Anda di halaman 1dari 7

RESUME

PENDOKUMENTASIAN KEBIDANAN
METODE PENDOMENTASIAN SOAPIE DAN SOAPIER

DISUSUN OLEH :

NAMA : Helsi Surasi

NIM : PO.71.24.3.19.050

KELAS : II.B

DOSEN PENGAMPU : Siti Fatimah,SST.,M.Bmd

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PRODI DIII KEBIDANAN MUARA ENIM
TAHUN AJARAN 2021/2022
1. Pengertian Dokumentasi

  Istilah dokumentasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu document, yang berarti satu atau
lembar kertas resmi (official)  dengan tulisan diatasnya. Dalam bahasa Indonesia, dokumen
berarti semua warkat asli atau catatan otentik yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti
dalam persoalan hukum. Dokumentasi adalah sekumpulan catatan, penyimpanan dan
desiminasi dari catatan informasi dalam sistem terintegrasi untuk penggunaan yang efisien
dan mudah diterima.

2.  Tujuan Dokumentasi
1. Sebagai sarana komunikasi
2. Sebagai sarana tanggung jawab dan tanggung gugat
3. Sebagai sarana informasi statistik
4. Sebagai sarana pendidikan
5. Sebagai sumber data penelitian
6. Sebagai jaminan kualitas pelayanan kesehatan
7. Sebagai sumber data perencanaan asuhan kebidanan berkelanjutan.

3. Metode Pendokumentasian
A.  Metode Soapie (Subjektif, Objektif, Assessment, Planning, Implementasi, Evaluasi)
 S : Subyektif
Catatan yang berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien, ekspresi
pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya dicatat sebagai kutipan langsung atau
ringkasan yang berhubungan dengan diagnosa (data subyektif). Pada orang yang bisu
dibagian data dibelakang S diberi tanda “Nol” atau “X”, sedangkan pada bayi atau
anak kecil data subyektif ini dapat diperoleh dari orang tua. Data subyektif ini dapat
digunakan untuk menguatkan diagnosa yang akan dibuat.Catatan ini menggambarkan
pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui anamnesa sebagai langkah I
Varney.
 O : Obyektif
Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan
diagnosa. Data phisiologi, hasil observasi yang jujur, informasi kajian teknologi (hasil
laboratorium, sinar X, rekaman CTG, USG, dll) dapat digolongkan kategori ini. Apa
yang diobservasi oleh bidan akan menjadi komponen penting dari diagnosa yang akan
ditegakkan. Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik
klien, hasil pemeriksaan laboratorium dan test diagnostic lainnya yang dirumuskan
dalam data focus untuk mendukung asuhan atau menegakkan diagnosa sebagai
langkah I Varney
 A : Assesment
Analisa atau assesmen pengkajian yaitu masalah atau diagnosa yang ditegakkan
berdasarkan data atau informasi subyektif dan obyektif yang dikumpulkan dan
disimpulkan. Karena keadaan pasien terus berubah dan selalu ada informasi baru baik
subyektif dan obyektif, dan sering diungkapkan secara terpisah-pisah, maka proses
pengkajian addalah sesuatu yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan
menjamin sesuatu perubahan baru cepat diketahui dan dapat diikuti sehingga dapat
diambil tindakan yang tepat. Catatan ini menggambarkan pendokumentasian hasil
analisa dan interpretasi data subyektif dan data obyektif dalam suatu identifikasi :
1. Diagnosa/masalah
2. Antisipasi diagnosa/masalaH
3. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi/kolaborasi dan
atau rujukan. Sebagai langkah II, III dan IV Varney.
 P : Plan/ Planning
Plan/planning/perencanaan yaitu membuat rencana tindakan saat itu atau yang
akan datang ini untuk mengusahakan mencapai kondisi pasien sebaik mungkin atau
menjaga/mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini termasuk kriteria tujuan
tertentu dari kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu tertentu,
tindakan yang diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan
dan atau proses persalinannya dan harus mendukung rencana dokter bila itu dalam
manajemen kolaborasi atau rujukan. Catatan ini menggambarkan pendokumentasian
tindakan (Implentasi) dan evaluasi perencanaan berdasarkan assessment, sebagai
langkah V Varney. Perencanaan ini meliputi :
1. Rencana konsultasi
2. Rencana tes diagnostic/laboratorium
3. Rencana rujukan (bila diperlukan)
4. Rencana pemberian pendidikan kesehatan/konseling
5. Rencana follow up/tindak lanjut.
 I : Intervensi/implementasi
Catatan ini merupakan pelaksanaan rencana tindakan untuk mengatasi masalah,
keluhan atau mencapai tujuan pasien (persalinan). Tindakan ini harus disetujui oleh
pasien kecuali bila tidak dilaksanakan akan membahayakan keselamatan pasien. Oleh
karena itu, pilihan pasien harus sebanyak mungkin menjadi bagian dari proses ini.
Apabila kondisi pasien berubah, intervensi mungkin juga harus berubah atau
disesuaikan. Catatan ini sebagai langkah VI Varney.

 E : Evaluasi
Catatan ini merupakan tafsiran/ penilaian dari efek tentang tindakan yang telah
diambil yaitu penting untuk menilai keefektifan asuhan yang diberikan. Analisa dari
hasil yang dicapai menjadi fokus dari penilaian ketepatan tindakan. Kalau kriteria
tujuan tidak tercapai, proses evaluasi dapat menjaddi dasar untuk mengembangkan
tindakan alternatif sehingga dapat mencapai tujuan. Catatan ini sebagai langkah VII
Varney.

B. SOAPIER

 S : Data Subjektif

Catatan ini berhubungan dengan masalah sudut pandang pasien. Ekspresi pasien
mengenai kekhawatiran dan keluhannya dicatat sebagai kutipan langsung atau
ringkasan yang berhubungan dengan diagnosa. Pada orang yang bisu, dibagian data
dibelakang” S” diberi tanda” 0” atau” X” ini menandakan orang itu bisu. Data
subjektif menguatkan diagnosa yang akan dibuat.
 O: Data Objektif

Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan
diagnosa. Data fisiologis, hasil observasi yang jujur, informasi kajian teknologi (hasil
Laboratorium, sinar X, rekaman CTG, dan lain-lain) dan informasi dari keluarga atau
orang lain dapat dapat dimasukkan dalam kategori ini. Apa yang diobservasi oleh
bidan akan menjadi komponen yang berarti dari diagnosa yang akan ditegakkan

 A : Analisa/Assesment

Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau informasi subjektif
maupun objektif yang dikumpulkan atau disimpulkan. Karena keadaan pasien terus
berubah dan selalu ada informasi baru baik subjektif maupun objektif, dan sering
diungkapkan secara terpisah-pisah, maka proses pengkajian adalah suatu proses yang
dinamik. Sering menganalisa adalah sesuatu yang penting dalam mengikuti
perkembangan pasien dan menjamin suatu perubahan baru cepat diketahui dan dapat
diikuti sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.

Kesimpulan yang di ambil berdasarkan data objektif dan subjektif

1. Diagnosa / masalah

2. Antisipasi Diagnosa / masalah potensial

3. perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter

 P : Planing/Perencanaan

Membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang. Untuk mengusahakan
tercapainya kondisi pasien yang sebaik mungkin atau menjaga mempertahankan
kesejahteraannya. Proses ini termasuk kriteria tujuan tertentu dari kebutuhan pasien
yang harus dicapai dalam batas waktu tertentu, tindakan yang diambil harus
membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan harus sesuai dengan
instruksi dokter.
 I : Implementasi

Pelaksanaan rencana tindakan untuk menghilangkan dan mengurangi masalah


klien. Tindakan ini harus disetujui oleh klien kecuali bila tidak dilaksanakan akan
membahayakan keselamatan klien. Oleh karena itu klien harus sebanyak mungkin
menjadi bagian dari proses ini. Bila kondisi klien berubah, intervensi mungkin juga
harus berubah atau disesuaikan.

 E : Evaluasi

Tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil merupakan hal penting untuk menilai
keefektifan asuhan yang diberikan. Analisis dari hasil yang dicapai menjadi fokus dari
ketepatan nilai tindakan. Jika kriteria tujuan tidak tercapai, proses evaluasi dapat
menjadi dasar untuk mengembangkan tindakan alternatif sehingga mencapai tujuan.

 R : Reassessment

Melakukan pengumpulan data kembali, jika hasil pelaksanaan tindakan tidak


sesuai dengan yang diharapkan. à Apakah rencana asuhan akan dirubah.
DAFTAR PUSTAKA

Widan dan Hidaya, 2011. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.


Muslihatun, Mudlilah dan Setiyawati, 2009. Dokumentasi Kebidanan.Yogyakarta : Fitramaya

Anda mungkin juga menyukai