Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

H DENGAN KDK
DIRUANG SHOFA RSI MUHAMMADIYAH KABUPATEN TEGAL

I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama / Nama Panggilan : An. H
2. Tempat tgl. Lahir/usia : Tegal, 15 juni 2019
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : Belum sekolah
6. Alamat : Bedug 29/06 pangkah
7. Tgl. Masuk : 23 februari 2021
8. Tgl. Pengkajian : 23 februari 2021
9. Diagnosa medik : KDK
B. Identitas Orang Tua
1. Ayah
a. Nama : Tn.T
b. Usia : 30 th
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan/sumber penghasilan : Petani
e. Agama : Islam
f. Alamat : Bedug 29/06 pangkah
2. Ibu
a. Nama : Ny. A
b. Usia : 22 th
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
e. Agama : Islam
f. Alamat : Bedug 29/06 pangkah

II. Riwayat Kesehatan


A. Keluhan Utama : Kejang
B. Riwayat Kesehatan Sekarang : Ibu anak mengatakan sebelum dibawa ke Rs anaknya kejang
7x, badan anak anget terutama daerah kepala, tangan dan kaki. Saat di ruangan anak sudah
kejang 4x dengan durasi kurang dari satu menit, saat kejang mata anak tidak meletot
melainkan mendelik keatas, akral teraba hangat, anak tampak lemas, menangis,
C. Riwayat Kesehatan Lalu (Khusus untuk anak usia 0 – 5 tahun)
1. Penyakit yang pernah diderita : ibu anak mengatakan selain kejang anaknya pernah sakit
batuk pilek tapi tidak sampai di rawat di rs. Selain itu an H juga pernah kejang dan di rawat
di rs pada saat usia 8 bulan dan suhu badan panas.
2. Apakah pernah dirawat di RS : pernah dengan keluhan kejang pada saat usia 8 bulan.
3. Apakah pernah dilakukan tindakan pembedahan : ibu anak mengatakan tidak pernah
4. Apakah pernah alergi : ibu anak mengatakan tidak ada alergi obat, makanan ataupun yang
lainnya
5. Apakah pernah trauma : ibu anak mengtakan tidak pernah.

1
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
III. Genogram

Ket : : Laki-laki : Pasien


: Perempuan

IV. Riwayat imunisasi : ( imunisasi lengkap )


Reaksi setelah
No Jenis Imunisasi Waktu Pemberian Frekuensi
pemberian
Pembengkakan kecil
1 BCG Ketika baru lahir 1 kali
diarea suntikan
I : Usia 2 bulan 1 bulan sekali
2 DPT (I, II, III) II : Usia 3 bulan mulai dari usia Demam
III : Usia 4 bulan bayi 2 bulan
Diberikan 4 kali
I : Usia 2 bulan
Polio (I, II, III, dengan frekuensi
3 II : Usia 3 bulan Demam
IV) 2 bulan pemberian
III : Usia 4 bulan
1 bulan sekali
4 Campak Usia 9 bulan 1 kali Demam
Merah di area
5 Hepatitis Ketika baru lahir 1 kali
suntikan

V. Riwayat Tumbuh Kembang


A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan : 8 kg
2. Tinggi badan : .75 .cm
3. Waktu tumbuh gigi : 8 bulan Gigi tanggal : tidak ada Jumlah gigi -
B. Perkembangan Tiap Tahap
Usia anak saat
1. Berguling : 4 bulan
2. Duduk : .belum bisa
3. Merangkak : belum bisa
4. Berdiri : dibantu
5. Berjalan : belum bisa
6. Senyum kepada orang lain pertama kali : 5 bulan
7. Bicara pertama kali : 5 bulan dengan menyebutkan : mama
8. Berpakaian tanpa bantuan : belum bisa

2
VI. Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI : ibu anak mengatakan an.H menggunakan asi eksklusif 6 bulan
B. Pemberian susu formula
1. Alasan pemberian : ibu anak mengatakan anaknya tidak menggunakan susu formula
karena batuk.
2. Jumlah pemberian : -
3. Cara pemberian : -

VII. Riwayat Psikososial


 Anak tinggal bersama : kedua orang tua dibedug
 Lingkungan berada di : bedug
 Rumah dekat dengan : tetangga, tempat : bermain -
 Kamar klien : ibu klien mengatakan An.H tidur dengan kedua orang tua
 Rumah ada tetangga : ibu anakn mengatakan rumahnya di lingkungan padat penduduk
 Hubungan antar anggota keluarga : ibu anak mengatakan rukun
 Pengasuh anak : ibu anak mengatakan an.h di asuh oleh ibu nya dan neneknya

VIII. Riwayat Spiritual


 Support sistem dalam keluarga : ibu anak mengatakan keluarga selalu mendukung kegiatanan
anak asal itu baik.
 Kegiatan keagamaan : ibu anak mengatakan anaknya selalu ikut jika ibunya ada kegiatan
dilingkungan.

IX. Pola kebiasaan sehari-hari


Ibu anak mengatakan anaknya seperti anak-anak apada umumnya yaitu bermain bersama tetangga,
ataupun keluarga
X. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : lemas
2. Kesadaran : composmentis
3. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : -
b. Denyut nadi : 120x / menit
c. Suhu : 37.6 oC
d. Pernapasan : 28 x / menit
e. SPO2 : 98%

4. Berat Badan : 8 kg
5. Tinggi Badan : 75 cm
6. Kepala
Inspeksi
Keadaan rambut & Hygiene kepala : bersih, tidak ada lesi
a. Warna rambut : hitam
b. Penyebaran : merata
c. Mudah rontok : tidak mudah rontok
d. Kebersihan rambut : bersih
Palpasi
Benjolan : ada / tidak ada : tidak ada benjolan
Nyeri tekan : ada / tidak ada : tidak ada nyeri tekan
Tekstur rambut : kasar / halus : halus

3
7. Muka
Inspeksi
a. Simetris / tidak : simetris
b. Bentuk wajah : bulat
c. Gerakan abnormal : tidak ada
d. Ekspresi wajah : datar, seringkali menangis.
Palpasi
Nyeri tekan / tidak : tidak ada
Data lain : -
8. Mata
Inspeksi
a. Pelpebra : Edema / tidak
Radang / tidak
b. Sclera : Icterus / tidak
c. Conjungtiva : Radang / tidak
Anemis / tidak
d. Pupil : - Isokor / anisokor
- Myosis / midriasis
- Refleks pupil terhadap cahaya :
e. Posisi mata
Simetris / tidak : simetris
f. Gerakan bola mata : gerakan bola mata sama
g. Penutupan kelopak mata : dapat menutup dengan baik
h. Keadaan bulu mata : tidak rontok
i. Keadaan visus : tidak ada gangguan
j. Penglihatan : - Kabur / tidak
- Diplopia / tidak
Palpasi
Tekanan bola mata : normal
Data lain :-
9. Hidung & Sinus
Inspeksi
a. Posisi hidung : simetris
b. Bentuk hidung : normal
c. Keadaan septum : normal
d. Secret / cairan : tidak ada
Data lain : -

10. Telinga
Inspeksi
a. Posisi telinga : simetris
b. Ukuran/bentuk telinga : sedang / normal
c. Aurikel : ada simetris
d. Lubang telinga : bersih
e. Pemakaian alat bantu : tidak ada
Palpasi
Nyeri tekan / tidak : tidak ada nyeri tekan
Pemeriksaan uji pendengaran
a. Rinne : normal
4
b. Weber : normal
c. Swabach : normal
Pemeriksaan vestibuler :
Data lain : -
11. Mulut
Inspeksi
a. Gigi
- Keadaan gigi : bersih
- Karang gigi / karies : tidak ada karies gigi
- Pemakaian gigi palsu : tidaka ada
b. Gusi
Merah / radang / tidak : tidak
c. Lidah
Kotor / tidak : bersih
d. Bibir
- Cianosis / pucat / tidak : pucat
- Basah / kering / pecah : kering
- Mulut berbau / tidak : tidak
- Kemampuan bicara : belum jelas saat bicara
Data lain :-
12. Tenggorokan
a. Warna mukosa : pucat
b. Nyeri tekan : tidak ada
c. Nyeri menelan : tidak ada
13. Leher
Inspeksi
Kelenjar thyroid : Membesar / tidak
Palpasi
a. Kelenjar tyroid : Teraba / tidak
b. Kaku kuduk / tidak : tidak
c. Kelenjar limfe : Membesar / tidak
Data lain :
14. Thorax dan pernapasan
a. Bentuk dada : simetris
b. Irama pernapasan : reguler
c. Pengembangan di waktu bernapas : simetris
d. Tipe pernapasan : reguler
Data lain
Palpasi
a. Vokal fremitus : simtris kanan kiri
b. Massa / nyeri : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi
a. Suara nafas : Vesikuler / Bronchial / Bronchovesikuler
b. Suara tambahan : Ronchi / Wheezing / Rales/ tidak ada
Perkusi
Redup / pekak / hypersonor / tympani : sonor
Data lain : -
15. Jantung
Palpasi
Ictus cordis : teraba
5
Perkusi
Pembesaran jantung : tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi
a. BJ I : bunyi “lup”
b. BJ II : bunyi “dup”
c. BJ III : -
d. Bunyi jantung tambahan : tidak ada bunyi tambahan
Data lain : -
16. Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit : tidak
b. Ada luka / tidak : tidak ada luka
Palpasi
a. Hepar : tidak ada pembesaran hepar
b. Lien : tidak ada kelainan
c. Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi
Peristaltik : 15x/menit
Perkusi
a. Tympani : terdengar tympani di kuadran kiri atas bawah
b. Redup : terdegar redup di kuadran kanan atas
Data lain : -
17. Genitalia dan Anus : tidak ada luka, tidak terpasang kateter
Ekstremitas
18. Ekstremitas atas
a. Motorik
- Pergerakan kanan / kiri : normal
- Pergerakan abnormal : tidak ada
- Kekuatan otot kanan / kiri : normal
- Tonus oto kanan / kiri : normal
- Koordinasi gerak : normal
b. Refleks
- Biceps kanan / kiri : anak memberikan respon berupa fleksi
- Triceps kanan / kiri : anak memberikan respon berupa gerakan ekstensi
c. Sensori
- Nyeri : tidak ada nyeri
- Rangsang suhu : normal
- Rasa raba : normal
Ekstremitas bawah
a. Motorik
- Gaya berjalan : belum bisa berjalan
- Kekuatan kanan / kiri : lemah
- Tonus otot kanan / kiri : lemah
b. Refleks
- KPR kanan / kiri : normal
- APR kanan / kiri : normal
- Babinsky kanan / kiri : normal

c. Sensori
6
- Nyeri : tidak ada nyeri
- Rangsang suhu : normal
- Rasa raba : normal
Data lain :-

XI. Test Diagnostik


Laboratorium tanggal 23-02-2021
Nilai Normal
No Pemeriksaan Hasil Interpretasi
(satuan)
1. Hemoglobin 12.0 – 15.5 10.8 g/dl
2 Leukosit 5,000 – 12,000 21500 10ˆ3/uL
3 Trombosit 150,000 – 340,000 496000 10ˆ3/uL
4 Eritrosit 4.00 – 5.20 3.84 10ˆ6/Ul
5 Hematokrit 33.0 42.0 29.0 %

XII. Terapi saat ini (ditulis dengan rinci)


RL 12 tpm
02 nasal 2lpm
Inj diazepam 2,5 mg jika kejang
Sanmol 3x1

DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. ANALISA DATA
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
DS : Hipertermia Penyakit (proses
- Ibu pasien mengatan badan anak infeksi)
anget terutama daerah kepala,
tangan dan kaki. Saat di ruangan
anak sudah kejang 4x dengan
durasi kurang dari satu menit
DO :
- Akral teraba hangat
- Kejang kurang dari 1 menit
- Suhu :37.6 oC
- RR : 28 x / menit
- Leukosit 21500 10ˆ3/uL

2 DS : Resiko reduksi aliran darah


- Ibu anak mengatakan sebelum Ketidakefektifan ke otak
dibawa ke Rs anaknya kejang 7x, perfusi jaringan
- Ibu pasien mengatakan anaknya cerebral
kejang kurang dari 1 menit dan
kejang berulang
DO :
- Kejang 4x di ruangan
- Pasien tampak lemas
- Menangis
- Nadi : 120x / menit
- RR : 28 x / menit

