Anda di halaman 1dari 3

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

Nama :Friska Ameliana Dewi


NIM :P1337420120331
Resume Craniotomy

 Craniotomy adalah proses pembedahan pada cranial / bedah craniotomy .


Bedah craniotomy  Pembedahan dengan membuka cranium untuk meningkatkan
akses pada struktur intracranial yang beresiko terhadap kerusakan jariangan dan
menyebabkan komplikasi lainnya.
Kraniotomy adalah operasi untuk membuka tengkorak (tempurung kepala)
dengan maksud untuk mengetahui dan memperbaiki kerusakan otak (Brown CV,
Weng J, 2005). Pembedahan tersebut bertujuan untuk membuka tengkorak sehingga
dapat mengetahui dan memperbaiki kerusakan yang ada di dalam otak. Tindakan
bedah Intrakranial atau disebut juga kraniotomi, merupakan suatu intervensi dalam
kaitannya dengan masalah-masalah pada Intrakranial. Artinya kraniotomi
diindikasikan untuk mengatasi hematoma atau perdarahan otak, pengambilan sel atau
jaringan intrakranial yang dapat terganggunya fungsi neorologik dan fisiologis
manusia, atau dapat juga dilakukan dengan pembedahan yang dimasudkan
pembenahan letak anatomi intrakranial, mengatasi peningkatan tekanan intrakranial
yang tidak terkontrol, mengobati hidrosefalus ( Widagdo, W., 2008).
Kasus : Trauma  Hematom penyakit.

Tujuan Craniotomy :
- Menghilangkan hematom  mencegah aneurisma serebral)  kontrol perdarahan
- Menghilangkan abses otak
- Mengambil sampel jaringan untuk dilakukan biopsy  pada kasus Tumor/cancer
otak
- Mengembalikan pergeseran garis tengah ke dalam batas normal

Indikasi :
Jumlah hematom ± 40 cc
Pergeseran garis tengah >5 mm
Tebal EDH & SDH >5 mm
GCS = ≤8
TIK >25 mmHg

 Asuhan Keperawatan Perioperatif pasien dengan Craniotomy


 Pra Operatif
Pra Operatif
Asuhan keperawatan Pra Operatif dimulai saat ditegakkan diagnose craniotomy
sampai dengan Sign in.
Peran Perawat, :
- Mengkaji tingkat kesadaran pasien (Sadar/Tidak Sadar)
- Diit Makanan
- Hasil Pemeriksaan Penunjang (Lab, diagnostic)
- Melakukan skin test  Alergi
- Mengidentifikasi / memantau resiko jatuh
- Informed Consent  dilakukan oleh dokter
- Edukasi
- Managemen IDO dan ILO  melakukan bundle IDO, ILO
- Mencukur daerah operasi, dan memberikan mark
- Memposisikan pasien

 Intra Operatif
Perawat Instrumen :
Memastikan kelengkapan alat dan menghitung BHP Menghitung volume cairan yang
ada di kassa

Perawat Asisten :
Membantu dokter dalam proses operasi
Perawat Sirkuler :
As a leader
Mengisi form askep perioperative
Memantau proses pembedahan

- Post Oeratif
Mengkaji tingkat kesadaran pasien pasca anastesi (Aldred score, Bromage Score,
Steward score)
Pasien craniotomy  tidak sadar dan terpasang ventilator  ICU Kaji drain (brp cc,
warna)
Perawatan ventilator
Posisi pasien post craniotomy  tidak boleh menggunakan bantal.

 Penatalaksanaan Medis
a. Pembedahan Craniotomi
Kraniotomi adalah operasi membuka tulang tengkorak untuk mengangkat tumor,
mengurangi TIK, mengeluarkan bekuan darah atau menghentikan perdarahan. (Hinchliff,
Sue. 1999).
Kraniotomi mencakup pembukaan tengkorak melalui pembedahan untuk meningkatkan
akses pada struktur intrakranial. (Brunner & Suddarth. 2002)
Jadi, kraniotomi adalah setelah dilakukannya operasi pembukaan tulang tengkorak untuk,
untuk mengangkat tumor, mengurangi TIK, mengeluarkan bekuan darah atau
menghentikan perdarahan.

 Keperawatan Pascaoperatif Bedah Kraniotomi


Proses keperawatan pascaoperatif bedah kraniotomi merupakan salah satu bagian dari
asuhan keperawatan perioperative, dimana asuhan pascaoperatif bedah terdiri atas :
- Asuhan yang diberikan pada pasien dari kamar operasi dan diruang pulih sadae sampai
kesadaran pasien optimal.
- Asuhan yang dilakukan setelah kondisi pasien stabil dari ruang perawatan intensif.
Asuhan lanjutan setelah pasien kembali ke bangsal ke rawat inap bedah.

Kraniotomi atau sering lebih disebut sebagai bedah kranial merupakan salah satu
tindakan operasi untuk penanganan pengambilan jaringan abnormal (kanker, tumor dan
lain sejenisnya), memperbarui struktur anatomi atau fisiologis pada intrakranial.
Pembedahan dilakukan untuk menghilangkan gejala atau manifestasi tersebut yang tidak
mungkin diatasi dengan obat-obatan biasa. Selain itu hal yang perlu dilakukan sebelum
dilakukannya bedah kranial ini tentunya pelaksanaan pemeriksaan penunjang yaitu foto
roentgen, angiografi serebral, brain auditory evoked respons (BAER) CT-scan serta gas
darah arteri, untuk mengetahui masalah intrakranial perlu dilakukan pembedahan atau
tidak.
Proses keperawatan sebagai kerangka kerja pada pasien kraniotomi meliputi
pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, evaluasi. Adapun Indikasi penggunaan
kraniotomi yaitu : Pengangkatan jaringan abnormal baik tumor maupun kanker,
mengurangi tekanan intrakranial, mengevakuasi bekuan darah, mengontrol bekuan darah,
dan pembenahan organ-organ intrakranial. Beberapa tujuan perawatan postoperasi pasien
kraniotomi, yaitu diantaranya menghindari komplikasi insisi kranial, menghilangkan
nyeri akibat proses pembedahan, mempertahankan fungsi fisiologis dan neorologik.

DAFUS

PPT IBU UMII MARGI RAHAYU


Brunner and Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8, Vol. 1.EGC : Jakarta.
Barbara J, Gruendemann.2005. Keperawatan Perioperatif Vol 2. EGC: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai