Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam di harapkan Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam di harapkan
pola tidur klien membaik dengan kriteria hasil kemampuan gerak meningkat dengan kreteria hasil sebagai berikut
Keluhan sulit tidur menurun Pergerakan ekstremitas meningkat
Keluhan tidak puas tidur menurun Kekuatan otot meningkat
Keluhan pola tidur berubah menurun Nyeri menurun
Dukungan Tidur Rentang gerak rom meningkat
Observasi Dukungan Mobilisasi
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi Observasi
Terapeutik 1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
1. Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan istirahat 2. Identifikasi toleransi fisik saat melakukan pergerakan
2. Jadwalkan pemberian Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan 3. Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum melakukan
3. Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya atau memulai mobilisasi
Edukasi 4. Monitor kondisi umum selamamelakukan mobilisasi
1. Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik/olahraga secara Terapeutik
rutin 1. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
2. Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok, aktivitas bermain atau 2. Fasilitasi melakukan pergerakan, jika ada
aktivitas lainnya 3. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
3. Anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat pergerakan
4. Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat (mis: kelelahan, Edukasi
sesak napas saat aktivitas) 1. Jelaskan tujuan dan prosedurmobilisasi
5. Ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis aktivitas sesuai 2. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
kemampuan 3. Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis, duduk di
tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur
ke kursi)
Implementasi Evaluasi
Implementasi keperawatan merupakan rangkaian aktivitas Evaluasi merupakan tahap akhir dalam proses keperawatan untuk
keperawatan dari hari yang harus dilakukan dan didokumentasikan dapat menentukan keberhasilan dalam asuhan keperawatan.
dengan cermat. Perawat melakukan pengawasan terhadap Evaluasi pada dasarnya adalah membandingkan status kesehatan
efektifitas intervensi yang dilakukan, bersamaan pula dengan pasien dengan tujuan atau kriteria hasil yang telah ditetapkan
menilai perkembangan pasien terhadap pencapaian tujuan atau (Tarwoto & Wartonah, 2015). Yang dimana evaluasi keperawatan
hasil yang diharapkan. Pada tahap ini, perawat harus ini dicatat dan disesuaikan dengan setiap diagnose keperawatan.
melaksanakan tindakan keperawatan yang ada didalam rencana Evaluasi untuk setiap diagnose keperawatan meliputi data subjektif
keperawatan dan langsung mencatatnya dalam format tindakan (S) dan objektif (O), Analisa permasalahan (A) klien berdasarkan
keperawatan (Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2019) S dan O, serta perencanaan ulang (P) berdasarkan hasil Analisa
data diatas.
Daftar Pustaka
Andarmoyo, S. 2012. Pengaruh Terapi Non-Farmakologi (Imaginasi Terbimbing)
Terhadap Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi Sectio Caesaria Pada Ibu
Primipara Hari 1-2 Di Ruang Melati RSUD Prof DR. Hardjono Ponorogo.
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Asmadi. 2012. Teknik Prosedural Keperawatan : Konsep dan Aplikasi Kebutuhan
Dasar Klien. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
Bandiyah, S. 2012. Kehamilan, Persalinan & Gangguan Kehamilan. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Baradero, D., & Siswadi. 2012. Keperawatan Perioperative: Prinsip Dan Praktik.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
SDKI, SLKI, SIKI