Disusun oleh :
Nila Shaumayantika
G3A018030
1
MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. W DENGAN
DIAGNOSA KANKER PANKREAS DI RUANG
RAJAWALI 6A RSUP Dr. KARIADI SEMARANG
2
1 DS: Infitrasi Tumor Nyeri Kronis
- Pasien mentakan nyeri
pada bagian perutnya
P: nyeri saat beraktivitas
Q: nyeri dirasakan seperti
tusuk-tusuk
R:nyeri dirasakan dibagian
perut
S: 4
T: 2 menit, hilang timbul
DO:
- Tampak meringis kesakitan
dan memegangi area perut
pasien
- Kesadaran : composmentis
- TTV :
TD : 130/90 mmHg
HR : 78 x/m
RR : 18 x/m
S : 36,8oC
2 DS: Peningkatan Defisit Nutrisi
- Pasien mengatakan mual kebutuhan
- Pasien mengatakan nafsu metabolisme
makan menurun, makanan
tidak dihabiskan
DO :
- A:
TB : 155 cm
BB : 50 kg
IMT : 20,8 kg/m³
- B:
Hb : 7 gr/dL
Albumin : 2,8 g/dL
- C:
Anemia sedang, tampak
lemah, mukosa bibir
tampak kering
- D:
Diit peptamen
3. Intervensi
3
nyeri tanpa analgesik dalam)
(teknik relaksasi dan 4. Kolaborasi pemberian
distraksi) obat
4. Melaporkan nyeri
berkurang
2. Defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan 1. Memberikan informasi
b/d peningkatan asuhan keperawatan selama tentang pemenuhan
kebutuhan 3x24 jam, diharapkan kebutuhan nutrisi
metabolisme masalah defisit nutrisi 2. Monitor intake nutrisi\
teratasi dengan kriteria 3. Monitor mual muntah
hasil : 4. Monitor kadar albumin
2. Intake makanan dan dan Hb
cairan adekuat
3. kuran kebutuhan
nutrisi secara
biokimia dalam
rentang normal
(albumin > 3,5gr/dL
dan Hb 12gr/dL –
14gr/dL)
4. Implementasi
1. 1. 09.00 1. Memonitor S:
TTV O:
TD : 120/80 mmHg
HR : 82 x/menit
RR : 18x/menit
S : 36,5˚C
09.05 2. Melakukan S:
pengkajian P : nyeri saat beraktivitas
nyeri secara Q : nyeri seperti ditusuk-
komprehensif tusuk
R : nyeri pada bagian perut
S : Vas 2
T: nyeri hilang-timbul
O:-
09.10 3. Mengajarkan S:
teknik non- O:
farmakologi Pasien bisa melakukan teknik
(Relaksasi relaksasi nafas dalam
nafas dalam)
09.30 4. Melakukan S:
kolaborasi O:
pemberian obat Pasien diberikan ketorolac
30mg/8 jam, dexametason (1
amp premed IV)
5. Evaluasi
4
No Dx Evaluasi
1. S:
- Pasien mengatakan nyeri pada bagian perut.
P : nyeri saat beraktivitas
Q : nyeri seperti ditusuk -tusuk
R : nyeri pada bagian perut
S : Vas 2
T : nyeri hilang - timbul
O:
- KU: Cukup
- Kesadaran: CM
- Pasien tampak lemah
- TTV:
TD : 120/80 mmHg
HR : 82 x/menit
RR : 18x/menit
S : 36,5˚C
A:
- Masalah teratasi
P:
- Intervensi dihentikan
2. S:
- Pasien mengatakan perut terasa mual
- Pasien mengatakan nafsu makan menurun, makanan tidak
dihabiskan
O:
- A:
TB : 155 cm
BB : 50 kg
IMT : 20,8 kg/m³
- B:
Hb : 7 gr/dL
Albumin : 2,8 g/dL
- C:
Anemia sedang, pasien tampak lemah, mukosa bibir tampak
kering
- D:
diit peptamen
A:
- Masalah teratasi sebagian
O : lanjutkan intervensi
- Monitor intake nutrisi
- Monitor mual muntah
- Monitor kadar albumin dan Hb
5
gelang identitas, pasien dan keluarga lalu diantar oleh petugas kurir
ke ruang Rajawali 6A dengan menggunakan bed. Pasien dan
keluarga tiba di ruang Rajawali 6A dan diterima oleh perawat
penanggung jawab. Kondisi klien saat tiba di ruangan, klien
tampak lemah dengan kesadaran composmentis.
Sistem penerimaan pasien oleh petugas IGD kepada perawat
penanggung jawab disertai dengan menyertakan lembar formulir
transfer pindah antar ruang dimana dalam formulir tersebut
terdapat poin-poin seperti ruang rawat asal, disini pasien berasal
dari IGD, ruang rawat tujuan yaitu ruang Rajawali 6A kelas 3.
Berikut ini hasil pendokumentasian komunikasi SBAR oleh
perawat pada saat transfer pasien :
S:
Nama Ny. K, umur 18 tahun, DPJP yaitu dr. Endy, diagnosa
medis Ca Ovarii, masuk pada tanggal 24 April 2018. Pasien
mengatakan nyeri pada bagian perut.
B:
6
menunjukkan pada keluarga tata letak ruang rawat, letak kamar
mandi, menunjukkan ruangan perawat jika memiliki keperluan
untuk menemui perawat serta bagaimana cara untuk menghubungi
jika kondisi klien atau keluarga tidak memungkinkan ke nurse
station, menjelaskan mengenai keterangan gelang identitas, jam
besuk, pelayanan gizi, serta kapan waktu untuk berkonsultasi
dengan dokter.
Keluarga juga telah dijelaskan mengenai penggunaan bed
yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, pentingnya
pemasangan pengaman tempat tidur agar mengurangi terjadinya
risiko jatuh, kemudian keluarga diminta untuk menandatangi
lembar bukti bahwa klien sudah mendapatkan orientasi dari
perawat.
PPJP juga telah menjelaskan mengenai hak dan kewajiban
pasien dan keluarga serta tata tertib RSUP Dr. Kariadi.
0 : Tidak mampu
2 : Mandiri
0 : Tidak mampu
Berpakaian
1 1 1 1 : Dibantu
(dressing)
2 : Mandiri
7
teratur/perlu enema)
2 : Kontinensia (teratur)
0 : Inkontinensia (tidak
teratur/perlu enema)
2 : Kontinensia (teratur)
0 : Tidak mampu
3 : Mandiri
0 : Imobile
3 : Mandiri
2 : mandiri
0 : Tidak mampu
2 : mandiri
8
9-11 : Ketergantungan sedang
5-8 : Ketergantungan berat
0-4 : Ketergantungan total
Berdasarkan hasil pengkajian barthel index, Ny. W dari hari
pertama sampai ketiga didapatkan skor 12 yang termasuk dalam kategori
ketergantungan ringan. Untuk pasien rawat inap, menurut Douglas
(1984) standar waktu pelayanan pasien rawat inap dengan kebutuhan
perawatan ringan memerlukan waktu : 1-2 jam/24 jam. Sehingga jumlah
kebutuhan tenaga perawat yang dibutuhkan klien per shift-nya adalah:
9
Komunikasi efektif selalu digunakan oleh perawat ketika
berkomunikasi pada pasien atau keluarga, pada rekan sejawat
ataupun pada tenaga kesehatan lainnya. Komunikasi efektif
digunakan untuk mengurangi resiko kesalahpahaman yang mungkin
dapat terjadi sewaktu-waktu. Berikut adalah salah satu contoh
komunikasi efektif yang perawat lakukan pada saat operan jaga.
S :
- Nama Ny. K, umur 18 tahun, DPJP yaitu dr. Endy, diagnosa
- Lanjutkan Intervensi
1. Monitor TTV
2. Mengulangi teknik relaksasi nafas dalam
3. Monitor intake nutrisi
4. Monitor mual dan muntah
5. Monitor kadar Hb dan Albumin
c. Pengelolaan High Alert Medication (HAM)
Penggunaan obat yang dilakukan oleh perawat sudah
menggunakan prinsip 7 benar yaitu benar pasien, benar obat, benar
cara pemberian, benar dosis, benar waktu, benar dokumentasi dan
benar informasi yang diberikan. Selama dirawat di rumah sakit, Ny.
10
W mendapatkan obat-obatan yang diantaranya adalah ketorolac
30mg/8 jam, paracetamol 500mg, dexametason (1 amp premed IV),
metoclopramide 1 amp/12 jam.
d. Safety surgery
Pada Ny. W dilakukan tindakan berupa pungsi asites.
e. Pencegahan infeksi
Pengelolaan pencegahan infeksi bertujuan untuk menciptakan
lingkungan yang bersih aman dan nyaman sehingga dapat
meminimalkan atau mencegah terjadinya transmisi mikroorganisme
dari lingkungan ke pasien, petugas, pengunjung serta masyarakat
sekitar rumah sakit dan fasilitas kesehatan sehingga infeksi
nosokomial dan kecelakaan kerja dapat dicegah.
Prinsip pengelolaan pencegahan infeksi seperti cuci tangan dan
pemakaian APD (Alat Pelindung Diri) di ruangan sudah cukup baik,
hal ini terlihat pada setiap kali perawat melakukan tindakan
keperawatan yang kontak langsung dengan cairan pasien selalu
menggunakan handscoon, serta melakukan cuci tangan dengan
prinsip 5 moment dan 6 langkah cuci tangan dengan menggunakan
handscrub maupun menggunakan handwash dengan air yang
mengalir.
Selain itu, klien dan keluarga juga diberikan edukasi terkait
pengendalian penyebaran infeksi yaitu melalui pendkes 6 langkah
cuci tangan yang diberikan saat pertama kali orientasi di ruangan.
f. Pencegahan pasien jatuh
Pencegahan pasien jatuh dilakukan dengan mengidentifikasi
pasien dengan menggunakan the morse fall scale untuk mengukur
resiko jatuh pada klien. Berikut ini penilaian resiko jatuh pada Ny.W:
11
Penilaian Resiko Jatuh Skor Hasil
Riwayat jatuh : tidak Jatuh satu kali atau lebih dalam kurun 25 25
termasuk kecelakaan waktu 6 bulan
kerja atau
rekreasional
Dimensia 15 0
Kesimpulan Risiko
sedang
Keterangan:
12
- Bantu pasien saat transfer/ ambulasi Pasangkan pengaman
sisi tempat tidur
- Berikan orientasi ruangan sekitar kepada pasien/ penunggu
pasien
- Berikan penjelasan kepada pasien dan atau keluarga
tentang resiko jatuh pada pasien.
5. Kebutuhan Waktu Keperawatan Pasien
Jenis tindakan keperawatan
Hari/ Tindakan keperawatan
tanggal yang dilaksanakan Tidak
Langsung Kolaborasi
langsung
Mengajarkan tekhnik
relaksasi nafas dalam 5 menit
saat nyeri timbul
18
Februari Melakukan pemeriksaan
5 menit
2019 TTV
Total 50 menit
Mengevaluasi keluhan
5 menit
nyeri
19
Februari Menanyakan keluhan 5 menit
2019
Melakukan pemeriksaan
5 menit
TTV
Menganjurkan makan
5 menit
sedikit tapi sering
13
Melakukan operan jaga 5 menit
Total 55 menit
Melakukan pemeriksaan
5 menit
20 TTV
Februari
2019 Injeksi perhari 5 menit
Total 40 menit
14
Rekap waktu tindakan keperawatan yang dilakukan :
1 Pagi 50 menit
2 Siang 55 menit
3 malam 40 menit
6. Kebutuhan SDM
Jumlah Klasifikasi pasien
Pasien
Minimal
Total Harga
No. Tindakan Logistik Total Biaya
penggunaan Satuan
15
Hypafix 5cm x 1 9.729 9.729
1m
Memandikan 0 0
pasien/hari
Rp
Total Biaya
1.186.479
16
Total pembiayaan klien selama 3 hari di rawat di ruang Rajawali
6A adalah Rp 1.186.479
17
2) Environment (Lingkungan)
Perawat memastikan bahwa lingkungan tempat tinggal
pasien aman dan terdapat tempat pelayanan kesehatan, agar ketika
pasien membutuhkan pelayanan kesehatan dengan segera, pasien
bisa ke tempat pelayanan terdekat seperti puskesmas.
