Anda di halaman 1dari 14

KEPERAWATAN MATERNITAS

KONSEP POST PARTUM

OLEH:

NAMA : OKTA ANDRI YANI


NIM: P05120318031
PRODI : SARJANA TERAPAN TINGKAT 2

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


JURUSAN KEPERAWATAN PRODI SARJANA TERAPAN
TAHUN AJARAN 2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT, yang mana telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya, Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah keperawatan medikal bedah 2 .
            Demikian makalahini kami tunjukankepadabapak/ ibu dosen. Kami menyadari bahwa
kami memiliki keterbatasandan kemampuansehingga banyak pihak yang membimbing kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari walaupun berusaha
dengan segenap kemampuan kami, Namun makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karna
itu segala kritik yang sifatnya membangun ataupunmemperbaiki dari kekuragan kami akan
kami terima dengan kelapangan dada. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.

WassalamualaikumWr.Wb.

Bengkulu, 30 maret 2020

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
TINJAUAN TEORI...............................................................................................................................5
A. Pengertian..................................................................................................................................5
B. Etiologi......................................................................................................................................5
C. Kala dalam Persalinan...............................................................................................................6
D. Patofisiologi...............................................................................................................................6
E. Manifestasi Klinis......................................................................................................................7
F. Tanda Postpartum......................................................................................................................8
Adaptasi Psikologis Nifas..............................................................................................................10
G. Pemeriksaan Penunjang...........................................................................................................11
H. Penatalaksanaan.......................................................................................................................11
BAB III................................................................................................................................................39
PENUTUP...........................................................................................................................................39
A. Kesimpulan..............................................................................................................................39
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................40

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Post partum  atau masa nifas dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta
sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Orang tua terutama ibu perlu memiliki
pengetahuan dan kesiapan untuk hamil, melahirkan dan menyusui anak. Breast care
merupakan salah satu bagian penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan untuk
menyusui nantinya, hal ini dikarenakan payudara merupakan organ esensial penghasil
ASI yaitu makanan pokok bayi baru lahir sehingga perawatannya harus dilakukan
sedini mungkin. Dalam meningkatkan pemberian ASI pada bayi, masalah utama dan
prinsip yaitu bahwa ibu-ibu membutuhkan bantuan dan informasi serta dukungan agar
merawat payudara pada saat menyusui bayinya. Pada saat melahirkan sehingga
menambah keyakinan bahwa mereka dapat menyusui bayinya dengan baik dan
mengetahui fungsi dan manfaat breast care pada saat menyusui (Anwar, 2005 dalam
Nur, 2012).
Berdasarkan laporan dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI, 2007) diusia lebih dari 25 tahun sepertiga wanita di Dunia (38%) didapati
tidak menyusui bayinya karena terjadi pembengkakan payudara, dan di Indonesia
angka cakupan ASI eksklusif mencapai 32,3%. Di Provinsi Jawa Timur dalam
indikator kinerja upaya perbaikan gizi masyarakat tahun 2010-2014 disebutkan bahwa
target cakupan pemberian ASI secara eksklusif tahun 2011 adalah sebesar 67%.
Berdasarkan laporan yang diterima dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo tahun
2013 diketahui bahwa cakupan pemberian ASI secara eksklusif tahun 2013 adalah
sebesar 68,3% dari target sebesar 75%. Dengan menyelenggarakan program cakupan
pemberian ASI secara eksklusif diharapkan target ini berhasil. Dan dari hasil
wawancara dengan jumlah responden 10 ibu postpartum, didapatkan 50% ibu
memiliki pengetahuan kurang dan 50% ibu memiliki pengetahuan baik. Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2008-2009 menunjukkan bahwa
55% ibu menyusui mengalami mastitis dan putting susu lecet, kemungkinan hal
tersebut disebabkan karena kurangnya perawatan selama masa nifas (Anwar, 2005
dalam Nur, 2012

4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Postpartum ?
2. Apa sajakah etiologi ibu postpartum ?
3. Bagaimana pengkajian pada kala I- IV ?
4. Bagaimanakah patofisiologi postpartum ?
5. Apa saja manifestasi klinis postpartum ?
6. Apa saja pemeriksaan dagnostik ibu postpartum ?
7. Bagaimana penatalaksanaan pada ibu postpartum ?
8. Bagaimana Konsep Asuhan Keperawatan Maternitas pada ibu postpartum
Normal ?
9. Bagaimana kasus Asuhan Keperawatan pada ibu postpartum normal ?

5
BAB II

TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Postpartum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masanifas
(puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnyakembali
alat kandungan yang lamanya 6minggu. Post partum adalah masa 6 minggu sejak
bayi lahir sampai organ-organ reproduksi sampai kembali ke keadaan normal
sebelum hamil (Bobak, 2010).
Partus dianggap spontana tau normal jika wanita berada dalam masa
aterm,tidak terjadi komplikasi, terdapat satu janin presentasi puncak kepala dan
persalinan selesai dalam 24 jam (Bobak, 2005).

B. Etiologi
Penyebab persalinan belum pasti diketahui,namun beberapa teori menghubungkan
dengan faktor hormonal, struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada saraf
dan nutrisi (Hafifah, 2011)
a) Teori penurunan hormone1-2 minggu sebelum partus mulai, terjadi penurunan
hormone progesterone danestrogen. Fungsi progesterone sebagai penenang
otot – otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah
sehingga timbul his bila progesteroneturun. 
b) Teori placenta menjadi tua. Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone
menyebabkan kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi rahim.
c) Teori distensi rahim. Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan
iskemik otot-ototrahim sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
d) Teori iritasi mekanik. Di belakang servik terlihat ganglion servikale (fleksus
franterrhauss). Bila ganglion ini digeser dan di tekan misalnya oleh kepala janin
akan timbul kontraksi uterus.
e) Induksi partus Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang
dimasukan dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus
frankenhauser, amniotomi pemecahan ketuban, oksitosin drip yaitu pemberian
oksitosin menurut tetesan perinfus.

6
C. Kala dalam Persalinan
Partus normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah cukup
bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain, dengan
bantuan.
1. Partus dibagi menjadi 4kala:
a. Kala I, kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan no l sampai
pembukaan lengkap. Pada permulaan his, kala pembukaan berlangsung tidak
begitu kuat sehingga parturien masih dapat berjalan-jalan. Lamanya kala I
untuk primigravida berlangsung 12 jam sedangkan multigravida sekitar 8 jam.
b. Kala II, gejala utama kala II adalah His semakin kuat dengan interval 2 sampai
3 menit, dengan durasi 50 sampai 100 detik. Menjelang akhir kala I ketuban
pecah yang ditandai dengan pengeluaran cairan secara mendadak. Ketuban
pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan mengejan. Kedua
kekuatan His dan mengejan lebih mendorong kepala bayi sehingga kepala
membuka pintu. Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar.
Setelah putar paksi luar berlangsung kepala dipegang dibawah dagu di tarik ke
bawah untuk melahirkan bahu belakang. Setelah kedua bahu lahir ketiak diikat
untuk melahirkan sisa badan bayi yang diikuti dengan sisa air ketuban.
c. Kala III, setelah kala II kontraksi uterus berhenti 15 sampai 20 menit.
Dengan lahirnyabayi, sudah dimulai pelepasan plasenta. Lepasnya plasenta
dapatditandaidenganuterusmenjadibundar, uterusterdorong
keatas,talipusatbertambahpanjang danterjadi perdarahan.
d. Kla IV, dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan
postpartumpaling sering terjadi pada 2 jam pertama, observasi yang dilakukan
yaitu tingkat kesadaran penderita, pemeriksaan tanda-tanda vital, kontraksi
uterus, terjadinya perdarahan. Perdarah dianggap masih normal bila
jumlahnya tidak melebihi 400 sampai 500 cc (Manuaba, 1989).
D. Patofisiologi
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna
maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum
hamil. Perubahan-perubahan alat genetal ini dalam keseluruhannya disebut
“involusi”. Disamping involusi terjadi perubahan-perubahan penting lain yakni

7
memokonsentrasi dan timbulnya laktasi yang terakhir ini karena pengaruh
lactogenik hormon dari kelenjar hipofisis terhadap kelenjar-kelenjar mama.
Otot-otot uterus berkontraksi segera post psrtum, pembuluh-pembuluh
darah yang ada antara nyaman otot-otot uretus akan terjepit. Proses ini akan
menghentikan pendarahan setelah plasenta lahir.Perubahan-perubahan yang
terdapat pada serviks ialah segera post partum bentuk serviks agak menganga
seperticorong, bentuk ini disebabkan oleh korpus uteri terbentuk semacam
cincin. Peruabahan-perubahan yang terdapat pada endometrium ialah
timbulnya trombosis, degenerasi dan nekrosis ditempat implantasi plasenta
pada hari pertama endometrium yang kira-kira setebal 2-5 mm itu mempunyai
permukaan yang kasar akibat pelepasan desidua dan selaput janin regenerasi
endometrium terjadi dari sisa-sisa sel desidua basalis yang memakai waktu 2
sampai 3 minggu. Ligamen-ligamen dan diafragma palvis serta fasia yang
merenggang sewaktu kehamilan dan pertu setelah janin lahir berangsur-angsur
kembali seperti sedia kala.

E. Manifestasi Klinis
Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya
wanita memasuki “bulannya atau minggunya atau harinya” yang disebut kala
pendahuluan (preparatory stage of labor) ini memberikan tanda-tanda sebagai
berikut :
 Lightening atau setting atau droping yaitu kepala turun memasuki pintu atas
panggul terutama pada primigravida pada multipara tidak begitu kentara.
 Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
 Perasaan sering atau susah kencing (potakisurla) karena kandung kemih
tertekan oleh bagian terbawa janin.
 Perasaan sakit perut dan dipinggang oleh adanya kontraksi lemah dari
uterus, kadang disebut “false labor pains”.
 Serviks menjadi lembek, mulai melebar dan sekresinya bertambah dan bisa
bercampur darah (bloody shoe).

8
F. Tanda Postpartum
1. Involusi uterus
Adalah proses kembalinya alat kandungan uterus dan jalan lahir setelah
bayidilahirkan sehingga mencapai keadaan seperti sebelum hamil. Setelah
plasentalahir, uterus merupakan alat yang keras, karena kontraksi ini
menyebabkan rasanyeri/mules-mules yang disebut after pain post partum terjadi
pada  2-3 hari.
2. Kontraksi uterus
Intensistas kontraksi uterus meningkat setelah melahirkan berguna
untukmengurangi volume cairan intra uteri. Setelah 1 – 2 jam post partum,
kontraksimenurun stabil berurutan, kontraksi uterus menjepit pembuluh darah
pada uterisehingga perdarahan setelah plasenta lahir dapat berhenti.
3. After pain
Terjadi karena pengaruh kontraksi uterus, normal sampai hari ke -3. After
painmeningkat karena adanya sisa plasenta pada cavum uteri, dan gumpalan
darah(stoll cell) dalam cavum uteri .
4. Endometrium
Pelepasan plasenta dan selaput janin dari dinding rahim terjadi pada
stratumspunglosum, bagian atas setelah 2 – 3 hari tampak bahwa lapisan atas
daristratum sponglosum yang tinggal menjadi nekrosis keluar dari
lochia.Epitelisasi endometrium siap dalam 10 hari, dan setelah 8 minggu
endometriumtumbuh kembali.Epitelisasi tempat plasenta + 3 minggu tidak
menimbulkan jaringan parut, tetapiendometrium baru, tumbuh di bawah
permukaan dari pinggir luka.
5. Ovarium
Selama hamil tidak terjadi pematangan sel telur. Masa nifas terjadi pematangansel
telur, ovulasi tidak dibuahi terjadi mentruasi, ibu menyusui mentruasinyaterlambat
karena pengaruh hormon prolaktin.
6. Lochea
Adalah cairan yang dikeluarkan dari uterus melalui vagina dalam masa nifas,sifat
lochia alkalis sehingga memudahkan kuman penyakit berkembang biak.Jumlah
lebih banyak dari pengeluaran darah dan lendir waktu menstruasi, berbau anyir,
tetapi tidak busuk. Lochea dibagi dalam beberapa jenis :

9
 Lochea rubra
Pada hari 1 –  2 berwarna merah, berisi lapisan decidua, sisa-sisa
chorion,liguor amni, rambut lanugo, verniks caseosa sel darah merah. 
 Lochea sanguinolenta
Dikeluarkan hari ke 3 –  7 warna merah kecoklatan bercampur lendir,
banyakserum selaput lendir, leukosit, dan kuman penyakit yang mati.
 Lochia serosa
Dikeluarkan hari ke 7 – 10, setelah satu minggu berwarna agak kuning cair
dan tidak berdarah lagi.
  Lochia alba
Setelah 2 minggu, berwarna putih jernih, berisi selaput lendir,
mengandungleukosit, sel epitel, mukosa serviks dan kuman penyakit yang
telah mati.
7. Serviks dan Vagina
Beberapa hari setelah persalinan, osteum externum dapat dilalui oleh 2 jari dan
pinggirnya tidak rata ( retak-retak). Pada akhir minggu pertama hanya dapat
dilalui oleh 1 jari saja. Vagina saat persalinan sangat diregang lambat
launmencapai ukuran normal dan tonus otot kembali seperti biasa, pada minggu
ke-3 post partum, rugae mulai nampak kembali.
8. Perubahan Pada Dinding Abdomen
Hari pertama post partum dinding perut melipat dan longgar karena
diregang begitu lama. Setelah 2 –  3 minggu dinding perut akan kembali kuat,
terdapatstriae melipat, dastosis recti abdominalis (pelebaran otot rectus/perut)
akibat janin yang terlalu besar atau bayi kembar.
9. Perubahan Sistem Kardiovaskuler
Volume darah tergantung pada jumlah kehilangan darah selama partus daneksresi
cairan extra vasculer.Curah jantung/cardiac output kembali normal setelah partus
10. Perubahan Sistem Urinaria
Fungsi ginjal normal, dinding kandung kemih memperlihatkan oedema
danhiperemi karena desakan pada waktu janin dilahirkan. Kadang-kadang
oedematrigonum, menimbulkan obstruksi dari uretra sehingga terjadi retensio
urin.Pengaruh laserasi/episiotomi yang menyebabkan refleks miksi menurun.
11. Perubahan Sistem Gastrointestinal
Terjadi gangguan rangsangan BAB atau konstipasi 2 – 3 hari post
partum.Penyebabnya karena penurunan tonus pencernaan, enema, kekakuan
perineumkarena episiotomi, laserasi, haemorroid dan takut jahitan lepas
12. Perubahan Pada Mammae
Hari pertama bila mammae ditekan sudah mengeluarkan colustrum. Hari
ketiga produksi ASI sudah mulai dan jaringan mammae menjadi tegang,
membengkak, lebut, hangat dipermukaan kulit (vasokongesti vaskuler)
13. Laktasi
Pada waktu dua hari pertama nifas keadaan buah dada sama dengan
kehamilan.Buah dada belum mengandung susu melainkan colustrum yang
dapatdikeluarkan dengan memijat areola mammae.Colustrum yaitu cairan kuning

10
dengan berat jenis 1.030 –  1,035 reaksi alkalisdan mengandung protein dan
garam, juga uglobin yang mengandung antibodi. bayi yang terbaik dan harus
dianjurkan kalau tidak ada kontra indikasi
14. Temperatur
Temperatur pada post partum dapat mencapai 380C dan normal kembali dalam24
jam. Kenaikan suhu ini disebabkan karena hilangnya cairan melalui
vaginaataupun keringat, dan infeksi yang disebabkan terkontaminasinya vagina.
15. Nadi
Umumnya denyut nadi pada masa nifas turun di bawah normal. Penurunan
iniakibat dari bertambahnya jumlah darah kembali pada sirkulasi seiring
lepasnya placenta. Bertambahnya volume darah menaikkan tekanan darah sebagai
mekanisme kompensasi dari jantung dan akan normal pada akhir minggu pertama.
16. Tekanan  Darah
Keadaan tensi dengan sistole 140 dan diastole 90 mmHg baik saat
kehamilanataupun post partum merupakan tanda-tanda suatu keadaan yang
harusdiperhatikan secara serius.
17. Hormon
Hormon kehamilan mulai berkurang dalam urine hampir tidak ada dalam 24hari,
setelah 1 minggu hormon kehamilan juga menurun sedangkan prolaktinmeningkat
untuk proses laktasi.

