulan terakhir 1 0,8
6. Lebih dari 6 bulan terakhir 9 7,3
7. Tidak pernah 93 75
Jumlah 124 100
Kejadian diare dalam waktu 6 bulan terakhir dialami oleh setiap

golongan usia mulai dari anak-anak balita hingga orang dewasa. Begitu

pula dengan jenis kelamin penderita diare. Diare dialami oleh warga

dengan jenis kelamin perempuan maupun laki-laki. Kasus diare dan

perilaku BABS warga di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,

Kecamatan Situbondo disajikan dalam tabel 5.10.

Tabel 5.10. Kasus Diare dan Perilaku BABS Warga Di Kelurahan


Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo
No. Warga Kasus Diare Perilaku BABS
(orang)
1. Anak-anak balita 9 0
2. Anak-anak non balita 3 33
3. Anak remaja laki-laki 2 20
4. Anak remaja perempuan 6 22
5. Orang dewasa laki-laki 5 48
6. Orang dewasa perempuan 16 55
Kejadian diare terbanyak dialami oleh orang dewasa perempuan dan

kemudian diikuti dengan anak balita. Hal ini sesuai dengan masih

banyaknya warga perempuan dewasa yang berperilaku BABS di tempat

terbuka seperti aliran sungai.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
90

5.7 Rekomendasi Berdasarkan Hasil Identifikasi Setiap Variabel

Program STBM

Berdasarkan hasil penelitian ini dengan menggunakan kuesioner

wawancara dan observasi ruangan jamban milik warga yang meliputi 4

variabel yaitu input, output, outcome dan impact program STBM diketahui

bahwa program STBM di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,

Kecamatan Situbondo termasuk dalam kategori “kurang berhasil” dengan

nilai diantara 24,00 sampai 47,99. Variabel input terdiri dari komponen

money, method, material, market dan machine. Variabel output terdiri dari

komponen jumlah sarana jamban sehat dan tidak terlihat tinja manusia di

lingkungan. Variabel outcome terdiri dari perilaku hygiene stop BABS,

cuci tangan pakai sabun dan hygiene di jamban. Variabel impact meliputi

penyakit diare yang dialami warga. Rekomendasi untuk meningkatkan

capaian program STBM lebih baik lagi pada tahun berikutnya adalah

dengan meningkatkan variabel-variabel yang memiliki nilai persentase

kurang dari sama dengan 50%. Khusus untuk variabel impact yaitu

kejadian diare, rekomendasi yang diberikan bertujuan untuk menurunkan

persentase kejadian diare warga. Nilai rekapitulasi variabel program

STBM berdasarkan kegiatan wawancara dan observasi warga di Kelurahan

Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kecamatan Situbondo disajikan dalam

tabel 5.11.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
91

Tabel 5.11. Nilai Rekapitulasi Variabel Program STBM Berdasarkan


Wawancara dan Observasi Pada Warga
No. Variabel/Kategori Skor Skor
Maksimal Rata-rata %
1. INPUT
Money
1. Jumlah dana 1 0,6 56,4
pembuatan jamban
Method
1. Peningkatan 3 0,1 2,6
kebutuhan sanitasi
Material
1. Ketersediaan 1 0,5 54,5
material/bahan
Market
1. Pendidikan 1 0,2 23,1
2. Pekerjaan 1 0,3 26,9
3. Pendapatan 1 0,1 9,6
4. Pengetahuan 3 0,6 20,9
Machine
1. Pembuatan jamban 1 0,6 56,4
2. OUTPUT
1. Jumlah sarana jamban 7 4,1 58,6
sehat
2. Tidak terlihat tinja 1 0,6 55,1
manusisa
3. OUTCOME
1. Stop BABS 7 2,4 34,4
2. Cuci tangan pakai 30 10,3 33,4
sabun
3. Hygiene di jamban 4 1,6 40,5

4. IMPACT
1. Diare 7 0,5 7
Total 63 22,5
Kategori Kurang Berhasil
Keterangan:
% = (Rata-rata : Skor maksimal) x 100%
Tidak Berhasil 00,00 - 23,99
Kurang Berhasil 24,00 - 47,99
Berhasil 48,00 – 71,00

Berdasarkan nilai persentase hasil rekapitulasi data wawancara dan

observasi warga, variabel input dan outcome masih memiliki nilai

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
92

persentase kurang dari 50% sehingga kedua variabel tersebut menjadi

fokus dalam perumusan rekomendasi untuk perbaikan program

selanjutnya. Variabel input yang menjadi fokus utama adalah meliputi

komponen method dan market sedangkan variabel outcome meliputi

komponen stop BABS, cuci tangan pakai sabun dan hygiene di jamban.

Selain berdasarkan kuesioner wawancara dan observasi dengan warga,

rekomendasi juga dirumuskan dengan berdasarkan rekapitulasi data hasil

wawancara dengan fasilitator program yang meliputi 3 variabel yaitu

input, process dan output. Program STBM di Kelurahan Dawuhan,

Kecamatan Situbondo, Kecamatan Situbondo juga termasuk dalam

kategori “kurang berhasil” dengan nilai diantara 11,00 sampai 21,99. Sama

halnya dengan rekomendasi yang dirumuskan berdasarkan wawancara dan

observasi dengan warga, rekomendasi untuk meningkatkan capaian

program STBM lebih baik lagi pada tahun berikutnya adalah dengan

meningkatkan variabel-variabel yang memiiki nilai persentase kurang dari

sama dengan 50%. Variabel input terdiri dari komponen man, money,

method, material, technology, time dan information. Variabel process

terdiri dari pemicuan (perencanaan, pemantauan dan evaluasi),

pendampingan dan advokasi. Variabel output terdiri dari komponen (1)

penerapan sanksi, peraturan atau upaya lain oleh masyarakat untuk

mencegah kejadian BABS, (2) mekanisme pemantauan umum oleh

masyarakat, (3) upaya atau strategi yang jelas untuk dapat mencapai

sanitasi total. Nilai rekapitulasi variabel program STBM berdasarkan

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
93

kegiatan wawancara dengan fasilitator program STBM di Kelurahan

Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kecamatan Situbondo disajikan dalam

tabel 5.12.

Tabel 5.12. Nilai Rekapitulasi Variabel Program STBM Berdasarkan


Wawancara Pada Fasilitator
No. Variabel/Kategori Skor Skor
Maksimal Rata- %
rata
1. INPUT
Man
1. Jumlah 2 2 100
2. Pendidikan 1 1 100
3. Pengetahuan 5 5 100
Money
1. Sumber dana 1 1 1
pembuatan jamban
Method
1. Penciptaan 1 0 0
lingkungan yang
kondusif
2. Peningkatan 1 0 0
kebutuhan sanitasi
3. Peningkatan 1 0 0
penyediaan akses
sanitasi
Material
1. Kebijakan STBM 2 2 100
2. Pedoman 1 1 100
pelaksanaan STBM
3. Ketersediaan 1 1 100
bahan/material
Technology
1. Tekhnologi tepat 1 0 0
guna dari
pemerintah
Time
1. Pelaksanaan STBM 1 1 100
Information
1. Penggunaan media 1 1 100
komunikasi,
informasi dan
edukasi kepada
masyarakat

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
94

Lanjutan tabel 5.12.

Tabel 5.12. Nilai Rekapitulasi Variabel Program STBM Berdasarkan


Wawancara Pada Fasilitator
No. Variabel/Kategori Skor Skor
Maksimal Rata- %
rata
2. PROSES
Pemicuan
1. Perencanaan 1 1 100
2. Pemantauan 1 1 100
3. Evaluasi 3 3 100
Pendampingan 1 0 0
Advokasi 1 2 100
3. OUTPUT
1. Penerapan sanksi, 1 0 100
peraturan atau
upaya lain oleh
masyarakat untuk
mencegah kejadian
BABS 1 0 100
2. Mekanisme
pemantauan umum
oleh masyarakat 1 0 100
3. Upaya atau strategi
yang jelas untuk
dapat mencapai
sanitasi total
Total 30 21
Kategori Kurang Berhasil
Keterangan:
% = (Rata-rata : Skor maksimal) x 100%
Tidak Berhasil 00,00 – 10,99
Kurang Berhasil 11,00 - 21,99
Berhasil 22,00 – 32,00

Berdasarkan nilai persentase hasil rekapitulasi data wawancara dengan

vasilitator, ketiga variabel input, process dan output masih memiliki nilai

persentase kurang dari 50% sehingga seluruh variabel tersebut menjadi

fokus dalam perumusan rekomendasi untuk perbaikan program

selanjutnya. Pada variabel input, yang menjadi fokus utama adalah

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
95

komponen method dan technology. Pada variabel process yaitu komponen

pendampingan kepada masayarakat. Sedangkan pada variabel output yaitu:

(1) penerapan sanksi, peraturan atau upaya lain oleh masyarakat untuk

mencegah kejadian BABS, (2) mekanisme pemantauan umum oleh

masyarakat, (3) upaya atau strategi yang jelas untuk dapat mencapai

sanitasi total.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Gambaran Umum Kelurahan Dawuhan dan Responden Penelitian

Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo

adalah salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Situbondo dan

meruapakan pusat pemerintahan Kabupaten Situbondo. Selain itu, jumlah

penduduk yang ada di Kelurahan Dawuhan merupakan jumlah terbanyak

di Kecamatan Situbondo. Jumlah penduduk tersebut berdasarkan jenis

kelamin, penduduk dengan jenis kelamin laki-laki memiliki jumlah

terbanyak jika dibandingkan dengan penduduk perempuan. Namun

demikian, warga yang ikut serta dalam penelitian ini sebagian besar tidak

berjenis kelamin laki-laki, melainkan berjenis kelamin perempuan dengan

status ibu rumah tangga yang mayoritas tidak memiliki pekerjaan. Hal ini

dikarenakan waktu penelitian yang dilakukan pada saat pagi hari yaitu

pada jam kerja sehingga warga laki-laki atau kepala rumah tangga atau

suami sedang bekerja.

Variasi umur warga Kelurahan Dawuhan cukup bervariasi dengan

rentang umur terbanyak adalah 38 tahun sampai 54 tahun. Rentang umur

tersebut masih termasuk dalam rentang umur produktif yaitu 15 tahun

sampai 64 tahun (Yasin, 1990). Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa warga Kelurahan Dawuhan sangat dimungkinkan untuk melakukan

96

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
97

beberapa upaya perbaikan sanitasi lingkungan terutama dalam pencapaian

status ODF kelurahan sesuai dengan tujuan program STBM (stop BABS).

6.2 Masukan (Input) Program STBM (Stop BABS) Di Kelurahan

Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo

Komponen man merupakan fasilitator program STBM yang terlatih

untuk melaksanakan program STBM. Jumlah fasilitator terlatih program

STBM untuk Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten

Situbondo yang berasal dari Puskesmas Situbondo terdapat 4 orang.

Jumlah tersebut masih kurang menurut seluruh fasilitator di Puskesmas

Situbondo untuk melaksanakan keseluruhan tugas dalam program STBM.

Jumlah fasilitator ditambahkan menjadi 5 orang yang berasal dari

Puskesmas Panji sehingga telah mencukupi untuk melakukan program

STBM yaitu dengan menjalankan tugas pemicuan, membuat peta sosial,

melatih kader, verifikasi perubahan perilaku, melaporkan perkembangan

akses, monitoring dan evaluasi perkembangan pelaksanaan STBM (Kar

and R. Chambers, 2008).

Pendidikan terakhir dari seluruh fasilitator tesebut adalah SMA dan

universitas/akademi. Masing-masing dari fasilitator tersebut baik lulusan

SMA atau universitas/akademi telah mendapatkan pelatihan untuk

menyamakan persepsi dan kemampuan terutama untuk melakukan tugas

dari program STBM terkait integritas pelaksanaan stop BABS dan CTPS.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
98

Tingkat pengetahuan dari fasilitator yang memfasilitasi pelaksanaan

program STBM (stop BABS) di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan

Situbondo, Kabupaten Situbondo sudah baik terkait pengertian program

STBM, pengertian stop BABS, hal apa saja yang ingin dicapai melalui

program STBM, apa saja strategi utama dalam pelaksanaan program

STBM dan apa saja pilar dalam program STBM. Dengan demikian,

fasilitator program STBM di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,

Kabupaten Situbondo dimungkinkan dapat memfasilitasi warga untuk

mencapai status ODF kelurahan.

Komponen money yang merupakan dana program STBM (stop

BABS) dalam pembuatan sarana sanitasi jamban sehat telah sesuai dengan

Permenkes RI Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis

Masyarakat yaitu berasal dari sumber daya masyarakat. Sebagian besar

warga telah mampu membangun sarana jamban sehat pribadi untuk

memenuhi kebutuhan sanitasinya. Bantuan dari pemerintah dalam

pembangunan sarana sanitasi MCK/WC umum di Kelurahan Dawuhan

juga masih terdapat di salah satu dusun yaitu Dusun Parse. Hal tersebut

dapat dilakukan dengan melihat kondisi dan kemampuan warga untuk

membangun sarana sanitasi jamban sehat.

Pembuatan jamban sehat merupakan suatu investasi sanitasi dalam

kehidupan sehari-hari terutama dalam memutus rantai penyebaran

penyakit. Biaya untuk membangun jamban sehat dengan jenis jamban

jongkok atau duduk leher angsa adalah sebesar >Rp. 500.000,00 dan

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
99

diharapkan setiap rumah tangga yang masih belum mempunyai sarana

jamban sehat mampu membangun fasilitas sanitasi dasar yaitu jamban

sehat secara pribadi atau dapat dengan cara gotong royong bersama warga

lainnya. Alternative lainnya dapat dilakukan dengan cara melakukan

kegiatan kredit pembuatan jamban kepada salah satu bank yang menjadi

kitra pemerintah daerah sebagai upaya pencapaian sanitasi total.

Komponen method merupakan metode yang saling mendukung satu

sama lain dalam penyelenggaraan program STBM. Dalam

penyelenggaraan STBM terdapat 3 (tiga) komponen yang saling

mendukung satu dengan yang lain yaitu penciptaan lingkungan yang

kondusif, peningkatan kebutuhan sanitasi dan peningkatan penyediaan

akses sanitasi. Apabila salah satu dari komponen STBM tersebut tidak ada

maka proses pencapaian 5 (lima) pilar STBM tidak akan maksimal

(Kemenkes RI, 2014). Kegiatan penciptaan lingkungan yang kondusif dari

program STBM yang dilaksanakan di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan

Situbondo, Kabupaten Situbondo belum menghasilkan secara keseluruhan

dari komitmen pemerintah, kebijakan daerah dan peraturan daerah,

terbentuknya lembaga koordinasi, adanya tenaga fasilitator serta sistem

pemantauan hasil kinerja program. Kegiatan peningkatan kebutuhan

sanitasi dalam program STBM di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan

Situbondo, Kabupaten Situbondo juga belum secara keseluruhan

melakukan 6 (enam) upaya sistematis yang meliputi pemicuan, promosi

dan kampanye, penyampaian, mengembangkan komitmen, memfasilitasi

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
100

dan mengembangkan mekanisme penghargaan terhadap

masyarakat/institusi secara keseluruhan. Kegiatan peningkatan penyediaan

akses sanitasi dalam program STBM di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan

Situbondo, Kabupaten Situbondo juga belum secara keseluruhan

melakukan upaya mengembangkan opsi teknologi sarana sanitasi yang

sesuai kebutuhan, menciptakan dan memperkuat jejaring pasar sanitasi

pedesaan dan mengembangkan mekanisme peningkatan kapasitas pelaku

pasar sanitasi secara keseluruhan. Hal ini tidak sesuai dengan strategi dan

tahapan penyelenggaraan STBM pada pedoman STBM yaitu Permenkes

RI Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

Tidak tercapainya secara keseluruhan dari komponen penciptaan

lingkungan yang kondusif, peningkatan kebutuhan sanitasi dan

peningkatan penyediaan akses sanitasi, program STBM yang dijalankan di

di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo

dimungkinkan untuk berjalan tidak maksimal. Hal tersebut menyebabkan

pencapaian status kelurahan ODF di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan

Situbondo, Kabupaten Situbondo juga tidak akan tercapai.

Upaya pencapaian status ODF Kelurahan Dawuhan, hendaknya

melakukan kegiatan yang saling mendukung satu dengan yang lain secara

keseluruhan yaitu penciptaan lingkungan yang kondusif, peningkatan

kebutuhan sanitasi dan peningkatan penyediaan akses sanitasi. Kegiatan

yang dapat dilakukan misalnya dengan melakukan advokasi kepada

pemerintah dalam mengembangkan komitmen bersama untuk

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
101

pembangunan sanitasi desa atau kelurahan atau memfokuskan pada

pendampingan pembentukan tim kerja masyarakat untuk perumusan

rencana pembangunan sanitasi. Sehingga pelaksanaan program STBM

(stop BABS) di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten

Situbondo dapat berjalan secara maksimal. Sehingga proses pencapaian

tujuan status ODF Kelurahan Dawuhan akan maksimal.

Komponen material merupakan keberadaan kebijakan STBM dan

pedoman pelaksanaan STBM yang digunakan dalam melaksanakan

program STBM (stop BABS) di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan

Situbondo, Kabupaten Situbondo serta ketersediaan material atau bahan

yang digunakan untuk membangun sarana jamban sehat oleh warga.

Kebijakan atau peraturan yang berkaitan dengan pelaksanaan program

STBM di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten

Situbondo yaitu Permenkes RI Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi

Total Berbasis Masyarakat. sedangkan pedoman yang digunakan adalah

Road Map Percepatan Progam STBM dari Direktorat Jendral Penyehatan

Lingkungan. Hal ini dapat menjadi modal awal dan sebagai acuan yang

digunakan oleh fasilitator untuk melaksanakan program STBM (stop

BABS) di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten

Situbondo. Dengan adanya kebijakan dan pedoman yang digunakan oleh

fasilitator sebagai acuan dapat membantu proses penyusunan,

perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi program STBM (stop

BABS) seideal mungkin sehingga tercapai tujuan dari program STBM

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
102

(stop BABS) yaitu status ODF kelurahan (Kementerian Kesehatan RI,

2008).

Ketersediaan material atau bahan untuk membangun sarana sanitasi

jamban sehat di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo termasuk

mudah untuk didapatkan terutama di toko bangunan yang ada di sekitar

lingkungan Kelurahan Dawuhan. Jalur jalan yang baik dan terjangkau oleh

warga menuju toko bangunan dengan jumlah yang lebih dari satu tentu

memudahkan warga untuk mengaksesnya. Hal tersebut dapat menjadikan

warga akan dengan mudah untuk mengadopsi dan membangun sarana

sanitasi yang lebih baik yatu jamban sehat untuk memutus penyebaran

penyakit menular akibat kontaminasi tinja manusia.

Komponen market merupakan sasaran program STBM yaitu warga

yang tinggal di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten

Situbondo. Identifikasi market program STBM (stop BABS) meliputi

tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan pengetahuan. Tingkat

pendidikan terakhir sebagian besar warga adalah Sekolah Dasar (SD).

Pengetahuan warga terkait program STBM dan stop BABS masih kurang.

Hal ini dapat dikarenakan sosialisasi dari pemerintah program STBM

belum maksimal. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam

pelaksanaan program STBM (stop BABS), diperlukan upaya

pendampingan yang cukup oleh fasilitator dengan dibantu oleh kader yang

ada di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo

mencapai tujuan program STBM (stop BABS). Hal ini bertujuan untuk

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
103

meningkatkan kesadaran dan kebutuhan warga yang mayoritas dengan

tingkat pendidikan SD terhadap sanitasi dasar sehingga warga mau dan

mampu untuk memenuhi kebutuhan sanitasi dasar dengan membangun

sarana sanitasi jamban sehat baik yang dibangun secara pribadi atau secara

gotong royong dengan warga lainnya.

Komponen machine merupakan peralatan yang digunakan untuk

membangun jamban dan berasal dari masyarakat di Kelurahan Dawuhan,

Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo. Sebagian besar warga yang

memiliki jamban sehat telah memperoleh peralatan untuk pembuatan

jambannya secara mandiri. Hal ini telah sesuai dengan pedoman

pembiayaan STBM untuk penyediaan fasilitas sanitasi dasar pada

Kepmenkes RI Nomor 852/MENKES/SK/IX/2008 tentang Strategi

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan Permenkes RI Nomor 3 Tahun

2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat bahwa pemerintah telah

menghapuskan subsidi untuk pembangunan fasilitas sanitasi dasar seperti

jamban sehat.

Komponen technology pada penelitian ini merupakan bentuk

dukungan yang diberikan oleh pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan

daerah kabupaten/kota dalam penyediaan kemutakhiran yang digunakan

keseluruhan sarana untuk penyelenggaraan STBM. Dalam pelaksanaan

program STBM (stop BABS) di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan

Situbondo, Kabupaten Situbondo belum mendapatkan dukungan dari

pemeritah dalam penyediaan teknologi tepat guna. Hal ini tidak sesuai

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
104

dengan tanggung jawab dan peran pemerintah dan pemerintah daerah

dalam Permenkes RI Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis

Masyarakat yaitu salah satu tanggung jawab pemerintah daerah dalam

mendukung penyelenggaraan program STBM adalah memfasilitasi

pengembangan teknologi tepat guna (Kementerian Kesehatan RI, 2014).

Seharusnya pemerintah lebih mendukung penyediaan kemutakhiran yang

dapat digunakan oleh warga dengan menggunakan bahan yang mudah

didapatkan dan murah misalkan dengan biofilter dari sampah sehingga

dapat membantu pencapaian status ODF Kelurahan Dawuhan.

Komponen time pada penelitian ini merupakan waktu dimulainya atau

dikenalkannya program STBM oleh pemerintah kepada masyarakat di

Kelurahan Dawuhan, Kematan Situbondo, Kabupaten Situbondo. Program

STBM telah dberlakukan sejak tahun 2008 di Kabupaten Situbondo secara

keseluruhan. Hal ini sesuai dengan kebijakan STBM pertama kali

diluncurkan oleh pemerintah pada tahun 2008 setelah dilakukannya uji

coba implementasi CLTS di 6 kabupaten di Indonesia pada tahun 2006.

Kebijakan tersebut adalah Kepmenkes RI Nomor

852/MENKES/SK/IX/2008 tentang Strategi nasional Sanitasi Total

Berbasis Masyarakat.

Komponen information pada penelitian ini merupakan bentuk

dukungan yang diberikan oleh pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan

daerah kabupaten/kota dalam pemberian pemberitahuan, kabar, atau berita

dalam menunjang pelaksanaan proses dan promosi penyelenggaraan

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
105

STBM. pelaksanaan program STBM (stop BABS) telah didukung oleh

adanya media komunikasi yang digunakan dalam media audio yaitu radio

spot maupun media visual seperti poster. Hal ini telah sesuai dengan peran

pemerintah daerah dalam Permenkes RI Nomor 3 Tahun 2014 tentang

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang salah satunya adalah

menyediakan materi media komunikasi, informasi dan edukasi

(Kementerian Kesehatan RI, 2014).

6.3 Proses (Process) Program STBM (Stop BABS) Di Kelurahan

Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo

Komponen pemicuan program STBM (stop BABS) yang terdiri dari

perencanaan, pemantauan dan evaluasi program STBM di Kelurahan

Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo sudah baik dan

sesuai dengan Permenkes RI Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total

Berbasis Masyarakat yaitu telah dilakukan kegiatan pemicuan pada tahun

2014 yang meliputi kegiatan perencanaan, pemantauan dan evaluasi yang

melibatkan masyarakat. Namun, dalam perencanaan program STBM di

Kelurahan Dawuhan Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo hanya

melibatkan kader dan tokoh masyarakat sebagai wakil dari masyarakat.

Pada dasarnya, kegiatan perencanaan untuk perubahan perilaku

masyarakat tidak buang air besar sembarangan sebagai suatu program

sanitasi ini hendaknya dipimpin langsung oleh natural leader yang berasal

dari masyarakat. Natural leader merupakan perwakilan dari warga yang

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
106

menjadi panutan dan ditunjuk saat proses pemicuan. Proses pemicuan yang

dilakukan hendaknya benar-benar melibatkan masyarakat, tidak hanya

kader dan juga tokoh masyarakat (Kementerian Kesehatan RI, 2014).

Komponen kedua dalam variable process adalah kegiatan

pendampingan kepada masyarakat yang dilakukan oleh fasilitator program

STBM. Namun dalam pelaksanaannya, kegiatan pendampingan tidak

dilakukan oleh fasilitator. Hal ini tidak sesuai dengan Permenkes RI

Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yaitu

kegiatan pendampingan hendaknya dilakukan oleh tenaga kesehatan,

kader, relawan dan/atau masyarakat dalam pelaksanaan rencana kerja

masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kegiatan pendampingan

ini ditujukan untuk mendukung peyelenggaraan STBM dalam membentuk

kelompok dan membuat rencana kerja pelaksanaan STBM.

Komponen terakhir dalam variabel process adalah kegiatan advokasi

kepada pemerintah yang dilakukan oleh fasilitator. Komponen advokasi

sudah sesuai dengan Permenkes RI Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi

Total Berbasis Masyarakat karena fasilitator telah melakukan kegiatan

advokasi kepada pemerintah. Advokasi yang dilakukan telah menghasilkan

kejasama lintas sektor dan kerjasama dengan tokoh masyarakat untuk

mencapai tujuan program STBM (stop BABS) yaitu mencapai status

kelurahan ODF.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
107

6.4 Keluaran (Output) Program STBM (Stop BABS) Di Kelurahan

Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo

Jumlah sarana jamban sehat atau jamban sehat permanen yang

dimiliki warga telah mengalami peningkatan dalam waktu 3 tahun terakhir.

Hal ini menunjukkan bahwa jumlah sarana jamban yang dimiliki warga

telah melebihi target RPJMN tahun 2010-2014 yaitu persentase penduduk

yang menggunakan jamban sehat adalah sebesar 75%. Selain berhasil

mencapai target RPJMN tahun 2010-2014, persentase jumlah sarana

jamban yang dimiliki warga tersebut juga telah mencapai target

pemerintah dalam MDGs tahun 2015. Target MDGs tahun 2015 tersebut

yaitu persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak

sebesar 60,36% pada tahun 2011 dan 62,41% pada tahun 2015. Dengan

demikian, program pelaksanaan STBM di Kelurahan Dawuhan,

Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo dapat berjalan lebih baik lagi

dengan memicu sebagian warga lainnya yang masih berperilaku BABS

untuk memiliki dan mengakses sanitasi layak sehingga tercapai status

ODF di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten

Situbondo.

Indikator kedua dalam pencapaian status ODF kelurahan ini adalah

tidak terlihat tinja manusia di lingkungan. Indikator status ODF yang

kedua ini masih belum tercapai. Hal ini dikarenakan masih ditemukannya

tinja di badan air atau sungai yang mengalir di 4 dusun Kelurahan

Dawuhan berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan warga dalam

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
108

waktu 1 bulan terakhir. Dengan masih terlihatnya tinja di lingkungan

terutama di badan air atau sungai maka resiko penularan penyakit akibat

kontaminasi tinja tersebut kepada manusia masih dimungkinkan akan

terjadi terutama bagi warga yang beraktivitas, kontak dengan lingkungan

disekitar tinja tersebut berada atau bahkan memanfaatkan air sungai untuk

konsumsi. Proses pemindahan kuman penyakit dari tinja yang dikeluarkan

manusia sebagai sumber infeksi sampai ke manusia lain melalui berbagai

perantara, antara lain tangan, lalat, ladang dan air yang kemudian

mengkontaminasi makanan dan minuman sebelum masuk melalui mulut

ke dalam saluran pencernaan (Conant, J. dan P. Fadem, 2008). Proses

pemindahan tersebut akan menimbulkan resiko yang sangat besar untuk

terjadinya suatu penyakit yang ditularkan melalui anal (fecal) menuju

mulut (oral). Penyakit tersebut biasanya dikenal dengan penyakit fecal

oral yang salah satunya adalah penyakit diare

Selain indikator kedua dari status ODF yang belum sesuai dengan

Permenkes RI Nomor 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis

Masyarakat atau belum tercapai, indikator ketiga, keempat dan kelima

status ODF di Kelurahan Dawuhan juga belum tercapai. Untuk indikator

ketiga status ODF adalah adanya penerapan sanksi, peraturan atau upaya

lain oleh masyarakat untuk mencegah kejadian BAB du sembarangan

tempat. Indikator indikator keempat dalam status ODF adalah adanya

mekanisme pemantauan umum yang dibuat masyarakat untuk mencapai

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
109

100% KK mempunyai jamban sehat. Indikator terakhir adalah ada upaya

atau strategi yang jelas untuk dapat mencapai sanitasi total.

Jika Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten

Situbondo ingin mencapai status ODF maka harus mempertahankan

keberhasilan indikator pertama dan meningkatkan upaya-upaya untuk

mencapai indikator kedua, ketiga, keempat dan kelima dari status ODF.

Setelah mampu untuk mencapai kelima indikator ODF, maka diharuskan

untuk dilakukannya kegiatan verifikasi ODF yang dapat dilakukan oleh

tenaga kesehatan, kader dan pemerintah daerah yang tergabung dalam tim

verifikasi untuk memastikan status ODF masyarakat secara kolektif

terbebas dari perilaku BABS (Direktorat Penyehatan Lingkungan, 2013).

6.5 Efek (Outcome) Program STBM (Stop BABS) Di Kelurahan

Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo

Perilaku hygiene warga Kelurahan Dawuhan masih kurang karena

masih terdapat warga melakukan BAB ke sungai atau ke parit atau selokan

yang didominasi oleh warga perempuan dewasa. Tidak hanya perilaku

BABS warga saja yang tinggi, kebiasaan warga dalam membuang tinja

balitanya ke sungai juga masih tinggi. Kondisi ini menyebabkan belum

tercapainya target pemerintah dalam RPJMN tahun 2010-2014 yaitu

presentase penduduk yang stop BABS seharusnya sebesar 100% atau

dengan kata lain tidak ada lagi satu pun warga yang BAB atau membuang

tinja ke lingkungan terbuka. Ditinjau dari kesehatan lingkungan, tinja

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
110

dapat menjadi masalah apabila dalam pembuangannya tidak baik dan

sembarangan. BABS dapat mengakibatkan kontaminasi pada air, tanah,

udara, makanan dan perkembangbiakan lalat. Sehingga resiko penularan

penyakit akibat tinja akan semakin besar misalnya saja penularan penyakit

diare (Chandra, 2007).

Komponen kedua dalam variabel outcome ini adalah cuci tangan pakai

sabun. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa seluruh warga

Kelurahan Dawuhan telah menggunakan sabun untuk beraktivitas sehari-

hari seperti mencuci pakaian, mandi hingga mencuci tangan. Namun

demikian, kebiasaan warga masih kurang untuk melakukan cuci tangan

pakai sabun pada waktu-waktu penting yaitu pada waktu sebelum makan,

sebelum mengolah dan menghidangkan makanan, sebelum memberi

makan bayi atau balita, sesudah buang air besar/kecil dan sesudah

memegang hewan atau unggas. Tujuan dari cuci tangan pakai sabun adalah

salah satu langkah untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit atau

salah satu cara untuk menghindari masuknya mikroorganisme pathogen

penyebab penyakit masuk kedalam tubuh (Kementerian Kesehatan RI,

2014).

Komponen terakhir dalam variabel outcome ini adalah hygiene di

jamban. Sebagian besar kondisi ruangan jamban yang dimiliki oleh warga

baik jamban dengan jenis jongkok atau duduk leher sudah baik yaitu

dengan kondisi lantai dan dinding jamban bebas dari tinja. Selain itu

kondisi ruangan jamban warga juga terbebas dari kecoa dan lalat dan serta

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
111

tersedia gayung dan air untuk membersihkan jamban. Hal ini menunjukkan

bahwa perilaku warga dalam menjaga kebersihan jamban sudah baik.

Dengan demikian, ruangan jamban akan memberikan suasana nyaman

untuk BAB. Jika ruangan jamban kotor atau bau maka tida ada satu pun

orang yang mau untuk menggunakannya. Bukan tidak mungkin jika

kondisi ruangan jamban yang kotor membuat warga lebih nyaman untuk

BAB di sungai (Conant and P. Fadem, 2008).

6.6 Dampak (Impact) Program STBM (Stop BABS) Di Kelurahan

Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo

Kejadian penyakit diare yang dialami oleh responden warga di

Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo tidak

terlalu tinggi. Hal ini berkaitan dengan gambaran perilaku dan hygiene

sanitasi warga di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten

Situbondo yang yang masih perilaku BABS dan kebiasaan membuang

tinja balita ke sungai / selokan / got / pantai / laut yang cukup tinggi serta

kurangnya kesadaran warga untuk melakukan cuci tangan pakai sabun

pada waktu-waktu penting untuk memutus mata rantai penularan penyakit

seperti diare. Waktu-waktu penting untuk mencuci tangan diantaranya

yaitu sebelum makan, sebelum mengolah dan menghidangkan makanan,

sebelum memberi makan bayi / balita, sesudah buang air besar/kecil dan

sesudah memegang hewan/ unggas (Kementerian Kesehatan RI, 2014).

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
112

Golongan umur yang banyak terserang diare adalah orang dewasa

perempuan yang selanjutnya adalah anak-anak balita. Hal ini sesuai

dengan temuan pada penelitian ini yaitu warga yang sering BAB di tempat

terbuka adalah warga perempuan dewasa. Sedangkan untuk kasus diare

pada anak-anak balita dapat dikarenakan imunitas anak-anak balita lebih

rendah dibandingkan dengan imunitas anak remaja atau orang dewasa

sehingga anak-anak balita lebih rentan untuk mengalami diare. Faktor lain

yang dapat berpengaruh menyebabkan kasus diare anak-anak balita adalah

perilaku hygiene dan sanitas ibu. Hal ini dikarenakan peran ibu sangat

penting untuk menentukan status pertumbuhan dan perkembangan anak.

6.7 Rekomendasi Berdasarkan Hasil Identifikasi Setiap Variabel

Program STBM

Program STBM (stop BABS) ini dipandang sebagai suatu sistem yang

saling berkaitan antar sub sistem atau variabel dalam mencapai tujuan

yaitu tercapainya status kelurahan ODF berkelanjutan. Pembahasan dalam

sub bab rekomendasi berdasarkan hasil identifikasi variabel program

STBM ini akan dibahas variabel apa saja yang harus ditingkatkan dalam

pelaksanaan program STBM untuk mencapai status kelurahan ODF.

Variabel yang perlu ditingkatkan karena memiliki persentase nilai

rekapitulasi kurang dari 50% meliputi variabel input, process, output dan

outcome. Berdasarkan teori pendekatan sistem, masalah yang terjadi pada

suatu sistem terletak pada hasil kerja yang tidak sesuai dengan tujuan yang

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
113

telah ditetapkan diawal (output, outcome dan impact). Akar masalah yang

menyebabkan suatu masalah itu terjadi terdapat pada upaya organisasi

yaitu pada variabel input dan process. Hal tersebut menyebabkan fokus

rekomendasi dapat dilakukan untuk meningkatkan upaya organisasi yaitu

pada variabel input dan process. Peningkatan upaya organisasi yang lebih

baik akan pula meningkatkan hasil kerja yang sesuai dengan tujuan

(Supriyanto dan N.A. Damayanti, 2007).

Variabel input yang perlu ditingkatkan meliputi komponen method,

market dan technology. Sedangkan variabel process yang perlu

ditingkatkan yaitu komponen pendampingan kepada masayarakat. Hal

tersebut menyebabkan perlu dilakukannya upaya-upaya untuk mencapai

status kelurahan ODF sesuai dengan variabel yang perlu ditingkatkan pada

tahun selanjutnya yaitu:

1. Meningkatkan kerjasama lintas sektor untuk membantu warga dalam

upaya pembangunan fasilitas sanitasi berupa jamban sehat sehingga

dapat meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemenuhan

kebutuhan sanitasi dasar misalnya dengan mengadakan kredit

pembuatan jamban.

2. Meningkatkan upaya penciptaan lingkungan yang kondusif misalnya

dengan melakukan advokasi kepada pemerintah dalam

mengembangkan komitmen bersama untuk pembangunan sanitasi

desa atau kelurahan. Meningkatkan kebutuhan sanitasi warga

misalnya dengan kegiatan mendampingi pembentukan tim kerja

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
114

masyarakat untuk perumusan rencana pembangunan sanitasi serta

meningkatkan penyediaan akses sanitasi misalnya dengan kegiatan

mengembangkan opsi teknologi sarana sanitasi yang sesuai kebutuhan

dan terjangkau seperti penggunaan biofilter dari sampah. Sehingga

pelaksanaan program STBM (stop BABS) di Kelurahan Dawuhan,

Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo dapat berjalan secara

maksimal.

3. Memfasilitasi masyarakat agar memiliki pengetahuan terkait program

STBM (stop BABS) yang baik dengan cara menyisipkan materi

tentang stop BABS, pilar STBM, BAB hanya di jamban sehat dan lain

sebagainya oleh kader pada setiap kegiatan yang diadakan oleh warga

misalnya saat kegiatan pengajian, arisan atau kegiatan lainnya yang

melibatkan banyak warga.

4. Pemerintah daerah memberikan dukungan dengan memfasilitasi

pengembangan teknologi tepat guna misalnya dengan memanfaatkan

bahan lokal yang murah dan terjangkau seperti biofilter murah dari

sampah.

5. Melakukan kegiatan pendampingan setelah pemicuan oleh tenaga

kesehatan, kader, relawan, dan masyarakat dalam pelaksanaan rencana

kerja masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kegiatan

pendampingan tersebut ditujukan untuk mendukung peyelenggaraan

STBM dalam membentuk kelompok dan membuat rencana kerja

pelaksanaan STBM.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB VII

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

1. Masukan (input) program STBM (stop BABS) di Kelurahan

Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo, sebagian

besar sudah baik dan sesuai. Variabel input yang masih kurang dan

tidak sesuai yaitu masih adanya subsidi pembangunan MCK/WC

umum oleh pemerintah, pelaksanaan 3 strategi utama program STBM

belum dilaksanakan secara maksimal, pengetahuan warga tentang

STBM dan stop BABS masih kurang serta belum adanya dukungan

pemerintah dalam penyediaan teknologi tepat guna yang sesuai

dengan kebutuhan warga dan kemampuan warga.

2. Proses (process) program STBM (stop BABS) di Kelurahan

Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo, sebagian

besar sudah baik dan sesuai. Variabel process yang masih belum

dilakukan yaitu kegiatan pendampingan oleh fasilitator kepada warga

setelah kegiatan pemicuan yang dilakukan.

3. Keluaran (output) program STBM (stop BABS) di Kelurahan

Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo, sebagian

besar masih kurang dan tidak sesuai yang meliputi masih terdapat tinja

manusia di lingkungan terutama di sepanjang aliran sungai, belum ada

penerapan sanksi, peraturan atau upaya lain oleh masyarakat untuk

115

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
116

mencegah kejadian BABS, masih belum ada mekanisme pemantauan

umum oleh masyarakat terhadap keberlanjutan perilaku BABS warga

serta belum ada upaya atau strategi yang jelas untuk dapat mencapai

sanitasi total.

4. Efek (outcome) program STBM (stop BABS) di Kelurahan Dawuhan,

Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo masih kurang terutama

praktik BABS warga masih dilakukan terutama di sepanjang aliran

sungai dan masih terdapat warga yang tidak melakukan praktik CTPS

terutama pada waktu penting setelah BAB.

5. Dampak (impact) program STBM (stop BABS) di Kelurahan

Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo adalah

kejadian diare. Kejadian diare yang terjadi di Kelurhan Dawuhan

dialami oleh sebagian kecil warga terutama warga perempuan dewasa

dan laki-laki dewasa dalam waktu 6 bulan terakhir.

6. Rekomendasi dari hasil identifikasi setiap variabel program STBM

(stop BABS) di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,

Kabupaten Situbondo adalah memfokuskan pada peningkatan variabel

input yaitu pengetahuan warga tentang STBM dan stop BABS serta

dukungan pemerintah dalam penyediaan teknologi tepat guna yang

sesuai dengan kebutuhan warga dan kemampuan warga serta

memfokuskan pada variabel process yang berupa kegiatan

pendampingan oleh fasilitator kepada warga.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
117

7.2 Saran

Saran dari hasil penelitian ini ditujukan untuk pemerintah daerah,

fasilitator program STBM serta warga di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan

Situbondo, Kabupaten Situbondo sesuai dengan pembahasan dalam

rekomendasi program STBM pada bab sebelumnya yaitu:

1. Saran untuk pemerintah

a. Meningkatkan kerjasama lintas sektor untuk membantu warga

dalam upaya pembangunan fasilitas sanitasi berupa jamban sehat

sehingga dapat meningkatkan kemandirian masyarakat dalam

pemenuhan kebutuhan sanitasi dasar.

b. Pemerintah daerah meningkatkan dukungan pengembangan

teknologi tepat guna dengan memanfaatkan bahan lokal yang

murah dan terjangkau untuk mendukung pencapaian tujuan

program stop BABS.

2. Saran untuk fasilitator

a. Memfasilitasi masyarakat agar memiliki pengetahuan terkait

program STBM (stop BABS) yang baik dengan cara menyisipkan

materi tentang stop BABS, pilar STBM, BAB hanya di jamban

sehat, proses penularan penyakit dari tinja manusia, dan akibat atau

dampak kesehatan dari kontaminasi tinja oleh kader pada setiap

kegiatan yang diadakan oleh warga misalnya saat kegiatan

pengajian, arisan atau kegiatan lainnya yang melibatkan banyak

warga.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
118

b. Meningkatkan kegiatan pemicuan yang dilakukan oleh tenaga

kesehatan, kader, relawan, atau masyarakat dalam pelaksanaan

rencana kerja masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

c. Melakukan pendampingan kepada masyarakat setelah kegiatan

pemicuan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, kader, relawan,

atau masyarakat.

3. Saran untuk warga

a. Membiasakan diri untuk melakukan perilaku hygiene dengan BAB

hanya di jamban sehat, untuk warga yang tidak memiliki sarana

sanitasi jamban sehat maka hendaknya membangun secara pribadi

atau bergotong royong bersama warga lain untuk membangun

sarana sanitasi jamban sehat atau menumpang/sharing dengan

tetangga atau saudara disekiar rumah.

b. Membiasan diri untuk melakukan praktik cuci tangan pakai sabun

terutama pada waktu penting yaitu sebelum makan, sebelum

mengolah dan menghidangkan makanan, sebelum memberikan

makan kepada bayi/balita, setelah buang air besar atau kecil dan

setelah memegang unggas.

4. Saran untuk penelitian selanjutnya

Memfokuskan penelitian pada evaluasi kegiatan pemicuan yang

dilakukan oleh fasilitator program STBM di Kelurahan Dawuhan

dalam upaya pencapaian ststus ODF kelurahan.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
119

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan Kabupaten Situbondo.2014.


Format Isian Data Tingkat Perkembangan Dsa dan Kelurahan Tahun
2014.Kelurahan Dawuhan, Situbondo.

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur.2014. Jawa Timjr Dalam Angka Jawa
Timur in Figures 2014.Katalog BPS:1102001.35. No. 35000.1401. BPS
Provinsi Jawa Timur.Surabaya

Cahyono, S.B. 2008. Hepatitis A Cegah Penularannya!. Penerbit Kanisius.


Jakarta

Chandra, B, 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Penerbit buku kedokteran


EGC.Jakarta

Conant, J. and P. Fadem. 2008. A Community Guide to Environmental Health.


Hesperian Foundation. Canada: 4

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pusat


Bahasa. Jakarta

Direktorat Penyehatan Lingkungan. 2013.Road Map Percepatan Program STBM.


Ditjen PP dan PL. Jakarta

Direktorat Penyehatan Lingkungan. STBM Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.


http://stbm-indonesia.org/. [sitasi tanggal 10 Desember 2015]

Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo.2012.Profil Kesehatan Kabupaten


Situbondo Terpilah Gender Tahun 2012.Pemerintah Kabupaten Situbondo
Dinkes Situbondo.Situbondo

Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo.2013.Profil Kesehatan Kabupaten


Situbondo Tahun 2013.Pemerintah Kabupaten Situbondo Dinkes
Situbondo.Situbondo

Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo.2014.Data Baseline.http://stbm-


indonesia.org, diakses tanggal 22 Desember 2014 20:26:59

Dinas Kesehatan Provinsi Jatim.2013.Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur


Tahun 2012.Dinkes Provinsi Jatim.Surabaya

Emmeluth, D., 2004.Deadly Diseases and Epidemics Typhoid Fever.Chelsea


House Publishers. New York:28-29

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
120

Gubernur Jawa Timur. 2013. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 78 Tahun
2013 tentang Upah Minimum Kabupaten Kota Di Jawa Timur Tahun
2014. Surabaya

Jayanti, A., 2012. Evaluasi Pencapaian Program Sanitasi Total Berbasis


Masyarakat (STBM) Pilar Pertama Di Wilayah Kerja Puskesmas
Punggung Kabupaten Mojokerto Tahun 2008-2010.Skripsi. Universitas
Airlangga.Surabaya:14-37

Kar, K and R. Chambers. 2008. Handbook on Community-Led Total Sanitation.


Plan UK. London

Kementerian Kesehatan RI. 2008. Kepmenkes RI No. 852/Menkes/SK/IX/2008.


2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
Jakarta

Kementerian Kesehatan RI. 2014. Permenkes RI Np. 3 Tahun 2014 tentang


Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Jakarta.

Kunoli, F.J. 2013. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular Untuk Mahasiswa


Kesehatan Masyarakat.TIM.Jakarta: 55-58, 155-157.

Natadisastra, D. dan R. Agoes. 2009. Parasitologi Kedokteran Ditinjau Dari


Organ Tubuh yang Diserang. Penerbit Buku Kedokteran EGC.Jakarta

Notoatmodjo, S., 2010 (a).Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi. Rineka


Cipta. Jakarta.

Notoatmodjo, S., 2010 (b).Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi Edisi Revisi
2010. Rineka Cipta. Jakarta: 19-21

Priyanto, A. dan S. Lestari. 2008. Endoskopi Gastrointestinal.Peneribit Salemba


Medika.Jakarta

Puskesmas Kecamatan Situbondo.2015 a.Profil Puskesmas Kecamatan Situbondo


Rekapitulasi Penderita Diare Golongan Umur Tahun 2014.

Puskesmas Kecamatan Situbondo.2015 b.Data Evaluasi dan Monitoring Kegiatan


Pemicuan Kecamatan Situbondo Tahun 2014.

Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun


2009 tentang Kesehatan.Jakarta

Sastroasmoro, S dan S. Ismael. 2002. Dasar-Dasar Metodelogi Penelitian Klinis


Edisi Ke 2. CV Sagung Seto. Jakarta: 80-86

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
121

Supriyanto, S. dan N. A. Damayanti. 2007. Perencanaan dan Evaluasi. Airlangga


University Press. Surabaya. 209-224

Tapan, E.2004.Dokter Internet Flu, HFMD, Diare pada Pelancong, Malaria,


Demam Berdarah dan Tifus.Pustaka Populer Obor. Jakarta:131-132

WHO.2010.Progress on Sanitation and Drinking-Water 2010


Update.UNICEF.France

Yatim, F.2001. Macam-Macam Penyakit Menular dan Pencegahannya. Pustaka


Populer Obor. Jakarta

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
122

Lampiran 1

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
123

Lampiran 2

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
124

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
125

Lampiran 3

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
126

Lampiran 4

PENJELASAN SEBELUM PERSETUJAN (PSP) WARGA


KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO,
KABUPATEN SITUBONDO

Judul penelitian
Evaluasi Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Menuju Kelurahan Open
Defecation Free Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten
Situbondo.

Tujuan penelitian
Mengevaluasi program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) menuju
kelurahan Open Defecation Free di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,
Kabupaten Situbondo.

Perlakuan yang dilakukan pada subyek


Penelitian ini merupakan penelitian pengamatan pada responden dengan cara
mewawancarai dan mengamati bagian rumah yang digunakan untuk tempat Buang
Air Besar/kamar mandi/toilet/WC yang berada di dalam rumah atau di luar rumah
responden. Wawancara dan observasi bagian rumah responden yang digunakan
untuk tempat Buang Air Besar/kamar mandi/toilet/WC akan dilakukan sekitar 20-
30 menit.

Manfaat
Responden akan memperoleh tambahan pengetahuan tentang program STBM dan
dampak yang akan timbul akibat perilaku Buang Air Besar Sembarangan.
Tambahan pengetahuan tersebut didapatkan dari tulisan informasi yang tercetak
pada bagian belakang souvenir tas kain.

Bahaya yang dapat terjadi


Tidak ada bahaya potensial yang diakibatkan oleh keikutsertaan responden dalam
penelitian ini karena dalam penelitian ini tidak dilakukan intervensi apapun.

Hak untuk undur diri


Keikutsertaan responden dalam penelitian ini bersifat sukarela dan responden
berhak untuk mengundurkan diri kapanpun, tanpa menimbulkan dampak yang
merugikan bagi responden.

