Anda di halaman 1dari 118

KARYA TULIS ILMIAH AKHIR NERS

CARE TRANSITIONS INTERVENTION (CTI) PADA PASIEN GAGAL


JANTUNG : LITERATURE REVIEW

Proposal Karya Ilmiah Akhir Ners

Disusun Oleh :

IRAYANI INGAN
P1908094

PROGRAM PROFESI NERS


INSTITUSI TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS WIYATA HUSADA
SAMARINDA
2020
KARYA TULIS ILMIAH AKHIR NERS
CARE TRANSITIONS INTERVENTION (CTI) PADA PASIEN GAGAL
JANTUNG : LITERATURE REVIEW

Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar profesi Ners pada
program profesi ners Institus Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada
Samarinda

Disusun Oleh :

IRAYANI INGAN
P1908094

PROGRAM PROFESI NERS


INSTITUSI TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS WIYATA HUSADA
SAMARINDA
2020
LEMBAR PERSETUJUAN

CARE TRANSITIONS INTERVENTION (CTI) PADA PASIEN GAGAL


JANTUNG : LITERATURE REVIEW

PROPOSAL KARYA ILMIAH AKHIR NERS

Oleh :

IRAYANI INGAN

NIM : P1908094

Proposal KIAN ini telah Disetujui

Pada Tanggal…

Penguji Pembimbing Akademik

Ns. Chrisyen Damanik,S.Kep.M.Kep


NIDN: 1124118301

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan


STIKES Wiyata Husada Samarinda

Ns. Kiki Hardiansyah S.S.Kep.M.Kep.Sp.KMB


NIK: 1128058801
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Irayani Ingan
NIM : P1908094
Program Studi : Profesi Ners
Judul Laporan Tugas Akhir : Care Transitions Intervention (CTI) Pada
Pasien Gagal Jantung

Menyatakan bahwa proposal ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua
sumber, baik yang dikutip maupun yang di rujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Samarinda,
Yang membuat pernyataan,

Irayani Ingan
NIM : P1908094
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
Rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul
“Care Transitions Intervention Pada Pasien Gagal Jantung : Literature Review”
Tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Profesi Ners (Ns) dalam program studi Keperawatan ITKes
Wiyata Husada Samarinda.
Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dari
masa praktik sampai pada penyusunan Tugas Akhir ini, sangatlah sulit bagi saya
untuk menyelesaikan semua proses tepat waktunya. Oleh karena itu, perkenankanlah
saya mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya dengan hati yang tulus
kepada:
1. Bapak Mujito Hadi,MM selaku Ketua Yayasan Wiyata Husada Samarinda
2. Bapak Dr. Eka Ananta Sidharta, S.E., M.M.C.A (L) selaku Rektor ITKES
Wiyata Husada Samarinda.
3. Ns. Kiki Hardiansyah, M. Kep, Sp.Kep.MB selaku Ketua Program Studi
Keperawatan yang telah memberikan kesempatan, dukungan dan semangat luar
biasa untuk mengikuti pendidikan di Program Studi Ilmu Keperawatan.
4. Bapak Ns. Chrisyen Damanik, S. Kep, M. Kep selaku dosen pembimbing I
yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikirannya untuk mengarahkan saya
dalam penyusunan tugas akhir ini.
5. selaku Penguji Utama.
6. Orang Tua, dan keluarga tercinta yang telah mendukung, memberi semangat, doa
dan perhatian adek kakak saya yang selalu mensupport saya sehingga
penyusunan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
7. Sahabat terbaik ku Lerin, Melly, dan Wiwin kalian adalah sahabat terbaik.
8. Semua teman – teman seperjuangan di Reguler Program Studi Profesi Ners
ITKes Wiyata Husada Samarinda, kalian adalah yang terbaik.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu diharapkan masukan yang konstruktif demi kesempurnaannya. Akhir kata,
Penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga proposal ini membawa manfaat bagi
pengembangan Ilmu Keperawatan.

Samarinda,2021

Irayani Ingan
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN.............................................................iii
KATA PENGANTAR..................................................................................................iv
DAFTAR ISI.................................................................................................................viii
DAFTAR TABEL..........................................................................................................ix
DAFTAR SKEMA..........................................................................................................x
DAFTAR DIAGRAM..................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................4
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................5
E. Penelitian Terkait.............................................................................................6
BAB II METODE PENELITIAN..........................................................................35
A. Desain Penelitian...........................................................................................35
B. Database Jurnal..............................................................................................35
C. Batasan Waktu Publikasi............................................................................36
D. Tahapan Systematic Literature Review
E. Kriteria Inklusi dan Ekslusi
F. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................35


A. Karakteristik Studi........................................................................................35
B. Pembahasan.....................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Format PICOC Framwork ...............................................................


Tabel 2.2 Kunci Systematic Review .................................................................
Tabel 2.3 Format PICOS dalam Literature Review .........................................
Tabel 2.4 PRISMA CEKLIST .........................................................................
Tabel 3.1 . Jumlah Publikasi Jurnal tentang Care Transitions Interventions
(CTI) Pada Pasien Gagal Jantung
Tabel 3.2 Hasil Pencarian Literature Untuk Systematic Review
Tabel 3.3 Hasil Pencarian Literatur Review
DAFTAR SKEMA

Skema 2.1 Diagram Flow Literature Review ...................................................


DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Publikasi Jurnal ...........................................................................


Diagram 3.2 Nama Peneliti Yang Berkontribusi .............................................
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Prisma Ceklist ...............................................................................


Lampiran 2 JBI Critical Apraisal .....................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jantung merupakan salah satu organ vital pada manusia, dengan adanya
kotraksi yang bersifat ritmik jantung dapat menyediakan tekanan untuk mengalirkan
darah ke seleruh tubuh. Jantung yang sehat akan mencukupi kebutuhan oksigen
melalui cadangan tubuh. Jantung yang mengalami kegagalan dalam memompa
menyebabkan gangguan pada sirkulasi sistemtik pada manusia (Black. M Joyce,
2014). Gagal jantung adalah kondisi dimana secara fisiologis jantung tidak dapat
memompa darah secara adekuat (Black. M Joyce, 2014). Kegagalan memompa ini
menimbulkan sindrom klinis yang kompleks dari tanda dan gejala yang disebabkan
oleh kerusakan pada struktur dan fungsi jantung dan pada akhirnya akan
menyebabkan gangguan sirkulasi perifer dan oksigenasi organ (Albert, 2016).
World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan bahwa 17,7 juta
dari 39,5 juta kematian disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah. Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 menunjukkan penyakit jantung
berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia sebesar 1,5% dengan peringkat prevalensi
tertinggi. Prevalensi untuk Kalimantan Timur tahun 2018 menunjukkan 1,9%
kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung. Kalimantan Timur sebagai salah
satu dari delapan provinsi yang prevelensinya tinggi untuk kasus kematian yang
disebabkan oleh penyakit jantung (Kemenkes, 2019).
Gagal jantung (Heart Failure) penyakit kronis yang berhubungan dengan risiko
tinggi rawat inap dan risiko tinggi untuk masuk kembali dengan kurun waktu 30 hari
setelah keluar. Data yang menunjukkan masuknya kembali pasien heart failure ke
rumah sakit dengan serangan berulang mecapai 25% pasien diterima kembali
(Garnier et al, 2018). Pada pasien gagal jantung membutuhkan perawatan dan
pengobatan yang sesuai untuk meningkatkan hasil dan mengurangi kebutuhan rawat
inap. Salah satu upaya untuk mengurangi tingkat serangan berulang dan masuk
kembali ke rumah sakit pada pasien gagal jantung yaitu dengan diberikan perawatan
lanjutan atau perawatan transisi (care transitions intervention) setelah pasien keluar
dari rumah sakit.
Care Transitions Intervention (CTI) atau perawatan transisi merupakan
perawatan klien dari rumah sakit ke perawatan rumah. Perawatan lanjutan yang
diberikan pasca-pulang atau keluar dari rumah sakit. Intervensi yang diberikan
dirancang untuk mencegah serangan berulang dan penerimaan kembali (Garnier et al,
2018). Care Transitions Intervention (CTI) juga sebagai layanan yang bertujuan
untuk memberikan kesinambungan perawatan dan mencegah hasil yang buruk pada
pasien yang berisiko tinggi pasca-pulang. Perawatan transisi berfokus untuk
mencegah kekambuhan berulang dan mengurangi rawat inap ulang (Lowey et al,
2016).
Menurut pedoman Europian Society Of Cardiology / American Heart
Association pendekatan multidisiplin, sistem kordinasi perawatan yang efektif dengan
perhatian khusus pada transisi perawatan dapat mencegah masuk kembali atau
kematian pasien dengan gagal jantung setelah keluar dari rumah sakit (Ba, H. M,
2020). Care Transitions Intervention (CTI) mempunyai ciri khas dimana layanan
yang berorientasi pada pasien degan waktu yang terbatas. Perawatan transisi ini
membantu memastikan kesinambungan perawatan untuk mengurangi risiko dengan
hasil yang buruk dan memfasilitasi keselamatan saat pasien pasca-pulang. Tujuan dari
perawatan transisi adalah untuk melengkapi bahkan melanjutkan perawatan yang
sudah diberikan saat dirawat inap. Program Care Transitions Intervention (CTI)
berfokus pada pengurangan kesalahan pengobatan, pengurangan rawat inap ulang dan
lama rawat inap, biaya perawatan, serta penurunan angka kematian (Morrison, 2016),
Penelitian yang dilakukan Li Yuan (2020) menemukan bahwa intervensi
perawatan transisi menunjukkan bukti terbaik untuk mengurangi penerimaan kembali
hingga enam bulan setelah dirawat inap. Intervensi perawatan transisi untuk semua
pasien pasca-pulang mengurangi semua penyebab kekambuhan berulang pada pasien
gagal jantung. Morisson (2016) untuk hasil penelitiannya menemukan pasien yang
dalam pemberian intervensi transisi atau perawatan lanjutan ini memiliki kunjungan
dan penerimaan kembali yang jauh lebih sedikit setelah diberikan intervensi dalam
empat bulan. Whitaker-Brown (2016) juga menemukan dari hasil penelitiannya
memberikan dukungan untuk kelayakan program perawatan transisi yang
multidisiplin selama empat minggu pasca-pulang untuk pasien gagal jantung. Care
Transitions Intervention (CTI) ini juga mendukung peningkatan kualitas hidup dan
penurunan angka masuk kembali setelah pemberian program perawatan transisi.
Penelitian yang sudah dilakukan oleh beberapa peneliti di atas menunjukkan
Care Transitions Intervention (CTI) dapat mengurangi kunjungan, rawat inap ulang,
manajemen gejala dan meningkatkan kualitas hidup merupakan hasil penting yang
berkaitan dengan program perawatan transisi. Selain itu mereka yang berparitisipasi
dalam perawatan transisi memilki pemahaman yang lebih baik tentang penyakit
mereka dan tentang pengobatan. Program ini juga memiliki dampak pada mereka
yang berpartisipasi dimana mereka mampu dalam mengelola gejala fisik dan
emosionalnya (Whitaker-Brown, 2016).
Berdasarkan penjelasan tersebut maka perlu dilakukan analisis mendalam untuk
mengetahui intervensi yang diberikan pada program Care Transitions Intervention
(CTI) pada pasien gagal jantung. Intervensi yang diberikan untuk perawatan lanjutan
pada pasien gagal jantung pasca-pulang. Adanya Care Transitions Intervention (CTI)
yang multidisiplin dapat mencegah kekambuhan berulang dan mengurangi rawat inap
berulang. Berdasarkan hal tersebut maka penting diketahui apa saja intervensi
keperawatan yang diberikan pada program Care Transitions Intervention (CTI).
Penelitian tersebut diambil untuk dilakukan analisis melalui literature review.

B. Rumusan Masalah
Penyakit gagal jantung (Heart Failure) di dunia menunjukkan angka yang
cukup terbilang tinggi untuk tingkat mortalitas. Bahkan di Indonesia sendiri
menunjukkan prevalensi tertinggi kematian disebabkan karena penyakit jantung.
Gagal jantung (Heart Failure) merupakan penyakit kronis dengan risiko tinggi rawat
inap dan risiko tinggi untuk masuk kembali. Hal tersebut membuat pelayanan
perawatan pada pasien gagal jantung memerlukan perawatan lanjutan pasca-pulang
dengan program yang disebut Care Transitions Intervention (CTI). Adanya intervensi
keperawatan lanjutan pasca-pulang dengan tujuan untuk mencegah kekambuhan
berulang dan mengurangi rawat inap ulang. Sehingga peneliti tertarik melihat
bagaimana kajian literatur Care Transitions Intervention (CTI) pada pasien gagal
jantung pasca-pulang?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi artikel-artikel penelitian yang
memaparkan dampak penerapan Care Transitions Intervention (CTI) pada pasien
gagal jantung dan jenis intervensi yang diberikan dalam program Care Transitions
Intervention (CTI) pasca-pulang pada pasien gagal jantung untuk mengurangi
kekambuhan ulang dan rawat ulang dirumah sakit.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini menjadi sebuah bahan kajian untuk pembelajaran dalam
bidang keilmuan keperawatan terkait yaitu, keperawatan komunitas dan
keperawatan medikal bedah. Sehingga bisa juga menjadi dasar untuk melakukan
penelitian lanjutan untuk intervensi keperawatan yang diberikan secara konsisten
untuk program Care Transitions Intervention (CTI) pada pasien gagal jantung.

2. Manfaat Praktis
a. Perawat
Hasil penelitian ini menjadi acuan dalam pengembangan pelaksanaan
perawatan lanjutan khususnya pada pasien gagal jantung pasca-pulang untuk
mengurangi kekambuhan berulang dan mengurangi rawat inap ulang.
Sehingga perawatan dapat memberikan Care Transitions Intervention (CTI)
secara multidisiplin.
b. Institusi Pendidikan Kesehatan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk kalangan
lembaga pendidikan dibidang kesehatan khususnya ilmu keperawatan
sehingga dapat menambah dan memperkaya bahan bacaan ilmiah bagi
kalangan institusi.
c. Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah data dasar dan informasi bagi
peneliti lainnya yang berkaitan dengan Care Transitions Intervention (CTI)
pada pasien gagal jantung.
BAB II
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah literarute review dengan design
penilitian systematic review biasanya disebut systematic literature review adalah cara
sistematis untuk mengumpulkan mengevaluasi secara kritis mengintergrasikan dan
menyajikan temuan dari berbagai literature penelitian pada pertanyaan penelitian atau
topik yang menarik. Systematic literature review menyediakan cara untuk menilasi
tingkat kualitas serta bukti yang ada pada pertanyaan atau topik menarik. Systematic
literature review memberikan tingkat pemahaman yang lebih luas dan lebih akurat
(Delgado-Rodriguez and Sillero-Arenas, 2018) dalam (Nursalam, 2020). Systematic
literature review merupakan proses mengidentifikasi, menilai, dan menafsirkan
semua bukti penelitian yang tersedia, untuk memberikan jawaban untuk pertanyaan
penelitian tertentu (Wahono, 2016). Systematic literature review ini dilakukan pada
jurnal penelitian yang telah berkaitan dengan Care Transitions Intervention (CTI)
pada pasien gagal jantung untuk kemudian dilakukan ulasan atau tinjauan. Output
dari systematic literature review ini adalah terkoleksinya referensi yang relevan
dengan perumusan masalah. Tujuannya adalah untuk memperkuat intervensi
keperawatan lanjutan pasca-pulang pada pasien gagal jantung. Hal ini juga sebagai
dasar teori dalam melakukan studi dan juga menjadi dasar untuk melakukan program
penerapan Care Transitions Intervention (CTI) pada pasien gagal jantung.

B. Database Jurnal
Jurnal yang digunakan dalam literature review didapatkan melalui database
penyedia jurnal internasional yaitu PubMed, Science Direct, Scopus dan jurnal
Indonesia melalui google scholar. Penulis membuka website
www.pubmed.ncbi.nlm.nih.gov www.sciencedirect.com www.scopus.com/home.uri
dan www.googlescholar.com.
C. Batasan Waktu Publikasi
Temuan jurnal yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam kurun waktu
6 tahun terakhir (2014-2020).

D. Tahapan Systematic Literature Review


Systematic literature review memiliki 3 tahapan yaitu planning, conducting, dan
reporting (Wahono, 2016). Systematic literature review melalui tahapan sebagai
berikut :
1. Planning
Planning merupakan tahap pertama dalam mencari artikel (Nursalam,
2020). Pada Tahap ini Planning ini terdapat dua bagian didalamnya yaitu
formulate the review’s research question dan develop the review’s protocol
(Wahono, 2016).
a. Formulate the review’s research question
Bagian ini merupakan strategi pertama yang digunakan untuk mencari
artikel dengan menyusun pertanyaan penelitian (Research question)
kemudian di formulasikan menggunakan PICOC framework (Wahono,
2016). Research question atau pertanyaan penelitian merupakan bagian
terpenting dalam setiap systematic literature review, research question
digunakan untuk memandu proses pencarian dan memandu proses ekstrasi
data (Wahono, 2016).
1) RQ 1 :Jurnal apa yang paling banyak memuat tentang Care Transitions
Interventions (CTI) pada pasien gagal jantung?
2) RQ 2 : Siapa peneliti yang aktif yang meneliti Care Transitions
Interventions (CTI) pada pasien gagal jantung?
3) RQ 3 : Metode apa saja yang digunakan dalam penelitian Care
Transitions Interventions (CTI) pada pasien gagal jantung?
4) RQ 4 : Metode apa yang paling sering digunakan dalam penelitian Care
Transitions Interventions (CTI) pada pasien gagal jantung?
5) RQ 5 : Metode yang paling bagus yang digunakan dalam penelitian
Care Transitions Interventions (CTI) pada pasien gagal jantung?
Perumusan research question pada Care Transitions Intervention
(CTI) pada pasien gagal jantung harus sesuai dengan lima elemen PICOC
(Wahono, 2016) yang terdiri dari (1) Population : kelompok sasaran untuk
yang sesuai dengan teman dalam systematic literature review. (2)
Intervention/Issue : menentukan aspek investigasi atau masalah yang
menarik bagi para peniliti. (3) Comparation : aspek investigasi dengan mana
intervensi dibandingkan. (4) Outcome : hasil atau luaran yang diperoleh
pada studi terdahulu yang sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam
systematic literature review. (5) Context : pengaturan atau lingkungan
investigasi.
Tabel 2.1 Format PICOC Framwork
PICOC Framework
Population Studi yang berfokus pada pasien gagal jantung
dengan pemberian Care Transitions Intervention
(CTI).

Intervention/Issue Studi yang berfokus pada Care Transitions


Intervention (CTI).

Comparation Tidak ada


Outcome Studi yang menjelaskan dampak penerapan Care
Transitions Intervention (CTI) pada pasien gagal
jantung dan jenis intervensi yang diberikan
dalam program Care Transitions Intervention
(CTI) pasca-pulang pada pasien gagal jantung
untuk mengurangi kekambuhan ulang dan rawat
ulang dirumah sakit.

Contexct Nursing ICCU


b. Develop the review`s Protocol
Develop the review’s protocol merupakan strategi kedua dalam tahap
planning yaitu dengan merencanakan dan menetapkan prosedur dasar
peninjauan. Komponen dari strategi ini adalah search terms (kata kunci),
seleksi berdasarkan kriterian inklusi dan eksklusi, quality chekslist atau
penilaian kualitas (Wahono, 2016).
1) Search Terms (Kata Kunci)
Pencarian Jurnal atau artikel menggunakan keyword dan Boolean
operator (AND, OR NOT or AND NOT) digunakan untuk memperluas
atau memspesifikkan pencarian sehingga mempermudah dalam
penentuan artikel atau jurnal yang digunakan. Kata kunci dalam
systematic review disesuaikan dengan Medical Subject Heading (MeSH)
(Nursalam, 2020) sebagai berikut :

Tabel 2.2 Kata Kunci Systematic review

Care Transitions Intervention Heart Failure


Transitions care Congestive Heart Failure
OR OR
Care Transitions Heart Failure Congestive
OR
Transition of care

2) Cara Perangkingan Jurnal


Mesin pencarian jurnal untuk melihat jurnal tersebut memiliki
quartil dan ranking menggunakan mesin pencari yaitu scimagojr.com
kemudian didapatkan bahwa jurnal tertinggi yaitu scopus,science
direct,springerlink,pubmed (Wahono, 2016).
3) Cara Seleksi Jurnal

Penyeleksian jurnal yang telah dilakukan dengan scimagojr.com


kemudian di seleksi dengan kriteria Inklusi dan eksklusi berdasarkan
PICOS Framework untuk menyeleksi data. Seleksi berdasarkan judul,
tahun publikasi literature yaitu tahun 2014 – 2020, ful-text, language
bahasa inggris (Nursalam, 2020).

4) Quality Cheklist (Penilaian kualitas)


Menurut (Nursalam., 2020) Screening literature menggunakan JBI
Critical Apraissal untuk menganalisis kualitas metodologi di setiap jurnal
sehingga dapat menganalisis kualitas metodologi dalam setiap study
dengan menggunakan kuesioner critical appraisal JBI (Joanna Briggs
Institute) sesuai dengan metode penelitian yang dilakukan pada penelitian
dengan Checklist for Case Control Studies,Checklist for Case Reports,
Checklist for Case Series, Checklist for Cohort Studies Checklist for
Diagnostic Test Accuracy Studies, Checklist for Economic Evaluations,
Checklist for Prevalence Studies, Checklist for Quasi-Experimental
Studies (non- randomized experimental studies), Checklist for
Randomized Controlled Trials, Checklist for Systematic Reviews,
Checklist for Text and Opinion, Checklist for Analytical Cross Sectional
Studies, Checklist for Qualitative Research. Instrument ini berisikan
ceklist untuk melihat apakah ada kesesuaian, keselarasan dan ketepatan
dari judul, desain, sampel, tujuan, hasil dan pembahasan. Ceklist ini
kemudian diisi berdasarkan jenis penelitian dan dinilai. Tujuan
pengunaan tool instrument critical appraisal adalah melihat kualitas
jurnal tersebut baik, cukup atau kurang dijadikan sebagai bahan yang
relevan.

2. Conducting
a. Ekstrasi Data
Pada ekstrasi data menggunakan link www.scimagojr.com untuk menyusun
jurnal berdasarkan Quartil jurnal. Quartil jurnal merupakan peringkat
jurnal / Ranking Jurnal. ada Q1,Q2,Q3,Q4 untuk jurnal yang paling baik
dengan Quartil 1, menyusun jurnal berdasarkan quartil juga digunakan
untuk
menjawab research question (RQ) (Wahono, 2016).
b. Gambaran Sintesis
Sintesis pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan
menjelaskan secara narasi hasil temuan artikel ilmiah, Pada penelitian ini
tidak ditambahkan metode analisis yang lain peneliti hanya merangkum
hasil yang ada diartikel dan menganalisisnya sesuai dengan tema (Nursalam,
2020).

3. Reporting
Pada tahap terakhir dari SLR peneliti mulai menuliskan hasil dari
pengumpulan jurnal yang sudah dianalisis dan juga sudah di rankingkan
berdasarkan quartil jurnal (Wahono, 2016), Write up the SLR Paper yaitu
a).Introduction :Definisi umum tentang penelitian, tujuan ulasan, menekankan
menggapa RQ Penting, pentingnya melakukan tinjauan dan bagaimana
kontribusi pada pengetahuan di lahan praktik, ;b).Main body : Pada bagian ini
menjelaskan secara singkat tahap-tahap yang diambil untuk melakukan SLR
Kemudian menuliskan hasil temuan dari review dan juga tuliskan bagaimana
keterlibatan SLR pada penelitian ini untuk praktik dan pengetahuan;c).
Conclusion: Bagian paling akhir ditarik kesimpulan.

E. Kriteria Inklusi dan Ekslusi


Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan
PICOS, yaitu Population, Intervention, Comparison, Outcome, Study Design. Berikut
penjabarannya :
Tabel 2.3 Format PICOS dalam Literature Review
Kriteria Inklusi Ekslusi
Population Gagal jantung Bukan merupakankasus
gagal jantung

Intervention Care Transition Intervention Care transitions intervention


(CTI) Perawat Pada Pasien (CTI) farmasi dan dokter dan
Gagal Jantung pasca-pulang. CTI dalam lingkung ruang
ruang rumah sakit.

Comparison No comparison
Outcome Dampak penerapan Care Bukan merupakan bahasan
Transitions Intervention Care Transitions Intervention
(CTI) pada pasien gagal (CTI) keperawatan pada
jantung dan jenis intervensi pasien gagal jantung pasca-
yang diberikan dalam pulang
program Care Transitions
Intervention (CTI) pasca-
pulang pada pasien gagal
jantung untuk mengurangi
kekambuhan ulang dan rawat
ulang dirumah sakit.

Study Design and Cross sectional,randomized No exclusion


publication type control and trial,qualitative
research ,etc.
Publication type : Journal

Publication years Post-2014 Pre-2014


Languange Bahasa Inggris Bahasa selain bahasa Inggris
F. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas
1. Seleksi Studi
Hasil jurnal yang ditemukan adalah 3.783 temuan, kemudian dipersempit
dengan mengeluarkan temuan non jurnal yaitu dissertation and theses sehingga
menjadi 2.164 temuan. Selanjutnya diurutkan dari yang terbaru, dan dipersempit
dengan mengkalisifikasikan dengah kata kunci Care Transitions Intervention
(CTI) AND Heart Failure. Mengenai pemilihan bahasa tidak dilakukan karena
semua jurnal yang ditemukan telah menggunakan bahasa inggris. Kemudian
dispesifikasikan dalam 6 tahun terakhir dan didapatkan sebanyak 107 temuan.
Seleksi dilakukan dengan melihat duplikasi jurnal, skrining kriteria inklusi
ekslusi hingga ditemukan 48 jurnal. Selanjutnya diskrining menggunakan prisma
check menjadi 10 temuan yang sesuai untuk menjadi sampel.
Jurnal internasional dan nasional
- Melalui Scopus
- Melalui ScienceDirect
- Melalui Springer
- Memalui Google
scholar (n = 3.783)
Exclude

Partisipan:
Setelah jurnal yang duplikasi Bukan merupakan pasien gagal
dikeluarkan (n = 107) jantung (n=4)

Intervensi:
Tidak relevan dengan Care
Setelah jurnal yang duplikasi Transitions Intervention (n=10)
dikeluarkan (n = 71)
Outcome:
Tidak membahas hasil dari penerapan
Care Transitions Intervention (n=10)
Skrining conten kriteria inklusi
dan ekslusi (n = 47)

Exclude

Partisipan:
Pasien gagal jantung yang masih
dirawat (n=8)
Eligible dan memenuhi
penilaian (n = 10 ) Intervensi:
Tidak fokus membahas Care
Transitions Intervention (n=19)

Outcome:
Tidak menjelaskan dampak dan jenis
Study included in synthesis intervensi dari Care Transitions
(n=10) Intervention (n=10)

Skema 2.1 Diagram Flow Literarute Review Berdasarkan PRISMA 2009


(Sumber : Polit and Beck 2013)
2. Penilaian Kualitas
Analisis kualitas metodologi dalam setiap studi (n=10) dengan checklist
daftar penilaian dengan beberapa pertanyaan untuk menilai kualitas dari studi.
Penilaian kriteria diberi nilai „ya‟, „tidak‟, „tidak jelas‟ atau „tidak berlaku‟, dan
setiap kriteria diberi „nilai „ya‟, „tidak‟, „tidak jelas‟ atau „tidak berlaku‟, dan
setiap kriteria dengan skor „ya‟ diberi satu poin dan nilai lainnya adalah nol,
setiap skor studi kemudian dihitung dan dijumlahkan. Critical appraisal untuk
menilai studi yang memenuhi syarat dilakukan oleh para peneliti. Jika skor
penelitian setidaknya 50% memenuhi kriteria critical appraisal dengan nilai titik
cut-off yang telah disepakati oleh peneliti, studi dimasukkan ke dalam kriteria
inklusi. Peneliti mengecualikan studi yang berkualitas rendah untuk menghindari
bias dalam validitas hasil dan rekomendasi ulasan. Dalam skrining terakhir,
delapan belas studi mencapai skor lebih tinggi dari 50% dan siap melakukan
sintesis data, akan tetapi karena penilaian terhadap risiko bias, dua studi
dikeluarkan dan artikel yang digunakan dalam studi literatur terdapat 10 buah.
Tabel 2.4 PRISMA CEKLIST

Nilai
No Judul Jurnal Prisma JBI
Ceklist
1 Is Implementation Of The Care Transitions Intervention 18 10
Associated With Cost Avoidance After Hospital Discharge

2 The Effectiveness of Trantional Care Interventions on Health 21 12


Care Utilization In Patients Discharged From The Hospital
With Heart Failure : A Systematic Review and Meta-Analysis

3 Heart Failure in Post-Acute and Long-Term Care : Evidance 18 9


and Strategies to Improve Transitions, Clinac, Care, and
Quality of Life.

4 Transitional Care Interventions to Prevent Readmissions for 23 12


Persons With Heart Failure

5 Transitional Care Interventions for Patients with Heart Failure 20 11


an Intergrative Review

6 Effects Of a Transitional Palliative Care Model On Patients 17 9


With End-Stage heart Failure : A Randomised Controlled Trial
7 Outcomes Of an Interdisciplinary Transitonal Care Quality 17 7
Improvement and Health Care Use In Patients With Heart
Failure

8 Improving Quality of Life and Decreasing Readmissoons In 17 10


Heart Failure Patients In a Multydiciplinary Transitions to
Care Clinic

9 The Effect Of Transitional Care On 30-Day Outcomes In 17 9


Patients Hospitalised With Acute Heart Failure

10 A Systematic Review Of Transitional Care Strategies To 21 8


Reduce Rehospitalization In Patinets With Heart Failure
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Studi
1. Jurnal Publikasi Berdasarkan RQ 1
Dalam tinjauan literatur ini, 10 studi utama yang menganalisis tentang care
transitions interventions (CTI) pada pasien gagal jantung berdasarkan Tabel 3.1
jurnal yang paling banyak memuat studi tentang care transitions interventions
(CTI) pada pasien gagal jantung adalah “Heart and Lung”.

Diagram 3.1 Publikasi Jurnal

Journal Of Gerontological Nursing


Heart and Lung
Public Health
Journal Of The American College Of…
Journal of General Internal Medicine
Elsevier
British Medical Journal
Annals Of Internal Medicine

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5

jumlah publikasi
Tabel 3.1 . Jumlah Publikasi Jurnal tentang Care Transitions
Interventions (CTI) Pada Pasien Gagal Jantung

No Journal Publications SJR Quartil Index


1 Elsevier 14.55 Q1 747
2 Journal Of The American College Of 9.99 Q1 419
Cardiology

3 Annals Of Internal Medicine 4.78 Q1 376


4 British Medical Journal 2.05 Q1 412
5 Annals Of Internal Medicine 4.78 Q1 376

6 Public Health 2.21 Q1 253


7 Heart and Lung 0.65 Q2 42
8 Journal Of Gerontological Nursing 0.39 Q2 51

2. Peneliti Aktif Berdasarkan RQ


Semua Peneliti yang berkontribusi sangat baik dan sangat aktif dalam
bidang penelitian ini
Diagram 3.2 Nama Peneliti Yang Berkontribusi
1,2

0,8

0,6

0,4

0,2

0
Rebekah Yuan Li Arif Cynthia Hai Mai Frances Carrie Charlene Andrea Nancy M
Gardner Nazir Feltner Ba Kam Hoover D. Driscoll Albert
Yuet Whitaker
Wong

nama peneliti
3. Metode Berdasarkan RQ3, RQ4, RQ5
Metode yang digunakan pada studi yang memuat tentang care transitions
interventions (CTI) pada pasien gagal jantung adalah metode Randomized
Control Trial, Study Cohort, Quasi eksperimental, Case Control Study,
Qualitatif Research dan Systematic Review. Metode yang paling sering yang
memuat tentang care transitions interventions (CTI) pada pasien gagal jantung
dalam systematic review ini yaitu metode RCT. Metode yang paling bagus dalam
membahas tentang care transitions interventions (CTI) pada pasien gagal jantung
yaitu Randomized Control Trial.

4. Kualitas dan Risiko Bias


Kualitas studi dari masing-masing artikel yang ditetapkan sebagai sumber
systematic review ditentukan berdasarkan analisis kualitas the JBI Critical
appraisal tools, sehingga didapatkan 10 artikel yang sesuai dengan systematic
review. Hasil pencarian literatur yang sudah dianalisis dan ditetapkan dalam
systematic review adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Hasil Pencarian Literature Untuk Systematic Review

Sumber Tahun Database N Inklusi Jenis studi penelitian

bahasa Dan JBI RCT SLR Quasi Qualitatif Study


Eksperimen Cohort
tal

Scopus 2 1 - - - - 1
English 2014-
Science 15 5 2 - - 1 2
2020 direct

PubMed 11 2 1 1 - - -

Google 20 2 1 - 1 - -
scholar

JUMLAH 47 10 10
Sepuluh artikel memenuhi kriteria inklusi, kesebelas artikel membahas
kandungan topik yang sama yaitu terkait topik care transitions interventions
(CTI) pada pasien gagal jantung di dalam satu artikel. Faktor yang
berkontribusi dalam studi care transitions interventions (CTI) pada pasien
gagal jantung terbagi atas lima yaitu Randomized Control Trial, Study Cohort,
Quasi eksperimental, Qualitatif Research dan Systematic Review. Jumlah rata-
rata peserta lebih dari seribu untuk akumulasi dari semua artikel. Secara
keseluruhan, setiap peneliti membahas tentang care transitions interventions
(CTI) pada pasien gagal jantung terutama pada pelaksanaannya dimana dengan
adanya intervensi atau perawatan lanjutan yang dilaksanakan dalam program
Care Transitions Intervention (CTI) ini dapat mengurangi kunjungan, rawat
inap ulang, manajemen gejala dan meningkatkan kualitas hidup merupakan
hasil penting yang berkaitan dengan program perawatan transisi. Selain itu
mereka yang berparitisipasi dalam perawatan transisi memiliki pemahaman
yang lebih baik tentang penyakit mereka dan tentang pengobatan.
Studi yang sesuai dengan tinjauan sistematis ini rata-rata dilakukan di
Amerika Serikat dengan lima studi (Rebekah Gardner., 2014, Arif Nazir., 2015,
Cynthia Feltner., 2014, Carrie hoover, 2016., Charlene D. Whitaker., 2016),
selanjutnya ada dua studi yang berasal dari China (Yuan Li., 2020, Frances
Kam Yuet Wong., 2016), selanjutnya satu studi berasal dari Korea (Hai Mai
Ba., 2020), dan selanjutnya satu studi berasal dari Australia (Andrea Driscoll.,
2020).
Tabel 3.3 Hasil Pencarian Literatur Review

No Jurnal Populasi Intervensi Comparison Outcome


1 Peneliti : Rebekah Sampel : Jenis intervensi : Pasien yang Hasil
Gardner, Qijuan Li, Rosa Sampel direkrut dari Kunjungan rumah dan memenuhi syarat Hasil penelitian menunjukkan (12.8% OR :
R, Baier, Kristen layanan pengobatan umum panggilan telepon lanjutan. menolak untuk 0.61, 95% CI : 0.42) kelompok intervensi
Butterfiel, Eric A di 6 rumah sakit akut Serta peneliti juga berpartisipasi. yang menerima CTI selama 30 hari lebih
Colemean, Stefan Rhode Island. memeriksa total penggunaan Pasien yang tidak rendah dalam penurunan kunjungan UGD,
Gravenstein biaya pasca-keluar. berpartisipasi penurunan rawat inap ulang, dan
Kriteria inklusi : tidak diberikan penurunan biaya rawat. Jenis intervensi
Tahun : 2014 Pasien yang menerima CTI Durasi : intervensi CTI. CTI yang diberikan berupa kunjungan
30 hari pasca-pulang rumah dan panggilan telepon yang
Judul : Is Kriteria ekslusi : diberikan 30 hari pasca-pulang. Dalam 6
Implementation Of The Pasien yang rencana Frekuensi: - bulan setelah keluar untuk kelompok
Care Transitions pemulangannnya termasuk intervensi biaya serta perawatan kesehatan
Intervention Associated perawatan jangka panjang Instrument : total rata-rata lebih rendah secara
With Cost Avoidance atau fasilitas perawatan Menggunakan model signifikan dengan hasil ($ 14.729 sampai $
After Hospital Discharge terampil, yang dirujuk ke penyesuaian risiko CMS 21.248, P < 0.001). Biaya rata-rata yang
rumah sakit dan yang Hierarchical Condition dihindari per pasien yang menerima
Jenis jurnal : Journal Gen memiliki kemampuan Category (HCC). intervensi diperkirakan $ 6.221
bahasa Inggris yang dibandingkan dengan kelompok kontrol
Med
terbatas atau gangguan Prosedur pelaksanaan : yaitu ($ 14.729 hingga $18.779). Hasil
Jenis metodologi fungsi konginitif, serta  Pertama peneliti penelitian ini menambah bukti tentang
penelitian: Studi cohort pasien yang menolak untuk mengidentifikasi dua kemanjuran dan efektivitas penerapan CTI.
dengan Quasi berpartisipasi. periode selama 6 bulan Analisa Data
eksperimental untuk setiap pasien.
menggunakan consecutive Jumlah : 321 pasien  Selanjutnya peneliti Menggunakan x 2 tes untuk variabel
convenience sampling. penerima CTI (kelompok menggunakan kategori dan uji t dua sisi untuk variabel
intervensi) dan 919 pencocokan skor untuk kontinu. Semua analisis dilakukan dengan
Tempat : Amerika Serikat (kelompok kontrol) pasien mengontrol perbedaan menggunakan SAS.
yang memenuhi syarat dasar antara kelompok
menolak untuk intervensi dan kontrol.
berpartisipasi. Melalui penyesuaian
multivariat dengan
Teknik sampling : subsklafikasi pada skor
Consecutive convenience yang lebih tinggi.
sampling.  Keitga peneliti
memeriksa penggunaan
dan total biaya selama 6
bulan setelah keluar dari
rumah sakit.
2 Peneliti : Yuan Li, Mei Sampel : 1.572 studi Jenis intervensi : No comaprison Hasil
R.Fu, Biru Luo, Hong Intervensi bervariasi dalam Hasil review dari 38 studi RCT
Zheng, Jinbo Fang Kriteria inklusi : (1) RCT hal lingkungan berupa menunjukan adanya penurunan risiko
yang medaftarkan pasien menyediakan komunikasi kekambuhan berulang dan dirawat kembali
Tahun : 2020 HF selama 1 minggu dari yang efesien (hotline dengan rata-rata 11% hingga 22% (CI 0.58
rawat inap. (2) RCT yang telemonitoring), kunjungan dan CI 0.17). Tinjauan ini juga
Judul : The membandingkan intervensi rumah, pengaturan klinik, mengungkapkan terjadi penurunan atau
Effectiveness of Trantional perawatan transisi. (3) rawat jalan, dan keterlibatan berkurangnya biaya perawatan pasien
Care Interventions on RCT yang melaporkan pengasuh. gagal jantung. Berbagai intervensi
Health Care Utilization In setidaknya 1 dari hasil perawatan transisi yang diberikan berupa
Patients Discharged From pemanfaatan layanan Durasi : - telemonitoring, kunjungan rumah,
The Hospital With Heart kesehatan dari semua Frekuensi: - keterlibatan pengasuh, dan pengaturan
Failure : A Systematic penyebab masuk kembali. klinik menunjukkan bahwa dengan
Review and Meta-Analysis Instrument : Instrumen intervensi yang multidisiplin menunjukkan
Kriteria ekslusi : penilaian manajemen bukti terbaik untuk mencegah kekambuhan
Jenis jurnal : The Journal RCT yang tidak relevan penyakit HF (HF-DMSI) berulang dan mengurangi penerimaan
Post Of Acute and Long tidak dimasukan. oleh Riegel et al. kembali hingga 6 bulan.
Term Care Medicine
Jumlah : 38 studi Prosedur pelaksanaan :
Jenis metodologi RCT yang digunakan dinilai Analisa Data
penelitian: Tinjauan Teknik sampling : menggunakan versi terbaru Menggunakan Cochrane untuk uji coba
sistematis dan meta Uji coba terkontrol secara dari alat risiko bias acak (RoB 2)
analisis acak (RCT) Cochrane untuk uji coba
acak (RoB 2) yang terdiri
Tempat : China dari 5 domain bias : proses,
pengacakan, penyimpangan
dari intervensi yang
dimaksudkan, data hasil
yang hilang, pengukuran
hasil dan pemilihan hasil
yang dilaporkan.
3 Peneliti : Arif Nazir, Sampel : 47 studi Jenis intervensi : Intervensi No comaprison Hasil
William D, Smucker berupa (1) Penilaian dan Hasil penelitian menunjukan tingkat masuk
Kriteria inklusi : pemantauan perawatan kembali ke rumah sakit untuk pasien gagal
Tahun : 2015 Studi yang berkaitan lanjutan ke rumah (2) jantung turun dari 30% menjadi 17%.
dengan perawatan Pendidikan pasien. (3) Tinjauan ini juga mengungkapkan
Judul : Heart Failure in transisi pada pasien Penekanan pada perawatan intervensi perawatan transisi telah terbukti
Post-Acute and Long- gagal jantung. diri. (4) Mengoptimalkan meningkatkan kualitas hidup dan
Term Care : Evidance and kepatuhan pengobatan. (5) menurunkan tingkat mortalitas pada pasien
Strategies toImprove Kriteria ekslusi : - Memastikan farmakoterapi gagal jantung. Strategi yang diterapkan
Transitions, Clinac, Care, HF. (6) Menyediakan dalam jurnal ini pada pasien gagal jantung
Jumlah : -
and Quality of Life. komunikasi yang efisien. (7) dalam penerapan perawatan transisi yaitu
Teknik sampling : perawatan suportif pada dengan menilai dan memantau perawatan
Jenis jurnal : keluarga dan individu. lanjutan kerumah, pendidikan pasien,
Uji coba secara acak
The Journal Post Of Acute perawatan diri, kepatuhan pengobatan,
(RCT)
and Long Term Care Durasi : - memastikan farmakoterapi serta
Medicine Frekuensi: - menyediakan komunikasi yang efisien
lewat panggilan telepon pada pasien dan
Jenis metodologi Instrument : Menggunakan perawatan suportif pada keluarga dan
penelitian: individu. Tinjauan ini memberikan
Randomised Controlled skor wawancara singat untuk gambaran umum yang komprehensif untuk
Trial Design status mental (BIMS) untuk meningkatkan perawatan lanjutan pasca-
mengenali gangguan pulang pada pasien gagal jantung.
Tempat : Amerika Serikat kognitif.
Analisa Data
Prosedur pelaksanaan : Cochrane uji klinis acak
 Ulasan dilengkapi
dengan AMDA yang
baru saja diperbarui oleh
The Society for Post-
Acute and Long-term
Care Medicine (AMDA)
Clinical Practice
Guidelines (CPGs) for
HF care in SNFs.
 Uji klinis acak dengan
mencari MEDLINE dan
databes menggunakan
Cochrane

4 Peneliti : Cynthia Feltner, Sampel : 2.419 studi Jenis intervensi : Program No comaprison Hasil
Christine. D, Jones, Crstal, kunjungan rumah, Hasil penelitian dari 47 studi RCT yang
Cene Kriteria inklusi : telemonitoring, rawat jalan, dimasukan pada jurnal ini mengungkapkan
Intervensi mencakup satu dan pendidikann pasien. program kunjungan ke rumah, rawat jalan
Tahun : 2014 atau lebih dari komponen dan pendidikan kesehatan mengurangi
berikut : pendidikan pasien Durasi : Durasi bervariasi kematian dan penerimaan kembali di
Judul : Transitional atau pengasuh yang setiap studi antara 30 hari rumah sakit. Hasil juga mengungkapkan
Care Interventions to disampaikan sebelum atau sampai 6 bulan. kunjungan rumah dan rawat jalan memiliki
Prevent Readmissions for setelah pulang, kunjungan bukti terbaik untuk mengurangi semua
Persons With Heart Failure klinik rawat jalan yang Frekuensi: Kunjungan penyebab masuk kembali dan kematian
direncanakan atau rumah 1 kali dalam 7 hari hingga 6 bulan. Namun pemberian
dijadwalkan. dan telemonitoring 1-2 kali intervensi telemonitoring saja tanpa di
Jenis jurnal : Journal Ann dalam 7 hari. Rawat jalan terapkan bersama intervensi perawatan
Intern Med. For author Kriteria ekslusi : dan pendidikan pasien transisi lainnya, tidak memberikan hasil
affiliations, see end of text - disesuaikan waktunya antara yang signifikan sehingga tidak mengurangi
pasien dan perawat. tingkat penerimaan kembali di rumah sakit.
Jenis metodologi Jumlah : 47 RCT yang
penelitian: dimasukan ke dalam studi. Instrument : Analisa Data
Tinjauan sistematis dan MEDLINE, Perpustakaan Menggunakan Stata Versi 11.1 (Stata Crop,
meta analisis Teknik sampling : Cochrane dan CINAHL College Station, Texas).
Uji coba kntrol acak (RCT) untuk studi bahasa Inggris.
Tempat : Amerika Serikat menggunakan model efek
acak DerSimonian-Laird Prosedur pelaksanaan :
Mengekstraksi data yang
relevan dari setiap artikel,
meninjau ekstraksi data
untuk kelengkapkan dan
keakuratan. Menggunakan
kriteria yang telah
ditentukan sebelumnya
berdasarkan AHRQ Methods
Guide for Comparative
Effetiveness Reviews

5 Peneliti : Hai Mai Ba, Sampel : 1.971 studi Jenis intervensi : No comaprison Hasil
Young-Jung Son, Komponen intervensi Hasil penelitian ini mengidentifikasi bahwa
Kyounghoon Lee, Bo- Kriteria inklusi : perawatan transisi dalam 55% intervensi perawatan transisi secara
Hwan Kim Literatur yang membahas penelitian ini yaitu signifikan menurunkan kunjungan UGD,
pasien HF, jenis intervensi dukungan telepon, mengurangi kematian, dan mengurangi
Tahun : 2020 CTI, efektivitas perawatan kunjungan rumah, dan tingkat penerimaan kembali dalam 30 –
transisi, hasil klinis, pasien perawatan tambahan lainnya 180 hari hal ini juga berdampak pada
Judul : Transitional transisi dari rumah sakit ke (dukungan pengurangan biaya masa rawat pasien
Care Interventions for rumah. pengasuh/keluarga, gagal jantung. Studi ini juga meninjau
Patients with Heart Failure meninjau pengobatan, bahwa intervensi perawatan transisi secara
an Intergrative Review Kriteria ekslusi : mendekteksi gejala signifikan meningkatkan kualitas hidup
Tidak ada teks lengkap, kemambuhan, melakukan lebih dari 90%. Jenis intervensi yang
Jenis jurnal : Review Int. studi dengan pasien bukan rekonsiliasi pengobatan dan diberikan pada perawatan transisi ini yaitu
J Environ. Res. Public HF, studi tidak penyuluhan) dukungan telepon, kunjungan rumah, dan
Health menyebutkan CTI, Durasi : Masing-masing perawatan tambahan lainnya.
prosedur tidak dijelaskan
Jenis metodologi dengan jelas, studi studi berbeda intervensi Analisa Data
penelitian: Tinjauan memiliki ukuran sampel dilakukan selama 30-180 Menggunakan MMAT penilaian
integrative yang kecil. hari. berdasarkan kualitas metodologis
Frekuensi: - berdasarkan lima kategori studi berikut
Tempat : Korea Jumlah : 25 studi penelitian kualitatif, RCT, studi no-acak,
Instrument : Menggunakan studi deskriptif kuantitatif, dan studi
Teknik sampling : metode campuran.
Metode campuran mesin pencarian artikel yang
sistematis (MMAT) relevan di database PubMed.
Indek kumulatif literature
keperawatan dan kesehatan
terkait. Web of Science
Embase, dan Cochrane.
Prosedur pelaksanaan :

Indetifikasi masalah,
pencarian literature,
evaluasi, dan analisis data,
dan presentasi.
6 Peneliti : Frances Kam Sampel : 389 studi Jenis intervensi : Intervensi Kelompok Hasil
Yuet Wong, Alina Yee terdiri dari kunjungan rumah Kontrol dengan Hasil tinjauan menunjukan 20.9%
Man Ng, Paul Hong Lee, Kriteria inklusi : Pasien dan panggilan telepon 41 studi. kelompok intervensi memiliki tingkat
Po-tin Lam, Jeffrey dengan ESHF yang telah (telemonitoring). Kelompok kontrol penerimaan kembali dalam 4 minggu yang
Sheung Ching ng, Nancy dipulangkan dari rumah menerima dua lebih rendah sedangkan kelompok kontrol
Hiu Yim Ng, Michael Mau sakit dan dirujuk untuk Durasi : 4 minggu panggilan sosial menunjukan hasil 29.3% lebih tinggi dari
Kwong Sham pelayanan paliatif. untuk dikontrol kelompok intervensi. Hasil ini
Frekuensi: - oleh asisten. menenunjukkan bahwa kelompok
Tahun : 2016 Kriteria ekslusi : - intervensi lebih rendah penerimaan
Instrument : Skala kembali dari pada kelompok kontrol.
Judul : Effects Of a Jumlah : Kelompok penilaian gejala edmonton Kelompok intervensi juga mengalami
Transitional Palliative intervensi 43 studi dan (ESAS) peningkatan klinis (manajemen gejala)
Care Model On Patients kelompok kontrol 41 studi. Prosedur pelaksanaan : - yang jauh lebih baik dengan hasil (49.9%,
With End-Stage heart p < 0.05) dan peningkatan kualitas hidup
Failure : A Randomised Teknik sampling : dengan skor total ESAS (62.2%, p < 0,05).
Controlled Trial Pengujian menggunakan Hasil juga mengungkapkan program
persamaan estimasi umum perawatan transisi yang telah diterapkan
Jenis jurnal : British (GEE) terbukti mengurangi biaya perawatan
Medical Journal pasien. Adapun intervensi yang diterapkan
dalam penelitian yaitu kunjungan rumah
Jenis metodologi dan telemonitoring.
penelitian: Randomised Analisa Data
Controlled Trial
Menggunakan analisis statistik deskriptif
Tempat : China disajikan untuk menggambarkan variabel
demografis dan klinis.
7 Peneliti : Carrie hoover, Sampel : 355 pasien HF Jenis intervensi : Intervensi Pada jurnal Hasil
Joy Plamann, Jean Beckel yang dirawat dirumah tersebut termasuk kunjungan terdapat Hasil penelitian menunjukkan tingkat
sakit. dan tindak lanjut perawat, kelompok kontrol penerimaan kembali menurun dari 24%
Tahun : 2016 panggilan telepon lanjutan, dengan kelompok menjadi 13% dan menghasilkan penurunan
Kriteria inklusi : Pasien pendidikan kesehatan dan perawatan biasa. secara keselurhan menjadi 11% pada
Judul : Outcomes Of an HF dengan usia lanjut rekonsiliasi pengobatan. kelompok CTI. Dibandingkan kelompok
Interdisciplinary yang memerlukan kontrol tingkat penerimaan kembali
Transitonal Care Quality perawatan lanjutan. Durasi : 30 hari setelah menunjukan hasil 44%. Penelitian ini
Improvement and Health keluar dari rumah sakit menemukan bahwa dengan penerapan CTI
Care Use In Patients With Kriteria ekslusi : Pasien yang multidisiplin dapat memberikan
Heart Failure yang baru didiagnosis Frekuensi: - dampak positif dengan mengurangi
gagal jantung dan masih dampak penyakit, mempertahankan atau
Jenis jurnal : Journal Of dirawat serta pasien yang Instrument : Pengukuran meningkatkan status fungsional
Gerontological Nursing mengalami gangguan Manajemen diri dilakukan (manajemen diri), mecegah rawat inap
kognitif. dengan menggunakan kembali, mendeteksi dini dari gejala
Jenis metodologi SCHFI kekambuhan serta penghematan biaya
penelitian: Jumlah : 66 pasien yang perawatan. Penghematan biaya perawatan
Quasi eksperimental masuk ke dalam penelitian. Prosedur pelaksanaan : pada pasien kelompok intervensi CTI
36 kelompok kontrol dan Data dimasukan kedalam sebesar $ 176.000) per tahun dengan
Tempat : Amerika Serikat 30 kelompok CTI. Microsoft Excel kemudian presentase 37.6%. Jenis intervensi yang
ditransfer dengan diterapkan dalam penelitian ini yaitu
Teknik sampling : pengkodean dan analisis kunjungan dan tindak lanjut perawat,
Uji coba deskriptif menggunakan SPSS versi panggilan telepon, pendidikan kesehatan
komparatif 18.0. Independen t tes dan dan rekonsiliasi pengobatan.
tes chi-square digunakan
untuk mengidentifikasi
perbedaan kelompok Analisa Data
intervensi dan kelompok Peneliti menggunakan independen t tes
kontrol. dan tes chi-square digunakan untuk
mengidentifikasi perbedaan kelompok
intervensi dan kelompok kontrol.
8 Peneliti : Charlene D. Sampel : 50 peserta Jenis intervensi : Program No comaprison Hasil
Whitaker, Brown, direkrut dari sistem ini mencakup kunjungan Temuanhasildaripenelitianini
Stephanie J. Woods, Judith perawatan kesehatan klinik mingguan/ kunjungan menunjukan bahwa penyelesaian program
B. Cornelius, Erik selatan. rumah. Pada kunjungan perawatan transisi yang berhasil dapat
Southand, Sanjeev K. pertama dilakukan penilaian membantu mengurangi penerimaan
Gulaty Kriteria inklusi : Usia 45 risiko, pendidikan pasien, kembali ke rumah sakit, mengurangi biaya
tahun keatas, laki-laki atau dukungan pengobatan, perawatan kesehatan terkait dan
Tahun : 2016 perempuan tidak hamil, pemberian perawatan sesuai meningkatkan kualitas hidup. Memberikan
dan dengan diagnosis kebutuhan dan panggilan dukungan untuk kelayakan program
Judul : Improving primer gagal jantung. telepon. transisi selama 4 minggu untuk pasien
Quality of Life and gagal jantung dalam meningkatkan kualitas
Decreasing Readmissoons Kriteria ekslusi : Usia 44 Durasi : 4 minggu hidup dan mengurangi rawat ulang pasca-
In Heart Failure Patients In tahun kebawah, hamil, dan pulang 30 hari. Perawatan transisi ini
a Multydiciplinary diagnosis primer selain Frekuensi: - memberikan dampak terhadap kualitas
Transitions to Care Clinic gagal jantung. Instrument : Meggunakan hidup dan mengurangi penerimaan kembali
Minnesota Living with Heart ke rumah sakit. Program ini mencakup
Jenis jurnal : Journal Jumlah : 36 peserta Failure Questionnaire kunjungan klinik mingguan/ kunjungan
Homepage Research paper (MLHFQ). rumah. Pada kunjungan pertama dilakukan
heart and lung Teknik sampling : penilaian risiko, pendidikan pasien,
Pre and post design Prosedur pelaksanaan : dukungan pengobatan, pemberian
Jenis metodologi Data demografis perawatan sesuai kebutuhan dan panggilan
penelitian: Case control dikumpulkan melalui telepon.
studi dengan design tinjauan grafik dan
prospective one group. menggunakan catatan
perawat. Untuk menilai Analisa Data
Tempat : Amerika Serikat kualitas hidup terkait Analisis statistic dilakukan dengan
kesehatan pasien peneliti menggunakan paket statistic untuk ilmu
meggunakan Minnesota sosial (SPSS). Versi windows, SPSS Inc.
Living with Heart Failure Los Angeles, AS. Perbandingan antara
Questionnaire (MLHFQ). pengukuran sebelum dan sesudah tes
Dengan menggunakan MLHFQ dan skala menggunakan t-analisis.
instrumen ini menghasilkan
variasi skor total dari 0
hingga 105 dengan skor
terendah menunjukan
peningkatan kualitas hidup.
9 Peneliti : Andrea Driscoll, Sampel : 1.197 pasien Jenis intervensi : No comaprison Hasil
Dem Dinh, David Prior, Kunjungan rumah, dan Secara keseluruhan hasil tinjauan dari
David Kaye, Fracp, David Kriteria inklusi : Pasien panggilan telepon pasca- 1.1977 pasien sepertiga dari 391 pasien
Hare yangpasca-pulang dari keluar dari rumah sakit. (34.4%) dirujuk ke program Manajemen
rumah sakit dengan gagal penyakit gagal jantung. Dari 391 pasien
Tahun : 2020 jantung akut (AHF). Durasi : 30 hari setelah ini, 211 pasien (54%) menerima kunjungan
keluar dari rumah sakit rumah dan panggilan telepon pasca keluar
Judul : The Effect Of Kriteria ekslusi : Pasien dari rumah sakit. Pengaruh perawatan
Transitional Care On 30- yang dipulangkan ke Frekuensi: - transisi secara signifikan mengurangi risiko
Day Outcomes In Patients perawatan paliatif. Instrument : - kematian sebesar 81% dan mengurangi
Hospitalised With Acute Prosedur pelaksanaan : - risiko dirawat kembali sebesar 24.4%.
Heart Failure Jumlah : 211 Pasien yang mengalami penerimaan
Jenis jurnal : Original kembali antara 11-20 hari setelah keluar
Article Heart, Lung And Teknik sampling : Model memiliki peningkatan risiko kematian lima
Circulation regresi logistik univariat hingga enam kali lipat (OR 5.02, 95% CI
dan multivariat 2.11-11.97).
Jenis metodologi
penelitian: Studi cohort Analisa Data
dengan desain penelitian Statistik deskriptif dengan menggunakan
prospektif, observasi non- ANOVA
acak
Tempat : Australia

10 Peneliti : Nancy M Albert Sampel : 362 studi Jenis intervensi : No comaprison Hasil
Pendidikan pasien, Hasil tinjauan ini mengungkapkan 8 tema
Tahun : 2016 Kriteria inklusi : Pasien komunikasi elektronik. umum. Dari 4 jenis perawatan transisi yang
yang diagnosa dengan rawat jalan, kepatuhan diterapkan pada pasien dengan gagal
Judul : A Systematic gagal jantung yang pengobatan jantung berupa pendidikan pasien,
Review Of Transitional diberikan perawatan komunikasi elektronik. rawat jalan,
Care Strategies To Reduce transisi Durasi : 30 hari kepatuhan pengobatan. Hasil juga
Rehospitalization In mengungkapkan penerapan model
Patinets With Heart Failure Kriteria ekslusi : - Frekuensi: - perawatan transisi ini memberikan panduan
Jumlah : - kepada perawat dalam mengembangkan
Jenis jurnal : Aticle Instrument : Panduan dan menerapkan secara sistematis dan
History Heart And Lung Teknik sampling : peranyaan wawancara prosedur yang sesuai yang dapat
Systematic search memberikan dampak positif pada pasien
Jenis metodologi Prosedur pelaksanaan : gagal jantung yaitu mengurangi rawat inap
penelitian: Pencarian literatur yang kembali, meningkatkan kualitas hidup dan
Literature Review- sistematis dilakukan untuk penghematan biaya. Hasil penelitian ini
Kualitatif Systematic mengidentifikasi makalah menekankan dimana penyedia layamam
penelitian yang relevan. kesehatan dapat mengimplementasikan
Tempat : Amerika Serikat perawatan transisi dengan memberikan
promosi pengetahuan dan perawatan diri
pasien.
Analisa Data

Menggunakan metode SLR


B. Pembahasan
Gagal jantung adalah sindrom klinis yang kompleks dari tanda dan gejala yang
disebabkan oleh cacat atau bahkan kerusakan pada struktur dan fungsi jantung
sehingga menyebabkan gangguan sirkulasi ke perifer dan oksigenasi organ (Albert,
2015). Gagal jantung sindrom yang mengncam jiwa dimana pompa jantung tidak
bekerja secara efisien untuk menjaga aliran dalam memenuhi kebutuhan oksigen dan
darah yang diperlukan oleh tubuh (Ba, H. M, 2020). Gejala umum dari gagal jantung
yaitu sesak napas saat beraktivitas sehari-hari, kesulitan bernapas saat berbaring,
penambahan berat badan dan pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, atau
punggung bawah serta mudah lelah (Whitaker-Brown, 2016). Secara psikologis
pasien gagal jantung mengalami perasaan tidak pasti dan takut karena kondisi mereka
dapat berubah dengan cepat dan perasaan kematian sudah dekat. Secara sosial pasien
gagal jantung merasa terisolasi dan kesepian dan menganggap diri mereka sebagai
beban bagi keluarga dan orang terdekat yang membantu dan merawat mereka karena
sering membutuhkan bantuan dalam kehidupan sehari-hari (Wong, F. K. Y, 2016).
Semua ini dapat menyebabkan perawatan yang kurang optimal pada pasien pasca-pulang dan
memberikan hasil akhir yang buruk bagi pasien (Backman, 2017).
Gagal jantung dikaitkan dengan beban penyakit yang tinggi dengan angka
kematian dan berisiko untuk masuk kembali ke rumah sakit. Prognosis untuk pasien
gagal jantung kemungkinan besar sepertiganya akan meninggal dalam satu tahun
setelah keluar dan mayoritas meninggal didalam lima tahun dan seperempat pasien
diterima kembali dalam satu bulan setelah keluar. Hal ini menunjukan akan
pentingnya dalam mendukung transisi pasien dari rumah sakit ke rumah unutk
mencegah kekambuhan berulang dan dirawat inap kembali. (Driscoll, A, 2020).
Pada pasien gagal jantung membutuhkan perawatan dan pengobatan yang
sesuai untuk meningkatkan hasil dan mengurangi kebutuhan rawat inap. Perawatan
yang kurang optimal pada pasien gagal jantung pasca-pulang rentan pada risiko untuk
kekambuhan berulang dan dirawat kembali di rumah sakit (Li, Y, 2020). Untuk
mengatasi masalah ini perlu dilakukan intervensi lanjutan pasien gagal jantung pasca-
pulang. Upaya untuk mengurangi tingkat serangan berulang dan masuk kembali ke
rumah sakit pada pasien gagal jantung yaitu dengan diberikan perawatan lanjutan atau
perawatan transisi (care transitions intervention) setelah pasien keluar dari rumah
sakit.
Perawatan transisi sebagai tindakan yang dirancang untuk memastikan
koordinasi dan kontinuitas perawatan kesehatan saat pasien berpindah antar lokasi
yang berbeda dari rumah sakit ke rumah (Whitaker-Brown, 2016). Meningkatkan
kesinambungan perawatan dan menghindari hasil buruk yang dapat dicegah saat
pasien pulang kerumah. Intervensi perawatan transisi jika diterapkan sebagai langkah
yang efektif untuk pasien gagal jantung pasca-pulang.
Intervensi perawatan transisi berdasarkan pemindahan dari rumah sakit ke
rumah dirancang, dievaluasi, dan diterapkan pertama kali oleh Mary Naylor di
University Of Pennsylvania di Philadelphia pada tahun 1980 yang awalnya
dikembangkan untuk perawatan transisi bagi ibu dan bayi yang berisiko tinggi (Ba, H.
M, 2020). Model ini dimodifikasi kembali untuk memenuhi kebutuhan lansia yang
sakit kronis. Banyaknya penelitian yang telah dilakukan dan berbagai studi terbaru
dikembangkan lagi sehingga muncul beberapa perawatan transisi ke semua
pendekatan dan intervensi yang berbeda dengan tujuan untuk meningkatkan hasil
yang baik pada pasien kronis (Hoover, C, 2017). Salah satu penerapan model
perawatan transisi ini diterapkan pada pasien gagal jantung untuk tetap menerima
perawatan lanjutan pasca-pulang dari rumah sakit dengan tujuan untuk mecegah
kekambuhan berulang dan dirawat ulang.
Berdasarkan dari hasil tinjauan literatur yang berfokus pada outcome yang
ditentukan oleh peneliti terdapat dua tema pembahasan yaitu jenis intervensi dan
dampak dari penerapan care transitions interventions (CTI) pada pasien gagal
jantung. Berikut hasil dari tinjauan literatur :
1. Jenis Intervensi Pada Penerapan Care Transitions Interventions (CTI)
Berikut penjelasan intervensi yang diberikan pada penerapan Care
Transitions Interventions (CTI) berdasarkan hasil tinjauan literatur :
a. Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah pertama dimulai 24 – 48 jam setelah rawat inap
dengan tujuan untuk menjalin kontak, memperkenalkan pasien pada program
perawatan transisi, dan meminta persetujuan untuk dilakukan kunjungan
rumah (Morrison, 2016). Kunjungan rumah juga memastikan pendekatan
yang konsisten antara perawat dan pasien (Wong, F. K. Y, 2016). Kunjungan
rumah dilakukan oleh perawat untuk memantau dan mengelola tanda dan
gejala setelah pulang serta menyampaikan edukasi pada pasien. Setiap
kunjungan dilakukan pemeriksaan fisik yang terdiri dari evaluasi TTV, berat
badan, penilaian kelebihan volume cairan, distensi abdomen, distensi vena
jugularis, dan penilaian suara jantung paru (Cynthia Feltner, 2014).
Kunjungan rumah dilakukan pada masing-masig studi berbeda antara
30-180 hari setelah pasien keluar dari rumah sakit. Berdasarkan tinjauan
yang telah dilakukan seluruh jurnal menerapkan kunjungan rumah sebagai
salah satu intervensi yang diberikan dalam program care transitions
intervention (CTI) pada pasien gagal jantung. Berikut hasil penelitian dari ke
sembilan jurnal yang menerapkan kunjungan rumah.
Hasil penelitian dari Gardner (2014) yang berjudul “Is Implementation
Of The Care Transitions Intervention Associated With Cost Avoidance After
Hospital Discharge” jenis intervensi CTI yang diberikan berupa kunjungan
rumah yang diberikan 30 hari pasca-pulang. Penelitian dari Li, Y (2020)
yang berjudul “The Effectiveness of Trantional Care Interventions on Health
Care Utilization In Patients Discharged From The Hospital With Heart
Failure : A Systematic Review and Meta-Analysis” mengungkapkan hasil
penelitian salah satu intervensi perawatan transisi yang diberikan yaitu
kunjungan rumah hal ini menunjukkan bahwa dengan intervensi yang
multidisiplin menunjukkan bukti terbaik untuk mencegah kekambuhan
berulang dan mengurangi penerimaan kembali hingga 6 bulan. Penelitian
dari Nazir (2015) yang berjudul “Heart Failure in Post-Acute and Long-
Term Care : Evidance and Strategies to Improve Transitions, Clinac, Care,
and Quality of Life” mengungkapkan hasil bahwa strategi yang diterapkan
dalam jurnal ini pada pasien gagal jantung dalam penerapan perawatan
transisi yaitu dengan menilai dan memantau perawatan lanjutan kerumah.
Tinjauan ini memberikan gambaran umum yang komprehensif untuk
meningkatkan perawatan lanjutan pasca-pulang pada pasien gagal jantung.
Penelitian dari Feltner (2014) yang berjudul “Transitional Care
Interventions to Prevent Readmissions for Persons With Heart Failure”
mengungkapkan hasil kunjungan rumah memiliki bukti terbaik untuk
mengurangi semua penyebab masuk kembali dan kematian hingga 6 bulan
setelah keluar dari rumah sakit. Penelitian dari Ba, H. M, (2020) yang
berjudul “Transitional Care Interventions for Patients with Heart Failure an
Intergrative Review” mengungkapkan hasil jenis intervensi yang diberikan
pada perawatan transisi ini yaitu kunjungan rumah. Intervensi perawatan
transisi secara signifikan menurunkan kunjungan UGD, mengurangi
kematian, dan mengurangi tingkat penerimaan kembali dalam 30 – 180 hari.
Penelitian dari Wong, F. K. Y, (2016 ) yang berjudul “Effects Of a
Transitional Palliative Care Model On Patients With End-Stage heart
Failure : A Randomised Controlled Trial” mengungkapkan hasil intervensi
yang diterapkan dalam penelitian yaitu kunjungan rumah. Program
perawatan transisi yang diterapkan telah terbukti mengurangi tingkat
penerimaan kembali dalam 4 minggu yang lebih rendah, mengalami
peningkatan klinis (manajemen gejala) yang jauh lebih baik, dan mengurangi
biaya perawatan pasien.
Penelitian dari Hoover (2017) yang berjudul “Outcomes Of an
Interdisciplinary Transitonal Care Quality Improvement and Health Care
Use In Patients With Heart Failure” mengungkapkan hasil jenis intervensi
yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu kunjungan dan tindak lanjut
perawat. Penelitian ini menemukan bahwa dengan penerapan CTI yang
multidisiplin dapat memberikan dampak positif dengan mengurangi dampak
penyakit, mempertahankan atau meningkatkan status fungsional (manajemen
diri), mecegah rawat inap kembali, mendeteksi dini dari gejala kekambuhan
serta penghematan biaya perawatan pada pasien. Penelitian Whitaker-Brown
(2016) yang berjudul “Improving Quality of Life and Decreasing
Readmissoons In Heart Failure Patients In a Multydiciplinary Transitions to
Care Clinic” mengungkapkan hasil jenis intervensi yang diberikan dalam
program mencakup kunjungan klinik mingguan/ kunjungan rumah. Pada
kunjungan pertama dilakukan penilaian risiko, pendidikan pasien,
manajemen pengobatan, pemberian perawatan sesuai kebutuhan. Penelitian
dari Driscoll (2020) yang berjudul “The Effect Of Transitional Care On 30-
Day Outcomes In Patients Hospitalised With Acute Heart Failure”
mengungkapkan hasil Dari 391 pasien ini, 211 pasien (54%) menerima
kunjungan rumah pasca keluar dari rumah sakit. Pengaruh perawatan transisi
secara signifikan mengurangi risiko kematian sebesar 81% dan mengurangi
risiko dirawat kembali sebesar 24.4%. Penelitian dari Albert (2016) yang
berjudul “A Systematic Review Of Transitional Care Strategies To Reduce
Rehospitalization In Patinets With Heart Failure” mengungkapkan hasil
jenis intervensi keperawatan transisi yang diberikan adalah komunikasi
kunjungan rawat jalan/rumah. Hasil juga mengungkapkan penerapan model
perawatan transisi ini memberikan panduan kepada perawat dalam
mengembangkan dan menerapkan secara sistematis dan prosedur yang
sesuai yang dapat memberikan dampak positif pada pasien gagal jantung.

b. Telemonitoring
Telemonitoring merupakan penggunaan teknologi yang difungsikan
untuk memantau dan mengirimkan data-data terkait status kesehatan pasien
yang dipisahkan oleh jarak. Tanda dan gejala yang dicatat dan dilaporkan
oleh pasien dapat ditinjau oleh tenaga kesehatan professional dari jarak jauh,
dan penentuan tindakan yang tepat dapat segera dilakukan (Hoover, C,
2017). Telemonitoring meningkatkan kualitas layanan keperawatan dimana
tenaga kesehatan dapat membuat keputusan dengan cepat dan tepat,
berdasarkan tanda dan gejala pasien yang terpantau setiap harinya.
Pemanfaatan telemonitoring juga berpotensi meningkatkan
produktivitas perawat misalnya, waktu untuk melakukan dokumentasi
berkuarang atau bahkan dalam penerapan perawatan transisi yang berkaitan
dengan kunjungan rumah tidak dapat dilaksanakan karena terbatas sumber
daya, transportasi, dan waktu tidak memadai sehingga dengan
telemonitoring memudahkan perawat dan pasien dalam upaya mengontrol
faktor risiko, serta memberikan pandua apa saja yang harus dilakukan jika
terdapat tanda dan gejala yang memburuk (Wiwit Febrina, 2018).
Telemonitoring yang diterapkan dari seluruh literatur berupa panggilan
telepon/dukungan telepon. Telemonitoring dilakukan oleh perawat untuk
pemantauan jarak jauh meliputi data fisiologis misalnya tekanan darah, berat
badan, frekuensi nadi, dan frekuensi pernapasan dengan transmisi digital,
broadband, satelit, nirkabel, atau Bluetooth ke pusat pemantauan, dengan
atau tanpa kunjungan klinis jarak jauh (misalnya pemantauan video)
(Feltner, 2014).
Berdasarkan dari tinjauan literatur telemonitoring dilakukan 24 – 48
jam setelah keluar dan 1-2 kali dalam 7 hari. Durasi setiap studi berbeda-
beda untuk dilakukan telemonitoring antara 30 hari – 180 hari. Dari hasil
tinjauan seluruh jurnal menerapkan jenis intervensi telemonitoring ini.
Berikut penjelasan hasil sepuluh jurnal.
Hasil penelitian dari Gardner (2014) yang berjudul “Is Implementation
Of The Care Transitions Intervention Associated With Cost Avoidance After
Hospital Discharge” jenis intervensi CTI yang diberikan berupa panggilan
telepon lanjutan yang diberikan pasca-pulang. Intervensi CTI yang diberikan
selama 30 hari mengalami penurunan kunjungan UGD, penurunan rawat
inap ulang, dan penurunan biaya rawat. Penelitian dari Li, Y (2020) yang
berjudul “The Effectiveness of Trantional Care Interventions on Health Care
Utilization In Patients Discharged From The Hospital With Heart
Failure : A Systematic Review and Meta-Analysis” mengungkapkan hasil
penelitian salah satu intervensi perawatan transisi yang diberikan yaitu
menyediakan komunikasi yang efisien dalam program telemonitoring. Hal
ini menunjukkan bahwa dengan intervensi yang multidisiplin menunjukkan
bukti terbaik untuk mencegah kekambuhan berulang dan mengurangi
penerimaan kembali hingga 6 bulan. Penelitian dari Nazir (2015) yang
berjudul “Heart Failure in Post-Acute and Long-Term Care : Evidance and
Strategies to Improve Transitions, Clinac, Care, and Quality of Life”
mengungkapkan hasil bahwa strategi yang diterapkan dalam jurnal ini pada
pasien gagal jantung dalam penerapan perawatan transisi yaitu dengan
menyediakan komunikasi yang efisien (hotline telemonitoring).
Penelitian dari Feltner (2014) yang berjudul “Transitional Care
Interventions to Prevent Readmissions for Persons With Heart Failure”
mengungkapkan hasil telemonitoring disertai dengan penerapan kunjungan
rumah memiliki bukti terbaik untuk mengurangi semua penyebab masuk
kembali dan kematian hingga 6 bulan setelah keluar dari rumah sakit.
Namun pemberian intervensi telemonitoring saja tanpa di terapkan bersama
intervensi perawatan transisi lainnya, tidak memberikan hasil yang
signifikan sehingga tidak mengurangi tingkat penerimaan kembali di rumah
sakit. Penelitian dari Ba, H. M, (2020) yang berjudul “Transitional Care
Interventions for Patients with Heart Failure an Intergrative Review”
mengungkapkan hasil jenis intervensi yang diberikan pada perawatan
transisi ini yaitu dukungan telepon. Intervensi perawatan transisi yang
diterapkan secara signifikan menurunkan kunjungan UGD, mengurangi
kematian, dan mengurangi tingkat penerimaan kembali dalam 30 – 180 hari.
Penelitian dari Wong, F. K. Y, (2016 ) yang berjudul “Effects Of a
Transitional Palliative Care Model On Patients With End-Stage heart
Failure : A Randomised Controlled Trial” mengungkapkan hasil intervensi
yang diterapkan dalam penelitian yaitu kunjungan rumah dan panggilan
telepon. Program perawatan transisi yang diterapkan telah terbukti
mengurangi tingkat penerimaan kembali dalam 4 minggu yang lebih rendah,
mengalami peningkatan klinis (manajemen gejala) yang jauh lebih baik, dan
mengurangi biaya perawatan pasien.
Penelitian dari Hoover (2017) yang berjudul “Outcomes Of an
Interdisciplinary Transitonal Care Quality Improvement and Health Care
Use In Patients With Heart Failure” mengungkapkan hasil jenis intervensi
yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu kunjungan rumah dan panggilan
telepon (telemonitoring). Penelitian ini menemukan bahwa dengan
penerapan CTI yang multidisiplin dapat memberikan dampak positif dengan
mengurangi dampak penyakit, mempertahankan atau meningkatkan status
fungsional (manajemen diri), mecegah rawat inap kembali, mendeteksi dini
dari gejala kekambuhan serta penghematan biaya perawatan pada pasien.
Penelitian Whitaker-Brown (2016) yang berjudul “Improving Quality of Life
and Decreasing Readmissoons In Heart Failure Patients In a
Multydiciplinary Transitions to Care Clinic” mengungkapkan hasil jenis
intervensi yang diberikan dalam program mencakup kunjungan klinik
mingguan/ kunjungan rumah dan panggilan telepon lanjutan. Penelitian dari
Driscoll (2020) yang berjudul “The Effect Of Transitional Care On 30-Day
Outcomes In Patients Hospitalised With Acute Heart Failure”
mengungkapkan hasil Dari 391 pasien ini, 211 pasien (54%) menerima
kunjungan rumah dan dilanjutkan denga menghubungi melalui telepon pasca
keluar dari rumah sakit. Pengaruh perawatan transisi secara signifikan
mengurangi risiko kematian sebesar 81% dan mengurangi risiko dirawat
kembali sebesar 24.4%. Penelitian dari Albert (2016) yang berjudul “A
Systematic Review Of Transitional Care Strategies To Reduce
Rehospitalization In Patinets With Heart Failure” mengungkapkan hasil
jenis intervensi keperawatan transisi yang diberikan adalah komunikasi
elektronik (telemonitoring). Hasil juga mengungkapkan penerapan model
perawatan transisi ini memberikan panduan kepada perawat dalam
mengembangkan dan menerapkan secara sistematis dan prosedur yang
sesuai yang dapat memberikan dampak positif pada pasien gagal jantung.

c. Pendidikan Kesehatan
Gagal jantung adalah kondisi dimana secara fisiologis jantung tidak
dapat memompa darah secara adekuat (Black. M Joyce, 2014). Kegagalan
memompa ini menimbulkan sindrom klinis yang kompleks dari tanda dan
gejala yang disebabkan oleh kerusakan pada struktur dan fungsi jantung dan
pada akhirnya akan menyebabkan gangguan sirkulasi perifer dan oksigenasi
organ (Albert, 2016). Gejala umum dari gagal jantung yaitu sesak napas saat
beraktivitas sehari-hari, kesulitan bernapas saat berbaring, penambahan berat
badan dan pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, atau punggung bawah
serta mudah lelah (Whitaker-Brown, 2016). Gejala klinis yang terus terjadi
pada penderita gagal jantung sangat sulit untuk dicegah. Upaya yang dapat
dilakukan untuk mengurangi timbulnya gejala yang timbul pada penderita
gagal jantung yaitu dengan diberikan perawatan lanjutan atau perawatan
transisi (care transitions intervention) setelah pasien keluar dari rumah sakit.
Salah satu jenis intervensi yang diberikan dalam program penerapan
care transitions intervention (CTI) yaitu dengan berikannya pendidikan
kesehatan. Pasien gagal jantung yang diberikan edukasi akan melatih dirinya
untuk meningkatkan kesadaran, meningkatkan sikap dan praktik mengenai
perilaku perawatan diri terkait nutrisi, diit, dan asupan cairan (Khasanah,
2019). Manfaat lain dari edukasi untuk pasien gagal jantung yaitu
meningkatkan kualitas hidup, mampu melakukan perawatan diri, mencegah
kekambuhan berulang dan mengurangi rehospitalisasi.
Informasi dan edukasi pada pasien dan keluarga sangat penting.
Pendidikan kesehatan yang diberikan akan meningkatkan pemahaman pasien
mengenai penyakitnya. Adanya pemahaman dari keluarga akan membantu
klien dalam meningkatkan keterampilan manajemen diri, mengatur aktivitas,
istirahat, dan memahami upaya yang dilakukan untuk memperlambat
perkembangan penyakit. Pendidikan kesehatan yang diberikan pada keluarga
meliputi tanda dan gejala penyakit serta cara perawatannya. Adanya
pemahaman dari keluarga dapat meningkatkan partisipasi keluarga dalam
memberikan perawatan pada pasien (Niman, 2015).
Berdasarkan tinjauan dari literatur pendidikan kesehatan yang
diberikan pada pasien gagal jantung terkait keterampilan manajemen diri,
pengetahuan penyakit dan perawatan diri. Dari hasil tinjauan tujuh jurnal
menerapkan jenis intervensi pendidikan kesehatan ini. Berikut penjelasan
hasil dari ke tujuh jurnal.
Penelitian dari Li, Y (2020) yang berjudul “The Effectiveness of
Trantional Care Interventions on Health Care Utilization In Patients
Discharged From The Hospital With Heart Failure : A Systematic Review
and Meta-Analysis” mengungkapkan hasil penelitian salah satu intervensi
perawatan transisi yang diberikan yaitu menyediakan komunikasi yang
efisien dalam program telemonitoring. Hal ini menunjukkan bahwa dengan
intervensi yang multidisiplin menunjukkan bukti terbaik untuk mencegah
kekambuhan berulang dan mengurangi penerimaan kembali hingga 6 bulan.
Penelitian dari Nazir (2015) yang berjudul “Heart Failure in Post-Acute and
Long-Term Care : Evidance and Strategies to Improve Transitions, Clinac,
Care, and Quality of Life” mengungkapkan hasil salah satu jenis intervensi
yang diterapkan yaitu pendidikan kesehatan yang diberikan pada pasien.
Penelitian dari Feltner (2014) yang berjudul “Transitional Care
Interventions to Prevent Readmissions for Persons With Heart Failure”
mengungkapkan hasil salah satu jenis intervensi yang diterapkan yaitu
pendidikan pasien dimana hal ini mengurangi semua penyebab masuk
kembali dan kematian hingga 6 bulan setelah keluar dari rumah sakit.
Penelitian dari Ba, H. M, (2020) yang berjudul “Transitional Care
Interventions for Patients with Heart Failure an Intergrative Review”
mengungkapkan hasil jenis intervensi yang diberikan pada perawatan
transisi ini yaitu penyuluhan kesehatan. Intervensi perawatan transisi yang
diterapkan secara signifikan menurunkan kunjungan UGD, mengurangi
kematian, dan mengurangi tingkat penerimaan kembali dalam 30 – 180 hari.
Penelitian dari Hoover (2017) yang berjudul “Outcomes Of an
Interdisciplinary Transitonal Care Quality Improvement and Health Care
Use In Patients With Heart Failure” mengungkapkan hasil salah satu jenis
intervensi yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu pemberian pendidikan
kesehatan pada pasien. Penelitian ini menemukan bahwa dengan penerapan
CTI yang multidisiplin dapat memberikan dampak positif meningkatkan
status fungsional (manajemen diri), mecegah rawat inap kembali,
mendeteksi dini dari gejala kekambuhan. Penelitian Whitaker-Brown (2016)
yang berjudul “Improving Quality of Life and Decreasing Readmissoons In
Heart Failure Patients In a Multydiciplinary Transitions to Care Clinic”
mengungkapkan hasil salah satu jenis intervensi yang diberikan yaitu
pendidikan pasien. Penelitian dari Albert (2016) yang berjudul “A
Systematic Review Of Transitional Care Strategies To Reduce
Rehospitalization In Patinets With Heart Failure” mengungkapkan hasil
salah satu jenis intervensi yang diterapkan yaitu pendidikan kesehatan yang
diberikan pada pasien. Hasil mengungkapkan penerapan model perawatan
transisi ini memberikan panduan kepada perawat dalam mengembangkan
dan menerapkan secara sistematis dan prosedur yang sesuai yang dapat
memberikan dampak positif pada pasien gagal jantung.

d. Dukungan Kepatuhan Pengobatan


Kepatuhan pengobatan merupakan isitilah dimana perilaku yang
mengacu sejauh mana pasien melaksanakan tindakan pengobatan yang telah
direkomendasikan. Sebagai sejau mana perilaku seseorang minum obat,
mengikuti diet, dan atau melakukan perubahan gaya hidup sesuai dengan
rekomendasi yang disepakati dari penyedia layanan kesehatan. (Nazir,
2015). Pemberian dukungan pengobatan ini membantu agar pasien dapat
mentaati dan melakukan program terapi yang sudah disepakai sampai tuntas.
Pasien gagal jantung sering kembali untuk dirawat inap ulang dirumah
sakit karena adanya kekambuhan. Kebanyakan kekambuhan gagal jantung
terjadi karena pasien tidak memenuhi terapi yang dianjurkan misalnya tidak
mampu melaksanakan terapi pengobatan dengan tepat, melanggar
pembatasan diet, tidak mematuhi tindak lanjut medis, melakukan aktivitas
fisik yang berlebih dan tidak dapat mengenali gejala kekambuhan (Umara,
2017).
Salah satu jenis intervensi yang diberikan dalam program penerapan
care transitions intervention (CTI) yaitu dengan berikannya dukungan
kepatuhan pengobatan. Dukungan yang diberikan oleh perawat merupakan
faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku kepatuhan. Dukungan
berguna saat pasien menghadapi bahwa perilaku sehat yang baru tersebut
merupakan hal penting. Begitun juga dapat mempengaruhi perilaku pasien
dengan cara menyampaikan antusias perawat terhadap tindakan tertentu dari
pasien, dan secara terus menerus memberikan penghargaan yang positif bagi
pasien yang telah mampu patuh dalam pengobatan (Umara, 2017).
Dukungan pengobatan yang diberi berupa memberikan motivasi dan
keyakinan pada pasien untuk patuh terhadap terapi yang sudah ditetapkan.
Memberikan motivasi pada pasien agar tetap mempertahankan kesehatannya
karena sangat berpengaruh terhadap faktor-faktor yang berhubungan dengan
perilaku dalam kontrol penyakitnya. Memberikan keyakinan pada pasien
akan memiliki jiwa yang tabah dan tidak mudah putus asa serta dapa
menerima keadaannya, demikian juga cara perilaku akan lebih baik (Albert,
2016).
Dari hasil tinjauan empat jurnal menerapkan jenis intervensi dengan
memberikan dukungan kepatuhan pengobatan. Berikut penjelasan hasil dari
ke empat jurnal.
Penelitian dari Nazir (2015) yang berjudul “Heart Failure in Post-
Acute and Long-Term Care : Evidance and Strategies to Improve
Transitions, Clinac, Care, and Quality of Life” mengungkapkan hasil
strategi yang diterapkan dalam jurnal ini pada pasien gagal jantung dalam
penerapan perawatan transisi yaitu dengan menilai dan memantau perawatan
lanjutan kerumah, pendidikan pasien, perawatan diri, kepatuhan pengobatan
dan memastikan farmakoterapi serta menyediakan komunikasi yang efisien
lewat panggilan telepon pada pasien. Tinjauan ini memberikan gambaran
umum yang komprehensif untuk meningkatkan perawatan lanjutan pasca-
pulang pada pasien gagal jantung. Penelitian dari Ba, H. M, (2020) yang
berjudul “Transitional Care Interventions for Patients with Heart Failure an
Intergrative Review” mengungkapkan hasil salah satu jenis intervensi yang
diberikan pada perawatan transisi ini yaitu meninjau pengobatan dan
melakukan rekonsiliasi pengobatan. Intervensi perawatan transisi yang
diterapkan secara signifikan menurunkan kunjungan UGD, mengurangi
kematian, dan mengurangi tingkat penerimaan kembali dalam 30 – 180 hari.
Penelitian dari Hoover (2017) yang berjudul “Outcomes Of an
Interdisciplinary Transitonal Care Quality Improvement and Health Care
Use In Patients With Heart Failure” mengungkapkan hasil salah satu jenis
intervensi yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu dukungan pengobatan.
Penelitian ini menemukan bahwa dengan penerapan CTI yang multidisiplin
dapat memberikan dampak positif meningkatkan status fungsional
(manajemen diri) dan mecegah rawat inap kembali. Penelitian Whitaker-
Brown (2016) yang berjudul “Improving Quality of Life and Decreasing
Readmissoons In Heart Failure Patients In a Multydiciplinary Transitions to
Care Clinic” mengungkapkan hasil salah satu jenis intervensi yang
diberikan yaitu dukungan pengobatan. Memberikan dukungan untuk
kelayakan program transisi selama 4 minggu untuk pasien gagal jantung
dalam meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi rawat ulang pasca-
pulang 30 hari.
e. Perawatan Suportif Pada Keluarga dan Individu
Peran dukungan keluarga sangat penting untuk kelangsungan hidup
pasien gagal jantung salah satu faktor pendukung keberhasilan terapi pada
pasien gagal jantung. Anggota keluarga yang sakit semesetinya medapat
dukungan dari keluarga dan pengakuan dari masyarakat setelah pulang dari
rumah sakit. Mendapat dukungan dari keluarga setelah pulang dari rumah
sakit menjadi program pada care transitons intervention (CTI), keluarga
memainkan peranan penting dalam keberhasilan program tersebut (Dewi,
2018). Dukungan keluarga merupakan sikap penerimaan terhadap keluarga
yang sakit, dalam keluarga memiliki jenis dukungan antara lain dukungan
informasional, dukungan emosional, dukungan penghargaan, dan dukungan
instrumental (Friedman, 2010). Pemberian dukungan keluarga dalam
pengobatan dapat meningkatkan harapan hidup pasien gagal jantug. Adanya
dukungan yang diberikan dari keluarga dapat membantu merawat pasien
gagal jantung dirumah.
Pemberian dukungan pada individu dalam menghadapi sakitnya dapat
mempengaruhi perilaku pasien dengan cara meberikan dukungan scara terus
menerus. Dukungan pada individu sendiri yang diberikan seperti
memberikan motivasi dan keyakinan pada pasien untuk tetap bisa
beradaptasi dengan kondisi yang dialaminya sekarang. Memberikan motivasi
pada pasien agar tetap mempertahankan kesehatannya karena sangat
berpengaruh terhadap faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku
dalam kontrol penyakitnya. Memberikan keyakinan pada pasien akan
memiliki jiwa yang tabah dan tidak mudah putus asa serta dapa menerima
keadaannya, demikian juga cara perilaku akan lebih baik (Albert, 2016).
Dari hasil tinjauan tiga jurnal mengungkapkan bahwa adanya
pemberian dukungan dari pengasuh dirumah / keluarga memberikan dampak
positif pada pasien gagal jantung seperti meningkatkan kualitas hidup, dan
terpenuhinya dukungan psikososial dan spiritual pasien (Nazir, 2015).
Berikut hasil tinjauan dari ketiga jurnal.
Penelitian dari Li, Y (2020) yang berjudul “The Effectiveness of
Trantional Care Interventions on Health Care Utilization In Patients
Discharged From The Hospital With Heart Failure : A Systematic Review
and Meta-Analysis” mengungkapkan hasil penelitian salah satu intervensi
perawatan transisi yang diberikan yaitu keterlibatan pengasuh. Hal ini
menunjukkan bahwa dengan intervensi yang multidisiplin menunjukkan
bukti terbaik untuk mencegah kekambuhan berulang dan mengurangi
penerimaan kembali hingga 6 bulan. Penelitian dari Nazir (2015) yang
berjudul “Heart Failure in Post-Acute and Long-Term Care : Evidance and
Strategies to Improve Transitions, Clinac, Care, and Quality of Life”
mengungkapkan hasil salah satu jenis intervensi yang diterapkan yaitu
perawatan suportif pada keluarga dan individu. Tinjauan ini memberikan
gambaran umum yang komprehensif untuk meningkatkan perawatan
lanjutan pasca-pulang pada pasien gagal jantung.
Penelitian dari Ba, H. M, (2020) yang berjudul “Transitional Care
Interventions for Patients with Heart Failure an Intergrative Review”
mengungkapkan hasil salah satu jenis intervensi yang diberikan pada
perawatan transisi ini yaitu dukungan pengasuh atau keluarga. Studi ini juga
meninjau bahwa intervensi perawatan transisi secara signifikan
meningkatkan kualitas hidup lebih dari 90%.

2. Dampak Pada Penerapan Care Transitions Interventions (CTI)


Berikut penjelasan dampak pada penerapan Care Transitions
Interventions (CTI) berdasarkan hasil tinjauan literatur :
a. Pengurangan Pendaftaran Rawat Inap Kembali
Gagal jantung dikaitkan dengan beban penyakit yang tinggi dengan
angka kematian dan berisiko untuk masuk kembali ke rumah sakit.
Readmissons atau pendaftaran kembali didefinisikan dengan diterima
kembalinya pasien gagal jantung ke rumah sakit dalam waktu 30 hari setelah
pemulangan (Hoover, 2017). Prognosis untuk pasien gagal jantung
kemungkinan besar sepertiganya akan meninggal dalam satu tahun setelah
keluar dan mayoritas meninggal didalam lima tahun dan seperempat pasien
diterima kembali dalam satu bulan setelah keluar. (Driscoll, A, 2020). Upaya
untuk mengurangi tingkat serangan berulang dan masuk kembali ke rumah
sakit pada pasien gagal jantung yaitu dengan diberikan perawatan lanjutan
atau perawatan transisi (care transitions intervention) setelah pasien keluar
dari rumah sakit. Care transitions interventions (CTI) memiliki bukti terbaik
untuk mengurangi semua penebab masuk kembali (Feltner, 2014).
Berdasarkan tinjaun literatur seluruh jurnal mengungkapkan dampak
pemberian Care transitions interventions (CTI) pada gagal jantung dapat
menurunkan angka rawat inap ulang. Berikut penjelasan dari hasil tinjauan
seluruh jurnal.
Hasil penelitian dari Gardner (2014) yang berjudul “Is Implementation
Of The Care Transitions Intervention Associated With Cost Avoidance After
Hospital Discharge” menunjukkan (12.8% OR : 0.61, 95% CI : 0.42)
kelompok intervensi yang menerima CTI selama 30 hari lebih rendah dalam
penurunan kunjungan UGD, dan penurunan rawat inap ulang. Hasil
penelitian ini menambah bukti tentang kemanjuran dan efektivitas penerapan
CTI. Penelitian dari Li, Y (2020) yang berjudul “The Effectiveness of
Trantional Care Interventions on Health Care Utilization In Patients
Discharged From The Hospital With Heart Failure : A Systematic Review
and Meta-Analysis” menunjukkan hasil review dari 38 studi RCT
menunjukan adanya penurunan risiko kekambuhan berulang dan dirawat
kembali dengan rata-rata 11% hingga 22% (CI 0.58 dan CI 0.17). Hasil
menunjukkan bahwa dengan intervensi yang multidisiplin menunjukkan
bukti terbaik untuk mencegah kekambuhan berulang dan mengurangi
penerimaan kembali hingga 6 bulan. Penelitian dari Nazir (2015) yang
berjudul “Heart Failure in Post-Acute and Long-Term Care : Evidance and
Strategies to Improve Transitions, Clinac, Care, and Quality of Life” hasil
penelitian menunjukan tingkat masuk kembali ke rumah sakit untuk pasien
gagal jantung turun dari 30% menjadi 17%.
Penelitian dari Feltner (2014) yang berjudul “Transitional Care
Interventions to Prevent Readmissions for Persons With Heart Failure”
hasil penelitian dari 47 studi RCT yang dimasukan pada jurnal ini
mengungkapkan program kunjungan ke rumah, rawat jalan dan pendidikan
kesehatan mengurangi kematian dan penerimaan kembali di rumah sakit.
Hasil juga mengungkapkan kunjungan rumah dan rawat jalan memiliki bukti
terbaik untuk mengurangi semua penyebab masuk kembali dan kematian
hingga 6 bulan. Penelitian dari Ba, H. M, (2020) yang berjudul “Transitional
Care Interventions for Patients with Heart Failure an Intergrative Review”
hasil penelitian ini mengidentifikasi bahwa 55% intervensi perawatan
transisi secara signifikan menurunkan kunjungan UGD, mengurangi
kematian, dan mengurangi tingkat penerimaan kembali dalam 30 – 180 hari.
Penelitian dari Wong, F. K. Y, (2016 ) yang berjudul “Effects Of a
Transitional Palliative Care Model On Patients With End-Stage heart
Failure : A Randomised Controlled Trial” hasil tinjauan menunjukan 20.9%
kelompok intervensi memiliki tingkat penerimaan kembali dalam 4 minggu
yang lebih rendah sedangkan kelompok kontrol menunjukan hasil 29.3%
lebih tinggi dari kelompok intervensi. Hasil ini menenunjukkan bahwa
kelompok intervensi lebih rendah penerimaan kembali dari pada kelompok
kontrol.
Penelitian dari Hoover (2017) yang berjudul “Outcomes Of an
Interdisciplinary Transitonal Care Quality Improvement and Health Care
Use In Patients With Heart Failure” hasil penelitian menunjukkan tingkat
penerimaan kembali menurun dari 24% menjadi 13% dan menghasilkan
penurunan secara keselurhan menjadi 11% pada kelompok CTI.
Dibandingkan kelompok kontrol tingkat penerimaan kembali menunjukan
hasil 44%. Penelitian ini menemukan bahwa dengan penerapan CTI yang
multidisiplin dapat memberikan dampak positif dengan mengurangi dampak
penyakit, mempertahankan atau meningkatkan status fungsional (manajemen
diri), mecegah rawat inap kembali, mendeteksi dini dari gejala kekambuhan.
Penelitian Whitaker-Brown (2016) yang berjudul “Improving Quality of Life
and Decreasing Readmissoons In Heart Failure Patients In a
Multydiciplinary Transitions to Care Clinic” temuan hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa penyelesaian program perawatan transisi yang berhasil
dapat membantu mengurangi penerimaan kembali ke rumah sakit. Penelitian
dari Driscoll (2020) yang berjudul “The Effect Of Transitional Care On 30-
Day Outcomes In Patients Hospitalised With Acute Heart Failure” Pengaruh
perawatan transisi secara signifikan mengurangi risiko dirawat kembali
sebesar 24.4%. Penelitian dari Albert (2016) yang berjudul “A Systematic
Review Of Transitional Care Strategies To Reduce Rehospitalization In
Patinets With Heart Failure” hasil mengungkapkan penerapan model
perawatan transisi ini memberikan panduan kepada perawat dalam
mengembangkan dan menerapkan secara sistematis dan prosedur yang
sesuai yang dapat memberikan dampak positif pada pasien gagal jantung
yaitu mengurangi rawat inap kembali.
Penelitian dari Wong, F. K. Y, (2016 ) yang berjudul “Effects Of a
Transitional Palliative Care Model On Patients With End-Stage heart
Failure : A Randomised Controlled Trial” hasil tinjauan mengungkapkan
program perawatan transisi yang telah diterapkan terbukti mengurangi biaya
perawatan pasien.

b. Penghematan Biaya
Gagal jantung menduduki peringkat utama sebagai penyakit kronis
yang membutuhkan banyak biaya. Paling tidak mengalokasikan 1-2% dari
keseluruhan pengeluaran kesehatan untuk mengatasi gagal jantung. Total
biaya hospitalisasi mencapai dua per tigas bagian dari keseluruhan biaya
gagal jantung dan biaya obat juga membutuhkan biaya yang cukup
signifikan. Kecenderugnan meningkatnya biaya pemeliharaan kesehatan
menyulitkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
dibutuhkannya. Keadaan tersebut terjadi terutma pada keadaan pembiayaan
harus ditanggung sendiri (Rodrigro, 2019).
Pemanfaatan biaya termasuk semua penerimaan rumah sakit
(readmissions), kunjungan UGD, dan biaya obat. Biaya didefinisikan
termasuk semua penerimaan rawat inap, kunjungan UGD, rawat inap
observasi, perawatan pasca-akutm (yaitu kunjungan kesehatan dirumah,
rawat inap, dan hospice), biaya dokter rawat jalan, dan biaya rawat jalan
lain-lain (Gardner, 2014). Pemberian perawatan transisi pada pasien pasca-
pulang efektif memberikan penghematan biaya perawatan pasien gagal
jantung. Serta efektif menurunkan rawat inap kembali, kunjugan UGD, dan
biaya rawat jalan.
Berdasarkan tinjauan literature lima jurnal mengungkapkan adanya
penurunan angka biaya perawatan dengan pemeberian intervensi
keperawatan lanjutan pasca-pulang care transitions intervention (CTI) pada
pasien gagal jantung. Berikut penjelasan hasil jurnal.
Hasil penelitian dari Gardner (2014) yang berjudul “Is Implementation
Of The Care Transitions Intervention Associated With Cost Avoidance After
Hospital Discharge” menunjukkan hasil dalam 6 bulan setelah keluar untuk
kelompok intervensi biaya serta perawatan kesehatan total rata-rata lebih
rendah secara signifikan dengan hasil ($ 14.729 sampai $ 21.248, P < 0.001).
Biaya rata-rata yang dihindari per pasien yang menerima intervensi
diperkirakan $ 6.221 dibandingkan dengan kelompok kontrol yaitu ($ 14.729
hingga $18.779). Hasil penelitian ini menambah bukti tentang kemanjuran
dan efektivitas penerapan CTI. Penelitian dari Ba, H. M, (2020) yang
berjudul “Transitional Care Interventions for Patients with Heart Failure an
Intergrative Review” menunjukan hasil penelitian ini mengidentifikasi
bahwa 55% intervensi perawatan transisi secara signifikan menurunkan
kunjungan UGD, mengurangi kematian, dan mengurangi tingkat penerimaan
kembali dalam 30 – 180 hari hal ini juga berdampak pada pengurangan biaya
masa rawat pasien gagal jantung. Studi ini juga meninjau bahwa intervensi
perawatan transisi secara signifikan meningkatkan kualitas hidup lebih dari
90%. Penelitian dari Hoover (2017) yang berjudul “Outcomes Of an
Interdisciplinary Transitonal Care Quality Improvement and Health Care
Use In Patients With Heart Failure” penelitian ini menemukan bahwa
dengan penerapan CTI yang multidisiplin dapat memberikan dampak positif
dengan mengurangi dampak penyakit, mempertahankan atau meningkatkan
status fungsional (manajemen diri), mecegah rawat inap kembali,
mendeteksi dini dari gejala kekambuhan serta penghematan biaya perawatan.
Penghematan biaya perawatan pada pasien kelompok intervensi CTI sebesar
$ 176.000) per tahun dengan presentase 37.6%. Penelitian dari Albert (2016)
yang berjudul “A Systematic Review Of Transitional Care Strategies To
Reduce Rehospitalization In Patinets With Heart Failure” hasil juga
mengungkapkan penerapan model perawatan transisi ini memberikan
panduan kepada perawat dalam mengembangkan dan menerapkan secara
sistematis dan prosedur yang sesuai yang dapat memberikan dampak positif
pada pasien gagal jantung yaitu mengurangi rawat inap kembali,
meningkatkan kualitas hidup dan penghematan biaya.

c. Mencegah Kekambuhan Berulang


Gagal jantung dikaitkan dengan beban penyakit yang tinggi dengan
angka kematian dan berisiko kekambuhan berulang dan masuk kembali ke
rumah sakit. Gagal jantung (Heart Failure) penyakit kronis yang
berhubungan dengan risiko tinggi kekambuhan berulang dan risiko tinggi
untuk masuk kembali (Garnier et al, 2018). Pasien gagal jantung sering
kembali untuk dirawat inap ulang karena adanya kekambuhan. Kebanyakan
kekambuhan gagal jantung terjadi karena pasien tidak memenuhi terapi yang
dianjurkan misalnya tidak mampu melaksanakan terapi pengobatan dengan
tepat, melanggar pembatasan diet, tidak mematuhi tindak lanjut medis,
melakukan aktivitas fisik yang berlebih dan tidak dapat mengenali gejala
kekambuhan (Umara, 2017).
Pada pasien gagal jantung membutuhkan perawatan dan pengobatan
yang sesuai untuk mencegah kekambuhan berulang dan rawat ulang dirumah
sakit. Salah satu upaya untuk mengurangi tingkat serangan berulang dan
masuk kembali ke rumah sakit pada pasien gagal jantung yaitu dengan
diberikan perawatan lanjutan atau perawatan transisi (care transitions
intervention) setelah pasien keluar dari rumah sakit. Pemberian perawatan
transisi pada pasien pasca-pulang efektif mecegah kekambuhan berulang
pada pasien gagal jantung (Gardner, 2014).
Berdasarkan tinjauan literatur dua jurnal mengungkapkan adanya
penurunan kekambuhan berulang dengan pemeberian intervensi keperawatan
lanjutan pasca-pulang care transitions intervention (CTI) pada pasien gagal
jantung. Berikut penjelasan hasil jurnal.
Penelitian dari Li, Y (2020) yang berjudul “The Effectiveness of
Trantional Care Interventions on Health Care Utilization In Patients
Discharged From The Hospital With Heart Failure : A Systematic Review
and Meta-Analysis” menunjukkan hasil review dari 38 studi RCT
menunjukan adanya penurunan risiko kekambuhan berulang dengan rata-rata
11% hingga 22%. Penelitian dari Hoover (2017) yang berjudul “Outcomes
Of an Interdisciplinary Transitonal Care Quality Improvement and Health
Care Use In Patients With Heart Failure” hasil penelitian menunjukkan
tingkat penerimaan kembali akibat serangan berulang menurun menjadi
13%. Penelitian ini menemukan bahwa dengan penerapan CTI yang
multidisiplin dapat memberikan dampak positif dengan mengurangi dampak
penyakit, mempertahankan atau meningkatkan status fungsional (manajemen
diri), mecegah rawat inap kembali, mendeteksi dini dari gejala kekambuhan
serta penghematan biaya perawatan.
d. Meningkatkan Kualitas Hidup
Gagal jantung adalah keadaan jantung tidak dapat memompa darah
secara cukup untuk dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Gagal jantung
merupakan kondisi kronis yang menimbulkan efek pada kehidupan yang
dijalani pasien setiap hari. Kompleksitas etiologi dan faktor gagal jantung
menyebabkan terjadinya perubahan patofisiologi, berupa kerusakan
kontraktilitas ventrikel, meningkatnya after load dan gangguan pengisian
diastolik yang menibulkan efek pada penurunan cardiac output (Black. M
Joyce, 2014).
Gagal jantung merupakan salah satu penyakit kronis yang dapat
menyebabkan penurunan kualitas hidup. Hal ini dikarenakan gagal jantung
dapat memberikan dampak negatif terhadap pemenuhan kebutuhan dasar,
adanya perubahan citra tubuh, kurangnya perawatan diri, perilaku dan
aktivitas sehari-hari, kelelahan dan kekhawatiran tentang masa depan.
Ketidakmampuan pada pasien gagal jantung untuk beradaptasi terhadap
penyakitnya, termasuk didalamnya mengenal secara dini dari gejala penyakit
yang akan memengaruhi kehidupan yang dijalaninya setiap hari
(Pudiarifanti, 2015). Pasien dengan gagal jantung cenderung mengalami
depresi yang disebabkan karena penurunan kualitas hidup. Penurunan
kualitas hidup dan peningkatan mortalitas hal ini mengakibatkan pasien
enggan bersosialisai atau melakukan aktivitas seperti sebelum sakit. Hal ini
akan mempengaruhi kualitas hidup pasien gagal jantung. Kualitas hidup
pasien dengan gagal jantung sangat mempengaruhi kelangsungan hidup
pasien untuk bisa melangsungkan kehidupan lebih lama.
Pemberian perawatan dan terapi yang tepat dapat meningkatkan atau
memperbaiki kelangsungan hidup pasien gagal jantung. Hal ini merupakan
cara yang dapat digunakan untuk menurunkan mortalitas dan peningkatan
kualitas hidup pasien gagal jantung. Salah satu upaya untuk meningatkan
kualitasb hidup pada pasien gagal jantung yaitu dengan diberikan perawatan
lanjutan atau perawatan transisi (care transitions intervention) setelah pasien
keluar dari rumah sakit. Pemberian perawatan transisi pada pasien pasca-
pulang efektif menigkatkan kualitas hidup pada pasien gagal jantung
(Gardner, 2014).
Berdasarkan tinjauan literatur lima jurnal mengungkapkan adanya
peningkatan kualitas hidup dengan pemberian intervensi keperawatan
lanjutan pasca-pulang care transitions intervention (CTI) pada pasien gagal
jantung. Berikut penjelasan hasil jurnal.
Penelitian dari Nazir (2015) yang berjudul “Heart Failure in Post-
Acute and Long-Term Care : Evidance and Strategies to Improve
Transitions, Clinac, Care, and Quality of Life” tinjauan ini juga
mengungkapkan intervensi perawatan transisi telah terbukti meningkatkan
kualitas hidup pasien gagal jantung. Penelitian dari Ba, H. M, (2020) yang
berjudul “Transitional Care Interventions for Patients with Heart Failure an
Intergrative Review” menunjukan hasil bahwa intervensi perawatan transisi
secara signifikan meningkatkan kualitas hidup lebih dari 90%. Penelitian
dari Wong, F. K. Y, (2016 ) yang berjudul “Effects Of a Transitional
Palliative Care Model On Patients With End-Stage heart Failure : A
Randomised Controlled Trial” Kelompok intervensi juga mengalami
peningkatan klinis (manajemen gejala) yang jauh lebih baik dengan hasil
(49.9%, p < 0.05) dan peningkatan kualitas hidup dengan skor total ESAS
(62.2%, p < 0,05). Penelitian dari Hoover (2017) yang berjudul “Outcomes
Of an Interdisciplinary Transitonal Care Quality Improvement and Health
Care Use In Patients With Heart Failure” penelitian ini menemukan bahwa
dengan penerapan CTI yang multidisiplin dapat memberikan dampak positif
dengan mengurangi dampak penyakit, mempertahankan atau meningkatkan
status fungsional (manajemen diri). Penelitian Whitaker-Brown (2016) yang
berjudul “Improving Quality of Life and Decreasing Readmissoons In Heart
Failure Patients In a Multydiciplinary Transitions to Care Clinic” Temuan
hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penyelesaian program perawatan
transisi yang berhasil dapat membantu mengurangi penerimaan kembali ke
rumah sakit, mengurangi biaya perawatan kesehatan terkait dan
meningkatkan kualitas hidup. Memberikan dukungan untuk kelayakan
program transisi selama 4 minggu untuk pasien gagal jantung dalam
meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi rawat ulang pasca-pulang 30
hari.

e. Menurunkan Tingkat Mortalitas


Kematian mendadak yang berhubungan dengan penyakit jantung
dapat terjadi kapan saja, selama aktivitas apa saja. Individu bisa saja
meninggal dalam kondisi tertidur atau sedang berpartisipasi dalam kegiatan
yang berat. Kondisi iklim yang berat seperti panas atau dingin bisa
membebani jantung, memberi kecenderungan untuk terjadinya serangan dan
mati mendadak (Nazir, 2015). Prognosis untuk pasien gagal jantung
kemungkinan besar sepertiganya akan meninggal dalam satu tahun setelah
keluar dan mayoritas meninggal didalam lima tahun dan seperempat pasien
diterima kembali dalam satu bulan setelah keluar (Driscoll, A, 2020). Pasien
yang mengalami penerimaan kembali antara 11-20 hari setelah keluar
memiliki peningkatan risiko kematian lima hingga enam kali lipat. Periode
risiko gagal jantung yang melampaui masa rawat inap, berisiko komplikasi
yang lebih fatal terjadi pada periode pasca pulang daripada selama rawat
inap (Nazir, 2015).
Upaya mengatasi masalah ini bagi pasien gagal jantung, berbagai
manajemen pasien gagal jantung rawat jalan dan program perawatan transisi
dengan jangka waktu yang berbeda-beda telah dilaksanakan secara nasional
(Whitaker-Brown, 2016). Perawatan transisi melibatkan program yang
dirancang dengan sengaja untuk memberikan dukungan proaktif dan
berkelanjutan kepada pasien yang kembali ke rumah setelah keluar dari
rumah sakit (Wong, 2017). Perawatan transisi ini membantu memastikan
kesinambungan perawatan untuk mengurangi risiko dengan hasil yang buruk
dan memfasilitasi keselamatan saat pasien pasca-pulang. Hal ini merupakan
cara yang dapat digunakan untuk menurunkan mortalitas pada pasien gagal
jantung.
Berdasarkan tinjauan literatur empat jurnal mengungkapkan adanya
penurunan mortalitas dengan pemberian intervensi keperawatan lanjutan
pasca-pulang care transitions intervention (CTI) pada pasien gagal jantung.
Berikut penjelasan hasil jurnal.
Penelitian dari Nazir (2015) yang berjudul “Heart Failure in Post-
Acute and Long-Term Care : Evidance and Strategies to Improve
Transitions, Clinac, Care, and Quality of Life” tinjauan ini mengungkapkan
intervensi perawatan transisi telah terbukti meningkatkan kualitas hidup dan
menurunkan kematian pasien gagal jantung. Penelitian dari Feltner (2014)
yang berjudul “Transitional Care Interventions to Prevent Readmissions for
Persons With Heart Failure” hasil mengungkapkan kunjungan rumah dan
rawat jalan memiliki bukti terbaik untuk mengurangi semua penyebab masuk
kembali dan kematian hingga 6 bulan. Penelitian dari Ba, H. M, (2020) yang
berjudul “Transitional Care Interventions for Patients with Heart Failure an
Intergrative Review” hasil penelitian ini mengidentifikasi bahwa 55%
intervensi perawatan transisi secara signifikan menurunkan kunjungan UGD,
mengurangi kematian, dan mengurangi tingkat penerimaan kembali dalam
30 – 180 hari. Penelitian dari Driscoll (2020) yang berjudul “The Effect Of
Transitional Care On 30-Day Outcomes In Patients Hospitalised With Acute
Heart Failure” pengaruh perawatan transisi secara signifikan mengurangi
risiko kematian sebesar 81%.
DAFTAR PUSTAKA

Albert, N. M. (2016). A systematic review of transitional-care strategies to reduce


rehospitalization in patients with heart failure. Heart and Lung: Journal of Acute
and Critical Care, 45(2), 100–113. https://doi.org/10.1016/j.hrtlng.2015.12.001

Artikel. Kemenkes. 2019. http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/hari-


jantung-sedunia-hjs-tahun-2019-jantung-sehat-sdm-unggul

Ba, H. M., Son, Y. J., Lee, K., & Kim, B. H. (2020). Transitional care interventions
for patients with heart failure: An integrative review. International Journal of
Environmental Research and Public Health, 17(8), 1–18.
https://doi.org/10.3390/ijerph17082925

Backman, C., Chartrand, J., Dingwall, O., & Shea, B. (2017). Effectiveness of
person- and family-centered care transition interventions: A systematic review
protocol. Systematic Reviews, 6(1), 1–5. https://doi.org/10.1186/s13643-017-
0554-z

Black M. Joyce. 2014. Keperawatan Medikal Bedah Manajemen Klinis Untuk Hasil
Yang Diharapkan. Ed. Bahasa Indonesia. Edisi 8 Buku 3. Singapore : Elsevier

Dewi, L. (2018). Gambaran Dukungan Keluarga Pada Pasien Gagal Jantung


Kongestif di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta. Jurnal
Keperawatan, 17. http://eprints.ums.ac.id/64206/

Driscoll, A., Dinh, D., Prior, D., Kaye, D., Hare, D., Neil, C., Lockwood, S., Brennan,
A., Lefkovits, J., Carruthers, H., Amerena, J., Cooke, J. C., Vaddadi, G.,
Nadurata, V., & Reid, C. M. (2020). The Effect of Transitional Care on 30-Day
Outcomes in Patients Hospitalised With Acute Heart Failure. Heart Lung and
Circulation, 29(9), 1347–1355. https://doi.org/10.1016/j.hlc.2020.03.004

Feltner, C, Jones, C.D. Cene´, C.W. Zheng, Z., C. A. Sueta, E.J.L. Coker-
Schwimmer, M. Arvanitis, K.N. Lohr, J. C. Middleton, D. E. J. (2014).
Transitional Care Interventions to Prevent Readmissions for Persons. Annals of
Internal Medicine, 160(11), 774–784.

Friedman, M.M, Bowden, R.V, Jones G.E (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga
Riset, Teori, dan Praktik. Edisi Kelima. Jakarta : EGC
Gardner, R., Li, Q., Baier, R. R., Butterfield, K., Coleman, E. A., & Gravenstein, S.
(2014). Is implementation of the care transitions intervention associated with
cost avoidance after hospital discharge? Journal of General Internal Medicine,
29(6), 878–884. https://doi.org/10.1007/s11606-014-2814-0

Garnier, A., Rouiller, N., Gachoud, D., Nachar, C., Voirol, P., Griesser, A. C.,
Uhlmann, M., Waeber, G., & Lamy, O. (2018). Effectiveness of a transition plan
at discharge of patients hospitalized with heart failure: A before-andafter study.
ESC Heart Failure, 5(4), 657–667. https://doi.org/10.1002/ehf2.12295

Hoover, C., Plamann, J., & Beckel, J. (2017). Outcomes of an interdisciplinary


transitional care quality improvement project on self-management and health
care use in patients with heart failure. Journal of Gerontological Nursing, 43(1),
23–31. https://doi.org/10.3928/00989134-20160901-01

Khasanah, N., R. (2019). Gambaran Pelaksanaan Edukasi Pada Pasien Gagal Jantung
Yang Menjalani Rawat Inap Di Rsud Dr. Moewardi. Αγαη, 8(5), 55.

Li, Y., Fu, M. R., Luo, B., Li, M., Zheng, H., & Fang, J. (2020). The Effectiveness of
Transitional Care Interventions on Health Care Utilization in Patients
Discharged From the Hospital With Heart Failure: A Systematic Review and
Meta-Analysis. Journal of the American Medical Directors Association, 37, 1–9.
https://doi.org/10.1016/j.jamda.2020.09.019

Lowey, E. S., Dianne V. & Liebel. (2016). Faktor-faktor yang Mempengaruhi


Transisi Perawatan Pasien Gagal Jantung Stadium Akhir ke Perawatan Rumah
Paliatif. 18, 572–578.

Morrison, J., Palumbo, M. V., Gnp-bc, A., & Rambur, B. (2016). Mengurangi Rawat
Inap yang Dapat Dicegah Dengan Dua Model Perawatan Transisi. 322–329.

Nazir, A., & Smucker, W. D. (2015). Heart Failure in Post-Acute and Long-Term
Care: Evidence and Strategies to Improve Transitions, Clinical Care, and Quality
of Life. Journal of the American Medical Directors Association, 16(10), 825–
831. https://doi.org/10.1016/j.jamda.2015.05.006

Niman, S., Hamid, A. Y. S., & Yulia, I. (2015). Pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap dukungan keluarga pada klien dengan congestive heart failure (CHF).
Nursalam. 2020. PENULISAN LITERATUR REVIEW DAN SYSTEMATIC REVIEW
PADA PENDIDIKAN KESEHATAN (CONTOH). Surabaya : Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga

Pudiarifanti, N., Pramantara, i dewa, & Ikawati, Z. (2015). Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Gagal Jantung Kronik. Jurnal Menejemen
Dan Pelayanan Farmasi, 2015, 259–266.

Rodrigo-Sanjoaquin, J., Sevil-Serrano, J., Julián-Clemente, J. A., Generelo Lanaspa,


E., Pérez-Ordás, R., SENA-RIVAS, W.-R., ‫محمد‬،‫حسنی‬, Haines et al, 2019, goleman,
daniel; boyatzis, Richard; Mckee, A., Rodrigo-Sanjoaquin, J., Sevil-Serrano, J.,
Julián-Clemente, J. A., Generelo Lanaspa, E., Pérez-Ordás, R., Problema, P. D.
E. L., & SENA-RIVAS, W.-R. (2013). 済 無 No Title No Title. Journal of
Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
http://www.ghbook.ir/index.php?name=‫فره̀ن``````````````````````گ و رس```````````````````````انه ه```````````````````````ای‬
ahkhc&37=egap&05631=di_koob&enilnodaer=ksat&koobd_moc=noitpo&‫ن ی`````و ن‬
shk=ED9C9491B4&Itemid=218&lang=fa&tmpl=component

Umara, A. F., Purnamasari, E., & Usniah, U. (2017). Hubungan Kepatuhan Minum
Obat Dengan Kejadian Rawat Inap Ulang Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif
Di Rsu Kabupaten Tangerang. Jurnal JKFT, 1(2), 77.
https://doi.org/10.31000/jkft.v2i2.65

Wahono. 2016 ; https://romisatriawahono.net/2016/05/15/systematic-literature-


review-pengantar-tahapan-dan-studi-kasus/

Wiwit Febrina, Y. & S. R. (2018). REAL in Nursing Journal ( RNJ ). Pengetahuan


Perawat Terhadap Pelaksanaan Timbang Trima Pasien, 1(1), 1–8.
https://ojs.fdk.ac.id/index.php/Nursing/index

Whitaker-Brown, C. D., Woods, S. J., Cornelius, J. B., Southard, E., & Gulati, S. K.
(2017). Improving quality of life and decreasing readmissions in heart failure
patients in a multidisciplinary transition-to-care clinic. Heart and Lung: Journal
of Acute and Critical Care, 46(2), 79–84.
https://doi.org/10.1016/j.hrtlng.2016.11.003

Wong, F. K. Y., Ng, A. Y. M., Lee, P. H., Lam, P. T., Ng, J. S. C., Ng, N. H. Y., &
Sham, M. M. K. (2016). Effects of a transitional palliative care model on
patients with end-stage heart failure: A randomised controlled trial. Heart,
102(14), 1100–1108. https://doi.org/10.1136/heartjnl-2015-308638
Lampiran 1 Prisma Ceklist

1. Studi Cohort - Scopus


Reviewer : Irayani Ingan Date : Desember Nilai Yes/Ya : 18
Author : Rebekah Gardner Year : 2014

JUDUL
Judul 1 Identifikasi laporan sebagai tinjauan sistematis, meta-analisis, atau No
keduanya.
ABSTRAK
Ringkasan terstruktur 2 Berikan ringkasan terstruktur termasuk, sebagaimana berlaku: latar Yes
belakang; tujuan; sumber data; kriteria kelayakan studi, peserta, dan
intervensi; mempelajari metode penilaian dan sintesis; hasil;
batasan; kesimpulan dan implikasi dari temuan kunci; nomor
registrasi tinjauan sistematis.
PENGANTAR
Alasan 3 Jelaskan alasan peninjauan dalam konteks apa yang sudah diketahui. Yes

Tujuan 4 Berikan pernyataan eksplisit tentang pertanyaan yang sedang Yes


dibahas dengan mengacu pada peserta, intervensi, perbandingan,
hasil, dan desain studi (PICOS).
METODE
Protokol dan registrasi 5 Tunjukkan jika protokol tinjauan ada, jika dan di mana itu dapat Yes
diakses (misalnya, alamat Web), dan, jika tersedia, berikan
informasi pendaftaran termasuk nomor pendaftaran.
Kriteria kelayakan 6 Tentukan karakteristik studi (misalnya, PICOS, lama tindak lanjut) No
dan karakteristik laporan (misalnya, tahun dipertimbangkan, bahasa,
status publikasi) yang digunakan sebagai kriteria untuk kelayakan,
memberikan alasan.
Sumber informasi 7 Jelaskan semua sumber informasi (misalnya, database dengan Yes
tanggalcakupan,kontakdenganpenulisstudiuntuk
mengidentifikasi studi tambahan) dalam pencarian dan tanggal
pencarian terakhir.
Cari 8 Sajikan strategi pencarian elektronik lengkap untuk setidaknya satu Yes
database, termasuk batasan apa pun yang digunakan, sehingga dapat
diulang.
Seleksi studi 9 Sebutkan proses untuk memilih studi (yaitu, penyaringan, kelayakan, No
termasuk dalam tinjauan sistematis, dan, jika berlaku, termasuk
dalam meta-analisis).
Proses pengumpulan 10 Jelaskan metode ekstraksi data dari laporan (misalnya, formulir uji Yes
data coba, secara independen, dalam duplikat) dan proses apa pun untuk
memperoleh dan mengonfirmasi data dari penyidik.
Item data 11 Buat daftar dan tentukan semua variabel yang datanya dicari Yes
(misalnya, PICOS, sumber pendanaan) dan asumsi serta
penyederhanaan yang dibuat.
Risiko bias 12 Jelaskan metode yang digunakan untuk menilai risiko bias studi Yes
dalam studi individu (termasuk spesifikasi apakah hal ini dilakukan pada studi
individu atau hasil evel), dan bagaimana informasi ini akan digunakan dalam
sintesis data apa pun.
Langkah-langkah 13 Sebutkan ukuran ringkasan utama (misalnya, rasio risiko, perbedaan No
ringkasan rata-rata).
Sintesis hasil 14 Jelaskan metode penanganan data dan gabungkan hasil studi, jika No
dilakukan, termasuk ukuran konsistensi (misalnya, I2 untuk setiap
meta-analisis.
Risiko bias di seluruh 15 Tentukan penilaian risiko bias yang dapat mempengaruhi bukti Yes
studi kumulatif (misalnya, bias publikasi, pelaporan selektif dalam studi).
Analisis tambahan 16 Jelaskan metode analisis tambahan (misalnya, analisis sensitivitas Yes
atau subkelompok, meta-regresi), jika dilakukan, tunjukkan yang
telah ditentukan sebelumnya.
HASIL

Seleksi studi 17 Berikan jumlah studi yang disaring, dinilai kelayakannya, dan Yes
disertakan dalam tinjauan, dengan alasan pengecualian di setiap
tahap, idealnya dengan diagram alir.
Pelajari karakteristik 18 Untuk setiap studi, tunjukkan karakteristik data yang diekstraksi No
(misalnya, ukuran studi, PICOS, periode tindak lanjut) dan berikan
kutipannya.
Risiko bias dalam studi 19 Sajikan data tentang risiko bias dari setiap studi dan, jika tersedia, No
penilaian tingkat hasil apa pun (lihat item 12).
Hasil studi individu 20 Untuk semua hasil yang dipertimbangkan (manfaat atau kerugian), Yes
sekarang, untuk setiap studi: (a) data ringkasan sederhana untuk
Masing-masing kelompok intervensi (b) estimasi efek dan interval No
kepercayaan, idealnya dengan plot hutan.
Sintesis hasil 21 Mempresentasikan hasil dari setiap meta-analisis yang dilakukan, Yes
termasuk interval kepercayaan dan ukuran konsistensi.
Risiko bias di seluruh 22 Mempresentasikan hasil dari setiap penilaian risiko bias di seluruh No
studi studi (lihat Item 15).
Analisis tambahan 23 Berikan hasil analisis tambahan, jika dilakukan (misalnya, analisis Yes
sensitivitas atau subkelompok, meta-regresi [lihat Item 16]).
DISKUSI

Ringkasan bukti 24 Rangkum temuan utama termasuk kekuatan bukti untuk setiap utama Yes
hasil; pertimbangkan relevansinya dengan kelompok kunci
(misalnya, penyedia layanan kesehatan, pengguna, dan pembuat
kebijakan).

Batasan 25 Diskusikan batasan pada tingkat studi dan hasil (misalnya, risiko No
bias), dan pada eview-level (misalnya, pengambilan tidak lengkap
dari penelitian yang teridentifikasi, bias pelaporan).
Kesimpulan 26 Memberikan interpretasi umum dari hasil dalam konteks bukti lain, Yes
dan implikasinya untuk penelitian selanjutnya.
PENDANAAN

Pendanaan 27 Jelaskan sumber pendanaan untuk tinjauan sistematis dan dukungan Yes
lainnya (misalnya, pasokan data); peran penyandang dana untuk tinjauan
sistematis.
Jumlah Yes 18

2. Randomized Control Trials – Science Direct

Reviewer : Irayani Ingan Date : Desember Nilai Yes/Ya : 21


Author : Yuan Li Year : 2020

JUDUL
Judul 1 Identifikasi laporan sebagai tinjauan sistematis, meta-analisis, atau Yes
keduanya.
ABSTRAK
Ringkasan terstruktur 2 Berikan ringkasan terstruktur termasuk, sebagaimana berlaku: latar Yes
belakang; tujuan; sumber data; kriteria kelayakan studi, peserta, dan
intervensi; mempelajari metode penilaian dan sintesis; hasil;
batasan; kesimpulan dan
implikasi dari temuan kunci; nomor registrasi tinjauan sistematis.
PENGANTAR
Alasan 3 Jelaskan alasan peninjauan dalam konteks apa yang sudah diketahui. Yes

Tujuan 4 Berikan pernyataan eksplisit tentang pertanyaan yang sedang Yes


dibahas dengan mengacu pada peserta, intervensi, perbandingan,
hasil, dan desain studi (PICOS).
METODE
Protokol dan registrasi 5 Tunjukkan jika protokol tinjauan ada, jika dan di mana itu dapat Yes
diakses (misalnya, alamat Web), dan, jika tersedia, berikan
informasi pendaftaran termasuk
nomor pendaftaran.
Kriteria kelayakan 6 Tentukan karakteristik studi (misalnya, PICOS, lama tindak lanjut) Yes
dan karakteristik laporan (misalnya, tahun dipertimbangkan, bahasa,
status publikasi) yang digunakan sebagai kriteria untuk kelayakan,
memberikan alasan.
Sumber informasi 7 Jelaskan semua sumber informasi (misalnya, database dengan Yes
tanggalcakupan,kontakdenganpenulisstudiuntuk
mengidentifikasi studi tambahan) dalam pencarian dan tanggal
pencarian terakhir.
Cari 8 Sajikan strategi pencarian elektronik lengkap untuk setidaknya satu Yes
database, termasuk batasan apa pun yang digunakan, sehingga dapat
diulang.
Seleksi studi 9 Sebutkan proses untuk memilih studi (yaitu, penyaringan, kelayakan, Yes
termasuk dalam tinjauan sistematis, dan, jika berlaku, termasuk
dalam meta-analisis).
Proses pengumpulan10 Jelaskan metode ekstraksi data dari laporan (misalnya, formulir uji Yes
data coba, secara independen, dalam duplikat) dan proses apa pun untuk
memperoleh dan mengonfirmasi
data dari penyidik.
Item data 11 Buat daftar dan tentukan semua variabel yang datanya dicari No
(misalnya, PICOS, sumber pendanaan) dan asumsi serta
penyederhanaan yang dibuat.
Risiko bias 12 Jelaskan metode yang digunakan untuk menilai risiko bias studi Yes
dalam studi individu (termasuk spesifikasi apakah hal ini dilakukan pada studi
individu atau hasil level), dan bagaimana informasi ini akan digunakan dalam
sintesis data apa pun.
Langkah-langkah 13 Sebutkan ukuran ringkasan utama (misalnya, rasio risiko, perbedaan Yes
ringkasan rata-rata).
Sintesis hasil 14 Jelaskan metode penanganan data dan gabungkan hasil studi, jika Yes
dilakukan, termasuk ukuran konsistensi (misalnya, I2 untuk setiap
meta-analisis.
Risiko bias di seluruh 15 Tentukan penilaian risiko bias yang dapat mempengaruhi bukti Yes
studi kumulatif (misalnya, bias publikasi, pelaporan selektif dalam studi).
Analisis tambahan 16 Jelaskan metode analisis tambahan (misalnya, analisis sensitivitas Yes
atau subkelompok, meta-regresi), jika dilakukan, tunjukkan yang
telah ditentukan sebelumnya.
HASIL

Seleksi studi 17 Berikan jumlah studi yang disaring, dinilai kelayakannya, dan No
disertakan dalam tinjauan, dengan alasan pengecualian di setiap
tahap, idealnya dengan diagram alir.
Pelajari karakteristik 18 Untuk setiap studi, tunjukkan karakteristik data yang diekstraksi Yes
(misalnya, ukuran studi, PICOS, periode tindak lanjut) dan berikan
kutipannya.
Risiko bias dalam studi 19 Sajikan data tentang risiko bias dari setiap studi dan, jika tersedia, No
penilaian tingkat hasil apa pun (lihat item 12).
Hasil studi individu 20 Untuk semua hasil yang dipertimbangkan (manfaat atau kerugian), Yes
sekarang, untuk setiap studi: (a) data ringkasan sederhana untuk
Masing-masing kelompok intervensi (b) estimasi efek dan interval Yes
kepercayaan, idealnya dengan plot hutan.
Sintesis hasil 21 Mempresentasikan hasil dari setiap meta-analisis yang dilakukan, Yes
termasuk interval kepercayaan dan ukuran konsistensi.
Risiko bias di seluruh 22 Mempresentasikan hasil dari setiap penilaian risiko bias di seluruh No
studi studi (lihat Item 15).
Analisis tambahan 23 Berikan hasil analisis tambahan, jika dilakukan (misalnya, analisis No
sensitivitas atau subkelompok, meta-regresi [lihat Item 16]).
DISKUSI

Ringkasan bukti 24 Rangkum temuan utama termasuk kekuatan bukti untuk setiap utama No
hasil; pertimbangkan relevansinya dengan kelompok kunci
(misalnya, penyedia layanan kesehatan, pengguna, dan pembuat
kebijakan).
Batasan 25 Diskusikan batasan pada tingkat studi dan hasil (misalnya, risiko Yes
bias), dan pada review-level (misalnya, pengambilan tidak lengkap
dari penelitian yang teridentifikasi, bias pelaporan).
Kesimpulan 26 Memberikan interpretasi umum dari hasil dalam konteks bukti lain, Yes
dan implikasinya untuk penelitian selanjutnya.

PENDANAAN
Pendanaan 27 Jelaskan sumber pendanaan untuk tinjauan sistematis dan dukungan No
lainnya (misalnya, pasokan data); peran penyandang dana untuk
tinjauan sistematis.
Jumlah Yes 21

3. Randomized Control Trials – Science Direct

Reviewer : Irayani Ingan Date : Desember Nilai Yes/Ya : 18


Author : Arif Nazir Year : 2015

JUDUL
Judul 1 Identifikasi laporan sebagai tinjauan sistematis, meta-analisis, atau Yes
keduanya.
ABSTRAK
Ringkasan terstruktur 2 Berikan ringkasan terstruktur termasuk, sebagaimana berlaku: latar Yes
belakang; tujuan; sumber data; kriteria kelayakan studi, peserta, dan
intervensi; mempelajari metode penilaian dan sintesis; hasil;
batasan; kesimpulan dan
implikasi dari temuan kunci; nomor registrasi tinjauan sistematis.
PENGANTAR
Alasan 3 Jelaskan alasan peninjauan dalam konteks apa yang sudah diketahui. Yes

Tujuan 4 Berikan pernyataan eksplisit tentang pertanyaan yang sedang Yes


dibahas dengan mengacu pada peserta, intervensi, perbandingan,
hasil, dan desain studi (PICOS).
METODE
Protokol dan registrasi 5 Tunjukkan jika protokol tinjauan ada, jika dan di mana itu dapat Yes
diakses (misalnya, alamat Web), dan, jika tersedia, berikan informasi
pendaftaran termasuk nomor pendaftaran.
Kriteria kelayakan 6 Tentukan karakteristik studi (misalnya, PICOS, lama tindak lanjut) No
dan karakteristik laporan (misalnya, tahun dipertimbangkan, bahasa,
status publikasi) yang digunakan sebagai kriteria untuk kelayakan,
memberikan alasan.
Sumber informasi 7 Jelaskan semua sumber informasi (misalnya, database dengan Yes
tanggalcakupan,kontakdenganpenulisstudiuntuk
mengidentifikasi studi tambahan) dalam pencarian dan tanggal
pencarian terakhir.
Cari 8 Sajikan strategi pencarian elektronik lengkap untuk setidaknya satu Yes
database, termasuk batasan apa pun yang digunakan, sehingga dapat
diulang.
Seleksi studi 9 Sebutkan proses untuk memilih studi (yaitu, penyaringan, kelayakan, Yes
termasuk dalam tinjauan sistematis, dan, jika berlaku, termasuk
dalam meta-analisis).
Proses pengumpulan10 Jelaskan metode ekstraksi data dari laporan (misalnya, formulir uji Yes
data coba, secara independen, dalam duplikat) dan proses apa pun untuk
memperoleh dan mengonfirmasi data dari penyidik.
Item data 11 Buat daftar dan tentukan semua variabel yang datanya dicari No
(misalnya, PICOS, sumber pendanaan) dan asumsi serta
penyederhanaan yang dibuat.
Risiko bias 12 Jelaskan metode yang digunakan untuk menilai risiko bias studi No
dalam studi individu (termasuk spesifikasi apakah hal ini dilakukan pada studi
individu atau hasil level), dan bagaimana informasi ini akan digunakan dalam
sintesis data apa pun.
Langkah-langkah 13 Sebutkan ukuran ringkasan utama (misalnya, rasio risiko, perbedaan Yes
ringkasan rata-rata).
Sintesis hasil 14 Jelaskan metode penanganan data dan gabungkan hasil studi, jika Yes
dilakukan, termasuk ukuran konsistensi (misalnya, I2 untuk setiap
meta-analisis.
Risiko bias di seluruh 15 Tentukan penilaian risiko bias yang dapat mempengaruhi bukti No
studi kumulatif (misalnya, bias publikasi, pelaporan selektif dalam studi).
Analisis tambahan 16 Jelaskan metode analisis tambahan (misalnya, analisis sensitivitas No
atau subkelompok, meta-regresi), jika dilakukan, tunjukkan yang
telah ditentukan sebelumnya.
HASIL

Seleksi studi 17 Berikan jumlah studi yang disaring, dinilai kelayakannya, dan No
disertakan dalam tinjauan, dengan alasan pengecualian di setiap
tahap, idealnya dengan diagram alir.
Pelajari karakteristik 18 Untuk setiap studi, tunjukkan karakteristik data yang diekstraksi Yes
(misalnya, ukuran studi, PICOS, periode tindak lanjut) dan berikan
kutipannya.
Risiko bias dalam studi 19 Sajikan data tentang risiko bias dari setiap studi dan, jika tersedia, No
penilaian tingkat hasil apa pun (lihat item 12).
Hasil studi individu 20 Untuk semua hasil yang dipertimbangkan (manfaat atau kerugian), Yes
sekarang, untuk setiap studi: (a) data ringkasan sederhana untuk
Masing-masing kelompok intervensi (b) estimasi efek dan interval No
kepercayaan, idealnya dengan plot hutan.
Sintesis hasil 21 Mempresentasikan hasil dari setiap meta-analisis yang dilakukan, Yes
termasuk interval kepercayaan dan ukuran konsistensi.
Risiko bias di seluruh 22 Mempresentasikan hasil dari setiap penilaian risiko bias di seluruh No
studi studi (lihat Item 15).
Analisis tambahan 23 Berikan hasil analisis tambahan, jika dilakukan (misalnya, analisis No
sensitivitas atau subkelompok, meta-regresi [lihat Item 16]).
DISKUSI

Ringkasan bukti 24 Rangkum temuan utama termasuk kekuatan bukti untuk setiap utama Yes
hasil; pertimbangkan relevansinya dengan kelompok kunci
(misalnya, penyedia layanan kesehatan, pengguna, dan pembuat
kebijakan).
Batasan 25 Diskusikan batasan pada tingkat studi dan hasil (misalnya, risiko Yes
bias), dan pada review-level (misalnya, pengambilan tidak lengkap
dari penelitian yang teridentifikasi, bias pelaporan).
Kesimpulan 26 Memberikan interpretasi umum dari hasil dalam konteks bukti lain, Yes
dan implikasinya untuk penelitian selanjutnya.
PENDANAAN

Pendanaan 27 Jelaskan sumber pendanaan untuk tinjauan sistematis dan dukungan Yes
lainnya (misalnya, pasokan data); peran penyandang dana untuk
tinjauan sistematis.
Jumlah Yes 18

4. Random Control Trials – PubMed

Reviewer : Irayani Ingan Date : Desember Nilai Yes/Ya : 23


Author : Cynthia Feltner Year : 2014

JUDUL
Judul 1 Identifikasi laporan sebagai tinjauan sistematis, meta-analisis, atau Yes
keduanya.
ABSTRAK
Ringkasan terstruktur 2 Berikan ringkasan terstruktur termasuk, sebagaimana berlaku: latar Yes
belakang; tujuan; sumber data; kriteria kelayakan studi, peserta, dan
intervensi; mempelajari metode penilaian dan sintesis; hasil;
batasan; kesimpulan dan
implikasi dari temuan kunci; nomor registrasi tinjauan sistematis.
PENGANTAR
Alasan 3 Jelaskan alasan peninjauan dalam konteks apa yang sudah diketahui. Yes

Tujuan 4 Berikan pernyataan eksplisit tentang pertanyaan yang sedang Yes


dibahas dengan mengacu pada peserta, intervensi, perbandingan,
hasil, dan desain studi (PICOS).
METODE
Protokol dan registrasi 5 Tunjukkan jika protokol tinjauan ada, jika dan di mana itu dapat Yes
diakses (misalnya, alamat Web), dan, jika tersedia, berikan
informasi pendaftaran termasuk nomor pendaftaran.
Kriteria kelayakan 6 Tentukan karakteristik studi (misalnya, PICOS, lama tindak lanjut) Yes
dan karakteristik laporan (misalnya, tahun dipertimbangkan, bahasa,
status publikasi) yang digunakan sebagai kriteria untuk kelayakan,
memberikan alasan.
Sumber informasi 7 Jelaskan semua sumber informasi (misalnya, database dengan Yes
tanggalcakupan,kontakdenganpenulisstudiuntuk
mengidentifikasi studi tambahan) dalam pencarian dan tanggal
pencarian terakhir.
Cari 8 Sajikan strategi pencarian elektronik lengkap untuk setidaknya satu Yes
database, termasuk batasan apa pun yang digunakan, sehingga dapat
diulang.
Seleksi studi 9 Sebutkan proses untuk memilih studi (yaitu, penyaringan, kelayakan, Yes
termasuk dalam tinjauan sistematis, dan, jika berlaku, termasuk
dalam meta-analisis).
Proses pengumpulan 10 Jelaskan metode ekstraksi data dari laporan (misalnya, formulir uji Yes
data coba, secara independen, dalam duplikat) dan proses apa pun untuk
memperoleh dan mengonfirmasi data dari penyidik.
Item data 11 Buat daftar dan tentukan semua variabel yang datanya dicari Yes
(misalnya, PICOS, sumber pendanaan) dan asumsi serta
penyederhanaan yang dibuat.
Risiko bias 12 Jelaskan metode yang digunakan untuk menilai risiko bias studi Yes
dalam studi individu (termasuk spesifikasi apakah hal ini dilakukan pada studi
individu atau hasil level), dan bagaimana informasi ini akan digunakan dalam
sintesis data apa pun.
Langkah-langkah 13 Sebutkan ukuran ringkasan utama (misalnya, rasio risiko, perbedaan No
ringkasan rata-rata).
Sintesis hasil 14 Jelaskan metode penanganan data dan gabungkan hasil studi, jika Yes
dilakukan, termasuk ukuran konsistensi (misalnya, I2 untuk setiap
meta-analisis.
Risiko bias di seluruh 15 Tentukan penilaian risiko bias yang dapat mempengaruhi bukti Yes
studi kumulatif (misalnya, bias publikasi, pelaporan selektif dalam studi).
Analisis tambahan 16 Jelaskan metode analisis tambahan (misalnya, analisis sensitivitas No
atau subkelompok, meta-regresi), jika dilakukan, tunjukkan yang
telah ditentukan sebelumnya.
HASIL

Seleksi studi 17 Berikan jumlah studi yang disaring, dinilai kelayakannya, dan Yes
disertakan dalam tinjauan, dengan alasan pengecualian di setiap
tahap, idealnya dengan diagram alir.
Pelajari karakteristik 18 Untuk setiap studi, tunjukkan karakteristik data yang diekstraksi Yes
(misalnya, ukuran studi, PICOS, periode tindak lanjut) dan berikan
kutipannya.
Risiko bias dalam studi 19 Sajikan data tentang risiko bias dari setiap studi dan, jika tersedia, No
penilaian tingkat hasil apa pun (lihat item 12).
Hasil studi individu 20 Untuk semua hasil yang dipertimbangkan (manfaat atau kerugian), Yes
sekarang, untuk setiap studi: (a) data ringkasan sederhana untuk
Masing-masing kelompok intervensi (b) estimasi efek dan interval Yes
kepercayaan, idealnya dengan plot hutan.
Sintesis hasil 21 Mempresentasikan hasil dari setiap meta-analisis yang dilakukan, Yes
termasuk interval kepercayaan dan ukuran konsistensi.
Risiko bias di seluruh 22 Mempresentasikan hasil dari setiap penilaian risiko bias di seluruh No
studi studi (lihat Item 15).
Analisis tambahan 23 Berikan hasil analisis tambahan, jika dilakukan (misalnya, analisis Yes
sensitivitas atau subkelompok, meta-regresi [lihat Item 16]).
DISKUSI

Ringkasan bukti 24 Rangkum temuan utama termasuk kekuatan bukti untuk setiap utama Yes
hasil; pertimbangkan relevansinya dengan kelompok kunci
(misalnya, penyedia layanan kesehatan, pengguna, dan pembuat
kebijakan).

Batasan 25 Diskusikan batasan pada tingkat studi dan hasil (misalnya, risiko No
bias), dan padam review-level (misalnya, pengambilan tidak lengkap
dari penelitian yang teridentifikasi, bias pelaporan).
Kesimpulan 26 Memberikan interpretasi umum dari hasil dalam konteks bukti lain, Yes
dan implikasinya untuk penelitian selanjutnya.
PENDANAAN

Pendanaan 27 Jelaskan sumber pendanaan untuk tinjauan sistematis dan dukungan Yes
lainnya (misalnya, pasokan data); peran penyandang dana untuk tinjauan
sistematis.
Jumlah Yes 23

5. Systematic review – PubMed

Reviewer : Irayani Ingan Date : Desember Nilai Yes/Ya : 20


Author : Hai Mai Ba Year : 2020

JUDUL
Judul 1 Identifikasi laporan sebagai tinjauan sistematis, meta-analisis, atau Yes
keduanya.
ABSTRAK
Ringkasan terstruktur 2 Berikan ringkasan terstruktur termasuk, sebagaimana berlaku: latar Yes
belakang; tujuan; sumber data; kriteria kelayakan studi, peserta, dan
intervensi; mempelajari metode penilaian dan sintesis; hasil;
batasan; kesimpulan dan
implikasi dari temuan kunci; nomor registrasi tinjauan sistematis.
PENGANTAR
Alasan 3 Jelaskan alasan peninjauan dalam konteks apa yang sudah diketahui. Yes

Tujuan 4 Berikan pernyataan eksplisit tentang pertanyaan yang sedang Yes


dibahas dengan mengacu pada peserta, intervensi, perbandingan,
hasil, dan desain studi (PICOS).
METODE
Protokol dan registrasi 5 Tunjukkan jika protokol tinjauan ada, jika dan di mana itu dapat Yes
diakses (misalnya, alamat Web), dan, jika tersedia, berikan informasi
pendaftaran termasuk nomor pendaftaran.
Kriteria kelayakan 6 Tentukan karakteristik studi (misalnya, PICOS, lama tindak lanjut) Yes
dan karakteristik laporan (misalnya, tahun dipertimbangkan, bahasa,
status publikasi) yang digunakan sebagai kriteria untuk kelayakan,
memberikan alasan.
Sumber informasi 7 Jelaskan semua sumber informasi (misalnya, database dengan Yes
tanggalcakupan,kontakdenganpenulisstudiuntuk
mengidentifikasi studi tambahan) dalam pencarian dan tanggal
pencarian terakhir.
Cari 8 Sajikan strategi pencarian elektronik lengkap untuk setidaknya satu Yes
database, termasuk batasan apa pun yang digunakan, sehingga dapat
diulang.
Seleksi studi 9 Sebutkan proses untuk memilih studi (yaitu, penyaringan, kelayakan, No
termasuk dalam tinjauan sistematis, dan, jika berlaku, termasuk
dalam meta-analisis).
Proses pengumpulan10 Jelaskan metode ekstraksi data dari laporan (misalnya, formulir uji Yes
data coba, secara independen, dalam duplikat) dan proses apa pun untuk
memperoleh dan mengonfirmasi data dari penyidik.
Item data 11 Buat daftar dan tentukan semua variabel yang datanya dicari No
(misalnya, PICOS, sumber pendanaan) dan asumsi serta
penyederhanaan yang dibuat.
Risiko bias 12 Jelaskan metode yang digunakan untuk menilai risiko bias studi Yes
dalam studi individu (termasuk spesifikasi apakah hal ini dilakukan pada studi
individu atau hasil level), dan bagaimana informasi ini akan digunakan dalam
sintesis data apa pun.
Langkah-langkah 13 Sebutkan ukuran ringkasan utama (misalnya, rasio risiko, perbedaan No
ringkasan rata-rata).
Sintesis hasil 14 Jelaskan metode penanganan data dan gabungkan hasil studi, jika No
dilakukan, termasuk ukuran konsistensi (misalnya, I2 untuk setiap
meta-analisis.
Risiko bias di seluruh 15 Tentukan penilaian risiko bias yang dapat mempengaruhi bukti Yes
studi kumulatif (misalnya, bias publikasi, pelaporan selektif dalam studi).
Analisis tambahan 16 Jelaskan metode analisis tambahan (misalnya, analisis sensitivitas No
atau subkelompok, meta-regresi), jika dilakukan, tunjukkan yang
telah ditentukan sebelumnya.
HASIL

Seleksi studi 17 Berikan jumlah studi yang disaring, dinilai kelayakannya, dan Yes
disertakan dalam tinjauan, dengan alasan pengecualian di setiap
tahap, idealnya dengan diagram alir.
Pelajari karakteristik 18 Untuk setiap studi, tunjukkan karakteristik data yang diekstraksi Yes
(misalnya, ukuran studi, PICOS, periode tindak lanjut) dan berikan
kutipannya.
Risiko bias dalam studi 19 Sajikan data tentang risiko bias dari setiap studi dan, jika tersedia, No
penilaian tingkat hasil apa pun (lihat item 12).
Hasil studi individu 20 Untuk semua hasil yang dipertimbangkan (manfaat atau kerugian), Yes
sekarang, untuk setiap studi: (a) data ringkasan sederhana untuk
Masing-masing kelompok intervensi (b) estimasi efek dan interval Yes
kepercayaan, idealnya dengan plot hutan.
Sintesis hasil 21 Mempresentasikan hasil dari setiap meta-analisis yang dilakukan, Yes
termasuk interval kepercayaan dan ukuran konsistensi.
Risiko bias di seluruh 22 Mempresentasikan hasil dari setiap penilaian risiko bias di seluruh No
studi studi (lihat Item 15).
Analisis tambahan 23 Berikan hasil analisis tambahan, jika dilakukan (misalnya, analisis Yes
sensitivitas atau subkelompok, meta-regresi [lihat Item 16]).
DISKUSI

Ringkasan bukti 24 Rangkum temuan utama termasuk kekuatan bukti untuk setiap utama Yes
hasil; pertimbangkan relevansinya dengan kelompok kunci
(misalnya, penyedia layanan kesehatan, pengguna, dan pembuat
kebijakan).
Batasan 25 Diskusikan batasan pada tingkat studi dan hasil (misalnya, risiko Yes
bias), dan pada review-level (misalnya, pengambilan tidak lengkap
dari penelitian yang teridentifikasi, bias pelaporan).
Kesimpulan 26 Memberikan interpretasi umum dari hasil dalam konteks bukti lain, Yes
dan implikasinya untuk penelitian selanjutnya.
PENDANAAN

Pendanaan 27 Jelaskan sumber pendanaan untuk tinjauan sistematis dan dukungan No


lainnya (misalnya, pasokan data); peran penyandang dana untuk
tinjauan sistematis.
Jumlah Yes 20

6. Randomized Control Trials – Google Scholar

Reviewer : Irayani Ingan Date : Desember Nilai Yes/Ya : 17


Author : Frances Kam Yuet Wong Year : 2016

JUDUL
Judul 1 Identifikasi laporan sebagai tinjauan sistematis, meta-analisis, atau No
keduanya.
ABSTRAK
Ringkasan terstruktur 2 Berikan ringkasan terstruktur termasuk, sebagaimana berlaku: latar Yes
belakang; tujuan; sumber data; kriteria kelayakan studi, peserta, dan
intervensi; mempelajari metode penilaian dan sintesis; hasil;
batasan; kesimpulan dan implikasi dari temuan kunci; nomor
registrasi tinjauan sistematis.
PENGANTAR
Alasan 3 Jelaskan alasan peninjauan dalam konteks apa yang sudah diketahui. Yes

Tujuan 4 Berikan pernyataan eksplisit tentang pertanyaan yang sedang Yes


dibahas dengan mengacu pada peserta, intervensi, perbandingan,
hasil, dan desain studi (PICOS).
METODE
Protokol dan registrasi 5 Tunjukkan jika protokol tinjauan ada, jika dan di mana itu dapat No
diakses (misalnya, alamat Web), dan, jika tersedia, berikan informasi
pendaftaran termasuk nomor pendaftaran.
Kriteria kelayakan 6 Tentukan karakteristik studi (misalnya, PICOS, lama tindak lanjut) No
dan karakteristik laporan (misalnya, tahun dipertimbangkan, bahasa,
status publikasi) yang digunakan sebagai kriteria untuk kelayakan,
memberikan alasan.
Sumber informasi 7 Jelaskan semua sumber informasi (misalnya, database dengan No
tanggalcakupan,kontakdenganpenulisstudiuntuk
mengidentifikasi studi tambahan) dalam pencarian dan tanggal
pencarian terakhir.
Cari 8 Sajikan strategi pencarian elektronik lengkap untuk setidaknya satu No
database, termasuk batasan apa pun yang digunakan, sehingga dapat
diulang.
Seleksi studi 9 Sebutkan proses untuk memilih studi (yaitu, penyaringan, kelayakan, No
termasuk dalam tinjauan sistematis, dan, jika berlaku, termasuk
dalam meta-analisis).
Proses pengumpulan10 Jelaskan metode ekstraksi data dari laporan (misalnya, formulir uji Yes
data coba, secara independen, dalam duplikat) dan proses apa pun untuk
memperoleh dan mengonfirmasi data dari penyidik.
Item data 11 Buat daftar dan tentukan semua variabel yang datanya dicari Yes
(misalnya, PICOS, sumber pendanaan) dan asumsi serta
penyederhanaan yang dibuat.
Risiko bias 12 Jelaskan metode yang digunakan untuk menilai risiko bias studi No
dalam studi individu (termasuk spesifikasi apakah hal ini dilakukan pada studi
individu atau hasil level), dan bagaimana informasi ini akan digunakan dalam
sintesis data apa pun.
Langkah-langkah 13 Sebutkan ukuran ringkasan utama (misalnya, rasio risiko, perbedaan Yes
ringkasan rata-rata).
Sintesis hasil 14 Jelaskan metode penanganan data dan gabungkan hasil studi, jika Yes
dilakukan, termasuk ukuran konsistensi (misalnya, I2 untuk setiap
meta-analisis.
Risiko bias di seluruh 15 Tentukan penilaian risiko bias yang dapat mempengaruhi bukti No
studi kumulatif (misalnya, bias publikasi, pelaporan selektif dalam studi).
Analisis tambahan 16 Jelaskan metode analisis tambahan (misalnya, analisis sensitivitas Yes
atau subkelompok, meta-regresi), jika dilakukan, tunjukkan yang
telah ditentukan sebelumnya.
HASIL

Seleksi studi 17 Berikan jumlah studi yang disaring, dinilai kelayakannya, dan Yes
disertakan dalam tinjauan, dengan alasan pengecualian di setiap
tahap, idealnya dengan diagram alir.
Pelajari karakteristik 18 Untuk setiap studi, tunjukkan karakteristik data yang diekstraksi No
(misalnya, ukuran studi, PICOS, periode tindak lanjut) dan berikan
kutipannya.
Risiko bias dalam studi 19 Sajikan data tentang risiko bias dari setiap studi dan, jika tersedia, No
penilaian tingkat hasil apa pun (lihat item 12).
Hasil studi individu 20 Untuk semua hasil yang dipertimbangkan (manfaat atau kerugian), Yes
sekarang, untuk setiap studi: (a) data ringkasan sederhana untuk
Masing-masing kelompok intervensi (b) estimasi efek dan interval Yes
kepercayaan, idealnya dengan plot hutan.
Sintesis hasil 21 Mempresentasikan hasil dari setiap meta-analisis yang dilakukan, Yes
termasuk interval kepercayaan dan ukuran konsistensi.
Risiko bias di seluruh 22 Mempresentasikan hasil dari setiap penilaian risiko bias di seluruh No
studi studi (lihat Item 15).
Analisis tambahan 23 Berikan hasil analisis tambahan, jika dilakukan (misalnya, analisis Yes
sensitivitas atau subkelompok, meta-regresi [lihat Item 16]).
DISKUSI

Ringkasan bukti 24 Rangkum temuan utama termasuk kekuatan bukti untuk setiap utama Yes
hasil; pertimbangkan relevansinya dengan kelompok kunci
(misalnya, penyedia layanan kesehatan, pengguna, dan pembuat
kebijakan).
Batasan 25 Diskusikan batasan pada tingkat studi dan hasil (misalnya, risiko Yes
bias), dan pada review-level (misalnya, pengambilan tidak lengkap
dari penelitian yang teridentifikasi, bias pelaporan).
Kesimpulan 26 Memberikan interpretasi umum dari hasil dalam konteks bukti lain, Yes
dan implikasinya untuk penelitian selanjutnya.
PENDANAAN

Pendanaan 27 Jelaskan sumber pendanaan untuk tinjauan sistematis dan dukungan Yes
lainnya (misalnya, pasokan data); peran penyandang dana untuk
tinjauan sistematis.
Jumlah Yes 17

7. Quasi Eksperimental – Google Scholar

Reviewer : Irayani Ingan Date : Desember Nilai Yes/Ya : 17


Author : Carrie Hoover Year : 2016

JUDUL
Judul 1 Identifikasi laporan sebagai tinjauan sistematis, meta-analisis, atau No
keduanya.
ABSTRAK
Ringkasan terstruktur 2 Berikan ringkasan terstruktur termasuk, sebagaimana berlaku: latar Yes
belakang; tujuan; sumber data; kriteria kelayakan studi, peserta, dan
intervensi; mempelajari metode penilaian dan sintesis; hasil;
batasan; kesimpulan dan
implikasi dari temuan kunci; nomor registrasi tinjauan sistematis.
PENGANTAR
Alasan 3 Jelaskan alasan peninjauan dalam konteks apa yang sudah diketahui. Yes

Tujuan 4 Berikan pernyataan eksplisit tentang pertanyaan yang sedang Yes


dibahas dengan mengacu pada peserta, intervensi, perbandingan,
hasil, dan desain studi (PICOS).
METODE
Protokol dan registrasi 5 Tunjukkan jika protokol tinjauan ada, jika dan di mana itu dapat No
diakses (misalnya, alamat Web), dan, jika tersedia, berikan
informasi pendaftaran termasuk nomor pendaftaran.
Kriteria kelayakan 6 Tentukan karakteristik studi (misalnya, PICOS, lama tindak lanjut) Yes
dan karakteristik laporan (misalnya, tahun dipertimbangkan, bahasa,
status publikasi) yang digunakan sebagai kriteria untuk kelayakan,
memberikan alasan.
Sumber informasi 7 Jelaskan semua sumber informasi (misalnya, database dengan Yes
tanggalcakupan,kontakdenganpenulisstudiuntuk
mengidentifikasi studi tambahan) dalam pencarian dan tanggal
pencarian terakhir.
Cari 8 Sajikan strategi pencarian elektronik lengkap untuk setidaknya satu No
database, termasuk batasan apa pun yang digunakan, sehingga dapat
diulang.
Seleksi studi 9 Sebutkan proses untuk memilih studi (yaitu, penyaringan, kelayakan, Yes
termasuk dalam tinjauan sistematis, dan, jika berlaku, termasuk
dalam meta-analisis).
Proses pengumpulan 10 Jelaskan metode ekstraksi data dari laporan (misalnya, formulir uji Yes
data coba, secara independen, dalam duplikat) dan proses apa pun untuk
memperoleh dan mengonfirmasi data dari penyidik.
Item data 11 Buat daftar dan tentukan semua variabel yang datanya dicari Yes
(misalnya, PICOS, sumber pendanaan) dan asumsi serta
penyederhanaan yang dibuat.
Risiko bias 12 Jelaskan metode yang digunakan untuk menilai risiko bias studi No
dalam studi individu (termasuk spesifikasi apakah hal ini dilakukan pada studi
individu atau hasil level), dan bagaimana informasi ini akan digunakan dalam
sintesis data apa pun.
Langkah-langkah 13 Sebutkan ukuran ringkasan utama (misalnya, rasio risiko, perbedaan Yes
ringkasan rata-rata).
Sintesis hasil 14 Jelaskan metode penanganan data dan gabungkan hasil studi, jika Yes
dilakukan, termasuk ukuran konsistensi (misalnya, I2 untuk setiap
meta-analisis.
Risiko bias di seluruh 15 Tentukan penilaian risiko bias yang dapat mempengaruhi bukti No
studi kumulatif (misalnya, bias publikasi, pelaporan selektif dalam studi).
Analisis tambahan 16 Jelaskan metode analisis tambahan (misalnya, analisis sensitivitas Yes
atau subkelompok, meta-regresi), jika dilakukan, tunjukkan yang
telah ditentukan sebelumnya.
HASIL

Seleksi studi 17 Berikan jumlah studi yang disaring, dinilai kelayakannya, dan No
disertakan dalam tinjauan, dengan alasan pengecualian di setiap
tahap, idealnya dengan diagram alir.
Pelajari karakteristik 18 Untuk setiap studi, tunjukkan karakteristik data yang diekstraksi Yes
(misalnya, ukuran studi, PICOS, periode tindak lanjut) dan berikan
kutipannya.
Risiko bias dalam studi 19 Sajikan data tentang risiko bias dari setiap studi dan, jika tersedia, No
penilaian tingkat hasil apa pun (lihat item 12).
Hasil studi individu 20 Untuk semua hasil yang dipertimbangkan (manfaat atau kerugian), Yes
sekarang, untuk setiap studi: (a) data ringkasan sederhana untuk
Masing-masing kelompok intervensi (b) estimasi efek dan interval No
kepercayaan, idealnya dengan plot hutan.
Sintesis hasil 21 Mempresentasikan hasil dari setiap meta-analisis yang dilakukan, Yes
termasuk interval kepercayaan dan ukuran konsistensi.
Risiko bias di seluruh 22 Mempresentasikan hasil dari setiap penilaian risiko bias di seluruh No
studi studi (lihat Item 15).
Analisis tambahan 23 Berikan hasil analisis tambahan, jika dilakukan (misalnya, analisis Yes
sensitivitas atau subkelompok, meta-regresi [lihat Item 16]).
DISKUSI

Ringkasan bukti 24 Rangkum temuan utama termasuk kekuatan bukti untuk setiap utama Yes
hasil; pertimbangkan relevansinya dengan kelompok kunci
(misalnya, penyedia layanan kesehatan, pengguna, dan pembuat
kebijakan).
Batasan 25 Diskusikan batasan pada tingkat studi dan hasil (misalnya, risiko Yes
bias), dan pada review-level (misalnya, pengambilan tidak lengkap
dari penelitian yang teridentifikasi, bias pelaporan).
Kesimpulan 26 Memberikan interpretasi umum dari hasil dalam konteks bukti lain, Yes
dan implikasinya untuk penelitian selanjutnya.
PENDANAAN

Pendanaan 27 Jelaskan sumber pendanaan untuk tinjauan sistematis dan dukungan No


lainnya (misalnya, pasokan data); peran penyandang dana untuk
tinjauan sistematis.
Jumlah Yes 17

8. Study Cohoer – Science Direct

Reviewer : Irayani Ingan Date : Desember Nilai Yes/Ya : 17


Author : Charlene D. Whitaker Year : 2016

JUDUL
Judul 1 Identifikasi laporan sebagai tinjauan sistematis, meta-analisis, atau No
keduanya.
ABSTRAK
Ringkasan terstruktur 2 Berikan ringkasan terstruktur termasuk, sebagaimana berlaku: latar Yes
belakang; tujuan; sumber data; kriteria kelayakan studi, peserta, dan
intervensi; mempelajari metode penilaian dan sintesis; hasil batasan;
kesimpulan dan implikasi dari temuan kunci; nomor registrasi
tinjauan sistematis.
PENGANTAR
Alasan 3 Jelaskan alasan peninjauan dalam konteks apa yang sudah diketahui. Yes

Tujuan 4 Berikan pernyataan eksplisit tentang pertanyaan yang sedang Yes


dibahas dengan mengacu pada peserta, intervensi, perbandingan,
hasil, dan desain studi (PICOS).
METODE
Protokol dan registrasi 5 Tunjukkan jika protokol tinjauan ada, jika dan di mana itu dapat Yes
diakses (misalnya, alamat Web), dan, jika tersedia, berikan
informasi pendaftaran termasuk nomor pendaftaran.
Kriteria kelayakan 6 Tentukan karakteristik studi (misalnya, PICOS, lama tindak lanjut) No
dan karakteristik laporan (misalnya, tahun dipertimbangkan, bahasa,
status publikasi) yang digunakan sebagai kriteria untuk kelayakan,
memberikan alasan.
Sumber informasi 7 Jelaskan semua sumber informasi (misalnya, database dengan No
tanggalcakupan,kontakdenganpenulisstudiuntuk
mengidentifikasi studi tambahan) dalam pencarian dan tanggal
pencarian terakhir.
Cari 8 Sajikan strategi pencarian elektronik lengkap untuk setidaknya satu Yes
database, termasuk batasan apa pun yang digunakan, sehingga dapat
diulang.
Seleksi studi 9 Sebutkan proses untuk memilih studi (yaitu, penyaringan, kelayakan, No
termasuk dalam tinjauan sistematis, dan, jika berlaku, termasuk
dalam meta-analisis).
Proses pengumpulan10 Jelaskan metode ekstraksi data dari laporan (misalnya, formulir uji Yes
data coba, secara independen, dalam duplikat) dan proses apa pun untuk
memperoleh dan mengonfirmasi data dari penyidik.
Item data 11 Buat daftar dan tentukan semua variabel yang datanya dicari Yes
(misalnya, PICOS, sumber pendanaan) dan asumsi serta
penyederhanaan yang dibuat.
Risiko bias 12 Jelaskan metode yang digunakan untuk menilai risiko bias studi No
dalam studi individu (termasuk spesifikasi apakah hal ini dilakukan pada studi
individu atau hasil level), dan bagaimana informasi ini akan digunakan dalam
sintesis data apa pun.
Langkah-langkah 13 Sebutkan ukuran ringkasan utama (misalnya, rasio risiko, perbedaan Yes
ringkasan rata-rata).
Sintesis hasil 14 Jelaskan metode penanganan data dan gabungkan hasil studi, jika Yes
dilakukan, termasuk ukuran konsistensi (misalnya, I2 untuk setiap
meta-analisis.
Risiko bias di seluruh 15 Tentukan penilaian risiko bias yang dapat mempengaruhi bukti Yes
studi kumulatif (misalnya, bias publikasi, pelaporan selektif dalam studi).
Analisis tambahan 16 Jelaskan metode analisis tambahan (misalnya, analisis sensitivitas Yes
atau subkelompok, meta-regresi), jika dilakukan, tunjukkan yang
telah ditentukan sebelumnya.
HASIL

Seleksi studi 17 Berikan jumlah studi yang disaring, dinilai kelayakannya, dan No
disertakan dalam tinjauan, dengan alasan pengecualian di setiap
tahap, idealnya dengan diagram alir.
Pelajari karakteristik 18 Untuk setiap studi, tunjukkan karakteristik data yang diekstraksi Yes
(misalnya, ukuran studi, PICOS, periode tindak lanjut) dan berikan
kutipannya.
Risiko bias dalam studi 19 Sajikan data tentang risiko bias dari setiap studi dan, jika tersedia, No
penilaian tingkat hasil apa pun (lihat item 12).
Hasil studi individu 20 Untuk semua hasil yang dipertimbangkan (manfaat atau kerugian), Yes
sekarang, untuk setiap studi: (a) data ringkasan sederhana untuk
Masing-masing kelompok intervensi (b) estimasi efek dan interval No
kepercayaan, idealnya dengan plot hutan.
Sintesis hasil 21 Mempresentasikan hasil dari setiap meta-analisis yang dilakukan, Yes
termasuk interval kepercayaan dan ukuran konsistensi.
Risiko bias di seluruh 22 Mempresentasikan hasil dari setiap penilaian risiko bias di seluruh No
studi studi (lihat Item 15).
Analisis tambahan 23 Berikan hasil analisis tambahan, jika dilakukan (misalnya, analisis Yes
sensitivitas atau subkelompok, meta-regresi [lihat Item 16]).
DISKUSI

Ringkasan bukti 24 Rangkum temuan utama termasuk kekuatan bukti untuk setiap utama Yes
hasil; pertimbangkan relevansinya dengan kelompok kunci
(misalnya, penyedia layanan kesehatan, pengguna, dan pembuat
kebijakan).
Batasan 25 Diskusikan batasan pada tingkat studi dan hasil (misalnya, risiko Yes
bias), dan pada review-level (misalnya, pengambilan tidak lengkap
dari penelitian yang teridentifikasi, bias pelaporan).
Kesimpulan 26 Memberikan interpretasi umum dari hasil dalam konteks bukti lain, No
dan implikasinya untuk penelitian selanjutnya.

