Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANALISA SINTESA KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

PEMERIKSAAN JANTUNG MENGGUNAKAN EKG PADA PASIEN CHF


DI RUANG IGD RSUP KARIADI SEMARANG

Disusun Oleh :
Dita Rosita
G3A018085

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019
LAPORAN ANALISA SINTESA KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PEMERIKSAAN JANTUNG MENGGUNAKAN EKG PADA PASIEN CHF
DI RUANG IGD RSUP KARIADI SEMARANG

Nama Mahasiswa : Dita Rosita Tanggal : 06 November 2109


Nim : G3A018085 Tempat : IGD RSUP Kariadi

A. Identitas klien
Nama : Tn. U
Umur : 57 Tahun
Pekerjaan : Pegawai swasta
Status : Menikah
Alamat : Kembang jeruk RT 2/8 Tlogoari Kulon Semarang
No Register : C790812

B. Diagnosa Medis
CHF NYHA IV

C. Dasar pemikiran
Gagal jantung akan mengganggu kemampuan pengosongan ventrikel
yang efektif. Kontraktilitas ventrikel kiri yang menurun mengurangi curah
sekuncup, dan meningkatkan volume residu ventrikel. Dengan
meningkatnya EDV (volume akhir diastolik ventrikel), maka terjadi pula
peningkatan tekanan akhir diastolik ventrikel kiri (LVEDP). Derajat
peningkatan tekanan tergantung dari kelenturan ventrikel. Dengan
meningkatnya LVEDP, maka terjadi pula peningkatan tekanan atrium kiri
(LAP) karena atrium dan ventrikel berhubungan langsung selama diastol.
Peningkatan LAP diteruskan ke belakang kedalam anyaman vaskuler paru-
paru dan meningkatkan tekanan kapiler dan vena paru-paru. Jika tekanan
hidrostatik dari anyaman kapiler paru-paru melebihi tekanan onkotik
vaskuler, maka akan terjadi terjadi transudasi cairan kedalam intersisial.
Jika kecepatan transudasi cairan melebihi kecepatan drainase limfatik,
maka akan terjadi edema intersisial.

D. Analisa sinteasa

EKG

E. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Pemasangan EKG
Rasional : Pasien dengan gangguan perfusi jaringan kardiopulmoner harus
segera dilakukan tindakan EKG untuk mengetahui ada atau tidaknya
kelainan di jantung dan keseimbangan antara ventilasi sirkulasi darah,
Rekaman kompleks yang mencerminkan penyebaran keseluruhan aktivitas
di seluruh jantung sewaktu depolarisasi dan repolarisasi.

F. Diagnosa keperawatan
Penurunan curah jantung berhubungan dengan preload-afterload
G. Data fokus
Tn. U 57 tahun dibawa ke IGD dengan diagnose medis CHF. Pasien
mengeluh sesak nafas, tampak menggunakan otot bantu nafas, ektremitas
bawah tampak edema, RR 30x/menit, SpO2 93%.

H. Prinsip-prinsip tindakan keperawatan


Prinsip tindakan pemasangan EKG adalah bersih
1. Persiapakan alat
a. Mesin EKG dilengkapai dengan 3 kabel
- Kabel untuk listrik
- Kabel untuk ground (untuk bumi)
- Kabel untuk pasien (terdiri dari 10 kabel) : 4 kabel untuk
ektremitas dan 6 kabel untuk precordial
b. Plat elektrode yaitu:
Empat buah elektrode ektremitas
Enam buah elektrode isap
c. Kassa/ kapas alcohol
d. Jelly
e. Kertas EKG
f. Tissue

2. Prosedur kerja
a. Tahap preinteraksi
b. Tahap orientasi
c. Tahap kerja
 Jaga privacy
 Pasang elektroda pada tubuh klien dengan lebih dahulu
memberikan gel pada permukaan elektroda.
a. Kabel RA (merah) dipergelangan tangan kanan
b. Kabel LA (kuning) dipergelangan tanagan kiri
c. Kabel LL (hijau) dipergelangan kaki kiri
d. Kabel RL (hijau) dipergelangan kaki kanan
e. V1 di ruang interkosta 4 kanan tepi kanan sternum
f. V2 di ruang interkosta 4 kiri tepi kiri sternum
g. V3 di pertengahan V2 dan V4
h. V4 diperpotongan antara linea mediaklavikularis kiri dengan
ruang interkosta ke 5 kiri
i. V5 diperpotongan antara linea axilaris anterior kiri dengan
interkosta 5 kiri
j. V6 diperpotongan antara linea axilaris media kiri dengan
interkostalis 5 kiri
 Hidupkan mesin
 Setelah semua lead sudah terekam dalam kertas EKG, matikan
mesin EKG, tulis identitas pasien pada kertas grafik EKG.
 Lepaskan semua elektrode yang ada di tubuh klien
 Bersihkan badan klien dari sisa gel dengan tisu
 Rapihkan posisi klien

I. Tujuan tindakan
1. Mendeteksi kelainan irama jantung dan aktivitas listrik di jantung
2. Melihat seberapa baik katup jantung bekerja
3. Menilai tingkat keparahan penyakit arteri koroner yang dimiliki pasien
4. Menilai seberapa efektif rencana pengobatan jantung yang sudah
dilakukan
5. Mengevaluasi denyut jantung dan tekanan darah
6. Menentukan prognosis seseorang terkena serangan jantung atau
meninggal akibat penyakit jantung

J. Bahaya yang terjadi dari tindakan keperawatan


Pada dasarnya, elektrokardiogram adalah prosedur yang aman
untuk dilakukan. Tes kesehatan ini tidak menimbulkan risiko terkena
sengatan listrik selama tes karena elektroda yang dipasang pada tubuh
tidak akan memancarkannya. Elektroda ini merekam aktivitas listrik
jantung, sehingga efek samping dari elektrokardiogram pun dianggap
sangat kecil.
Kamu mungkin merasa sedikit tidak nyaman ketika elektroda
dilepas dari tubuh, terasa seperti perban yang dilepas. Pada kondisi yang
sangat jarang terjadi efek samping dari elektrokardiogram dalam kaitannya
dengan perekat elektroda menyebabkan kemerahan atau bahkan
pembengkakan pada bagian tubuh yang diletakkan.
Bisa dikatakan, prosedur pemeriksaan kesehatan jantung dengan
elektrokardiogram aman untuk dilakukan. Tidak ada efek samping dari
elektrokardiogram yang sering terjadi. Namun, kamu bisa menanyakan
langsung ke dokter jika tidak yakin akan melakukan tes kesehatan ini

K. Evaluasi
S : Pasien mengatakan sesak nafas
O:
 Hasil EKG: Sinus takhikardi
 Terpasang NRM 10L/menit
 TTV:
TD: 110/80 mmHg
Nadi: 95 x/ menit
RR: 30 x/menit
Suhu: 36,5°C
SpO2: 100% dengan O2 10 liter/menit.
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
 Monitor keadaan umum dan TTV

Anda mungkin juga menyukai