Anda di halaman 1dari 16

KEWIRAUSAHAAN

Oleh Hj. Rita Kamalia


T1 :Konsep Dasar Kewirausahaan

a.Pengertian Kewirausahaan
b.Sejarah Perkembangan Kewirausahaan
c.Mitos mengenai wirausahawan
d.Latar belakang perlu berwirausahaan
a. Pengertian Kewirausahaan.
• ( Umum) Para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan
menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat
guna memastikan sukses
• Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
( Drucker,1959)
• Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan
menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer,1996)
• Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha dan perkembangan usaha
( Soeharto Prawiro,1997)
• Adalah Kewirausahaan adalah kemampuan atau sebuah sikap yang dimiliki oleh seseorang untuk
menciptakan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya, hingga kemudian inovasi tersebut memberikan
manfaat bagi orang banyak dan memiliki nilai jual.
• Kata entrepreneur sering diterjemahkan menjadi wirausahawan, Kata entrepreneur berasal dari bahasa
Perancis “entreprendre” yang berarti ”melakukan” atau ”melaksanakan”. Jadi wirausahawan sering diartikan
sebagai seseorang yang mengorganisasikan, mengelola dan menanggung risiko sebuah usaha.
• Geoffrey G. Meredith et al (2000) adalaKonteks Manajemen Seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan
sumberdaya seperti financial (money), bahan mentah (matrials), dan tenaga kerja (labors), untuk menghasilkan suatu produk
baru, bisnis baru, proses produksi atau pengembangan organisasi usahaMarzuki Usman, 1997:3
b. Sejarah Perkembangan kewirausahaan.

kewirausahaan abad pertengahan, sudah


kewirausahan sebelom abad pertengahan, mulai mengenal konsep produksi,  dapat
bersifat kesepakatan kerja, mengandung mengatur dan mengoptimalkan Wirausahawan melaksanakan sesuatu
resiko rugi dikarena tdk adanya sumberdaya sehingga resiko rugi dapat dengan cara yang tidak lumrah dibanding
pengetahuan sebelomnya, hasilnya harus diminimalisir kebiasaan masyarakat umum, dan biasanya
dijual kepihak yang sudah menyepakati kewirausahaan era industri, aspek strategi cenderung dipengaruhi oleh corak
kontrak kerja dalam penyediaan modal lebih pandai, kepemimpinan.
sehingga orang yang tdk memiliki modalpun
berani terjun dalam dunia wirausaha

Para wirausahawan biasanya memiliki ciri


perilaku sebagai berikut.
Dalam masyarakat demokratis, • a. merupakan pihak yang mengambil inisiatif;
wirausahawan merupakan ”jembatan” yang • b. mengorganisasikan mekanisme sosial ekonomi,
menghubungkan bagian masyarakat memanfaatkan situasi, dalam mengubah berbagai
nonekonomi dengan berbagai lembaga sumber
• c. bersedia menerima kegagalan maupun risiko.
pencari keuntungan dengan cara
memuaskan lingkungan ekonomisnya.
c. Mitos mengenai Wirausahawan
c

• Mitos 1:
• Wirausahawan merupakan orang yang cenderung bertindak dan bukan pemikir. Walaupun memang benar
bahwa wirausahawan cenderung merupakan orang lebih suka bertindak, namun tidaklah benar apabila mereka
bukan digolongkan sebagai orang yang pemikir. Sebagai contoh, sekarang ini lebih disukai business plan yang
jelas dan juga lengkap, yang menunjukkan bahwa wirausaha juga dituntut untuk berpikir. Bagi wirausaha,
berpikir sama pentingnya dengan kecenderungan mereka untuk bertindak.

• Mitos 2:
• Kewirausahaan merupakan bakat yang dibawa seseorang sejak lahir.
• Selama ini banyak pihak yang lebih percaya bahwa kewirausahaan tidak bisa diajarkan ataupun dipelajari.
Sudah sejak lama masyarakat percaya bahwa ciri-ciri kewirausahaan dalam diri seseorang merupakan bakat
bawaan yang dibawa sejak lahir. Ciri-ciri ini misalnya, mencakup agresivitas, berinisiatif, bersemangat, bersedia
menanggung risiko, memiliki kemampuan analisis yang baik, dan terampil dalam membangun hubungan
dengan orang lain. Sekarang ini, kewirausahaan cenderung dianggap sebagai suatu disiplin ilmu, sehingga
mematahkan mitos itu. Kewirausahaan, seperti juga semua bidang ilmu lainnya, memiliki model, proses, dan
juga berbagai macam studi kasus yang memungkinkannya untuk dipelajari dan juga diajarkan.
• Mitos 3:
• Wirausahawan mesti merupakan penemu hal baru (inventor).
• Pemikiran bahwa wirausahawan selalu merupakan penemu hal baru (inventor) muncul karena
kesalahan pemahaman. Memang dalam kenyataan cukup banyak penemu yang kemudian menjadi
wirausahawan, tetapi juga kenyataan menunjukkan bahwa banyak wirausahawan yang bukan
penemu hal baru. Sebagai contoh, di Amerika, Ray Kroc bukanlah penemu makanan cepat saji,
tetapi gagasannya yang inovatif mendorong Mc Donald menjadi perusahaan cepat saji yang
terbesar di dunia. Di Indonesia, sudah sangat lama masyarakat minum teh, tetapi gagasan inovatif
untuk menjual teh 1.8 Kewirausahaan z dalam kemasan (botol ataupun kotak) baru belakangan ini
muncul. Sekarang ini, pengertian wirausahawan tidak saja mencakup penemu namun juga bukan
penemu hal baru.

• Mitos 5:
• Wirausahawan dipandang memiliki ciri-ciri tertentu. Banyak tulisan dalam buku maupun artikel
mengenai kewirausahawan yang memuat daftar ciri-ciri wirausahawan yang berhasil. Ciri-ciri ini
sering kali tidak diperiksa keabsahannya, cenderung dihasilkan dari penelitian terhadap kasus-
kasus tertentu dan sering kali tidak dilakukan dengan membandingkannya terhadap ciri-ciri orang
yang bukan wirausahawan.
• Mitos 4:

• Wirausahawan cenderung gagal di sekolah maupun dalam pergaulan sosial. Pandangan bahwa wirausahawan
cenderung gagal di sekolah maupun dalam pergaulan sosial terjadi karena beberapa individu pengusaha ternyata
berhasil mengembangkan perusahaan yang sukses setelah mengalami drop-out dari sekolah ataupun setelah
berhenti menjadi karyawan.
• Mitos 6:

• Wirausahawan hanya tertarik pada uang. Perlu diakui bahwa sebuah perusahaan membutuhkan modal atau uang
agar bisa bertahan hidup. Memang benar banyak perusahaan yang gagal karena kondisi keuangannya tidak sehat.
Tetapi, kenyataan menunjukkan bahwa ketersediaan modal atau uang belum tentu bisa mencegah kebangkrutan
sebuah perusahaan.
• Mitos 7:

• Lebih banyak wirausahawan yang gagal daripada yang berhasil. Memang benar bahwa kebanyakan wirausahawan
berulang kali mengalami kegagalan sebelum mampu mencapai keberhasilan.
• Mitos 8:

• Wirausahawan adalah pengusaha bersifat untung-untungan. Banyak pihak yang melihat wirausahawan seakan-
akan merupakan pengusaha yang perilakunya sangat untung-untungan. Kenyataan di lapangan memperlihatkan
bahwa wirausahawan biasanya memilih jenis kegiatan dengan risiko yang sedang ataupun risiko yang bisa dihitung
(calculated risk).
d. Latar Belakang perlu berwirausaha

• Ciputra (dalam Mopangga, 2014) mengemukakan bahwa wirausaha merupakan solusi tepat untuk menyelesaikan masalah
pengangguran dan kemiskinan di Indonesia, karena dengan hanya berbekal ijazah tanpa kecakapan entrepreneurship, siapkanlah diri
untuk antri pekerjaan karena saat ini pasokan tenaga kerja lulusan perguruan tinggi tidak sebanding dengan peluang kerja yang tersedia.
• Menurut Mc Clelland dalam Suryana dan Bayu (2015), suatu negara akan maju jika terdapat wirausahawan sebanyak 2% dari jumlah
seluruh warga negara.
• Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,75 juta orang.
• Sedangkan untuk penduduk usia kerja Indonesia pada Februari 2021 berjumlah 205,36 juta, berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS).
• Rincian dari angkatan kerja tersebut yaitu 131,06 juta atau 93,74% berstatus bekerja dan 8,75 juta atau 6,26% berstatus penganggur
terbuka.
• Selain itu, jika dilihat dari data penduduk bekerja berdasarkan pendidikan, lulusan Sekolah Dasar (SD) mendominasi penduduk bekerja
Indonesia saat ini. Berikut rinciannya:
• - Universitas: 10,18%
• - Diploma: 2,74% ( presentasi yang paling sedikit )
• - SMK: 12,33%
• - SMA: 18,80%
T2 :“ PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK JIWA KEWIRAUSAHAAN”
a. Pengertian Jiwa Kewirausahaan :
• Jiwa wirausaha adalah jiwa kemandirian untuk mencari sebuah sumber penghasilan dengan
membuka usaha ataupun menyalurkan kreatifitas yang dimiliki sesorang untuk kemudian
dijadikan sebuah lahan untuk mencari penghasilan, jiwa kewirausahaan ditanamkan sejak
seseorang mulai sadar bahwa uang itu penting dan seseorang tersebut memeliki keterampilan
atau sesuatu hal seperti barang atau jasa yang bisa dijual, sesorang akan belajar untuk lebih
mandiri, berfikir kritis, dan maju apabila ditanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini, kerena dia
akan berfikir tentang bagaimana mengolah hasil dari keterampilan ataupun hasil pembelajaran
yang selama ini dia lakukan untuk dijadikan sebuah karya yang dapat dijual, entah itu makanan,
pakaian, jasa, atau barang-barang lain. ( Makalah2019, jiwa kewirausahaan, Binus University
•  
b. Karakteristik Jiwa Kewirausahaan
1. Sikap jujur
Sikap jujur sangat perlu dimiliki oleh setiap individu terutama wirausaha. Dengan adanya sikap jujur dalam diri seseorang, maka orang tersebut akan lebih
mudah dalam melakukan pekerjaannya.Sehingga banyak orang lain yang akan menyukai kejujurannya dalam berusaha. Wirausaha menjadi salah satu contoh
profesi yang harus menjunjung tinggi sikap jujur agar konsumen dari bisnis mereka juga merasa puas.

2. Disiplin
Disiplin merupakan salah satu sikap yang bisa meningkatkan motivasi anda dalam menjalankan usaha. Dengan menjadi seorang wirausaha, maka sikap disiplin
perlu ditanamkan sejak dini agar menjadi suatu kebiasaan yang tidak mudah dilupakan. Sikap disiplin ini bisa menjadikan usaha atau bisnis yang kita jalankan
menjadi teratur dan selalu mengalami peningkatan. 

3. Berkomitmen tinggi
Komitmen merupakan pendirian yang teguh terhadap sesuatu. Dalam hal ini adalah pada bisnis yang dijalankan sebagai seorang wirausaha. Seorang
wirausaha sangat diharuskan untuk memiliki komitment yang tinggi terhadap apa yang ingin mereka capai. Sehingga bagaimanapun kondisi yang akan
dihadapi, seorang wirausaha tetap berpegang teguh pada komitmen yang dipercayai.

4. Mandiri dan realistis


Mandiri dan realistis merupakan satu kesatuan sikap yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha. Mengapa? Karena jika kita ingin menjadi seorang wirausaha,
maka kita harus memiliki gaya hidup yang mandiri.Sehingga kita bisa menyisihkan sebagian pendapatan untuk ditabung atau diinvestasikan. Realistis dalam hal
ini adalah dalam memandang sesuatu. Dimana seorang wirausaha, harus mampu memandang situasi dan kondisi secara realistis agar bisnis yang dijalankan
dapat meningkat dan sukses.

•  
5. Keterampilan PersonalSeorang wirausaha harus memiliki keterampilan personal. seorang wirausaha harus bisa
memanfaatkan situasi dan kondisi yang ada. Sehingga dapat memanfaatkan semua peluang yang dimilikinya. Untuk
itulah, keterampilan personal ini harus dimiliki oleh seorang wirausaha jika menginginkan bisnisnya berjalan sukses

6. Kreatif. Sifat kreatif tentu harus dimiliki oleh seorang wirausaha. Hal ini bertujuan untuk dapat menciptakan usaha atau
bisnis yang kreatif dan unik. Sehingga banyak masyarakat yang akan tertarik untuk menggunakan dan membeli produk
yang anda buat.

7. Inovatif. Inovatif menjadi salah satu kunci jika anda ingin bisnis anda sukses. Seorang wirausaha harus memiliki sikap
inovatif dalam dirinya. Sehingga dapat memunculkan ide-ide baru dengan meningkatkan inovasi-inovasi terkini.

8. Profesional. Sikap professional dalam bekerja menjadi salah satu hal yang penting dimiliki dan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan menjadi seorang wirausaha, tentu sikap professional bisa menjadikan usaha yang anda
jalankan berjalan sengan sempurna. Sehingga ketika anda memutuskan untuk menjadi seorang wirausaha, maka anda
harus professional.

9. Percaya diri Sikap percaya diri harus ditana mkan pada diri anda karena sangat penting dimiliki seorang wirausaha.
Percaya diri dengan apa yang anda lakukan adalah penting karena jika anda tidak percaya diri, maka anda akan kesulitan
dalam menjalankan usaha anda.

10. Berani. Jiwa pemberani harus dimiliki oleh seorang wirausaha. Karena, mendirikan sebuah bisnis bukan hal mudah
dilakukan sembarang orang. Oleh karena itu, seorang wirausaha harus memiliki sikap berani dalam menggambil
keputusan. Hal ini akan sangat berdampak pada bisnis yang sedang atau akan dijalankan.
T3: langkah langkah mengembangkan jiwa kewirausahaan
•Langkah Langkah mengembangkan Jiwa Kewirausahaan :
a.Kiat Menanamakan Menumbuhkan Jiwa Kewirausaha 
1.Kuatkan tekad dan niatHal pertama yang harus kamu lakukan adalah menguatkan tekad dan niatmu. Jangan sampai
keinginan untuk menjadi wirausaha hanya karena ikut-ikutan tren atau keinginan sementara saja. Dengan kamu menguatkan
tekat dan niat, nantinya kamu akan siap  menghadapi segala rintangan dan cobaan yang pasti akan kamu dapatkan selama
merintis usaha. (Baca juga: Tips Sukses di Usia Muda)
2.Buat target dan rencana masa depanTarget dan rencana akan membuatmu lebih siap membangun usaha. Dengan adanya
target dan rencana, kamu juga akan lebih mudah membuat langkah-langkah bisnis yang harus dijalani dan lebih mudah
mengukur kinerjanya. Target dan rencana ini juga akan membuatmu lebih termotivasi mendirikan bisnis yang semakin maju
dari waktu ke waktu.
3.Miliki ide bisnisAsah terus idemu untuk mendirikan bisnis. Kamu tidak mungkin bisa menjadi wirausahawan jika tidak
memiliki ide bisnis. Tidak perlu melangkah terlalu jauh untuk mendirikan bisnis. Kamu bisa memulainya dari hal yang
terlihat kecil, namun merupakan hobi dan minatmu. Dengan begitu, kamu bisa memiliki bisnis yang menarik sekaligus
menyenangkan untuk kamu lakukan. (Baca juga: Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Prestasi Seseorang)
4. Ukur resiko yang mungkin munculKamu tidak mungkin mendirikan bisnis yang tidak terukur dan tidak kamu ketahui
resikonya. Cari tahu resiko bisnis apa yang mungkin muncul sebelum kamu memulai bisnis tersebut. Kamu pun bisa
mempersiapkan plan A, plan B dan seterusnya untuk menghadapi resiko-resiko tersebut. Dengan kamu mengukur resiko
terlebih dahulu sebelum kamu memulai usaha, kamu akan lebih siap jika resiko-resiko tersebut muncul.

5. Pelajari kisah bisnis orang lainUntuk menumbuhkan jiwa wirausaha, kamu tidak selalu harus belajar dari buku atau
pengalamanmu sendiri. Seringkali pengalaman orang lain bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk
menumbuhkan jiwa wirausaha. Cobalah untuk membaca kisah sukses bisnis orang lain yang juga bisa memberimu
pandangan baru dan semangat untuk mendirikan bisnis sendiri.Membaca kisah sukses orang lain akan membantumu
menghadapi fase-fase bisnis yang mungkin telah dialami orang lain. Hal ini tentu akan membantu mempersiapkan diri
dan tidak membuatmu kaget jika hal buruk tersebut terjadi pada bisnismu. Selain itu, dengan membaca kisah sukses
orang lain, kamu mungkin akan menemukan tips-tips sukses yang belum tentu kamu dapatkan dari membaca buku biasa.

6. Tumbuhkan rasa optimisPersiapkan mentalmu untuk menghadapi rintangan yang pasti akan kamu alami saat merintis
bisnismu nanti. Hal yang paling utama adalah optimisme yang akan membuatmu tetap yakin untuk melanjutkan bisnis
dan mencapai targetmu. Tanpa rasa optimis, kamu akan mudah menyerah dan tidak ingin melanjutkan usaha. Tentu hal
ini akan menggagalkan keinginanmu menjadi seorang wirausahawan.Jangan sampai kamu memiliki rasa pesimis saat
memulai dan merintis sebuah bisnis. Tidak hanya menghalangi mencapai target, pesimisme akan membuatmu takut
menghadapi tantangan dan perubahan yng pasti terjadi di dunia bisnis.
7. FokusDi awal kamu sudah memiliki target dan rencana bisnis. Maka, fokuslah pada hal itu. Jangan mudah melirik ‘bisnis tetangga’ karena hal itu
akan membuatmu tidak fokus dan justru mengacaukan rencana awalmu. Dengan kamu fokus pada target dan rencana awal, kamu akan lebih mudah
menjalankan step by step rencanamu dan tidak terganggu pikiran yang tiba-tiba muncul dan membelokkan tujuanmu. (Baca juga: Tips
Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan)Maka, fokuslah pada target dan rencana awal. Fokus tidak berarti kamu hanya melakukan satu hal yang kamu
rencanakan saja. Tetap ada kemungkinan buruk di tengah jalan. Namun, dengan kamu fokus pada tujuan yang sudah kamu definisikan di awal,
kamu akan lebih bisa mencari solusi jika ada rintangan di tengah perjalanan bisnis. Terus buat perbaikan yang berkelanjutan untuk memperbaiki
kualitas bisnismu dan mengembangkannya.
8. Ikuti kelas wirausahaKini banyak sekali seminar dan kelas yang dibuat untuk para pemula dalam dunia bisnis. Kelas seperti ini akan sangat
bermanfaat untuk kamu ikuti. Kelas wirausaha juga akan memberimu tips menumbuhkan jiwa wirausaha yang mungkin tidak kamu dapatkan di
tempat lain. Di sini kamu bisa bertanya langsung kepada para praktisi bisnis dan meminta tips-tips untuk mendirikan bisnis secara langsung pada
ahlinya.
9. Tumbuhkan keberanianSaat kamu memutuskan untuk terjun ke dunia wirausaha, itu berarti kamu sudah siap dengan segala tantangannya. Maka,
kamu harus memiliki keberanian sebagai tips menumbuhkan jiwa wirausaha selanjutnya. Jangan mudah terintimidasi dengan bisnis lain atau
kompetitor yang lebih berhasil. Jadikan hal tersebut tantangan untuk kamu juga bisa menumbuhkan bisnismu. Dengan memandang persaingan
sebagai tantangan, kamu tidak akan mudah takut dan menyerah. Justru, dengan adanya tantangan tersebut kamu akan lebih terpacu untuk lebih
berusaha dan berkembang demi kemajuan usahamu. (Baca juga: Cara Melatih Mental Agar Berani)
10.Latih kepekaan terhadap peluang bisnisSebelumnya sudah disebutkan bahwa kamu harus fokus dalam mengembangkan bisnis yang sudah kamu
dirikan. Bukan berarti kamu tidak menerima masukan atau kritik orang lain. Akan tetapi, kamu harus jadikan kritik dan saran tersebut sebagai bahan
pengembangan bisnis, bukannya kamu terima mentah-mentah untuk menghentikan bisnis yang sedang berjalan dan mendirikan bisnis lainnya. Latih
kepekaanmu untuk menangkap kritik dan saran yang kamu terima sebagai peluang baru yang bisa kamu aplikasikan ke bisnismu saat ini. Yang
terpenting, jangan menganggap kritikan dari orang lain sebagai ejekan atau sesuatu yang akan membuatmu down.
• 
b. Penyebab Pengangguran Di Indonesia :

1. Ketidakseimbangan anatar Pekerjaan dan Jumlah Tenaga Kerja .


2. Kemajuan Teknologi.
3. Kemampuan para pencari kerja yang tidak sesuai
4. Kurangnya pendidikan dan keterampilan
5. Kurangnya kemauan untuk keluar dari Zona kemiskinan (Tingkat Kemiskinan)
6. Adanya PHK ( Berakhir kontrak kerja / Pengurangan tenaga kerja)
7. Tempat tinggal yang jauh dari lapangan pekerjaan
8. Adanya persaingan di Pasar Global (Lebih mengutamakan tenaga asing)
9. Kesulitan bertemu Pencari kerja dan lowongan pekerjaan

10. Tingginya harapan para calon pekerja

Anda mungkin juga menyukai