PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Menurut data WHO 2013, 17,3 juta orang meninggal akibat gangguan
kardiovaskular pada tahun 2008 dan lebih dari 23 juta orang akan
2013).
1
hipertensi, stenosis aorta, koartasio aorta) (Kabo, 2012). Penyebab
masalah terkait obat Drug Related Problems (DRPs). DRPs yang dapat
terjadi meliputi interaksi obat dan rentan menimbulkan efek samping obat.
dari bulan Januari – Desember 2017 berjumlah 2.371 jiwa. Terdiri dari
laki – laki yang berjumlah 955 jiwa dan perempuan berjumlah 1.021 jiwa.
tahun 2015 berjumlah 1.754 jiwa, terdiri dari pasien rawat inap berjumlah
825 jiwa dan rawat jalan berjumlah 939 jiwa. Pada tahun 2016 berjumlah
2.518 jiwa, terdiri dari pasien rawat inap berjumlah 984 jiwa dan rawat
jalan berjumlah 1.534 jiwa. Pada tahun 2017 berjumlah 2.151 jiwa, terdiri
dari pasien rawat inap berjumlah 475 jiwa dan rawat jalan berjumlah
1.676 jiwa.
Failure di ruang IGD Rumah Sakit Tk.II dr.AK Gani Palembang tahun
2018.
3. Tujuan Penulisan
a) Tujuan Umum
b) Tujuan Khusus
sebagai berikut:
a) Dapat melaksanakan pengkajian pada Tn.K dengan Congestive
2018.
4. Manfaat Penelitian
para pembaca.
b. Bagi RS TK.II dr. AK Gani Palembang
5. Metode Penulisan
a. Wawancara/interview
b. Observasi
d. Pengukuran
diagnostik.
e. Sumber buku
6. Sistemika Penulisan
Adapun sistematika penulisan karya tulis ilmiah ini adalah agar sebagai
berikut :
1. BAB 1 PENDAHULUAN
penulisan.
4. BAB IV PEMBAHASAN
5. BAB V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dari BAB pertama sampai BAB keempat dan
TINJAUAN TEORITIS
1. Definisi
kebutuhan sel – sel tubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat.
(Udjianti, 2010)
dengan gejala gejala yang tipikal dari sesak nafas (dispneu) dan mudah
gagal jantung tidak berarti bahwa jantung benar – benar gagal bekerja.
8
darah melalui jantung dan tubuh dengan lebih lambat, menyebabkan
pencernaan.
2. Anatomi & Fisiologi
Sumber: https://edyutomo.com/mengenal-bagian-bagian-jantung-manusia/
1) Anatomi Kardiovaskuler
a. Aorta merupakan pembuluh darah arteri yang paling besar yang keluar
c. Atrium kiri berfungsi untuk menerima darah kaya oksigen dari paru
ventrikel kiri.
d. Ventrikel kanan berupa pompa otot, menampung darah dari atrium
menerima darah kaya oksigen dari paru melalui atrium kiri dan
atrium dekstra.
2) Fisiologi Kardiovaskuler
dalam thorak, antara kedua paru – paru dan dibelakang sternum, dan
sebesar kepalan tangan. Jantung dewasa beratnya antara 220- 260 gram.
Jantung terbagi atas sebuah septum atau sekat menjadi dua belah, yaitu
1) Siklus Jantung
pompa primer atrium dan dua pompa tenaga ventrikel. Periode akhir
jantung. Tiap – tiap siklus dimulai oleh timbulnya potensi aksi secara
spontan. Simpul Sino Atrial (SA) terletak pada dinding posterior atrium
sistem vaskular.
2) Curah Jantung
jumlah darah yang dipompakan oleh ventrikel kiri dan ventrikel kanan
a) Infeksi
Pasien dengan kongesti vaskular paru akibat gagal ventrikel kiri lebih
rentan terhadap infeksi paru daripada subjek normal dan setiap infeksi
b) Anemia
hipertiroidisme.
d) Aritmia
f) Infeksi endokarditis
h) Hipertensi sistemis
i) Infark miokard
Infark yang baru dapat merusak fungsi ventrikel dan memicu gagal
jantung.
j) Embolisme paru
Pasien yang tidak aktif secara fisik dan memiliki curah jantung rendah
pelvis.
dengan baik, penyebab pemicu jantung bisa diobati dengan lebih efektif
4. Patofisiologi
aldosteron, dan
3. Hipertrofi ventrikel.
kurang efektif.
serangkaian peristiwa:
menghasilkan angiotensin I,
6. Retensi natrium dan air pada tubulus distal dan duktus pengumpul.
Aspiani, 2014)
5. Manifestasi Klinis
kiri:
7. Crackles paru
3. Edema
4. Disritmia
6. Komplikasi
1. Asites
2. Hepatomegali
3. Edema paru
4. Hidrotoraks
7. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan laboratorium
trombosit).
b. Pemeriksaan Troponin T.
d. Pemeriksaan SGOT.
e. Pemeriksaan Hiperlipidemia.
2. Radiologi
kepinggir berkurang.
d. Hidrotoraks.
4. Ekokardiografi
5. Katerisasi jantung
8. Penatalaksanaan Medis
a. Non Farmakologis
1) CHF Kronik
pembatasan aktivitas.
edema.
c) Menghentikan obat – obatan yang memperparah seperti
2) CHF Akut
b. Farmakologis
jantung.
Obatnya adalah:
c. Pendidikan Kesehatan
natrium.
lain.
(Kasron, 2016)
B. KONSEP DASAR KEPERAWATAN
1. Anamnese
1) Identitas Klien
a. Keluhan Utama
jantung.
organ.
pada masa yang lalu dan masih relevan dengan kondisi saat ini. Obat-
Alergi obat dan reaksi alergi yang timbul. Sering kali klien menafsirkan
Tanyakan pasien penyakit yang pernah dialami oleh kelurga. Bila ada
Kecemasan dan koping yang tidak efektif sering didapatkan pada klien
lingkungan kerja.
a) Aktivitas/istirahat
b) Sirkulasi
abdomen.
c) Integritas ego
perawatan medis)
d) Eliminasi
e) Makanan/cairan
f) Hygiene
g) Neurosensori
h) Nyeri/kenyamanan
i) Pernafasan
k) Interaksi sosial
dilakukan
l) Pembelajaran/pengajaran
a. Keadaan umum:
c. Pemeriksaan:
1) Breathing (B1)
- Inspeksi:
- Palpasi:
- Auskultasi:
- Perkusi
3) Brain (B3)
(nokturia).
5) Bowel (B5)
- Hepatomegali
- Anoreksia
6) Bone (B6)
- Ekstremitas
Pada ujung jari terjadi kebiruan dan pucat. Warna kulit pucat
dan sianosis.
- Edema
yang dapat dipercaya dan tentu saja, ini sering ditemukan bila
ventrikel .
- Mudah lelah
Klien dengan gagal jantung akan cepat merasa lelah, hal ini
dan batuk.
a. Radiogram dada
paru, kardiomegali.
b. Kimia darah
c. Urine
d. Fungsi Hati
stabil.
jaringan.
7. INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO LUARAN KEPERAWATAN INTERVENSI KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
tinggi)
ekstremitas
Teraupetik:
Edukasi
- PO2 efektif
- Takidarki Terapeutik:
pemantauan
Edukasi:
pemantuan
jika perlu
sebelum tidur
Terapeutik:
tidur)
perlu
sebelum tidur
Edukasi
waktu tiduur
- Anjurkan menghindari
mengganggu tidur
kelembaban, suhu
lingkungan ekstrim,
penurunan mobilitas).
Terapeutik:
tirah baring
periode diare.
Edukasi:
-Anjurkan menggunakan
serum.)
cukup.
-Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi.
FORMAT CATATAN PERKEMBANGAN
penurunan curah O:
N : 96 x/menit
RR: 30 x/menit
T : 36,8°C
- Irama pernafasan
ireguler
- Dispnea (+)
- Sianosis (+)
pindah
ruangan.
beraktivitas dikarenakan
1. Membantu untuk
mendapatkan alat pembengkakan di daerah
motivasi diri
4.
D. 0012 21-07- 1. Melakukan 21-07- S:
2017 2017
- Klien mengatakan sesak
pemeriksaan tanda –
nafas berkurang.
tanda vital.
- Klien mengatakan dada
2. Mengkaji status
masih sering berdebar –
pernafasan dan catat
debar.
adanya suara
- Klien mengatakan masih
tambahan.
lemas.
3. Memberikan posisi O:
nyaman semi fowler. - Klien terpasang O2 nasal
N : 96 x/mnt
nafas dalam.
RR: 30x/mnt
T : 36,8°C
ada
pindah ruangan.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
1. Pengkajian
sama dengan baik antara kepala ruangan, perawat serta kerja sama
gejala), ditandai oleh sesak nafas dan fatigue (saat istirahat atau saat
Berdasarkan data – data, baik dari klien maupun dari catatan list,
mendekati teori dengan hasil yang dapat atau diperoleh oleh penulis.
2. Diagnosa Keperawatan
Dalam tahap ini secara teoritis diagnosa keperawatan yang
Huda Nurarif, 2015 dalam buku Nanda NIC dan NOC), yaitu:
4) Nyeri akut.
curah jantung.
oleh (Amin Huda Nurarif, 2015 dalam buku Nanda NIC dan NOC)
Intoleransi aktivitas.
3. Intervensi
Setelah merumuskan diagnosa keperawatan, langkah – langkah
pada kedua kaki. Intervensi yang penulis lakukan adalah bantu untuk
4. Implementasi
pasien.
5. Penulis
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
debar, mual, muntah, lemas, sulit saat BAK dan bengkak pada kedua
kakinya.
frekuensi jantung.
kaki.
66
pemenuhan kebutuhan dasar manusia dan juga berdasarkan atas
dokumentasi.
cukup.
B. Saran
akan datang, maka dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dengan ini
OLEH :