Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN


PALLIATIVE CARE : KANKER

Disusun Oleh :
Widya Putri Rachmawati (J210170001)
Deva Nurul Azizah (J210170024)
Totti Kurnia Sukmajaya (J210170030)
Abdullah Muhammad Alfarisi (J210170038)
Wiwik Suprihatin (J210170062)

Dosen Pengampu :
Dr. Fahrun Nur Rasyid, S.Kep., Ns., M.Kes.

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang mana pada waktu ini Allah telah
memberikan kesempatan dan kesehatan kepada kami. Tak lupa juga sholawat serta
salam selalu kami haturkan kepada junjungan kami, Muhammad SAW yang kami
nantikan syafa’atnya kelak.

Terimakasih kepada semua pihak sehingga kami dapat menyelesaikan


makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi
tugas Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif .

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah masih jauh dari kata
sempurna. Banyak kesalahan kata dan kalimat dalam penulisan makalah ini.
Untuk itu, kami mohon kritik dan saran dari pembaca supaya makalah ini menjadi
lebih baik. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Surakarta, 18 Desember 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................1

KATA PENGANTAR...............................................................................................2

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4

A. Latar belakang......................................................................................... 4

B. Rumusan masalah....................................................................................4

C. Tujuan...................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 5

A. Pengertian Pelayanan Paliatif Kanker..................................................... 5

B. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Kanker..............................................5

BAB III PENUTUP................................................................................................13

A. Kesimpulan............................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di Indonesia, sebagian besar penyakit kanker ditemukan pada stadium
lanjut, ditambah dengan ditemukannya kasus-kasus yang tidak mendapatkan
pengobatan kanker menyebabkan angka harapan hidup yang lebih pendek.
Pasien-pasien dengan kondisi tersebut mengalami penderitaan yang
memerlukan pendekatan terintegrasi berbagai disiplin agar pasien memiliki
kualitas hidup yang baik dan pada akhirnya meninggal secara bermartabat.
Integrasi perawatan paliatif ke dalam tata laksana kanker terpadu telah lama
dianjurkan oleh Badan Kesehatan Dunia, WHO, seiring dengan terus
meningkatnya jumlah pasien kanker dan angka kematian akibat kanker.
Penatalaksanaan kanker telah berkembang dengan pesat. Walaupun demikian,
angka kesembuhan dan angka harapan hidup pasien kanker belum seperti
yang diharapkan. Sebagian besar pasien kanker akhirnya akan meninggal
karena penyakitnya. Pada saat pengobatan kuratif belum mampu memberikan
kesembuhan yang diharapakan dan usaha preventif baik primer maupun
sekunder belum terlaksana dengan baik sehingga sebagian besar pasien
ditemukan dalam stadium lanjut, pelayanan paliatif sudah semestinya menjadi
satu-satunya layanan fragmatis dan jawaban yang manusiawi. Pelayanan
paliatif merupakan filosofi dan bentuk layanan kesehatan yang perlu terus
dikembangkan, sehingga penatalaksanaan pasien kanker menjadi efektif dan
efisien.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Asuhan keperawatan pada pasien kanker?
C. Tujuan
Untuk mengetahui asuhan keperawatan paliatif pada pasien kanker.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pelayanan Paliatif Kanker


Pada stadium lanjut, pasien dengan penyakit kronis tidak hanya
mengalami berbagai masalah fisik seperti nyeri, sesak nafas, penurunan berat
badan, gangguan aktivitas tetapi juga mengalami gangguan psikososial dan
spiritual yang mempengaruhi kualitas hidup pasien dan keluarganya. Maka
kebutuhan pasien pada stadium lanjut suatu penyakit tidak hanya pemenuhan/
pengobatan gejala fisik, namun juga pentingnya dukungan terhadap
kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual yang dilakukan dengan pendekatan
interdisiplin yang dikenal sebagai perawatan paliatif.
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki
kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang
berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa melalui
pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang tertib
serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan
spiritual.
Pelayanan paliatif pasien kanker adalah pelayanan terintegrasi oleh tim
paliatif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan memberikan dukungan
bagi keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan kondisi
pasien dengan mencegah dan mengurangi penderitaan melalui identifikasi
dini, penilaian yang seksama serta pengobatan nyeri dan masalah masalah
lain, baik masalah fisik, psikososial dan spiritual (WHO, 2002), dan
pelayanan masa duka cita bagi keluarga (WHO, 2005).
B. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Kanker
1. Pengkajian
Pengkajian mencakup data yang dikumpulkan melalui wawancara,
pengumpulan riwayat kesehatan, pengkajian fisik, pemeriksaan

5
laboratorium dan diagnostik, serta review catatan sebelumnya. Langkah-
langkah pengkajian yang sistemik adalah pengumpulan data, sumber data,
klasifikasi data, analisa data dan diagnosa keperawatan. Pengkajian
meliputi :
a. Pengumpulan data
Adalah bagian dari pengkajian keperawatan yang merupakan landasan
proses keperawatan. Kumpulan data adalah kumpulan informasi yang
bertujuan untuk mengenal masalah klien dalam memberikan asuhan
keperawatan .
b. Sumber data
Data dapat diperoleh melalui klien sendiri, keluarga, perawat lain dan
petugas kesehatan lain baik secara wawancara maupun observasi.
c. Data biografi /biodata meliputi identitas klien dan identitas
penanggung antara lain : nama, umur, jenis kelamin, agama,
pendidikan, pekerjaan dan alamat.
d. Riwayat keluhan utama meliputi : adanya benjolan yang menekan
payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras, bengkak,
nyeri.
e. Riwayat kesehatan masa lalu, apakah pasien pernah mengalami
penyakit yang sama sebelumnya. Apakah ada keluarga yang menderita
penyakit yang sama.
f. Pengkajian fisik meliputi keadaan umum, tingkah laku, BB dan
TB, Pengkajian head to toe
g. Pemeriksaan laboratorium : Pemeriksaan darah hemoglobin
biasanya menurun, leukosit meningkat, trombosit meningkat jika ada
penyebaran ureum dan kreatinin. Pemeriksaan urine, diperiksa apakah
ureum dan kreatinin meningkat.
h. Tes diagnostik yang biasa dilakukan pada penderita carsinoma
mammae adalah sinar X, ultrasonografi, xerora diagrafi, diaphanografi
dan pemeriksaan reseptor hormon.

6
i. Pengkajian pola kebiasaan hidup sehari-hari meliputi
nutrisi, eliminasi, istirahat dan tidur, personal hygiene, identifikasi
masalah psikologis, sosial dan spiritual.
j. Biologis
Gejala fisik yang ditunjukan antara lain perubahan pada penglihatan,
pendengaran, nutrisi, cairan, eliminasi, kulit, tanda-tanda vital,
mobilisasi, nyeri. Efek samping dari kemoterapi juga menimbulkan
mual, muntah, tidak nafsu makan, cepat lelah dsb. Nyeri juga bisa
didapat dari luka operasi.
k. Psiko
Perawat harus peka dan mengenali kecemasan yang terjadi pada pasien
terminal, harus bisa mengenali, ekspresi yang di tunjukan, apakah
sedih, depresi, atau marah. Gangguan psikologis juga muncul akibat
gejala fisik, progresifitas penyakit, kecacatan yang timbul, perubahan
bentuk tubuh, ketergantungan fisik, kegagalan pengobatan, biaya yang
harus dibayarkan, komunikasi yang buruk dengan tenaga kesehatan.
l. Sosio
m. Kultural
Penyakit kanker juga sering ditemui pada kelompok sosial ekonomi
yang rendah, berkaitan erat dengan kualitas dan kuantitas makanan
atau gizi yang dapat mempengaruhi imunitas tubuh, serta tingkat
personal hygiene.
n. Spiritual
Mengkaji bagaimana keyakinan klien akan proses kematian,
bagaimana sikap pasien menghadapi saat-saat terkahir. Apakah
semakin mendekatkan diri kepada tuhan ataukah semakin
memberontak akan keadaanya. Menganggap penyakit akibat hukuman,
menyalahkan diri sendiri, hidup tidak berguna dapat menjadi sumber
penderitaan.

7
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan adanya penekanan massa.
b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi.
c. Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh.
d. Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah.
e. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi.
f. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta
pengobatan penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informasi.
g. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan
intake tidak adekuat.
3. Perencanaan
a. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya
penekanan massa
Tujuan : Nyeri teratasi.
Kriteria Hasil :
– Klien mengatakan nyeri berkurang
– Nyeri tekan tidak ada
– Ekspresi wajah tenang
Intervensi :
1) Kaji karakteristik nyeri, skala nyeri, sifat nyeri, lokasi dan
penyebaran.
2) Beri posisi yang menyenangkan/nyaman.
3) Anjurkan teknik relaksasi napas dalam.
4) Ukur tanda-tanda vital.
5) Observasi reaksi non verbal klien
6) Gunakan tehnik komunikasi teraupetik untuk mengetahui
pengalaman nyeri klien
7) Kolaborasi dalam penatalaksanaan pemberian analgetik
b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi
lengan/bahu.
Tujuan : Klien dapat beraktivitas

8
Kriteria Hasil :
– Klien dapat beraktivitas sehari – hari.
– Peningkatan kekuatan bagi tubuh yang sakit.
Intervensi :
1) Latihan rentang gerak pasif sesegera mungkin.
2) Bantu dalam aktivitas perawatan diri sesuai keperluan.
3) Ajarkan pasien ambulasi dan berikan bantuan jika
diperlukan.
4) Berikan alat bantu jika pasien meminta bantuan.
5) Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas dan
latihan secara mandiri sesuai kemampuan.
c. Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh.
Tujuan : Kecemasan dapat berkurang.
Kriteria Hasil :
– Klien tampak tenang
– Mau berpartisipasi dalam program terapi
Intervensi :
1) Kaji tanda dan gangguan mengindentifikasi berat
ringannnya ansietas
2) Lakukan teknik mendengar aktif
3) Terangkan dan ajarkan strategi koping
4) Gunakan teknik relaksasi untuk menurunkan kecemasan
5) Bantu klien untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan
6) Kaji tingkat kecemasan dan reaksi fisik pada tingkat
kecemasan
7) Gunakan pendekatan dan sentuhan
8) Dorong klien untuk mengekspresikan perasaannya.
d. Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah
Tujuan : Klien dapat menerima keadaan dirinya.
Kriteria Hasil :
– Klien tidak malu dengan keadaan dirinya.

9
– Klien dapat menerima efek pembedahan.

Intervensi :
1) Diskusikan dengan klien atau orang terdekat respon klien
terhadap penyakitnya.
2) Tinjau ulang efek pembedahan
3) Monitor pernyataan klien mengenai harga diri.
4) Bantu klien untuk menemukan penerimaan diri.
5) Fasilitasi lingkungan dan kegiatan yang akan meningkatkan
harga diri.
6) Berikan penghargaan atau pujian terhadap klien atas
kemajuan klien.
7) Berikan dukungan emosi klien.
8) Anjurkan keluarga klien untuk selalu mendampingi klien.
e. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi.
Tujuan : Tidak terjadi infeksi.
Kriteria Hasil :
– Tidak ada tanda – tanda infeksi.
– Luka dapat sembuh dengan sempurna.
Intervensi :
1) Kaji adanya tanda-tanda infeksi.
2) Lakukan pencucian tangan sebelum dan sesudah prosedur
tindakan.
3) Lakukan prosedur invasif secara aseptik dan antiseptik.
4) Jaga personal hygine klien dengan baik
5) Kolaborasi dalam penatalaksanaan pemberian antibiotik.
f. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta
pengobatan penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informasi.
Tujuan : Klien mengerti tentang penyakitnya.
Kriteria Hasil :
– Klien tidak menanyakan tentang penyakitnya

10
– Klien dapat memahami tentang proses penyakitnya dan
pengobatannya
Intervensi :
1) Jelaskan tentang proses penyakit, prosedur pembedahan
dan harapan yang akan datang.
2) Diskusikan perlunya keseimbangan kesehatan, nutrisi,
makanan dan pemasukan cairan yang adekuat.
3) Anjurkan untuk banyak beristirahat dan membatasi aktifitas
yang berat.
4) Berikan informasi yang jelas dan akurat
5) Berikan pedoman antisipasi pada klien/orang terdekat
mengenai pengobatan kemungkinan efek samping
6) Dorong pemeriksaan diri sendiri secara teratur
g. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake yang tidak adekuat
Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria Hasil :
- Nafsu makan meningkat
- Klien tidak lemah
- Hb dalam batas normal (12 – 14 gr/dl)
Intervensi :
1) Kaji pola makan klien
2) Anjurkan klien untuk makan dalam porsi kecil tapi sering
3) Anjurkan klien untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi
4) Anjurkan untuk banyak makan sayuran yang berwarna
hijau.
5) Libatkan keluarga dalam pemenuhan nutrisi klien
6) Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemenuhan kebutuhan
nutrisi
4. Implementasi

11
Implementasi merupakan tahap keempat dari proses keperawatan dimana
rencana keperawatan dilaksanakan : melaksanakan intervensi/aktivitas
yang telah ditentukan, pada tahap ini perawat siap untuk melaksanakan
intervensi dan aktivitas yang telah dicatat dalam rencana perawatan klien.
Agar implementasi perencanaan dapat tepat waktu dan efektif, pertama-
tama harus mengidentifikasi prioritas perawatan klien, kemudian bila
perawatan telah dilaksanakan, memantau dan mencatat respons pasien
terhadap setiap intervensi dan mengkomunikasikan informasi ini kepada
penyedia perawatan kesehatan lainnya. Kemudian, dengan menggunakan
data, dapat mengevaluasi dan merevisi rencana perawatan dalam tahap
proses keperawatan berikutnya.
5. Evaluasi
Tahapan evaluasi menentukan kemajuan pasien terhadap pencapaian hasil
yang diinginkan dan respons pasien terhadap dan keefektifan intervensi
keperawatan kemudian mengganti rencana perawatan jika diperlukan.
Tahap akhir dari proses keperawatan perawat mengevaluasi kemampuan
pasien ke arah pencapaian hasil.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perawatan palliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki
kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang
berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa melalui
pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang tertib
serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan
spiritual.

13
DAFTAR PUSTAKA

Doenges. (2011). Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta: EGC.

Kementerian Kesehatan RI. (2013). Pedoman teknis pelayanan paliatif kanker.


Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan Jakarta.

Bulechek, Gloria M, Howard K. Butcher, Joanne M. Doctherman dan Cheryl M.


Wagner. (2016). Nursing Interventions Classificationn (NIC).
Singapore: Elsevier Singapore Pte Ltd.

Moorhead Sue, Marion Johnson, Meridean L. Maas dan Elizabeth Swason.


(2016). Nursing Outcome Classification (NOC). Singapore: Elsevier
Singapore Pte Ltd.

NANDA. (2015-2017). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi Edisi 10.


Jakarta: EGC.

14

Anda mungkin juga menyukai