Adanya insentif untuk subyek


Oleh karena keikutsertaan responden bersifat sukarela, tidak ada insentif berupa
uang yang akan diberikan kepada responden, namun responden hanya akan
diberikan souvenir sebagai apresiasi atas partisipasinya yaitu berupa tas kain
dengan bertuliskan informasi terkait program STBM berdasarkan sumber dari
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
127

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang tercetak pada bagian belakang tas kain
tersebut.

Pengambilan spesimen
Penelitian ini merupakan penelitian observasional, dilakukan dengan wawancara
dan observasi lingkungan rumah responden sehingga tidak ada pengambilan
spesimen dari responden maupun lingkungan yang dilakukan oleh peneliti.

Kerahasiaan subyek
Data yang telah diambil dari hasil wawancara akan disimpan selama 3 tahun oleh
peneliti pada lokasi yang aman dan selanjutnya akan dimusnahkan.

Mekanisme pengambilan data


Pengambilan data pada penelitian ini diawali dengan perkenalan dan
menyampaikan maksud serta tujuan, menyampaikan Penjelasan Sebelum
Persetujuan (PSP), penandatanganan informed concern, wawancara dan diakhiri
dengan observasi rumah responden.

Contact person
Globila Nurika (081235181803)

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
128

Lampiran 5
PENJELASAN SEBELUM PERSETUJAN (PSP)
FASILITATOR STBM KELURAHAN DAWUHAN,
KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO

Judul penelitian
Evaluasi Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Menuju Kelurahan Open
Defecation Free Di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten
Situbondo.

Tujuan penelitian
Mengevaluasi program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) menuju
kelurahan Open Defecation Free di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,
Kabupaten Situbondo.

Tujuan khusus
1. Menganalisis masukan (input) program STBM (stop BABS) di Kelurahan
Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo.
2. Menganalisis proses (process) program STBM (stop BABS) di Kelurahan
Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo.
3. Menganalisis keluaran (output) program STBM (stop BABS) di Kelurahan
Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo.
4. Menganalisis efek (outcome) program STBM (stop BABS) di Kelurahan
Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo.
5. Menganalisis dampak (impact) program STBM (stop BABS) di Kelurahan
Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo.
6. Menyusun rekomendasi berdasarkan hasil identifikasi setiap variabel yaitu
input, process, output, outcome, dan impact program STBM (stop BABS) di
Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo.

Perlakuan yang diterapkan pada subyek


Penelitian ini merupakan penelitian observasional, sehingga tidak ada perlakuan
apapun untuk responden. Responden hanya terlibat sebagai subyek yang akan
diwawancarai. Responden fasilitator kelurahan program STBM akan
diwawancarai perihal karakteristik, sub sistem input program STBM stop BABS
meliputi komponen man, money, method, material, technology dan information,
serta perihal sub sistem process dan outcome dari pelaksanaan program STBM
stop BABS. Wawancara akan dilakukan sekitar 20-30 menit.

Manfaat
Responden yang terlibat dalam penelitian ini akan mendapatkan informasi terkait
program STBM yaitu hasil evaluasi dari pelaksanaan program STBM stop BABS
dalam bentuk buku yang akan diberikan saat penelitian selesai selambat-
lambatnya pada Bulan Juli 2015.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
129

Bahaya potensial
Tidak ada bahaya potensial yang diakibatkan oleh keterlibatan responden dalam
penelitian ini karena dalam penelitian ini tidak dilakukan intervensi apapun.

Hak untuk undur diri


Keikutsertaan subyek dalam penelitian ini bersifat sukarela dan responden berhak
untuk mengundurkan diri kapanpun, tanpa menimbulkan konsekuensi yang
merugikan bagi responden

Adanya insentif untuk subyek


Oleh karena keikutsertaan responden bersifat sukarela, tidak ada insentif berupa
uang yang akan diberikan kepada responden, namun responden hanya akan
diberikan souvenir sebagai apresiasi atas partisipasinya yaitu berupa tas kain
dengan bertuliskan informasi terkait program STBM berdasarkan sumber dari
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang tercetak pada bagian belakang tas kain
tersebut.

Pengambilan spesimen
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dan dilakukan dengan
wawancara sehingga tidak ada pengambilan spesimen dari responden yang
dilakukan oleh peneliti.

Kerahasiaan subyek
Data yang telah diambil dari hasil wawancara akan disimpan selama 3 tahun oleh
peneliti pada lokasi yang aman dan selanjutnya akan dimusnahkan.

Mekanisme pengambilan data


Pengambilan data pada penelitian ini diawali dengan perkenalan dan
menyampaikan maksud serta tujuan, menyampaikan Penjelasan Sebelum
Persetujuan (PSP), penandatanganan informed concern, dan wawancara.

Contact person
Globila Nurika (081235181803)

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
130

Lampiran 6
INFORMED CONSENT
PERNYATAAN PERSETUJUAN IKUT PENELITIAN
“EVALUASI PROGRAM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT MENUJU KELURAHAN
OPEN DEFECATION FREE DI KELURAHAN DAWUHAN,
KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO”

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : ………………………………………………………
Umur : ………………………………………………………
Pekerjaan : ………………………………………………………
Alamat : ………………………………………………………
Telah mendapatkan keterangan secara rinci dan jelas mengenai :
1. Penelitian Evaluasi Pelaksanaan Program Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat Menuju Kelurahan Open Defecation Free Di Kelurahan
Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo.
2. Tidak adanya perlakuan yang diterapkan pada subyek.
3. Waktu pengisian kuesioner adalah 20-30 menit.
4. Manfaat ikut sebagai subyek penelitian.
5. Tidak ada bahaya yang akan ditimbulkan jika menjadi subyek penelitian.
6. Responden penelitian memiliki hak untuk mengundurkan diri sebagai
subyek penelitian karena penelitian bersifat sukarela.
7. Tidak adanya insentif berupa uang yang diberikan namun responden akan
mendapatkan souvenir berupa tas kain dengan bertuliskan informasi
terkait program STBM.
8. Tidak adanya pengambilan spesimen dari responden.
9. Kerahasiaan data yang diberikan responden.

Dan setelah mendapatkan kesempatan mengajukan pertanyaan mengenai


segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut, maka dengan ini
secara sukarela dengan penuh kesadaran dan tanpa keterpaksaan menyatakan
bersedia/tidak bersedia *) ikut dalam penelitian.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa tekanan dari
pihak manapun.
*) Coret yang tidak perlu
Situbondo, …. April 2015
Peneliti, Responden,

(Globila Nurika) (………………………….)


Saksi

(………………………)
Contact person: Globila Nurika (081235181803)

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
131

Lampiran 7
LEMBAR KUESIONER WAWANCARA WARGA
“EVALUASI PROGRAM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT MENUJU KELURAHAN
OPEN DEFECATION FREE DI KELURAHAN DAWUHAN,
KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO”

IDENTITAS WILAYAH
Kecamatan : Situbondo
Kelurahan : Situbondo
Lingkungan :
Banjar (RT/RW) :
Nomor Urut :
Nomor Kuesioner :

Petunjuk:
Jawablah semua pertanyaan dengan jawaban yang jujur dan benar.
Jawaban isi ditulis dengan huruf kapital, jawaban memilih dilingkari dan
jawaban pilihan dengan memberikan tanda centang pada setiap jawaban
yang sesuai.

A. INFORMASI UMUM
1. Tanggal survei : /April/2015
2. Nama responden :
3. Jenis kelamin responden : 1. Laki-laki 2. Perempuan

B. INFORMASI RESPONDEN
1. Berapa umur Anda? _____ tahun

C. VARIABEL INPUT-OUTPUT
PELAKSANAAN PROGRAM STBM PILAR 1 (STOP BABS)

VARIABEL INPUT
Komponen Market-Pendidikan
1. Apa pendidikan terakhir Anda?
a. Tidak sekolah formal
b. SD
c. SMP
d. SMA
e. SMK
f. Universitas/Akademi

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
132

Komponen Market-Pekerjaan
2. Apa pekerjaan Anda?
a. Petani (sawah/ladang)
b. Pedagang
c. PNS
d. Swasta
e. Petani (tambak)
f. Pembantu rumah tangga
g. Tidak bekerja
h. Lainnya, sebutkan…….
Komponen Market-Pendapatan
3. Berapa pendapatan Anda/Kepala Keluarga setiap bulan?
a. < Rp 1.107.000,00
b. ≥ Rp 1.107.000,00
Komponen Market-Pengetahuan
4. Apakah yang dimaksut dengan stop BABS (Buang Air Besar
Sembarangan)?
a. Buang Air Besar hanya di jamban sehat bukan di lingkungan
terbuka (sungai, kebun, ladang, parit dan sebagainya).
b. Buang Air Besar di jamban sehat dan di lingkungan terbuka
(sungai, kebun, ladang, parit dan sebagainya).
5. Apakah anda mengetahui program STBM (Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat)?
a. Ya
b. Tidak (lanjut pertanyaan no. C8)
6. Apakah yang dimaksut dengan program STBM?
a. Program yang bertujuan mewujudkan perilaku masyarakat yang
hygiene dan saniter secara mandiri.
b. Program yang bertujuan mewujudkan perilaku masyarakat yang
hygiene dan saniter dengan bantuan dari pemerintah.
Komponen Method
7. Apa saja kegiatan program STBM dari pemerintah (Puskesmas atau
Kelurahan) yang Anda ketahui dan telah anda dapatkan?
o Penyuluhan
o Arisan jamban
o Lainnya, sebutkan………..

VARIABEL OUTPUT
Komponen Jumlah Sarana Jamban Sehat
8. Apakah Anda memiliki jamban?
a. Ya
b. Tidak (lanjut pertanyaan no. D1 )
9. Jenis jamban apa yang Anda miliki?
a. Jamban jongkok leher angsa
b. Jamban duduk leher angsa
c. Plengsengan

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
133

d. Cemplung tertutup
e. Lainnya, sebutkan…………….
10. Sejak kapan Anda memiliki jamban tersebut?
a. 0-12 bulan yang lalu
b. 1-5 tahun yang lalu
c. 6-10 tahun yang lalu
d. Lebih dari 10 tahun yang lalu
11. Kemana tempat penyaluran buangan akhir tinja?
a. Tangki septik
b. Pipa sewer
c. Cubluk/lubang tanah
d. Langsung ke saluran drainase
e. Sungai/danau/pantai/laut
f. Kolam/sawah
g. Kebun/tanah lapang
h. Lainnya, sebutkan…………………….

VARIABEL INPUT
Komponen Machine
12. Bagaimana cara anda mendapatkan peralatan untuk membangun/membuat
jamban tersebut?
a. Mandiri/membangun sendiri
b. Gotong royong bersama warga
c. Bantuan dari pemerintah (lanjut pertanyaan no. D1)

Komponen Money
13. Berapa biaya yang digunakan untuk membangun/membuat jamban
tersebut?
a. <Rp 200.000,00
b. Rp 200.000,00 – Rp 500.000,00
c. >Rp 500.000,00

Komponen Material
14. Bagaimana cara Anda mendapatkan bahan/material untuk
membangun/membuat jamban?
a. Mudah didapatkan
b. Sulit didapatkan

D. VARIABEL OUTPUT-OUTCOME
PEMBUANGAN TINJA DAN LIMBAH/LUMPUR TINJA

VARIABEL OUTCOME
Komponen Stop BABS
1. Dimana anggota keluarga yang sudah dewasa bila ingin buang air besar?
o Jamban pribadi
o MCK/WC umum

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
134

o Ke WC “helicopter” di empang/kolam
o Ke sungai/pantai/laut
o Ke kebun/pekarangan rumah
o Ke selokan/parit/got
o Ke lubang galian
o Lainnya, sebutkan……………….
2. Apakah terdapat anak usia 0-5 tahun (balita) dalam keluarga Anda?
a. Ya b. Tidak (lanjut pertanyaan no. D5)
3. Apakah anak balita di rumah Anda masih terbiasa Buang Air Besar di
lantai, di kebun, di jalan, di selokan/got atau di sungai?
a. Ya, sering
b. Ya, kadang-kadang
c. Tidak, Tidak biasa
4. Ibu biasanya membuang tinja (kotoran) anak balita kemana?
o Ke WC/jamban
o Ke tempat sampah
o Ke kebun/pekarangan/jalan
o Ke sungai/selokan/got/pantai/laut
o Lainnya, sebutkan………………….
5. Apakah masih ada orang di luar anggota keluarga Ibu/Bapak yang sering
Buang Air Besar di tempat terbuka (seperti kebun, halaman, sungai,
pantai, laut, selokan/got, saluran irigasi)?
o Anak laki-laki umur 5-12 tahun
o Anak perempuan umur 5-12 tahun
o Remaja laki-laki
o Remaja perempuan
o Laki-laki dewasa
o Perempuan dewasa
o Laki-laki tua
o Perempuan tua
o Masih ada tapi tidak tahu/jelas siapa
o Lainnya, sebutkan………………….
o Tidak ada

VARIABEL OUTPUT
Komponen Tidak Terlihat Tinja Manusia
6. Apakah pernah terlihat tinja (kotoran) manusia di lingkungan rumah Anda
(sungai/kebun/selokan/tempat lainnya) dalam satu bulan terakhir?
a. Ya b. Tidak

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
135

E. VARIABEL OUTCOME
PERILAKU HYGIENE

Komponen Stop BABS


1. Apakah Anda selalu Buang Air Besar di jamban sehat?
a. Ya (lanjut pertanyaan no. E3)
b. Tidak
2. Diamanakah Anda Buang Air Besar bila tidak di jamban sehat?
o Ke WC “helicopter” di empang/kolam
o Ke sungai/pantai/laut
o Ke kebun/pekarangan rumah
o Ke selokan/parit/got
o Ke lubang galian
o Lainnya, sebutkan……………….

Komponen Cuci Tangan Pakai Sabun


3. Apakah Anda/Keluarga memakai sabun setiap hari?
a. Ya
b. Tidak (lanjut pertanyaan no. E5)
4. Untuk apa saja sabun itu digunakan oleh anggota keluarga?
o Mandi
o Memandikan anak
o Menceboki pantat anak
o Mencuci tangan sendiri
o Mencuci tangan anak
o Mencuci peralatan minum, makan dan masak
o Mencuci pakaian
o Lainnya, sebutkan……………………….
5. Di mana saja anggota keluarga biasanya mencuci tangan?
o Di kamar mandi
o Di dekat kamar mandi
o Di jamban
o Di dekat jamban
o Di sumur
o Di sekitar bak penampungan air hujan
o Di tempat cuci piring
o Di dapur
o Lainnya, sebutkan……………………….
6. Kapan biasanya anggota keluarga mencuci tangan pakai sabun dan air
mengalir?
o Sebelum ke toilet
o Setelah menceboki bayi/anak
o Setelah dari buang air besar
o Sebelum makan
o Setelah makan
o Sebelum menyuapi anak

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
136

o Sebelum menyiapkan masakan


o Setelah memegang hewan
o Sebelum sholat
o Lainnya, sebutkan……………………….

F. VARIABEL IMPACT
KEJADIAN PENYAKIT DIARE

Komponen Diare
1. Kapan waktu paling dekat anggota keluarga terkena diare?
a. Hari ini
b. Kemarin
c. 1 minggu terakhir
d. 1 bulan terakhir
e. 3 bulan terakhir
f. 6 bulan terakhir
g. Lebih dari 6 bulan terakhir
h. Tidak pernah (Lanjut observasi jamban keluarga)
2. Siapa anggota keluarga terakhir yang menderita diare?
o Anak-anak balita
o Anak-anak non balita
o Anak remaja laki-laki
o Anak remaja perempuann
o Orang dewasa laki-laki
o Orang dewasa perempuan

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
137

Lampiran 8
LEMBAR OBSERVASI RUANGAN JAMBAN/WC/KLOSET WARGA
“EVALUASI PROGRAM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT MENUJU KELURAHAN
OPEN DEFECATION FREE DI KELURAHAN DAWUHAN,
KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO”

Petunjuk:
Jawablah semua pertanyaan sesuai dengan kejadian yang terlihat
sebenarnya di lingkungan. Jawaban isi ditulis dengan huruf kapital dan
jawabam memilih dilingkari.

O1. VARIABEL OUTPUT


PEMBUANGAN TINJA DAN LUMPUR TINJA

Komponen Jumlah Sarana Jamban Sehat


1. Keberadaan jamban sehat:
a. Di dalam rumah
b. Di luar rumah
c. Tidak ada (Observasi selesai)
2. Jenis jamban yang dimiliki:
a. Jamban jongkok leher angsa
b. Jamban duduk leher angsa
c. Plengsengan
d. Cemplung
e. Lainnya, sebutkan…………………………………….
3. Saluran pembuangan dari jamban/WC/kloset disalurkan/terhubungkan:
a. Cubluk
b. Tangki septik
c. Sungai, kolam/empang, selokan/parit
d. Jalan, halaman, kebun
e. Saluran terbuka
f. Saluran tertutup
g. Lainnya, sebutkan…………………………………….

O2. VARIABEL OUTCOME


Komponen Cuci Tangan Pakai Sabun
1. Ketersediaan air di dalam ruangan jamban/WC/kloset:
a. Ya, dalam bak air/ember
b. Ya, dari kran dan berfungsi
c. Ya, dari kran dan tidak berfungsi
d. Tidak ada
2. Keberadaan sabun untuk cuci tangan di dalam atau dekat jamban:
a. Ada
b. Tidak ada

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
138

O3. VARIABEL OUTCOME


Komponen Hygiene Di Jamban
1. Lantai dan dinding jamban/WC/kloset bebas dari tinja:
a. Ya
b. Tidak
2. Jamban/WC/kloset bebas dari kecoa dan lalat:
a. Ya
b. Tidak
3. Jika ada jamban/WC/kloset jongkok leher angsa, apakah ada gayung dan
air untuk menyiram:
a. Ya (ada keduanya)
b. Tidak (tidak ada salah satu atau keduanya)
c. Bukan jamban/WC/kloset jongkok
4. Jika ada kloset/jamban/WC duduk leher angsa, cobalah menekan alat
penyiram, apakah dapat berfungsi:
a. Ya berfungsi
b. Tidak berfungsi
c. Bukan jamban/WC/kloset duduk

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
139

Lampiran 9
LEMBAR KUESIONER WAWANCARA
FASILITATOR KELURAHAN PROGRAM STBM
“EVALUASI PROGRAM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT MENUJU
KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE DI KELURAHAN
DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO”

Petunjuk:
Jawablah semua pertanyaan dengan jawaban yang jujur dan benar.
Jawaban isi ditulis dengan huruf kapital, jawaban memilih dilingkari dan
jawaban pilihan dengan melingkari setiap jawaban yang sesuai.

A. INFORMASI UMUM
1. Tanggal survei : /April/2015
2. Nama responden :
3. Jenis kelamin responden : 1. Laki-laki 2. Perempuan

B. INFORMASI RESPONDEN
1. Berapa usia Anda? _____ tahun
2. Apa pekerjaan Anda?
a. Petani (sawah/ladang)
b. Pedagang
c. PNS
d. Swasta
e. Petani (tambak)
f. Pembantu rumah tangga
g. Tidak bekerja
h. Lainnya, sebutkan…….

