NIM: 01.18.0094
MENGETAHUI MAHASISWA
PEMBIMBING AKADEMIK
01.18.0094
LAPORAN PENDAHULUAN
1. KONSEP PERKESMAS
A. Pengertian
Perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) adalah
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan
dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan
promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa
mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyuluh
dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia
secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya
masyarakat.
Perkesmas merupakan salah satu kegiatan pokok Puskesmas
yang sudah ada sejak konsep Puskesmas diperkenalkan.
Perkesmas pada dasarnya adalah suatu bentuk pelayanan
keperawatan profesional yang merupakan perpaduan konsep
kesehatan masyarakat dengan konsep keperawatan yang ditujukan
pada seluruh masyarakat dengan penekanan kelompok resiko
tinggi. Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal
dilakukan melalui upaya promotif dan preventif disemua tingkat
pencegahan yang menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra kerja dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan
(Depkes, 2006).
B. Ciri perkesmas
a. Merupakan perpaduan pelayanan keperawatan dan kesehat
an masyarakat
b. Adanya kesinambungan pelayanan kesehatan (continuity of
care)
c. Fokus pelayanan pada upaya peningkatan kesehatan (prom
otif) dan pencegahan penyakit (preventif) baik pada pencega
han tingkat pertama, kedua maupun ketiga
d. Terjadi proses alih peran dari perawat kesehatan masyarakat
kepada klien (Individu, keluarga, kelompok, masyarakat) sehi
ngga terjadi kemandirian
e. Ada kemitraan perawat kesehatan masyarakat dengan masy
arakat dalam upaya kemandirian klien.
f. Memerlukan kerjasama dengan tenaga kesehatan lain serta
masyarakat
C. Peran fungsi perawat Peran perawat kesehatan masyarakat
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh
orang lain terhadap seseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu
sistem. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial, baik dari dalam
ataupun dari luar dan bersifat stabil (Kozier & Barbara dalam
Mubarak & Chayatin, 2009).
Peran perawat adalah sebagai pelaksana pelayanan
keperawatan, pengelola pelayanan keperawatan, dan institusi
pendidikan, sebagai pendidik, peneliti, serta pengembang
keperawatan (Lokakarya Nasional dalam Mubarak & Chayatin,
2009)
Peran utama dari perawat kesehatan masyarakat adalah
memberikan asuhan keperawatan pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat maupun yang
sakit atau yang mempunyai masalah kesehatan/keperawatan
apakah itu dirumah, sekolah, panti, dan sebagainya sesuai
kebutuhan (Depkes, 2004).
Dalam melaksanakan perawatan kesehatan masyarakat,
perawat idealnya memiliki 12 peran dan fungsi. Peran tersebut
antara lain pemberi pelayanan kesehatan, penemu kasus, sebagai
pendidik/penyuluhan kesehatan, koordinator pelayanan kesehatan,
konselor keperawatan, panutan (role model), pemodifikasi
lingkungan, konsultan, advokadt, pengelola, peneliti dan pembaharu
(inovator). Namun karena masih rendahnya tingkat pendidikan
yaitu mayoritas tingkat pendidikan SPK dan D3, dari seluruh peran
dan fungsi yang harus dilakukan oleh perawat hanya 6 saja yang
menjadi prioritas (Depkes, 2004).
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga
yang merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna
untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan fungsi afektif
tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota
keluarga. Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam
melaksanakan fungsi afektif adalah (Friedman, M.M et al., 2010) :
A. Definisi Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan
darah tinggi secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140
mmHg, tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih. Hipertensi atau penyakit
darah tinggi merupakan suatu keadaan peredaran darah meningkat
secara kronis. Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih cepat memompa
darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi di dalam tubuh
(Koes Irianto, 2014).
B. Anatomi fisiologi
a. Perikardium
b. Serambi (atrium)
Serambi atau disebut juga atrium merupakan bagian jantung atas yang
terdiri dari serambi kanan dan kiri. Serambi kanan berfungsi untuk
menerima darah kotor dari tubuh yang dibawa oleh pembuluh darah.
c. Bilik (ventrikel)
Dinding bilik jauh lebih tebal dan berotot dibandingkan dengan serambi
karena bekerja lebih keras untuk memompa darah baik dari jantung ke
paru-paru maupun ke seluruh tubuh. Pada gambar anatomi di atas,
ventrikel berada di sisi kanan dan kiri jantung bagian bawah.
d. Katup
Otot jantung merupakan gabungan dari otot lurik dan otot polos
yang berbentuk silindris dan memiliki garis terang serta gelap. Jika
dilihat secara saksama menggunakan mikroskop, otot ini memiliki
banyak inti sel yang berada di tengahnya.
Nah, pada otot jantung ini, Anda akan yang dinamakan siklus jantung,
yakni urutan kejadian yang terjadi saat jantung berdetak. Berikut dua
fase siklus jantung, yaitu:
Tekanan darah sistolik adalah angka yang lebih tinggi dan tekanan
darah diastolik adalah angka yang lebih rendah. Sebagai contoh,
tekanan darah 120/80 mmHg menggambarkan tekanan sistolik
(120) dan tekanan diastolik (80). Otot jantung dapat melemah atau
memiliki kelainan struktur, dan ini dikenal dengan kardiomiopati.
f. Pembuluh darah:
a. Arteri
g. Vena
h. Kapiler
C. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya, Hipertensi dapat digolongkan menjadi 2
yaitu:
Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat
diketahui, antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan
kelenjar tiroid (hipertiroid), penyakit kelenjar adrenal
(hiperaldosteronisme), dan lain lain. Karena golongan terbesar dari
penderita hipertensi adalah hipertensia esensial, maka penyelidikan
dan pengobatan lebih banyak ditujukan ke penderita hipertensi
esensial.
D. Patofisiologi
F. Komplikasi
Organ organ tubuh sering terserang akibat hipertensi anatara lain
mata berupa perdarahan retina bahkan gangguan penglihatan sampai
kebutaan,gagal jantung, gagal ginjal, pecahnya pembuluh darah otak.
H. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Non Farmakologis.
1. Diet
Pembatasan atau pengurangan konsumsi
garam.Penurunan BB dapat menurunkantekanan darah dibarengi
dengan penurunan aktivitas rennin dalam plasma dankadar
adosteron dalam plasma.
2. Aktivitas.
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan
disesuaikan denganbatasan medis dan sesuai dengan
kemampuan seperti berjalan, jogging,bersepeda atau berenang.
b. Penatalaksanaan Farmakologis.
Secara garis besar terdapat bebrapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi
yaitu:
a. Mempunyai efektivitas yang tinggi.
b. Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau
minimal.
c. Memungkinkan penggunaan obat secara oral.
d. Tidak menimbulakn intoleransi.
e. Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.
f. Memungkinkan penggunaan jangka panjang.
e. Ekomomi
sarana ekonomi apa saja yang ada di wilayah keluarga,dan berapa
penghasilan yang dapat di hasilkan,rata rata penghasilan keluaraga
perbulan apakah keluarga memiliki tabungan ,jamian kesehatan di
keluaraga,surat keterangan keluarga tridak mamapu/SKTM,siapa
yang mengelola keuangan,sebutkan
f. Sosial
Bagaimana hubungan anatara keluarga yang lain,apakah anggota
keluarga terlibat aktif dalam kegiatan masyarakat
g. Pendidikan
Apakah adalah keluarga yang sedang mengikuti pendidikandi luar
pendidikan formal, apakah ada anggota keluarga yang tidak busa
membaca,apakah ada anggota keluarga yang memiliki kemampuan
khusus,bagaimana pandangan keluarga terhadap pendidikan
anggota kelurga negatif atau positif
h. Psikologi
Bagaimanakah pola komuikasi dalam keluarga apakah terbuka atau
lebih tertutup,dan bahaa apa yang di gunakan oleh
keluarga,bagaimana mekanisme penanggulangan masalah dalam
keluarga,bagaimana respon keluarga apabila satu anggota
bermasalah
i. Spiritual
Apakah anggota keluarga taat menjalankan ibadah
j. Faktor lingkungan
a) Perumahan
Bagaimanakah perumahan pada lingkungan tersebut seperti
jenis rumah,jenis bangunan yang di gunakan,berapa luas
pekarangan,berapakah luas pembangunan,bagaimana
status rumah,jenis atap rumah yang di gunakan,apakah di
rumah memiliki jendela atau lubang angin,apakah jendela di
buka setiap hari,berapakah luas jendela atau lubang angin
seluruhnya,kondisi pencahayaan rumah,penerangan yang d
gunakan,lantai,vektor yang banyak di sekitar rmah dan
membahayakan kesehatan,kebersihan dalam
rumah,penyebab tidak bersih,kebersihan halaman
b) Sumber air
Apakah keluarga memiliki sumber air sendiri,dari mana
sumber air yang di gunakan,apakah air untuk minum di ambil
dari mata air tersebut,tempat penyimpanan air,penggunaan
air minum,kualitas dari sumber air,dari mana sumber air yang
di gunakan untuk keperluan kebersihan,jarak sumber dengan
penampungan limbah
d) Pembuangan sampah
Bagaimana cara pembuangan sampah pada
keluarga,keadaan tempat pembuangan sampah
e) Pembuangan kotoran/tinja
Apakah keluarga memiliki tempat pembuangan tinja,seperti
apa jeni pembuangan tinja,dimana keluarga membuang air
besar,bagaimana kondisinya,berapa jauh jarak pembuangan
tinja dengan sumber air
B. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada anggota keluarga yang mempunyai
masalah keluarga dan keperawatan yang berkaitan dengan keadaan fisik,
(data objektif) terdapat empat cara yang dilakukan pada tiap pemeriksaan
fisik yang dilakukan,yaitu :
C. Datar masalah
1. defisit pengetahuan
2. manajemen kesehatan tidak efektif
3. gangguan pola tidur
D. Diagnosa keperawatan
1. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi di
buktikan dengan menanyakan masalah yang di hadapi
F. Implementasi keperawatan
Implementasi keperawatan keluarga adalah suatu proses aktualisasi
rencana atau intervensi yang memanfaatkan berbagai sumber di dalam
keluarga dan memandirikan keluarga dalam bidang kesehatan. Keluarga
dididik untuk dapat menilai potensi yang dimiliki mereka dan
mengembangkannya melalui implementasi yang bersifat memampukan
keluarga untuk mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan yang
tepat terkait dengan persoalan kesehatan yang dihadapi, merawat anggota
keluarga sesuai kondisi kesehatannya, memodifikasi lingkungan yang sehat
bagi setiap anggota keluarga, serta memanfaatkan sarana pelayanan
kesehapan terdekat (Sudiharto, 2010).
G. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil
implementasi dengan kriteria dan standart yang telah di tetapkan untuk
melihat keberhasilannya(Suprajitno, 2004).
DI .................................................................................
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda (X) pada jawaban yang menurut bapak/ ibu sesuai.
B. KEBUTUHAN NUTRISI
1. Cara penyajian makanan :
a. Terbuka b. Kadang tertutup c. Tertutup
2. Kebiasaan dalam mengelola air minum :
a. Kadang di masak c. Dimasak
b. Tidak dimasak e. Lain-lain, sebutkan ....
3. Kebiasaan keluarga dalam mengelola makanan :
a. Tidak dicuci c. Dicuci lalu di potong
b. Dipotong lalu dicuci d. Lain-lain, sebutkan...
C. KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
Kebiasaan tidur dalam keluarga :
a. Pagi d. Siang dan malam
b. Siang e. Lain-lain, sebutkan....
c. Malam
D. AKTIVITAS DAN OLAHRAGA
1. Apakah keluarga senang berolahraga:
a. Ya b. Tidak
2. Apakah semua anggota keluaraga mengikuti:
a. Ya b. Tidak
E. EKONOMI
1. Sarana ekonomi apa yang ada di wilayah keluarga ?
a. Pasar c. Bank
b. UUD/KUD d. Perusahaan/ industri
2. Berapakah penghasilan rata-rata keluarga setiap bulan?
a. < Rp.500.000 c. > Rp.1.000.000
b. Rp. 500.000 – Rp.1.000.000
3. Apakah keluaraga mempunyai tabungan ?
a. Ya, sebesar Rp.4.000.000 b. Tidak
4. Jaminaan kesehatan di keluarga anda?
a. ASKES c. Tidak ada
b. JPS d. Lain –lain, sebutkan...
c. Surat keterangan tidak mampu/ SKTM
5. Siapa yang mengelola keuangan,sebutkan istri
F. SOSIAL
1. Bagaimana hubungan antar keluarga lain :
a. Dekat b. Kurang dekat c. Lain –lain, sebutkan...
