Disusun Oleh :
Trauma jaringan
Proteksi kurang
Histamin dan prostagladin
berkurang
Invasi bakteri
MK : Nyeri Akut
Kolaborasi : 2. Menganjurkan
memonitor nyeri agar
1. Kolaborasi mengetahui tingkatan
pemberian analgetik nyeri
Kolaborasi :
1. analgetik sebagai
farmokologi
mengurangi nyeri
2 Resiko infeksi L.14137 Tingkat I.14564 Observasi :
d.d Infeksi Menurun) Perawatan Luka)
1. Monitor karakteristik
terputusnya
Setelah dilakukan Observasi : luka akan membantu
kontinuitas dalam menentukan
tindakan
jaringan 1. Monitor tidakan selanjutnya
keperawatan karakteristik luka
selama ...x...jam 2. Monitor tanda infeksi
(drainase, warna, agar tidak menghambat
maka tingkat ukuran, bau) proses penyembuhan
infeksi menurun 2. Monitor tanda- luka
dengan kriteria tanda infeksi Terapeutik :
hasil :
Terapeutik : 1. Lakukan perawatan
1. Kemerahan
menurun 1. Lepaskan balutan luka guna mencegah
timbulnyainfeksi
dan plester secara
2. Nyeri menurun Edukasi :
pelahan
3. Kadar sel darah 1.Menambah
2. Bersihkan dengan
pengetahuan tanda dan
putih membaik cairanNacl atau gejala infeksi
pembersih nontoksik, 2. Perawatan luka
sesuai kebutuhan secara mandiri dapat
3. Keringkan luka mempercepat
penyembuhan luka
4. Aff heacting selang
seling Kolaborasi :
1. Pemberianantibiotic
5. Push luka bila ada
untuk mencegah
eksudat kemudian
infeksipada luka
bersihkan dengan kasa
steril
6. Berikan supratul
atau salep luka jika
perlu
7. Pasang balutan
sesuai luka
8. Pertahankan teknik
bersih dan steril
Edukasi :
1. Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
2. Ajarkan prosedur
perawatan luka
mandiri
Kolaborasi :
1. Kolaborasi
pemberian antibiotic
sesuai advise dokter
4. Implementasi Keperawatan
Tindakan keperawatan adalah perilaku atau aktivitas spesifik yang dikerjakan
oleh perawat untuk mengimplementasikan intervensi keperawatan. Tindakan-
tindakan pada intervensi keperawatan terdiri atas observasi, terapeutik, edukasi dan
kolaborasi (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018). Implementasi keperawatan
membutuhkan fleksibilitas dan kreativitas perawat.Sebelum melakukan tindakan,
perawat harus mengetahui alasan mengapa tindakan tersebut dilakukan.Implementasi
keperawatan berlangsung dalam tiga tahap.Fase pertama merupakan fase persiapan
yang mencakup. pengetahuan tentang validasi rencana, implementasi rencana,
persiapan pasien dan keluarga. Fase kedua merupakan puncak implementasi
keperawatan yang berorientasi pada tujuan. Fase ketiga merupakan transmisi perawat
dan pasien setelah implementasi keperawatan selesai dilakukan.
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan adalah aktivitas yang direncanakan, berkelanjutan, dan
terarah, ketika pasien dan professional kesehatan menentukan kemajuan pasien
menujun pencapaian tujuan/hasil dan keefektifan rencana asuhan keperawatan.
Evaluasi asuhan keperawatan didokumentasikan dalam bentuk SOAP ( Subjektif,
Objektif, Assessment, Planing ). Adapun komponen SOAP yaitu S (subjektif) adalah
informasi berupa ungkapan yang didapat dari pasien setelah tindakan diberikan, O
(objektif) adalah informasi yang didapat berupa hasil pengamatan, penilaian,
pengukuran yang dilakukan oleh perawat setelah tindakan dilakukan, A (assessment)
adalah membandingkan antara informasi subjektif dan objektif, P (planning) adalah
rencana keperawatan lanjutan yang akan dilakukan berdasarkan hasil analisa (Tim
Pokja SIKI DPP PPNI, 2018). Terdapat 2 jenis evaluasi yaitu :
a. Evaluasi Formatif
Merupakan Evaluasi yang dilakukan selama pasien mendapatkan asuhan
keperawatan selama berada di tempat perawatan dengan terus melanjutkan
intervensi
b. Evaluasi Submatif
Merupakan Evaluasi keperawatan setelah masalah pada pasien teratasi dan
pasien diperbolehkan untuk pulang
DAFTAR PUSTAKA
Andrmoyo, S. (2016). Konsep & Proses Keperawatan Nyeri. 1st edn. Edited by R. KR.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Bararah. (2018). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. 4th edn. Edited by R. Komalasari. Jakarta:
EGC.
Lalenoh, A. (2020). Asuhan Ibu Nifas dan Asuhan Ibu Menyususi. Bogor: IN MEDIA.
Mitayani. (2019). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika.
Nugroho, T. et al. (2016). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas. 1st edn. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. 4th edn. Edited by P. P. Lestari.
Jakarta: Salemba Medika.
Fitriani, R. and Andriyani, R. (2016). Panduan Lengkap Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal
(Askeb III). 1st edn. Yogyakarta: Deepublish.
PPNI. (2019). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik. 1st
edn. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan.
1st edn. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan. 1st edn. Jakarta: DPP PPNI.
Sofian, S. (2017). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika