Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PERSALINAN NORMAL

PADA NY.B DI RUANG KENANGA


RSUD WATES

disusun oleh :
TRI WAHYUNI
NIM. 03046

AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH


KABUPATEN PURWOREJO
2006

KONSEP DASAR
A. Pengertian
Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. (Hanifa Wikjno Sastro)
Partus biasa atau partus normal atau partus spontan adalah bila bayi lahir
dengan presentasi belakang kepala tanpa memakai alat-alat atau pertolongan
istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi dan umumnya berlangsung dalam
waktu kurang sai 24 jam (WHO).
Intra natal (persalinan) adalah dimana terjadi proses membuka dan
menipisnya serviks yang diikuti serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulan/ hampir bulan disusul dengan pengeluaran
plasenta dan selanjutnya janin (Sarwono Prawirohardjo, 2000)

B. Penyebab Terkadinya Persalinan


Penyebab terjadinya persalinan dapat yaitu :
1. Penurunan kadar progesteron
2. Keregangan otot-otot rahim
3. Pengaruh janin
4. Teori prostaglandin meningkat kontraksi

C. Tanda-tanda Permulaan Persalinan


Sebelum terjadinya persalinan sebenarnya , beberapa minggu sebelumnya
wanita memasuki bulannya atau minggu atau harinya yang disebut kala
pendahuluan ini memberikan tanda sebagai berikut :
1. Lightening atau setting atau pendahuluan yaitu kepala turun memasuki pintu
atas panggul terutama pada primigravida pada multipara tidak begitu jelas.
2. Perut kelihatan lebih lebar, fundus uteru turun
3. Perasaan sering susah kencing (polakisuria) karena kandung kencing
tertekan oleh bagian bawah janin.
4. Perasaan sakit di perut dan pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah
dan uterus kadang disebut false labor pains.
5. Serviks menjadi lebih lembek mulai mendatar sekresinya bertambah bias
bercampur darah (blow show)

D. Tanda-tanda Inpartu
1. Rasa sakit oleh adanya HIS yang datang lebih sering dan kuat serta teratur
dengan jarak kontraksi yang semakin pendek
2. Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-
robekan kecil pada serviks.
3. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
4. Pada pemeriksaan dalam dijumpai perubahan serviks, perlunakan serviks,
pendataran serviks dan terjadinya pembukaan serviks.

2
E. Faktor-Faktor yang Berperan dalam Persalinan
Berlangsungnya persalinan dibagi menjadi 4 kala yaitu :
1. Kala I
Dimulai saat kontraksi uterus berjalan teratur, keluar lendir darah blood
show dan pada serviks akan terjadi pendataran, penipisan atau attachment
dan akhirnya terjadi pembukaan pada multigravida pendataran dan penipisan
berlangsung bersama-sama sebelum pembukaan sehingga dijumpai serviks
pada multigravida selalu terbuka.
a. Fase laten dalam lebih kurang 3 jam pembukaan 2 cm
b. Fase aktif
- Akselerasi pembukaan 3-4 cm selama 2 jam
- Dilatasi maksimal pembukaan 4-9 cm selama 2 jam
- Dilatasi pembukaan 9-10 cm selama 2 jam
Pada primigravida kala I lebih kurang 16-18 jam
Pada multigravida kala I lebih kurang 8-12 jam
2. Kala II
Dimulai saat pembukaan serviks lengkap sampai bayi lahir. Tanda dan
gejala kala II persalinan :
- Ibu merasakan ingin mengejan bersamaan dengan terjadinya kontraksi
- Ibu merasakan semakin meningkatnya tekanan pada rektum dan atau
vaginanya.
- Perineum terlihat lebih menonjol
- Peningkatan pengeluaran lendir dan darah
- Pembukaan serviks telah lengkap dan terlihat bagian kepala bayi pada
introitus vagina.
3. Kala III
Dari bayi lahir sampai keluarnya plasenta. Sebab terlepasnya plasenta
karena adanya kontraksi uterus dan dari dalam hematom retro plasenta pada
tempat menempelnya plasenta.
Cara pelepasan plasenta ada 2 macam yaitu :
a. Schulze mulai terlepasnya dari bagian tengah
b. Duncan mulai terlepas dari bagian pinggir
4. Kala IV
Adalah kala pengeluaran setelah 2 jam anak lahir untuk mengamati
keadaan ibu terutama bahaya perdarahan kala IV ditandai dengan TFU 2 jari
dibawah pusat ada pengeluaran darah sedikit dan kontraksi uterus.

Pathway
Teori perubahan hormon (estrogen dan Teori plasenta Teori Distensi Rahim
Progesteron) menjadi tua

Peningkatan oksitosin Iskemi otot rahim

His (kontraksi) Gangguan sirkulasi


uteroplasenter

Retraksi oto-otot Krisis situasi


uterus

3
Oedema serviks/ vulva Rangsangan terhadap pleksus Cemas
saraf setempat

Potensial infeksi Nyeri Kelelahan

(Dr. TMA Cholik, DsOG)

5. Fokus Intervensi
1. Nyeri (akut) berhubungan dengan inkontinuitas jaringan, efek-efek anestesis
Kriteria Hasil :
a. Mengidentifikasi dan menggunakan intervensi untuk membatasi nyeri/
ketidaknyamanan dengan tepat.
b. Tampak rileks, mampu tidak/ istirahatdengan tepat, nyeri berkurang.
Intervensi
a. Tentukan karakteristik dan ketidaknyamanan
b. Berikan informasi dan petunjuk antisipasi mengenai penyebab
ketidaknyamanan dan intervensi yang tepat.
c. Evaluasi tekanan darah dan nadi, perhatikan perubahan perilaku yaitu
kegelisahan karena kehilangan darah berlebihan dan kriteria nyeri.
d. Ubah posisi klien, kurangi rangsangan yang berbahaya dan berikan
gosokan punggung.
e. Anjurkan penggunaan teknik pernafasan, relaksasi dan distraksi
f. Lakukan latihan nafas dalam
g. Berikan analgetik sesuai program
2. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan adanya tempat masuknya
organisme sekunder terhadap tindakan curratage
Kriteria Hasil :
Tanda-tanda infeksi tidak muncul
Intervensi :
a. Kaji dan awasi tanda-tanda infeksi
b. Kurangi masuknya organisme pada individu
c. Ganti balutan dengan cara septik dan aseptik
d. Lindungi individu yang defisiensi imunitas dari infeksi
e. Berikan antibiotik sesuai program terapi
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan peningkatan kebutuhan sekunder
akibat pasca abortus
Kriteria Hasil :
Dapat memperlihatkan kemajuan dalam beraktivitas
Intervensi :
a. Monitor TTV
b. Kaji respon individu terhadap aktivitas
c. Tingkatkan aktivitas secara bertahap

4
d. Instruksikan klien untuk konsultasi kepada dokter dan ahli terapi fisik.
4. Kurang pengetahuan mengenai perubahan fisiologis periode pemulihan,
perawatan diri, dan kebutuhan perawatan pasca abortus berhubungan dengan
kurang informasi.
Kriteria Hasil :
Dapat memahami tentang perubahan fisiologis periode pemulihan,
kebutuhan-kebutuhan individu melakukan aktivitas/ prosedur yang perlu.

Intervensi :
a. Kaji kesiapan dan motivasi klien untuk belajar.
b. Berikan rencana penyuluhan tertulis dengan menggunakan format
standarisasi
c. Berikan informasi tentang perubahan psikologis dan fisiologis yang
normal
d. Tinjau ulang kebutuhan-kebutuhan perawatan diri.
(Doengoes, ME, 2000)

5
RESUME KEPERAWATAN

1. Tanggal pengkajian : 12 Januari 2006


2. Nama pengkaji : Tri Wahyuni
3. Ruang : Kenanga
4. Waktu pengkajian : 08.55 WIB

A. Identitas
1. Identifikasi Klien
Nama : Ny. S
Umur : 38 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Alamat : Karang Wuluh, Temon, Kulon Progo
Pendidikan : SLTP
Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa/ Indonesia
Tanggal masuk : 11 Januari 2006
No. RM : 367648
Diagnosa medis : Abortus incompletus
2. Identitas Penanggung Jawab :
Nama : Tn. U
Umur : 42 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Karang Wuluh, Temon, Kulon Progo
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Hubungan dengan klien : Suami

B. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan takut dan cemas
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan 1 hari sebelum dibawa ke RS pasien tiba-tiba mengalami
perdarahan. Kemudian pasien ke Puskesmas dan dirujuk ke RSUD Wates di

6
Poli Kandungan pada tanggal 11 Januari 2006 jam 10.36 G 2P1A0 hamil 3
bulan. Setelah USG ternyata pasien mengalami abortus incompletus.
Kemudian dari polikandungan dibawa ke ruang bersalin/ kenanga dengan
KU: sedang, tekanan darag 110/70 mmHg. Tinggi fundus uteri tidak teraba.
Dan keluar darah sedikit, saat dikaji pasien mengatakan agak cemas dengan
tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi : 80 x/mnt, suhu : 3660C. Pasien belum
mendapat terapi, rencana akan dicurratage.
c. Riwayat Obstetrik
Pasien mengatakan siklus mentruasi 28 hari lamanya 3-7 hari. Hari pertama
haid terakhir (HPHT) pada tanggal 28 Oktober 2005. TFU tidak teraba dan
tidak terdengar Djj.
d. Riwayat KB
Pasien sebelumnya pernah KB yaitu KB suntik tapi kemudian berhenti
karena badan menjadi gemuk.
e. Rencana KB
Pasien mengatakan setelah ini akan melakukan KB IUD/ spiral
f. Riwayat Persalinan
Pasien mengatakan sebelumnya dia pernah melahirkan 1 anak. Anak pertama
laki-laki berat badan lahir 2800 gram dan lahir spontan
g. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sebelumnya belum belum pernah mengalami abortus. Pasien sudah
pernah mengalami persalinan di Bidan dan belum pernah dirawat di RS.
h. Riwayat Penyakit keluarga
Pasien mengatakan ibu pasien pernah mengalami abortus 1 kali.

C. Pola Pengkajian Fungsional Gordon


1. Persepsi Kesehatan - Pola manajemen kesehatan
Saat dikaji : Pasien mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit yang
dilakukan klien membawakannya ke Puskesmas/ bidan.
2. Pola Nutrisi dan Metabolik
Sebelum sakit : pasien makan 3x sehari dengan nasi, lauk, sayur dan minum
7-8 gelas tidak ada pantangan.
Saat dikaji : pasien makan nasi, lauk, sayur dan minum 6-7 gelas tidak
masalah.

7
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : pasien BAK 4-5 kali seharu warna kuning, bau khas dan
BAB 1-2 kali sehari warna kuning, konsistensi lembek, bau
khas.
Saat dikaji : pasien tidak mengalami gangguan dalam beraktivitas dan
tidak dibantu keluarga.
4. Pola Latihan dan aktivitas
Sebelum sakit : pasien dalam beraktivitas tanpa bantuan orang lain.
Saat dikaji : pasien tidak mengalami gangguan dalam beraktivitas dan
tidak dibantu.
5. Pola persepsi dan kognitif
Sebelum sakit dan saat dikaji pasien mengatakan belum tahu bagaimana
merawatnya.setelah dilakukan curratage dan bagaimana efeknya.
6. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : pasien biasa tidur 7-8 jam perhari tidak pernah tidur siang
dan tidak ada masalah.
Saat dikaji : pasien mengatakan bisa tidur seperti hari biasa.
7. Konsep diri dan Persepsi diri
a. Gambaran diri
Pasien mengatakan suka pada bagian tubuh semuanya tidak ada yang tak
disukainya.
b. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin menjadi ibu yang baik bagi anak dan keluarga
c. Peran
Pasien seorang ibu berumur 24 tahun berperan sebagai ibu dari 1 putra.
d. Harga diri
Pasien senang menjadi ibu dari 1 putra dan istri bagi seorang suami, dan
merasa dihargai.
8. Pola Peran dan Hubungan
Sebelum sakit : pasien berhubungan dengan keluarga dan tetangga baik.
Saat dikaji : hubungan dengan keluarga, perawat, dan pasien lain baik.
9. Pola Reproduksi dan Seksual
Tidak dikaji.

8
10. Pola koping
Sebelum sakit : pasien mengatakan jika ada masalah selalu cerita dengan
suami dan orang tuanya.
Saat dikaji : pasien juga sedang bercerita dengan suami dan orang tuanya.
11. Pola keyakinan dan nilai
Sebelum sakit : pasien biasa sholat 5 waktu dan selalu berdoa kepada Alloh
SWT.
Saat dikaji : pasien hanya berdoa dan menyerahkan seluruhnya kepada
Alloh.

D. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum, Sedang, Cmpos mentis
Tanda-tanda Vital ; TD= 110/70 mmHg N= 80 x/mnt S=36,6 0C

E. Pemeriksaan Cepalo Caudal


Kepala : Rambut agak panjang berombak, warna hitam, bersih.
Mata : Simetris konjungtiva merah muda, penglihatan jelas tidak
menggunakan alat bantu.
Hidung : Tidak ada polip, tidak ada gangguan penciuman
Telinga : Simteris, tidak ada ganggun-gangguan pendengaran.
Mulut : Bersih, tidak ada stomatis, mukosa mulut lembab.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, JVP Normal
Dada : Simetris, payudara simetris tidak ada benjolan atau kelainan.
Abdomen: Bunyi peristaltik (+), striae tidak ada
Punggung: Tidak terdapat luka decubitus
Vagina Perianal : Perdarahan sedikit warna merah muda.
Rektum : Tidak terjadi hemoroid
Ektrimitas: Ekstrimitas atas tangan kiri terpasang infus KAEN BB, ektrimitas
bawah dapat bergerak bebas.

F.

G. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium tanggal
Golongan darah :A

9
Hemoglobin : 12,49 %
Leukosit : 11,600
LED : 55/70 mm/jam N L < 14 P<20
Jenis Leukosit :
ii. Cosinofil 2% N 1-3
iii. Basofil 0% N 0-1
iv. N. Batang 2% N 2-6

H. Terapi
Tanggal 11 Januari 2006
v. Terapi cairan KA EN MG 3
Terapi tanggal 12 Januari 2006
vi. Terapi oral : Ampicilin 3 x 500 mg
Asam mefenamat 3 X
vii. Diit : Nasi

10
ANALISA DATA
Nama : Ny. S
Ruang : Kenanga

No RM : 367648

TANGGAL NO DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI PARAF


11-01-06 I DS : Pasien Cemas Kurang
09.00 mengatakan pengetahuan
perasaannya agak
cemas
DO : Pasien terlihat
kawatir Raut
wajah was-was

II DS : Pasien Kurang Kurang


mengatakan tidakpengetahuan informasi
tau tentang
penyakit dan
pengobatannya
DO : Pasien terlihat
bingung pasien
bertanya

DS : Pasien
III menyatakan nyeriNyeri Inkontinitas
pada daerah jaringan akibat
abdomen, skala 3 pembersihan
nyeri hilang sisa plasenta.
timbul seperti
ditusuk
12-01-06 DO : Pasien tampak
09.00 meringis pasien
tampak
memegangi perut

DS : -
DO : terdapat luka pada
daerah uterus Tempat
IV Resiko tinggimasuknya
infeksi Organisme
sekunder
terhadap
tindakan
curratage

11
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : Ny. S
Ruang : Kenanga

No RM : 367648
TGL
NO. DX DIAGNOSA KEPERAWATAN PARAF
DITEMUKAN
I Cemas berhubungan dengan kurang 11-01-2006
pengetahuan.
II Kurang pengetahuan berhubungan dengan 11-01-2006
kurang informasi
III Nyeri (akut) berhubungan dengan 12-01-2006
inkontinuitas jaringan akibat pembersihan
sisa plasenta
IV Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan 12-01-2006
tempat masuknya mikroorganisme sekunder
akibat tindakan curratage.

12
RENCANA KEPERAWATAN
Nama : Ny. S
Ruang : Kenanga

No RM : 367648

Tanggal No Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Paraf


11-01-06 I. Setelah dilakukan tindakan
xv. Dorong klien untuk
09.00 kepewatan selama 1x24 jam mengungkapkan
diharapkan cemas dapat teratasi perasaannya.
dengan kriteria hasil : xvi. Bina hubungan saling
viii. Pasien terlihat tenang percaya
ix. Tidak terlihat kawatir xvii. Berikan lingkungan yang
tenang
xviii. Berikan dan ajarkan teknik
relaksasi
II. Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x30 menit, xix. Kaji tingkat pengetahuan
diharapkan kurang pengetahuan klien
dapat teratasi kriteria hasil TD xx. Berikan pendidikan
x. Pasien mengerti tentang penyakit kesehatan .
dan pencegahan xxi. Kaji kesiapan dan
kemampuan pasien
memahami informasi.
xxii. Berikan segala informasi
tentang segala yang belum
12-01-06 III. diketahui.
09.00 Setelah dilakukan tinakan
keperawatan 1x24 jam diharapkan xxiii. Kaji KU dan keluhan pasien
nyeri berkurang atau teratasi dengan
xxiv. Monitor TTV
kriteria hasil :
xxv. Kaji intensitas skala nyeri
xi. Skala nyeri : 0
xxvi. Posisikan senyaman
xii. Pasien tidak memegangi daerah mungkin dan anjurkan
nyeri istirahat
xiii. Pasien tidak meringis xxvii. Ajarkan teknik relaksasi
xxviii. Berikan terapi sesuai
program : Analgetik
IV.
Setelah dilakukan xxix.
tindakan Monitor TTV
keperawatan selama 2x24 xxx. jam Observasi tanda-tanda
diharapkan infeksi tidak terjadi infeksi
dengan kriteria hasil : xxxi. Ganti balutan dengan cara
xiv. Tidak muncul tanda-tanda infeksi septik dan aseptik
xxxii. Berikan antibiotik sesuai
program.

13
IMPLEMENTASI

Nama : Ny. S
Ruang : Kenanga

No RM : 367648
TGL/ NO
IMPLEMENTASI RESPON PARAF
JAM DX
11-01-06 I. II Mengkaji KU dan Keluhan
xxxiii. KU pasien, sedang mengeluh,
08.50 pasien agak cemas
I Mendorong/ menganjurkan
xxxiv. Pasien merasa agak cemas
pasien untuk dan rindu pada anak-anak
mengungkapkan
perasaannya.
xxxv. Klien mengungkapkan belum
09.10 II Mengkaji tingkat mengerti tentang penyakitnya.
pengetahuan klien
xxxvi. Pasien menerima kotrak
xxxvii. Pasien merasa tenang
09.20 I Mengajukan kontrak untuk
penkes
Memberikan lingkungan
yang tenang
xxxviii. KU pasien sedang pasien
mengatakan sudah tidak
12-01-06 I Mengkaji KU dan keluhan
cemas.
08.55 pasien
xxxix. Pasien percaya
Membina hubungan saling
percaya.
xl. TD : 110/70 mmHg
10.00 I. II Mengkaji TTV xli. S : 36 0C
xlii. N : 80 x/mnt

xliii. Pasien merasa siap


II Mengkaji kesiapan dan
kemampuan pasien
memahami informasi.
xliv. Pasien mendengarkan
11.00 I II Memberikan pendidikan penjelasan
kesehatan
xlv. Pasien kooperatif
II Memberikan informasi
tentang segala yang belum
diketahui

14
xlvi. Pasien kooperatif
I Mengajarkan teknik xlvii. Pasien merasa tenang
relaksasi memberikan
lingkungan yang tenang
xlviii. Pasien KU, sedang, mengeluh
12-01-06 III IV Mengkaji KU dan keluhan nyeri perut skala 3.
12.00 pasien xlix. Pasien mengatakan nyeri.
III
Mengkaji intensitas skala
nyeri
l. Pasien mengikuti anjuran
III
12.10 Memposisikan pasien
li. Pasien kooperatif
senyaman mungkin dan
anjurkan istirahat/ bedrest.
12.15 Mengajarkan teknik lii. TD : 120/80 mmHg
relaksasi liii. S : 36,2 0C
III liv. N : 84 x/mnt
14-01-06 IV Memonitor TTV
05.30 lv. KU pasien sedang
Pasien mengatakan sudah
tidak nyeri.
Mengkaji KU dan keluhanlvi. Skala nyeri pasien O
pasien
III lvii. Tidak timbul tanda-tanda
05.45 Mengkaji intensitas skala infeksi
IV nyeri lviii. Terapi oral masuk
06.00 Mengobservasi tanda-tanda
III, IV infeksi
06.15 Memberikan terapi oral
sesuai program :
Ampicilin 500 mg
Memberikan diit sesuai lix. Pasien mengikuti anjuran
III program nasi

Menganjurkan pasien untuk


istirahat

15
EVALUASI
Nama : Ny. S
Ruang : Kenanga
No RM : 367648
Tgl /
No. Dx EVALUASI (SOAP) Paraf
jam
12-01- I. S : Pasien mengatakan sudah tidak cemas
06 O : - Pasien terlihat tenang
lx. Pasien tidak was-was dan gelisah
lxi. TTV TD : 110/70 mmHg N : 80 x/mnt
07.00 S : 36 0C
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi

II S : Pasien mengatakan sudah paham dan mengerti tentang


penyakit
O : - Pasien sudah tidak bingung
lxii. Pasien dapat menjawab pertanyaan
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi

III S : Pasien mengatakan sudah tidak nyeri, skala nyeri 0


14-01- O : - Pasien terlihat rileks
06 lxiii. Wajah pasien tidak terlihat meringis
07.00 lxiv. TD : 120/80 mmHg N : 84 x/mnt
0
S : 36,2 C
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi

IV S:-
O : - tidak timbul tanda-tanda infeksi
lxv. TD : 120/80 mmHg N : 84 x/mnt
S : 36,20C
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi.

16
PLANING OF ACTION

Topik : Perawatan Pasca Abortus (Keguguran)

Penyuluhan : Tri Wahyuni

Waktu : 25 Menit
Sasaran : Ibu pasca abortus
Hari/ tanggal : Kamis, 12 Januari 2006
Tempat : Ruang Kenanga

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah dilakukan pelatihan 25 menit diharapkan dapat membantu ibu pasca
abortus untuk melaksanakan perawatan dan cara-cara pencegahan agar tidak
terulang kejadian tersebut.

B. Tujuan Intruksional Khusus


a. Pasien dapat menjelaskan pengertian abortus
b. Pasien dapat menyebutkan jenis-jenis abortus dengan benar
c. Pasien dapat melakukan perawatan sendiri dengan baik dan benar
d. Pasien dapat menyebutkan tanda dan gejala
e. Pasien dapat menyebabkan penyebab dari abortus

C. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
D. Media
Media yang digunakan leaflet
E. Materi
Terlampir
F. Evaluasi

17
Terlampir

Lampiran

STRATEGI PELAKSANAAN

NO WAKTU KEGIATAN PETUGAS KEGIATAN PASIEN PARAF


1. 5 mnt Pra interaksi
lxvi. Memberi salam lxxix. Menjawab salam
lxvii. Mengingatkan kontraklxxx. Ingat dengan kontrak
yang telah disepakati
lxviii. Menjelaskan tujuan lxxxi. Mendengarkan dengan
cermat penjelasan yang
disampaikan petugas

2. 10 mnt Interaksi lxxxii. Pasien dan keluarganya


lxix. Menjelaskan pengertian mendengarkan
abortus penjelasan petugas
lxxxiii. Pandangan tertuju pada
petugas yang
lxx. Menjelaskan manfaat jenis- mempraktekan dan
jenis abortus menjelaskan tentang
abortus tersebut.
lxxxiv. Mengangguk-anggukan
kepala tanda mengerti
lxxi. Menjelaskan penyebab penjelasan petugas.
lxxii. Menjelaskan tanda dan
gejalanya
lxxiii. Menyebutkan pengobatan
dan pencegahannya
lxxxv. Mampu menjelaskan
3. 10 mnt Terminasi pengertian
a. Evaluasi lxxxvi. Mampu menyebutkan 5
lxxiv. Menanyakan pengertian dari 9 jenis abortus
dari abortus lxxxvii. Mampu menyebutkan 2
lxxv. Menanyakan 5 dari 9 dari beberapa yang
jenis-jenis abortus dijelaskan
lxxvi. Menanyakan penyebab lxxxviii. Dapat menyebutkan

