Anda di halaman 1dari 51

ASUHAN KEPERAWATAN

ANTENATAL CARE

Di SUSUN
OLEH
Rosita Gobel (841418108)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga ASKEP
ANTENATAL CARE (ANC) dapat tersusun hingga selesai. Harapan kami semoga askep ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi askep agar menjadi lebih baik lagi. Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan
dalam askep ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Gorontalo, April 2020


PENDAHULUAN

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya 280 hari (40 minggu
atau 9 bulan 10 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan melibatkan perubahan
fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga. Pada umumnya
kehamilan berkembang dangan normal yang dialami ibu serta tumbuh kembang janin, juga
mendeteksi serta penatalaksanaan setiap kondisi yang tidak normal. 9Pada umumnya kehamilan
dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi yang sehat dan cukup bulan melalui jalan lahir
namun kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan ( Doenges,E.marlynn 2015).

Pada kehamilan terdapat perubahan seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat genetalia aksterna
dan interna dan pada payudara. Dalam hal ini hormon somatomammotropin, estrogen dan
progesteron mempunyai peranan penting. Perubahan-perubahan yang terjadi tidak hanya secara fisik
namun juga secara psikis. Wanita menjadi rentan dan perlu pengawasan agar kehamilannya dapat
berjalan dengan baik dan normal (Salmah, 2006: 24).

Tidak hanya calon ibu yang mengalami perubahan fisik maupun psikologis, janin di dalam rahim
juga mengalami perubahan, perubahan yang di maksud adalah perubahan letak janin. Selama janin
berada di dalam rahim, janin melakukan sejumlah aktivitas sesuai perkembangan kemampuannya
dari bulan ke bulan. Karena itu, letak janin berubah-ubah. Tubuhnya yang kecil dan ruang di
dalam rahim yang luas memungkinkan ia berakrobat bak pemain sirkus( Doenges,E.marlynn
2015).

Dengan menganggap semua ibu memiliki resiko tinggi maka dilakukan pengawasan kehamilan
atau yang dikenal dengan ANC (Antenatal Care). Dengan usaha ini ternyata angka mortalitas serta
morbiditas ibu dan bayi jelas menurun. Sedapat mungkin wanita tersebut diberi pengertian sedikit
tentang kehamilan serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas
(Daly.W Lloyd 2016 :28).

Ini berarti dalam antenatal care harus diusahakan agar wanita hamil sampai akhir kehamilannya
sekurang-kurangnya harus semuanya sehat atau lebih sehat, dan jika ada kelainan harus dideteksi
secara dini dan ditangani. Oleh karena itu tenaga kesehatan, khususnya bidan, harus terampil dan
kompeten dalam memberikan asuhan antenatal pada ibu hamil ( Daly.W Lloyd 2016 :28
ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL CARE (ANC)

A. Pengkajian

1. Nama : Ny. F.H 1. Insial Suami : Tn. C.N


2. Umur : 37 Tahun 2. Umur : 36 Tahun
3. Suku : Gorontalo 3. Suku : Gorontalo
4. Agama : Islam 4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMP 5. Pendidikan : SD
6. Pekerjaan : IRT 6. Pekerjaan : Petani
7. Alamat : Boidu. 7. Alamat : Boidu

Riwayat Kehamilan Dan Persalinan Yang Lalu

No Jenis Penolong Jenis Kelamin Keadaan Masalah


Tahun Persalinan Bayi waktu Kehamilan
lahir
1 Kehamilan
yang
sekarang
2
3
Pengalaman menyusui ekslusif: ya/tidak Berapa lama :

Riwayat Ginekologi
1. Masalah Ginekologi : Tidak di kaji
2. Riwayat KB : Kb Implan dan Kb suntik

Riwayat Kehamilan saat ini :


HPHT: 10-08-2019 Taksiran partus: 17-05-2020
BB sebelum hamil : 46 Kg TD sebelum hamil : 110/80 mmHg

TD BB/TB Letak/presentasi DJJ Usia Keluhan Data Lain


janin Gestasi
120/80 55 Kg/158 Kepala 140 x/M 37-38 Tidak ada
mmHg CM Minggu
DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI
Status obstetrik : G1 P0 A0 H 37-38 minggu
Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis BB/TB: 55/ 158 Kg/Cm
Tanda Vital
Tekanan Darah: 120/80mmHg Nadi: 88 x/m Suhu : 36,5oC
Pernapasan : 22 x/mnt
Kepala Leher
Kepala : Tidak di kaji
Mata : Conjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikteris
Hidung : Normal, bersih, tidak ada polip
Mulut : Bersih, tidak ada gigi berlubang, tidak ada stomatitis, tidak ada
caries
Telinga : Simetris kiri kanan, tidak ada serumen, tidak ada benjolan
Leher : Tidak di kaji
Masalah Khusus : Tidak ada masalah khusus
Dada
Jantung : 146 x/m
Paru : Tidak di kaji
Payudara : Simetris, tidak ada benjolan
Puting susu : berwarna hitam
Pengeluaran ASI : Tidak di kaji
Masalah Khusus : Tidak ada masalah

Abdomen
Uterus
TFU : 29 cm kontraksi : ya
Leopold I : Meraba bagian teratas janin
Leopol II : Kanan : Perut ibu teraba bidang datar, keras, memanjang
Kiri : Perut ibu teraba bagian kecil/ekstremitas janin. (puka)
Leopold III : Pada bagian terendah janin teraba keras, bulat dan bisa di goyangkan
Berarti kepala
Leopold IV : Sudah masuk PAP (Divergen)
Pigmentasi
Linea Nigra : Tidak di kaji
Striae : Tidak di kaji
Fungsi pencernaan : Tidak di kaji
Ada/tidak luka operasi: Tidak
Masalah Khusus : Tidak ada masalah
Perineum dan Genital
Vagina : varises; ibu mengatakan tidak ada varises (tidak)
Kebersihan : Kebiasaan mandi 2x sehari dan membersihkan alat kelamin
Keputihan : ibu mengatakan ada keputihan
Jenis/warna : konsistensi: Tidak di kaji .Bau: Tidak di kaji
Hemorrhoid : Tidak di kaji
Derajat : Tidak di kaji Lokasi : Tidak di kaji
Berapa lama :. T idak di kaji nyeri : /tidak
Masalah khusus:
Ekstremitas
Ekstremitas Atas : tangan (tidak udem)
Jari (tidak udem)
Ekstremitas Bawah : Kaki (udem)
Betis (tudem)
Edema : extermitas bawah
Varises: tidak
Refleks patela : + jika ada : Tidak di kaji
Masalah khusus : Tidak ada masalah
Eliminasi
Urin : kebiasaan BAK : 4x perhari warna kuning kecoklatan, bau khas feses
Fekal : kebiasaan BAB : 2x perhari warna kuning terang, dan bau khas urin
Masalah khusus : Tidak ada masalah
Tingkat Mobilisasi : Tidak di kaji
Latihan/senam : Tidak di kaji
Masalah Khusus : Tidak di kaji
Nutrisi dan Cairan
Asupan nutrisi (frekuensi dan porsi makan jenis makanan)
Makan 3-4 x perhari di tambah makanan pokok misalnya Nasi, Ika, Telur, makanan
Misalnya buah-buahan dan sayur-sayuran untuk memenuhi gizi seimbang
Nafsu Makan : baik
Asupan :
Masalah khusus : Tidak di kai
Seksualitas
Frekuensi : 3-4 x perhari
Posisi : Tidak di kai
Masalah khusus: Tidak ada masalah
Dukungan suami/keluarga terhadap kehamilan:

Adaptasi psikologis : Tidak di kaji


Penerimaan terhadap kehamilan : Tidak di kaji
Masalah khusus: Tidak ada masalah
Pola hidup yang meningkatkan resiko kehamilan :

Persiapan Persalinan
 Senam Hamil
 Rencana tempat melahirkan
 Kesiapan biaya persalinan
 Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu
 Kesiapan mental ibu dan keluarga
 Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri, proses persalinan
- Ibu mengatakan bahwa dia sangat mengerti tentang kehamilannya Karen karena sudah
kehamilannya yang ke -3
- Ibu mengatakan sangat sangat memperhatikan keadaan kehamilannya sehingga dia datang
untuk memeriksa kehamilannya sehingga dia dating memeriksa kehamilannya.
 Perawatan payudara

Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini :

Hasil Pemeriksaan penunjang :

Rangkuman Hasil Pengkajian

Perencanaan Kunjungan Rumah :


Pathway
Perubahan
Psikologis

Fertilitas

Implantasi

Embercyoge
nesis

Mekultasi Janin

Perubahan pada Ibu

Perubahan Psikologis Perubahan Psikologis

Perubahan Psikologis
Krisis situasional
Sistem
Kardiovaskuler
Ketidakstabilan Estrogen
hormon
Palpitasi
Kulit menegang
Mengeluh khawatir

BB naik
Kurang Pengetahuan
Peningkatan TD

Perubahan gaya hidup


Sulit Tidur Tampak meringis

Keterbatasan
Gelisah dan cemas Sulit Tidur
Kurang Informasi Mengeluh Nyeri
terhadap kehamilan GangguanGambar
Perubahan Citra
Tubuh
diri
Ansietas Sakit
NyeriKepala
Akut
Ketidakefektifan
dalam pemenuhan
kehamilan

Pasien tidak
mengetahui tanda
dan gejala Nafsu makan berubah
kehamilan

Saliva
Defisit
Pengetahuan
Merasa asam di mulut

Rasa makan/minum
tidak enak

Sering mual

Sering muntah-muntah

Nausea
INTERVENSI

NO SdkI SIKI SLKI


1 Nyeri Akut (D.0077) 1.Manajemen nyeri Tingkat Nyeri (L.08066)
Kategori : Psikologi Setelah dilakukan tindakan
Subkategori : Nyeri dan Definisi :
Keyamanan Mengidentifikasi dan mengelola keperawatan selama 3x24 jam
pengalaman sensorik atau emosional maka nyeri teratasi.
Definisi : Pengalaman yang berkaitan dengan kerusakan
sensorik atau emosional yang jaringan atau fungsional dengan onset Ket:
berkaitan dengan kerusakan mendadak atau lambat dan 1: memburuk
jaringan aktual atau berintensitas ringan hingga berat dan
fungsional,dengan onset konstan. 2: Cukup
mendadak atau lambat dan 3: Sedang
berintensitas ringan hingga Tindakan
berat yang berlangsung Observasi 4: Cukup Membaik
kurang dari 3 bulan. - Identifikasi lokasi, karakteristik, 5: Membaik
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
Penyebab : nyeri
1. Agen pencedera - Identifikasi skala nyeri
fisiologis(mis.inflamasi,iske - Identifikasi respons nyeri nonferbal
mia,neoplasmma) - Identifikasi faktor yang
2.Agen pencedera kimiawi memperberat dan memperingan nyeri
(mis.terbakar,bahan - Identifikasi pengetahuan dan
kimia,iritan) keyakinan tentang nyeri
3.Agen pencedera - Identifikasi pengaruh budaya
fisik(mis.abses,amputasi,terba terhadap respon nyeri
kar,terpotong,mengangkat - Identifikasi pengaruh nyeri pada
berat,prosedur kualitas hidup
oprasi,trauma,latihan fisik - Monitor keberhasilan terapi
berlebihan) komplementer yang sudah diberikan
- Monitor efek samping pengunaan
Gejala dan Tanda Mayor analgetik
Subjektif
1. Mengeluh nyeri Terapeutik
- Berikan tehnik nonfarmakologis
Objektif untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
1. Tampak meringis TENS, hipnosis, akupresur, terapi
2. Bersikap musik, biofeedbeck, terapi pijat,
protektif(mis.waspada posisi aromaterapi, tehnik imajinasi
menghindari nyeri) terbimbing, kompres hangat/dingin,
3.Gelisah terapi bermain)
4.Frekuensi nadi meningkat - Kontrol lingkungan yang
5 Sulit tidur memperberat rasa nyeri (mis. suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
Gejala dan Tanda Minor - Fasilitasi istrahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber
Subjektif : nyeri dalam pemilihan strategi
(Tidak tersedia) meredakan nyeri

Objektif
1.Tekanan darah meningkat 2. Aromaterapi
2. Pola napas berubah
3. Nafsu makan berubah Definisi :
4. Proses berfikir terganggu Memberikan minyak esensial melalui
5. Menarik diri inhalasi, pemijatan, mandi uap, atau
6. Berfokus pada diri sendiri kompres untuk meredakan nyeri,
7. Diaforesis menurunkan tekanan darah,
meningkatkan relaksasi dan
kenyamanan.

Tindakan
Observasi
- Identifikasi pilihan aroma yang
disukai dan tidak disukai
- Identifikasi tingkat nyeri, stress,
kecemasan, dan alam perasaan
sebelum dan sesudah aromaterapi
- Monitor ketidaknyamanan sebelum
dan setelah pemberian (mis. mual,
pusing)
- Monitor masalah yang terjadi saat
pemberian aromaterapi (mis.
dermatitis kontak, asma)
- Monitor tanda-tanda vital sebelum
dan sesudah aromaterapi

Terapeutik
- Pilih minyak esensial yang tepat
sesuai dengan indikasi
- Lakukan uji kepekaan kulit dengan
uji tempel (patch test) dengan laruta
2% pada daerah lipatan lengan atau
lipatan belakang leher
- Berikan minyak esensial dengan
metode yang tepat (mis. inhalasi,
pemijatan, mandi uap, atau kompres)

Edukasi
- Ajarkan cara menyimpan minyak
esensial dengan tepat
- Anjurkan menggunakan minyak
esensial secara berfariasi
- Anjurkan menghindarkan kemasan
minyak esensial dari jangkauan anak-
anak

Kolaborasi
- Konsultasikan jenis dan dosis
minyak esensial yang tepat dan aman

3. Edukasi efek samping obat

Definisi :
Memberikan informasi untuk
meminimalkan efek samping dari
agen farmakologis yang
diprogramkan.

Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemampuan pasien dan
keluarga menerima informasi

Terapeutik
- Persiapkan materi dan media
edukasi
- Jadwalkan waktu yang tepat untuk
memberikan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan dengan pasien dan
keluarga
- Berikan kesempatan pasien dan
keluarga bertanya

Edukasi
- Jelaskan tujuan obat yang diberikan
- Jelaskan idikasi dan kontra indikasi
obat yang akan di konsumsi
- Jelaskan cara kerja obat secara umur
- Jelaskan dosis, cara pemakaian,
waktu dan lamanya pemberian obat
- Jelaskan tanda dan gejala bila obat
yang dikonsumsi tidak cocok untuk
pasien
- Jelaskan reaksi alergi yang mungkin
timbul saat atau setelah obat
dikonsumsi
- Anjurkan melihat tanggal kadaluarsa
obat yang akan di konsumsi
- Anjurkan melihat kondisi fisik obat
sebelum dikonsumsi
- Anjurkan untuk segera ke fasilitas
kesehatan terdekat jika reaksi obat
yang dikonsumsi membahayakan
hidup pasien
- Ajarkan cara mengatasi reaksi obat
yang tidak diinginkan

4. Edukasih teknik napas


Definisi :
Mengajarkan tehnik pernafasan untuk
meningkatkan relaksasi, meredakan
nyeri dan ketidaknyamanan.

Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi

Terapeutik
- Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi
- Jelaskan tujuan dan manfaat tehnik
nafas
- Jelaskan prosedur tehnik nafas
- Anjurkan memposisikan tubuh
senyaman mungkin (mis. duduk,
baring)
- Anjurkan menutup mata dan
berkonsentrasi penuh
- Ajarkan melakukan inspirasi dengan
menghirup udara melalui hidung
secara perlahan
- Ajarkan melakukan ekpirasi dengan
menghembuskan udara mulut
mencucu secara perlahan
- Demonstrasikan menarik nafas
selama 4 detik, menahan nafas selama
2 detik, dan menghembuskan nafas
selama 8 detik.
2 Nausea (D.0076) 1. Manajemen mual Nausea (D.0076)
Katagori : Psikologis
Subkategori : Nyeri dan Definisi : Setelah dilakukan tindakan
Kenyamanan Mengidentifikasi dan mengelola
keperawatan selama 3x24 jam
perasaan tdk enak pada bagian
Definisi : Perasaan tidak tenggorokan atau lambung yg dapat maka nyeri teratasi.
nyaman bagian belakang menyebabkan muntah
Ket:
tenggorok atau lambung yang
dapat mengakibatkan muntah Tindakan 1: meningkat
Observasi
2: cukup meningkat
Penyebab : - Identifikasi pengalaman mual
1. Gangguan - Identifikasi isyarat nonverbal 3: Sedang
biokimiawi(mis.uremia,ketoa ketidaknyamanan (mis. bayi, anak-
4: Cukup Menurun
sidosis diabetik) anak, dan mereka yg tidak dapat
2. Gangguan pada esofagus berkomunikasi secara efektif) 5: Menurun
3. Distensi lambung - Identifikasi dampak mual terhadap
4. Iritasi lambung kualitas hidup (mis. Nasfu makan,
5. Gangguan pankreas aktifitas, kinerja, tanggung jawab
6. Peregangan kapsul limpa peran, dan tidur)
7. Mabuk perjalanan - Identifikasi faktor penyebab mual
8. Kehamilan (mis. Pengobatan dan prosedur)
9. Rasa makan minum yang - Identifikasi antiemetik untuk
tidak enak mencegah mual (kecuali mual pada
kehamilan)
Gejala dan Tanda mayor - Monitor mual (mis. Frekuensi,
durasi, dan tingkat keparahan
Subjektif : - Monitor asupannutrisi dan kalori
1. Mengeluh mual
2. Merasa ingin muntah Terapeutik
3. Tidak berminat makan - Kendalikan faktor lingkungan
penyebab mual (mis. Bau tak sedap,
Gejala dan Tanda Minor suara, dan rangsangan visual yg tidak
Objektif : menyenangkan)
Tidak tersedia - Kurangi atau hilangkan keadaan
Gejala dan Tanda minor penyebab mual (mis. Kecemasan,
Subjektif : ketakutan, kelemahan)
1. Merasa asam di mulut - Berikan makanan dalam jumlah
2. Sensasi panas/dingin kecil dan menarik
3. Sering menelan - Berikan makanan dingin, cairan
bening, tidak berbau dan tidak
Objektif : berwarna, jika perlu
1. Saliva meningkat
2. Pucat Edukasi
3. Diaforesis - Anjurkan istirahat dan waktu tidur
4. Takikardia yang cukup
5. Pupil dilatasi - Anjurkan sering membersihkan
mulut, kecuali jika merangsang mual
- Anjurkan makanan tinggi
karbohidrat dan rendah lemak
- Ajarkan penggunaan teknik
nonfarmakologis untuk mengatasi
mual (mis. bicfeedback, hipnosis,
relaksasi, terapi music, akupresur)

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antiemetik,
jika perlu

2.Manajemen muntah

Definisi :
Mengidentifikasi, mencegah dan
mengelola refleks pengeluaran isi
lambung

Tindakan
Observasi
- Identifikasi karakteristik muntah
(mis. Warna, konsistensi, adanya
darah, waktu, frekuensi dan durasi)
- Periksa volume muntah
- Identifikasi riwayat diet (mis.
Makanan yang disuka, tidak disukai,
dan budaya)
- Identifikasi faktor penyebab muntah
(mis. Pengobatan dan prosedur)
- Identifikasi kerusakan esofagus dan
faring posterior jika muntah terlalu
lama
- Monitor efek manajemen muntah
secara menyeluruh
- Monitor keseimbangan cairan dan
elektrolit

Terapeutik
- Kontrol faktor lingkungan penyebab
muntah (mis. bau tak sedap, suara,
dan stimulasi fisual yang tidak
menyenangkan)
- kurangi atau hilangkan keadaan
penyebab muntah (mis. kecemasan,
ketakutan)
- Atur posisi untuk mencegah aspirasi
- Pertahankan kepatenan jalan nafas
- Bersihkan mulut dan hidung
- Berikan dukungan fisik saat muntah
(mis. membantu membungkuk atau
menundukan kepala)
- Berikan kenyamanan selama muntah
(mis. kompres dingin didahi, atau
sediakan pakaian kering dan bersih)
- Berikan cairan yang tidak
mengandung karbonasi minimal 30
menit setelah muntah

Edukasi
- Anjurkan membawa kantong plastik
untuk menampung muntah
- Anjurkan memperbanyak istirahat
- ajarkan pengunaan tehnik
nonfarmakologis untuk mengelola
muntah (mis. biofeedbeck, hipnosis,
relaksasi, terapi musik, akupresur)

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antiemetik,
jika perlu
3. Edukasi efek samping obat

Definisi :
Memberikan informasi untuk
meminimalkan efek samping dari
agen farmakologis yang
diprogramkan.

Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemampuan pasien dan
keluarga menerima informasi

Terapeutik
- Persiapkan materi dan media
edukasi
- Jadwalkan waktu yang tepat untuk
memberikan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan dengan pasien dan
keluarga
- Berikan kesempatan pasien dan
keluarga bertanya

Edukasi
- Jelaskan tujuan obat yang diberikan
- Jelaskan idikasi dan kontra indikasi
obat yang akan di konsumsi
- Jelaskan cara kerja obat secara umur
- Jelaskan dosis, cara pemakaian,
waktu dan lamanya pemberian obat
- Jelaskan tanda dan gejala bila obat
yang dikonsumsi tidak cocok untuk
pasien
- Jelaskan reaksi alergi yang mungkin
timbul saat atau setelah obat
dikonsumsi
- Anjurkan melihat tanggal kadaluarsa
obat yang akan di konsumsi
- Anjurkan melihat kondisi fisik obat
sebelum dikonsumsi
- Anjurkan untuk segera ke fasilitas
kesehatan terdekat jika reaksi obat
yang dikonsumsi membahayakan
hidup pasien
- Ajarkan cara mengatasi reaksi obat
yang tidak diinginkan

4. Edukasi perawatan kehamilan

Definisi :
Memberikan informasi dalam
mengoptimalkan kemampuan
beradaptasi secara fisik dan
psikologis selama periode kehamilan.

Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi
- Identifikasi pengetahuan tentang
perawatan masa kehamilan

Terapeutik
- Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi
- Jelaskan perubahan fisik dan
psikologis masa kehamilan
- Jelaskan perkembangan janin
- Jelaskan ketidaknyamanan selama
kehamilan
- Jelaskan kebutuhan nutrisi
kehamilan
- Jelaskan seksualitas masa kehamilan
- Jelaskan kebutuhan aktifitas dan
istirahat
3. Defisit Pengetahuan tetang 1. Edukasi kesehatan Defisit Pengetahuan tetang
(Spesifikasi) D.00111 (Spesifikasi) D.00111
Katagori : Perilaku Definisi : Setelah dilakukan tindakan
Subkatagori : Penyuluhan dan Mengajarkan faktor risiko penyakit
keperawatan selama 3x24 jam
pembelajaran dan perilaku hidup bersih serta sehat
maka nyeri teratasi
Definisi : Ketiadaan atau Tindakan
Ket:
kurangnya informasi kognitif Observasi
yang berkaitan dengan topik - Identifikasi kesiapan dan 1: menurun
kemampuan menerima informasi
2: cukup meningkat
Penyebab : - Identifikasi faktor- faktor yang dapat
1. Keteratasan kognitif meningkatkan dan menurunkan 3: Sedang
2. Gangguan fungsi kognitif motifasi perilaku hidup bersih dan
4: Cukup meningkat
3. Kekeliruan memgikuti sehat
anjuran 5: Meningkat
4. Kurang terpapar informasi Terapeutik
5. Kurang minat dalam - Sediakan materi dan media
belajar pendidikan kesehatan
6. Kurang mampu memgingat - Jadwalkan pendidikan kesehatan
7. Ketidaktahuan menentukan sesuai kesepakatan
sumber informasi - Beriakan kesempatan untuk
bertanya
Gelaja dan Tanda Mayor
Edukasi
Subjektif : - Jelaskan faktor risiko yang dapat
1. Menanyakan masalah yang mempengaruhi kesehatan
di hadapi - Ajarkan perilaku bersih dan sehat
- Ajarkan strategi yang dapat
Objektif : digunakan untuk meningkatkan
1. Menunjukan perilaku tidak perilaku hidup bersih dan sehat
sesuai anjuran
2. Menunjukan presepsi yang 2.Bimbingan sistem kesehatan
keliru terhadap masalah
Definisi :
Gejala dan Tanda Minor Mengidentifikasi dan
mengembangkan kemampuan untuk
Subjektif mengatasi masalah kesehatan
Tidak tersedia
Tindakan
Objektif Observasi
1. Menjalani pemeriksaan - Identifikasi masalah kesehatan
yang tidak tepat individu, keluarga dan masyarakat
2. Menunjukan perilaku - Identifikasi inisiatif individu,
berlebihan(mis.apatis,bermus keluarga dan masyarakat
uhan,agitasi,histeria)
Terapeutik
- Fasilitasi pemenuhan kebutuhan
kesehatan
- Fasilitasi pemenuhan kebutuhan
kesehatan mandiri
- Libatkan kolega/teman untuk
membimbing pemenuhan kebutuhan
kesehatan
- Siapkan pasien untuk mampu
berkolaborasi dan bekerja sama dalam
pemenuhan kebutuhan kesehatan

Edukasi
- Bimbing untuk bertanggung jawab
mengidentifikasi dan
mengembangkan kemampuan
memecahkan masalah kesehatan
secara mandiri

3. Edukasi efek samping obat

Definisi :
Memberikan informasi untuk
meminimalkan efek samping dari
agen farmakologis yang
diprogramkan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemampuan pasien dan
keluarga menerima informasi

Terapeutik
- Persiapkan materi dan media
edukasi
- Jadwalkan waktu yang tepat untuk
memberikan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan dengan pasien dan
keluarga
- Berikan kesempatan pasien dan
keluarga bertanya

Edukasi
- Jelaskan tujuan obat yang diberikan
- Jelaskan idikasi dan kontra indikasi
obat yang akan di konsumsi
- Jelaskan cara kerja obat secara umur
- Jelaskan dosis, cara pemakaian,
waktu dan lamanya pemberian obat
- Jelaskan tanda dan gejala bila obat
yang dikonsumsi tidak cocok untuk
pasie
- Jelaskan reaksi alergi yang mungkin
timbul saat atau setelah obat
dikonsumsi
- Anjurkan melihat tanggal kadaluarsa
obat yang akan di konsumsi
- Anjurkan melihat kondisi fisik obat
sebelum dikonsumsi
- Anjurkan untuk segera ke fasilitas
kesehatan terdekat jika reaksi obat
yang dikonsumsi membahayakan
hidup pasien
- Ajarkan cara mengatasi reaksi obat
yang tidak diinginkan

3.Edukasih teknik Napas

Definisi :
Mengajarkan tehnik pernafasan untuk
meningkatkan relaksasi, meredakan
nyeri dan ketidaknyamanan.

Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi
- Jelaskan tujuan dan manfaat tehnik
nafas
- Jelaskan prosedur tehnik nafas
- Anjurkan memposisikan tubuh
senyaman mungkin (mis. duduk,
baring)
- Anjurkan menutup mata dan
berkonsentrasi penuh
- Ajarkan melakukan inspirasi dengan
menghirup udara melalui hidung
secara perlahan
- Ajarkan melakukan ekpirasi dengan
menghembuskan udara mulut
mencucu secara perlahan
- Demonstrasikan menarik nafas
selama 4 detik, menahan nafas selama
2 detik, dan menghembuskan nafas
selama 8 detik.

4. Gangguan Citra tubuh. 1. promosi citra tubuh Gangguan Citra tubuh.


D.0083 D.0083
Kategori : Psikologis Definisi : Setelah dilakukan tindakan
Subkategori : Integritas Ego Meningkatkan perbaikan perubahan
keperawatan selama 3x24 jam
Definisi : Perubahan presepsi persepsi terhadap fisik pasien.
tentang penampilan, struktur maka nyeri teratasi
dan fungsi fisik individu Tindakan
Ket:
Penyebab : Observasi
1. Perubahan struktur/bentuk - Identifikasi harapan citra tubuh 1: menurun
tubuh (mis. berdasarkan tahap perkembangan
2: cukup meningkat
Amputasi,trauma,luka bakar - Identifikasi budaya, agama, jenis
obesitas jerawat) kelamin, dan umur terkait citra tubuh 3: Sedang
2. Perubahan fungsi tubuh - Identifikasi perubahan citra tubuh
4: Cukup meningkat
(mis. Proses yang mengakibatkan isolasi sosial
penyakit,kehamilan,kelumpu - Monitor frekuensi peryataan kritik 5: Meningkat
han) terhadap diri sendiri
3. Perubahan fungsi kogmitif - Monitor apakah pasien bisa melihat
4. Ketidaksesuaian bagian tubuh yang berubah
budaya,keyakinan atau sistem
nilai Terapeutik
5. Transisi perkembangan - Diskusikan perubahan tubuh dan
fungsinya
- Diskusikan perbedaan penampilan
Gejala dan Tanda Mayor fisik terhadap harga diri
Subjektif : - Diskusikan perubahan akibat
1. Mengungkapkan pubertas, kehamilan dan penuaan
kecatatan/kehilangan bagian - Diskusikan kondisi stres yang
tubuh mempengaruhi citra tubuh (mis. luka,
Objektif : penyakit, pembedahan)
1. Kehilangan bagian tubuh - Diskusikan cara mengembangkan
2. Fungsi struktur tubuh harapan citra tubu secara realistis
berubah/hilang - Diskusikan persepsi pasien dan
keluarga tentang perubahan citra
Gejala dan Tanda Minor tubuh
Subjektif
1. Tidak mau Edukasi
mengunggkapkan - Jelaskan kepada keluarga tentang
kecatatan/kehilangan bagian perawatan peubahan citra tubuh
tubuh - Anjurkan menggungkapkan
2. Mengungkapkan perasaan gambaran diri terhadap citra tubuh
negatif terhadap perubahan - Anjurkan menggunakan alat bantu
tubuh (mis. Pakaian, wig, kosmetik)
3. Mengungkapkan - Anjurkan mengikuti kelompok
kekhawatiran pada pendukung (mis. kelompok sebaya)
penolakan/reaksi orang - Latih fungsi tubuh yang dimiliki
4. Mengungkapkan peubahan - Latih peningkatan penampilan diri
gaya hidup (mis. Berdandan)
- Latih pengungkapkan kemampuan
Objektif : diri kepada orang lain maupun
1. kelompok
Menyembunyikan/menunjuka
n bagian tubuh secara 2. promosi koping
berlebihan
2. Menghindari melihat dan Definisi :
atau/menyentuh bagian tubuh Meningkatkan upaya kognitif dan
3. Fokus berlebihab pada perilaku untuk menilai dan merespon
perubahan tubuh stresor dan/atau kemampuan sumber-
4. Respon nonverbap pada sumber yang ada.
perubahan dan presepsi tubuh
5. Fokus pada penampilan Tindakan
dan kekuatan masa lalu Observasi
6. Hubungan sosial berubah - Identifikasi kegiatan jangka pendek
dan panjang sesuai tujuan
- Identifikasi kemampuan yang
dimiliki
- Identifikasi sumber daya yang
tersedia untuk memenuhi tujuan
- Identifikasi pemahaman proses
penyakit
- Identifikasi dampak situasi terhadap
peran dan hubungan
- Identifikasi metode penyelesaian
masalah
- Identifikasi kebutuhan dan
keinginan terhadap dukungan sosial
Terapeutik
- Diskusikan perubahan peran yang
alami
- Gunakan pendekatan yang tenang
dan meyakinkan
- Diskusikan alasan mengkritik diri
sendiri
- Diskusikan untuk mengklarifikasi
kesalahpahaman dan mengevaluasi
perilaku sendiri
- Diskusikan konsekuensi tidak
menggunakan rasa bersalah dan rasa
malu
- Diskusikan risiko yang
menimbulkan bahaya pada diri sendiri
- Fasilitasi dalam memperoleh
informasi yang dibutuhkan
- Berikan pilihan realistis mengenai
aspek-aspek tertentu dalam perawatan
- Motivasi untuk menentukan harapan
yang realistis
- Tinjau kembali kemampuan dalam
pengambilan keputusan
- Hindari mengambil keputusan saat
pasien berada di bawah tekanan
- Motivasi terlibat dalam kegiatan
sosial
- Motivasi mengidentifikasi sistem
pendukung yang tersedia
- Dampingi saat berduka (mis.
penyakit kronis, kecacatan)
- Perkenalkan dengan orang atau
kelompok yang berhasil mengalami
pengalaman sama
- Dukung penggunaan mekanisme
pertahanan yang tepat
- Kurangi rangsangan yang
mengancam

Edukasi
- Anjuran menjalin hubungan yang
memiliki kepentingan dan tujuan
sama
- Anjurkan penggunaan sumber
spiritual, jika perlu
- Anjurkan mengungkapkan perasaan
dan persepsi
- Anjurkan keluarga terlibat
- Anjurkan membuat tujuan yang
lebih spesifik
- Ajarkan cara memecahkan masalah
secara kontruktif
- Latih penggunaan teknis relaksasi
- Latih keterampilan sosial, sesuai
kebutuhan
- Latih mengembangkan penilaian
obyektif

3. Dukungan penampilan peran

Definisi :
Memfasilitasi dan keluarga untuk
memperbaiki hubungan dengan
mengklarifikasi dan memenuhi
perilaku peran tertentu.

Tindakan
Observasi
- Identifikasi berbagai peran dan
periode transisi sesuai tingkat
perkembangan
- Identifikasi peran yang ada dalam
keluarga
- Identifikasi adanya peran yang tidak
terpengaruhi

Terapeutik
- Fasilitasi adaptasi peran keluarga
terhadap perubahan peran yang tidak
diinginkan
- Fasilitasi bermain peran dalam
mengantisipasi reaksi orang lain
terhadap perilaku
- Fasilitasi diskusi perubahan peran
anak terhadap bayi baru lahir, jika
perlu
- Fasilitasi diskusi tentang adaptasi
peran orang tua, jika perlu
- Fasilitasi diskusi tentang adaptasi
peran saat anak meninggalkan rumah,
jika perlu
- Fasilitasi diskusi harapan dengan
keluarga dalam peran timbal balik

Edukasi
- Diskusikan perilaku yang
dibutuhkan untuk pengembangan
peran
- Diskusikan perubahan peran yang
diperlukan akibat penyakit atau
ketidakmampuan
- Diskusikan perubahan peran dalam
menerima ketergantungan orang tua
- Diskusikan strategi positif untuk
mengelola perubahan peran
- Ajarkan perilaku baru yang
dibutuhkan oleh pasien/orang tua
untuk memenuhi peran

Kolaborasi
- Rujuk dalam kelompok untuk
mempelajari peran baru

4. Edukasi perawatan diri

Definisi :
Mengajarkan pemenuhan kebutuhan
kesehatan dasar perawatan diri.

Tindakan
Observasi
- Identifikasi pengetahuan tentang
perawatan diri
- Identifikasi kemampuan membaca,
status kognitif, psikologis, tingkat
kecemasan dan budaya
- Identifikasi masalah danhambatan
perawatan diri yang dialami
- Identifikasi metode pembelajaran
yang sesuai (mis. diskusi, tanya
jawab, penggunaan alat bantu audio
atau visual, lisan, tulisan)

Terapeutik
- Rencanakan strategi edukasi,
termasuk tujuan yang realistis
- Jadwalkan waktu dan intensitas
pembelajaran sesuai penyakit
- Sediakan lingkungan yang kondusif
pembelajaran optimal (mis. diruang
kelas atau ruang terapi yang kosong)
- Ciptakan edukasi interaktif untuk
memicu partisipasi aktif selama
edukasi
- Berikan penguatan positif terhadap
kemampuan yang didapat

Edukasi
- Ajarkan perawatan diri, praktik
perawatan diri, dan aktifitas
kehidupan sehari-hari
- Anjur kan mendemonstrasikan
praktik perawatan diri sesuai
kemampuan
- Anjurkan mengulang kembali
informasi edukasi tentang perawatan
mandiri
5 Ansietas. D.0080 Terapi Relaksasi Ansietas. D.0080
Kategori :Psikologis Setelah dilakukan tindakan
Subkategori :Integritas Ego Definisi :
keperawatan selama 3x24 jam
Menggunakan teknik peregangan
Definisi : Kondisi emosi dan untuk mengurangi tanda dan gejala maka nyeri teratasi
pengalaman sebjektif ketidaknyamanan seperti nyeri,
Ket:
individu terhadap objek yang ketegangan otot, atau kecemasan.
tidak jelas dan spesifik akibay 1: meningkat
antisipasi bahaya yang Tindakan
2: cukup meningkat
memungkinkan individu Observasi
melakukan tindakan untuk -identifikasih penurunan relaksasi 3: Sedang
menghadapi ancaman yang pernah efektif digunakan
4: Cukup meningkat
-identifikasih teknik relaksasi yang
Penyebab : pernah efektif digunakan 5: Meningkat
1. Krisis situasional -identifikasih kesediaan, kemampuan,
2. Kebutuhan tidak terpenuhi dan penggunaan teknik sebelumnya
3. Krisis maturasional -periksa ketegangan otot, frekuensi
4. Ancaman terhadap konsep nadi, tekanan darah, dan suhu
diri sebelum dan sesudah latihan
5. Ancaman terhadap -Monitor respons terhadap terapi
kematian relaksasi
6. Kekhawatiran mengalami
kegagalan Terapeutik
7. Disgungsi sistem keluarga -Ciptakan lingkungan tenang dan
8. Hubungan orang tua -anak tanpa gangguan dengan pencahayaan
tidak memuaskan dan suhu ruang nyaman, jika
9. Faktor keturunan memungkinkan
10. Penyalahgunaan zat -Berikan informasi tertulis tentang
11. Terpapar bahaya persiapan dan prosedur teknik
lingkungan relaksasi
12. Kurang terpapar -Gunakan pakaian longgar
informasi -Gunakan nada suara lembut dengan
irama lambat dan berirama
Gejala dan Tanda Mayor -Gunakan relaksasi sebagai strategi
Subjektif : penunjang dengan analgetik atau
1. Merasa binggung tindakan medis lain, jika sesuai
2. Merasa khawatir dengan
akibat dati kondisi yang di Edukasih
hadapi -Jelaskan tujuan, manfaat, batasan,
3. Sulit berkosentrasi dan jenis relaksasi yang tersedia (mis.
Objektif : Musik, meditasi, napas dalam,
1. Tampak gelisah relaksasi otot progresif)
2. Tampak tegang -jelaskan secara rinci relaksasi yang
3. Sulit tidur di pilih
-anjurkan mengambil posisi yang
Gejala dan Tanda Minor nyaman
Subjektif : -anjurkan rileks dan merasakan
1. Mengeluh pusing sensasi relaksasi
2. Anoreksia -anjurkan sering mengulangi atau
3.Palpitasi melatih teknik yg di pilih
4. Merasa tidak berdaya -Demonstrasikan dan latih teknik
relaksasi (mis. Napas dalam,
Objektif : peregangan, atau imajinasi terbimbing
1. Frekuensi nafas meningkat
2. Frekuensi nadi meningkat
3. Tekan darah meningkat Dukungan pengungkapan kebutuhan
4. Diagoresis
5. Tremor Definisi :
6. Muka tampak pucat Memudahkan mengungkapkan
7. Suara bergetar kebutuhan dan keinginan secara
8. Kontak mata buruk efektif
9. Sering berkemih
10. Berorientasi pada masa Tindakan
lalu Observasi
-periksa gangguan komunikasi verbal
(mis. Ketidakmampuan bicara,
kesulitan mengekspresikan pikiran
secara verbal)

Terapeutik
-Ciptakan lingkungan yang tenang
-Hindari berbicara keras
-Anjurkan pertanyaan dengan
jawaban singkat, dengan isyarat
anggukan kepala jika mengalami
kesulitan bicara
-jadwalkan waktu istirahat sebelum
waktu kunjungan dan sesi terapi
wicara
-Fasilitasih komunikasi dengan media
(mis.pensil Dan kertas, komputer,
kartu kata

Edukasi
-informasikan keluarga dan tenaga
kesehatan lain teknik berkomunikasi,
dan gunakan secara konsisten
-Anjurkan keluarga dan staf mengajak
bicara meskipun tidak mampu
berkomunikasi

Kolaborasi
-rujuk pada terapi wicara,jika perlu

Dukungan keyakinan
Definisi
Memfasilitasi integritas keyakinan ke
dalam rencana perawatan untuk
menunjang pemulihan kondisi
kesehatan

Tindakan
Observasi
-Identifikasih keyakinan, masalah,
dan tujuan perawatan
-identifikasih kesembuhan jangka
panjang sesuai kondisi pasien
-monitor kesehatan fisik dan mental
pasien

Terapeutik
-integritas keyakinan dalam rencana
perawatan sepanjang tidak
membahayakan/beresiko
keselamatan, sesuai kebutuhan
-Berikan harapan yang realistis sesuai
prognosis
-Fasilitasih pertemuan antara keluarga
dan tim kesehatan untuk membuat
keputusan
-Fasilitasih memberikan makna
terhadap kondisi kesehatan

Edukasi
-jelaskan bahaya atau risiko yang
terjadi akibat keyakinan negatif
-jelaskan alternatif yang berdampak
positif untuk memenuhi keyakinan
dan perawatan
-Berikan penjelasan yang relevan dan
mudah di pahami

Konseling

Definisi
Memberikan bimbingan untuk
meningkatkan atau mendukung
penanganan, pemeca masalah, dan
hubungan interpersonal

Tindakan
Observasi
-Identifikasih kemampuan dan beri
penguatan
-identifikasih perilaku keluarga yang
memengaruhi pasien

Terapeutik
-Bina hubungan terapeutik
berdasarkan rasa percaya dan
penghargaan
-Berikan empat, kehangatan, dan
kejujuran
-tetapkan tujuan dan lama hubungan
konseling
-Berikan privasi dan pertahanankan
kerahasiaan
-Berikan penguatan terhadap
keterampilan baru
-fasilitasih untuk mengidentifikasi
masalah

Edukasi
-Anjurkan mengekpresikan perasz
-Anjurkan membuat daftar alternatif
penyelesaian masalah
-Anjurkan pengembangan
keterampilan baru, jika perlu
-Anjurkan mengganti kebiasaan
maladaptif dengan adaptif
-Anjurkan untuk menunda
pengambilan keputusan saat stress

Implementasi dan evaluasi keperawatan


Hari/tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
Nyeri akut (D.0077) 1.Manajemen nyeri S: Pasien mengatakan
tidak merasakan nyeri
Definisi : O : Pasien sudah
Mengidentifikasi dan tidak nampak
mengelola pengalaman meringis
sensorik atau emosional yang A : Kondisi pasien
berkaitan dengan kerusakan terlihat lebih baik
jaringan atau fungsional
dari kondisi yang
dengan onset mendadak atau
lambat dan berintensitas sebelumnya.
ringan hingga berat dan P : Lanjutkan
konstan. intervensi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respons nyeri
nonferbal
- Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
- Identifikasi pengetahuan
dan keyakinan tentang nyeri
- Identifikasi pengaruh
budaya terhadap respon nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri
pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah
diberikan
- Monitor efek samping
pengunaan analgetik

Terapeutik
- Berikan tehnik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hipnosis, akupresur,
terapi musik, biofeedbeck,
terapi pijat, aromaterapi,
tehnik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi
bermain)
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis.
suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
- Fasilitasi istrahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan
nyeri

2. Aromaterapi S: Pasien mengatakan


sudah memahami
Definisi : pengetahuan relaksasi
Memberikan minyak esensial O : Pasien sudah
melalui inhalasi, pemijatan, merasa lebih baik
mandi uap, atau kompres A : Kondisi pasien
untuk meredakan nyeri, terlihat lebih baik
menurunkan tekanan darah,
dari kondisi yang
meningkatkan relaksasi dan
kenyamanan.
sebelumnya.
P : Lanjutkan
Tindakan intervensi
Observasi
- Identifikasi pilihan aroma
yang disukai dan tidak
disukai
- Identifikasi tingkat nyeri,
stress, kecemasan, dan alam
perasaan sebelum dan
sesudah aromaterapi
- Monitor ketidaknyamanan
sebelum dan setelah
pemberian (mis. mual,
pusing)
- Monitor masalah yang
terjadi saat pemberian
aromaterapi (mis. dermatitis
kontak, asma)
- Monitor tanda-tanda vital
sebelum dan sesudah
aromaterapi

Terapeutik
- Pilih minyak esensial yang
tepat sesuai dengan indikasi
- Lakukan uji kepekaan kulit
dengan uji tempel (patch test)
dengan laruta 2% pada
daerah lipatan lengan atau
lipatan belakang leher
- Berikan minyak esensial
dengan metode yang tepat
(mis. inhalasi, pemijatan,
mandi uap, atau kompres)

Edukasi
- Ajarkan cara menyimpan
minyak esensial dengan tepat
- Anjurkan menggunakan
minyak esensial secara
berfariasi
- Anjurkan menghindarkan
kemasan minyak esensial dari
jangkauan anak-anak

Kolaborasi
- Konsultasikan jenis dan
dosis minyak esensial yang
tepat dan aman S: Pasien mengatakan
sudah memahami efek
3. Edukasi efek samping samping obat
obat O : Pasien sudah
merasa lebih baik
Definisi : A : Kondisi pasien
Memberikan informasi untuk terlihat lebih baik
meminimalkan efek samping
dari agen farmakologis yang dari kondisi yang
diprogramkan. sebelumnya.
P : Lanjutkan
Tindakan intervensi
Observasi
- Identifikasi kemampuan
pasien dan keluarga
menerima informasi

Terapeutik
- Persiapkan materi dan
media edukasi
- Jadwalkan waktu yang tepat
untuk memberikan
pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan dengan pasien
dan keluarga
- Berikan kesempatan pasien
dan keluarga bertanya

Edukasi
- Jelaskan tujuan obat yang
diberikan
- Jelaskan idikasi dan kontra
indikasi obat yang akan di
konsumsi
- Jelaskan cara kerja obat
secara umur
- Jelaskan dosis, cara
pemakaian, waktu dan
lamanya pemberian obat
- Jelaskan tanda dan gejala
bila obat yang dikonsumsi
tidak cocok untuk pasien
- Jelaskan reaksi alergi yang
mungkin timbul saat atau
setelah obat dikonsumsi
- Anjurkan melihat tanggal
kadaluarsa obat yang akan di
konsumsi
- Anjurkan melihat kondisi
fisik obat sebelum
dikonsumsi
- Anjurkan untuk segera ke
fasilitas kesehatan terdekat
jika reaksi obat yang
dikonsumsi membahayakan
hidup pasien
- Ajarkan cara mengatasi
S: Pasien mengatakan
reaksi obat yang tidak
sudah memahami
diinginkan
teknis napas
4. Edukasih teknik napas O : Pasien sudah
merasa lebih baik
Definisi : A : Kondisi pasien
Mengajarkan tehnik terlihat lebih baik
pernafasan untuk
dari kondisi yang
meningkatkan relaksasi,
meredakan nyeri dan
sebelumnya.
ketidaknyamanan. P : Lanjutkan
intervensi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi

Terapeutik
- Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk
bertanya

Edukasi
- Jelaskan tujuan dan manfaat
tehnik nafas
- Jelaskan prosedur tehnik
nafas
- Anjurkan memposisikan
tubuh senyaman mungkin
(mis. duduk, baring)
- Anjurkan menutup mata
dan berkonsentrasi penuh
- Ajarkan melakukan
inspirasi dengan menghirup
udara melalui hidung secara
perlahan
- Ajarkan melakukan ekpirasi
dengan menghembuskan
udara mulut mencucu secara
perlahan
- Demonstrasikan menarik
nafas selama 4 detik,
menahan nafas selama 2
Nausea (D.0076) detik, dan menghembuskan
nafas selama 8 detik. S: Pasien mengatakan
sudah tidak mual
O : Pasien sudah
1. Manajemen mual merasa lebih baik
A : Kondisi pasien
Definisi : terlihat lebih baik
Mengidentifikasi dan dari kondisi yang
mengelola perasaan tdk enak sebelumnya.
pada bagian tenggorokan atau P : Lanjutkan
lambung yg dapat intervensi
menyebabkan muntah

Tindakan
Observasi
- Identifikasi pengalaman
mual
- Identifikasi isyarat
nonverbal ketidaknyamanan
(mis. bayi, anak-anak, dan
mereka yg tidak dapat
berkomunikasi secara efektif)
- Identifikasi dampak mual
terhadap kualitas hidup (mis.
Nasfu makan, aktifitas,
kinerja, tanggung jawab
peran, dan tidur)
- Identifikasi faktor penyebab
mual (mis. Pengobatan dan
prosedur)
- Identifikasi antiemetik
untuk mencegah mual
(kecuali mual pada
kehamilan)
- Monitor mual (mis.
Frekuensi, durasi, dan tingkat
keparahan
- Monitor asupannutrisi dan
kalori

Terapeutik
- Kendalikan faktor
lingkungan penyebab mual
(mis. Bau tak sedap, suara,
dan rangsangan visual yg
tidak menyenangkan)
- Kurangi atau hilangkan
keadaan penyebab mual (mis.
Kecemasan, ketakutan,
kelemahan)
- Berikan makanan dalam
jumlah kecil dan menarik
- Berikan makanan dingin,
cairan bening, tidak berbau
dan tidak berwarna, jika perlu

Edukasi
- Anjurkan istirahat dan
waktu tidur yang cukup
- Anjurkan sering
membersihkan mulut, kecuali
jika merangsang mual
- Anjurkan makanan tinggi
karbohidrat dan rendah lemak
- Ajarkan penggunaan teknik
nonfarmakologis untuk
mengatasi mual (mis.
bicfeedback, hipnosis,
relaksasi, terapi music,
akupresur)

Kolaborasi S: Pasien mengatakan


- Kolaborasi pemberian tidak merasakan mual
antiemetik, jika perlu O : Pasien sudah
merasa lebih baik
2.Manajemen muntah A : Kondisi pasien
terlihat lebih baik
Definisi : dari kondisi yang
Mengidentifikasi, mencegah
sebelumnya.
dan mengelola refleks
pengeluaran isi lambung P : Lanjutkan
intervensi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi karakteristik
muntah (mis. Warna,
konsistensi, adanya darah,
waktu, frekuensi dan durasi)
- Periksa volume muntah
- Identifikasi riwayat diet
(mis. Makanan yang disuka,
tidak disukai, dan budaya)
- Identifikasi faktor penyebab
muntah (mis. Pengobatan dan
prosedur)
- Identifikasi kerusakan
esofagus dan faring posterior
jika muntah terlalu lama
- Monitor efek manajemen
muntah secara menyeluruh
- Monitor keseimbangan
cairan dan elektrolit

Terapeutik
- Kontrol faktor lingkungan
penyebab muntah (mis. bau
tak sedap, suara, dan
stimulasi fisual yang tidak
menyenangkan)
- kurangi atau hilangkan
keadaan penyebab muntah
(mis. kecemasan, ketakutan)
- Atur posisi untuk mencegah
aspirasi
- Pertahankan kepatenan
jalan nafas
- Bersihkan mulut dan hidung
- Berikan dukungan fisik saat
muntah (mis. membantu
membungkuk atau
menundukan kepala)
- Berikan kenyamanan
selama muntah (mis.
kompres dingin didahi, atau
sediakan pakaian kering dan
bersih)
- Berikan cairan yang tidak
mengandung karbonasi
minimal 30 menit setelah
muntah

Edukasi
- Anjurkan membawa
kantong plastik untuk
menampung muntah
- Anjurkan memperbanyak
istirahat
- ajarkan pengunaan tehnik
nonfarmakologis untuk
mengelola muntah (mis.
biofeedbeck, hipnosis,
relaksasi, terapi musik,
akupresur) S: Pasien mengatakan
sudah memahami efek
Kolaborasi samping obat
- Kolaborasi pemberian O : Pasien sudah
antiemetik, jika perlu merasa lebih baik
A : Kondisi pasien
3. Edukasi efek samping terlihat lebih baik
obat dari kondisi yang
sebelumnya.
Definisi :
P : Lanjutkan
Memberikan informasi untuk
meminimalkan efek samping
intervensi
dari agen farmakologis yang
diprogramkan.

Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemampuan
pasien dan keluarga
menerima informasi

Terapeutik
- Persiapkan materi dan
media edukasi
- Jadwalkan waktu yang tepat
untuk memberikan
pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan dengan pasien
dan keluarga
- Berikan kesempatan pasien
dan keluarga bertanya

Edukasi
- Jelaskan tujuan obat yang
diberikan
- Jelaskan idikasi dan kontra
indikasi obat yang akan di
konsumsi
- Jelaskan cara kerja obat
secara umur
- Jelaskan dosis, cara
pemakaian, waktu dan
lamanya pemberian obat
- Jelaskan tanda dan gejala
bila obat yang dikonsumsi
tidak cocok untuk pasien
- Jelaskan reaksi alergi yang
mungkin timbul saat atau
setelah obat dikonsumsi
- Anjurkan melihat tanggal
kadaluarsa obat yang akan di
konsumsi
- Anjurkan melihat kondisi
fisik obat sebelum
dikonsumsi
- Anjurkan untuk segera ke
fasilitas kesehatan terdekat S: Pasien mengatakan
jika reaksi obat yang sudah memahami
dikonsumsi membahayakan perawatan kehamilan
hidup pasien O : Pasien sudah
- Ajarkan cara mengatasi merasa lebih baik
reaksi obat yang tidak A : Kondisi pasien
diinginkan terlihat lebih baik
dari kondisi yang
4. Edukasi perawatan
sebelumnya.
kehamilan
P : Lanjutkan
Definisi : intervensi
Memberikan informasi dalam
mengoptimalkan kemampuan
beradaptasi secara fisik dan
psikologis selama periode
kehamilan.

Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi
- Identifikasi pengetahuan
tentang perawatan masa
kehamilan

Terapeutik
- Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk
bertanya

Edukasi
- Jelaskan perubahan fisik
dan psikologis masa
kehamilan
- Jelaskan perkembangan
janin
- Jelaskan ketidaknyamanan
selama kehamilan
- Jelaskan kebutuhan nutrisi
kehamilan
Defisit Pengetahuan - Jelaskan seksualitas masa S: Pasien mengatakan
(D.0111) kehamilan sudah memahami
- Jelaskan kebutuhan aktifitas pengetahuan edukasih
dan istirahat kesehatan
O : Pasien sudah
merasa lebih baik
1. Edukasi kesehatan A : Kondisi pasien
terlihat lebih baik
Definisi :
dari kondisi yang
Mengajarkan faktor risiko
penyakit dan perilaku hidup
sebelumnya.
bersih serta sehat P : Lanjutkan
intervensi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi
- Identifikasi faktor- faktor
yang dapat meningkatkan dan
menurunkan motifasi
perilaku hidup bersih dan
sehat

Terapeutik
- Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
- Beriakan kesempatan untuk
bertanya

Edukasi
- Jelaskan faktor risiko yang S: Pasien mengatakan
dapat mempengaruhi sudah memahami
kesehatan pengetahuan masalah
- Ajarkan perilaku bersih dan kesehatan
sehat O : Pasien sudah
- Ajarkan strategi yang dapat merasa lebih baik
digunakan untuk A : Kondisi pasien
meningkatkan perilaku hidup terlihat lebih baik
bersih dan sehat
dari kondisi yang
2.Bimbingan sistem
sebelumnya.
kesehatan P : Lanjutkan
intervensi
Definisi :
Mengidentifikasi dan
mengembangkan kemampuan
untuk mengatasi masalah
kesehatan

Tindakan
Observasi
- Identifikasi masalah
kesehatan individu, keluarga
dan masyarakat
- Identifikasi inisiatif
individu, keluarga dan
masyarakat

Terapeutik
- Fasilitasi pemenuhan
kebutuhan kesehatan
- Fasilitasi pemenuhan
kebutuhan kesehatan mandiri
- Libatkan kolega/teman
untuk membimbing
pemenuhan kebutuhan
kesehatan
- Siapkan pasien untuk
mampu berkolaborasi dan
bekerja sama dalam
pemenuhan kebutuhan
kesehatan S: Pasien mengatakan
sudah memahami
Edukasi pengetahuan efek
- Bimbing untuk bertanggung samping obat
jawab mengidentifikasi dan O : Pasien sudah
mengembangkan kemampuan merasa lebih baik
memecahkan masalah A : Kondisi pasien
kesehatan secara mandiri terlihat lebih baik
dari kondisi yang
3. Edukasi efek samping
obat
sebelumnya.
P : Lanjutkan
Definisi : intervensi
Memberikan informasi untuk
meminimalkan efek samping
dari agen farmakologis yang
diprogramkan.

Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemampuan
pasien dan keluarga
menerima informasi

Terapeutik
- Persiapkan materi dan
media edukasi
- Jadwalkan waktu yang tepat
untuk memberikan
pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan dengan pasien
dan keluarga
- Berikan kesempatan pasien
dan keluarga bertanya

Edukasi
- Jelaskan tujuan obat yang
diberikan
- Jelaskan idikasi dan kontra
indikasi obat yang akan di
konsumsi
- Jelaskan cara kerja obat
secara umur
- Jelaskan dosis, cara
pemakaian, waktu dan
lamanya pemberian obat
- Jelaskan tanda dan gejala
bila obat yang dikonsumsi
tidak cocok untuk pasie
- Jelaskan reaksi alergi yang
mungkin timbul saat atau
setelah obat dikonsumsi
- Anjurkan melihat tanggal
kadaluarsa obat yang akan di
konsumsi
- Anjurkan melihat kondisi S: Pasien mengatakan
fisik obat sebelum sudah memahami
dikonsumsi pengetahuan relaksasi
- Anjurkan untuk segera ke nafas
fasilitas kesehatan terdekat O : Pasien sudah
jika reaksi obat yang merasa lebih baik
dikonsumsi membahayakan A : Kondisi pasien
hidup pasien terlihat lebih baik
- Ajarkan cara mengatasi
dari kondisi yang
reaksi obat yang tidak
diinginkan
sebelumnya.
P : Lanjutkan
3.Edukasih teknik Napas intervensi

Definisi :
Mengajarkan tehnik
pernafasan untuk
meningkatkan relaksasi,
meredakan nyeri dan
ketidaknyamanan.

Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi

Terapeutik
- Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk
bertanya

Edukasi
- Jelaskan tujuan dan manfaat
tehnik nafas
- Jelaskan prosedur tehnik
nafas
- Anjurkan memposisikan
tubuh senyaman mungkin
(mis. duduk, baring)
- Anjurkan menutup mata
dan berkonsentrasi penuh
- Ajarkan melakukan
inspirasi dengan menghirup
udara melalui hidung secara
perlahan S: Pasien mengatakan
- Ajarkan melakukan ekpirasi sudah memahami
dengan menghembuskan meningkatkan citra
udara mulut mencucu secara tubuh
perlahan O : Pasien sudah
Gangguan Citra Tubub - Demonstrasikan menarik merasa lebih baik
((D.0083) nafas selama 4 detik, A : Kondisi pasien
menahan nafas selama 2 terlihat lebih baik
detik, dan menghembuskan dari kondisi yang
nafas selama 8 detik.
sebelumnya.
P : Lanjutkan
1. promosi citra tubuh intervensi

Definisi :
Meningkatkan perbaikan
perubahan persepsi terhadap
fisik pasien.

Tindakan
Observasi
- Identifikasi harapan citra
tubuh berdasarkan tahap
perkembangan
- Identifikasi budaya, agama,
jenis kelamin, dan umur
terkait citra tubuh
- Identifikasi perubahan citra
tubuh yang mengakibatkan
isolasi sosial
- Monitor frekuensi peryataan
kritik terhadap diri sendiri
- Monitor apakah pasien bisa
melihat bagian tubuh yang
berubah

Terapeutik
- Diskusikan perubahan
tubuh dan fungsinya
- Diskusikan perbedaan
penampilan fisik terhadap
harga diri
- Diskusikan perubahan
akibat pubertas, kehamilan
dan penuaan
- Diskusikan kondisi stres
yang mempengaruhi citra
tubuh (mis. luka, penyakit,
pembedahan)
- Diskusikan cara
mengembangkan harapan
citra tubu secara realistis
- Diskusikan persepsi pasien
dan keluarga tentang
perubahan citra tubuh

Edukasi
- Jelaskan kepada keluarga
tentang perawatan peubahan
citra tubuh S: Pasien mengatakan
- Anjurkan menggungkapkan sudah mampu
gambaran diri terhadap citra mengontrol emosi
tubuh O : Pasien sudah
- Anjurkan menggunakan alat merasa lebih baik
bantu (mis. Pakaian, wig, A : Kondisi pasien
kosmetik) terlihat lebih baik
- Anjurkan mengikuti
dari kondisi yang
kelompok pendukung (mis.
kelompok sebaya)
sebelumnya.
- Latih fungsi tubuh yang P : Lanjutkan
dimiliki intervensi
- Latih peningkatan
penampilan diri (mis.
Berdandan)
- Latih pengungkapkan
kemampuan diri kepada
orang lain maupun kelompok

2. promosi koping

Definisi :
Meningkatkan upaya kognitif
dan perilaku untuk menilai
dan merespon stresor
dan/atau kemampuan
sumber-sumber yang ada.

Tindakan
Observasi
- Identifikasi kegiatan jangka
pendek dan panjang sesuai
tujuan
- Identifikasi kemampuan
yang dimiliki
- Identifikasi sumber daya
yang tersedia untuk
memenuhi tujuan
- Identifikasi pemahaman
proses penyakit
- Identifikasi dampak situasi
terhadap peran dan hubungan
- Identifikasi metode
penyelesaian masalah
- Identifikasi kebutuhan dan
keinginan terhadap dukungan
sosial

Terapeutik
- Diskusikan perubahan peran
yang alami
- Gunakan pendekatan yang
tenang dan meyakinkan
- Diskusikan alasan
mengkritik diri sendiri
- Diskusikan untuk
mengklarifikasi
kesalahpahaman dan
mengevaluasi perilaku
sendiri
- Diskusikan konsekuensi
tidak menggunakan rasa
bersalah dan rasa malu
- Diskusikan risiko yang
menimbulkan bahaya pada
diri sendiri
- Fasilitasi dalam
memperoleh informasi yang
dibutuhkan
- Berikan pilihan realistis
mengenai aspek-aspek
tertentu dalam perawatan
- Motivasi untuk menentukan
harapan yang realistis
- Tinjau kembali kemampuan
dalam pengambilan
keputusan
- Hindari mengambil
keputusan saat pasien berada
di bawah tekanan
- Motivasi terlibat dalam
kegiatan sosial
- Motivasi mengidentifikasi
sistem pendukung yang
tersedia
- Dampingi saat berduka
(mis. penyakit kronis,
S: Pasien mengatakan
kecacatan)
- Perkenalkan dengan orang sudah memahami
atau kelompok yang berhasil penampilan peran
mengalami pengalaman sama O : Pasien sudah
- Dukung penggunaan merasa lebih baik
mekanisme pertahanan yang A : Kondisi pasien
tepat terlihat lebih baik
- Kurangi rangsangan yang dari kondisi yang
mengancam
sebelumnya.
Edukasi P : Lanjutkan
- Anjuran menjalin hubungan intervensi
yang memiliki kepentingan
dan tujuan sama
- Anjurkan penggunaan
sumber spiritual, jika perlu
- Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
- Anjurkan keluarga terlibat
- Anjurkan membuat tujuan
yang lebih spesifik
- Ajarkan cara memecahkan
masalah secara kontruktif
- Latih penggunaan teknis
relaksasi
- Latih keterampilan sosial,
sesuai kebutuhan
- Latih mengembangkan
penilaian obyektif

3. Dukungan penampilan
peran

Definisi :
Memfasilitasi dan keluarga
untuk memperbaiki
hubungan dengan
mengklarifikasi dan
memenuhi perilaku peran
tertentu.

Tindakan
Observasi
- Identifikasi berbagai peran
dan periode transisi sesuai
tingkat perkembangan
- Identifikasi peran yang ada
dalam keluarga
- Identifikasi adanya peran
yang tidak terpengaruhi

Terapeutik
- Fasilitasi adaptasi peran
keluarga terhadap perubahan
peran yang tidak diinginkan
- Fasilitasi bermain peran
dalam mengantisipasi reaksi
orang lain terhadap perilaku
- Fasilitasi diskusi perubahan
peran anak terhadap bayi
baru lahir, jika perlu
- Fasilitasi diskusi tentang
adaptasi peran orang tua, jika S: Pasien mengatakan
perlu sudah memahami
- Fasilitasi diskusi tentang perawatan diri
adaptasi peran saat anak O : Pasien sudah
meninggalkan rumah, jika merasa lebih baik
perlu A : Kondisi pasien
- Fasilitasi diskusi harapan terlihat lebih baik
dengan keluarga dalam peran
dari kondisi yang
timbal balik
sebelumnya.
Edukasi P : Lanjutkan
- Diskusikan perilaku yang intervensi
dibutuhkan untuk
pengembangan peran
- Diskusikan perubahan peran
yang diperlukan akibat
penyakit atau
ketidakmampuan
- Diskusikan perubahan peran
dalam menerima
ketergantungan orang tua
- Diskusikan strategi positif
untuk mengelola perubahan
peran
- Ajarkan perilaku baru yang
dibutuhkan oleh pasien/orang
tua untuk memenuhi peran

Kolaborasi
- Rujuk dalam kelompok
untuk mempelajari peran
baru

4. Edukasi perawatan diri

Definisi :
Mengajarkan pemenuhan
kebutuhan kesehatan dasar
perawatan diri.

Tindakan
Observasi
- Identifikasi pengetahuan
tentang perawatan diri
- Identifikasi kemampuan
membaca, status kognitif,
psikologis, tingkat
kecemasan dan budaya
- Identifikasi masalah
danhambatan perawatan diri
yang dialami
- Identifikasi metode
pembelajaran yang sesuai
(mis. diskusi, tanya jawab,
penggunaan alat bantu audio
atau visual, lisan, tulisan)

Terapeutik
- Rencanakan strategi S: Pasien mengatakan
edukasi, termasuk tujuan sudah memahami terapi
yang realistis Relaksasi
- Jadwalkan waktu dan O : Pasien sudah
intensitas pembelajaran merasa lebih baik
sesuai penyakit A : Kondisi pasien
- Sediakan lingkungan yang terlihat lebih baik
kondusif pembelajaran dari kondisi yang
optimal (mis. diruang kelas
sebelumnya.
atau ruang terapi yang
kosong) P : Lanjutkan
- Ciptakan edukasi interaktif intervensi
untuk memicu partisipasi
aktif selama edukasi
- Berikan penguatan positif
terhadap kemampuan yang
didapat

Edukasi
Ansietas (D.0080) - Ajarkan perawatan diri,
praktik perawatan diri, dan
aktifitas kehidupan sehari-
hari
- Anjurkan
mendemonstrasikan praktik
perawatan diri sesuai
kemampuan
- Anjurkan mengulang
kembali informasi edukasi
tentang perawatan mandiri

Definisi :
Menggunakan teknik
peregangan untuk
mengurangi tanda dan gejala
ketidaknyamanan seperti
nyeri, ketegangan otot, atau
kecemasan.

Terapi Relaksasi
Tindakan
Observasi
-identifikasih penurunan
relaksasi yang pernah efektif
digunakan
-identifikasih teknik relaksasi
yang pernah efektif
digunakan
-identifikasih kesediaan,
kemampuan, dan penggunaan
teknik sebelumnya
-periksa ketegangan otot,
frekuensi nadi, tekanan
darah, dan suhu sebelum dan
sesudah latihan
-Monitor respons terhadap
terapi relaksasi

Terapeutik
-Ciptakan lingkungan tenang
dan tanpa gangguan dengan
pencahayaan dan suhu ruang
nyaman, jika memungkinkan
-Berikan informasi tertulis
tentang persiapan dan
prosedur teknik relaksasi
-Gunakan pakaian longgar
-Gunakan nada suara lembut
dengan irama lambat dan
berirama
-Gunakan relaksasi sebagai
strategi penunjang dengan
analgetik atau tindakan medis
lain, jika sesuai

Edukasih
-Jelaskan tujuan, manfaat,
batasan, dan jenis relaksasi
yang tersedia (mis. Musik,
meditasi, napas dalam,
relaksasi otot progresif)
-jelaskan secara rinci
relaksasi yang di pilih
-anjurkan mengambil posisi
yang nyaman
-anjurkan rileks dan
merasakan sensasi relaksasi
-anjurkan sering mengulangi
atau melatih teknik yg di
pilih
-Demonstrasikan dan latih
teknik relaksasi (mis. Napas
dalam, peregangan, atau
imajinasi terbimbing

Dukungan pengungkapan
kebutuhan
S: Pasien mengatakan
Definisi : sudah memahami terapi
Memudahkan Relaksasi
mengungkapkan kebutuhan
O : Pasien sudah
dan keinginan secara efektif
merasa lebih baik
Tindakan A : Kondisi pasien
Observasi terlihat lebih baik
-periksa gangguan dari kondisi yang
komunikasi verbal (mis. sebelumnya.
Ketidakmampuan bicara, P : Lanjutkan
kesulitan mengekspresikan intervensi
pikiran secara verbal)

Terapeutik
-Ciptakan lingkungan yang
tenang
-Hindari berbicara keras
-Anjurkan pertanyaan dengan
jawaban singkat, dengan
isyarat anggukan kepala jika
mengalami kesulitan bicara
-jadwalkan waktu istirahat
sebelum waktu kunjungan
dan sesi terapi wicara
-Fasilitasih komunikasi
dengan media (mis.pensil
Dan kertas, komputer, kartu
kata

Edukasi
-informasikan keluarga dan
tenaga kesehatan lain teknik
berkomunikasi, dan gunakan
secara konsisten
-Anjurkan keluarga dan staf
mengajak bicara meskipun
tidak mampu berkomunikasi

Kolaborasi
-rujuk pada terapi wicara,jika
perlu

Dukungan keyakinan

Definisi
Memfasilitasi integritas
keyakinan ke dalam rencana
perawatan untuk menunjang
pemulihan kondisi kesehatan

Tindakan
Observasi
-Identifikasih keyakinan,
masalah, dan tujuan
perawatan
-identifikasih kesembuhan
jangka panjang sesuai kondisi
pasien
-monitor kesehatan fisik dan
mental pasien

Terapeutik
-integritas keyakinan dalam
rencana perawatan sepanjang
tidak
membahayakan/beresiko
keselamatan, sesuai
kebutuhan
-Berikan harapan yang
realistis sesuai prognosis
-Fasilitasih pertemuan antara
keluarga dan tim kesehatan
untuk membuat keputusan
-Fasilitasih memberikan
makna terhadap kondisi
kesehatan

Edukasi
-jelaskan bahaya atau risiko
yang terjadi akibat keyakinan
negatif
-jelaskan alternatif yang
berdampak positif untuk
memenuhi keyakinan dan
perawatan
-Berikan penjelasan yang
relevan dan mudah di pahami

Konseling

Definisi
Memberikan bimbingan
untuk meningkatkan atau
mendukung penanganan,
pemeca masalah, dan
hubungan interpersonal

Tindakan
Observasi
-Identifikasih kemampuan
dan beri penguatan
-identifikasih perilaku
keluarga yang memengaruhi
pasien

Terapeutik
-Bina hubungan terapeutik
berdasarkan rasa percaya dan
penghargaan
-Berikan empat, kehangatan,
dan kejujuran
-tetapkan tujuan dan lama
hubungan konseling
-Berikan privasi dan
pertahanankan kerahasiaan
-Berikan penguatan terhadap
keterampilan baru
-fasilitasih untuk
mengidentifikasi masalah

Edukasi
-Anjurkan mengekpresikan
perasz
-Anjurkan membuat daftar
alternatif penyelesaian
masalah
-Anjurkan pengembangan
keterampilan baru, jika perlu
-Anjurkan mengganti
kebiasaan maladaptif dengan
adaptif
-Anjurkan untuk menunda
pengambilan keputusan saat
stress

Anda mungkin juga menyukai