Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY “R”

DENGAN POST SECTION CAESAREA DI RUANGAN


OPERASI
RS. TK II DR AK GANI PALEMBANG TAHUN 2020
 

OLEH :
NAMA : NATARA GAZA TITERIAS
TINGKAT : II.A
NIM : 01.18.0036
KASUS

Ny R usia 32 tahun G2P1A0 datang ke UGD RS tanggal 7 Agustus 2020. Klien mengatakan tidak ada keluhan
hanya saja tanggal perkiraan tidak merasakan kencang-kencang sama sekali dan tidak ada rasa mules dan nyeri
pada bagian bawah seperti kehamilan pertamanya HPHT 18 Oktober 2019 dan taksiran persalinan 15 Juli 2020.
Kemudian klien dirujuk oleh bidan ke poli Obgyn untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dan didapatkan
hasil bahwa pasien akan dilakukan tindakan operasi section caesarea. Setelah dilakukan tindakan operasi sesuai
dengan tanggal yang ditentukan , klien pindah keruang rawat, pada saat dilakukan pemeriksaan klien mengeluh
nyeri akibat pembedahan post op, nyeri terasa panas seperti terbakar, nyeri pada luka post op tertutup kasa
kurang lebih selebar 15cm dan tidak menjalar dengan skala nyeri 5, nueri muncul apabila adanya pergerakan .
Hasil pemeriksaan fisik tekanan darah : 120/80 mmHg, kemampuan pergerakan sendi dan tungkai (ROM)
terbatas. Pasien terpasang infuse RL 20 TPM ditangan dengan sebelah kiri, pasien tampak meminimalkan
gerakan/ berhati-hati bila gerak, pasien mengatakan takut bergerak banyak karena nyeri, pasien mengatakan
aktivitasnya dibantu oleh keluarganya dan suaminya.
I.KONSEP DASAR PENYAKIT
1.Definisi
Sectio caesarea adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut
dan dinding rahim dengan saraf rahim dalam keadaan utuh serta berat diatas 5000 gram (Oxorn, 2010).
Sectio Caesarea adalah suatu persalinan buatan,yaitu janin dilahirkan melalui insisi pada dinding perut dan
dinding rahim dengan persyaratan,bahwa rahim dalam keadaan utuh serta bobot janin diatas 5000 gram.
(sarwono,2005 dalam buku tetti dkk,2015)
Sectio caesaria adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding uterus.
(Wiknjosastro,2011).

2.Anatomi Fisiologi
Menurut (Martini et al,2012) Organ reproduksi wanita terdapat 2 bagian , yaitu :
1.Eksternal
- Vagina
Vagina menghubungkan genetalia eksterna dan interna . introitus vagina tertutup
pada hymen (selaput darah)

- Serviks
Serviks adalah leher rahim atau pintu masuk antara vagina dan rahim, yang berupa lorong sempit.

- Uterus
Uterus pada seseorang berbentuk seperti buah avocado atau peer yang sedikit
gepeng.

- Tuba
Tuba fallopii ialah saluran telur berasal dari duktus miilleri sama seperti uterus, rata-rata panjangnya 11-14 cm.

-Ovarium
Indung telur pada seseorang dewasa sebesar ibu jari tangan, terletak dikiri dan dikanan, dekat pada dinding pelvis di
fossa ovarika
3.Etiologi
Menurut (Saifuddin, 2012) beberapa faktor Sectio Caesaria diatas dapat diuraikan beberapa penyebab Sectio Caesaria
sebagai berikut :
1. CPD ( Chepalo Pelvik Disproportion )
2. PEB ( Pre-Eklamsi Berat)
3. KPD ( Ketuban Pecah Dini )
4. Bayi Kembar Tidak selamanya bayi kembar dilahirkan secara caesar
5. Faktor Hambatan Jalan LahirAdanya gangguan pada jalan lahir
6. Kelainan Letak Janina.

4. Patofisiologi
Adanya beberapa kelainan/hambatan pada proses persalinan yang menyebabkan bayi tidak dapat lahir secara
normal/spontan, misalnya plasenta previa sentralis dan lateralis, panggul sempit, disproporsi cephalo pelvic, rupture
uteri mengancam, partus lama, partus tidak maju, pre-
eklamsia, distosia serviks, dan malpresentasi janin. Kondisi tersebut menyebabkan perlu adanya suatu tindakan
pembedahan yaitu Sectio Caesarea (SC).Dalam proses operasinya dilakukan tindakan anestesi yang akan menyebabkan
pasien mengalami imobilisasi sehingga akan menimbulkan masalah intoleransi aktivitas. Adanya kelumpuhan
kelemahan fisik akan menyebabkan pasien tidak mampu melakukan aktivitas perawatan diri
pasien secara mandiri sehingga timbul masalah defisit perawatan diri.Kurangnya informasi
mengenai proses pembedahan, penyembuhan, dan perawatan post operasi akan menimbulkan
masalah ansietas pada pasien. Selain itu, dalam proses pembedahan juga akan dilakukan
tindakan insisi pada dinding abdomen sehingga menyebabkan terputusnya inkontinuitas
jaringan, pembuluh darah, dan saraf -saraf di sekitar daerah insisi. Hal ini akan merangsang
pengeluaran histamin dan prostaglandin yang akan menimbulkan rasa nyeri (nyeri akut). Setelah
proses pembedahan berakhir, daerah insisi akan ditutup dan menimbulkan luka post
op, yang bila tidak dirawat dengan baik akan menimbulkan masalah risiko infeksi (Saifuddin,
2012).
5.Manifestasi Klinis
Manifestasi klinik menurut (mansjoer, 2011) sebagai berikut :
1. Keluar air ketuban warna putih keruh, jernih, kuning, hijau, atau kecoklatan sedikit- sedikit atau sekaligus banyak.
2. Dapat disertai demam bila sudah ada infeksi.
3. Janin mudah diraba.
4. Pada pemeriksa dalam selaput ketuban tidak ada, air ketuban sudah kering.
5. Inspekulo: tampak air ketuban mengalir atau selaput ketuban tidak ada dan air ketuban sudah
kering.

6. Komplikasi
Menurut (Saifuddin, 2012) Yang sering terjadi pada ibu SC adalah :
1. Infeksi puerperial : kenaikan suhu selama beberapa hari dalam masa nifas dibagi menjadi:
 Ringan, dengan suhu meningkat dalam beberapa hari
 Sedang, suhu meningkat lebih tinggi disertai dengan dehidrasi dan perut sedikit kembung  Berat,
peritonealis, sepsis dan usus paralitik.
 
2. Perdarahan : perdarahan banyak bisa terjadi jika pada saat pembedahan cabang-cabang
arteriuterine ikut terbuka atau karena atonia uteri.
 
3. Komplikasi-komplikasi lainnya antara lain luka kandung kencing, embolisme paru yang sangat
jarang terjadi.

4. Kurang kuatnya parut pada dinding uterus, sehingga pada kehamilan berikutnya bisa
terjadiruptur uteri.Yang sering terjadi pada ibu bayi:Kematian perinatal.
7.Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Diagnosis Menurut (Fraser,2012) :
1. Pemeriksaan USG (Ultra SonoGrafi) Untuk menentukan usia kehamilan.
2. Test Nitrazin atau test lakmus Untuk membantu dalam menentukan jumlah cairan ketuban dan
usia kehamilan, kelainan janin.
3. Test LEA (Leucosyt Ester Ase) Untuk menentukan ada tidaknya infeksi.
4. Laboratorium darah Untuk mengetahui lekosit dalam darah.

8. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan medis dan keperawatan menurut (Hary Oxorn dan William R.Forte,2010) :
1.Penatalaksanaan medis
a.Pemberian cairan9arena jam pertama penderita puasa pasca operasi maka pemberiancairan
perintavena harus cukup banyak dan mengandung elektrolit agar tidak terjadi hipotermi
dehidrasi atau komplikasi pada organ tubuh lainnya.7airan yang biasa diberikan biasanya 5S
1%; garam 0isiologi dan (secara bergantian dan jumlah tetesan tergantung kebutuhan. bila kadar rendah diberikan transvusi darah
sesuai kebutuhan.

b.5ietPemberian cairan perinvus biasanya dihentikan setelah penderita 0latuslalu dimulailah pemberian minuman dan
makanan peroral. Pemberianminuman dengan jumlah yang sedikit sudah boleh dilakukan pada 3 4 jam pasca operasi berupa air
putih dan air teh.

2.Penatalaksanaan Keperawatan
1).Rawat rumah sakit dengan tirah baring
2).Tidak ada tanda-tanda infeksi dan gawat janin.3)Umurkehamilankurang 37
minggu.4)Antibiotikprofilaksisdenganamoksisilin 3 x 500 mg selama 5 hari.
3).Jangan melakukan periksan dalam vagina kecuali ada tanda-tanda persalinan.
4).Melakukan terminasi kehamilan bila ada tanda-tanda infeksi atau gawat janin.8)Bila dalam 3
x 24 jam tidak ada pelepasan air dan tidak ada kontraksi uterus maka lakukan
mobilisasi bertahap. Apabila pelepasan air berlangsung terus, lakukan terminasi kehamilan.
 
II.ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

1.Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan
merupakan suatu proses pengumpulan data yang sistematis
dari berbagai sumber untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi status kesehatan klien.
a. Identitas
Menurut Varney (2004 : 59) :
1.Identitas klien
2.Identitas penanggung jawab
b. Keluhan Utama
c. Riwayat penyakit 
1.Riwayat penyakit sekarang
2.Riwayat penyakit yang lalu
3.Riwayat penyakit keluarga
d.Riwayat Menstruasi
e. Riwayat Obstetri
f. Riwayat kehamilan
g. Pola kebiasaan sehari - hari
 
2. Pemeriksaan Fisik
Dalam melakukan pemeriksaan fisik, metode yang
digunakan adalah pemeriksaan
HeadToToe. Pemeriksaan fisik secara head to toe pada klien
dengan abortus meliputi :
a. Keadaan umum
b. Tanda – tandavital
c. Kepala
d. Leher
e. Payudara
f. Thorax
g. Abdomen
h. Genetalia

3.Diagnosa Yang Sering Muncul


1.Gangguan integritas kulit berhubangan dengan penurunan
mobilitas dibuktikan dengan
kerusakan jaringan dan/atau lapisan kulit

2. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik d.d bersikap


protekti(mis.waspada,posisi menghindari
nyeri)

3. Intoleransi aktivitas b.d imobilitas d.d merasa lemah.


LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN POST NATAL
 
I.PENGKAJIAN
A.Identitas
Nama :Ny.R Nama Suami :Tn.S
Umur :32 th Umur :35 th
Suku / Bangsa :indonesia Suku :indonesia
Ag a m a :islam
Pendidikan :s1
Pekerjaan :pns
Alamat : Jl. Budi utomo blok C4 No.30, Jakarta Selatan  
No. Register :3567xxx
Tgl. MRS :7 agustus 2020 Pukul :11.00 wib
Tgl Pengkajian :8 agustus 2020 Pukul :09.00 wib
Ruangan :melati
 
B.Riwayat Kesehatan
-1. Keluhan Utama: nyeri akibat post op
P : pasien mengatakan nyeri akibat pembedahan post op
Q : Nyeri yang dirasakan panas seperti terbakar
R : Abdomen
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri mucul apabila adanya pergerakan
2. Riwayat Penyakit Sekarang : tidak ada
C. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
1. HPHT : 18 oktober 2019
2. Taksiran Partus : 15 juli 2020
3. ANC
 Frekuensi : nyeri bila ada pergerakan
 Tempat : abdomen
 Keluhan-keluhan : Trimester 1 : Mual muntah, letih
Trimester 2 : Pusing
Trimester 3 : Sakit Kepala
Trimester 4 :Tidak Ada
 Imunisasi : tidak ada
5. Riwayat Persalinan
a. Ibu
 Tanggal Persalinan : 1 februai 2021
 Tempat Persalinan : rumah sakit
 Ditolong oleh : dokter
 Jenis Persalinan : secsio caesar
 Perdarahan : perdarahan
 Plasenta : ada
 Ketuban : normal
 Laporan Persalinan
Kala I: tidak ada
Kala II : tidak ada
Kala III : tidak ada
Kala IV : tidak ada
 
b. Bayi
 Jenis Kelamin : perempuan
 BB Lahir : 2,3kg PB : 60cm
 APGAR SCORE :6
 Anus : normal
 Masa Gestasi : 38 minggu
 Cacat bawaan : tidak ada
 
D. Aktivitas sehari-hari
1. Nutrisi
Pola Makan : 1 porsi dalam 1x makan
Komposisi makanan : nasi,ayam goreng,sop sayur
Perubahan makan yang dialami: nafsu makan berkurang
2. Eliminasi
BAK : Frekuensi : 5 kali/Hari
Warna : Jernih
Kosistensi : Cair
Bau : Khas
Masalah : Tidak ada
B A B : Frekuensi : 1 kali/Hari
Warna : cokelat
Kosistensi : Padat
Bau : Khas
Masalah : Tidak ada

3. Aktivitas Sehari-hari
Personal hygiene : baik
Pekerjaan : pns
4. Pola Istirahat dan Tidur : 8-9 jm
5. Seksualitas : baik
6. Kontrasepsi
Rencana kontrasepsi : kB suntik
 
E. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Baik
2. Neurologis : E4V6M5
3. Kesadaran : Composmentis/stupor/somnolens/semi koma/koma
4. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80mmHg Suhu : 37oc
Pernafasan : 20x / menitNadi :98 x/mnt.
Tinggi badan : 160cm LILA : 36cm.
BB sebelum hamil : 55kgBB sekarang : 59kg.
5. Kepala dan Leher
a.Bagian kepala atas
 Hematom/post trauma :tidak
 Tipe rambut :ikal
 Distribusi rambut :lurus
 Warna rambut :hitam
 Alopesia (kebotakan) :tidak
b. Wajah
Bentuk : simetris
Oedem : tidak ada
c.Mata
 Pupil isokor (diameter kedua pupil sama) : Ya
 Reflek cahaya (normal jika pupil miosis/mengecil) : (+/+)
 Sklera ikterik (kekuningan): tidak
 Conjungtiva anemis (pucat) : (-/-)
d.Telinga
 Cerumen : tidakJika ada, jelaskan:tidak ada
karakteristiknya
 Terpasang alat bantu dengar: tidak. Jika ya, terpasang di telinga: dextra/sinistra.
e. Malar / Pipi
 Chloasma gravidarum (bercak-bercak khas di pipi pada wanita hamil): Ada  Acne (jerawat) : tidak. Jika
ada,jelaskan keadaannya tidak ada
f. Hidung
 Nafas cuping hidung : tidak
 Pilek : tidak
 Terpasang alat bantu nafas : tidak. Jika ya,maka:
 Tipe: ukuran pemberian :L/menit
g.Bibir dan Mulut
 Sianosis : tidak
 Sariawan : tidak
 Gigi palsu : tidak
 Mukosa bibir : lembab
 Gangguan gigi dan gusi : tidak. Jika ada, jelaskan keadaannya tidak ada
6. Leher
 Pembesaran kelenjar tiroid (gondok) : tidak
 Limfonodi (kelenjar limfe): tidak
 Nadi karotis : tidak
7. Thorak
a.Mamae
 Inspeksi
 Kemerahan di areola/badan mamae : tidak
 Simetris kanan dan kiri : Ya
 ASI keluar : Ya
 Retraksi puting (puting tenggelam): tidak
 Peau de orange (Kulit mamae seperti kulit jeruk, khas pada Ca Mamae) : tidak
 Palpasi
 Nyeri : Ya Jika Ya, maka:
P: pasien mengeluh nyeri post op
Q: seperti terbakar
R: di perut
S: 5 (-10)
T: hilang timbul
 Benjolan abnormal dalam mamae :tidak. Jika Ya, maka jelaskan karakteristiknya:tidk ada
 
b. Auskultasi
 Peristaltik :28 x/menit
 
c. Palpasi:
 Massa : Ada/tidak
 Turgor kulit : Elastis
 Nyeri tekan di lapang abdomen : Ada
d. Perkusi :
9. Genitalia
a. Vulva dan Vagina
Varises : tidak ada
Luka : tidak ada
Kemerahan : tidak ada
Nyeri : tidak ada
Kebersihan : cukup
b. Perineum
Luka Parut : ada
c. Lochea
Jenis Lochea : tidak ada
Jumlah : tidak ada
Bau : tidak ada
Sifat Pengeluaran : tidak ada
 10. Ekstrimitas
a. Superior (atas):
 Edema : tidak
 Turgor : elastis
 Warna kulit : normal
 Infus:
 Terpasang : Di lengan sinistra
 Jenis infus : RL
 Faktor tetesan : 20tetes/menit
 Nyeri di area tusukan infus : tidak
 Kekuatan otot : lemah
 CRT (capilarry refill time) < 3 detik : tidak
 Nadi radialis (pergelangan tangan) : 20x/menit
 Palmar (telapak tangan) : kemerahan
 Refleks fisiologis biceps/triseps : (+/+)
 Refleks patologis : (+/+)
 Deformitas (kelainan bentuk) : tidak, jika ada jelaskan karakteristiknya tidak ada
 Fraktur : tidak, jika ada jelaskan keadaan umumnya tidak ada
 
b. Inferior (bawah):
 Edema : tidak
 Turgor Kulit : elastis
 Warna Kulit : normal
 Akral (bagian kaki paling bawah) : dingin
 Kekuatan otot : Kuat
 Refleks patela : (+/+)
 Refleks patologis : (-/-)
 
F. Pengkajian Psikososial
1. Konsep Diri : Pasien Mengatakan ingin cepat pulih agar bisa beraktivitas kembali
2. Kognitif : tidak ada
3. Behavior : tidak ada
4. Mekanisme koping : tidak ada
5. Peran : tidak ada
6. Support system : tidak ada
G. Pemeriksaan Diagnostik
1. Data Penunjang
Tanggal :7 agustus 2020
Jenis Pemeriksaan :USG
Hasil :pat akan dilakukan tindakan caesar
Kesan :baik
Khusus pemeriksaan lab (hematologi)
Tanggal :7 agustus 2020
  Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

Hemoglobin 11,6 g/dL 12 - 16 g/dL


Lekosit 10.400 ribu/μL 5 - 10.000 ribu/μL
Trombosit 362.000 ribu/μL 150 - 450.000 ribu/μL
Eosinofil 1% 1-3 %
Basofil 0% 0-1%
Batang 1% 2-6%
Segmen 68% 50 - 70 %
Limfosit 27 % 20 - 40 %
Monosit 3% 2-8 %
BSS 107 mg/dL 60 - 200 mg/dL
Terapi
Tanggal : 8 agustus 2020

JAM JENIS TERAPI RUTE DOSIS INDIKASI


TERAPI
06.00 Cairan Infus RL Intra Vena Kocor Cairan
06.30 Cairan Infus RL Intra Vena GTT 20 Nutrisi
      x/Menit Cairan
  Nutrisi
07.00 Inj. Ambacin Intra Vena 1 gr  
Untuk Infeksi
Analisa Data
No Data Kemungkinan Penyebab Masalah Keperawatan

1 Data Subjektif : Penurunan Mobilitas Gangguan Integritas


Pasien Mengatakan luka Kulit
post sc kemerahan dan
terasa perih.

Data Objektif :
1.Tampak kerusakan jaringan atau lapisan
kulit
2.Tampak nyeri
3.Tampak kemerahan
4. Tampak luka 15 cm
2 Data subjektif : Kelemahan Intoleransi Aktivitas
Pasien mengatakan
aktivitasnya dibantu
Oleh keluarganya
dan suaminya dan Pasien lemah
 
Data Objektif :
1. Pasien tampak lelah
2. Frekuensi nadi meningkat : 98x/menit
3. kemampuan pergerakan sendi dan tungkai
(ROM) terbatas
3 Data Subjektif : Agen Pencedera Fisik Nyeri akut
-Pasien mengeluh
Nyeri

Data Objektif :
-Pasien tampak
meringis
-Pasien tampak nyeri
P:pasien mengatakan nyeri akibat pembedahan
post op
Q:Nyeri yang dirasakan panas seperti terbakar
R : Abdomen
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri mucul apabila adanya Pergerakan
Prioritas Masalah Keperawatan.
1. Nyeri Akut
2. Gangguan Integritas Kulit
3. Intoleransi Aktivitas

Diagnosa Keperawatan.
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik dibuktikan dengan bersikap protekti(mis.waspada,posisi
menghindari
nyeri)
2. Gangguan Integritas Kulit berhubungan dengan penurunan mobilitas dibuktikan dengan kerusakan jaringan dan/atau
lapisan kulit
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilitas dibuktikan dengan merasa lemah.
Intervensi Keperawatan

No SDKI SLKI SIKI

1 Nyeri Akut berhubungan Setelah dilakukan Intervensi Manajemen nyeri


dengan agen selama 3x24 jam, maka Tingkat Observasi :
pencedera fisik dibuktikan Nyeri menurun. Dengan kriteria 1.Identifikasi,lokasi,
dengan mengeluh nyeri hasil : karakteristik, durasi,
1.Keluhan nyeri menurun frekuensi, kualitas, intensitas
2.Meringis menurun nyeri
3.Kemampuan 2.Identifikasi skala nyeri
menunaikan aktivitas Terapeutik :
Meningkat 3.Berikan Teknik
Nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
4.kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
Edukasi :
5.jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
6. jelaskan strategi meredakan
Nyeri
2 Gangguan Integritas Setelah dilakukan Intervensi Perawatan Integritas Kulit
Kulit berhubungan dengan Keperawatan selama 3x24 jam, Observasi :
penurunan mobilitas maka Integritas Kulit dan 1.Identifikasi penyebab
dibuktikan dengan kerusakan Jaringan meningkat. Dengan gangguan integritas kulit
jaringan dan/atau kriteria hasil :
lapisan kulit 1.Kerusakanjaringan Terapeutik :
menurun 1.Gunakan prosuk berbahan
2.Kerusakan lapisan kulit ringan/alami dan hipoalergik
menurun pada kulit kering
3.Kemerahan menurun 2. Gunakan produk berbahan
ringan/alami dan hipoalergik
pada kulit sensitive
3. Hindari produk berbahan dasar
alcohol pada kulit kering
 
Edukasi :
1. Anjurkan minum air yang
cukup
2. Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
3.Anjurkan meningkatkan
asupan buah dan sayur
3 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan Intervensi Manajemen Energi
berhubungan dengan Keperawatan selama 3x24 jam Observasi :
kelemahan dibuktikan maka Toleransi Aktivitas 1. Identifikasi gangguan fungsi
dengan merasa lemah Meningkat. Dengan kriteria hasil : tubuh yang mengakibatkan
1.Keluhan lelah menurun kelelahan
Kekuatan tubuh bagian bawah 2.Monitor lokasi dan
meningkat ketidaknyamanan selama
2.Warna kulit membaik melakukan aktivitas

Terapeutik :
1.Lakukan Latihan rentang
gerak pasif dan/atau aktif
2.Berikan aktivitas distraksi
yang menenangkan

Edukasi :
1.Anjurkan tirah baring
2.Anjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap

Kolaborasi :
1.Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan.
Implementasi Keperawatan

no Hari/tanggal DP Jam Implementasi Paraf

1 Jum’at/7 Nyeri Akut 13.00 Manajemen nyeri


Agustus berhubungan WIB Observasi :
2020 denganagen   1.Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
pencedera fisik   frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
dibuktikan   2.Mengidentifikasi skala nyeri
dengan  
tampak meringis. 13.20 Terapeutik :
WIB 1.Memberikan Teknik
  nonfarmakologis untuk mengurangi
  rasa nyeri
  2.Mengontrol lingkungan yang
  memperberat rasa nyeri
 
13.30 Edukasi :
WIB 1.Menjelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
2.Menjelaskan strategi meredakan nyeri
2 Jum’at/7 Gangguan Integritas 14.00 Perawatan Integritas Kulit
Agustus Kulit berhubungan WIB Observasi :
2020 dengan penurunan   1. Mengidentifikasi penyebab gangguan
mobilitas dibuktikan   integritas kulit
dengan  
kerusakan jaringan 14.15 Terapeutik :
dan/atau lapisan WIB 1. Menggunakan produk berbahan
kulit ringan/alami dan hipoalergik pada
kulit kering
2. Menggunakan produk berbahan
ringan/alami dan hipoalergik pada
kulit sensitive
3. Menghindari produk berbahan dasar
alcohol pada kulit kering.

14.30 Edukasi :
WIB 1. Menganjurkan minum air yang cukup
2. Menganjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
3. Menganjurkan meningkatkan asupan
buah dan sayur
3 Jum’at/7 Intoleransi aktivitas 17.30 Manajemen Energi
Agustus Berhubungan dengan WIB Observasi :
2020 kelemahan dibuktikan   1.Mengidentifikasi gangguan fungsi
dengan   tubuh yang mengakibatkan kelelahan
merasa lemah.   2.Memonitor lokasi dan
  ketidaknyamanan selama melakukan
  Aktivitas
 
17.45 Terapeutik :
WIB 1.Melakukan Latihan rentang gerak
  pasif dan/atau aktif
  2.Memberikan aktivitas distraksi yang
  menenangkan
   
18.00 Edukasi :
WIB 1. Menganjurkan tirah baring
  2. Menganjurkan melakukan aktivitas
  secara bertahap
 
18.15 Kolaborasi :
WIB 1.Berkolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan asupan
makanan.
Evaluasi/ Catatan Perkembangan

