Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN. R


DENGAN ASMA DI DESA PEGANDAN RT 002 RW 001
KEC. MARGOREJO KAB. PATI
Disusun Guna Memenuhi Tugas Profesi Ners Stase Komunitas

DISUSUN OLEH :
SITI SA’ADAH, S.Kep
72020040184

PROGRAM STUDI PPROFESI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. R DENGAN ASMA DI DESA
PEGANDAN RT 002 RW 001 KEC. MARGOREJO KAB. PATI

Disusun oleh:
SITI SA’ADAH, S.Kep
NIM : 72020040184

Disahkan pada

Hari :
Tanggal :

Mengetahui :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( ................................................... ) ( ....................................................)
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Tn. R DENGAN ASMA DI DESA
PEGANDAN RT 002 RW 001 KEC. MARGOREJO KAB. PATI

Pengkajian umum pada tanggal 06 Mei 2021


I. Data Umum
1. Nama kepala keluarga : Tn. R
2. Umur : 40 tahun
3. Alamat dan Telephon : Pegandan RT: 002 RW: 01, Margorejo, Pati
4. Pekerjaan Kepala Keluarga : Wiraswasta ( Perangkat Desa )
5. Pendidikan Kepala Keluarga : SD
6. Komposisi keluarga

Status Imunisasi
J Hub.dgn B
No Nama Umur Pddkn Ket.
K KK C Polio DPT Campak Hepatitis
G
1. Tn. R L KK 40 th SD - - - - - - - - - - - Asma
2. Ny. H P Istri 35 th SD - - - - - - - - - - - Sehat
3. An. N L Anak 14 th SD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Sehat
GENOGRAM

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Tinggal satu rumah
7. Tipe Keluarga : Keluarga Inti
8. Suku Bangsa : Jawa
9. Agama : Islam
10. Status sosial ekonomi keluarga : Tn .R bekerja sebagai wiraswasta
(Perangkat Desa), dan Istrinya Ny. H bekerja sebagai karyawan perusahaan.
Penghasilan yang didapat cukup untuk mencukupi kebutuhan keluarga sehari-
hari .
11. Aktivitas rekreasi keluarga : Keluarga Tn. R jarang meluangkan waktu
untuk berekreasi karena keterbatasan waktu dan kondisi sakit yang diderita Tn.
R. Keluarga Tn. R hanya memiliki sarana hiburan seperti televisi dan
Handphone.

II. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. A adalah dalam tahap keluarga dengan anak
sekolah, dimana tugas perkembangannya yaitu mensosialisasikan untuk
meningkatkan prestasi, mempertahankan hubungan perkawinan dan memenuhi
kebutuhan fisik anggota keluarga.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
Keluarga Tn. R tampak dapat memenuhi tugas perkembangan keluarganya,
terbukti keluarga Tn. R mensosialisasikan anakanya untuk meningkatkan
prestasi, Tn. R juga masih mempertahankan hubungan perkawinan dengan
istrinya dan Tn. R telah memenuhi kebutuhan fisik anggota keluarganya. Tn. R
ingin melihat anaknya tumbuh besar dan menikah.
3. Riwayat keluarga inti
a. Tn. R
Menurut penuturan Tn. R, Tn. R mempunyai penyakit asam yang sudah
lama. Asma tersebut kambuh apabila Tn. R kehujanan, cuaca dingin,
terkena udara yang kotor dan berdebu dan kelelahan. Tn. R mempunyai
kebiasaan merokok sewaktu muda dan berhenti sama terkena asma. Tn. R
rutin memeriksakan kesehatannya ke puskesmas bidan dan Rumah sakit
b. Ny. H
Menurut penuturan Tn. R, istrinya tidak mempunyai riwayat penyakit asma.
Ny. H belum pernah mengalami penyakit berat hanya flu biasa dan sakit
kepala yang dapat sembuh setelah meminum obat dari Puskesmas dan
beristirahat.
c. An. N
Menurut penuturan Tn. R, An. N tidak mempunyai riwayat penyakit asma. .
An. A belum pernah mengalami penyakit berat hanya flu biasa dan sakit
kepala yang dapat sembuh setelah meminum obat dari Puskesmas dan
beristirahat.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn. R sudah menderita asma sudah lama dan sering kontrol di Rumah sakit,
didalam keluarganya belum pernah ada yang menderita penyakit yang
memerlukan perawatan lebih lanjut seperti dirawat dirumah sakit. Jika
dikeluarganya ada yang sakit, dapat sembuh dengan meminum obat dari
Puskesmas dan beristirahat.