3) Treatment (pengobatan)
Perawat menjelaskan gambaran tindakan
medis/keperawatan yang akan diperoleh pasien ketika sudah
pulang nantinya, pasien harus kontrol dengan dokter penanggung
jawab pasien saat dirumah sakit.
4) Health Teaching (Pengajaran Kesehatan)
Sebelum pulang perawat menjelaskan dosis obat,
memotivasi untuk melakukan relaksasi nafas dalam jika nyeri
muncul dan menganjurkan makan sedikit tapi sering dalam
pemenuhan kebutuhan nutrisi.
5) Outpatient referral
Pasien sebaiknya mengenal pelayanan dari rumah sakit atau
agen komunitas lain yang dapat meningkatan perawatan yang
kontinu.
6) Diet
Untuk mempertahankan ataupun meningkatkan asupan
nutrisi pasien yaitu dengan diberikan diit peptamin.
d. Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan rencana pengajaran dan
referral. Seluruh pengajaran yang diberikan telah didokumentasikan
pada catatan perawat dan ringkasan pulang (Discharge summary).
e. Evaluasi
Evaluasi terhadap discharge planning penting dalam membuat
kerja proses discharge planning. Perencanaan dan penyerahan harus
diteliti dengan cermat untuk menjamin kualitas dan pelayanan yang
sesuai. Evaluasi selanjutnya akan dinilai oleh DPJP apakah pasien
sudah bisa pulang atau belum.
10. Survei Kepuasan Pasien
18
Kepuasan klien terhadap pelayanan di ruang Rajawali 6A dinilai
dari hasil kuisioner yang diberikan kepada pasien dan keluarga. Pasien
dan keluarga menyampaikan bahwa mereka merasa puas dengan
pelayanan yang diberikan oleh perawat di ruang Rajawali 4A. Berikut
merupakan hasil pengkajian tingkat kepuasan klien dan keluarga
menggunakan quisioner tingkat kepuasan :
19
Keterangan : pasien merasa puas dengan pelayanan perawatan
selama di rawat inap yang telah di berikan perawat di ruang Rajawali 6A
20
Komunikasi efektif antar tenaga medis dan keluarga yaitu untuk
pendampingan pasien sehingga mengurangi resiko lebih lanjut pada
pasien. Memberikan edukasi tentang penyakit yang di alami,
mengajarkan tekhnik relaksasi nafas dalam jika nyeri timbul dan
menganjurkan makan sedikit tapi sering dalam pemenuhan kebutuhan
nutrisi.
LAMPIRAN
21
h. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada Dokter
atau Dokter gigi lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di
dalam maupun di luar rumah Sakit.
i. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit dan data-data
medisnya.
j. Mendapat informasi yang meliputi diagnosa dan tata cara tindakan
medis, tujuan tindakan medis; alternatif tindakan, resiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan
yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
k. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
l. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
m. Menjalankan ibadah sesuai agama atau sesuai kepercayaan yang
dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
n. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di rumah sakit
o. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit
terhadap dirinya.
p. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama
dan kepercayaan yang dianutnya.
q. Mendapatkan perlindungan atas rahasia kedokteran
termaksudkerahasiaan rekam medis
r. Mendapatkan akses terhadap isi rekam medis
s. Memberikan persetujuan atau menolak menjadi bagian dalam suatu
penelitian kesehatan
t. Menggugat dana atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit
diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik
secara perdata atau pidata, dan
u. Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
22
kesehatan dan petugas lainnya yang bekerja di rumah sakit.
d. Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat
sesuaikemampuan dan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya
e. Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan
kesehatan yang dimilikinya.
f. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga
kesehatan di rumah sakit dan disetujui oleh pasien yang bersangkutan
setelahmendapatkanpenjelasan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan
g. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk
menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan
dan/atau tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh tenaga
kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau masalah
kesehatannya.
h. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
23
TATA TERTIB
Berikut tata tertib pasien, penunggu dan pengunjung rawat inap Rumah Sakit
Roemani Muhammadiyah Semarang:
24