Adaptasi Psikologis Nifas

Perubahan peran menjadi seorang ibu memerlukan adaptasi yang harus


dijalani.Ibu tidak hanya mengalami perubahan fisik namun juga psikologisnya
yang mengakibatkan gangguan emosional.Kesejahteraan emosional ibu selama
periode postpartum dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kelelahan, peran
barunya sebagai ibu, cemas dengan kesehatannya sendiri atau bayinya serta
tingkat dukungan yang diberikan untuk ibu (Rukiyah, 2011). Perubahan
psikologis masa nifas menurut Reva-Rubin terbagi menjadi 3 fase yaitu fase
taking inyang merupakan periode ketergantungan berlangsung dari hari pertama
sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada fase ini fokus perhatian ibu terutama
pada dirinya sendiri. Pengalaman selama proses persalinan berulang kali
diceritakan dari awal sampai akhir, cenderung menjadi pasif dan sangat
bergantung pada orang lain. Pada fase taking holdyang berlangsung tiga sampai
Universitas Sumatera Utara 11 empat hari setelah melahirkan, ibu merasa
khawatir akan ketidakmampuan dan rasa tanggungjawabnya dalam merawat bayi
dan biasanya ibu menjadi lebih sensitif. Pada fase ini sangat tepat untuk
memberikan penyuluhan dan pendidikan kesehatan yang dibutuhkan ibu nifas
seperti mengajarkan cara merawat bayi, cara menyusui yang benar, cara merawat
luka jahitan, memberikan pendidikan kesehatan yang dibutuhkan ibu seperti gizi,
istirahat, dan kebersihan diri. Fase letting go, yaitu periode menerima tanggung
jawab akan peran barunya sebagai seorang ibu dan mulai menyadari atau merasa
kebutuhan bayi sangat bergantung pada dirinya (Saleha, 2009)

11
G. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan post partum menurut Siswosudarmo, 2008:
 Pemerikasaan umum: tensi,nadi,keluhan dan sebagainya
 Keadaan umum: TTV, selera makan dll
 Payudara: air susu, putting
 Dinding perut, perineum, kandung kemih, rectum
 Sekres yang keluar atau lochea
 Keadaan alat kandungan
Pemeriksaan penunjang post partum menurut Manjoer arif dkk, 2001
 Hemoglobin, hematokrit, leukosit, ureum
 Ultra sosografi untuk melihat sisa plasenta.

H. Penatalaksanaan
 Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
  6-8 jam pasca persalinan : istirahat dan tidur tenang, usahakan miring kanan kiri
 Hari ke- 1-2 : memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang benar dan
perawatan payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas,
pemberian informasi tentang senam nifas.
 Hari ke-2 : mulai latihan duduk
 Hari ke-3 : diperkenankan latihan berdiri dan berjalan

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Postpartum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masanifas
(puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali
alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Post partum adalah masa 6 minggu sejak
bayi lahir sampai organ-organ reproduksi sampai kembali ke keadaan normal
sebelum hamil (Bobak, 2010).
Partus dianggap spontan atau normal jika wanita berada dalam masa aterm,
tidak terjadi komplikasi, terdapat satu janin presentasi puncak kepala dan persalinan
selesai dalam 24 jam (Bobak, 2005).

13
Daftar Pustaka
Bulechek,Gloria,dkk.2016 Nursing Interventions Classification (NIC). Indonesia : Elsevier
Global Rights

Moorhead, Swe,dkk.2016 Nursing Outcomes Classification (NOC). Indonesia : Elsevier


Global Rights

Doengoes, Marylinn. 2001. Rencana Asuhan Keperawatan Maternal / Bayi. Jakarta : EGC

Manuaba, I.B. 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB.
Jakarta : EGC

Manuaba, I.B. 1999. Operasi Kebidanan Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk Dokter
Umum. Jakarta : EGC

14

Anda mungkin juga menyukai