7
- SPO2 : 98%
- Suhu :37.6 oC

B. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Hipertemia berhubungan dengan penyakit (proses infeksi)
2. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan reduksi aliran darah
ke otak

PERENCANAAN
DIAGNOSA TUJUAN DAN
NO RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1 Hipertermia Setelah dilakukan tindakan Perawatan demam
berhubungan dengan keperawatan 3x24 jam 1. Monitoring suhu dan
penyakit (proses infeksi) pasien menunjukan suhu Ttv lainnya.
tubuh dalam batas normal 2. Berikan kompres
dengan Kritesia hasil : hangat
1. Termoregulasi 3. Berikan informasi
(080201) suhu tubuh dari mengenai pemberian
deviasi cukup besar menjadi cairan untuk
deviasi ringan mengurangi demam
4. Kolaborasikan dengan
dokter untuk terapi
selanjutnya

2 Resiko ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Pencegahan kejang


perfusi jaringan cerebral keperawatan 3x24 jam 1. Monitor tanda-tanda
berhubungan dengan pasien menunjukan tidak vital
reduksi aliran darah ke ada gangguan pada jaringan 2. Berikan terapi
otak cerebral dengan Kritesia oksigenasi
hasil : 3. Ajarkan keluarga
1. Status sirkulasi pertolongan pertama
(040137) saturasi saat terjadinya kejang
oksigen dalam batas 4. Kolaborasi dengan
normal dokter dalam
(040157) suhu tubuh pembrian obat anti
dalam batas normal kejang

IMPLEMENTASI
HARI /
TGL / NO. DX.KEP TINDAKAN TTD
RESPON
JAM
8
Selasa , 23 1 dan 2 - Memonitor tanda- Ds.
februari tanda vital - Ibu pasien
2021 - Memberikan terapi mengatakan “
Jam 12.30 oksigenasi badan dedenya
masinh anget
mba,
oksigennya di
plester lagi mba

Do :
- pasien
terpasang
oksigen nasal 2
lpm, pasien
tampak lemas
- suhu 37,9 0C
- SPO2 99%
- HR 118 x/menit
- Pasien
- Berkolaborasi
DS.
16.00 1 dan 2 dengan dokter
dalam pemberian - Ibu mengatakan
terapi (inj obat
“ obat apa mba
ceftri 2x400 mg)
yang di suntikan”
DO.
- Pasie menangis
saat di suntik
- Masuk melalui
iv ceftri 400 mg

Rabu , 24 1 - memberikan Ds.


februari informasi mengenai - Ibu
2021 pemberian cairan mengatakan “
Jam 12.30 untuk mengurangi dedenya jarang
demam mium air putih,
seringnya
minum asi tp
sedkit,
makanpun
sedikit”
DO. Pasien sedang
minum asi,pasien
menangis

DS.
9
14.30 1 dan 2 - memonitor tanda - Ibu pasien
vital megatakan
kepala, tangan
dan kaki anget
yg lainnya
adem , tadi baru
kejang lagi mba,
tp sebentar ga
ada 1 menit”
DO.
- S. 37,5 0C
- RR. 110
x/menit
- SPO2 99%
- Pasien
kejang

16.00 1 dan 2 - Berkolaborasi


dengan dokter DS.
dalam pemberian - Ibu mengatakan
terapi (inj obat ceftri “ dede kalau di
2x400 mg) kompres ga mau,
- Mengajarkan sukanya di
kompres hangat jika pegan”dan di
anak demam buang , obat
antibiotik lagi
mba, obata anti
kejangnya kapan
mba“
DO.
- Pasien tampak
lemas, ibu
ampu
mempraktikan
cara
mengompres
dan mampu
mengulangi
tahapan
megompres”

Kamis 25 1 dan 2 - Berkolaborasi DS.


februari dengan dokter - Ayah pasien
2021 dalam pemberian mengatakan
terapi (inj obat obat apa
09.00 ceftazidim 400 mba, obat
mg, pct 100 mg) kejangnya
ada mba,
biar ga kejag
terus”
10
DO.
- Anak sedang
tidur
- Masuk obat
ceftazidim
400 mg, dan
pct 100 mg
melalui iv)

10.00 1 dan 2 DS.


- Memonitor tanda - Ibu pasien
tanda vital mengatakan”
- Mengajarkan kapan dede
keluarga di miringkan
pertolongan setelah
pertama saat kejang,
terjadinya kejang badan agak
anget mba”
DO.
- Akral teraba
anget
- S. 37,2
- HR. 110
x/menit
- SPO2 98%

CATATAN PERKEMBANGAN
TGL / JAM NO. DP PERKEMBANGAN TTD
23 februari 2021 1
16.45 wib S:
- Ibu pasien mengatakan “ badan
dedenya masinh anget mba”
- Ibu mengatakan “ obat apa mba yang di
suntikan”

O:
- pasien tampak lemas
- suhu 37,9 0C
- SPO2 99%
- HR 118 x/menit
- Pasie menangis saat di suntik
- Masuk melalui iv ceftri 400 mg

A : masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

11
- Monitoring suhu dan Ttv lainnya.
- Berikan kompres hangat
- Berikan informasi mengenai pemberian
cairan untuk mengurangi demam
- Kolaborasikan dengan dokter untuk
terapi selanjutnya

2 S:
- Ibu pasien mengatakan “oksigennya di
plester lagi mba “
- Ibu mengatakan “ obat apa mba yang di
suntikan”
O :
- pasien terpasang oksigen nasal 2 lpm,
pasien
- Pasien menangis saat di suntik
- Masuk melalui iv ceftri 400 mg

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi
- Monitor tanda-tanda vital
- Berikan terapi oksigenasi
- Ajarkan keluarga pertolongan pertama
saat terjadinya kejang
- Kolaborasi dengan dokter dalam
pembrian obat anti kejang

24 februari 2021 1 S:
16.45 wib - Ibu mengatakan “ dedenya jarang mium
air putih, seringnya minum asi tp sedkit,
makanpun sedikit”
- Ibu pasien megatakan kepala, tangan dan
kaki anget yg lainnya adem
O:
- S. 37,5 0C
- RR. 110 x/menit
- SPO2 99%

A : Masalah belum teratasi

P : lanjutkan itervensi
- Monitoring suhu dan Ttv lainnya.
- Berikan kompres hangat
- Kolaborasikan dengan dokter untuk
terapi selanjutnya

2 S:
12
- Ibu mengatakan “ tadi baru kejang lagi
mba, tp sebentar ga ada 1 menit”
- Ibu ,mengatakan “obat antibiotik lagi mba,
obata anti kejangnya kapan mba“

O:
- S. 37,5 0C
- RR. 110 x/menit
- SPO2 99%
- Pasien tampak lemas,
- Pasien kejang

A : masalah belum tertasi


P : Lanjutkan intervensi
- Monitor tanda-tanda vital
- Berikan terapi oksigenasi
- Ajarkan keluarga pertolongan pertama
saat terjadinya kejang
- Kolaborasi dengan dokter dalam
pembrian obat anti kejang

Kamis 25 1 S:
februari 2021 - Ayah pasien mengatakan obat apa mba,
Jam11.30 obat kejangnya ada mba, biar ga kejang
terus”
O:
- Anak sedang tidur
- Masuk obat ceftazidim 400 mg, dan pct
100 mg melalui iv)
- Akral teraba anget
- S. 37,2
- HR. 110 x/menit
- SPO2 98%
A : Masalah tertasi sebagian
- Suhu turun
- SPO2 normal
P : Lanjutkan intervensi
- Monitoring suhu dan Ttv lainnya.
- Berikan kompres hangat
- Kolaborasikan dengan dokter untuk
terapi selanjutnya

2 S
- . Ayah pasien mengatakan obat apa
mba, obat kejangnya ada mba, biar ga
kejag terus”
- Ibu pasien mengatakan” kapan dede di
miringkan setelah kejang, badan agak
13
anget mba”

O.
- Anak sedang tidur
- Masuk obat ceftazidim 400 mg, dan pct
100 mg melalui iv)
- ”HR. 110 x/menit
- SPO2 98%

A. Masalah belum tertasi

P. Lanjutkan intervensi
- Monitor tanda-tanda vital
- Berikan terapi oksigenasi
- Kolaborasi dengan dokter dalam
pembrian obat anti kejang

14

Anda mungkin juga menyukai