III. Data Lingkungan


1. Karakteristik rumah
Keluarga Tn. R tinggal disebuah rumah milik pribadi. Rumahnya terdiri dari 1
ruang tamu, 2 kamar tidur dan satu dapur yang menyatu dengan WC/ kamar
mandi. Dan Ruang Keluarga. Rumahnya terdiri dari dinding dan lantainya
keramik. Diluar rumah kondisinya relatif bersih karena tidak terdapat kandang
ternak dan tempat sampah yang dibersihkan 2 kali seminggu. Didalam rumah,
penyinaran matahari tidak masuk sehingga keadaan ruangan kurang terang.
Ventilasi rumahpun kurang dari 12% luas rumah dan pemanfaatan ventilasi /
jendela tidak dibuka/ ditutup. Sumber ventilasi dan penyinaran hanya berasal
dari jendela kecil didinding atas. Keadaan rumah kurang bersih dan tidak rapih.
Banyak debu dan jarang dibersihkan. Sumber air bersih keluarga berasal dari
PAM. Saluaran pembuangan air limbah (SPAL) keluarga tertutup lancar dan
langsung dialirkan ke selokan.
2. Denah Rumah
Berikut adalah gambar denah dari hasil pengkajian yang kami lakukan di rumah
Tn. R utara

Dapur Km/WC

Kamar Tidur
R. Keluarga
R. Makan

R. Tamu
Ruang Tamu R.Kamar
Keluarga
Tidur

3. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :


Lingkungan Tn. R merupakan daerah hunian yang terdiri dari keluarga-keluarga
dengan jenis pekerjaan yang beragam jenisnya. Lingkungan Tn. R dekat
lokasinya dengan tempat pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan RS.
Dilingkungan Tn. R masih ada kebiasaan gotong royong dan masyarakatnya
masih ramah tamah.
4. Mobilitas geografis keluarga
Anggota keluarga Tn. R tinggal dalam komunitas dan lingkungan rumah yang
sama selama kehidupan mereka (menetap).
5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.
Keluarga Tn. R cukup dikenal dikalangan masyarakat karena Tn. R sebagai
perangkat Desa, istri Tn. R selalu mengikuti acara pengajian yang diadakan
disetiap minggunya. Apabila ada anggota keluarganya yang sakit, selalu ada
orang yang menjenguknya baik itu tetangganya maupun sanak saudaranya.
6. Sistem pendukung keluarga
Jarak ruamah Tn. R dengan fasilitas Kesehatan cukup dekat. Jika ada anggota
yang sakit diperiksaakan segera ke puskesmas atau Ruamahsakit.

IV. Struktur Keluarga


1. Pola komunikasi keluarga
Pola hubungan komunikasi keluarga klien dengan anggota keluarga lain
termasuk tampak baik dan komunikatif. Dalam komunikasi sehari-hari Keluarga
Tn. R menggunakan bahasa Jawa.
2. Struktur kekuatan keluarga.
Struktur kekuatan keluarga terletak pada kepala keluarga yaitu Tn. R sendiri,
semua pekerjaan biasanya di kerjakan sendiri, kadang meminta bantuan pada
anggota keluarga lainnya.
3. Strukur peran (formal dan informal)
Tn. R merasa masih tetap sebagai kepala keluarga yang harus bertanggung
jawab terhadap kehidupan keluarganya, meskipun Istrinya berprofesi sebagai
ibu rumah tangga dan kadang suka membantu suaminya untuk mencari nafkah.
Anaknya dikatakan berperilaku yang wajar sesuai dengan usianya.
4. Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma yang berlau dikeluarga disesuaikan dengan nilai agama yang
dianut dan norma yang berlaku dilingkungannya. Melihat keadaan Tn. R yang
mempunyai riwayat penyakit asma, keluarga masih tetap percaya bahwa yang
diderita merupakan penyakit yang dapat diobati.

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Tn. R mengatakan dirinya sakit-sakitan sehingga tidak mampu mendidik
anaknya, tetapi sewaktu-waktu memberikan teguran apabila anak-anaknya telah
diperingatkan oleh ibunya tetap tidak mau. Sikap saling menghormati antar
anggota keluarga masih tetap diajarkan oleh keluarga.
2. Fungsi sosial
Keluarga selalu mengajarkan dan menekankan bagaimana berperilaku sesuai
dengan ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari dirumah dan
lingkungan tempat tinggalnya.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Ny. R mengatakan jika sakit berobat ke puskesmas, kadang periksa ke petugas
kesehatan terdekat, dan Tn. R rutin control ke Rumah Sakit.
4. Fungsi reproduksi
Keluarga mengatakan ingin punya anak lagi. Ny. H saat ini tidak mengikuti
program KB. Menurut penuturan Tn. R, meskipun sedang sakit kadang-kadang
masih berhubungan suamu isteri
5. Fungsi Ekonomi
Menurut pengakuan keluarga, penghasilannya cukup untuk memenuhi
kebutuhannya sehari-hari dan pengahsilannya selalu diamanfaatkan seefesien
mungkin.

VI. Stresdan Koping Keluarga


1. Stresor jangka pendek dan panjang
Penyakit asmanya sering kumat lagi sehingga membuat aktifitas Tn. R
terganggu, sedangkan Tn. R harus memenuhi dan membiayai keluarganya,
karena tidak bisa bekerja.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi
Keluarga merasa pasrah karena sedang mendapat cobaan dan Ny. H bekerja
lebih giat sehingga dapat membantu keluarga untuk kebutuhan sehari-harinya.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga menerima keadaan ini apa adanya dan selalu melibatkan saudar
lainnya untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi keluarga.
4. Strategi adaptasi disfungsional.
Strategi adaptasi disfungsional keluarga klien yaitu dengan mengajarkan
anaknya untuk bisa menyesuaikan diri dimanapun berada, dengan
mengutamakan perilaku sopan, santun, ramah, tamah dan selalu menghargai
antar sesama.

VII. Harapan Keluarga Terhadap Perawatan Berhubungan Dengan Masalah Yang


Dihadapi
Tn.R berharap supaya penyakitnya cepat sembuh dan tidak kumat-kumatan lagi
sehingga pekerjaannya tidak terganggu sehingga dirinya lebih giat lagi dalam
mencari nafkah untuk kebutuhan keluarganya./
VIII. Pemeriksaan Fisik (head to toe)

Px. Fisik Tn. R Ny. H An. N

Tek. Darah 100/60 mmHg 110/80 mmHg 110/80 mmHg


Nadi 86x/menit 80x/menit 80x/menit
Pernapasan 26x/menit 20x/menit 20x/menit
Berat Badan 70 kg 550 kg 30 kg
Tinggi Badan 168cm 155cm 130 cm
Kepala Bentuk mesochepale, Bentuk Bentuk mesochepale,
tidak terdapat lesi, mesochepale, tidak tidak terdapat lesi,
tidak terdapat odema, terdapat lesi, tidak tidak terdapat odema,
disribusi rambut terdapat odema, disribusi rambut
merata, rambut hitam, disribusi rambut merata, rambut hitam,
tidak terdapat nyeri merata, rambut tidak terdapat nyeri
tekan. hitam, tidak terdapat tekan.
nyeri tekan.
Mata Bentuk mata simetris, Bentuk mata Bentuk mata simetris,
tidak terdapat lesi, simetris, tidak tidak terdapat lesi,
Mengalami katark terdapat lesi, Mengalami katark
pada mata kanan Mengalami katark pada mata kanan
pada mata kanan
Hidung Bentuk simetris, tidak Bentuk simetris, Bentuk simetris, tidak
terdapat luka, tidak tidak terdapat luka, terdapat luka, tidak
terdapat polip. tidak terdapat polip. terdapat polip.
Mulut Tampak bersih, tidak Tampak bersih, tidak Tampak bersih, tidak
ada caries gigi, tidak ada caries gigi, tidak ada caries gigi, tidak
ada stomatitis. ada stomatitis. ada stomatitis.
Leher Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat
pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar
tiroid tiroid tiroid
Telinga Bentuk simetris antara Bentuk simetris Bentuk simetris antara
kanan dan kiri, tidak antara kanan dan kanan dan kiri, tidak
terdapat lesi, tidak kiri, tidak terdapat terdapat lesi, tidak
terdapat nyeri tekan, lesi, tidak terdapat terdapat nyeri tekan,
telinga tampak bersih, nyeri tekan, telinga telinga tampak bersih,
kemampuan tampak bersih, kemampuan
mendengar baik. kemampuan mendengar baik.
mendengar baik.
Thorak Paru-paru Paru-paru Paru-paru
I : bentuk simetris, I : bentuk simetris, I : bentuk simetris,
tidak terdapat lesi, tidak terdapat lesi, tidak terdapat lesi,
tidak terdapat odema. tidak terdapat tidak terdapat odema.
P : Tidak terdapat odema. P : Tidak terdapat
nyeri, pengembangan P : Tidak terdapat nyeri, pengembangan
dada kanan dan kiri nyeri, dada kanan dan kiri
simetris saat inspirasi pengembangan dada simetris saat inspirasi
mengembang saat kanan dan kiri mengembang saat
ekspirasi mengempis, simetris saat ekspirasi mengempis,
tactil fremitus getaran inspirasi tactil fremitus getaran
dada kanan& kiri sama mengembang saat dada kanan& kiri sama
P : Sonor ekspirasi P : Sonor
A : Whezzing mengempis, tactil A : Vesikuler
fremitus getaran
Jantung Jantung
dada kanan& kiri
I : Pergerakan I : Ictus cordis tampak
sama
interkosta tampak di intercosta ke-5.
P : Sonor
lebih cepat P : Tidak terdapat
A : Vesikuler
P : Tidak terdapat nyeri tekan.
Jantung
nyeri tekan. P : Redup
I : Ictus cordis
P : Redup A : Terdengar bunyi
tampak di intercosta
A : Terdengar bunyi S1 dan S2 tidak
ke-5.
S1 dan S2 tidak terdapat suara
terdapat suara P : Tidak terdapat tambahan S3.
nyeri tekan.
tambahan S3.
P : Redup
A : Terdengar bunyi
S1 dan S2 tidak
terdapat suara
tambahan S3.
Abdomen I : Bentuk simetris, I : Bentuk simetris, I : Bentuk simetris,
tidak terdapat lesi, tidak terdapat tidak terdapat lesi,
tidak ada asites. lesi, tidak ada tidak ada asites.
A : Bising usus asites. A : Bising usus
normal A : Bising usus normal
P : tidak ada nyeri normal P : tidak ada nyeri
tekan P : tidak ada nyeri tekan
P : Tympani tekan P : Tympani
P : Tympani
Ekstremitas Rentang gerak tidak Rentang gerak tidak Rentang gerak tidak
bebas, menggunakan bebas, menggunakan bebas, menggunakan
Kekuatan otot : Kekuatan otot : Kekuatan otot :
5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5

Kulit Sawo matang Sawo matang Sawo matang


Turgor kulit dan Elastis, CRT <2 detik Elastis, CRT <2 Elastis, CRT <2 detik
CRT
detik
Keluhan Sering sesak nafas - -

IX. Analisis Data


No Data Problem
1. Ds : Tn. R mengatakan sering Gangguan pemenuhan kebutuhan O2
merasa sesak nafas, batuk- dengan ketidakmampuan keluarga
batuk dan berkeringat pada untuk pasien dengan penyakit asma
malam hari
Do :

 Klien tampak batuk


 Pergerakan interkosta tampak
lebih cepat
 Tampak adanya pernafasan
cuping hidung
 Bunyi nafas wheezing
 RR : 26x/menit
2. Ds : - Resiko kambuhnya asma Tn. R
Do : sehubungan dengan ketidakmampuan
 Penyinaran matahari kurang keluarga menciptakan lingkungan
masuk rumah yang memenuhi syarat
 Ventilasi kurang terbuka kesehatan
 Rumah banyak debu
 Kebersihan rumah kurang

X. Skoring dan Prioritas Masalah


Problem 1: Gangguan pemenuhan kebutuhan O2 sehubungan dengan
ketidakmampuan keluarga untuk merawat pasien dengan penyakit asma
Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah 3/3 1 1 Aktual, karena Tn. R sudah terkena asma ±
1 tahun
2. Kemungkinan 2/2 2 2 Tn. R berobat rutin ke rumah sakit, sering
masalah untuk beroban ke bidan
diubah
3. Potensi masalah 3/1 1 3 Penting, karena menurut Tn. R jika sesak
untuk dicegah nafasnya dibiarkan maka Tn. R akan
meninggal

4. Menonjolnya 2/2 1 1 Masalah berat harus ditangani, karena Tn.


masalah R sadar jika asmanya kambuh ia harus
segera berobat.
Total : 7
Problem 2: Resiko kambuhnya asma Tn. R sehubungan dengan ketidakmampuan
keluarga menciptakan lingkungan rumah yang memenuhi syarat kesehatan

Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1. Sifat 2/3 1 2/3 Resiko, karena keluarga tidak tahu rumah
masalah(aktual) yang sehat unruk penderita asma
2. Kemungkinan 1/2 2 1 Hanya sebagian, karena mengubah
masalah untuk perilaku seseorang memerlukan waktu
diubah (Mudah) yang cukup lama
3. Potensi masalah 2/3 1 2/3 Cukup, karena ada kemungkinan keluarga
untuk dicegah menciptakan lingkungan rumah yang
memenuhi syarat kesehatan

4. Menonjolnya 0/2 1 0 Tidak dirasakan, keadaan rumah dianggap


masalah bukan suatu masalah.
Total : 2 1/3

XI. DIAGNOSIS KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


Prioritas Diagnosa Keperawatan Skore
Gangguan pemenuhan kebutuhan O2 sehubungan dengan
1. ketidakmampuan keluarga untuk merawat pasien dengan penyakit 7
asma
Resiko kambuhnya asma Tn. R sehubungan dengan ketidakmampuan
2 keluarga menciptakan lingkungan rumah yang memenuhi syarat 2 1/3
kesehatan
XII. INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA

NOC NIC
NO DATA DOMAIN DAN TTD
( NURSING OUTCOME ) (NURSING INTERVENTION
DIAGNOSIS CLASSIFICATION )
Ds : Tn. R mengatakan sering merasa Ketidakmampuan keluarga Setelah 1. Kaji pengetahuan keluarga
1. dilakukan intervensi
sesak nafas, batuk-batuk dan untuk merawat pasien dengan tentang masalah asma
keperawatan selama ± 1 x 60 menit
berkeringat pada malam hari penyakit asma 2. Berikan Penyuluhan
terhadap keluarga Tn. R ,
Do : Kesehatan tentang asma
diharapkan mampu mengenal
 Klien tampak batuk 3. Ajarkan cara Inhalasi
asma , kriteria hasil :
4. Ajarkan cara membuat dan
 Pergerakan interkosta tampak 1. Keluarga mampu
menyediakan tempat
lebih cepat menyebutkan pengertian
penampung sputum yang
 Tampak adanya pernafasan cuping penyakit asma, tanda dan gejala,
memenuhi syarat kesehatan
hidung penyebab dan pencegahan asma
5. Beri kesempatan klien untuk
 Bunyi nafas wheezing 2. Keluarga mampu
bertanya tentang hal yang
- RR : 26x/menit untuk memutuskan tindakan apa
klien tidak mengerti tentang
yang harus dilakukan jika terjadi
Asma
serangan
6. Evaluasi secara singkat
tentang topik yang
didiskusikan dengan klien.
7. Beri reinforment positive
kepada klien atas jawaban
yang tepat
Ds : - Resiko kambuhnya asma Tn. Setelah dilakukan penyuluhan 1. Berikan penyuluhan tentag
2.
Do : R sehubungan dengan selama ± 1 x 60 keluarga mampu ciri-ciri rumah sehat
 Penyinaran matahari kurang ketidakmampuan keluarga mengenal tentang lingkungan 2. Berikan penyuluhan tentang
masuk menciptakan lingkungan rumah yang memenuhi syarat manfaat rumah sehat
 Ventilasi kurang terbuka rumah yang memenuhi syarat kesehatan dengan kriteria,klien dan 3. Anjurkan keluarga untuk
 Rumah banyak debu kesehatan keluarga mampu : menciptakan lingkungan

 Kebersihan rumah kurang 1. Keluarga mampu menyebutkan rumah yang sehat


ciri rumah sehat
2. Keluarga mampu menyebutkan
manfaat rumah sehat

XIII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA


HARI/TANGGAL/ DIAGNOSA KEP.
NO. JAM KELUARGA IMPLEMENTASI RESPON HASIL TTD

Ketidakmampuan keluarga S : Klien dan keluarga mengatakan


1. 1. Mengkaji kemampuan keluarga klien
untuk merawat pasien penyakit asma di tandai dengan sesak
tentang masalah asma
dengan penyakit asma nafas
O : Klien dan keluarga sedikit
mengatahui tentang penyakit asma
S : Klien dan keluarga mengatakan
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang
mengerti dan bersedia di berikan
asma
pedidikan kesehatan
O: Klien dan keluarga mendengarkan
dengan baik dan antusias
S : Keluarga mengatakan akan
3. Mengajarkan Cara Inhalasi
melakukan cara inhalasi dirumah
O: kelyarga kooperatif
S : Keluarga klien mengatakan akan
4. Mengajarkan cara membuat dan
menyediakan tempat sputum
menyediakan tempat penampung sputum
O: Keluarga kooperatif
yang memenuhi syarat kesehatan
S : Klien dan keluarga sudah cukup
5. Memberikan kesempatan klien dan keluarga
paham dan tidak ada pertanyaan
bertanya tentang hal yang klien tidak
O : Klien dan keluarga kelihatan
mengerti tentang asma
kooperatif.
S : Klien memahami apa yang
6. Megevaluasi secara singkat tentang topik
disampaikan.
yang didiskusikan dengan keluarga
O : Klien mampu menjawab setiap
pertanyaan yang diajukan.
S : Klien mengatkan senang telah
7. Memberikan reinforment positive kepada
didatangi petugas kesehatan.
klien dan keluarga klien atas jawaban yang
O : Klien dan keluarga kelihatan
tepat
senang.
Resiko kambuhnya asma S : Klien mengatakan rumahnya
2. 1. Memberikan penyuluhan tentag ciri-ciri
Tn. R sehubungan dengan kurang bersih karena jarang
rumah sehat
ketidakmampuan keluarga membersihkan rumah
menciptakan lingkungan O : Rumah cukup kotor banyak debu
rumah yang memenuhi
syarat kesehatan
S : Klien dan keluarga mengatakan
2. Memberikan penyuluhan tentang manfaat
bersedia
rumah sehat
O: Klien dan keluarga kooperatif
mendengarkan
S: Keluarga mengatakan akan
3. Mengnjurkan keluarga untuk menciptakan
berusaha menciptkan lingkungan
lingkungan rumah yang sehat
rumah yang sehat dan bersih
O: Keluarga dan klien kooperatif
XIV. EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA
HARI/
NO
NO TANGGAL EVALUASI TTD
DIAGNOSA
JAM
1. 1 S : Klien mengatakan mengerti tentang
tentang penyakit asma
O : Klien dan keluarga kooperatif dan
bisa menjawab pertanyaan apa yang
telah di jelaskan
A : Masalah kurangnya pengetahuan
keluarga tentang penyakit asma
teratasi.
P : Pertahankan intervensi
2. 2 S : Klien dan keluarga mengatakan
mengerti ciri-ciri rumah sehat dan
manfaat rumah yang sehat.
O : klien dan keluarga mengerti dan
akan berusaha menciptakan lingkungan
yang bersih dan sehat
A : Masalah ketidak efektifan keluarga
dalam memberikan lingkungan yang
sehat dan besih teratasi
P : Pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai