Studi Kasus Ini Di Ajukan Memenuhi Tugas pkk Dari Mata Kuliah Keperawatan
maternitas Semester IV
OLEH:
P00320018076
Puji syukur kehadirat Alah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya-Nya
sehingga penulis dapat meyelesaikan tugas dengan judul “asuhan keperawatan post natal care”
dalam waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah
SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang. Dengan
adanya penulisan makalah ini semoga dapat membantu dalam pembelajaran kita dan bisa
menyelesaikan masalah-masalah, yang khususnya dalam ruang lingkup ilmu keperawatan.
Penulis menyadari bahwa susunan pembuatan studi kasus ini belum mencapai hasil yang
sempurna. Oleh karena itu, kritikan dan saran sangat diharapkan yang bersifat membangun demi
penyempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga tugas ini dapat membantu
pembaca dalam mengupas imajinasi mengenai hal-hal yang masih belum diungkapkan dalam
membahas asuhan keperawatan pada penyakit angina pectoris
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................
A. KONSEP MEDIS
1. Definisi................................................................................................................
3. patofisiologi………………………………………………....................................
5. pemeriksaat diagnostik……………………………………………………................
6. penatalaksanaan
medis……………………………………………………………………...................
1. Pengakajian…………………………………………………………………….
3. Intervensi keperawatan……………………………………………………….
A. Pengkajian………………………………………………………………………..
B. Klasifikasi Data..........................................................................................................
C. Analisa Data...............................................................................................................
D. Diagnosa…………………………………………………………………………
E. Intervensi....................................................................................................................
F. Implementasi..............................................................................................................
G. Evaluasi......................................................................................................................
3.1 Saran...................................................................................................................
3.2 kesimpulan.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
A.KONSEP MEDIS
1. Definisi
Persalinan adalah akhir kehamilan dan titik dimulainya kehidupan di luar rahim bayi
baru lahir. Dengan faktor- faktor insensial persalinan, proses persalinan itu sendiri, kemauan
persalinan, adaptasi ibu dan bayi, proses keperawatan baik pada wanita maupun pada
keluarga (Alden, 2004).
Post partum adalah waktu dimana proses penyembuhan dan perubahan, waktu sesudah
melahirkan sampai sebelum hamil, serta penyesuaian terhadap hadirnya anggota keluarga
baru (mitayani, 2009).
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berahir ketika alat–alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas atau puerpenium dimulai 2
jam setelah melahirkan plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Dalam bahasa
latin, waktu mulai tertentu setelah melahirkan anak ini disebut puerperium yaitu dari kata
‘puer’ yang artinya bayi dan ‘parous’ melahirkan. Jadi puerperium berarti masa setelah
melahirkan bayi. Puerperium adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai
alat–alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, sekitar 50% kematian ibu terjadi dalam
24 jam pertama postpartum sehingga pertolongan pasca persalinan yang berkualitas harus
terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi (Vivian, 2011).
Jadi, post partum atau masa nifas atau puerperium adalah masa pulih kembali mulai
dari persalinan sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil dan dimulai setelah
2 jam melahirkan plasenta dan 6 minggu setelahnya.
3. Patofisiologi
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna maupun eksterna
akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaaan sebelum hamil. Perubahan-perubahan
alat genetalia ini dalam keseluruhan disebut “involusi”. Di samping involusi terjadi
perubahan-perubahan penting lain yakni memokonsetrasi dan timbilnya laktasi yang terakhir
ini karena pengaruh laktogenik hormon dari kelenjar hipofisis terhadapkelenjar-kelenjar
mamae.
Otot-otot uterus berkontraksi segera post partum, pembuluh-pembuluh darah yang ada
antara anyaman otot-otot uterus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan perdarahan
setelah plasenta lahir. Perubahan-perubahan yang terdapat pada serviks ialah segera post
partum bentuk serviks ialah segera post partum bentuk serviks agak menganga seperti corong,
bentuk ini disebabkan oleh korpus uteri terbentul semacam cincin.