C. VARIABEL INPUT
Pelaksanaan Program STBM Pilar 1 (Stop BABS)
Komponen Man
1. Apa pendidikan terakhir Anda?
a. Tidak sekolah formal
b. SD
c. SMP
d. SMA
e. SMK
f. Universitas/Akademi
2. Apakah yang dimaksut dengan program STBM?
a. Program yang bertujuan mewujudkan perilaku masyarakat yang
hygienes dan saniter secara mandiri dengam menggunakan metode
pemicuan.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
140

b. Program yang bertujuan mewujudkan perilaku masyarakat yang


hygienes dan saniter tanpa melibatkan masyarakat serta
mengandalkan bantuan dari pemerintah saja.
3. Apakah yang dimaksut dengan stop BABS (Buang Air Besar
Sembarangan)?
a. Buang Air Besar hanya di jamban sehat bukan di lingkungan
terbuka (sungai, kebun, ladang, parit dan sebagainya).
b. Buang Air Besar di jamban dan di lingkungan terbuka (sungai,
kebun, ladang, parit dan sebagainya).
4. Hal apakah yang ingin dicapai melalui program STBM?
1. Semua masyarakat telah BAB hanya di jamban sehat (ODF).
2. Masyarakat mengadopsi sanitasi yang lebih baik.
3. Sanitasi total.
5. Apa saja strategi utama dalam pelaksanaan program STBM?
1. Penciptaan lingkungan yang kondusif.
2. Peningkatan kebutuhan masyarakat akan sanitasi.
3. Peningkatan penyediaan sarana sanitasi.
6. Apa saja pilar dalam program STBM?
1. Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan).
2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).
3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM-
RT).
4. Pengamanan sampah rumah tangga.
5. Pengamanan limbah cair rumah tangga.
7. Berapakah jumlah fasilitator kelurahan terlatih yang melaksanakan
program STBM di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo,
Kabupaten Situbondo? ......... orang
8. Apakah jumlah fasilitator tersebut telah memenuhi kebutuhan pelaksanaan
program STBM?............................................................................................

Komponen Money
9. Dari mana asal sumber dana yang digunakan untuk membangun sarana
jamban sehat oleh warga Kelurahan Dawuhan?
a. Hanya berasal dari swadaya mayarakat.
b. Berasal dari swadaya masyarakat dan ada bantuan dari pemerintah.

Komponen Method
10. Bagaimana kegiatan untuk penciptaan lingkungan yang kondusif yang
telah dilakukan oleh fasilitator untuk Kelurahan Dawuhan?
a. Menghasilkan komitmen pemerintah, kebijakan daerah dan
peraturan daerah, terbentuknya lembaga koordinasi, adanya tenaga
fasilitator, adanya sistem pemantauan hasil kinerja program.
b. Hanya menghasilkan salah satu atau sebagian dari komitmen
pemerintah, kebijakan daerah dan peraturan daerah, terbentuknya
lembaga koordinasi, adanya tenaga fasilitator, adanya sistem
pemantauan hasil kinerja program.

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
141

11. Bagaimana kegiatan untuk peningkatan kebutuhan sanitasi dalam


masyarakat yang telah dilakukan oleh fasilitator di Kelurahan Dawuhan?
a. Dilakukannya upaya sistematis meliputi pemicuan, promosi dan
kampanye, penyampaian, mengembangkan komitmen,
memfasilitasi dan mengembangkan mekanisme penghargaan
terhadap masyarakat/institusi.
b. Hanya melakukan salah satu, sebagian atau tidak melakukan sama
sekali upaya sistematis.
12. Bagaimana kegiatan untuk peningkatan penyediaan akses sanitasi yang
telah dilakukan oleh fasilitator di Kelurahan Dawuhan?
a. Dilakukannya upaya mengembangkan opsi teknologi sarana
sanitasi yang sesuai kebutuhan, menciptakan dan memperkuat
jejaring pasar sanitasi pedesaan, dan mengembangkan mekanisme
peningkatan kapasitas pelaku pasar sanitasi.
b. Hanya dilakukan salah satu, sebagian atau tidak dilakukan sama
sekali upaya untuk peningkatan penyediaan akses sanitasi.

Komponen Material
13. Apakah ada kebijakan atau peraturan yang berkaitan dengan pelaksanaan
program STBM?
a. Ya, sebutkan………………………………………………………..
b. Tidak ada
c. Tidak tahu
14. Apakah ada kebijakan atau peraturan yang menghambat pencapaian tujuan
program STBM?
a. Ya, sebutkan………………………………………………………..
b. Tidak ada
c. Tidak tahu
15. Apakah ada pedoman pelaksanaan program STBM di Kelurahan Dawuhan
yang digunakan oleh fasilitator?
a. Ya, sebutkan………………………………………………………..
b. Tidak ada
16. Bagaimana cara masyarakat mendapatkan bahan/material untuk
membangun/membuat jamban sehat di Kelurahan Dawuhan?
a. Mudah didapatkan
b. Sulit didapatkan

Komponen Technology
17. Apakah ada dukungan pemerintah dalam tekhnologi tepat guna untuk
pelaksanaan program STBM di Kelurahan Dawuhan?
a. Ya, sebutkan………………………………………………………..
b. Tidak ada

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
142

Komponen Time
18. Sejak kapan program STBM telah diberlakukan oleh pemerintah di
Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten
Situbondo?.....................................................................................................

Komponen Information
19. Apakah ada dukungan pemerintah dalam penggunaan media komunikasi,
informasi dan edukasi kepada masyarakat Kelurahan Dawuhan untuk
pelaksanaan program STBM?
a. Ya, sebutkan………………………………………………………..
b. Tidak ada

D. VARIABEL PROSES
Pelaksanaan Program STBM Pilar 1 (Stop BABS)
Komponen Pemicuan
20. Bagaimana perumusan perencanaan program STBM di Kelurahan
Dawuhan?
a. Dilakukan oleh fasilitator
b. Dilakukan oleh fasilitator bersama masyarakat
c. Tidak dilakukan
21. Apakah ada kegiatan pemantauan perubahan perilaku stop BABS dalam
pelaksanaan program STBM di Kelurahan Dawuhan?
a. Ada, berapa kali…………………..
b. Tidak ada
22. Apakah ada kegiatan evaluasi atau penilaian hasil perubahan perilaku stop
BABS dalam pelaksanaan program STBM di Kelurahan Dawuhan?
a. Ada, berapa kali?…………………..
b. Tidak ada
23. Apakah dalam kegiatan kegiatan evaluasi tersebut melibatkan masyarakat
di Kelurahan Dawuhan?
a. Ya
b. Tidak ada
24. Apakah setiap pelaksanaan dan hasil kegiatan dicatat dan dilaporkan?
a. Ya
b. Tidak ada

Komponen Pendampingan
25. Apakah ada kegiatan pendampingan yang dilakukan kepada masyarakat
dalam pelaksanaan program STBM di Kelurahan Dawuhan?
a. Ada
b. Tidak ada

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
143

Komponen Advokasi
26. Apakah ada kegiatan advokasi kepada pemerintah dalam pelaksanaan
program STBM (stop BABS) di Kelurahan Dawuhan?
a. Ada
b. Tidak ada (lanjut pertanyaan 28)
27. Apakah hasil dari kegiatan advokasi yang dilaksanakan oleh fasilitator
kepada pemerintah dalam pelaksanaan program STBM (stop BABS)?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

E. VARIABEL OUTPUT
Pelaksanaan Program STBM Pilar 1 (Stop BABS)
Komponen Penerapan Sanksi, Peraturan Atau Upaya Lain Oleh Masyarakat
Untuk Mencegah Kejadian BABS
28. Apakah ada sanksi/peraturan untuk mencegah perilaku BABS dalam
pelaksanaan program STBM di Kelurahan Dawuhan?
a. Ada, sebutkan……………………………………………………….
b. Tidak ada

Komponen Mekanisme Pemantauan Umum Oleh Masyarakat


29. Apakah ada kegiatan pemantauan umum oleh masyarakat dalam
pelaksanaan program STBM di Kelurahan Dawuhan?
a. Ada, berapa kali…………………………………………………….
b. Tidak ada

Komponen Upaya Atau Strategi yang Jelas Untuk Dapat Mencapai Sanitasi
Total
30. Apakah ada upaya atau strategi yang jelas untuk dapat mencapai sanitasi
total di Kelurahan Dawuhan?
a. Ada, apa saja?……………………………………………………...
b. Tidak ada

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
144

Lampiran 10
LEMBAR OBSERVASI LINGKUNGAN KELURAHAN DAWUHAN
“EVALUASI PROGRAM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT MENUJU KELURAHAN
OPEN DEFECATION FREE DI KELURAHAN DAWUHAN,
KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO”

Tabel 1. Lembar Observasi Lingkungan Kelurahan Dawuhan


Waktu Terdapat tinja manusia di lingkungan Terdapat orang yang berperilaku BAB
Observasi (sungai, selokan dan kebun) sembarang di lingkungan (sungai,
selokan dan kebun)
Lingkungan Lingkungan
Parse Krajan Paaraman Dam Parse Krajan Paaraman Dam
13-04-2015
Pkl.
14-04-2015
Pkl.
15-04-2015
Pkl.
16-04-2015
Pkl.
17-04-2015
Pkl.
18-04-2015
Pkl.
19-04-2015
Pkl.
20-04-2015
Pkl.
21-04-2015
Pkl.
22-04-2015
Pkl.
23-04-2015
Pkl.
24-04-2015
Pkl.
25-04-2015
Pkl.
26-04-2015
Pkl.
Situbondo, 27 April 2015
Peneliti,
Globila Nurika
NIM. 101111138

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
145

Lampiran 11
DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1. Perilaku Buang Air Besar Sembarangan Warga Kelurahan Dawuhan di


Lingkungan Krajan (Kiri) dan Di Lingkungan Paaraman (Kanan)

Gambar 2. Kondisi Sungai Di Lingkungan Paaraman, Kelurahan Dawuhan,


Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
146

Gambar 3. Kondisi Jamban/WC Umum Di RT. 3 RW. IV Lingkungan Parse,


Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo

Gambar 4. Kondisi Jamban Di Dalam Rumah Warga Di Lingkungan Parse,


Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
147

Gambar 5. Kondisi Sungai Di Lingkungan Dam, Kelurahan Dawuhan, Kecamatan


Situbondo, Kabupaten Situbondo

Gambar 6. Kegiatan Wawancara di Rumah Warga Kelurahan Dawuhan,


Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
148

Lampiran 12

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
149

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
150

Skripsi EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT GLOBILA NURIKA


MENUJU KELURAHAN OPEN DEFECATION FREE
DI KELURAHAN DAWUHAN, KECAMATAN SITUBONDO, KABUPATEN SITUBONDO

Anda mungkin juga menyukai