2. Apakah anggota keluarga terlibat aktif dalam kegiatan di masyarakat:
a. Ya, sebutkan b. Tidak
G. PENDIDIKAN
1. Adakah anggota keluarga yang sedang mengikuti pendidikan di luar
pendidikanformal?
a. Ya b. Tidak
2. Adakah anggota keluarga yang tidak bisa membaca ?
a. Ya b. Tidak
3. Adakah anggota keluaraga yang mempunyai keterampilan khusus?
A, ya, sebutkan b. Tidak
4. Bagaimana pandangan keluarga terhadap pendidikan anggota keluarga?
a. Positif c. Lain-lain, sebutkan..
b. Negatif
H. PSIKOLOGIS
Pola komunikasi
1. Pola komunikasi dalam keluarga :
a. Terbuka b. Tertutup
2. Bahasa yang digunakan :
a. Bahasa daerah c. Lain- lain, sebutkan .....
b. Bahasa indonesia
Pola pertahanan
M. REMAJA
1. Apakah dalam keluarga ada remaja
a. Ya b. Tidak
2. Jika ya berapa 1 orang umur 20 tahun
3. Jika perempuan,sudahkah menstruasi ?
a. Ya b. Tidak
4. Adakah keluhan saat menstruasi ?
a. Ya b. Tidak
5. Apakah aktif dalam organisasi
a. Ya b. Tidak
6. Jika tidak alasannya
a. Malu d. Tidak ada wadahnya
b. Tidak ada waktu e. Lain – lain sebutkan
c. Tidak perlu
7. Apakah remaja mengetahui usia reproduksi ?
a. Ya b. Tidak
8. Apakah remaja mengetahui tentang fungsi reproduksi
a. Ya b. Tidak
9. Apakah remaja mengetahui tentang penyakit menular seksual
a. Ya b. Tidak
10. Apakah ada penyimpangan perilaku ?
a. Ya b. Tidak
11. Jika ya,jenis :
a. Minuman keras c. Ketergantungan obat
b. Narkoba d. Penyalahgunaan kontrasepsi
N. PRE MENOPAUSE
1. Apakah ada ibu yang sudah menopause/ tidak menstruasi lagi
a. Ya b. Tidak
2. Jika ya, mulai usianya berapa 50 tahun
3. Jika ya, apakah ibu mengalami keluhan
a. Ya b. Tidak
4. Jika ya, jenis keluhan
a. Nyeri sendi e. Kering bagian vagina
b. Muka kemerahan f. Nyeri tuba
c. Emosi labil / mudah tersinggung g. Pandangan kabur
d. Kekuatan otot h. Lain – lain sebutkan
5. Bila ada keluhan apa yang dilakukan
a. Dibiarkan c. Ke pelayanan kesehatan
b. Diobati sendiri d. Ke dukun
6. Persepsi ibu setelah menopause terhadap dirinya
a. Merasa tidak berguna c. Merasa malu / harga diri rendah
b. Curiga terhadap suami d. Tidak dianggap masalah
7. Bagaimana pemenuhan kebutuhan seksual menopause
a. Menolak hubungan seksual b. Melaksanakan hubungan
seksual
8. Bila melaksanakan, apakah ada keluhan nyeri selama bersenggama?
a. Ya b. Tidak
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit pengetahuan
2. Manajemen kesehatan tidak efektif
3. Gangguan pola tidur
NO Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Tupan Tupen
1. Defisit Setelah di lakukan Edukasi kesehatan
pengetahuan intervensi Observasi:
berhubungan keperawatan selama 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
dengan kurang 1x 24 jam maka menerima informasi
terpapar informasi tingkat pengetahuan 2. Identifikasi faktor-faktor yang dapat
di buktikan dengan meningkat dengan mengakibatkan dan menurunkan
menanyakan kriteria hasil: motivasi prilaku hidup bersih dan sehat.
masalah yang di 1. Prilaku sesuai Trapeutik:
hadapi anjuran 1. Sediakan materi dan media pendidikan
meningkat kesehaan
2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
2. Kemampuan
kesepakatan
menjelaskan 3. Berikan kesempatan untuk bertanya
pengetahuan Edukasi;
tentang suatu 1. Jelaskan faktor resiko yang dapat
topik meningkat mempengaruhi kesehatan
3. Pertanyaan 2. Ajarkan prilaku bersih dan sehat
tentang 3. Ajarkan strategi yang dapatdi gnakan
untuk meningkatkan prilaku hidup bersih
masalah
dan sehat
sebelummnya
menurun
2 Manajemen Setelah di lakukan Dukungan koping keluarga
kesehatan tidak intervensi Observasi:
efektif berhubungan keperawatan selama 1. Identifikasi respon emosional terhadap
dengan ketidak 1x 24 jam maka kondisi saat ini
efektifan pola manajemen kesehatan 2. Identifikasi pemahaman tentang
perawatan meningkat dengan keputusan perawatan setelah pulang
keehatan keluarga kriteria hasil : 3. Identifikasi antara harapan
di buktikan dengan 1. Melakukan pasien,keluarga,dan tenaga kesehatan
aktivitas hidup tindakan untuk Trapeutik:
sehari-hari tidak mengurangi 1. Dengarkan masalah ,perasaan dan
efektif untuk faktor resiko pertanyaan keluarga
memenuhi tujuan meningkat 2. Diskusikan rencana medis dan
keehatan 2. Menerapkan perawatan
program 3. Fasilitasi memperoleh pengetahuan,
perawatan keterampilan dan peralatan yang di
meningkat perlukan untuk mempertahankan
3. Aktivitas keputusan perawatan pasien.
kehidupan 4. Hargai dan dukung mekanisme koping
sehari-hari adaptif yang di gunakan
memenuhi Edukasi:
tujuan 1. Informasikan kemajuan pasien secara
kesehatan berkala
meningkat 2. Informasikkan fasilitas perawatan
kesehatan yang tersedia
Kolaborasi:
1. Rujuk untuk terapi keluarga,jika perlu
3 Gangguan pola Setelah di lakukan Dukungan tidur
tidur berhubungan intervensi Observasi:
dengan kurangnya keperawatan selama 1. Identifikasi fktor pengganggu tidur
kontrol tidur di 1x 24 jam maka pola 2. Identifikasi makan dan mium yang
buktikan dengan tidur membaik dengan mengganggu tidur
mengeluh kriteria hasil: 3. Identifikasi obat tidu yang di konsumsi
kemampuan 1. Keluhan tidak
beraktivitas puas tidur Trapeutik:
menurun membaik 1. Modifikasi lingkungan
2. Keluhan 2. Batasi waktu tidur siag,jika perlu
istirahat tidak 3. Tetapkan jadwal tidur
cukup membaik 4. Lakukan prosedur untuk meningkatkan
Kemampuan kenyamanan
beraktivitas menurun 5. Euaikan jadwal pemberian obat aau
tidakan untuk memnunjang siklus tidur-
terjaga
Edukasi:
1. Jelaskan pentingnya tidur cukup selama
sakit
2. Ajurkan menepati kebiasaan waktu tidur
3. Anjurkan menghindari makanan dan
minum yang mengganggu tidur
POA
IMPLEMENTASI
Edukasi:
1. menginformasikan
kemajuan pasien
secara berkala
2. menginformasikan
fasilitas perawatan
kesehatan yang
tersedia
Kolaborasi:
1. Mengerjikan untuk
terapi keluarga,jika
perlu
Trapeutik:
1. Memodifikasi
lingkungan
2. membatasi waktu tidur
siag,jika perlu
3. meneetapkan jadwal
tidur
4. melakukan prosedur
untuk meningkatkan
kenyamanan
5. membuat jadwal
pemberian obat aau
tidakan untuk
memnunjang siklus
tidur-terjaga
Edukasi:
1. menjelaskan
pentingnya tidur
cukup selama sakit
2. Menganjurkan
menepati kebiasaan
waktu tidur
3. Menganjurkan
menghindari makanan
dan minum yang
mengganggu tidur