PENDANAAN
Pendanaan 27 Jelaskan sumber pendanaan untuk tinjauan sistematis dan dukungan No
lainnya (misalnya, pasokan data); peran penyandang dana untuk
tinjauan sistematis.
Jumlah Yes 17

9. Studi Cohort – Science Direct


Reviewer : Irayani Ingan Date : Desember Nilai Yes/Ya : 17
Author : Andrea Driscoll Year : 2020

JUDUL
Judul 1 Identifikasi laporan sebagai tinjauan sistematis, meta-analisis, atau No
keduanya.
ABSTRAK
Ringkasan terstruktur 2 Berikan ringkasan terstruktur termasuk, sebagaimana berlaku: latar Yes
belakang; tujuan; sumber data; kriteria kelayakan studi, peserta, dan
intervensi; mempelajari metode penilaian dan sintesis; hasil;
batasan; kesimpulan dan implikasi dari temuan kunci; nomor
registrasi tinjauan sistematis.
PENGANTAR
Alasan 3 Jelaskan alasan peninjauan dalam konteks apa yang sudah diketahui. Yes

Tujuan 4 Berikan pernyataan eksplisit tentang pertanyaan yang sedang Yes


dibahas dengan mengacu pada peserta, intervensi, perbandingan,
hasil, dan desain studi (PICOS).
METODE
Protokol dan registrasi 5 Tunjukkan jika protokol tinjauan ada, jika dan di mana itu dapat No
diakses (misalnya, alamat Web), dan, jika tersedia, berikan informasi
pendaftaran termasuk nomor pendaftaran.
Kriteria kelayakan 6 Tentukan karakteristik studi (misalnya, PICOS, lama tindak lanjut) No
dan karakteristik laporan (misalnya, tahun dipertimbangkan, bahasa,
status publikasi) yang digunakan sebagai kriteria untuk kelayakan,
memberikan alasan.
Sumber informasi 7 Jelaskan semua sumber informasi (misalnya, database dengan No
tanggalcakupan,kontakdenganpenulisstudiuntuk
mengidentifikasi studi tambahan) dalam pencarian dan tanggal
pencarian terakhir.
Cari 8 Sajikan strategi pencarian elektronik lengkap untuk setidaknya satu No
database, termasuk batasan apa pun yang digunakan, sehingga dapat
diulang.
Seleksi studi 9 Sebutkan proses untuk memilih studi (yaitu, penyaringan, kelayakan, No
termasuk dalam tinjauan sistematis, dan, jika berlaku, termasuk
dalam meta-analisis).
Proses pengumpulan10 Jelaskan metode ekstraksi data dari laporan (misalnya, formulir uji Yes
data coba, secara independen, dalam duplikat) dan proses apa pun untuk
memperoleh dan mengonfirmasi data dari penyidik.
Item data 11 Buat daftar dan tentukan semua variabel yang datanya dicari Yes
(misalnya, PICOS, sumber pendanaan) dan asumsi serta
penyederhanaan yang dibuat.
Risiko bias 12 Jelaskan metode yang digunakan untuk menilai risiko bias studi No
dalam studi individu (termasuk spesifikasi apakah hal ini dilakukan pada studi
individu atau hasil level), dan bagaimana informasi ini akan digunakan dalam
sintesis data apa pun.
Langkah-langkah 13 Sebutkan ukuran ringkasan utama (misalnya, rasio risiko, perbedaan Yes
ringkasan rata-rata).
Sintesis hasil 14 Jelaskan metode penanganan data dan gabungkan hasil studi, jika Yes
dilakukan, termasuk ukuran konsistensi (misalnya, I2 untuk setiap
meta-analisis.
Risiko bias di seluruh 15 Tentukan penilaian risiko bias yang dapat mempengaruhi bukti No
studi kumulatif (misalnya, bias publikasi, pelaporan selektif dalam studi).
Analisis tambahan 16 Jelaskan metode analisis tambahan (misalnya, analisis sensitivitas Yes
atau subkelompok, meta-regresi), jika dilakukan, tunjukkan yang
telah ditentukan sebelumnya.
HASIL

Seleksi studi 17 Berikan jumlah studi yang disaring, dinilai kelayakannya, dan No
disertakan dalam tinjauan, dengan alasan pengecualian di setiap
tahap, idealnya dengan diagram alir.
Pelajari karakteristik 18 Untuk setiap studi, tunjukkan karakteristik data yang diekstraksi No
(misalnya, ukuran studi, PICOS, periode tindak lanjut) dan berikan
kutipannya.
Risiko bias dalam studi 19 Sajikan data tentang risiko bias dari setiap studi dan, jika tersedia, Yes
penilaian tingkat hasil apa pun (lihat item 12).
Hasil studi individu 20 Untuk semua hasil yang dipertimbangkan (manfaat atau kerugian), Yes
sekarang, untuk setiap studi: (a) data ringkasan sederhana untuk
Masing-masing kelompok intervensi (b) estimasi efek dan interval Yes
kepercayaan, idealnya dengan plot hutan.
Sintesis hasil 21 Mempresentasikan hasil dari setiap meta-analisis yang dilakukan, Yes
termasuk interval kepercayaan dan ukuran konsistensi.
Risiko bias di seluruh 22 Mempresentasikan hasil dari setiap penilaian risiko bias di seluruh No
studi studi (lihat Item 15).
Analisis tambahan 23 Berikan hasil analisis tambahan, jika dilakukan (misalnya, analisis Yes
sensitivitas atau subkelompok, meta-regresi [lihat Item 16]).
DISKUSI

Ringkasan bukti 24 Rangkum temuan utama termasuk kekuatan bukti untuk setiap utama Yes
hasil; pertimbangkan relevansinya dengan kelompok kunci
(misalnya, penyedia layanan kesehatan, pengguna, dan pembuat
kebijakan).
Batasan 25 Diskusikan batasan pada tingkat studi dan hasil (misalnya, risiko Yes
bias), dan pada review-level (misalnya, pengambilan tidak lengkap
dari penelitian yang teridentifikasi, bias pelaporan).
Kesimpulan 26 Memberikan interpretasi umum dari hasil dalam konteks bukti lain, Yes
dan implikasinya untuk penelitian selanjutnya.
PENDANAAN

Pendanaan 27 Jelaskan sumber pendanaan untuk tinjauan sistematis dan dukungan Yes
lainnya (misalnya, pasokan data); peran penyandang dana untuk
tinjauan sistematis.
Jumlah Yes 17

10. Qualitatif Research – Science Direct

Reviewer : Irayani Ingan Date : Desember Nilai Yes/Ya : 21


Author : Nancy M Albert Year : 2016

JUDUL
Judul 1 Identifikasi laporan sebagai tinjauan sistematis, meta-analisis, atau Yes
keduanya.
ABSTRAK
Ringkasan terstruktur 2 Berikan ringkasan terstruktur termasuk, sebagaimana berlaku: latar Yes
belakang; tujuan; sumber data; kriteria kelayakan studi, peserta, dan
intervensi; mempelajari metode penilaian dan sintesis; hasil;
batasan; kesimpulan dan
implikasi dari temuan kunci; nomor registrasi tinjauan sistematis.
PENGANTAR
Alasan 3 Jelaskan alasan peninjauan dalam konteks apa yang sudah diketahui. Yes

Tujuan 4 Berikan pernyataan eksplisit tentang pertanyaan yang sedang Yes


dibahas dengan mengacu pada peserta, intervensi, perbandingan,
hasil, dan desain studi (PICOS).
METODE
Protokol dan registrasi 5 Tunjukkan jika protokol tinjauan ada, jika dan di mana itu dapat Yes
diakses (misalnya, alamat Web), dan, jika tersedia, berikan informasi
pendaftaran termasuk nomor pendaftaran.
Kriteria kelayakan 6 Tentukan karakteristik studi (misalnya, PICOS, lama tindak lanjut) Yes
dan karakteristik laporan (misalnya, tahun dipertimbangkan, bahasa,
status publikasi) yang digunakan sebagai kriteria untuk kelayakan,
memberikan alasan.
Sumber informasi 7 Jelaskan semua sumber informasi (misalnya, database dengan Yes
tanggalcakupan,kontakdenganpenulisstudiuntuk
mengidentifikasi studi tambahan) dalam pencarian dan
tanggal pencarian terakhir.
Cari 8 Sajikan strategi pencarian elektronik lengkap untuk setidaknya satu Yes
database, termasuk batasan apa pun yang digunakan, sehingga dapat
diulang.
Seleksi studi 9 Sebutkan proses untuk memilih studi (yaitu, penyaringan, kelayakan, Yes
termasuk dalam tinjauan sistematis, dan, jika berlaku, termasuk
dalam meta-analisis).
Proses pengumpulan 10 Jelaskan metode ekstraksi data dari laporan (misalnya, formulir uji No
data coba, secara independen, dalam duplikat) dan proses apa pun untuk
memperoleh dan mengonfirmasi data dari penyidik.
Item data 11 Buat daftar dan tentukan semua variabel yang datanya dicari Yes
(misalnya, PICOS, sumber pendanaan) dan asumsi serta
penyederhanaan yang dibuat.
Risiko bias 12 Jelaskan metode yang digunakan untuk menilai risiko bias studi No
dalam studi individu (termasuk spesifikasi apakah hal ini dilakukan pada studi
individu atau hasil level), dan bagaimana informasi ini akan digunakan dalam
sintesis data apa pun.
Langkah-langkah 13 Sebutkan ukuran ringkasan utama (misalnya, rasio risiko, perbedaan Yes
ringkasan rata-rata).
Sintesis hasil 14 Jelaskan metode penanganan data dan gabungkan hasil studi, jika Yes
dilakukan, termasuk ukuran konsistensi (misalnya, I2 untuk setiap
meta-analisis.
Risiko bias di seluruh 15 Tentukan penilaian risiko bias yang dapat mempengaruhi bukti No
studi kumulatif (misalnya, bias publikasi, pelaporan selektif dalam studi).
Analisis tambahan 16 Jelaskan metode analisis tambahan (misalnya, analisis sensitivitas Yes
atau subkelompok, meta-regresi), jika dilakukan, tunjukkan yang
telah ditentukan sebelumnya.
HASIL

Seleksi studi 17 Berikan jumlah studi yang disaring, dinilai kelayakannya, dan Yes
disertakan dalam tinjauan, dengan alasan pengecualian di setiap
tahap, idealnya dengan diagram alir.
Pelajari karakteristik 18 Untuk setiap studi, tunjukkan karakteristik data yang diekstraksi No
(misalnya, ukuran studi, PICOS, periode tindak lanjut) dan berikan
kutipannya.
Risiko bias dalam studi 19 Sajikan data tentang risiko bias dari setiap studi dan, jika tersedia, No
penilaian tingkat hasil apa pun (lihat item 12).
Hasil studi individu 20 Untuk semua hasil yang dipertimbangkan (manfaat atau kerugian), Yes
sekarang, untuk setiap studi: (a) data ringkasan sederhana untuk
Masing-masing kelompok intervensi (b) estimasi efek dan interval No
kepercayaan, idealnya dengan plot hutan.
Sintesis hasil 21 Mempresentasikan hasil dari setiap meta-analisis yang dilakukan, Yes
termasuk interval kepercayaan dan ukuran konsistensi.
Risiko bias di seluruh 22 Mempresentasikan hasil dari setiap penilaian risiko bias di seluruh No
studi studi (lihat Item 15).
Analisis tambahan 23 Berikan hasil analisis tambahan, jika dilakukan (misalnya, analisis Yes
sensitivitas atau subkelompok, meta-regresi [lihat Item 16]).
DISKUSI

Ringkasan bukti 24 Rangkum temuan utama termasuk kekuatan bukti untuk setiap utama Yes
hasil; pertimbangkan relevansinya dengan kelompok kunci
(misalnya, penyedia layanan kesehatan, pengguna, dan pembuat
kebijakan).
Batasan 25 Diskusikan batasan pada tingkat studi dan hasil (misalnya, risiko Yes
bias), dan pada review-level (misalnya, pengambilan tidak lengkap
dari penelitian yang teridentifikasi, bias pelaporan).
Kesimpulan 26 Memberikan interpretasi umum dari hasil dalam konteks bukti lain, Yes
dan implikasinya untuk penelitian selanjutnya.
PENDANAAN

Pendanaan 27 Jelaskan sumber pendanaan untuk tinjauan sistematis dan dukungan Yes
lainnya (misalnya, pasokan data); peran penyandang dana untuk
tinjauan sistematis.
Jumlah Yes 21
LAMPIRAN 2 JBI Critical Apraisal

1. Studi Cohort - Scopus

Reviewer : Irayani Ingan Date : Desember Nilai Yes/Ya : 10


Author : Rebekah Gardner Year : 2014

1 Are the two groups similar and Ya, Pernyataan dalam jurnal:
recruited from the same population? Pasien direkrut dari layanan pengobatan umum di
enam rumah sakit perawatan akut Rhode Island.
Apakah kedua kelompok serupa dan
direkrut dari populasi yang sama?
2 Was exposure measured in the sameYa, Pernyataan dalam jurnal:
way that people assigned the exposed
Jurnal diukur dengan memeriksa kode status
and unexposed groups? keluar dari setiap pasien yang didekati untuk
Apakah eksposur diukur dengan cara
berpartisipasi (baik dalam intervensi maupun
dalam kelompok kontrol internal), untuk
yang sama untuk menugaskan orang
memastikan bahwa tidak ada pasien yang tiba-tiba
untuk kelompok yang terpapar dan
dipulangkan ke SNF setelah pelatih mendekati
tidak terpapar?
pasien.
3 Is exposure measured in a valid and Ya, Pernyataan dalam jurnal:
reliable way? Perbedaan antara kelompok intervensi dan kontrol
dibandingkan menggunakan χ 2 tes untuk variabel
Apakah paparan diukur dengan cara kategori dan uji t dua sisi untuk variabel kontinu.
yang valid dan dapat diandalkan? Semua analisis dilakukan dengan menggunakan
SAS.
4 Is a confounding factor identified? Ya, Pernyataan dalam jurnal:
Semua analisis dilakukan dengan menggunakan
Apakah faktor perancu diidentifikasi SAS. Masing-masing kelompok kontrol internal
dan eksternal, melalui penyesuaian multivariat
dengan subklasifikasi pada skor kecenderungan.
5 What are the strategies for dealing Ya, Pernyataan dalam jurnal:
with confounding factors stated? Intervensi yang diberikan berupa kunjungan ke
Apakah strategi untuk menghadapi rumah sakit; intervensi penuh termasuk kunjungan
rumah segera setelah pulang dan dua atau tiga
faktor perancu dinyatakan? panggilan telepon tindak lanjut selama periode 30
hari setelah pulang.
6 Are groups/ participants free of results Unclear
on the start of the study (or at the time
of exposure)
Apakah kelompok/ peserta bebas dari
hasil pada awal penelitian (atau saat
pemaparan)

7 Whether the results are measured Ya, Pernyataan dalam jurnal:


validly and reliably way? Kami melakukan analisis berdasarkan data klaim
Medicare, data pendaftaran Medicare, dan
Apakah hasil diukur secara valid database pembinaan (dikembangkan oleh para
dan dapat diandalkan cara? penyelidik).
8 Whether follow-up time is reported Ya, Pernyataan dalam jurnal:
and sufficient to do long enough for Pertama, kami mengidentifikasi dua periode 6
results to occur? bulan untuk setiap pasien: periode awal 6 bulan
Apakah waktu tindak lanjut dilaporkan yang mengarah ke dan termasuk sabar ' indeks
rawat inap, dan periode 6 bulan setelah keluar.
dan cukup untuk dilakukan cukup
lama untuk hasil terjadi?
9 It's been a complete follow-up, and if
Ya, Pernyataan dalam jurnal:
not, is the reason for that lost to Menggunakan data klaim dari studi sebelumnya,
follow-up to explain and explore? kami bertujuan untuk menunjukkan apakah,
mengingat penurunan yang dicapai dalam
Apakah tindak lanjut lengkap, dan penerimaan ulang, penerimaan intervensi juga
jika tidak, adalah alasan untuk itu dikaitkan dengan penghindaran biaya secara
mangkir untuk dijelaskan dan keseluruhan, tanpa perubahan biaya yang
dieksplorasi? signifikan.
10 Are strategies for coping with Ya, Pernyataan dalam jurnal:
incomplete follow-up being utilized? Meskipun efektif, intervensi ini memerlukan
Apakah strategi untuk mengatasi berbagai tingkat intensitas dan komitmen waktu
baik dari pasien maupun dari personel intervensi.
tindak lanjut yang tidak lengkap
Uji coba sebelumnya telah menunjukkan
dimanfaatkan?
pengurangan rawat inap kembali, bahkan terkait
biaya yang terkait dengan pendaftaran kembali
rumah sakit, tetapi belum mengeksplorasi
pergeseran biaya ke jenis pemanfaatan lain,
seperti rawat inap, kunjungan gawat darurat (ED),
fasilitas perawatan terampil (SNF), dan layanan
rawat jalan lainnya.
11 Is a suitable statistical analysis used? Ya, Pernyataan dalam jurnal:
Jurnal menggunakan analisis sekunder Rhode
Apakah analisis statistik yang sesuai Island Uji kemanjuran CTI
digunakan?
2. Randomized Control Trials – Science Direct

Reviewer : Irayani Ingan Date : Desember Nilai Yes/Ya : 12


Author : Yuan Li Year : 2020
1 Was true randomization used for Ya, Pernyataan dalam jurnal:
assignment of participants to Tinjauan sistematis dengan menggunakan metode
treatment groups? RCT ini berfokus pada hasil pemanfaatan layanan
kesehatan, termasuk masuk kembali ke rumah
Apakah benar pengacakan digunakan sakit untuk HF atau penyebab apa pun, kunjungan
untuk penugasan peserta untuk gawat darurat (ED), dan lama rawat inap di rumah
pengobatan kelompok? sakit (LOS).

2 Was allocation to treatment groups Ya, Pernyataan dalam jurnal:


concealed? Ya dijurnal hanya menjelaskan pasien yang
berusia lebih dari 55 tahun selama atau dalam 1
Apakah alokasi untuk kelompok minggu dari rawat inap indeks (yaitu, rawat inap
perlakuan dirahasiakan? awal dengan diagnosis primer HF tanpa rawat inap
sebelumnya untuk HF dalam 1 tahun).
3 Were treatment groups similar at the
Ya, Pernyataan dalam jurnal:
baseline? Pada jurnal kelompok sesuai dengan kriteria
intervensi penyelidik utama meneliti tinjauan
Apakah kelompok perlakuan serupa sistematis atau meta analisis terhadap kriteria
pada awal? kelayakan dan mengekstraksi semua kutipan untuk
RCT yang termasuk dalam artikel ulasan yang
dipilih.
4 Were participants blind to treatment Unclear
assignment?
Apakah peserta tidak mengetahui

tugas perawatan?
5 Were those delivering treatment blind
Ya, Pernyataan dalam jurnal:
to treatment assignment? Dua peneliti secara independen mengekstraksi data
menggunakan formulir ekstraksi data Cochrane
Apakah mereka yang memberikan yang disesuaikan. Dalam semua kasus pemilihan
pengobatan buta terhadap tugas percobaan dan ekstraksi data, perbedaan
perawatan? diselesaikan melalui konsensus.

6 Were outcomes assessors blind to No Ya, Pernyataan dalam jurnal:


treatment assignment? Pada jurnal peneliti mengambil satu langkah lebih
jauh untuk mengasumsikan bahwa terdapat
Apakah penilai hasil tahu terhadap hubungan dosis-respons antara intensitas dan
tugas pengobatan? kompleksitas intervensi yang ditentukan dan
efektivitas program.
7 Were treatment groups treated Ya, Pernyataan dalam jurnal:
identically other than the intervention Pada jurnal intervensi diterapkan berupa
of interest? kunjungan rumah, telemonitoring, keterlibatan
pengaruh, pengaturan klinik/ rawat jalan.
Apakah kelompok perlakuan
diperlakukan secara identik selain
dari intervensi bunga?

8 Was follow up complete and if not, Ya, Pernyataan dalam jurnal:


were differences between groups in Dalam 30 hari setelah keluar dari rumah sakit,
terms of their follow up adequately 25% pasien diterima kembali, yang sebagian besar
described and analyzed? terjadi dalam 15 hari pertama. Berbagai
eksaserbasi gagal jantung dan kemerosotan
Apakah tindak lanjutnya lengkap dan kesehatan menyebabkan seringnya penggunaan
jika tidak, ada perbedaan antar layanan perawatan kesehatan, memberikan beban
kelompok di ketentuan tindak berat pada pasien, keluarga, dan sistem perawatan
lanjutnya dijelaskan dan dianalisis kesehatan. Intervensi perawatan transisi memiliki
secara memadai? efek yang menjanjikan pada penerimaan kembali
rumah sakit. Pendekatan holistik yang terdiri dari
kerjasama interdisipliner yang intens dan
mempertimbangkan individu ' medis, psikososial,
perilaku, dan bahkan fi keadaan keuangan sangat
dianjurkan.
9 Were participants analyzed in the Ya, Pernyataan dalam jurnal:
groupstowhichtheywere Kami mengidentifikasi uji klinis acak asli (RCT)
randomized? termasuk dalam artikel review.
Apakah peserta dianalisis dalam

kelompok yang diacak?


10 Were outcomes measured in the same Ya, Pernyataan dalam jurnal:
way for treatment groups? Pada jurnal mengekstraksi data menggunakan
formulir ekstraksi data Cochrane yang disesuaikan.
Apakah hasil diukur dengan cara Dalam semua kasus pemilihan percobaan dan
yang sama untuk kelompok ekstraksi data, perbedaan diselesaikan melalui
perlakuan? konsensus.
11 Were outcomes measured in a reliable Ya, Pernyataan dalam jurnal:
way? Untuk hasil tertentu yang dilaporkan oleh
setidaknya 10 penelitian, meta-regresi eksplorasi
Apakah hasil diukur dengan cara dilakukan untuk mengeksplorasi apakah kovariat
yang dapat diandalkan? tingkat percobaan menjelaskan heterogenitas di
antara penelitian. Karena rasio kecil uji coba
terhadap kovariat, kami hanya melakukan
serangkaian analisis meta-regresi univariabel.
12 Was appropriate statistical analysis Ya, Pernyataan dalam jurnal:
used? Untuk uji coba yang dilaporkan pada beberapa titik
waktu, kami menggunakan tindak lanjut
Apakah analisis statistik yang sesuai terpanjang di de fi membutuhkan jangka waktu 6
digunakan? bulan. Kami memutuskan untuk menggunakan
model efek acak apriori karena kompleksitas yang
dapat diperkirakan dan sifat multikomponen dari
intervensi yang disertakan. Meta-analisis
dilakukan atas dasar niat untuk mengobati bila
sesuai.
13 Was the trial design appropriate, and Ya, Pernyataan dalam jurnal:
any deviations from the standard RCT Tinjauan sistematis ini disajikan sebagian temuan
design (individual randomization, dari protokol yang terdaftar secara prospektif
parallel groups) accounted for in the dengan database PROSPERO tinjauan sistematis
conduct and analysis of the trial? dan dilaporkan sesuai dengan pedoman PRISMA.
Apakah desain percobaan sesuai, dan

penyimpangan apa pun dari RCT


standar desain (pengacakan individu,
kelompok paralel) diperhitungkan
dalam pelaksanaan dan analisis uji
coba?
3. Randomized Control Trials – Science Direct

Reviewer : Irayani Ingan Date : Desember Nilai Yes/Ya : 9


Author : Arif Nazir Year : 2015

1 Was true randomization used for Ya, Pernyataan dalam jurnal:


assignment of participants to treatment Perawatan transisi “bertujuan untuk memastikan
groups?
koordinasi dan kontinuitas perawatan kesehatan ”
saat pasien berpindah antara lokasi yang berbeda
Apakah benar pengacakan digunakan atau tingkat perawatan yang berbeda di lokasi
yang sama. Perawatan transisi juga mencegah
untuk penugasan peserta untuk
pengobatan kelompok? agar adanya rawat inap berulang.

2 Was allocation to treatment groups Ya, Pernyataan dalam jurnal:


concealed? Pada jurnal di jelaskan kelompok perlakukan
pada sebuah tinjauan dari 47 percobaan tim
Apakah alokasi untuk kelompok multidisiplin yang memberikan perawatan transisi
perlakuan dirahasiakan? kepada pasien yang tinggal di komunitas.

3 Were treatment groups similar at the Ya, Pernyataan dalam jurnal:


baseline? Kelompok perlakukan awal pada pasien yang
tinggal di komunitas menunjukkan penurunan
Apakah kelompok perlakuan serupa penerimaan dan kematian terkait gagal jantung.
pada awal?
4 Were participants blind to treatment Unclear
assignment?
Apakah peserta tidak mengetahui

tugas perawatan?
5 Were those delivering treatment blind No Unclear
to treatment assignment?
Apakah mereka yang memberikan

pengobatan buta terhadap tugas


perawatan?
6 Were outcomes assessors blind to Ya, Pernyataan dalam jurnal:
treatment assignment? Untuk deskripsi pendekatan untuk meningkatkan
proses perawatan transisi dan hasil dari perawatan
Apakah penilai hasil buta terhadap gagal jantung di SNF. Penerapan pendekatan
tugas pengobatan? paliatif untuk gagal jantung lanjut juga dapat
menyebabkan penurunan transfer perawatan
intensif yang tidak perlu, dan pendekatan tersebut
akan dibahas kemudian.
7 Were treatmentgroupstreated Ya, Pernyataan dalam jurnal:
identically other than the intervention Memberikan perawatan transisi kepada pasien
of interest? yang tinggal di komunitas menunjukkan
penurunan penerimaan dan kematian terkait gagal
Apakah kelompok perlakuan jantung dengan (1) pendidikan pasien, (2)
diperlakukan secara identik selain penekanan pada perawatan diri, (3)
dari intervensi bunga? mengoptimalkan kepatuhan pengobatan, ( 4)
memastikan farmakoterapi HF berbasis bukti, dan
(5)
menyediakan komunikasi yang efisien dengan
personel pengiriman perawatan (misalnya, hotline
pasien). Inisiatif QI yang tersedia mengenai
perawatan HF di SNF telah menggunakan
beberapa elemen ini untuk menunjukkan hasil
yang lebih baik.
8 Was follow up complete and if not, Unclear
were differences between groups in
terms of their follow up adequately
described and analyzed?
Apakah tindak lanjutnya lengkap dan

jika tidak, ada perbedaan antar


kelompok di ketentuan tindak
lanjutnya dijelaskan dan dianalisis
secara memadai?
9 Were participants analyzed in the Ya, Pernyataan dalam jurnal:
groupstowhichtheywere Pada jurnal dilakukan analisis random control
randomized? trials untuk mengidentifikasi hasil pada
penerapan perawatan transisi.
Apakah peserta dianalisis dalam
kelompok yang diacak?
10 Were outcomes measured in the same Ya, Pernyataan dalam jurnal:
way for treatment groups? Dijurnal menggunakan uji klinis acak dengan
mencari MEDLINE dan databes menggunakan
Apakah hasil diukur dengan cara yang Cochrane.
sama untuk kelompok perlakuan?
11 Were outcomes measured in a reliable Unclear
way?
Apakah hasil diukur dengan cara yang

dapat diandalkan?
12 Was appropriate statistical analysis Ya, Pernyataan dalam jurnal:
used? Uji klinis acak dengan mencari MEDLINE dan
databes menggunakan Cochrane uji klinis acak
Apakah analisis statistik yang sesuai
digunakan?
13 Was the trial design appropriate, and Ya, Pernyataan dalam jurnal:
any deviations from the standard RCT Pada jurnal desain percobaan sesuai dimana
design (individual randomization, proses pengacakan, penyimpangan dari intervensi
parallel groups) accounted for in the yang dimaksudkan, data hasil yang hilang,
conduct and analysis of the trial? pengukuran hasil, dan pemilihan hasil yang
dilaporkan..
Apakah desain percobaan sesuai, dan
penyimpangan apa pun dari RCT
standar desain (pengacakan individu,
kelompok paralel) diperhitungkan
dalam pelaksanaan dan analisis uji
coba?
4. Randomized Control Trials – PubMed

Reviewer : Irayani Ingan Date : Desember Nilai Yes/Ya : 12


Author : Cynthia Feltner Year : 2014

1 Was true randomization used for Ya, Pernyataan dalam jurnal:


assignment of participants to treatment Peneliti benar mneggunakan studi RCT unutk
groups? menilai kemanjuran, efektivitas komparatif, dan
bahaya intervensi perawatan transisi untuk
Apakah benar pengacakan digunakan mengurangi masuk kembali dan tingkat kematian
untuk penugasan peserta untuk untuk orang dewasa yang dirawat di rumah sakit
pengobatan kelompok? dengan gagal jantung.
2 Was allocation to treatment groups Ya, Pernyataan dalam jurnal:
concealed? Kami memasukkan studi orang dewasa yang
direkrut selama atau dalam 1 minggu dari indeks
Apakah alokasi untuk kelompok rawat inap untuk HF.
perlakuan dirahasiakan?

3 Were treatment groups similar at the


Ya, Pernyataan dalam jurnal:
baseline? Kelompok perlakuan yaitu pada pasien gagal
jantung dimana pada penelitian sebelumnya juga
Apakah kelompok perlakuan serupa kelompok seruap pada awal dilakukannya
pada awal? penelitian. Peneliti juga mengembangkan kriteria
inklusi dan eksklusi sehubungan dengan populasi,
intervensi, pembanding, hasil, waktu, pengaturan,
dan desain studi.
4 Were participants blind to treatment Ya, Pernyataan dalam jurnal:
assignment? Dimana partisipan hanya mengetahui janji temu
perawatan lanjutan tanpa mengetahui seperti apa
Apakah peserta tidak mengetahui intervensi tersebut akan diberika.
tugas perawatan?
5 Were those delivering treatment blind No Unclear
to treatment assignment?
Apakah mereka yang memberikan

pengobatan buta terhadap tugas


perawatan?
6 Were outcomes assessors blind to Ya, Pernyataan dalam jurnal:
treatment assignment? Peneliti menilai hasil dengan melakukan terlebih
dahulu analisis secara mendalam unutk menilai
Apakah penilai hasil buta terhadap hasil perbedaan dan efektivitas dari intervensi
tugas pengobatan? berdasarkan tingkat intensitas.

7 Weretreatment groups treated Ya, Pernyataan dalam jurnal:


identically other than the intervention Intervensi yang diberikan pada kelompok
of interest? perlalukan berupa intervensi yang mengurangi
tingkat penerimaan kembali selama 3 sampai 6
Apakah kelompok perlakuan bulan juga mengurangi tingkat penerimaan
diperlakukan secara identik selain kembali 30 hari dan dapat secara langsung
dari intervensi bunga? membandingkan 1 intervensi dengan yang lain
(misalnya, program kunjungan rumah vs klinik
multidisiplin). Kami mengidentifikasi hanya 1
percobaan yang berbasis di klinik rawat jalan
perawatan primer.
8 Was follow up complete and if not, Ya, Pernyataan dalam jurnal:
were differences between groups in Tindak lanjut yang dilakukan dalam tinjauan
terms of their follow up adequately jurnal adalah heterogen dan mungkin dapat
described and analyzed? dikategorikan menggunakan berbagai pendekatan.
Peneliti juga mengklasifikasikannya dengan cara
Apakah tindak lanjutnya lengkap dan yang kami yakini deskriptif dan informatif bagi
jika tidak, ada perbedaan antar dokter yang tertarik pada intervensi yang dapat
kelompok di ketentuan tindak diterapkan selama transisi dari rumah sakit ke
lanjutnya dijelaskan dan dianalisis rumah.
secara memadai?
9 Were participants analyzed in the Ya, Pernyataan dalam jurnal:
groups to which they were Peneliti menggunakan uji coba terkontrol secara
randomized? acak yang diterbitkan dalam bahasa Inggris
melaporkan masuk kembali atau tingkat kematian
Apakah peserta dianalisis dalam dalam 6 bulan dari indeks rawat inap.
kelompok yang diacak?
10 Were outcomes measured in the same Ya, Pernyataan dalam jurnal:
way for treatment groups? Peneliti melakukan hasil diukur dengan cara
yang sama dengan menerapkan analisis meta-
Apakah hasil diukur dengan cara yang analisis yang dikelompokkan berdasarkan
sama untuk kelompok perlakuan? intensitas di setiap kategori intervensi ketika
variasi ada. Hasil analisis subkelompok ini
tersedia di laporan utama kami menjelaskannya di
sini hanya ketika kami menemukan perbedaan
dalam kemanjuran berdasarkan tingkat intensitas.
Mengingat heterogenitas intervensi yang
disertakan, kami tidak dapat mengembangkan
satu ukuran intensitas yang dapat diterapkan pada
semua kategori intervensi.
11 Were outcomes measured in a reliable Ya, Pernyataan dalam jurnal:
way? Peneliti secara umum mengukur hasil dengan
melakukan uji coba dan melaporkan perawatan
Apakah hasil diukur dengan cara yang biasa sebagai "instruksi pemulangan standar" atau
dapat diandalkan? "tindak lanjut dengan penyedia rawat jalan seperti
biasa." Kebanyakan uji coba tidak menjelaskan
rincian spesifik, seperti jenis tindak lanjut klinik
(misalnya, perawatan primer vs. tindak lanjut di
klinik khusus) atau waktu tindak lanjut rawat
jalan dalam kelompok perawatan biasa. Kami
menilai sebagian besar intervensi sebagai
intensitas sedang atau tinggi.
12 Was appropriate statistical analysis Ya, Pernyataan dalam jurnal:
used? Dimana dalam jurnal dilakukan oleh dua peninjau
secara independen memilih uji coba terkontrol
Apakah analisis statistik yang sesuai secara acak yang diterbitkan dalam bahasa Inggris
digunakan? melaporkan masuk kembali atau tingkat kematian
dalam 6 bulan dari indeks rawat inap. Hal ini
menunjukkan bahwa analisis yang digunakan
sesuai.
13 Was the trial design appropriate, and Ya, Pernyataan dalam jurnal:
any deviations from the standard RCT Peneliti melaksanakan analisis menggunakan
design (individual randomization, ClinicalTrials.gov dan Platform Registri Uji Coba
parallel groups) accounted for in the Klinis Internasional Organisasi Kesehatan Dunia.
conduct and analysis of the trial?
Apakah desain percobaan sesuai, dan

penyimpangan apa pun dari RCT


standar desain (pengacakan individu,
kelompok paralel) diperhitungkan
dalam pelaksanaan dan analisis uji
coba?

5. Systematic review – PubMed

Reviewer : Irayani Ingan Date : Desember Nilai Yes/Ya : 11


Author : Hai Mai Ba Year : 2020

1 Is the review question clearly and Ya, Pernyataan dalam jurnal:


explicitly stated? Peneliti inginmengidentifikasi bagaimana
komponen intervensi perawatan transisi dan
Apakah pertanyaan ulasan dinyatakan efektivitas intervensi ini dalam meningkatkan hasil
dengan jelas dan eksplisit? kesehatan pasien dengan gagal jantung.

2 Were the inclusion criteria appropriate Ya, Pernyataan dalam jurnal:


for the review question? Mayoritas pasien dengan gagal jantung sering
dipulangkan pada awal masa pemulihan dengan
Apakah kriteria inklusi sesuai untuk instruksi perawatan diri yang tidak memadai.
peninjauan pertanyaan?
3 Was the search strategy appropriate? Ya, Pernyataan dalam jurnal:
Peneliti menggunakan kata kunci yang digunakan
Apakah strategi pencarian sesuai? untuk mencari adalah sebagai berikut: (1)
"intervensi perawatan transisi" ATAU "program
perawatan transisi" ATAU "transisi perawatan"
ATAU "transisi model perawatan" ATAU "tindak
lanjut pasca-pulang" dan (2) "pasien HF.
4 Were the sources and resources used Ya, Pernyataan dalam jurnal:
to search for studies adequate? Peneliti melakukan pencarian untuk artikel yang
relevan di database PubMed, Indeks Kumulatif
Apakah sumber dan sumber daya Literatur Keperawatan dan Kesehatan Terkait,
yang digunakan untuk mencari studi Web of Science, EMBASE, dan COHRANE.
yang memadai?
5 Were the criteria for appraising Ya, Jurnal Pernyataan ini:
studies appropriate Peneliti berfokus pada pasien HF dewasa, (2)
perhatian terhadap e ff Efektivitas intervensi
Apakah kriteria untuk menilai studi perawatan transisi atau program perawatan
sesuai? transisi, (3) hasil klinis dan terkait pasien yang
disebutkan dalam tahap 1 sebagai variabel
dependen, (4) pasien yang transit dari rumah sakit
ke rumah, (5) aksesibilitas teks lengkap artikel
secara rinci , (6) diterbitkan dalam bahasa Inggris,
dan (7) diterbitkan antara Januari 2000 dan
Desember 2019
6 Was critical appraisal conducted by Ya, Jurnal Pernyataan ini:
two or more reviewers independently Dua penulis (HMB dan B.-HK) secara independen
menyaring studi sesuai dengan kriteria dan
Apakah penilaian kritis dilakukan membahas hasil skrining.
oleh dua atau lebih pengulas secara
mandiri?
7 Were there methods to minimize Ya, Pernyataan dalam jurnal:
errors in data extraction? Kualitas studi dengan di Desain yang berbeda
dinilai menggunakan Alat Penilaian Metode
Adakah metode untuk meminimalkan Campuran (MMAT; versi 2018), yang merupakan
kesalahan dalam data ekstraksi? alat penting yang dirancang untuk tahap penilaian
studi metode campuran sistematis, termasuk
tinjauan integrative.
8 Were the methods used to combine Ya, Pernyataan dalam jurnal:
studies appropriate? Peneliti sepenuhnya membaca dan menganalisis
masing-masing dari 25 studi yang dipilih secara
Apakah metode yang digunakan untuk independen. Kami bertemu secara teratur untuk
menggabungkan studi sesuai? peninjauan, pengurangan data, dan ekstraksi data
untuk menyelesaikan peninjauan integratif.
9 Was the likelihood of publication bias Ya, Pernyataan dalam jurnal:
assessed? Peneliti melakukan analisis risiko bias pada semua
25 studi memenuhi dua pertanyaan saringan. Dari
Apakah kemungkinan bias publikasi delapan RCT, tujuh memenuhi semua kriteria
dinilai? penilaian kualitas. Kualitas studi dengan di Desain
yang berbeda dinilai menggunakan Alat Penilaian
Metode Campuran (MMAT; versi 2018).
10 Were recommendations for policy Ya, Pernyataan dalam jurnal:
and/or practice supported by the Pada jurnal didapatkan hasil tinjauan sistematis
reported data? pada beberapa jurnal Sindrom HF merupakan
masalah kesehatan global yang utama, setidaknya
Apakah rekomendasi untuk kebijakan 26 juta orang di seluruh dunia. Menurut American
dan / atau praktik didukung oleh data Heart Association, intervensi perawatan transisi
yang dilaporkan? untuk HF harus mencakup rangkaian perawatan .
Secara khusus, fitur inti yang paling penting dari
perawatan transisi adalah perencanaan rumah sakit
yang komprehensif, tindak lanjut pasca-pulang,
dan dukungan berkelanjutan melalui telepon atau
kunjungan rumah untuk pasien tua yang sakit
kronis, berisiko tinggi, yang dirawat di rumah sakit
untuk layanan medis
11 Were the specific directives for new Ya, Pernyataan dalam jurnal:
research Meskipun ada kemajuan dalam prosedur dan
appropriate? perawatan medis, manajemen HF tetap menjadi
tantangan bagi penyedia layanan kesehatan. Dari
Apakah arahan khusus untuk berbagai metode untuk menangani gagal jantung,
penelitian baru sesuai? intervensi perawatan transisi adalah program
paling inovatif untuk meningkatkan
kesinambungan perawatan bagi pasien gagal
jantung mulai dari masuk hingga setelah keluar
dari rumah sakit.

6. Randomized Control Trials – Google Scholar

Reviewer : Irayani Ingan Date : Desember Nilai Yes/Ya : 9


Author : Frances Kam Yuet Wong Year : 2016

1 Was true randomization used for Ya, Pernyataan dalam jurnal:


assignment of participants to treatment Pengobatan gagal jantung kronis telah meningkat
groups? dalam dekade terakhir, dengan pedoman nasional
yang diperbarui untuk diagnosis dan manajemen
Apakah benar pengacakan digunakan penyakit. Perawatan paliatif (PC) dapat dimulai
untuk penugasan peserta untuk ketika HF stadium akhir (ESHF) didiagnosis,
pengobatan kelompok? dengan rasio PC untuk perawatan yang
memperpanjang hidup secara bertahap meningkat
saat pasien refrakter terhadap pengobatan.
2 Was allocation to treatment groups Ya, Pernyataan dalam jurnal:
concealed? Partisipan penelitian diambil dari di tiga rumah
sakit di dalam Otoritas Rumah Sakit.
Apakah alokasi untuk kelompok
perlakuan dirahasiakan?

3 Were treatment groups similar at the Unclear


baseline?
Apakah kelompok perlakuan serupa

pada awal?
4 Were participants blind to treatment Unclear
assignment?
Apakah peserta tidak mengetahui

tugas perawatan?
5 Were those delivering treatment blind
No Ya, Pernyataan dalam jurnal:
to treatment assignment? Pada jurnal yang memberikan intervensi terdiri
dari para profesional dan relawan yang
Apakah mereka yang memberikan mendukung pasien secara berkelanjutan.
pengobatan buta terhadap tugas
perawatan?

6 Were outcomes assessors blind to No Unclear


treatment assignment?
Apakah penilai hasil tahu terhadap

tugas pengobatan?
7 Weretreatment groups treated Unclear
identically other than the intervention
of interest?
Apakah kelompok perlakuan

diperlakukan secara identik selain


dari intervensi bunga?

8 Was follow up complete and if not, Ya, Pernyataan dalam jurnal:


were differences between groups in Pada penelitian ini tindak lanjut penggunaan
terms of their follow up adequately intervensi perawatan trasnsisi secara
described and analyzed? multikomponen dalam intervensi yang melibatkan
tim multidisiplin dalam pemberian perawatan dan
Apakah tindak lanjutnya lengkap dan mendukung klien untuk mengoptimalkan
jika tidak, ada perbedaan antar kapasitas perawatan diri. Kelompok dianalisis
kelompok di ketentuan tindak secara memadai menggunakan Regresi Poisson
lanjutnya dijelaskan dan dianalisis digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata
secara memadai? dalam 28 hari dan 84 hari penerimaan kembali
antara kelompok, dan risiko relatif untuk
kelompok intervensi diperiksa.
9 Were participants analyzed in the Ya, Pernyataan dalam jurnal:
groups to which they were Jurnal ini menggunakan uji coba terkontrol secara
randomized? acak di beberapa tempat yang melibatkan dua
orang peneliti.
Apakah peserta dianalisis dalam
kelompok yang diacak?
10 Were outcomes measured in the same Ya, Pernyataan dalam jurnal:
way for treatment groups? Regresi Poisson digunakan untuk menguji
perbedaan rata-rata dalam 28 hari dan 84 hari
Apakah hasil diukur dengan cara yang penerimaan kembali antara kelompok.
sama untuk kelompok perlakuan?
11 Were outcomes measured in a reliable Ya, Pernyataan dalam jurnal:
way? Hasil diukur dengan cara uji coba terkontrol
secara acak di beberapa tempat yang melibatkan
Apakah hasil diukur dengan cara yang dua orang.
dapat diandalkan?
12 Was appropriate statistical analysis Ya, Pernyataan dalam jurnal:
used? Analisis statistic meggunakan Statistik deskriptif.
Sesuai dengan desain RCT.
Apakah analisis statistik yang sesuai
digunakan?
13 Was the trial design appropriate, and Ya, Pernyataan dalam jurnal:
any deviations from the standard RCT Analisis statistic meggunakan Statistik deskriptif
design (individual randomization, disajikanuntuk menggambarkan variabel
parallel groups) accounted for in the demografis dan klinis. Regresi Poisson digunakan
conduct and analysis of the trial? untuk menguji perbedaan rata-rata.
Apakah desain percobaan sesuai, dan

penyimpangan apa pun dari RCT


standar desain (pengacakan individu,
kelompok paralel) diperhitungkan
dalam pelaksanaan dan analisis uji
coba?

7. Quasi Eksperimental – Google Scholar

Reviewer : Irayani Ingan Date : Desember Nilai Yes/Ya : 7


Author : Carrie Hoover Year : 2016

1 Is it clear in the study what is the Ya, Pernyataan dalam jurnal:


„cause‟ and what is the „effect‟ (i.e Efek dari program perawatan transisi atau
there is no confusion about which intervensi perawatan transisi khusus pada
variable comes first)? penggunaan perawatan kesehatan juga
menunjukkan manfaat untukpenggunaan
Apakah jelas studi itu apa "penyebab" perawatan kesehatan dan penghematan biaya serta
dan apa 'efeknya (tidak ada penurunan dalam penerimaan kembali rumah
kebingungan tentang variabel yang sakit dan kekambuhan berulang.
sebelumnya?
2 Were the participants included in any Unclear
comparisons similar?

Dimana partisipan yang termasuk


dalam perbandingan sejenis?
3 Were the participants included ini any Unclear
comparisons receiving similar
treatment/care, other than the exposure
or intervention of interest?

Apakah peserta termasuk dalam


perbandingan yang menerima
perlakuan / perawatan serupa, selain
pemaparan atau intervensi yang
diminati?
4 Was there a control group? Ya, Pernyataan dalam jurnal:
Pada jurnal terdapat kelompok kontrol dengan
Apakah ada kelompok control? kelompok perawatan biasa.

5 Were there multiple measurements of


Ya, Pernyataan dalam jurnal:
the outcome both pre and post the
Untuk mengidentifikasi peserta yang memenuhi
intervention/exposure? syarat, catatan masuk rumah sakit untuk unit
intervensi dan dua unit medis serupa (kontrol)
Apakah ada beberapa pengukuran diperiksa untuk diagnosis HF sebelum dilakukan
dari hasil sebelum dan sesudah penelitian. Setelah dilakukan penelitian intervensi
intervensi atau pengungkapan? perawatan transisi yang dilaporkan dalam
literatur membahas pentingnya mendidik pasien
tentang penyakit mereka dan pengenalan serta
pengelolaan gejala sebagai cara untuk mengurangi
penggunaan perawatan kesehatan dan
meningkatkan kualitas hidup, tetapi belum
melaporkan dampaknya pada manajemen diri.
6 Was follow up complete and if not, Ya, Pernyataan dalam jurnal:
were differences between groups in Tindak lanjut dalam penelitian dilihat dari hasil
terms of their follow up adequately atau kesimpulan dimana tingkat partisipasi
described and analyzed? perawatan kesehatan pasien dewasa dapat
memberikan wawasan tentang kemampuan
Apakah tindak lanjut selesai dan jika pelatihperawatuntukmemotivasidan
tidak, apakah ada perbedaan antara memberdayakan pasien untuk mencapai tujuan
kelompok dalam hal tindak lanjutnya perawatan kesehatan. Dalam penelitian ini praktik
secara memadai? perawatan transisi untuk tingkat masuk kembali
adalah 24% untuk pasien dengan gagal jantung
dan 44% untuk kelompok kontrol.
7 Were the outcomes of participants Ya, Pernyataan dalam jurnal:
included in any comparissons Pada jurnal hasil dari peserta yang dimasukan
measured in the same way? dalam perbandingan dimana data dimasukkan ke
dalam Microsoft Excel ® file oleh penyidik utama
Apakah ada hasil dari peserta yang dan kemudian ditransfer dengan aman untuk
dimasukkan dalam perbandingan yang pengkodean dan analisis menggunakan SPSS
diukur dengan cara yang sama? versi 18.0. Statistik deskriptif menggambarkan
sampel (mean, standar deviasi, frekuensi, kisaran,
persentase). Independen t tes dan tes chi-square
digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan
antara kelompok intervensi dan kontrol. Skor
keuntungan dihitung dan dibandingkan antara dan
di dalam kelompok.
8 Were outcomes measured in a reliable Ya, Pernyataan dalam jurnal:
way? Peneliti menggunakan Uji coba deskriptif
komparatif.
Apakah ada hasil diukur dengan cara
yang andal?
9 Was appropriate statistical analysis Ya, Pernyataan dalam jurnal:
used? Penelitian menggunakan uji coba deskriptif
komparatif dari program perawatan transisi untuk
Apakah analisis statistik yang sesuai meningkatkan manajemen diri dan mengurangi
digunakan? penggunaan perawatan kesehatan untuk pasien
yang dirawat di rumah sakit karena gagal jantung
karena menyadari bahwa intervensi yang berhasil
akan secara signifikan mengurangi tingkat
penerimaan kembali 30 hari, tanpa meningkatkan
biaya, dan meningkatkan kemampuan pasien
untuk mengelola gejala gagal jantung mereka.

8. Study Cohort – Science Direct

Reviewer : Irayani Ingan Date : Desember Nilai Yes/Ya : 10


Author : Charlene D. Whitaker Year : 2016

1 Are the two groups similar and Ya, Pernyataan dalam jurnal:
recruited from the same population? Sampel 50 peserta direkrut dari Sistem Perawatan
Kesehatan Selatan utama yang telah memulai
Apakah kedua kelompok serupa dan program transisi-ke-perawatan selama 4 minggu
direkrut dari populasi yang sama? untuk pasien HF setelah rawat inap.
2 Was exposure measured in the same Ya, Pernyataan dalam jurnal:
way that people assigned the exposed Perbandingan antara pengukuran sebelum dan
and unexposed groups? sesudah tes MLHFQ dan subskala diselesaikan
Apakah eksposur diukur dengan cara dengan menggunakan t- analisis tes. Statistik
deskriptif digunakan untuk menilai readmissions.
yang sama untuk menugaskan orang
untuk kelompok yang terpapar dan
tidak terpapar?
3 Is exposure measured in a valid and Ya, Pernyataan dalam jurnal:
reliable way? Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan
Paket Statistik untuk Ilmu Sosial (SPSS), Versi
Apakah paparan diukur dengan cara Windows, SPSS Inc. Los Angeles, AS.
yang valid dan dapat diandalkan? Menggunakan t- analisis tes.
4 Is a confounding factor identified? Ya, Pernyataan dalam jurnal:
Peneliti menggunakan Case control studi
Apakah faktor perancu diidentifikasi? Prospective one group Pre and post design.
5 What are the strategies for dealing Ya, Pernyataan dalam jurnal:
with confounding factors stated? Program transisi-ke-perawatan selama 4 minggu
Apakah strategi untuk menghadapi untuk pasien HF setelah rawat inap.

faktor perancu dinyatakan?

6 Are groups/ participants free of results Unclear


on the start of the study (or at the time
of exposure)
Apakah kelompok/ peserta bebas dari

hasil pada awal penelitian (atau saat


pemaparan)

7 Whether the results are measured Ya, Pernyataan dalam jurnal:


validly and reliably way? Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan
Paket Statistik untuk Ilmu Sosial (SPSS), Versi
Apakah hasil diukur secara valid Windows, SPSS Inc. Los Angeles, AS.
dan dapat diandalkan cara? Perbandingan antara pengukuran sebelum dan
sesudah tes MLHFQ dan subskala diselesaikan
dengan menggunakan t- analisis tes. Statistik
deskriptif digunakan untuk menilai readmissions.
8 Whether follow-up time is reported Unclear
and sufficient to do long enough for
results to occur?
Apakah waktu tindak lanjut dilaporkan
dan cukup untuk dilakukan cukup
lama untuk hasil terjadi?
9 It's been a complete follow-up, and if Unclear
not, is the reason for that lost to
follow-up to explain and explore?
Apakah tindak lanjut lengkap, dan

jika tidak, adalah alasan untuk itu


mangkir untuk dijelaskan dan
dieksplorasi?
10 Are strategies for coping with Ya, Pernyataan dalam jurnal:
incomplete follow-up being utilized? Strategi untuk memantau dan meningkatkan
Apakah strategi untuk mengatasi penerapan keterampilan pengobatan dicapai
dengan menggunakan laporan diri mengenai
tindak lanjut yang tidak lengkap
pencapaian tujuan.
dimanfaatkan?
11 Is a suitable statistical analysis used? Ya, Pernyataan dalam jurnal:
Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan
Apakah analisis statistik yang sesuai Paket Statistik untuk Ilmu Sosial (SPSS), Versi
digunakan? Windows, SPSS Inc. Los Angeles, AS.

9. Studi Cohort – Science Direct

Reviewer : Irayani Ingan Date : Desember Nilai Yes/Ya : 9


Author : Andrea Driscoll Year : 2020

1 Are the two groups similar and Ya, Pernyataan dalam jurnal:
recruited from the same population? Kelompok diambil dari NSW, snapshot HF
dilakukan pada tahun 2013. Potret ini melibatkan
Apakah kedua kelompok serupa dan 24 rumah sakit yang merekrut total 811 pasien
direkrut dari populasi yang sama? yang dirawat di rumah sakit dengan AHF. Semua
pasien ditindaklanjuti selama 12 bulan untuk
pendaftaran kembali dan kematian.
2 Was exposure measured in the same Ya, Pernyataan dalam jurnal:
way that people assigned the exposed Peneliti menggunakan cara ukur yang sama untuk
and unexposed groups? Statistik deskriptif untuk variabel kontinu
Apakah eksposur diukur dengan cara digambarkan sebagai mean (deviasi standar) atau
median (persentil ke-25 dan ke-75; kisaran
yang sama untuk menugaskan orang
interkuartil [IQR]). Frekuensi, persentase, dan chi-
untuk kelompok yang terpapar dan
square digunakan untuk mendeskripsikan variabel
tidak terpapar?
kategori.
3 Is exposure measured in a valid and Ya, Pernyataan dalam jurnal:
reliable way? Diukur dengan menggunakan Model regresi
logistik univariat dan multivariate.
Apakah paparan diukur dengan cara
yang valid dan dapat diandalkan?
4 Is a confounding factor identified? Ya, Pernyataan dalam jurnal:
Peneliti juga menggunakan Model regresi logistik
Apakah faktor perancu diidentifikasi? univariat dan multivariate untuk mengidentifikasi
hasil dari kelompok kontrol.
5 What are the strategies for dealing Ya, Pernyataan dalam jurnal:
with confounding factors stated? Semua ukuran hasil adalah con fi rmed dengan
Apakah strategi untuk menghadapi pasien / keluarga melalui telepon dan hubungan
data dengan Victorian Admitted Episode Dataset
faktor perancu dinyatakan? (data masuk rumah sakit di seluruh negara bagian)
dan Indeks Kematian Nasional untuk semua
penyebab kematian.
6 Are groups/ participants free of results Unclear
on the start of the study (or at the time
of exposure)
Apakah kelompok/ peserta bebas dari

hasil pada awal penelitian (atau saat


pemaparan)

7 Whether the results are measured Ya, Pernyataan dalam jurnal:


validly and reliably way? Peneliti menggunakan metodologi penelitian Studi
cohort. Penelitian prospektif, observasi non-acak
Apakah hasil diukur secara valid dengan menggunakan teknik sampling Model
dan dapat diandalkan cara? regresi logistik univariat dan multivariat.
8 Whether follow-up time is reported Unclear
and sufficient to do long enough for
results to occur?
Apakah waktu tindak lanjut dilaporkan
dan cukup untuk dilakukan cukup
lama untuk hasil terjadi?
9 It's been a complete follow-up, and if Ya, Pernyataan dalam jurnal:
not, is the reason for that lost to Tindak lanjut pasca-pulang lebih awal dan
follow-up to explain and explore? peningkatan pengawasan dalam 20 hari sangat
penting untuk mengatasi periode rentan ini setelah
Apakah tindak lanjut lengkap, dan masuk gagal jantung.
jika tidak, adalah alasan untuk itu
mangkir untuk dijelaskan dan
dieksplorasi?
10 Are strategies for coping with Ya, Pernyataan dalam jurnal:
incomplete follow-up being utilized? Sistem rumah sakit perlu disederhanakan untuk
Apakah strategi untuk mengatasi memfasilitasi tindak lanjut yang cepat dan
dukungan masyarakat pasca-pemulangan dalam 7
tindak lanjut yang tidak lengkap
- 10 hari pelepasan. Registri HF akut sangat
dimanfaatkan?
dibutuhkan untuk mengidentifikasi variasi dalam
perawatan antara rumah sakit dan implementasi
inisiatif peningkatan kualitas di seluruh negara
bagian untuk mengurangi beban gagal jantung.
11 Is a suitable statistical analysis used? Ya, Pernyataan dalam jurnal:
Statistik deskriptif untuk variabel kontinu
Apakah analisis statistik yang sesuai digambarkan sebagai mean (deviasi standar) atau
digunakan? median (persentil ke-25 dan ke-75; kisaran
interkuartil [IQR]). Frekuensi, persentase, dan chi-
square digunakan untuk mendeskripsikan variabel
kategori. Variabel kontinyu membandingkan
pasien selama 3 tahun menggunakan
ANOVA. Model regresi logistik univariat dan
multivariat dengan rasio kemungkinan log
digunakan untuk menentukan prediktor dari
semua penyebab 30 hari pendaftaran ulang atau
kematian dan menyesuaikan variabel demografis
dan klinis dasar yang tidak seimbang antara
kelompok: usia, unit penerimaan, tujuan pulang,
co -morbiditas (diabetes, atrium fi brillation,
hipertensi, anemia, penyakit serebrovaskular yang
sudah ada sebelumnya, COPD, penyakit ginjal
kronis), dan biokimia (natrium, kalium dan
kreatinin) dan obat-obatan yang diresepkan saat
keluar.
10. Qualitatif Research – Science Direct

Reviewer : Irayani Ingan Date : Desember Nilai Yes/Ya : 8


Author : Nancy M Albert Year : 2016

1 Is there a match between the stated Unlcear


philosophical perspective and the
research methodology?
Adakah kesesuaian antara perspektif

filosofis yang dinyatakan dan


metodologi penelitian?
2 Is there a match between the research Ya, Pernyataan dalam jurnal:
methodology and the research Tujuan penelitian untuk mengevaluasi model
question or objective? transisi perawatan yang ada dan mengidentifikasi
tema umum yang dapat meminimalkan ksaserbasi
Adakah kesesuaian antara metodologi dan rehospitalisasi, dan meningkatkan kualitas
penelitian dan pertanyaan atau tujuan hidup pasien dengan gagal jantung (HF).
penelitian?
3 Is there a match between the research
Ya, Pernyataan dalam jurnal:
methodology and the methods used to Dimana pada jurnal literatur sistematis dilakukan
collect the data? untuk mengidentifikasi artikel yang relevan dengan
transisi perawatan HF. Dengan menggunakan
Adakah kesesuaian antara metodologi metode Systematic search untuk metopennya yaitu
penelitian dan metode yang qualitative systematic.
digunakan untuk mengumpulkan
data?
4 Is there a match between the research
Ya, Pernyataan dalam jurnal:
methodology and data representation Artikel identifikasi sebagai bagian dari pencarian
and analysis? literatur sistematis.,Berdasarkan tinjauan pustaka
ini secara menyeluruh, beberapa model / program
Adakah kesesuaian antara metodologi perawatan transisi dikembangkan untuk mengelola
penelitian dan representasi serta proses pemulangan pasien dengan penyakit kronis,
analisis data? termasuk gagal jantung.
5 Is there a match between the research Ya, Jurnal Pernyataan ini:
methodology and the interpretation of Delapan tema umum diidentifikasi yang dapat
the results? diterapkan pada pasien dengan gagal jantung untuk
meningkatkan hasil jangka panjang.
Adakah kesesuaian antara metodologi
penelitian dan interpretasi hasil?
6 Are there any statements that place No Aplicable
the researcher culturally or
theoretically?
Apakah ada pernyataan yang

menempatkan peneliti secara kultural


atau teoritis?
7 Was the researcher's influence on Ya, Pernyataan dalam jurnal:
research, and vice versa, addressed? Meningkatkan kualitas hidup pasien dengan gagal
jantung (HF). HF adalah sebuah signifikan tidak
Apakah pengaruh peneliti pada dapat menjadi beban di Amerika Serikat dan alasan
penelitian, dan sebaliknya, ditangani? umum untuk rawat inap berulang. Ketika penyedia
layanan kesehatan multidisiplin berfungsi sebagai
penghubung dan pendidik selama transisi dari
rumah sakit ke rumah, mereka membantu
mempersiapkan pasien untuk hidup dengan gagal
jantung kronis dan mengurangi kebutuhan
untuk masuk kembali.
8 Are the participants, and their votes, Ya, Pernyataan dalam jurnal:
sufficient represented? Artikel hanya dimasukkan dalam ulasan ini jika
mereka memiliki setidaknya beberapa pasien
Apakah peserta, dan suaranya, cukup dengan gagal jantung, memiliki setidaknya 1
diwakili? komponen transisi dari satu pengaturan ke
pengaturan lainnya, dan mengevaluasi intervensi di
Amerika Utara.
9 Does ethical research match current Ya, pernyataan dalam jurnal :
criteria or, for recent studies, and is Pada penelititan menggunakan kata kunci yaitu
there evidence of ethical approval by transisi perawatan, transisi perawatan, transisi
the appropriate bodies? setelah rawat inap, transisi untuk pasien gagal
jantung, transisi kontinum perawatan, intervensi
Apakah penelitian etis sesuai dengan transisi, dan hasil transisi perawatan. Pencarian
kriteria saat ini atau, untuk studi dibatasi pada artikel berbahasa Inggris yang
terbaru, dan apakah ada bukti diterbitkan dari tahun 1990 hingga September
persetujuan etis oleh badan yang 2015.
sesuai?
10 Are the conclusions drawn in the Ya, Pernyataan dalam jurnal:
stream of research reports from Hasil penelitian menghasilkan delapan tema umum
analysis, or interpretation, of the data? yang dapat diterapkan pada pasien gagal jantung
untuk meningkatkan hasil jangka panjang. Hasil
Apakah kesimpulan yang diambil penelitian ini menekankan dimana penyedia
dalam aliran laporan penelitian dari layamam kesehatan dapat mengimplementasikan
analisis, atau interpretasi, dari data? perawatan transisi dengan memberikan promosi
pengetahuan dan perawatan diri pasien.

Anda mungkin juga menyukai