18
terjadinya abortus tanda dan gejala
abortus
lxxvii. Menanyakan tentang
tanda dan gejala abortus
lxxxix. Pasien merasa senang
b. Reward
lxxviii. Memberikan pujian
kepada pasien dan
keluarga karena mampu xc. Menjawab salam
menjawab
c. Memberi salam
Penutup

MATERI

ABORTUS

I. Pengertian
Abortus adalah suatu istilah yang diberikan untuk semua kehamilan yang
berakhir sebelum berat janin 500 gram, lama kehamilan kurang dari 28 minggu.

II. Jenis-Jenis Abortus


a. Abortus Completus
Yaitu keluarnya seluruh hasil konsepsi sebelum umur kehamilan lengkap 20
minggu.
b. Abortus habitualis
Yaitu terjadinya tiga atau lebih abortus spontan berturut-turut
c. Abortus Incompletus
Yaitu keluarnya sebagian tetapi tidak seluruh hasil pembuahan sebelum umur
kehamilan lengkap 28 minggu.
d. Abortus Diinduksi
Yaitu menghentikan kehamilan sengaja dengan cara apa saja sebelum umur
kehamilan lengkap 20 minggu.
e. Abortus Insipein
Yaitu keadaan perdarahan dari intra uteri yang terjadi dengan dilatasi serviks.
f. Abortus septik
Yaitu abortus yang terinfeksi dengan penyebaran mikroorganisme
g. Abortus spontan
Yaitu pengeluaran hasil pembuahan tidak disengaja sebelum umur kehamilan
kurang dari 20 minggu

19
h. Abortus Iminens
Yaitu abortus ini baru mengancam dan masih ada harapan untuk
mempertahankannya.
i. Missed Abortion
Yaitu keadaan dimana janin telah mati sebelum minggu ke 22 tetapi tertahan
di dalam rahim selama 2 bulan atau lebih setelah janin mati.

III. Penyebab
Berbagai penyakit ibu yang dapat menimbulkan abortus misal :
1. Infeksi akut yang berat : pneumonia, typus dll.
2. Kelainan endokrin, misal : kekurangan progesteron.
3. Trauma misalnya laparotomi atau kecelakaan
4. Kelainan alat reproduksi

IV. Tanda dan Gejala


xci. Perdarahan terus menerus
xcii. Nyeri
xciii. Pada pemeriksaan :
Belum ada pembukaan
Akibat kontraksi rahim terjadi pembukaan

V. Pencegahan
Merubah kebiasaan ibu, seperti
1. merokok
2. kebiasaan minum alkohol, kopi, obat-obatan
3. Aktivitas yang berat
4. Kebiasaan makan yang buruk

VI. Pengobatan
xciv. Istirahat tirah baring
xcv. Terapi obat

20
EVALUASI

1. Jelaskan pengertian tentang abortus?


Jawab : Abortus adalah suatu istilah yang diberikan untuk semua kehamilan
yang berakhir sebelum berat janin 500 gram, lama kehamilan kurang
dari 28 minggu.
2. Sebutkan jenis-jenis abortus!
Jawab : 1. Abortus Completus
2. Abortus habitualis
3. Abortus Incompletus
4. Abortus Diinduksi
5. Abortus Insipein
6. Abortus septik
7. Abortus spontan
8. Abortus Iminens
9. Missed Abortion
3. Sebutkan penyebab terjadinya abortus!
Jawab : - Infeksi akut yang berat
xcvi. Kelainan endokrin
xcvii. Trauma misalnya laparotomi atau kecelakaan
xcviii. Kelainan alat kendungan seperti tumor uterus
4. Sebutkan hal-hal yang perlu dihindari agar tidak terjadi abortus!
Jawab :
1. Merokok
2. Kebiasaan minum alkohol, obat-obatan
3. Aktivitas yang berat
4. Kebiasaan makan minum yang kurang bagus

21
5. Sebutkan tanda dan gejala abortus
Jawab : - Perdarahan
xcix. Nyeri
c. Belum terlihat tanda-tanda partusddddccc

22

Anda mungkin juga menyukai