Anda di halaman 1dari 19

MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ARJUNA 2

RSUD KRMT WONGSONEGORO

Anggota Kelompok :
1. RISA MAYA VIANTIKA (1803085)
2. RORO MEGA UTAMI (1803086)
3. SAFLY ISAF AN NAUFAL (1803087)
4. SALMAA GOESTI R. (1803088)
5. SANNY (1803089)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS KARYA HUSADASEMARANG
TAHUN 2021
Y

DAFTAR

DAFTAR ISI...........................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................2

C. Tujuan..........................................................................................................2

D. Manfaat........................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................3

A. Metode Penugasan Tim/Primer.................................................................3

B. Katim/PN.....................................................................................................5

C. Perawat Pelaksana......................................................................................2

BAB III ANALISA SITUASIONAL....................................................................8

A. Perencanaan Metode Penugasan...............................................................8

B. Pengorganisasian Motode Penugasan.......................................................2

C. Staffing Metode Penugasan........................................................................2


i
D. Pengarahan Metode Penugasan.................................................................2

E. Pengawasan Metode Penugasan................................................................2

BAB IV IMPLEMENTASI KEGIATAN MANAJEMEN ASUHAN DI


RUANGAN ............................................................................................................8

BAB V PEMBAHASAN / EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN..........8

BAB VI PENUTUP................................................................................................8

A. Kesimpulan..................................................................................................8

B. Saran............................................................................................................2

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

ii
BAB I

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang

Organisasi pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit, pada

dasarnya adalah termasuk dalam organisasi pelayanan umum. Oleh

karena itu Rumah Sakit perlu memiliki kualitas dalam pelayanan yang

baik sesuai dengan harapan pasien. Selain memberikan pelayanan

keperawatan yang profesional. Hal ini sesuai dengan peraturan

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang tenaga kesehatan

mencantumkan bahwa tenaga kesehatan harus memenuhi ketentuan

kode etik, standar, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar

pelayanan dan standar prosedur operasional.

Manajemen adalah proses untuk melaksanakan kegiatan melalui

orang lain. Kegiatan manajemen keperawatan mengacu pada konsep

manajemen secara umum, dengan menggunakan pendekatan fungsi-

fungsi manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dan pengontrolan (pengawasan dan Evaluasi). Manajemen

pelayanan keperawatan berfokus pada komponen 5 M (Man, Money,

Material, Method, Machine).

Profesi keperawatan merupakan salah satu profesi luhur bidang

kesehatan. Keperawatan adalah salah satu profesi di rumah sakit yang

berperan penting dalam penyelenggaraan upaya menjaga mutu

pelayanan kesehatan di rumah sakit. Standar tentang evaluasi dan

1
2

pengendalian mutu menjelaskan bahwa pelayanan keperawatan

menjamin adanya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi dengan

terus menerus melibatkan diri dalam program pengendalian mutu di

rumah sakit.

Dari beberapa pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa

manajemen adalah proses yang dinamis, yang senantiasa berubah sesuai

dengan tuntutan perkembangan. Manajemen merupakan proses

mengorganisir sumber-sumber untuk mencapai tujuan dimana arah

tujuan yang akan dicapai ditetapkan berdasarkan visi, misi, filosofi

organisasi.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menerapkan fungsi

manajemen keperawatan

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui penerapan manajemen keperawatan di ruangan

b.Mengidentifikasi permasalahan yang muncul setelah pemberian asuhan

keperawatan maupun sesudah pemberian asuhan keperawatan

c. Mampu menyusun pemberian asuhan keperawatan


3

C. Manfaat

1. Instituti Pendidikan

Diharapkan dapat menjadi bahan ajar pada mata kuliah Manajemen

Keperawatan.

2. Institusi Rumah Sakit

Dapat digunakan sebagai acuan dalam memaksimalkan pemberian

asuhan keperawatan.

3. Perawat Ruangan

Menjadi bahan evaluasi untuk lebih bias mengoptimalkan dalam

pemberian asuhan keperawatan.

4. Mahasiswa

Dapat menjadi sebuah pembelajaran atau gambaran untuk kedepannya

dalam mengelola asuhan keperawatan.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode Penugasan
Menurut Marquis dan Huston (2016) Metode tim adalah suatu keadaan
dimana proses keperawatan dilakukan oleh sekelompok perawat
terhadap sekelompok pasien di ruang perawatan yang terdiri atas kepala
ruangan, ketua tim dan anggota tim. Jenis model asuhan keperawatan
menurut Grant and Messey, 1997 dan Marquis and Houston, 1998 antara
lain :
a. Model fungsional
Model fungsional dilakukan oleh perawat dalam pengelolaan asuhan
keperawatan sebagai pilihan utama pada saat perang dunia ke II. Pada saat
itu karena masih terbatasnya jumlah dan kemampuan perawat maka setiap
perawat hanya melakukan 1 – 2 jenis intervensi (merawat luka pada semua
pasien di bangsal)
b. Model Tim
Model ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda
dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien.
Perawat ruangan dibagi dalam group kecil yang saling membantu.
c. Model Primer
Model penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh
selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien
masuk sampai keluar RS.
d. Manajemen Kasus
Setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien saat
ia dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift
dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama
pada hari berikutnya. Metode penugasan kasus biasa diterapkan satu

4
5

pasien satu perawat dan hal ini umumnya dilakukan untuk perawat privat
atau keperawatan khusus seperti isolasi dan intensive care.
e. Model Tim Primer
Pada model ini digunakan kombinasi dalam kedua sistem. Menurut Ratna
S. Sudarsono (2000), penerapan model ini diterapkan pada beberapa
alasan :
1) Keperawatan primer tidak digunakan secara murni karena sebagai
perawat primer harus mempunyai latar belakang S1 Keperawatan atau
setara
2) Keperawatan tim tidak digunakan secara murni karena tanggung jawab
asuhan keperawatan pasien terfragmentasi pada berbagai tim.
3) Melalui kombinasi model tersebut diharapkan komunikasi asuhan
keperawatan terdapat pada primer. Hal – hal yang perlu dipertimbangkan
penentuan pemilihan metode pembelian asuhan keperawatan (Marquis and
Houston, 1998), yaitu :
1) Sesuai Visi dan Misi institusi
2) Dapat diterapkan proses keperawatan dalam asuhan keperawatan.
3) Efisien dan efektif dalam biaya
4) Terpenuhinya kepuasan klien, keluarga dan masyarakat
5) Kepuasan kinerja perawat
6) Terlaksananya komunikasi yang adekuat antara perawat dan tim
kesehatan lainnya
B. Katim/PN
Ketua tim harus dapat membuat keputusan tentang prioritas perencanaan,
supervisi, dan evaluasi asuhan keperawatan. Pelaksanaan konsep tim
sangat tergantung pada filosofi ketua tim, yakni apakah berorientasi pada
tugas atau pada klien.
Menurut Nursalam (2015) tanggung jawab ketua tim adalah
sebagai berikut:
a. Membuat perencanaan.
b. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi.
6

c. Mengenal/mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai


tingkat kebutuhan pasien.
d. Mengembangkan kemampuan anggota.
e. Menyelenggarakan konferensi.

C. Perawat Pelaksana
Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi
keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh
pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(UU RI Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan).
a. Tugas Perawat sebagai Pelaksana antara lain sebagai berikut :
1. Melaksanakan serah terima setiap pergantian dinas yang
mencakup pasien dan peralatan.
2. Melakukan askep pasien.
3. Menyiapkan, memelihara, menyimpan alat agar siap pakai.
4. Merencanakan intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah
dan membuat langkah/ cara pemecahan masalah.
5. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana.
6. Melakukan dinas rotasi sesuai jadwal yang telah dibuat oleh kepala
ruangan.
7. Memelihara lingkungan untuk kelancaran pelayanan
8. Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang instansi
kesehatan dan lingkungannya, peraturan dan tata tertib yang
berlaku, serta fasilitas yang ada dan penggunaannya.
9. Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan pasien dan
keluarganya maupun dengan anggota tim kesehatan.
10. Membantu merujuk pasien kepada petugas kesehatan lain yang
lebih mampu untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dapat
ditanggulangi.
11. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh dokter
menanggung jawab/perawat kepala ruang.
7

12. Menyiapkan pasien yang akan keluar.


13. Mentaati peraturan yang telah ditetapkan di rumah sakit tempat dia
bekerja.
b. Peran Perawat sebagai Pelaksana antara lain sebagai berikut :
1. Comforter, yaitu perawat berusaha memberikan kenyamanan dan
rasa aman pada klien atau pasien.
2. Protector dan advocate, yaitu perawat dapat melindungi dan
menjamin agar hak dan kewajiban klien terlaksana dengan
seimbang dalam memperoleh pelayanan kesehatan sebagaimana
mestinya.
3. Communicator, yaitu perawat dapat bertindak sebagai mediator
antara klien dengan anggota tim kesehatan lainnya.
4. Rehabilitator, yaitu berhubungan erat dengan tujuan pemberian
asuhan keperawatan yaitu mengembalikan fungsi organ atau
bagian tubuh agar sembuh dan dapat berfungsi secara normal.
8

BAB III
ANALISA SITUASIONAL

A. Perencanaan Metode Penugasan

1. Pemberian Asuhan Keperawatan

Metode pelayanan asuhan keperawatan Metode asuhan keperawatan

yang digunakan di ruang arjuna 2 yaitu metode modifikasi antara Tim

dan primer.

2. Timbang terima/operan

Operan antar shift telah dilakukan, pembagian kelolaan asuhan oleh

Ketua Tim / PJ Shift. Pre dan post confrence dilakukan tetapi masih

belum optimal.

3. Perencanaan Pulang

Pada pemulangan pasien perawat akan menjelaskan keadaan pasien

kepada keluarga ataupun wali yang berisi seperti, kelanjutan

pemeriksaan tindak lanjut pasien, kondisi pasien.

4. Patien Safety

Prosedur keselamatan pasien sudah dilakukan sesuai dengan SPO yang

ada.

5. Dokumentasi keperawatan

Di ruang arjuna 2 Katim yang berjaga pada shift saat itu juga setelah

post conference, akan langsung mencatatnya pada status dokumentasi

setiap pasien.
9

B. Pengorganisasian metode penugasan

1. Recruitment

Recruitmen perawat Ruang Arjyuna 2 dilakukan oleh Bidang

Keperawatan bekerja sama dengan unit SDM RSWN KRMT

Wongsonegoro .

2. Struktur oragnisasi keperawatan di Ruang Arjuna 2 RSWN KRMT

Wongsonegoro .

KEPALA INSTALASI

KEPALA RUANG

ADMINISTRASI FARMASI KLINIK


10

KATIM I KATIM II

1. PP I 1. PP I
2. PP II 2. PP II
3. PP III 3. PP III
4. PP IV 4. PP IV
5. PP V 5. PP V
6. PP VI 6. PP VI
7. PP VII 7. PP VII
8. PP VIII 8. PP VIII

4. Komposisi Ketenagaan

Jumlah perawat yang bekerja di ruang Arjuna 2, yaitu terdiri dari 1

Kepala ruang, 20 perawat, 1 admin, 1 ahli gizi, 1 farmasi

5. Jenis kelamin

Tenaga perawat di Ruang Arjuna 2 RSWN KRMT Wongsonegoro

terdapat 5 perawat laki-laki dan 11 perawat perempuan.


11

6. Tingkat pendidikan dan Status kepegawaian (Ruang Arjuna 2)

Pendidikan Jumlah
Profesi Ners 11 Orang
D3 10 Orang
PNS 3 Orang
Kontrak 17 Orang

C. Staffing metode penugasan

Staffing merupakan metodologi pengaturan staff, proses yang

teratur, sistematis berdasarkan rasional yang diterapkan untuk menentukan

jumlah personil suatu organisasi yang dibutuhkan dalam situasi tertentu

(Swanburg, 2000). Proses pengaturan staff bersifat kompleks. Komponen

pengaturan staff adalah sistem kontrol termasuk studi pengaturan staff,

penguasaan rencana pengaturan staff, rencana penjadwalan, dan Sistem

Informasi Manajemen Keperawatan (SIMK). SIMK meliputi lima elemen

yaitu kualitas perawatan pasien, karakteristik dan kebutuhan perawatan

pasien, perkiraan suplai tenaga perawat yang diperlukan, logistik dari pola

program pengaturan staf dan kontrolnya, evaluasi kualitas perawatan yang

diberikan.

Metode yang digunakan diruang arjuna 2 menggunakan


metode tim dengan pembagian tugas dalam kelompok yang dilakukan oleh
katim ruangan, dalam mengarahkan tim perawat pelaksana. Apabila katim
mengalami kesulitan dalam makan katim akan mengajukan pada kaepala
ruang tentang kemajuan dalam pemberian pelayanan asuhan keperawatan
terhadap pasien yang berada di ruang arjuna 2.
12

D. Pengarahan Metode Penugasan

1) Motivasi

Perawat mengatakan motivasi meningkat karena satu sama lain salin

memberikan masukan dan semangat.

2) Manajemen konflik

Model kepemimpinan yang diterapkan di ruang Arjuna 2 adalah gaya

demokratis. Manajemen konflik dilakukan dengan cara pemecahan

masalah (win-win solution) yang terdiri dari tahapan :

a) Melakukan diskusi bersama

b) Menyadari adanya perbedaan

c) Memiliki sikap empati

d) Asertif dialog dengan bebagai perbedaan, prinsip, dan permasalahan

sesuai dengan pengakuan kelompok

e) Setuju terhadap keputusan bersama

E. Pengawasan Metode Penugasan

1) Supervisi

a. Dilaksanakan dengan baik

b. Adanya supervise dari Kepala ruang terkait sarana dan prasarana  


13

BAB IV

IMPLEMENTASI KEGIATAN MANAJEMEN

ASUHAN DI RUANGAN

Pembelajaran praktik manajemen keperawatan di ruangan merupakan proses


pemahaman teori dan pelaksanaan praktik nyata yang didapat melalui proses
belajar dari perkuliahan. Pengalaman belajar lapangan manajemen harus dimiliki
oleh semua calon tenaga kesehatan terutama mahasiswa keperawatan pada jenjang
strata satu (S1) sehingga mahasiswa Universitas Karya Husada wajib
menyelesaikan praktek keperawatan manajemen. Proses pembelajaran lapangan
tersebut dilaksanakan dengan beberapa melalui tahapan, antara lain :
1. Persiapan Lapangan
Persiapan lapangan dilakukan berdasarkan buku pedoman praktek atau loog
book yang telah dibuat oleh pihak universitas sebagai acuan dalam
pelaksanaan kegiatan praktik di klinik. Setelah terjun dilapangan yaitu di
ruang Arjuna 2, diberikan pengarahan dan orientasi tentang struktur program
dan metode kerja selama berada di lahan praktek, selain itu didapatkan
pelaksanaan dischard planning menggunakan teknik lisan dan tidak
menggunakan prosedur media edukasi.
2. Pelaksanaan Praktek
Praktek manajemen keperawatan pada dasarnya adalah belajar menemukan,

merencanakan, mengatasi, mengevaluasi dan menindak lanjuti dari

permasalahan yang ada. Secara garis besar proses praktik diruang Arjuna 2

dilakukan dengan menganalisa ruangan yang meliputi kegiatan timbang terima

dan pelaksanaan pemulangan.


14

BAB V
PEMBAHASAN/ EVALUASI
Pada hasil pengkajian yang telah dilakukan selama praktek di ruang Arjuna 2
terhadap pelaksanaan pre and post conference sudah terlaksana tetapi masih
belum optimal yang artinya dalam pelaksanaannya belum terlaksana secara rutin..
Mahasiswa sudah berdiskusi kepada kepala ruangan terkait tentang pelaksanaan
pre and post conference. Kepala ruangan juga bersedia menyikapi hasil diskusi
dengan mahasiswa dan menyetujui jika mahasiswa memberikan sosialisai tentang
pre and post conference di ruang arjuna 2.

Kriteria Strenght (Kekuatan) Weakness Opportunity Threatened


(Kelemahan) (Peluang) (Ancaman)

pre and a. Adanya a. Membutuhka Memberikan Sosialisai pre and


post keinginan n waktu kesempatan dan post conference
dalam
conference kepala ruang motivasi kepada yang telah
beradaptasi
dalam untuk semua perawat dilakukan tidak
pelaksanaan melaksanan untuk menjadi evaluasi
pre and post
pre and post melaksanakan sehingga akan
conference
conference rutin kegiatan pre mengulur waktu
secara rutin di b. Adanya and post dalam pelaksanaan
jenjang
ruang arjuna 2. conference pre and post
pendidikan
b. Mengoptimalka pada staf di secara rutin di conference secara
n pelaksanaan ruang arjuna ruang arjuna 2. rutin.
pre and post 2 sehingga
perlunya
conference di sosialisasi
ruang 2. dan
c. Adanya Katim penerangan
secara ulang
dan anggota
tentang pre
yang sudah and post
lengkap conference
15

BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil dari praktek manajemen keperawatan di ruang Arjuna 2 yang dimulai dari
tahap pengkajian sampai dengan evaluasi adalah semua perawat ruang arjuna 2
RSD KRMT Wongsonegoro sudah menerapkan operan dengan baik dan
menggunakan askep dengan pedoman SDKI, SIKI,SLKI. Tetapi dalam
pelaksanaan Pre and post conference masih terlaksana belum optimal karena
adanya jenjang pendidikan sehingga perlu diadakannya sosialisasi tentang Pre
and post conference.
B. Saran
Diharapkan perawat di ruang arjuna rumah sakit RSD KRMT Wongsonegoro
ruang arjuna 2 akan selalu melakukan operan dengan baik dan menerapkan
pedoman SDKI, SLKI, SIKI dalam membuat asuhan keperawatan. Serta dapat
mengoptimalkan dalam pelaksanaan kegiatan Pre and post conference.
16

DAFTAR PUSTAKA

1. Sri Mugianti (2016) Manajemen dan Kepemimpinan dalam praktik


keperawatan. Kemenkes RI
2. Erita (2019) Buku Materi Pembelajaran Manajemen Keperawatan.
Jakarta : Universitas Kristen Indonesia.
3. Nurman Hidaya etc. (2020) Manajemen Dan Kepemimpinan Dalam
Keperawatan [Internet]. Available from: https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=cHcTEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA82&dq=kepemimpinan
+
+manajemen+asuhan+manajemen+&ots=PTmnnDCeSg&sig=cTnantbnOf
uIn8spaWfKCY-BZT0&redir_esc=y#v=onepage&q=kepemimpinan
manajemen asuhan manajemen&f=false Diakses 25 November 2021

Anda mungkin juga menyukai