Anggota Kelompok :
1. RISA MAYA VIANTIKA (1803085)
2. RORO MEGA UTAMI (1803086)
3. SAFLY ISAF AN NAUFAL (1803087)
4. SALMAA GOESTI R. (1803088)
5. SANNY (1803089)
DAFTAR
DAFTAR ISI...........................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2
D. Manfaat........................................................................................................2
B. Katim/PN.....................................................................................................5
C. Perawat Pelaksana......................................................................................2
BAB VI PENUTUP................................................................................................8
A. Kesimpulan..................................................................................................8
B. Saran............................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
ii
BAB I
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
karena itu Rumah Sakit perlu memiliki kualitas dalam pelayanan yang
1
2
rumah sakit.
organisasi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
manajemen keperawatan
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
1. Instituti Pendidikan
Keperawatan.
asuhan keperawatan.
3. Perawat Ruangan
4. Mahasiswa
PEMBAHASAN
A. Metode Penugasan
Menurut Marquis dan Huston (2016) Metode tim adalah suatu keadaan
dimana proses keperawatan dilakukan oleh sekelompok perawat
terhadap sekelompok pasien di ruang perawatan yang terdiri atas kepala
ruangan, ketua tim dan anggota tim. Jenis model asuhan keperawatan
menurut Grant and Messey, 1997 dan Marquis and Houston, 1998 antara
lain :
a. Model fungsional
Model fungsional dilakukan oleh perawat dalam pengelolaan asuhan
keperawatan sebagai pilihan utama pada saat perang dunia ke II. Pada saat
itu karena masih terbatasnya jumlah dan kemampuan perawat maka setiap
perawat hanya melakukan 1 – 2 jenis intervensi (merawat luka pada semua
pasien di bangsal)
b. Model Tim
Model ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda
dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien.
Perawat ruangan dibagi dalam group kecil yang saling membantu.
c. Model Primer
Model penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh
selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien
masuk sampai keluar RS.
d. Manajemen Kasus
Setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien saat
ia dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift
dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama
pada hari berikutnya. Metode penugasan kasus biasa diterapkan satu
4
5
pasien satu perawat dan hal ini umumnya dilakukan untuk perawat privat
atau keperawatan khusus seperti isolasi dan intensive care.
e. Model Tim Primer
Pada model ini digunakan kombinasi dalam kedua sistem. Menurut Ratna
S. Sudarsono (2000), penerapan model ini diterapkan pada beberapa
alasan :
1) Keperawatan primer tidak digunakan secara murni karena sebagai
perawat primer harus mempunyai latar belakang S1 Keperawatan atau
setara
2) Keperawatan tim tidak digunakan secara murni karena tanggung jawab
asuhan keperawatan pasien terfragmentasi pada berbagai tim.
3) Melalui kombinasi model tersebut diharapkan komunikasi asuhan
keperawatan terdapat pada primer. Hal – hal yang perlu dipertimbangkan
penentuan pemilihan metode pembelian asuhan keperawatan (Marquis and
Houston, 1998), yaitu :
1) Sesuai Visi dan Misi institusi
2) Dapat diterapkan proses keperawatan dalam asuhan keperawatan.
3) Efisien dan efektif dalam biaya
4) Terpenuhinya kepuasan klien, keluarga dan masyarakat
5) Kepuasan kinerja perawat
6) Terlaksananya komunikasi yang adekuat antara perawat dan tim
kesehatan lainnya
B. Katim/PN
Ketua tim harus dapat membuat keputusan tentang prioritas perencanaan,
supervisi, dan evaluasi asuhan keperawatan. Pelaksanaan konsep tim
sangat tergantung pada filosofi ketua tim, yakni apakah berorientasi pada
tugas atau pada klien.
Menurut Nursalam (2015) tanggung jawab ketua tim adalah
sebagai berikut:
a. Membuat perencanaan.
b. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi.
6
C. Perawat Pelaksana
Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi
keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh
pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(UU RI Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan).
a. Tugas Perawat sebagai Pelaksana antara lain sebagai berikut :
1. Melaksanakan serah terima setiap pergantian dinas yang
mencakup pasien dan peralatan.
2. Melakukan askep pasien.
3. Menyiapkan, memelihara, menyimpan alat agar siap pakai.
4. Merencanakan intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah
dan membuat langkah/ cara pemecahan masalah.
5. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana.
6. Melakukan dinas rotasi sesuai jadwal yang telah dibuat oleh kepala
ruangan.
7. Memelihara lingkungan untuk kelancaran pelayanan
8. Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang instansi
kesehatan dan lingkungannya, peraturan dan tata tertib yang
berlaku, serta fasilitas yang ada dan penggunaannya.
9. Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan pasien dan
keluarganya maupun dengan anggota tim kesehatan.
10. Membantu merujuk pasien kepada petugas kesehatan lain yang
lebih mampu untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dapat
ditanggulangi.
11. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh dokter
menanggung jawab/perawat kepala ruang.
7
BAB III
ANALISA SITUASIONAL
dan primer.
2. Timbang terima/operan
Ketua Tim / PJ Shift. Pre dan post confrence dilakukan tetapi masih
belum optimal.
3. Perencanaan Pulang
4. Patien Safety
ada.
5. Dokumentasi keperawatan
Di ruang arjuna 2 Katim yang berjaga pada shift saat itu juga setelah
setiap pasien.
9
1. Recruitment
Wongsonegoro .
Wongsonegoro .
KEPALA INSTALASI
KEPALA RUANG
KATIM I KATIM II
1. PP I 1. PP I
2. PP II 2. PP II
3. PP III 3. PP III
4. PP IV 4. PP IV
5. PP V 5. PP V
6. PP VI 6. PP VI
7. PP VII 7. PP VII
8. PP VIII 8. PP VIII
4. Komposisi Ketenagaan
5. Jenis kelamin
Pendidikan Jumlah
Profesi Ners 11 Orang
D3 10 Orang
PNS 3 Orang
Kontrak 17 Orang
pasien, perkiraan suplai tenaga perawat yang diperlukan, logistik dari pola
diberikan.
1) Motivasi
2) Manajemen konflik
1) Supervisi
BAB IV
ASUHAN DI RUANGAN
permasalahan yang ada. Secara garis besar proses praktik diruang Arjuna 2
BAB V
PEMBAHASAN/ EVALUASI
Pada hasil pengkajian yang telah dilakukan selama praktek di ruang Arjuna 2
terhadap pelaksanaan pre and post conference sudah terlaksana tetapi masih
belum optimal yang artinya dalam pelaksanaannya belum terlaksana secara rutin..
Mahasiswa sudah berdiskusi kepada kepala ruangan terkait tentang pelaksanaan
pre and post conference. Kepala ruangan juga bersedia menyikapi hasil diskusi
dengan mahasiswa dan menyetujui jika mahasiswa memberikan sosialisai tentang
pre and post conference di ruang arjuna 2.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil dari praktek manajemen keperawatan di ruang Arjuna 2 yang dimulai dari
tahap pengkajian sampai dengan evaluasi adalah semua perawat ruang arjuna 2
RSD KRMT Wongsonegoro sudah menerapkan operan dengan baik dan
menggunakan askep dengan pedoman SDKI, SIKI,SLKI. Tetapi dalam
pelaksanaan Pre and post conference masih terlaksana belum optimal karena
adanya jenjang pendidikan sehingga perlu diadakannya sosialisasi tentang Pre
and post conference.
B. Saran
Diharapkan perawat di ruang arjuna rumah sakit RSD KRMT Wongsonegoro
ruang arjuna 2 akan selalu melakukan operan dengan baik dan menerapkan
pedoman SDKI, SLKI, SIKI dalam membuat asuhan keperawatan. Serta dapat
mengoptimalkan dalam pelaksanaan kegiatan Pre and post conference.
16
DAFTAR PUSTAKA