Anda di halaman 1dari 52

Paduan Penulisan Literatur Review

2020

Institute Kesehatan dan Sains


Wiyata Husada Samrinda

1
Panduan Literatur Review Prodi Keperawatan

ITKes Wiyata usada Samarinda

Tim Penyusun oleh :

Ns. Kiki Hardiansyah Safitri, M. Kep, Sp. Kep. MB


Ns. Sumiati SInaga, M. Kep

Institute Kesehatan dan Sains


Wiyata Husada Samrinda

2
BAB 1
PETUNJUK UMUM

A. Pendahuluan
Karya Tulis Ilmiah Akhir Ners (KIAN) adalah laporan tertulis mahasiswa profesi ners yang mengikuti kaidah
penulisan ilmiah Bahasa Indonesia, yang merupakan tugas syarat memperoleh gelar Ners (Ns). Karya Tulis
dikerjakan oleh mahasiswa profesi ners dilakukan dalam pembimbingan oleh pembimbing akademik dan telah
melewati rangkaian ujian tertutup. Karya ilmiah Akhir Ners meliputi laporan sistematis dan komprehensif
terkait capaian mahasiswa ners dalam mengelola manajemen asuhan keperawatan sesuai dengan bidang ilmu
masing-masing dalam stase peminatan, yang merupaka stase akhir dalam program profesi ners di ITKES
Wiyata Husada Samarinda. Karya ilmiah Akhir merupakan pencapaian dalam stase peminatan dengan nilai
SKS 3 (tiga) yang dijalani selama 4 (empat minggu) oleh mahasiwa profesi Ners.

B. Bidang Keilmuan
Bidang keilmuaan keperawatan yang menjadi latarbelakang pemilihan peminatan mencakup
1) Keperawatan Medikal Bedah
2) Keperawatan Maternitas
3) Keperawatan Anak
4) Keperawatan Gawat Darurat
5) Keperawatan Manajemen
6) Keperawatan Jiwa
7) Keperawatan Komunitas Keluarga Gerontik

C. Pembimbing
1) Pembimbing KIAN adalah dosen aktif melaksanakan sebagai dosen, dan telah mendapatkan persetujuan
dari Ketua Unit Program Studi, Wakil Ketua 1 dan Rektor ITKES
2) Pembimbing KIAN mendapatkan wewenang untuk membimbing melaui Surat Keputusan Rektor ITKES
Wiyata Husada Samarinda
3) Pembimbing Akademik KIAN terdiri dari Satu Pembimbing yang mempunyai kapasitas untuk menjadi
fasilitator, mengarahkan perencanaan, pelaksanaan dan pembuatan laporan, serta mengujinya.

3
4) Pembimbing dapat digantikan oleh pembimbing lain, apabila pembimbing berhalangan dengan arahan
tertulis oleh Ketua Unit Program Studi, disetujui oleh Wakil Rektor 1 dan Rektor ITKES Wiyata Husada
Samarinda
5) Pembimbing bertanggung jawab kepada Rektor melalui ketua Program Studi

D. Dewan Penguji
1) Dewan Penguji terdiri dari 1 penguji utama dan 1 pembimbing akademik
2) Penguji Utama adalah perseptor lahan praktek yang ditunjuk sesuai dengan Surat Keputusan Rektor
3) Ketua Dewan Penguji adalah Pembimbing Akademik
4) Ketua Dewan Penguji dengan alasan tertentu bisa digantikan dengan penetapan resmi oleh Ketua Unit
Program Studi dan disahkan oleh Rektor dan Wakil Rektor 1
5) Penguji bila berhalangan hadir dapat mengkorfirmasi kepada program studi maksimal 1 hari sebelum ujian
6) Ujian tidak dapat dilanjutkan bila kedua Dewan Penguji tidak dapat menghadiri.

E. Kode Etik Penulisan Tugas Akhir


Kode Etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah, meliputi sitasi
telaah pustaka, perijinan terhadap instrumen dan penyebutan sumber data atau informan. Plagiat adalah bagian
yang tidak dibenarkan dan merupakan pelanggaran dari hak kekakayan intelektual yang mempunyai sangsi
hukum, sehingga harus dihindari dan diperhatikan.

F. Hak Kepengarahan
Hasil karya tulis ilmiah mahasiswa dapat diterbitkan pada publikasi ilmiah, baik dalam skala local institusi,
nasional ataupun internasional. Prosedur mengacu kepada ketentuan penulisan karya ilmiah dan merupakan
hak cipta yang perlu dilindungi. Penerbitan berada pada mahasiswa ners muda, sehingga persetujuan
dibuktikan pada lembar persetujuan penerbitan sebagai naskah publikasi.

4
BAB II
PROSEDUR PENGAJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR

A. Persyaratan Umum
Mahasiswa yang diperblehkan menyusun tugas Akhir adalah:
1. Terdaftar sebagai mahasiswa ITKES Wiyata Husada Samarinda dalam tahun akademik yang
bersangkutan yang dibuktikan dengan KRS
2. Sudah menyelesaikan minimal 80% dari SKS total Program Ners.
3. Telah menyelesaikan Stase yang linear dengan Stase Peminatan yang diambil.
4. Memenuhi syarat administrasi, telah melunasi pembayaran ners tahap ketiga, bila persyaratan
administrasi belum selesai, mahasiswa diwajibkan lapor ke program studi untuk dimintai
pertimbangan dari Wakil Rektor 1 dan Wakil Rektor II untuk diperbolehkan melanjutkan atau tidak
mengikuti ujian
B. Prosedur Penyusunan KIAN
1. Pengajuan Topik KIAN
Pengajuan topik KIAN sesuai dengan stase peminatan kepada pembimbing akademik dengan
berpedoman kepada masalah kebutuhan dasar pasien/klien dengan sudut pandang asuhan keperawatan
holistik.
2. Proses Penyusunan KIAN
1) Karya Tulis Ilmiah Akhir Ners adalah Gabungan Asuhan Keperawatan Individu dengan topik
bahasan yang sesuai dengan kontrak pembelajaran kepada pembimbing akademik masing-masing.
2) Penugasan dan capaian pembelajaran selama stase peminatan ditentukan oleh Ners Muda dengan
pembimbing akademik sesuai dengan bidang ilmu.
3) KIAN dikonsulkan kepada pembimbing minimal 5 (lima) kali sebelum ujian tertutup dan
dipersentasikan secara keseluruhan terkait komponen yang telah disepakati.
4) Revisi KIAN diberikan kesempatan tidak lebih dari 2 (dua) minggu setelah ujian berlangsung

5
C. Persyaratan Ujian Tertutup KIAN
1. Lembar Konsultasi (minimal 5 kali proses bimbingan)
2. Lembar Persetujuan Naskah Ujian KIAN yang ditandai oleh Pembimbing Akademik dan diketahui
Ketua Unit Program Studi
3. Lembar pernyataan persetujuan ujian di log book, yang ditanda tangani oleh Pembimbing
Akademik
4. Bukti Administrasi Pembayaran Tahap Akhir Ners
5. Berkas digandakan sebanyak tiga eksemplar untuk penguji utama dan pembimbing akademik dan
satu untuk mahasiswa serta dijild rapi soft cover.

D. Prosedur Ujian KIAN


1. Mahasiswa menyiapkan berkas persyaratan ujian, kemudian menyerahkan ke bagian administrasi
program studi
2. Mengajukan lembar kesedian penguji kepada perseptor klinik dan pembimbing pada waktu yang
ditentukan, maksimal 4 hari sebelum ujian berlangsung
3. Proses tidak bisa berlangsung bila mahasiswa tidak dapat persetujuan ujian dua hari sebelum ujian
4. Program Studi dan dewan penguji berhak membatalkan pelaksanaan ujian apabila ditemukan
ketidaksesuaian proses pengujuan ujian yang tidak sesua dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

E. Tata Tertib Ujian KIAN


1. Ujian bersifat Tertutup yang di,hadiri mahasiswa yang bersangkutan, penguji utama dan pembimbing
akademik
2. Ketentuan Seragam pada saat ujian mahasiswa menggunakan atribut dinas Ners lengkap dan
menggunakan almamater
3. Selama kegiatan berlangsung mahsiswa tidak dibenarkan keluar masuk
4. Tempat pelaksnaan proposal dilakukan di Rumah Sakit (ideal) ataupun dapat dilakukan di kampus
atas persetujuan Dewan Penguji.

6
F. PEMBATALAN HASIL UJIAN KIAN
1. Hasil Pelaksanaan Ujian Batal apabila mahasiwa tidak melakukan revisi sampai 2 (dua) minggu dan
tidak menyerahkan naskah KIAN paling lamabta dua minggu sebelum pelaksanaan yudisium, kecuali
dengan alasan yang dipertanggungjawabkan
2. Minimal Satu minggu sebelum batas waktu pengumpulan, program studi menginagtkan pembimbing
untuk menindaklanjuti mahasiswa yang disebut pada point satu secara tertulis
3. Apabila mahasiwa batas waktu dilampaui, pembimbing membuat pernyataan bahwa mahasiswa
dinyatakan batal kelulusannya, dan program studi melaporkan kepada Rektor dengan tembutan ke
Wakil Rektor 1
4. Mahasiswa mengajukan permohonan ulang ujian kepada pembimbing dan diajukan kepada Rektor
melalui Ketua Unit Program Studi.
5. Bila proses tidak dilalui oleh mahasiwa selambatnya sebulan setelah surat pembatalan oleh
pembimbing dikeluarkan, mahasiwa dinyatakan gagal dan mengulang Stase Peminatan
6. Sangsi diberikan kepada mahasiswa yang terbukti sah dan meyakinkan terlibat dalam plagiat baik
memberi ataupun menerima secara sadar, untuk diproses dan hukuman terberat adalah mengulang
stase peminatan dan KIAN.

G. Ketentuan Kelulusan
1. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan batas lulus minimal dengan nilai 70 (B, bobot 3,00)
2. Perbedaan nilai diantara penguji tidak boleh ekstrim (lebih dari 10; dengan rentang nilai 0-100)
3. Penilaian menggunakan formulir Ujian KIAN

H. Parameter Penilaian
Aspek yang dinilai meliputi
a. Kelengkapan Materi
b. Penggunaan Bahasa
c. Penulisan Referensi
d. Penggunaan Media
e. Kemampuan Penyajian
f. Kemampuan analisa jawaban

7
BAB III
KERANGKA PENYUSUNAN PROPOSAL
A. BAGIAN AWAL
1. Halaman Sampul Depan
Pada halaman sampul luar berisi komponen :
a. Judul Laporan Tugas Akhir /karya tulis ilmiah/studi kasus, jumlah kata pada judul tidak lebih dari
25 kata. Judul pada proposal diupayakan sama dengan judul akhir Laporan Tugas Akhir. Jika ada
perubahan perlu dikonsultasikan dengan pembimbing. Alternatif Judul mencakup yang
menggambarkan literatir review adalah
1. Literatur Review Efektifitas Latihan Slow Deep Breathing dalam Penurunan Tekanan Darah
pada Pasien kegawatdaruratn di Instalasi Gawat Darurat
2. Studi Literatur: Penerapan Rapid Assasment dalam indentifikasi nyeri dada pada pasien dengan
kegawatdaruratan Jantung di Instalasi Gawat Darurat
3. Stress Perawat di Ruang Instalasi Gawat : Kajian Literatur
b. Proposal penelitian atau Skripsi/karya tulis ilmiah/studi kasus
c. Logo ITKES Wiyata Husada Samarinda
d. Nama peneliti disertai NIM
e. Nama Program Studi.
f. Tahun dilaksanakan
g. Sampul luar ini tidak dibubuhi nomor halaman
h. Halaman ini dijilid (terusan) dengan kertas buffalo warna hijau untuk Program Studi Ilmu
Keperawatan.
i. Pembatas halaman juga menggunakan warna hijau dengan logo ITKES Wiyata Husada Samarinda
2. Halaman Sampul Dalam
Sama dengan halaman sampul luar, tetapi menggunakan kertas putih
3. Halaman Persetujuan
Pernyataan persetujuan ini berisi kalimat yang menyatakan bahwa kedua pembimbing telah menyetujui
Proposal Skripsi/Karya Tulis Ilmiah ini untuk diseminarkan. Secara rinci komponen pada pernyataan
persetujuan adalah :

8
a. Tempat, bulan dan tahun disetujui
b. Nama Penguji 1 (satu) dan Penguji 2 (dua) serta tanda tangan
c. Nama pembimbing Skripsi 1 (satu) dan Pembimbing Skripsi 2 (dua) serta tanda tangan.
d. Nama rektor dan tanda tangan
4. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam
pelaksanaan dan penyusunan tugas akhir.
5. Daftar isi
Daftar isi berisi tentang isi dari naskah yang telah disusun yang terdiri judul dan subjudul dari masing-
masing bagian pada naskah
6. Daftar tabel
Daftar tabel berisi data tentag tabel yang ada di naskah dan disusun sesuai urutan dari masing-masing
bagian
7. Daftar gambar
Daftar gambar berisi tentang gambar yang ada di naskah dan disusun berdasarkan urutan dari masing-
masing bagian
8. Daftar Skema
Daftar gambar berisi tentang skema yang ada di naskah dan disusun berdasarkan urutan dari masing-
masing bagian
9. Daftar lampiran
Daftar lampiran berisi semua berkas yang digunakan selama proses pelaksanaan maupun penyusunan
tugas akhir mulai dari surat izin sampai instrument yang digunakan. Untuk hasil output analisis data tidak
dilampirkan (hanya dilampirkan pada saat pelaksanaan ujian)
10. Daftar arti, lambang, singkatan dan istilah
Berisi tentang penjelasan atau definisi dari istilah, singkatan atau lambing digunakan dalam naskah.

B. BAGIAN INTI
1. BAB 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
Penjelasan fenomena dengan menggunakan konsep piramida terbalik. Penjelasan umum terkait

9
identifikasi masalah hingga masalah khusus yang akan menjadi kajian khusus dalam penelitian ini.
Bagian ini dikemukakan melalui metode MDEAK (Masalah, dampak dari masalah, Elaborasi Jurnal,
Area, dan Kesenjangan). Besaran masalah dan dampaknya, adanya kesenjangan antara harapan dan
kenyataan, utamanya kesenjangan teoritis yang ada dari hasil-hasil penelitian terdahulu dan
kesenjangan praktis yang ada di unit analisis yang melatarbelakangi alasan memilih tema dan tempat
penelitian. Oleh karena itu di dalam latar belakang masalah dipaparkan secara ringkas hasil-hasil
penelitian yang melatarbelakangi bahwa tema penelitian ini perlu untuk diteliti, kesimpulan seminar
dan diskusi ilmiah, boleh ditambahkan dengan pengalaman/pengamatan pribadi yang terkait erat
dengan pokok masalah yang diteliti. Selain itu ada gambaran spesifik tempat penelitian yang terkait
erat dengan tema penelitian. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan
berpijak yang lebih kokoh. Bagian akhir dalam latar belakang adalah pertanyaan penelitian untuk
meyakinkan fenomena yang perlu diteliti,

Contoh:
Perawatan Intensif dalam pelayanan di Rumah Sakit dapat dilakukan
dibeberapa tempat dan salah satunya adalah di ruang gawat darurat. Ruang
Gawat Darurat yang dikenal dengan sebutan Unit Gawat Darurat atau
Instalasi Gawat Darurat merupakan tempat bekerja yang penuh dengan stres
(Backe et al. 2012). Resiko dalam pekerjaan sebagian besar dialami oleh
perawat yang bekerja di Ruang Gawat Darurat (Hooper et al. 2010; Healy and
Tyrrell 2011; Garcia-Izquierdo and Rios-Risquez 2012). Peran perawat di Ruang
Gawat Darurat adalah perawat selalu dihadapkan pada stressor yang
bervariasi baik itu tidak dimengerti asalnya, lingkungan, krisis, kebutuhan
pengetahuan akan teknologi, ketepatan perawatan pasien, dan jumlah
pasien yang tidak dapat diperkirakan sehingga muncul stress dalam pekerjaan
yang dilakukan oleh perawat.

Emosional negatif dapat ditunjukkan oleh stres (Taylor, 2006) sehingga jika ada
ancaman baik itu datang disadari ataupun tidak disadari mengancam
seringkali dikaitkan dengan stres kerja. Respon tersebut dipelajari melalui proses
adaptasi (Feldman, 2008). Pada lingkungan kerja, tuntutan pekerjaan yang
tinggi dapat menyebabkan stress terlebih lagi pelayanan yang dilakukan di
ruang gawat darurat dimana perawat dituntut untuk selalu tepat dalam
tindakan, ramah dalam pelayanan termasuk dengan semua penyakit dan

10
gejala yang buruk yang pastinya berhubungan dengan kehidupan pasien
yang dibawa ke ruang gawat darurat.

Di Indonesia kejadian stres kerja didapatkan perawat tindakan atau perawat


pelaksana di ruang rawat inap di Rumah Sakit Husada diperoleh 44 dan 51, 5%
perawat di Rumah Sakit Internasional MH. Thamrin Jakarta, 54% perawat di
Rumah Sakit PELNI “Petamburan” Jakarta serta 51, 2% perawat di Intensive
Care Unit (ICU) dan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Mitra Keluarga
Bekasi mengalami stres kerja dengan penyebab yang beragam (Yuniarti,
2007).

Sektor kesehatan merupakan pekerjaan yang setiap pekerjaanya sangat


dekat dengan masalah kesehatan. Stres kerja banyak terjadi pada para
pekerja di sektor kesehatan. Tanggung jawab terhadap manusia pada sektor
kesehatan menyebabkan pekerja lebih rentan terhadap stres (Taylor, 2006).
Perawat yang mengalami stress maka banyak memberikan pengaruh kepada
mutu pelayanan yang diberikan, kesehatan mental dan fisiknya bahkan
kualitas pekerjaannya. Selain ancaman keselamatan pasien, munculnya stres
dapat mengakibatkan kejenuhan dan keinginan untuk keluar dari pekerjaan
yang dirasakan oleh perawat. Jika stres tidak dikelola dengan baik, angka turn
over terus meningkat (Jennings, 2008). Berdasarkan sebuah penelitian yang
telah dilakukan oleh Barker (2012), diketahui bahwa stres merupakan
penyebab tertinggi kedua sebagai penyebab munculnya keinginan untuk
keluar dari pekerjaan. Mutu pelayanan di Rumah Sakit akan menurun akibat
banyak perawat yang bekerja yang mengalami stres kerja bahkan burn out
kerja. Yang pada akhirnya akan mempengaruhi daya saing mereka di pasar
dan lebih dari itu bahkan dapat membahayakan kelangsungan organisasi
rumah sakit (WHO, 2003).

Berdasarkan penjelasan tersebut maka perlu dilakukan pengkajian yang


mendalam untuk mengetahui penyebabstresskerjapadaperawat di ruang
gawat darurat. Manajemen pelayanan di ruang perawatan akut harus
mempersiapkan cara dan metode dalam membantu perawat
agartidakmengalamistresskerja. Perbaikan komunikasi dan dukungan dari
atasan, prosedur kerja yang jelas, lengkapi administrasi yang efisien akan
membantu perawat dalam menurunkan stress kerja yang dialami. Berdasarkan
hal tersebut maka penting untuk diketahui bagaimana stress kerja perawat di

11
ruang gawat darurat. Penelitian tersebut diambil untuk dilakukan analisis
melalui literature review.

B. Rumusan masalah
Perumusan masalah diawali dengan membandingkan kenyataan atau fenomena dengan harapan sesuai
dengan teori dan konsep. Peneliti akan membuat pernyataan yang sangat mendasar yang pada
penelitian nantinya akan menjawab tujuan penelitian. Perumusan masalah merupakan rumusan secara
konkrit masalah yang ada, dalam bentuk pertanyaan penelitian yang dilandasi oleh pemikiran teoritis
yang kebenarannya perlu dibuktikan. Rumusan masalah menggambarkan dengan kata-kata peneliti
terkait satu kesatuan latar belakang yang mendasari dan diakhir dengan pertanyaan penelitian.

Contoh:
Ruang Gawat Darurat merupakan tempat pelayanan kepada pasien yang
mengalami masalah kegawatan jiwa yang memerlukan bantuan maupun
pertolongan yang cepat, tepat dan bermutu sehingga kualitas hidup pasien
tetap terjaga. Hal tersebut membuat perawat dihadapkan pada masalah
ancaman kematian pasien disamping masalah administrasi, komplain pasien,
jumlah pasien yang banyak, kurangnya jumlah SDM yang ada. Hal tersebut
membuat perawat mengalami stres yang dikarenakan beban kerja yang
tinggi dan belum lagi jika mendapatkan masalah kurangnya dukungan dari
manajemen yang ada. Sehingga peneliti tertarik melihat bagaimana kajian
literatur faktor yang menyebabkan stres perawat di ruang gawat darurat?

C. Tujuan
Tujuan penelitian adalah sesuatu yang akan dicapai dalam penelitian ini, sehingga pembaca mengerti
tentang pentingnya penelitian ini dilaksanakan.

Contoh:
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi artikel-artikel penelitian yang memaparkan stress
perawat di ruang instalasi gawat darurat.

D. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian terbagi menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat penelitian pada
prinsipnya adalah kontribusi untuk layanan kesehatan dan perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga
hasilnya dapat digunakan oleh orang lain.

12
Contoh:
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian pada penelitian ini mencakup:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini menjadi sebuah bahan kajian untuk pembelajaran dalam bidang keilmuan
keperawatan terkait yaitu, keperawatan kegawatdaruratan, keselamatan kerja, keperawatan jiwa.
Sehingga bisa juga menjadi dasar untuk melakukan penelitian lanjutan untuk antispasi stress
perawat di Ruang Instalasi Gawat Darurat.
2. Manfaat Praktis
Manfaat Praktis pada penelitian ini mencakup:
a. Perawat Instalasi Gawat Darurat
Perawat yang bekerja di Ruang Instalasi Gawat Darurat tidak menyadari bahwa tuntutan
kerja yang cepat, dinamis, dan kondisi pasien yang tidak dapat diprediksi menyebabkan
stress, yang kemudian memungkinkan terjadi kejadian yang tidak diinginkan, sehingga bila
mengetahui fenomena ini, perawat bisa menyadari untuk mengukur diri agar mengetahui
kapan untuk terhindar dari bahaya stress baik untuk pekerjaan, pasien maupun diri pasien
itu sendiri.
b. Rumah Sakit
Mengetahui stress perawat di Ruang Instalasi Gawat Darurat, manajemen rumah sakit bisa
menetapkan kebijakan untuk mengantisipasi stress perawat dalam bekerja. Selanjutnya
diharapkan keselamatan perawat dan pasien di IGD bisa terjamin.

2. BAB 2 Tinjaun Pustaka


Telaah pustaka memuat uraian yang sistematik tentang teori dasar yang relevan, fakta, hasil
penelitian sebelumnya, yang berasal dari pustaka mutakhir yang memuat teori, konsep atau pendekatan
terbaru yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan. Teori dan fakta yang digunakan
seperlunya diambil dari sumber primer.
Bahan-bahan telaah pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber seperti jurnal penelitian, disertasi,
tesis, tugas akhir, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan seminar dan diskusi ilmiah, serta
terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga-lembaga lain.
Point pada BAB 2 terdiri dari
A. Dasar Teori/Konsep Fenomena pada Populasi/sampel yang diteliti
B. Variabel Independen
C. Variabel Dependen
D. Kerangka teori
Kerang Teori berisikan keterkaitan seluruh dasar ilmu dalam skema dan bagan. Sebagai dasar dari

13
penelitian yang akan dibahas selanjutnya.

Contoh
BAB 2
Tinjauan Pustaka
A. Pelayanan Keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat
B. Stress Perawat
C. Kerangka Teori

Skema 2.1 Kerangka Teori

Karakteristik Ruang IGD


Pasien dating tidak menentu, dari keluhan ringan
hingga pasien yang terancam jiwa yang
membutuhkan perawat intensif, cepat dan tepat

Respon Psikologis yang dapat berupa Stress pada


perawat

Sumber Stress Perawat di Respon yang Instrumen yang digunakan


IGD ditunjukkan perawat untuk mengukur Stress

(Sumber: )

3. BAB 3 Metode Penelitian


A. Desain Penelitian
Desain penelitian digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian, metode pada penelitian
ini adalah studi literatur. Studi literatur digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan
mensintesis jurnal-junal melalui proses yang sistematis. Literatur yang digunakan berjumlah
10-20 jurnal melalui proses pencarian yang telah ditetapkan atau direncanakan oleh peneliti.

14
Contoh
Desain penelitian yang digunakan adalah studi literatur, secara sistematis terkait topik yang diangkat
yaitu stress perawat di ruang Instalasi Gawat Darurat. Peneliti akan melakukan sintesis penelitian
terkait stress yang dialami perawat di Ruang Instalasi Gawat Darurat dengan ruang lingkup sumber
stress, faktor yang mempengaruhi, respon yang ditunjukkan perawat serta instrument yang digunakan
dalam mengukur stress perawat di Ruang Instalasi Gawat Darurat.

B. Database Jurnal
Database Jurnal adalah sumber data yang digunakan dalam proses pencarian jurnal yang meliputi
EBSCO CINAHL, ProQuest, Science Direct, SINTA, DOAJ, PubMed, Clinical Queries,
MeSH database,

Contoh:
Jurnal yang digunakan dalam literature review didapatkan melalui database
penyedia jurnal international Proquest dan jurnal Scientific Indonesia melalui google
scholar. Penulis membuka website www.Search.Proquest.com dan www.google
scholar .com.

C. Batasan Waktu Publikasi


Jurnal yang digunakan dalam penelitian digunakan dibatasi waktu publikasi untuk mendapatkan hasil
penelitian terkini, karena ilmu dan hasil penelitian disesuaikan dengan trend dan isu terkini. Standar
untuk batasan penelitian ditetapkan adalah lima tahun terkahir untuk jurnal Indonesia dan sepuluh
terakhir untuk jurnal terbitan internasional.

Contoh:
Temuan Jurnal yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam kurun waktu 6 tahun terakhir
(2012-2017)

D. Kata Kunci

Pencarian artikel atau jurnal menggunakan keyword dan boolean operator


(AND, OR NOT or AND NOT) yang digunakan untuk memperluas atau
menspesifikkan pencarian, sehingga mempermudah dalam penentuan artikel atau

15
jurnal yang digunakan. Kata kunci dalam literature review ini disesuaikan dengan
Medical Subject Heading (MeSH) dan terdiri dari sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kata Kunci Studi Literatur

Stress Perawat Instalasi Gawat Darurat


OR OR OR
Dampak Psikologis Nursing Intensive Room
Stress kerja OR OR
OR Nursing Staff Emergency Room
Mental health Emergency Ward
OR Emergency Department
Psychological stress

E. Kriteria Inklusi dan Ekslusi


Strategi yang digunakan untuk mencari artikel menggunakan PICOS framework, yang terdiri
dari:
1) Population/problem yaitu populasi atau masalah yang akan di analisis sesuai dengan
tema yang sudah ditentukan dalam studi literatur
2) Intervention yaitu suatu tindakan penatalaksanan terhadap kasus perorangan atau
masyarakat serta pemaparan tentang penatalaksanaan studi sesuai dengan tema yang
sudah ditentukan dalam studi literatur.
3) Comparation yaitu intervensi atau penatalaksanaan lain yang digunakan sebagai
pembanding, jika tidak ada bisa menggunakan kelompok kontrol dalam studi yang
terpilih.
4) Outcome yaitu hasil atau luaran yang diperolah pada studi terdahulu yang sesuai

16
dengan tema yang sudah ditentukan dalam studi literatur.
5) Study design yaitu desain penelitian yang digunakan dalam artikel yang akan di
review.

Contoh:
Kriteria Inklusi dan Ekslusi
Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan
PICOS, yaitu Population, Intervention, Comparison, Outcome, Studi design. Berikut
penjabarannya:

Tabel 3.2 Format PICOS dalam Literature Review

Kriteria Inklusi Ekslusi


Population Perawat di IGD Perawat ruangan biasa,
perawat rawat jalan
Intervention Stress Pshycological Perawat Stress Fisik
dalam menjalankan asuhan
keperawatan di IGD

Comparators No comparator
Outcomes Sumber Stres Pshycological. Bukan merupakan
Factor yang berhuungan dengan bahasan stress
stress pshycologi, Respon yang physicological
ditunjukkan, instrument yang
digunakan

Study Design Quasi-experimental studies No exclusion


and publication randomized control and trial,
type systematic review, qualitative
research and cross-sectional
studies
Publication Post-2015 Pre-2015
years
Language English, Indonesian Language other than
17
English and Indonesian

F. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas


1. Seleksi Studi
Penyortiran yang digunakan untuk memilih jurnal yang menjadi bagian dalam penelitian sesuai
dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang dilakukan serta kata kunci menurut MeSH. Pada seleksi
studi akan didapatkan jumlah yang banyak, dan proses pengerucutan jurnal hingga mendekati
jumlah ideal yang ditetapkan peneliti sebelumnya.

Contoh:

Hasil jurnal yang ditemukan adalah 20.414 temuan, kemudian dipersempit


dengan mengeluarkan temuan non jurnal yaitu dissertation and theses
sehingga menjadi ditemukan 8.175 temuan selanjutnya diurutkan dari
yang terbaru. Mengenai pemilihan bahasa tidak dilakukan karena
semuanya jurnal yang ditemukan telah menggunakan bahasa inggris.
kemudian dispesifikan dalam 6 tahun terakhir dan didapatkan sebanyak
587 temuan. Seleksi dilakukan dengan melihat duplikasi jurnal, skrining
kriteria inklusi ekslusi hingga ditemukan 8 jurnal.

18
Proquest dan jurnal Scientific Indonesia
Exclude
melalui google scholar. Penulis
membuka website Partisipan:
www.Search.Proquest.com dan Pasien, Petugas Kesehatan diluar
www.google scholar .com (n = 8175) perawat, perawat diruang rawatan biasa
dan perawat rawat jalan (n=22)

Setelah jurnal yang duplikasi Intervensi:


dikeluarkan (n = 587) Tiak relevan dengan stress psychologi
(n=17)

Outcome:
Setelah jurnal yang duplikasi Tidak membahas stress pshycologi (n=9)
dikeluarkan (n = 110)

Skrining conten kriteria inklusi


dan ekslusi (n = 52)
Exclude
Partisipan:
Tidak focus pada perawat emergency
(n=20)

Intervensi:
Eligible dan memenuhi
Tiak relevan dengan stress psychologi
penilaian (n = 8)
(n=12

Outcome:
Tidak membahas stress pshycologi
(n=12)

Study included in synthesis


(n = 8)

Skema 3.3 Diagram Flow literature Review Berdasarkan PRISMA 2009


(Sumber: Polit and Beck, 2013)

19
2. Penilaian Kualitas
Analisis kualitas metodologi dalam setiap studi (n = 11) dengan Checklist daftar
penilaian dengan beberapa pertanyaan untuk menilai kualitas dari studi.
Penilaian kriteria diberi nilai 'ya', 'tidak', 'tidak jelas' atau 'tidak berlaku', dan
setiap kriteria dengan skor 'ya' diberi satu poin dan nilai lainnya adalah nol,
setiap skor studi kemudian dihitung dan dijumlahkan. Critical appraisal untuk
menilai studi yang memenuhi syarat dilakukan oleh para peneliti. Jika skor
penelitian setidaknya 50% memenuhi kriteria critical appraisal dengan nilai
titik cut-off yang telah disepakati oleh peneliti, studi dimasukkan ke dalam
kriteria inklusi. Peneliti mengecualikan studi yang berkualitas rendah untuk
menghindari bias dalam validitas hasil dan rekomendasi ulasan. Dalam skrining
terakhir, delapan belas studi mencapai skor lebih tinggi dari 50% dan siap untuk
melakukan sintesis data, akan tetapi karena penilaian terhadap risiko bias, dua
studi dikeluarkan dan artikel yang digunakan dalam Studi literatur terdapat 11
buah.
Risiko bias dalam Studi literatur ini menggunakan asesmen pada metode
penelitian masing-masing studi, yang terdiri dari (Nursalam, 2020):
1) Teori: Teori yang tidak sesuai, sudah kadaluwarsa, dan kredibilitas yang
kurang
2) Desain: Desain kurang sesuai dengan tujuan penelitian
3) Sample: Ada 4 hal yang harus diperhatikan yaitu Populasi, sampel,
sampling, dan besar sampel yang tidak sesuai dengan kaidah pengambilan
sampel
4) Variabel: Variabel yang ditetapkan kurang sesuai dari segi
jumlah, pengontrolan variabel perancu, dan variabel lainya
5) Inturmen: Instrumen yang digunakan tidak memeliki sesitivitas, spesivikasi
dan dan validatas-reliablitas
6) Analisis Data: Analisis data tidak sesuai dengan kaidah analisis yang sesuai
dengan satandar

20
Critical Appraisal for Quasy Experimental Design

* Dilanjutkan bila Minimal didapatkan 4 YES

21
Critical Appraisal for Cross Secional Design

* Dilanjutkan bila Minimal didapatkan 4 YES

22
PRISMA CHECKIST
TITLE
Title 1 Identify the report as a systematic review, meta-analysis, or both.
ABSTRACT
Structured summary 2 Provide a structured summary including, as applicable: background; objectives;
data sources; study eligibility criteria, participants, and interventions; study
appraisal and synthesis methods; results; limitations; conclusions and
implications of key findings; systematic review registration number.
INTRODUCTION
Rationale 3 Describe the rationale for the review in the context of what is already known.

Objectives 4 Provide an explicit statement of questions being addressed with reference to


participants, interventions, comparisons, outcomes, and study design (PICOS).
METHODS
Protocol and registration 5 Indicate if a review protocol exists, if and where it can be accessed (e.g., Web
address), and, if available, provide registration information including
registration number.
Eligibility criteria 6 Specify study characteristics (e.g., PICOS, length of follow-up) and
report characteristics (e.g., years considered, language, publication
status) used as criteria for eligibility, giving rationale.
Information sources 7 Describe all information sources (e.g., databases with dates of coverage,
contact with study authors to identify additional studies) in the search and
date last searched.
Search 8 Present full electronic search strategy for at least one database, including
any limits used, such that it could be repeated.
Study selection 9 State the process for selecting studies (i.e., screening, eligibility, included
in systematic review, and, if applicable, included in the meta-analysis).
Data collection process 10 Describe method of data extraction from reports (e.g., piloted forms,
independently, in duplicate) and any processes for obtaining and confirming
data from investigators.
Data items 11 List and define all variables for which data were sought (e.g., PICOS, funding
sources) and any assumptions and simplifications made.
Risk of bias in 12 Describe methods used for assessing risk of bias of individual studies
individual studies (including specification of whether this was done at the study or outcome
level), and how this information is to be used in any data synthesis.
Summary measures 13 State the principal summary measures (e.g., risk ratio, difference in means).

23
Synthesis of results 14 Describe the methods of handling data and combining results of studies, if
2
done, including measures
) of consistency (e.g., I for each meta-analysis.
Risk of bias across 15 Specify any assessment of risk of bias that may affect the cumulative evidence
studies (e.g., publication bias, selective reporting within studies).
Additional analyses 16 Describe methods of additional analyses (e.g., sensitivity or subgroup
analyses, meta-regression), if done, indicating which were pre-specified.
RESULTS

Study selection 17 Give numbers of studies screened, assessed for eligibility, and included in the
review, with reasons for exclusions at each stage, ideally with a flow diagram.
Study characteristics 18 For each study, present characteristics for which data were extracted (e.g.,
study size, PICOS, follow-up period) and provide the citations.
Risk of bias within 19 Present data on risk of bias of each study and, if available, any outcome level
studies assessment (see item 12).
Results of individual 20 For all outcomes considered (benefits or harms), present, for each study: (a)
studies simple summary data for
each intervention group (b) effect estimates and confidence intervals, ideally
with a forest plot.

Synthesis of results Present results of each meta-analysis done, including confidence intervals and
measures of consistency.
Risk of bias across Present results of any assessment of risk of bias across studies (see Item 15).
studies
Additional analysis Give results of additional analyses, if done (e.g., sensitivity or subgroup
analyses, meta-regression [see Item 16]).
DISCUSSION

Summary of evidence 24 Summarize the main findings including the strength of evidence for each main
outcome; consider their relevance to key groups (e.g., healthcare providers,
users, and policy makers).
Limitations 25 Discuss limitations at study and outcome level (e.g., risk of bias), and at
review-level (e.g., incomplete retrieval of identified research, reporting
bias).
Conclusions 26 Provide a general interpretation of the results in the context of other evidence,
and implications for future research.
FUNDING

24
Funding 27 Describe sources of funding for the systematic review and other support (e.g.,
supply of data); role of funders for the systematic review.

4. BAB 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan


A. Hasil Penelitian
Karakteristik Studi
Menceritakan gambaran umum jurnal yang diangkat, dan poin yang dibahas berdasarkan topik studi
literatur yang diangkat.

Contoh:
Hasil penelitian adalah:
1. Sumber Stress
Penelitian McCoy (1997) dan Kellow (2000) Memiliki masalah yang sama
yang diangkat sebagai poin penting dalam penelitiannya adalah sumber
stres yang dialami oleh perawat yang ada di ruang gawat darurat serta
bagaimana perawat tersebut dapat memilih metode koping dalam
menyelesaikan permasalahan yang dianggap stress oleh perawat yang
bersangkutan. Akan tetapi penelitian Kellow (2000) mengidentifikasi lebih
karena penelitian tersebut menentukan tipe stres dan bagaimana
kepuasan perawat tersebut serta detail bagaimana tanda dan gejala
daristresyangdialamiolehperawat tersebut.
2. Faktor resiko
Haryanti, dkk (2013) menekankan penelitian pada aspek bagaimana
beban kerja dapat menjadi pemicu stres kerja sehingga perlu dilakukan
analisa hubungan diantara stres dan beban kerja. Sedangkan Yana
(2014) menekankan apakahfaktoryangdapatmenjadi pemicu stress kerja
perawat di Ruang Gawat Darurat yang dilihat dari faktor individu dan
faktor dukungan dari manajemen bukan hanya berasal dari beban kerja
yang dirasakan. Hal ini dipertegas dengan penelitian Lumingkewas, dkk
(2015) yang ingin mencari hubungan bagaimana kondisi kerja memiliki
hubungan dengan stres kerja. Hal ini diuraikan lagi dalam penelitian
Trousellar, dkk (2015) yang menekankan factor yang menimbulkan stres
kerja dipengaruhi oleh apa saja dan dikaji dampak dari stress kerja yang
dialami oleh perawat tersebut termasuk dalam kesehatan mentalnya.
Oleveira, dkk (2013) memberikan penekanan untuk mendukung hal
tersebut dengan melakukan penelitian yang menekankan bagaimana

25
stres yang dialami oleh perawat tersebut memiliki dampak pada
kesehatan mental. Selain kesehatan kerja maka penelitian Haryuni, dkk
(2013) ingin menjabarkan bagaimana stres kerja memiliki hubungan
dengan kinerja yang dalam penjabarannya berhubungan dengan
koping saat menghadapi stres, bagaimana pengaruh stres kerja
terhadap kinerja perawat dan bagaimana karakteristik individu
mempengaruhi kinerja perawat.

26
27
28
29
B. Pembahasan
Penulis menjelaskan deskripsi singkat masing-masing artikel penelitian yang didapatkan
dihubungkan dengan teori yang mendasari, dan dilengkapi dengan argumentasi atau analisis
penulis, identifikasi hasil penelitian yang mendukung dan tidak mendukung jika diperlukan.
Peneliti menjelaskan hasil analisis kekuatan dan keterbatasan artikel penelitian yang
digunakan sebagai sumber referensi kajian literatur.

Contoh:
PEMBAHASAN
Perawat di Ruang Gawat Darurat mengalami stres dikarenakan stressor dari
banyak hal diantaranya Staffing, masalah dengan asisten perawat, issue
dengan pasien serta keluarga dan administrasi yang dilakukan di ruang
gawat darurat, dimana mekanisme koping yang digunakan adalah latihan,
berbicara dengantemanatausuami,berbicara dengan rekan sekerja,
bercanda, berkendara, berdoa atau berfikir, tidur lebih lama dan
menggunakan music atau membaca (McCoy, 1997).
Halinijugamemilikikesamaan dengan Kellow (2010) yang mendapatkan hasil
bahwa masalah stress pada pasien dapat berasal dari masalah dalam
pemberian pelayanan, pasien, manajemen unit and hubungan
interpersonal. Hasil tersebut menunjukkan cakupan bahasan yang lebih luas
dimana pelayanan yang dimaksudkan adalah adanya peningkatan volume
pasien yang tidak terkontrol dan aliran pasien dalam department yang
dirasakan sebagai sumber utama stress perawat. Ini juga berhubungan
dengan kurangnya pendapatan dalam sistem pelayanan kesehatan.
Ketidakcukupan jumlah petugas kesehatan dan hubungan interpersonal
antar petugas kesehatan juga signifikan sebagai sumber stres. Penelitian
Haryanti, dkk (2013) menekankan bahwa beban kerja yang dialami oleh
perawat di Ruang Gawat Darurat sangat beragam dan besar yang memiliki
hubungan yang sangat significan dengan stress yang dialami oleh perawat
yang ada. Hal yang dituliskan sebagai coping mechanism yang digunakan hal
yang sama dengan penelitian Mc Coy adalah dengan tidur lebih lama dan
latihan, akan tetapi hal utama yang menjadimetodepemecahanmasalah
yang digunakan adalah mencari waktu untuk menyendiri setelah merasan
stres. Pada dasarnya hal ini sama dengan McCoy juga tetapi pada penelitian
ini menjadi bagian penting atau utama dalam metode coping dari perawat
di ruang Gawat Darurat.
30
Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Haryuni (2013) yang memaparkan
output dari penelitian yang dilakukan bahwa tidak ada hubungan antara
stres kerja dengan mekanisme yang digunakan oleh perawat yang
bersangkutan dalam pemilihan metode yang digunakan. Hal ini
memungkinkan setiap perawat memiliki cara ataupun metode tersendiri
dalam mengatasi setiap masalah yang munsul berhubungan dengan tugas
dan tanggung jawabnya sebagai perawat di ruang gawat darurat. Akan
tetapi sebagai hasil dari stres kerja yang dialami oleh perawat yang berada
di Ruang Gawat Darurat maka penelitian dari Haryuni (2013) menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang significan antara stress kerja yang dialami
perawat Gawat Darurat dengan kinerja yang ditunjukkan oleh perawat
tersebut dalam pelayanan yang diberikan kepada pasien dan ini juga
memiliki keterkaitan dengan mekanisme koping yang digunakan oleh
perawat sehingga kinerja yang ditujukan disaat metode penyelesaian
masalah itu benar akan berdampak positif dalam pelayanan yang diberikan
yang tergambar melalui kinerja perawat tersebut.

Hal yang berbeda diinformasikan oleh Oliveira (2013) dalam penelitiannya,


dimana hasil penelitian menyebutkan bahwa sumber stres berasal dari
kurangnya SDM, peralatan kerja di ruang gawat Darurat, ketidakjelasan
kertas kerja dan penelantaran, yang mana hal itu menjadi satu bagian yang
dapat kita rangkum dalam hasil penelitian McCoy sebagai Staffing dan
Admnistrasi. Penelitian Yana (2014) mendukung hal ini yang dipaparkan oleh
Hana sebagai stress yang tinggi yang didapatkan proporsi terbesar berasala
dari kurangnya kepercayaan diri sendiri yang juga dapat disebabkan oleh
kurangnya dukungan dari atasan. Hal ini memiliki kesamaan dengan Hasil
penelitian Oliveira (2013) dimana ketidakjelasan kertas kerja mengakibatkan
kurangnya kepercayaan diri seorang perawat dalam bekerja dan
penelantaran yang diakibatkan oleh kuranganya dukungan dari atasan
sehingga perawat dalam bekerja merasakan tidak memiliki kekuatan
khususnya jika nantinya dalam pelayanan yang diberikan kepada pasien
muncul suatu permasalahan tidak akan mendapatkan dukungan atau
support dari atasan yang dalam unsur organisasi merupakan
penanungjawabnya di ruang Gawat Darurat. Lumingkewas, dkk (2015)
menjelaskan bahwa hasil penelitiannya dapat digunakan sebagai
rangkuman dari pembahasan yang sebelumnya bahwa kondisi kerja memiliki

31
pengaruh atu memiliki hubungan yang sangat significan terhadap stres kerja
yang dialami perawat di ruang gawat darurat dengan tingkat significansi
p=0.001, oleh karena itu maka manajemen situasi kerja dapat digunakan
menjadi masukan agar tidak terjadi stres. Trousselar, dkk (2015)
menginformasikan bahwa stress pada perawat ruang Gawat Darurat yang
notabennya sebagai ruang perawatan akut dapat memicu masalah
kesehatan mental. Stres yang dirasakan ditentukan oleh tingkat
pendidikannya yang mana dalam menghadapi stres tingkat pendidikan
akan menentukan persepsi seberapa besar masalah itu atau seberapa
tingkat stres yang dialami oleh pasien sehingga perawat dengan tingkat
pendidikan tinggi memungkinkan dapat menggelola stres dengan baik.

5. BAB 5 PENUTUP
A. Kesimpulan
Berisi tentang kesimpulan hasil analisis artikel-artikel penelitian sebelumnya sesuai dengan
topik yang ditentukan dan harus menjawab tujuan penelitian (Shobirun dkk, 2019).

Contoh:
Kesimpulan
Dari 8 penelitian yang dipaparkan didapatkan bahwa sumber stres yang
dialami oleh perawat di ruang Gawat Darurat dapat berasal dari fator
individu yaitu karakteristik individu, faktor administrasi yaitu kejelasan
pekerjaan, dan faktor sarana dan prasana berupa alat medis dan fasilitas di
ruang gawat darurat, faktor SDM berupa staffing, penjadwalan dan
Manajemen berupa dukungan dari manajemen pada pelayanan yang
diberikan perawat ruang gawat darurat pada pasien. Penelitian McCoy
(1997), Kellow 2000), dan Haryuni (2013) menjelaskan tentang mekanisme

32
koping yang digunakan sedangkan penelitian yang memfokuskan pada
bagaimana faktor penyebab stres dan dampak dari stres baik itu dalam
kinerja dan faktor yang lain dalam pelayanan yang diberikan.

B. Saran
Saran diajukan bagi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yaitu tempat penelitian (rumah
sakit, puskesmas, panti, sekolah, masyarakat, dll), pengembangan ilmu keperawatan yaitu
institusi pendidikan, dan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. Bahasa rekomendasi
dituliskan secara aplikatif sesuai dengan sasaran yang dituju (Shobirun dkk, 2019).

Contoh:
Saran
Berdasarkan simpulan hasil penelitian tersebut, peneliti mengajukan beberapa saran bagi
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, pengembangan ilmu keperawatan, dan
rekomendasi untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut:
1. Pelayanan kesehatan
Hasil kajian literatur ini dapat dijadikan sebagai referensi dasar
2. Keilmuan keperawatan
Hasil kajian literatur menjadi dasar kebutuhan peningkatan kompetensi mahasiswa
keperawatan dalam mengembangkan peningkatan kinerja perawat di Ruang IGD dengan
menekan stress physicologis.
3. Penelitian selanjutnya
Hasil kajian literatur ini menjadi data dasar untuk meneliti pengaruh atau efektivita
intervensi dalam menurunkan stress physicologis pada perawat di IGD

C. BAGIAN AKHIR
A. Daftar Pustaka
Pembahasan tentang cara penulisan daftar pustaka dapat dibaca pada BAB V buku panduan ini. Halaman
daftar pustaka mengikuti nomor halaman sebelumnya (nomor halaman bagian inti)

B. Lampiran-lampiran
Bagian ini diawali dengan halaman yang dituliskan kata “LAMPIRAN” di tengah bidang pengetikan dan
diletakkan sesudah daftar pustaka (halaman lampiran ini tidak diberi nomor). Halaman berikutnya adalah
lampiran dengan nomor lampiran dinyatakan dengan kata “Lampiran” diikuti angka arab dan diketik di
bagian kanan atas bidang pengetikan

33
BAB IV
KERANGKA PENYUSUNAN LAPORAN TUGAS AKHIR

A. BAGIAN AWAL
1. Halaman Sampul Depan
Pada halaman sampul luar berisi komponen :
a. Judul Laporan Tugas Akhir secara lengkap yang diketik dengan huruf kapital. Jenis huruf Times New Roman, font
12, dan dicetak tebal
b. Teks: SKRIPSI/KARYA TULIS ILMIAH jenis huruf Times New Roman, font 14, dan dicetak tebal (bold).
c. Logo STIKES Wiyata Husada Samarinda. Logo terletak tepat di tengah dengan ukuran panjang 4.5 cm x lebar 5
cm.
d. Nama peneliti (mahasiswa) disertai NIM, diketik dengan huruf kapital cetak tebal.

34
e. Nama Program Studi, diikuti dibawahnya Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wiyata Husada Samarinda diketik kapital
dengan jenis huruf Times New Roman, font 12 dicetak tebal.
f. Tahun lulus ujian
g. Sampul luar ini tidak dibubuhi nomor halaman
2. Halaman judul/Sampul Dalam
Isi dan formatnya sama dengan halaman sampul depan tetapi ditambahkan “pernyataan untuk memenuhi sebagai salah
satu syarat untuk mencapai gelar sarjana keperawatan/Diploma III pada Program Studi kebidanan/Analis Kesehatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wiyata Husada Samarinda”. Sampul dalam ini dibubuhi nomor halaman dengan
menggunakan angka romawi
3. Halaman Persetujuan
Pernyataan persetujuan ini berisi kalimat yang menyatakan bahwa kedua pembimbing telah menyetujui Laporan Tugas
Akhir ini untuk dipertahankan (baik dipertahankan dalam sidang akhir Laporan Tugas Akhir ).
Secara rinci komponen pada pernyataan persetujuan adalah :
a. Tempat, bulan dan tahun disetujui
b. Nama pembimbing I dan tanda tangan
c. Diketahui oleh Ketua Program Studi
4. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan menunjukkan bahwa tulisan Laporan Tugas Akhir telah diuji dan berisi tanda tangan para
penguji. Pengesahan ini baru diberikan setelah diadakan penyempurnaan oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai
dengan saran-saran yang diberikan oleh para penguji pada saat berlangsungnya ujian. Dalam halaman pengesahan
dicantumkan:

a. Teks: halaman pengesahan Laporan Tugas Akhir


b. Judul Laporan Tugas Akhir tepat di tengah dan ditulis dengan huruf Times New Roman kapital, ukuran font 12,
dan dicetak tebal.
c. Nama peneliti (mahasiswa) dan NIM. Jenis huruf Times New Roman ukuran 12, huruf kapital cetak tebal.
d. Hari, tanggal, bulan dan tahun dilaksanakan sidang akhir Laporan Tugas Akhir.
e. Tanda tangan, nama lengkap dan NIK/NIP dari masing-masing penguji. Penulisan gelar sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
f. Diketahui oleh Ketua STIKES Wiyata Husada Samarinda dan Ketua Program Studi, diberi tanda tangan dan
stempel.
5. Lembar pernyataan keaslian penelitian
Lembar pernyataan dibuat oleh penulis menjelaskan tentang sebenarnya bahwa tugas akhir yang ditulis benar-benar
hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang diakui sebagai tulisan atau

35
pikiran penulis. (contoh terlampir)
6. Halaman Persembahan (tidak harus ada)
Halaman persembahan tidak wajib untuk diadakan. Pada halaman ini ditulis hal yang sifatnya pribadi, antara lain untuk
siapa karya ilmiah tersebut dipersembahkan.
7. Kata Pengantar
Dalam lembar ini dicantumkan ucapan terima kasih penulis yang ditujukan kepada institusi, pembimbing (sebaiknya
disebutkan kontribusi yang diberikan oleh masing-masing pembimbing), lembaga, organisasi dan atau pihak-pihak lain
yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan dan menyelesaikan penulisan Laporan Tugas Akhir.
Tulisan KATA PENGANTAR diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda
titik. Teks kata pengantar diketik dengan spasi ganda (2 spasi). Panjang teks tidak lebih dari 2 halaman. Pada bagian
akhir teks (di pojok kanan-bawah) dicantumkan kata penulis tanpa menyebut nama terang.
8. Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi
Lembar pernyataan yang diisi oleh mahasiswa yang menyatakan persetujuan untuk mempublikasikan tugas akhirnya
kepada STIKES Wiyata Husada Samarinda
9. Abstrak (bahasa Indonesia)
a. Kata ABSTRAK ditulis di tengah halaman dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa
tanda titik.
b. Judul dicetak menggunakan huruf kecil (kecuali setap awal kata menggunakan huruf besar).
c. Nama penulis, pembimbing I dan pembimbing II diberi tanda angka kecil pangkat diakhir nama
d. Abstrak diketik dengan huruf times new roman (11) kecuali judul (12) dengan spasi tunggal (1 spasi) dengan jumlah
kata sekitar 250-300 kata yang mencakup: latar belakang, tujuan penelitian, metodologi yang digunakan, hasil-
hasil yang diperoleh, kesimpulan yang dapat ditarik dan saran yang diajukan.
e. Kata kunci ditempatkan di bawah alinea terakhir. Jumlah kata kunci berkisar antara 3 (tiga) sampai 5 (lima) kata.
Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah, karena dengan kata kunci dapat ditemukan
judul-judul Laporan Tugas Akhir beserta abstraknya dengan mudah.
f. Di bagian paling bawah diberi keterangan tempat instansi penulis, pembimbing I dan pembimbing II.
10. Abstract (bahasa Inggris)
Halaman ini berisi bentuk bahasa inggris dari abstrak pada halaman sebelumnya dan harus mengandur unsur IMRAD
(Introduction, Method, Result and Discussion)
11. Daftar Isi
Tulisan DAFTAR ISI di tengah halaman dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa
tanda titik. Di dalam halaman daftar isi dimuat judul bab, judul subbab, dan judul anak subbab yang disertai dengan
nomor halaman tempat pemuatannya didalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf kapital, sedangkan judul
subbab dan anak subbab hanya huruf awalnya saja yang diketik dengan huruf kapital. Di ketik dengan 1 spasi.

36
12. Daftar Tabel
Tulisan DAFTAR TABEL di tengah halaman dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa
tanda titik. Halaman daftar tabel memuat nomor tabel, judul tabel serta nomor halaman untuk setiap tabel. Judul tabel
perlu sama dengan judul tabel yang terdapat di dalam teks. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik
dengan spasi tunggal (1 spasi). Antara judul tabel yang satu dengan yang lainnya diberi jarak 2 spasi.
13. Daftar Gambar
Tulisan DAFTAR GAMBAR di tengah halaman dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan
tanpa tanda titik. Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman tempat
pemuatannya dalam teks. Judul gambar yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara
judul gambar yang satu dengan yang lainnya diberi jarak 2 spasi.
14. Daftar Lampiran
Tulisan DAFTAR LAMPIRAN di tengah halaman dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan
tanpa tanda titik. Pada halaman daftar lampiran dicantumkan nomor lampiran, judul lampiran, dan nomor halaman
tempat pemuatannya dalam teks. Judul gambar yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal.
Antara judul lampiran yang satu dengan yang lainnya diberi jarak 2 spasi.
15. Daftar Lainnya
Jika dalam suatu penulisan tugas akhir/Laporan Tugas Akhir banyak digunakan tanda-tanda lain yang mempunyai
makna esensial (misalnya singkatan, simbol-simbol dan sebagainya), maka perlu ada daftar tersendiri mengenai
tanda-tanda tersebut.

B. BAGIAN INTI
Bagian inti dari penulisan Laporan Tugas Akhir terdiri dari 5 (lima) bab yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan
Pustaka yang di dalamnya terdapat Kerangka Teori dan Hipotesis Penelitian/pernyataan Penelitian, Bab III Metode
Penelitian, Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan, dan Bab 5 Penutup. Rincian isi masing-masing bab diuraikan sebagai
berikut :
1. BAB 1 – BAB 3
Berisi tentang pendahuluan, tinjauan pustaka dan metodologi peneltian. Penjelasan pada tiap-tiap BAB dan
penulisannya dijelaskan pada BAB III tentang kerangka penyusunan proposal dari bagian buku panduan ini.
2. BAB 4: hasil penelitian dan pembahasan
Dalam hasil penelitian dijelaskan apa-apa yang didapatkan dari hasil penelitian dengan cara menjawab tujuan
penelitian. Hasil penelitian dilakukan dengan uraian singkat berupa narasi hasil penelitian dan dapat di tambahkan
ilustrasi lainnya seperti dengan tabel, gambar, grafik dll (pemilihan ilustrasi hanya diperbolehkan 1 yang dipilih).

37
Dalam menyajikan tabel atau grafik, hendaknya berupa self explanatory. Artinya semua keterangan perlu ada
pada tabel dan grafik tersebut sehingga pembaca dapat memahaminya tanpa perlu mengacu ke teks/naskah.
Pembahasan merupakan suatu justifikasi ilmiah dari hasil penelitian, yaitu dengan membandingkan hasil
penelitian dengan teori yang mendasari penelitian tersebut. Dalam pembahasan ini bukan dengan jalan mengulang
apa yang telah tertulis di dalam hasil tetapi berupa arti (meaning) data yang diperoleh. Selain membandingkan hasil
dalam pembahasan ini pun perlu dijelaskan implikasi data yang diperoleh bagi ilmu keperawatan dan
pemanfaatannya. Dapat pula dikaitkan dengan manfaat penelitian atau dibandingkan dengan hasil penelitian orang
lain yang telah dipublikasikan.
3. BAB 5 : penutup
Penutup terdiri atas simpulan dan saran. Simpulan merupakan kristalisasi hasil analisis dan interpretasi. Cara
penulisan dirumuskan dalam bentuk pernyataan secara ketat dan padat sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain.
Informasi yang disampaikan dalam simpulan bisa berupa pendapat baru, koreksi terhadap pendapat lama atau
menumbangkan pendapat lama sebagai jawaban atas tujuan penelitian. Simpulan ini perlu terlebih dahulu dibahas
dalam bagian pembahasan sehingga apa yang dikemukakan dalam bagian simpulan dan saran tidak merupakan suatu
pernyataan yang muncul tiba-tiba.
Saran merupakan kelanjutan dari simpulan, sering berupa anjuran yang dapat menyangkut aspek operasional,
kebijakan ataupun konseptual. Saran hendaknya bersifat konkret, realistis, bernilai keilmuan dan praktis serta terarah.

C. BAGIAN AKHIR
Bagian ini tidak menggunakan judul Bab. Bagian akhir ini terdiri dari daftar pustaka, lampiran dan riwayat hidup penulis.
1. Daftar Pustaka
Pembahasan tentang cara penulisan Daftar Pustaka dapat dibaca pada Bab V buku panduan ini. Daftar pustaka ini
tidak diberi nomor. Referensi yang digunakan maksimal terbitan 10 tahun, kecuali untuk referensi yang tidak memiliki
edisi revisi.

2. Lampiran
Bagian ini diawali dengan halaman yang ditulis kata lampiran di kanan atas bidangpengetikan dan diletakkan sesudah
daftar pustaka. Halaman lampiran ini tidak diberi nomor. Halaman berikutnya adalah lampiran dengan nomor
lampiran dinyatakan dengan angka arab dan diketik di bagian kanan atas bidang pengetikan. Isi lampiran mencakup
hal-hal penting yang diperlukan untuk melengkapi penjelasan antara lain :
a. Instrumen yang digunakan.
b. Informed Consent
c. Hasil pengolahan data dengan komputer.
d. Ijin penelitian

38
e. Foto dokumentasi penelitian, dll.

3. Daftar Riwayat Hidup


Pada daftar riwayat hidup penulis mencantumkan nama, tempat/tanggal lahir, riwayat pendidikan dan pengalaman
organisasi dan artikel yang pernah dipublikasikan.

BAB V
TATA CARA PENULISAN DAN PENCETAKAN

A. PEDOMAN PENGETIKAN
1. Kertas dan Bidang Pengetikan
Naskah Proposal dan Laporan Tugas Akhir dicetak pada kertas putih berukuran A4s (29,7 x 21 cm) dengan berat 80
gram (HVS 80). Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari tepi ke kiri kertas, 3 cm dari tepi atas, 3 cm dari tepi kanan, dan
3 cm dari tepi bawah kertas. Bab baru turun 2 spasi dari batas atas bidang pengetikan, tulisan setiap alinea
menggunakan spasi 1,5.
2. Jenis Huruf
Naskah karya ilmiah diketik dengan komputer dengan jenis huruf Times New Roman berukuran 12. Untuk catatan kaki,
keterangan gambar, keterangan tabel, indeks, header dan footer menggunakan font berukuran 10. Adapun aturan

39
penggunaan huruf normal, miring (italic), tebal (bold), dan garis bawah (underline) adalah sebagai berikut :
a. Normal: untuk teks induk, abstrak, kata-kata kunci, tabel, gambar, bagan, catatan, lampiran.
b. Miring (italic)
1) Kata non-Indonesia (bahasa asing dan bahasa daerah)
2) Istilah yang belum lazim
3) Bagian penting (untuk bagian penting boleh digunakan bold italic)
4) Contoh (yang disajikan pada teks utama)
5) Judul buku, jurnal, majalah, dan surat kabar dalam Daftar Pustaka
6) Nama spesies mikroorganisme atau tumbuhan
c. Tebal (bold): untuk judul bab dan judul subbab (heading)
d. Garis bawah (underline): digunakan dalam hal-hal yang amat khusus.
e. Spasi
1) Antar baris : jarak antar baris pada penulisan Laporan Tugas Akhir diketik dengan spasi 1,5 kecuali keterangan
gambar, grafik, lampiran, tabel, dan daftar pustaka dicetak dengan spasi 1 (tunggal).
2) Judul bab dicetak turun 2 spasi dari garis tepi atas bidang pengetikan. Jarak antara akhir judul bab dan awal teks
adalah 2 spasi. Jarak antara akhir teks dengan subjudul 1,5 spasi dan jarak antara subjudul dengan awal teks
berikutnya 1,5 spasi. Jarak antara paragraf sama dengan jarak antar baris yaitu 1,5 spasi. Jarak antara satu macam
bahan pustaka dengan bahan pustaka lain dalam Daftar Pustaka menggunakan spasi 1,5 (ganda).5
3) Antarkata : Spasi antar dua kata tidak boleh terlalu renggang. Spasi yang rata (full justification), dan diupayakan
spasi antar kata cukup rapat. Agar spasi antar kata cukup rapat, kata yang terletak di pinggir jika perlu diputus
menurut suku katanya (fasilitas hyphenation di – on- kan) mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baku.
4) Paragraf dan Penomoran : awal paragraf dimulai 1,2 cm dari tepi kiri bidang pengetikan. Sesudah tanda baca
titik, titik dua, titik koma dan koma, hendaknya diberi satu ketukan kosong.
5) Bagian awal tugas akhir diberi nomor halaman angka Romawi kecil di bagian bawah tengah. Nomor halaman
pada bagian inti dan bagian penutup tugas akhir dengan angka arab di pojok kanan atas, kecuali nomor halaman
bab yang ditulis di bagian bawah tengah halaman. Nomor halaman untuk lampiran ditulis dengan menggunakan
angka arab di sudut kanan atas, melanjutkan nomor halaman sebelumnya.

B. SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan judul bab/sub-bab dinyatakan dengan angka-angka arab sesuai dengan peringkatnya sebagai berikut:
1. Peringkat 1 yaitu judul bab ditulis dengan huruf besar semua, tebal (bold) dan ditempatkan di tengah atas halaman.
2. Peringkat 2 ditandai dengan huruf A numerik yang akhiri titik. Judul sub-bab ini ditulis dengan huruf besar kecil dan
tebal.

40
3. Peringkat 3 ditandai dengan angka 1 numerik yang akhiri titik. Judul subbab ini ditulis dengan huruf besar kecil dan
tebal.
4. Peringkat 4 ditandai dengan angka numerik yang akhiri titik. Judul sub-bab ini ditulis dengan huruf besar kecil dan
tebal.
5. Peringkat 5 ditandai dengan angka 1) numerik yang akhiri titik. Judul sub-bab ini ditulis dengan huruf besar kecil dan
tebal

C. PENOMORAN HALAMAN
1. Angka Romawi Kecil
a. Digunakan untuk bagian awal tugas akhir (halaman judul, lembar pengesahan, lembar pernyataan, kata pengantar,
daftar isi sampai daftar lampiran), kecuali halaman sampul
b. Letak : tengah 2,5 cm dari tepi bawah kertas
c. Khusus untuk halaman judul : penomoran tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan
2. Angka Latin
a. Digunakan untuk bagian isi tugas akhir dan bagian akhir dari tugas akhir
b. Letak : sudut kanan atas (1,5 cm dari tepi atas kertas dan 3 cm dari tepi kanan kertas
c. Khusus untuk halaman pertama setiap BAB, penomorannya diletakkan ditengah 2,5 cm dari tepi bawah kertas

D. CARA PENULISAN KUTIPAN DAN DAFTAR PUSTAKA


1. Cara Penulisan Kutipan
Penulisan kutipan pada Laporan Tugas Akhir dilakukan dengan menggunakan metode APA 6th. Dalam metode ini
referensi perlu dicantumkan pada setiap pernyataan di dalam Laporan Tugas Akhir yang bukan asli berasal dari
penulis. Referensi perlu dicantumkan pada:
a. Setiap informasi dari sumber lain, baik yang berupa kuotasi langsung ataupun yang telah diperafrase atau disintesis.
Sumber lain yang di maksud disini dapat berupa artikel yang telah dipublikasi cetak atau elektrolit, maupun sumber
yang belum dipublikasi, misalnya komunikasi pribadi
b. Data, misalnya data demografi, dll
c. Teori atau gagasan penulis lain
d. Gambar, bagan atau grafik yang berasal dari sumber lain.
Berikut ini adalah contoh penulisan kutipan menurut APA 6th (APA 6th style citation):
a. Sumber : Buku
1) Tulisan oleh satu penulis
Contoh:
“Agyepong (1992) mengeksplorasi………”

41
“Dalam penelitian mengenai persepsi keperawatan di Rumah Sakit HR, Agyepong (1992) menemukan …..”
“Menurut Agyepong (1992),…….”
“Pada tahun 1992, Agyepong mengeksplorasi…..”
“Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa…. (Agyepong, 1992)”
2) Tulisan oleh dua penulis
Apabila terdapat dua penulis, kedua nama penulis perlu selalu dicantumkan.
Contoh:
“Rudi dan Angga (2000) dalam suatu studi di Thailand menemukan ……”
“Studi di Thailand (Rudi & Angga, 2000)…..”
3) Tulisan oleh lebih dari dua penulis
Apabila terdapat lebih dari dua penulis, cantumkan nama belakang penulis pertama saja ditambah et al. (kata et
al. dicetak miring )
Contoh:
“Riduan et al. (2005) menyatakan ….”
“Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa (Riduan et al., 2005)”
4) Apabila terdapat dua atau lebih tulisan oleh penulis yang sama, dan merupakan sumber dari pengarang yang
sama, bila …..
a) Dipublikasikan pada tahun yang sama, maka ditambahkan huruf kecil (a,b,c,….)
“ Dua penelitian oleh Riduan di Samarinda menunjukkan …..(Riduan 2010a, 2010b)”
b) Dipublikasikan pada tahun yang berbeda, maka dicantumkan tahun publikasinya secara berurutan
“Irawan (1994, 1996) dalam teorinya mengatakan …..”
“Penelitian sebelumnya (Angga dan Syahlani, 1991, 1993)”
5) Apabila terdapat 2 atau lebih referensi oleh dua penulis, maka dalam teks penulisannya dipisahkan oleh tanda
titik koma.
Contoh:
“Rian dan Subhan, 2000, Alex et al., 1994; Fitri et al., 1999; Adi et al., 1998;)”
6) Penulis dengan nama belakang yang sama
Apabila nama belakang penulisnya sama, maka cantumkan inisialnya dengan lengkap pada seluruh situasi di
teks. Contoh:
“R.D.Luce (1958) and/dan P. A. Luce (1986) meneliti…..”
“J.M. Goldberg and Neff (1961) dan M.E. Goldberg and Wurtz (1972) meneliti….”
b. Bila mensitasi suatu tulisan yang merupakan bagian dari suatu buku atau kumpulan tulisan.
Nama penulis bagian tersebut yang dicantumkan, dan bukan nama editor seluruh buku.
“Seperti pernyataan Race (1999)….”
Dalam Daftar Pustaka akan ditulis sebagai:

42
Race, P (1999) Why Assess Innovatively? In: S. brown and A. Glasner, eds. Assessment Matters in Higher Education. Bucking-
ham: Open University, 57-70.

“Diversitas etnis dan kebudayaan merupakan bagian dari hidup kita (Bushy, 1996)”
Dalam Daftar Pustaka akan ditulis sebagai:
Irawan, A. (2006) Cultural and Ethnic Diversity: Cultural Competence. In: J.V Hickey, R.M. Ouimette, and S.L. Venegoni.
Advanced Practice Nursing: Changing Roles and Clinical Applications. Philadelphia: Lippincott, 91-106

c. Referensi Sekunder
Referensi sekunder hanya diijinkan bila sumber aslinya tidak dapat dicari.
“White, seperti yang disitasi oleh Black (1996), berpendapat bahwa……..”
Dalam situasi ini White adalah penulis aslinya, sedangkan Black hanya mengambil ide dari White. Apa yang ditulis
Black, bila bukan suatu kutipan langsung, mungkin tidak sama persis dengan maksud White, sehingga seperlunya
kita dapat membaca langsung dari sumber aslinya. Bila hal ini tidak mungkin, dalam daftar Pustaka kita hanya
boleh menyebutkan sumber yang benar-benar kita baca, sehingga hanya tulisan Black yang bisa kita masukkan
dalam Daftar Pustaka.
“Penelitian Smith (1960, disitasi oleh Jones, 1994) menemukan bahwa…..”
Seperti keterangan sebelumnya, hanya nama Jones yang bisa dimasukkan dalam Daftar Pustaka.
d. Bila tidak ada nama penulis, dapat digunakan istilah ”anonim”
“Data sebelumnya menunjukkan …. (Anonim, 2000)”
e. Bila mensitasi artikel Koran tanpa nama penulis, nama Koran dapat digunakan sebagai ganti dari “anon”
“Kecurigaan adanya limbah merkuri di Buyat (Kompas, 2004) “
f. Komunikasi Pribadi
Komunikasi pribadi dapat berbentuk surat, memo, komunikasi elektronik, komunikasi per telepon, dan media
lainnya. Komunikasi pribadi ditulis dalam teks, akan tetapi tidak dicantumkan dalam Daftar Pustaka. Contoh:
“Radjiman (Nursing communication, Oktober 24, 2006 )”
g. Cara mengutip bagian dari suatu teks (kutipan langsung atau kuotasi)
Kuotasi atau kutipan langsung adalah mengutip suatu sumber dengan kata dan kalimat yang sama dengan aslinya.
Setiap kutipan langsung perlu ditulis dengan didahului dan ditutup dengan dua tanda petik. Contoh:
“Seperti apa yang dikemukakan oleh Banner, “ Intuisi tidak sama dengan mistik karena intuisi hanya terjadi bila telah
ada latar belakang pengetahuan yang dalam sebelumnya” (Banner, 1998).”
Mengutip langsung paragraf/kalimat suatu artikel lain tanpa menunjukkan bahwa kalimat tersebut merupakan
kutipan langsung atau kuotasi dapat dianggap sebagai plagiarism.
h. Institusi sebagai penulis
“Departemen Kesehatan (Depkes) (2007)…..”
“Hasil survei kesehatan di Indonesia ….. (Departemen Kesehatan [Depkes], 1999) Selanjutnya:Depkes (1993) ……”
“Hasil survei kesehatan di Indonesia … (Depkes, 1993)”

43
2. Cara penulisan Naskah Publikasi
Cara penulisan naskah publikasi adalah dengan menggunakan metode penulisan Vancouver. Dalam metode ini setiap
referensi perlu diberi nomor sesuai dengan urutan keluarnya dalam teks. Referensi pada tabel atau gambar juga diberi
nomor urut sesuai dengan tempat diidentifikasinya tabel di dalam kurung. Selengkapnya disajikan dalam petunjuk
tersendiri.

E. PENULISAN REFERENSI DALAM DAFTAR PUSTAKA MENURUT SISTEM APA 6th


Sistem penulisan referensi yang dipakai pada Laporan Tugas Akhir S1/Diploma III adalah sistem APA 6th. Pada penulisan
referensi menurut sistem APA 6th, hanya nama belakang penulis dan tahun terbitnya tulisan yang tercantumkan dalam
teks. Selanjutnya, cara penulisan referensi dalam teks dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Susunan/Urutan
Penulisan referensi/bibliografi menurut sistem APA 6th ini perlu disusun dengan urutan tertentu dan dengan format
dan tanda baca standar.
a. Pustaka disusun secara alfabetis menurut nama belakang penulis, untuk menjaga konsistensi dalam penulisan
referensi, nama penulis dimulai dari nama paling belakang dilanjutkan dengan singkatan nama didepannya.
Contoh:
Hayati, A dan Hanik, U. (2012)
Health Education Authority (2011)
b. Penulisan editor atau editors, disingkat menjadi “ed” atau “eds”.
c. Dalam penulisan referensi, tanda “&” juga boleh dipergunakan untuk menuliskan nama-nama penulis, dan
penggunaan tersebut perlu konsisten (Leeds Metropolin University, 2004).
d. Bila mengutip beberapa tulisan dari satu penulis, pustaka disusun secara kronologis berdasarkan tahun terbitnya,
atau dengan tambahan huruf (misalnya 1993a, 199b), bila beberapa tulisan dari penulis yang sama telah
diterbitkan pada tahun yang sama.
Contoh:
Bloggs, J. (1992)……
Bloggs, J. (1993a)…..
Bloggs, J. (1993b)…..
Dalam teks juga ditulis dalam bentuk sebagai berikut:
…….Bloggs, J. (1992)
…….Bloggs, J. (1993a)
…….Bloggs, J. (1993b)

44
2. Format
Format penulisan referensi/bibliografi dalam daftar pustaka menurut sistem APA 6th dikelompokkan ke dalam
referensi yang berasal dari buku dan monograf lainnya, artikel-artikel yang dipublikasikan, naskah-naskah yang
tidak dipublikasikan serta naskah-naskah dalam media elektronik.
a. Buku dan Manograf Lainnya
Secara garis besar, penulis referensi yang bersumber dari buku, perlu mencantumkan: (Cybrary, 2004)
1) Nama-nama penulis, editor, penyusun atau institusi yang bertanggung jawab.
2) Tahun buku tersebut dipublikasikan
3) Judul buku dan sub judul bila ada (semua judul ditulis dengan cetak tebal atau diberi garis bawah atau ditulis
dengan huruf Italic, perlu konsisten)
4) Seri buku tersebut atau volume buku bila ada
5) Edisi
6) Penerbit
7) Tempat diterbitkan
8) Halaman buku yang digunakan sebagai referensi, bila tersedia

Berikut cara penulisan referensi yang bersumber dari buku dalam daftar pustaka :
1) Satu penulis
Contoh:
Berkman, R.I. (1994) Find It Fast: How to Uncover Expert Information on Any Subject. New York: Harper Perennial

2) Dua penulis atau lebih


Contoh:
Moir, A. & jessel, D. (1991) Brain sex: The Real Difference Between Men and Women. London: Mandarin

Cheek, J., Doskatsch, I., Hill, P. & Walsh, L (1995) Finding Out: Information Literacy for The 21st Century. South
Melbourne: macmilan Education Australia

3) Editor atau Penyusunan sebagai Penulisan


Contoh:
Spence, B. ed (1993) Secondary School Manageraen; In The 1990s: Challenge and Change. Aspects of education. Series
498. London: Independent Publishers

Robinson, W.F & Huxtabel, C.R.R.ads. (1998) Clinicophatologic Principles for Veterinary Medicine. Cambridge:
Cambridge University Press.

4) Penulis dan Editor


Contoh:

45
Breedlove, G.K. Cschorfheide, A.M. (2001) Adoleccent Pregnant, 2nd ed. Wieczorek, R.R. ed. White Plains (NY): March
of Dimes Education Services.

5) Institusi, Perusahaan atau organisasi Sebagai penulis


Contoh:
UNISCO (1993) General Information Programme and UNISIST. Paris: Unesco, PGI-93/WS/22

Health Education Authoriry (1992) A Philosophy for Midwifery. London: RCM

b. Referensi “Di dalam”


1) Salah satu tulisan dalam buku kumpulan tulisan
Bila salah satu tulisan dalam buku kumpulan tulisan menjadi sumber referensi, maka secara garis besar
penulisan referensi memuat hal-hal sebagai berikut:
a) Penulis naskah
b) Tahun publikasi
c) Judul naskah yang dijadikan sebagai sumber referensi
d) Menggunakan kata “in” atau “di dalam“
e) Penulis/editor buku kumpulan tulisan
f) Judul buku kumpulan tulisan
g) Tempat publikasi
h) Penerbit
i) Kedalaman buku yang disajikan sebagai sumber referensi
Contoh:
Porter, M.A. (1993) The Modification of Method in Researching Postgraduate Education. In: Burgess, R.G.ed. The
Research Process in Educational Setting: ten case studies. London: Falmer Press, pp pp. 35-47.

2) Referensi kedua
Bila sumber refernsi berasal dari buku yang disitasi dalam buku yang lain, maka referensi tersebut perlu
dituliskan seperti contoh berikut ini:
Confederation of British Industri (1989) Towards A Skill Revolution: A Youth Charter. London: CBI Quoted in: Bluck,
R., Hilton, A., & Noon, P. (1984) Information Skills in Academic Libraries: A Teathing and Learning Role in
Higher Education. SEDA Paper 82. Birmingham: Staff and Educational Development Association, p. 39.

3) Prosiding seminar atau pertemuan


Bila sumber referensi berasal dari prosiding seminar atau pertemuan, maka penulisan referensi perlu memuat
hal-hal sebagai berikut:
a) Nama seminar atau pertemuan
b) Nomor Seminar atau Pertemuan (bila ada)
c) Tahun

46
d) Lokasi Seminar atau Pertemuan (bila ada)
e) Judul prosiding, jika berbeda dengan nama seminar atau pertemuan (ditulis dengan menggunakan huruf
cetak tebal atau garis bawah atau tulisan italic)
f) Penulis/editor
g) Tempat Penerbit
h) Penerbit (Leeds Metropolitan University, 2004)
Contoh:
ERGOB Comference on Suger Substitutes, 1978, Geneva, (1979). Health and Sugar Substitutes: Proceedings of The
ERGOB Conferens on Sugar Substitutes, Guuuenneim, D, ed. London: Basel.

4) Naskah yang Dipresentasikan dalam Seminar atau Pertemuan


a) Naskah seminar atau pertemuan yang telah dikumpulkan dalam satu prosiding seminar atau pertemuan,
format penulisan referensi sama dengan format penulisan referensi “di dalam “.
Contoh:
Romanov, A.P. & Petroussenko, T.V. (2001) International Book Axhange: Has It Any Future in The Electronic Age?
In: Neven, J. ed. Proceeding of the 67th IFLA Council and General Conference, August 16-25, 2001, Boston
USA. The Hague, International Federation of Library Association and Institutions, pp.80-88

b) Naskah seminar atau pertemuan yang tidak dikumpulkan dalam suatu prosiding, format penulisan referensi
adalah seperti berikut ini:
Lanktree, C. & Briere, J. (1991, January). Early Data On the Trauma Symptom Checklist For Children (TSC-C). Paper
presented at the Meeting of the American Professional Society on the Abuse of Children, San Diego, CA

Haryo, T.S & Istiadjid, M. (1999, September), Beberapa Faktor Etiologi Meningokel Nasofrontal. Naskah
dipresentasikan dalam konggres MABI, Jakarta

c) Sumber referensi yang berasal dari makalah pertemuan berupa poster dapat ditulis seperti contoh berikut
ini:
Ruby, J. & Fulton, C. (1993, June) Beyond Redlining: Editing Software That Work. Poster Session Presented at The
Annul Meeting of The Society Publishing, Washington, DC

5) Ensiklopedia
Contoh:
Hibbard, J.D., kotler, P. & Hitchens, K.A. (1997) Marketing and Merchandising, in: The New Encyclopedia Britannica,
vol. 23, 15th revised ed. London: Encyclopedia Britannica
6) Kamus
Contoh:
The Oxford English dictionary. (1989) vol. 5, 2nd ed. Oxford: clarendon.
7) Laporan Ilmiah atau Laporan Teknis
a) Diterbitkan oleh Pihak Pemberi Dana /Sponsor

47
Contoh:
Yen, G.G (Oklahoma State University, School of Electrical and Computer Engineering, Stillwater, OK). (2002, Feb).
Health Monitoring of Vibration Signatures. Final Report. Arlington (VA): Air Force Office of
AFRLSRBLTR020123. Contract no: F496209810049.

b) Diterbitkan oleh Pihak Penyelenggara


Contoh:
Yen, G.G (Oklahoma State University, School of Electrical and Computer Engineering, Stillwater, OK). (2002, Feb).
Health Monitoring of Vibration Signatures. Final Report. Arlington (VA): Air Force Office of
AFRLSRBLTR020123. Contract no: F496209810049.
8) Tesis
Referensi yang bersumber dari tesis atau disertai perlu mencantumkan nama penulisan, tahun publikasi, judul
tesis atau disertai, tujuan dan tipe, serta nama intitusi pemberi gelar tersebut.
Contoh:
Page, S. (1999) Information Technologi Impact: A Survey of Leading UK companies. MPhil. Thesis, Leads Metropolitan
University.

Istiadjid, M. (2004) Kolerasi Asam Folat Dengan Kadar Transforming Growth Faktor-β1 dan Insulin-Like Growth
Faktor-I Dalam Serum Induk dan Tulang Kepala Janin Tikus. Disertasi Universitas Airlangga
9) Paten
Referensi Yang bersumber pada paten perlu mencantumkan nama pemilik paten, tahun publikasi, judul paten,
nomor seri paten termasuk tanggal lengkap dikeluarkannya paten.
Contoh:
Philip, Morris. Inc. (1981) Optical Perforating Apparatus and System. European Patent Application 0021165A1. 1981-
01-07.

c. Artikel
Secara garis besar, penulis referensi yang bersumber dari artikel, perlu dicantumkan:
1) Nama penulis artikel
2) Tahun dipublikasikan
3) Judul artikel
4) Judul jurnal (ditulis dengan cetak tebal atau garis bawah atau huruf Italic)
5) Volume dan nomor jurnal
6) Nomor halaman jurnal yang memuat artikel yang dijadikan sumber referensi (Cybrary, 2004)

Berikut ini merupakan cara penulisan referensi yang bersumber dari artikel :
1) Artikel Jurnal Standar
Untuk artikel yang ditulis oleh lebih dari 3 orang, semua nama penulis perlu dicantumkan dalam referensi,
tidak boleh disingkat dengan et.al atau dkk. Penggunaan et.al atau dkk hanya boleh dilakukan dalam mensitasi
tersebut dalam naskah yang ditulis.

48
Contoh:
Bennett, H., Gunter, H. & Reid, S. (1996). Through a Glass Darkly: Images of Apparaisal, Journal of Teacher
Development, 5 (3) Oktober, pp. 39-46

2) Organisasi atau Institusi sebagai Penulis


Contoh:
Diabetes Prevention Program research Group. (2002) Hypertention, Insulin, and Proinsulin in Participants With Impaired
Glucose Tolerance. Hypertention, 40 (5). 679-86.

3) Nama Orang dan Organisasi sebagai Penulis


Contoh:
Vellancien, G., Emberton, M. & van Moorselaar, R.J; Alf-One Sudy Group. (2003) Sexual Dysfunction in 1,274 European
Men Suffering From Lower Urinary Tract Symptoms, J Urol, 169 (6), pp. 2257-61

4) Tidak Ada Nama Penulis


Contoh:
How dangerous is obesity? (1977) British Medical Journal, No 6069, 28 April, p. 115

5) Volume dengan Suplemen


Contoh:
Geraud, G., Spierings, E.L, & Keywood, C. (2002) Tolerability and Safety of Frovatriptanwith Short – and Long – Term
Use for Treatment of Migraine and in Comparison with sumatriptan. Headache, 42 Supply 2, S93-9

6) Volume dengan Bagian


Contoh
Abend, S.M. & Kulish, N. (2002) The Psychoanalytic Method From An Epistemological Viewpoint. Int J Psychoanal, 83
(Pt 2), pp. 491-5.

d. Naskah-Naskah yang Tidak Dipubliksikan (In Press)


Contoh:
Tian, D., Araki, H., Stahl, E., Bergelson, J., & Kreitman, M. (2002) Signature of Balancing Selection in Arabidopsis. Proc
Nati Acad Sci USA. In press

e. Naskah-Naskah dalam Media Elektrolit


1) Buku-Buku Elektronik
Contoh:
Dronke, P. (1968) Medieval Latin and the Rise of European Love-Lyric [internet]. Oxford: Oxford University Press.
Available from net Library http://www.netLibrary.com/urlapi.asp?action=summary
&v=1&bookid=22981> [Accessed 6 March 2001].
2) Artikel Jurnal Elektronik
Contoh:

49
Cotter, J. (1999) Asset Revelation and Debt Contracting. Abacus [internet], October, 35 (35) pp. 268-285. Avaliable from:
http://www.ingenta.com [Accesed 19 November 2001].
3) Web Pages
Contoh:
Rowett, S. (1998) Higher Education for Capability: Autonomous Learn-Ing for Life and Work [internet], Higher
Education for Capability. Avaliable from: http://www.lle.mdx.ac.uk/hec/about.htm> [Accessed 8 August
2000].

4) Web Sites
Contoh:
Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM. (2005) program studi S2 ilmu kesehatan masyarakat UGM
[internet]. Yogyakarta: S2 IKM UGM. Tersedia dalam: http://ph-ugm.org> [Diakses 8 November 2005].
5) CD-ROM
Contoh:
Picardie, J. (1998)I can never say goodbye. The Observer [CD-ROM], 20 september, 1. Avalible from: the guardian and
Observer on CD-ROM. [Accessed 16 June 2000].

Royal institute of british architects (1998) Architecture and Design Illustrated. London: RIBA [CD-ROM]

6) Database Computer
Contoh;
Gray, J.M. & Courtenary, G. (1998) Youth Cohort Study [computer file]. Cothester: ESRC Data Archive [distributor]
7) Online Images (Informasi Visual, Foto dan Ilustrasi)
Contoh:
Hubble space telescope release in the space shuttle’s payload bay. (1997) [Online image]. Available from:
http://explored.arc.nasa.gov/pub/SPACE/GIF/s31-04-015.gif, [Acceased 6 July 1997].
8) Email
Contoh:
Brack, E.V. (1996) computing and short courses. LIS-LINK 2 May 1996 [internet discussion list]. Avalible from:
mailbase@mailbase.ac.uk [Acceased 15 April 1997].

Lawrence, S. (slawrence.goyh@go-regions.gov.ik), 6 July 2001. Re: government office for Yorkshire and Humberside
information. Email to F. Burton (f.burton@leedsmet.ac.uk)

F. CARA PENYAJIAN TABEL DAN GAMBAR


1. Tabel diberi nomor dengan angka arab, sesuai dengan nomor BAB tempat tabel dicantumkan, diikuti dengan nomor
urut tabel dengan angka arab. Contoh : Tabel 2.1 (tabel terdapat pada BAB II dan merupakan tabel pertama)
2. Tabel diberi judul di atas tabel, berjarak 1 spasi
3. Gambar diberi nomor urut dengan angka arab, sesuai dengan nomor urut gambar tersebut pada setiap bab. Nomor bab
di tulis di depan nomor urut gambar dengan angka arab. Contoh penulisan nomor gambar: Gambar 2.1
4. Gambar di beri judul di bawah gambar berjarak 1 spasi

50
5. Tabel dan gambar yang perlu disajikan di lembar yang lebih luas, dapat dilipat disesuaikan dengan luas halaman materi
6. Tabel dan gambar yang dikutip dari buku lain, perlu dicantumkan sumbernya.
7. Judul Tabel dan Gambar mengandung unsure 3 W (What, where, when)

Contoh :
Tabel 2. 1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Sumber:
Keterangan : Menggunakan garis horizontal tanpa ada garis Vertikal

G. PENGGUNAAN BAHASA DAN TANDA BACA


1. Bahasa Indonesia atau bahasa inggris dengan baik dan benar
2. Bila diperlukan atau belum ada istilah yang tepat dalam bahasa Indonesia, boleh mengunakan bahasa aslinya dengan
memperhatikan tata cara penulisan bahasa asing.

H. PENCETAKAN DAN PENJILIDAN


1. Proposal dan laporan tugas akhir di jilid 4 kali (3 untuk masing-masing pembimbing dan penguji, 1 untuk arsip
mahasiswa) dengan cover terusan kertas buffalo warna sesuai dengan program studi, warna hijau untuk PSIK, Biru
untuk D3 Kebidanan, dan Orange untuk D3 Analis Kesehatan
2. Laporan Tugas Akhir yang sudah di di revisi dan di tandatangani oleh penguji diserahkan kepada bagian administrasi
pendidikan dengan ketentuan :
a. Hardcover berwarna sesuai program studi
b. Jumlah eksemplar; tergantung banyak pihak terkait, (jika penelitian melibatkan institusi lain (misalnya rumah
sakit), hendaknya memberikan hardcopy hasil penelitian. Laporan Tugas Akhir diserahkan dengan disertai
softcopy dalam bentuk keping CD jumlah 2 buah (1 perpustakaan, 1 program studi), bentuk file Microsoft Word
dan Pdf. Keping CD berisi sebagai berikut:
1) Intisari dan Abstract.
2) Pendahuluan berisi file halaman depan sampai dengan BAB I (file lembar pengesahan dan surat pernyataan
keaslian penelitian disertai tanda tangan dan stempel/di scan)
3) Full-text (halaman depan sampai dengan lampiran

51
52

Anda mungkin juga menyukai