No Diagnosa Evaluasi Paraf


1 Nyeri Akut berhubungan Tanggal : 7 Agustus 2020
dengan agen Pukul : 14.00 WIB
pencedera fisik dibuktikan S : Pasien mengatakan masih nyeri
dengan tampak meringis. O : tampak meringis
P :pasien mengatakan nyeri akibat
pembedahan post op
Q :Nyeri yang dirasakan panas
seperti terbakar
R : Abdomen
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri apabila ada pergerakan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
2 Gangguan Integritas Kulit Tanggal : 7 Agustus 2020
Berhubungan dengan Pukul : 15.00 WIB
penurunan mobilitas  
dibuktikan dengan kerusakan S : Pasien mengatakan masih kemerahan
jaringan pada luka post SC
dan/atau lapisan kulit O : Pasien tampak meringis
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
 
 
3 Intoleransi aktivitas berhubungan Tanggal : 7 Agustus 2020
dengan kelemahan d.ibuktikan Pukul : 16.00 WIB
dengan merasa lemah. S : Pasien mengtakan sudah bisa bergerak
sedikit demi sedikit
O : Pasien tampak lebih baik dari keadaan
sebelumnya
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

No Diagnosa Evaluasi Paraf


1 Nyeri Akut berhubungan Tanggal : 8 Agustus 2020
dengan agen pencedera fisik Pukul : 13.00 WIB
dibuktikan dengan tampak  
meringis. S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
O : Pasien tampak tenang, skala nyeri
berkurang
P: Klien mengatakan nyeri di
abdomen Post SC
Q: Nyeri terasa panas
R: Nyeri abdomen Post Sc
S: Skala nyeri 3
T: Nyeri Apabila adanya gerakan
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
2 GangguanIntegritas Tanggal : 8 Agustus 2020
Kulit berhubungan dengan Pukul : 15.00 WIB
penurunanmobilitas dibuktikan S : Pasien mengatakan kemerahan pada
dengan kerusakan luka post SC berkurang
jaringandan/atau O : Pasien tampak meringis
lapisan kulit A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
 
 

3 Intoleransi aktivitas berhubungan Tanggal : 8 Agustus 2020


dengan kelemahan dibuktikan Pukul : 17.00 WIB
dengan merasa lemah.  
S : Pasien mengtakan sudah bisa bergerak
sedikit demi sedikit
O : Pasien tampak lebih baik dari
keadaan sebelumnya
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
No Diagnosa Evaluasi Paraf

1 Nyeri Akut berhubungan Tanggal : 9 Agustus 2020


dengan agen Pukul : 17.00 WIB
pencedera fisik  
dibuktikan dengan  
tampak meringis. S : Pasien mengatakan tidak nyeri sudah lagi
O : Pasien tampak tenang tidak nyeri
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
2 Gangguan Integritas Tanggal : 9 Agustus 2020
Kulit berhubungan dengan Pukul : 20.00 WIB
penurunan  
mobilitas dibuktikan dengan S : Pasien mengatakan tidak ada lagi
kerusakan kemerahan pada luka post SC
jaringan dan/atau O : Pasien tampak tidak meringis
lapisan kulit A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
3 Intoleransi aktivitas Tanggal : 9 Agustus 2020
berhubungan dengan Pukul : 19..00 WIB
kelemahan dibuktikan  
dengan merasa S : Pasien mengtakan sudah bisa bergerak
lemah. seperti biasa
O : Pasien tampak lebih baik dari
keadaan sebelumnya
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
DAFTAR PUSTAKA
 
 
Bobak, L. 2015. Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta: EGC.
Carpenito, LJ. 2017. Buku Saku Diagnose Keperawatan. Jakarta: EGC:
Muha Medika. Mitayani, 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika.
Nugroho, T. 2010. Buku Ajar Obstetri. Yogyakarta: Muha Medika
Oxorn, H. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan. Yayasan Essential Medika. Prawiroharjo, S. 2008.
Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4. Jakarta: Bina Pustaka Prawiroharjo, S. 2010
Tim Pokja Sdki DPP PPNI. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia . (2018).
Tim Pokja Siki DPP PNI . Standar Intervensi keperawatan Indonesia. (2018).
Tim Pokja Slki DPP PPNI . Standar Luaran Keperawatan Indonesia (2018).

Anda mungkin juga menyukai