S
DENGAN INTERVENSI INOVASI HYDRO THERAPY WUDHU
TERHADAP RISIKO PERILAKU KEKERASAN
DIRUANG TIUNG RSJD. ATMA HUSADA
SAMARINDA
DISUSUN OLEH
IRMA PURNAMASARI, S.Kep
17111024120141
INTISARI
1
Mahasiswa Program Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
2
Dosen Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
Analysis of Clinical Practice of Soul Nursing in Clients with the Intervention
Innovation of Hydro Therapy Ablutionagainst Risk of Violence Behavior
in RSJD. Atma Husada Samarinda
ABSTRACT
3
Student Profession Program Ners Muhammadiyah University of East Kalimantan
4
Lecturer of Muhammadiyah University of East Kalimantan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan Masalah Kejiwaan yang selanjutnya disingkat ODMK adalah orang yang
orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang
Kesehatan Jiwa).
ratapasien yang dirawat inap pada tahun 2017 sebanyak 249 orang dengan
2018tercatat data pasien yang dirawat inap sebanyak 210 orang dengan
perilaku kekerasan adalah faktor risiko perilaku kekerasan terhadap orang lain
hasil yang lebih baik(Tirta & Putra, 2008). Tindakan keperawatan pada pasien
(Stevenson, 2007).
Dengan demikian, seseorang ang menjalani treatment ini akan merasa tenang,
Sementara itu adanya ion negative tersebut dalam aliran darah akan
khasiat air walaupun belum didukung penelitian. Dalam sejarahnya, air juga
pernah digunakan oleh Rasulullah saw untuk pengobatan. Saat itu Rasulullah
saw berdo`a dan memercikan ke tubuh orang yang sakit (Bentanie, 2010).
Tehnik psiko terapi Islam menggunakan media air (hidroterapi) ini sangatlah
mudah yaitu seseorang harus mengalirkan air suci ke bagian tubuh tertentu
dalam pengelolaan kasus yang dituangkan dalam Karya Tulis Ilmiah Ners
(KIAN) dengan judul “Analisis Praktek Klinik Keperawatan Jiwa Pada Klien
B. Perumusan Masalah
penulis menarik rumusan masalah dalam Karya Tulis Ilmiah Ners (KIAN) ini
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penulisan Karya Tulis Ilmiah Ners (KIAN) ini bertujuan untuk melakukan
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Rumah Sakit
sebagai salah satuterapi untuk mengatasi masalah pada klien dengan risiko
perilaku kekerasan.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
diarahkan pada diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Perilaku kekerasan
dapat terjadi dalam dua bentuk yaitu sedang berlangsung kekerasan atau
diri sendiri maupun orang lain dan lingkungan yang dirasakan sebagai
membahayakan secara fisik, baik pada dirinya sendiri maupun orang lain,
disertai dengan amuk dan aduh, gelisah yang tidak terkontrol. Perilaku
diri sendiri, orang lain secara fisik maupun psikologis (Berkowits, 2000
di mana agresif verbal di suatu sisi dan perilaku kekerasan di sisi yang
Maladaptif
Adaptif
Keterangan:
b. Frustasi, adalah respon yang terjadi akibat gagal mencapai tujuan yang
yang tampak berupa muka masam, bicara kasar, menuntut, dan kasar.
tangan.
terlalu keras.
sebagai berikut :
a. Fisik
b. Verbal
lingkungan, amuk/agresif.
d. Emosi
e. Intelektual
f. Spiritual
g. Sosial
h. Perhatian
5. Etiologi
a. Faktor Predisposisi
2) Faktor psikologis
diam (pasif agresif) dan kontrol sosial yang tidak pasti terhadap
kekerasan diterima.
b. Faktor Presipitasi
maupun dalam. Contoh stressor yang berasal dari luar antara lain
6. Pathofisiologi
diterima tanpa menyakiti hati otrang lain. Selain akan memberikan rasa
lega, ketegangan pun akan menurun dan akhirnya perasaan marah dpat
merasa tidak kuat, individu akan berpura-pura tidak marah atau melarikan
diri dari rasa marahnya, sehingga rasa marah tidak terungkap. Kemarahan
demikan akan menimbulkan rasa bermusuhan yang lama, pada suatu saat
dapat menimbulkan rasa bermusuhan yang lama dan pada suatu saat dpat
a. Medis
b. Keperawatan
1) Strategi preventif
a) Kesadaran diri
b) Pendidikan klien
c) Latihan asertif
a) Komunikasi
ditepati.
b) Perubahan lingkungan
sosialnya.
c) Tindakan perilaku
3) Strategi pengurungan
a) Managemen krisis
2013).
a. Aspek Biologi
tangan dikepal, tubuh kaku, dan refleks cepat. Hal ini disebabkan
b. Aspek emosional
dan timbulnya konflik pada diri sendiri perlu dikaji seperti melarikan
diri, bolos dari sekolah, mecuri, menimbulkan kebakaran, dan
penyimpangan seksual.
c. Aspek intelektual
d. Aspek sosial
orang lain, sehingga orang lain merasa sakit hati. Proses tersebut dapat
e. Aspek spiritual
a. Faktor Predisposisi
1) Faktor Biologis
agresifmempunyaidasarbiologis. Penelitianneurobiologi
b) Seringmengalamikegagalan.
e) Kecacatan fisik.
f) Tumor otak.
g) Trauma otak.
h) Penyakit menahun
2) Faktor Psikologis
(Yosep, 2011).
b. Faktor Presipitasi
tersebut dapat berupa injury secara psikis, atau lebih dikenal dengan
merasa terancam, mungkin dia tidak menyadari sama sekali apa yang
kritikan dari orang lain. Sedangkan contoh dari stresor internal: merasa
percaya diri.
lembar observasi baku yang digunakan dalam pengukuran terapi inovasi yang
1994 (Ambarwati,2009)
yang telah divalidasi dari PANSS yang digunakan untuk mengukur gejala-
gejala agitasi, dan menilai 5 (lima) gejala yaitu: buruknya kontrol terhadap
tetapi paling intuitif yang digunakan untuk menilai pasien gaduh gelisah (
Suyanti,2014)
2) Ketegangan
3) Permusuhan
1. Terapi Air
Mandi air dingin di bak atau dipancuran member efek berupa rasa segar
dalam air. Terapiair dapat digunakan dalam berbagai cara sesuai dengan
dingin, berendam air biasa, mandiuap, mandi cara Sitz (Sitz bath),
sekali sifat air yang menguntungkan kita. Beberapa sifat air yang
dapat digunakan dalam proses terapi air adalah daya apung, dimanfaatkan
energi panas, air dapat berubah wujud ke dalamsuhu yang panas atau
dingin sehingga air dapat digunakan untuk terapi kompreshangat atau
2. Terapi Wudhu
a. Pengertian Wudhu
b. Manfaat wudhu
kelak.
menyucikan batin.
(telinga).
2016).
a) Membaca basmallah
c) Berkumur
g) Membasuh 3 kali
b) Membasuh muka
pembersihan diri saja akan tetapi juga memberikan terapi yang luar
paling peka dari tubuh manusia berada disebelah dahi, tangan dan
mencegah kanker kulit. Jenis kanker kulit ini lebih disebabkan oleh
kimia dan dilarutkan oleh air. Selain itu dengan wudhu juga
1) Berniat
berwudhu hati dan pikiran tetap tertuju kepada Allah SWT.Inti niat
dalam berwudhu ini, supaya seseorang yangsedang menghadap
pencipta.
menyalakan lampu.
3) Berkumur
dan bencana.
5) Membasuh muka
belakang.
1. Pengkajian
yaitu biopsikososial-kultur-spiritual.
a. Aspek biologis
tubuh kaku, dan reflex cepat, hal ini disebabkan oleh energi yang
c. Aspek intelektual
d. Aspek sosial
tingkah laku yang lain sehingga orang lain merasa sakit hati dengan
e. Aspek spiritual
2. Diagnosa Keperawatan
a. Perilaku Kekerasan
verbal)
Masalah Keperawatan
verbal)
b. Perilaku Kekerasan
3. Pohon Masalah
Effect
Perilaku Kekerasan
Care Problem
Causa
-membantu klien
5.1.klien dapat 5.1.1.bicarakan untuk menilai
menjelaskan akibat akibat / kerugian perilaku kekerasan
dari cara yang dari cara yang yang dilakukan
digunakan klien dilakukan klien -dengan
5.1.2.bersama klien mengetahui akibat
menyimpukan perilaku kekerasan
akibat vara yang diharapkan klien
digunakan oleh dapat merubah
klien perilaku destruktif
yang
dilakukannya
menjadi perilaku
yang konstrukti
5. Implementasi
6. Evaluasi
ditetapkan.
BAB III LAPORAN KASUS KELOLAAN UTAMA
A. Pengkajian Kasus…………….……...…………………….. 50
B. Analisa Data………….……….……...………………...….. 60
C. Diagnosa Keperawatan…………….…....….……………... 62
D. Intervensi Keperawatan...……...…...………….………….. 62
E. Intervensi Inovasi …………………........…...…………….. 73
F. Implementasi Keperawatan………………..………………. 74
G. Evaluasi Keperawatan……………………….…………….. 89
BAB IV ANALISIS SITUASI
A. Profil Lahan Praktik…………….………….…………..….. 91
B. Analisis Masalah Keperawatan Pada Pasien
Kelolaan………..…………….…..…...………………..….. 93
C. Analisis Intervensi Inovasi HydrotherapyWudhu…….….. 97
D. Alternatif Pemecahan Yang Dapat Dilakukan ………..….. 100
PENUTUP
pembahasan serta memberikan saran kepada beberapa pihak agar dapat dijadikan
E. Kesimpulan
bulan ini, sering bermain api, merusak barang barang dirumah. Riwayat
kejang-kejang (-) demam (-). Riwayat penyakit dahulu : MRS (+) 2013.
F. Saran
2. Bagi Perawat
kekerasan.
DAFTAR PUSTAKA
Barozi,Ahmad dan Abu Azka Fathin Mazayasyah. 2017. Penyakit Hati dan
Penyembuhannya,Darul Hikmah, Jogjakarta.
Pranata dan Yuwanto. 2014. Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Stuart, G. W., dkk. 2013. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. Jakarta:
EGC.
Survei Indikator Mutu Pelayanan Ruang Tiung. 2018. Data Pasien Perilaku
Kekerasan. RSJD Atma Husada Samarinda.