Perubahan-perubahan yang terdapat pada endometrium ialah timbulnya trombosis,
degerasi dan nekrosis ditempat implantasi plasenta pada hari pertama endometrium yang kira-
kira setebal 2-5 mm itu mempunyai permukaan yang kasar akibat pelepasan desidua dan
selaput janin regenerasi endometrium terjadi dari sisa-sisa sel desidua basalis yang memakai
waktu 2 sampai 3 minggu. Ligamen-ligamen dan diafragma palvis serta fasia yang
merenggang sewaktu kehamilan dan setelah janin lahir berangsur-angsur kembali seperti sedia
kala.
Ada beberapa kelainan atau hambatan pada proses persalinan yang menyebabkan bayi
tidak dapat lahir secara normal/spontan, misalnya plasenta previa sentralis dan lateralis,
panggul sempit, disproporsi cephalo pelvic, rupture uteri, partus lama, partus tidak maju, pre-
eklamsia, distorsia serviks, dan malpresentasi janin. Kondisi tersebut menyebabkan perlu
adanya suatu tindakan pembedahan, yaitu Sectio Caesarea.
Dalam proses operasinya dilakukan tindakan anestesi yang akan menyebabkan pasien
mengalami imobilisasi sehingga akan menimbulkan masalah intoleransi aktivitas. Adanya
kelumpuhan sementara dan kelemahan fisik akan menyebabkan pasien tidak mampu
melakukan aktivitas perawatan diri pasien secara mandiri sehingga timbul masalah defisit
perawatan diri.
Kurangnya informasi mengenai proses pembedahan, penyembuhan, dan perawatan
post operasi akan menimbulkan ansietas pada pasien. Selain itu, dalam proses pembedahan
juga akan dilakukan tindakan insisi pada dinding abdomen sehingga menyebabkan
terputusnya inkontinuitas jaringan, pembuluh darah, dan saraf-saraf di sekitar daerah insisi.
Hal ini akan merangsang pengeluaran histamin dan prostaglandin yang akan menimbulkan
rasa nyeri (nyeri akut). Setelah proses pembedahan berakhir, daerah insisi akan ditutup dan
menimbulkan luka post operasi yang bila tidak dirawat dengan baik akan menimbulkan
masalah resiko infeksi.
Pada involusi uteri, jaringan ikat dan jaringan otot mengalami proses proteolitik,
berangsur-angsur akan mengecil sehingga pada akhir kala nifas besarnya seperti
semula dengan berat 30 gram. Proses proteolitik adalah pemecahan protein yang akan
dikeluarkan melalui urine.
Dengan penimbunan air saat hamil akan terjadi pengeluaran urine setelah
persalinan, sehingga hasil pemecahan protein dapat dikeluarkan.
PROSES INVOLUSI UTERI
Involusi Tinggi Fundus Berat uterus
1 2 3
Plasenta lahir Sepusat 1000 gram
7 hari (1 Minggu) Pertengahan pusat simfisis 500 gram
14 hari (2 Minggu) Tak teraba 350 gram
42 hari (6 Minggu) Sebesar hamil 2 minggu 50 gram
56 hari (8 Minggu) Normal 20 gram
(Manuaba, 1999).
b. Lochea
Lochea adalah cairan sisa lapisan endometrium dan sisa dari tempat implantasi
plasenta (Manuaba, 1998).
Pengeluaran lochea dapat dibagi berdasarkan jumlah dan warna sebagai
berikut:
Lochea rubra (kruenta): 1 sampai 3 hari, berwarna merah dan hitam, terdiri dari
sel desidua, vernik kaseosa, rambut Lanugo, sisa mekonium, sisa darah.
Lochea sanguinolenta: 3 sampai 7 hari, berwarna putih bercampur darah.
Lochea serosa: 7 sampai 14 hari, berwarna kekuningan.
Lochea alba: Setelah hari ke-14, berwarna putih.
Lochea purulenta: Terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk.
c. Laktasi
Perubahan-perubahan pada kelenjar mamae sudah terjadi sejak dari kehamilan
yaitu proliferasi jaringan pada kelenjar-kelenjar alveoli dan jaringan lemak bertambah
keluaran cairan susu jolong dari duktus laktiferus disebut colostrums berwarna kuning
putih susu, hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam dimana vena
berdilatasi sehingga tampak jelas.
Setelah persalinan pengaruh sekresi estrogen dan progesterone hilang, maka
timbul pengaruh hormone laktogenik (LH) atau prolaktin yang akan merangsang air
susu. Pengaruh oksitosin menyebabkan mioefitel kelenjar susu berkontraksi sehingga
air susu keluar.
Pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir disebut kolostrum warna
kekuningan dan agak kental. Kolostrum kaya akan protein immunoglobulin yang
mengandung antibodi sehingga menambah kekebalan anak terhadap penyakit dan
laktoferin, ASI masa transisi dihasilkan mulai hari keempat sampai hari kesepuluh, dan
ASI matur dihasilkan mulai hari kesepuluh.
5.Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan Darah Lengkap
Memberikan informasi tentang jumlah dari sel-sel darah merah (RBC), sel-sel darah
putih (WBC), nilai hematokrit (Ht) dan haemoglobin (Hb).
2. Pemeriksaan Pap Smear
Mencari kemungkinan kelainan sitologi sel serviks atau sel endometrium.
3. Pemeriksaan Urine: Urine lengkap (UL)
Pemeriksaan ini mencari kemungkinan terdapatnya bakteri dalam urine seperti
streptokokus.
6.Penatalaksanaan Medis
1. Tes Diagnostik
a. Jumlah darah lengkap, hemoglobin/hematokrit (Hb/Ht)
b. Urinalisis: Kadar Urin
2. Terapi
a. Memberikan tablet zat besi untuk mengatasi anemia\
b. Memberikan antibiotik bila ada indikasi
-jelaskan stratego
meredakan nyeri
-ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangirasa nyeri
4.Kolaborasi
- kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
- Pertahankan
teknik aseptik
pada pasien
beresiko tinggi
Edukasi
- Jelaskan tanda
dan gejala infeksi
- Ajarkan cara
mencuci tangan
yang benar
- Ajarkan etika
batuk
- Ajarkan cara
memeriksa
kondisi luka atau
luka operasi
- Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi
- Anjurkan
meningkatkan
asupan cairan
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
imunisasi,jika
perlu
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.A DENGAN MASALAH TEKNIK MENYUSUI
(SESUAI SDKI,SLKI,SIKI.)
A. BIODATA
1. Identitas Istri/Ibu 2. Identitas Suami
1. Keluhan Utama : Klien mengatakan sulit untuk menyusui sejak 2 hari terakhir pasca melahirkan
2. Riwayat Persalinan Sekarang :Klien mengatakan persalianan 3 hari yang lalu
a. Tanggal Persalinan : 2 mei 2020
b. Jenis Persalinan : Klien mengatakan jenis persalinan Spontan
c. Lamanya Persalinan :
1) Kala I :(dari pukul 09.00s/d15.00 )
2) Panjang badan : 48 cm
5. Pola Reproduksi
6. Riwayat Kesehatan
a. Nutrisi
1) Jenis Makanan : Baik
2) Frekuensi Makan / Hari : 3X/Hari
3) Nafsu Makan : Baik
4) Makanan Pantang : Tidak ada
5) Banyaknya Minum / Hari : 8 Gelas/hari
b. Eliminasi
1) Buang Air Besar (BAB)
Frekuensi / Hari :1x/Hari
Konsistensi : Lunak
Warna :Kuning
Jumlah : Sedang
8. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda Vital
1) Tekanan darah : 120/80 mmHg
2) Nadi : 86x/menit
3) Pernapasan : 21x/menit
4) Suhu: 36,7 derajat celcius
b. Berat Badan : 70 kg
c. Tinggi Badan: 165 cm
d. Cara Berjalan : normal
e. Kesadaran Umum: Komposmentis
f. Inspeksi
1) Kepala
- Rambut : Nampak bersih
2) Muka
- Pucat :Tidak ada
- Kloasma Gravidarum:Nampak ada kloasma gravidarum di leher
- Sianosis : Tidak ada
- Udema: Tidak ada
3) Mata
- Kelompak mata : Normal
- Sklera mata : Tidak Ada Ikterik
- Konjungtiva : Normal
4) Mulut dan gigi
- Berbau : Berbau khas
- Jumlah Gigi : Masih lengkap
- Caries : Tidak ada
- Stomatitis : Tidak ada
5) Leher
- Pembesaran Kelenjar : Tidak ada pembesaran kelenjar
6) Buah dada
- Konsistensi : simetris antara KA/KI
- Putting : klien mengatakan puting susu tidak keluar
- ASI / Colostrum : klien mengatakan tidak ada pengeluarana ASI
- Kebersihan :klien mengatakan jarang membersihkan bagian puting susu
- Kelainan : Tidak ada kelainan
- Produksi ASI kurang dengan stimulasi putting : klien mengatakan
produksi asi kurang/tidak ada
- Kondisi payudara dalam keadaan kosong pasca menysui:Ya
- Terdapat luka/lecet pada putting :Tidak ada
- Riwayat operasi payudara :Tidak perna
- Nampak puting susu tidak keluar
- Nampak tidak ada pengeluaran ASI
- Nampak kebersihan pada puting kurang bersih
7) Uterus
Banyaknya : 76 cc
Baunya : Amis
1) Vulva
- Bagaimana Luka Perineum : klien mengatakan tidak terdapat ruptur pada perineum
- Apakah Ada Oedema : Tidak ada
- Bila Dilakukan Fisiotomi
Jenis Episiotomi : -
Apakah Ada Tanda-Tanda Infeksi : Tidak ada
- Apakah Ada Varices :Tidak Ada
- Apakah ada rasatr tekan pAda perineum :Tidak Ada
2) Anus
1. Bagaimana kesiapan ibu menghadapi persalinan :Klien mengatkan sangat siap dalam menghadapi
persalinan
2. Pola interaksi : Klien mngtakn pola intraksi baik dengan keluarga
3. Apakah senang menerima bayinya : Klien mengtakan sangat senang dengan kelahiran
bayinya
4. Bagaimana perasaan selama dirawat :Klien mengatakan tidak nyaman karena ASI nya tidak keluar
5. Perasaan tentang pelayanan yang diberikan : Klien mengatakan perasaannya sudah nyaman
terhadap pelayanan yang di berikan
6. Bantuan yang diharapkan : Klien mengatakan ingin di bantu perawat dalam mengatasi puting
susu yang tidak keluar
7. Ada Perubahan fungsisosial:Tidak ada
8. Apakah kondisi bayi saat ini sesusai dengan harapan ibu:Klien mengatakan bayi nya dalam
keadaan sehat sesuai yang diharapkan
C. DATA SOSIAL
2. Self Care :
a. Perawatan buah dada : Klien mengatakan buah dada ada masalah (puting susu tidak
keluar dan ASI tidak ada)
b. Perawatan perineum :
-Klien mengatakan sudah perna melakukan perawatamn perineum
c. Perawatan bayinya :Klien mengatakan perawatan bayi baik
d. Latihan senam nifas : Belum perna
D. DATA SPIRITUAL
1. Keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa : Klien mengatakan sangat yakin terhadap tuhan
2. Ketaatan dalam menjalankan ibadah : Klien mengatakan untuk saat ini hanya bisa
berdoa tanpa sholat
3. Bagaimana kepercayaan pasien menurut agama yang dianut terhadap keluarga berencana
:Klien mengatakan sangat percaya terhadap agama yang dianut
terhadap keluarga berencana
Bila setuju, alasannya :Klien mengatakan alasan ingin KB untuk mencegah
kehamilan dini
1) BB Bayi:3000 gram
2) PB :48 cm
3) Kodisi bayi saat menyusui
a) Apakah bayi mau mendekat pada payudara:
Klien mengatakan bayi tidak mendekat saat menyusui karena puting
tidak keluar dan asi tidak keluar.
b) Apakah bayi menangis setelah 1 jam disusui:
Klien mengatakan bayinya tidak menangis padaa saat 1 jam di susui
karna puting susu tidak keluar
c) Bayi nampak menolak/ tidak mampu latch-on
d) Defikasi ade kuat……Ya……..Tidak
e) Keadaan urine bayi
Mahasiswa
KLAFIKASI DATA
1. Data Subjektif
Klien mengatakan sulit untuk menyusui sejak 2 hari terakhir pasca melahirkan
2. Data objektif
Nampak puting susu tidak keluar
Nampak tidak ada pengeluaran ASI
Nampak kebersihan pada puting kurang bersih
Tanda –tanda vital :
ANALIAISIS DATA
-Klien mengatakan
persalianan 3 hari yang lalu prolaktin meningkat
-klien mengatakan puting
susu tidak keluar
-klien mengatakan tidak ada
isapan bayi tidak
pengeluarana ASI adekuat
-klien mengatakan jarang
membersihkan bagian puting
pembendungan ASI
susu
DO :
Tekanan darah :
120/80 mmHg
Nadi : 86x/menit
Pernapasan : 21x/menit
Suhu: 36,7 0C
DIANGNOSA KEPERAWATAN
Menyusui tidak efektif b/d anomali payudara ibu (mis.puting yang masuk kedalam)
INTERVENSI KEPERAWATAN
Adapun yang dapat dilakukan pada pasien tersebut adalah: tehnik menyusui.Berikut standar
operasional prosedur tehnik menyusui
TEHNIK MENYUSUI
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
PENGERTIAN Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada
bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar
PETUGAS Perawat
Ibu memegang payudara dengan ibu jari di atas dan jari yang
lain menopang di bawah serta tidak menekan putting susu
atau areola
Cara:
Cuci tangan
Tahap Terminasi
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Post partum adalah waktu dimana proses penyembuhan dan perubahan, waktu
sesudah melahirkan sampai sebelum hamil, serta penyesuaian terhadap hadirnya anggota
keluarga baru (mitayani, 2009).
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berahir ketika alat–
alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas atau puerpenium
dimulai 2 jam setelah melahirkan plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu.
Dalam bahasa latin, waktu mulai tertentu setelah melahirkan anak ini disebut puerperium
yaitu dari kata ‘puer’ yang artinya bayi dan ‘parous’ melahirkan. Jadi puerperium berarti
masa setelah melahirkan bayi. Puerperium adalah masa pulih kembali, mulai dari
persalinan selesai sampai alat–alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, sekitar 50%
kematian ibu terjadi dalam 24 jam pertama postpartum sehingga pertolongan pasca
persalinan yang berkualitas harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan
ibu dan bayi (Vivian, 2011).
Jadi, post partum atau masa nifas atau puerperium adalah masa pulih kembali
mulai dari persalinan sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil dan
dimulai setelah 2 jam melahirkan plasenta dan 6 minggu setelahnya.
B. SARAN
Dari tugas kasus ini saya mengharapkan agar para pembaca bisa
membaca,memahami dan membuat tugas kasus ini menjadi referensi untuk belajar
mengetahui tentang asuhan keperawtan post partun dengan masalah vulva hygiene yang
merupakan salah satu masalah post partum.demi kesempurnaannya penulis mengharapkan
kritik dan dan saran yang membangun dari pembaca agar bisa menjadi lebih baik
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/33291978/LAPORAN_PENDAHULUAN_POST_PARTUM
Tim pokja SDKI DPP PPNI.Buku Standa intervensi keperawatan edisi 1:Jakarta:2017
Tim pokja SDKI DPP PPNI.Buku standar luaran keperawatan edisi 1:Jakarta:2017