Anda di halaman 1dari 2

Nama :Friska Ameliana Dewi

NIM :P1337420120331
Matkul :Keperawatan Medikal Bedah 2
“PENYAKIT ASMA”
 Definisi Asma
- Penyakit inflamasi kronis jalan napas yang menyebabkan berbagai tingkatan
obstruksi jalan napas.Adanya inflamasi menyebabkan:episode wheezing, napas
pendek, dada terasa tertekan,batuk secara rekurent pada malam hari dan awal pagi.
- Penyakit asma adalah penyakit yang terjadi karena adanya penyempitan saluran
napas akibat timbulnya peradangan atau inflamasi. Penyakit asma melibatkan
banyak sel-sel inflamasi seperti eosinofil, sel mast, leukotrin, dan lain-lain.
Inflamasi kronik ini berhubungan dengan hiperresponsif jalan napas yang
menimbulkan episode berulang dari mengi (wheezing), sesak napas, dada terasa
berat dan batuk terutama pada malam dan pagi dini hari (Andayani, 2014).
 Faktor Predisposisi
- Alergen
- Stress dan emosi
- Exercise
- Infeksi pernafasan
- Masalah pada hidung atau sinusitis
 Faktor penyebab terjadinya asma dapat dikategorikan menjadi dua hal.
- Faktor yang pertama adalah faktor keturunan atau genetik. Gen didapatkan karena
diturunkan untuk menjadi sakit asma.Banyak gen terlibat dalam patogenesis asma,
dan beberapa kromosom telah diidentifikasi berpotensi menimbulkan asma(Izzati,
2019)
- Faktor penyebab asma yang kedua adalah faktor pencetus. Faktor pencetus sendiri
digolongkan menjadi dua hal yaitu faktor pencetus dari dalam tubuh maupun
faktor pencetus yang berasal dari luar tubuh(Izzati, 2019)
 Tanda tanda
- Whezing
- Dada Terasa Tersumbat
- Batuk
- Henti Nafas
Diagnosa pada penderita asma tidak terlalu mudah untuk diidentifikasi. Pada sebagian
penderita, auskultasi dapat terdengar normal walaupun pada pengukuran objektif (faal
paru) telah terdapat penyempitan jalan napas. Pada keadaan serangan, kontraksi otot
polos saluran napas, edema, dan hipersekresi dapat menyumbat saluran napas.
Sebagai kompensasinya, penderita bernapas pada volume paru yang lebih besar untuk
mengatasi menutupnya saluran napas. Hal itu meningkatkan kerja pernapasan dan
menimbulkan tanda klinis berupa sesak napas, mengi dan hiperinflasi.(Izzati, 2019)
 Tes Diagnostik
- Mengkaji Pemeriksaan fungsi paru
- Px. X-Ray saat serangan tampak hyperinflasi
- Px. Lab AGD: analisa gas darah
 Nursing Manajement
Tujuan:
- Mengembalikan fungsi pulmonal ke kondisi normal/mendekati normal
- Meningkatkan aktivitas dalam batas normal tidak terjadi eksaserbasi /menurunkan
insidensi serangan asma
- Pengetahuan pasien adekuat agar dapat berpartisipasi dalam manajement
pengobatan
 Masalah Keperawatan
- Tidak efektifnya pola napas
- Kecemasan
- Bersihan jalan napas tidak efektif
- Resiko Infeksi

Daftar Pustaka
- PPT Ibu Titik Sapartinah
Izzati, Z. S. (2019). Analisis Pemahaman Penderita Asma tentang Penyakit Asma sebagai
Cara untuk Mengontrol Penyakit Asma. https://doi.org/10.31227/osf.io/u6ntp

Anda mungkin juga menyukai