PETUNJUK UMUM
A. Pendahuluan
Karya Tulis Ilmiah Akhir Ners (KIAN) adalah laporan tertulis mahasiswa profesi ners yang mengikuti kaidah
penulisan ilmiah Bahasa Indonesia, yang merupakan tugas syarat memperoleh gelar Ners (Ns). Karya Tulis
dikerjakan oleh mahasiswa profesi ners dilakukan dalam pembimbingan oleh pembimbing akademik dan telah
melewati rangkaian ujian tertutup. Karya ilmiah Akhir Ners meliputi laporan sistematis dan komprehensif
terkait capaian mahasiswa ners dalam mengelola manajemen asuhan keperawatan sesuai dengan bidang ilmu
masing-masing dalam stase peminatan, yang merupaka stase akhir dalam program profesi ners di FIKES
Universitas Galuh Ciamis. Karya ilmiah Akhir merupakan pencapaian dalam stase peminatan dengan nilai
SKS 2 (dua) oleh mahasiwa profesi Ners.
B. Bidang Keilmuan
Bidang keilmuaan keperawatan yang menjadi latarbelakang pemilihan peminatan mencakup
1) Keperawatan Medikal Bedah
2) Keperawatan Maternitas
3) Keperawatan Anak
4) Keperawatan Gawat Darurat
5) Keperawatan Manajemen
6) Keperawatan Jiwa
7) Keperawatan Gerontik
8) Keperawatan Keluarga
9) Keperawatan Komunitas
C. Pembimbing
1) Pembimbing KIAN adalah dosen aktif melaksanakan sebagai dosen dengan gelar :
a. Bergelar Doktor
b. Bergelar Magister Keperawatan (Jabatan akademik paling rendah lektor)
2) Apabila dosen yang memenuhi persyaratan butir (1) di atas tidak ada atau tidak mencukupi , maka dapat
ditunjuk dosen keperawatan dengan jabatan fungsional minimal asisten ahli atau dosen lapangan dengan
gelar minimal ners dan pengalaman kerja minimal 5 tahun di lahan praktik.
3) Pembimbing telah mendapatkan persetujuan dari Ketua Program Studi, Wakil Dekan I dan Dekan FIKES
UNIGAL
4) Pembimbing KIAN mendapatkan wewenang untuk membimbing melaui Surat Keputusan Dekan FIKES
UNIGAL
5) Pembimbing Akademik KIAN terdiri dari Satu Pembimbing yang mempunyai kapasitas untuk menjadi
fasilitator, mengarahkan perencanaan, pelaksanaan dan pembuatan laporan, serta mengujinya.
6) Pembimbing dapat digantikan oleh pembimbing lain, apabila pembimbing berhalangan dengan arahan
tertulis oleh Ketua Program Studi, disetujui oleh Wakil Dekan 1 dan Dekan FIKES UNIGAL
7) Pembimbing bertanggung jawab kepada Dekan melalui ketua Program Studi
D. Dewan Penguji
1) Dewan Penguji terdiri dari 1 penguji utama dan 1 pembimbing akademik
2) Penguji Utama adalah perseptor lahan praktek yang ditunjuk sesuai dengan Surat Keputusan Dekan
3) Ketua Dewan Penguji adalah Pembimbing Akademik
4) Ketua Dewan Penguji dengan alasan tertentu bisa digantikan dengan penetapan resmi oleh Ketua Program
F. Hak Kepengarahan
Hasil karya tulis ilmiah mahasiswa dapat diterbitkan pada publikasi ilmiah, baik dalam skala local institusi,
nasional ataupun internasional. Prosedur mengacu kepada ketentuan penulisan karya ilmiah dan merupakan
hak cipta yang perlu dilindungi. Penerbitan berada pada mahasiswa ners muda, sehingga persetujuan
dibuktikan pada lembar persetujuan penerbitan sebagai naskah publikasi.
Persyaratan Umum
Mahasiswa yang diperblehkan menyusun tugas Akhir adalah:
1. Terdaftar sebagai mahasiswa FIKES UNIGAL dalam tahun akademik yang bersangkutan yang
dibuktikan dengan KRS
2. Sudah menyelesaikan minimal 80% dari SKS total Program Ners.
3. Memenuhi syarat administrasi, telah melunasi pembayaran ners minimal tahap kedelapan, bila
persyaratan administrasi belum selesai, mahasiswa diwajibkan lapor ke program studi untuk dimintai
pertimbangan dari Wakil Dekan 1dan Wakil Dekan II untuk diperbolehkan melanjutkan atau tidak
mengikuti ujian
Ketentuan Kelulusan
1. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan batas lulus minimal dengan nilai 80 (B, bobot 3,00)
2. Perbedaan nilai diantara penguji tidak boleh ekstrim (lebih dari 10; dengan rentang nilai 0-100)
3. Penilaian menggunakan formulir Ujian KIAN
Parameter Penilaian
Aspek yang dinilai meliputi
a. Kelengkapan Materi
b. Penggunaan Bahasa
c. Penulisan Referensi
d. Penggunaan Media
e. Kemampuan Penyajian
f. Kemampuan analisa jawaban
Penyususunan karya tulis disesuaikan dengan jenis karya iliah yang dipilih apakah pnelitian murni, lietratur riview
atau study kasus dengan penerapan evidence based practice.
A. PENELITIAN MURNI
Pada umumnya cara penulisan dapat dibagi ke dalam tiga bagian utama, yaitu (1) bagian awal, (2) bagian
inti, dan (3) bagian akhir.
I. Bagian Awal
Bagian awal biasanya terdiri atas :
Halaman judul (dan subjudul)
Halaman Persetujuan Pembimbing
Halaman Persetujuan Penguji
Halaman Abstrak
Halaman Abstract
Halaman Kata Pengantar
Halaman Daftar Isi
Halaman Daftar Tabel (kalau ada)
Halaman Daftar Gambar (kalau ada)
Halaman Daftar Grafik (kalau ada)
Halaman Daftar Diagram (kalau ada)
Halaman Daftar Lampiran (kalau ada)
A. Latar Belakang
Paragraf ini sering disebut sebagai motivator atau pendorong dilakukannya penelitian dalam skripsi
ini. Hal ini bisa berarti ganda, yaitu : (1) sebagai pendorong bagi peneliti untuk melaksanakan penelitiannya,
dan (2) sebagai pendorong bagi orang lain untuk membaca bagian-bagian selanjutnya dari laporan penelitian
skripsi ini, berarti uraian pada paragraf ini harus dapat merangsang minat baca.
Pada paragraf ini perlu pula diuraikan sejauh mana masalah yang diteliti memiliki kesahihan (validity)
dan keterandalan (readability) sebagai hal yang pantas untuk diteliti. Kesahihan yang harus dipenuhi adalah
apakah masalah yang diteliti itu benar-benar “meragukan”. Hal ini dapat diketahui dari telaah teoritik
maupun konstansi faktual. Keterandalan dapat diketahui dari kesesuaian telaah maupun penafsiran fakta.
Empat komponen latar belakang masalah yang perlu diperhatikan :
(1) sinyalemen atau konstansi masalah yang akan diteliti
(2) relevansi dan intensitas pengaruh masalah yang diteliti terhadap aspek ilmu tertentu (sosial, ekonomi,
dsb.) dengan segala akibat yang ditimbulkannya.
(3) Keserasian pendekatan metodologis yang digunakan.
(4) Gambaran kegunaan hasil penelitian.
Dari pihak peneliti, pengungkapan bagian ini dapat didasarkan atas pertanyaan-pertanyaan berikut :
(1) apa yang telah diketahui, teoritis maupun faktual, dari masalah yang diteliti ?
(2) adakah permasalahan di situ; apakah ada “keraguan” yang terdapat pada permasalahan itu ?
(3) bagian mana yang menarik dari permasalahan yang diteliti ?
(4) apakah mungkin secara teknik masalah itu diteliti ?
B. Rumusan Masalah
Identifikasi masalah adalah aspek abstraksi dan pemilihan yang tepat terhadap aspek yang akan
diteliti. Dengan perkataan lain, identifikasi masalah adalah inti fenomena permasalahan yang akan diteliti.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengetengahkan indikator-indikator apa yang hendak ditemukan dalam penelitian,
yang terutama berkaitan dengan variabel-variabel yang akan diteliti.
D. Kegunaan Penelitian
Paragraf ini menjelaskan tentang manfaat penelitian yang dilakukan langsung, baik manfaat teoritis
maupun manfaat praktis hasil penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bab ini dapat menjelaskan teori (atau teori-teori) yang relevan dengan masalah yang diteliti. Tinjauan
pustaka ini dapat pula berisi uraian tentang data sekunder yang diperoleh dari jurnal-jurnal ilmiah atau hasil
penelitian pihak lain yang dapat dijadikan asumsi-asumsi yang memungkinkan terjadinya penalaran untuk
menjawab masalah yang diajukan peneliti. Pada bab ini dimungkinkan mengajukan lebih dari satu teori
atau data sekunder untuk membahas permasalahan yang menjadi topik SKRIPSI, sepanjang teori-teori
dan/atau data sekunder itu berkaitan dan tidak kontradiSkripsif. Apabila ada kontradiksi antara teori dengan
data sekunder, hal itu akan menjadi permasalahan (lihat Bab I butir A).
B. Kerangka Penelitian
Pada prinsipnya kerangka pemikiran diturunkan dari (beberapa) dalil, hukum, teori yang relevan
dengan masalah yang diteliti, sehingga memunculkan asumsi-asumsi dan proposisi yang kemudian kalau
mungkin dapat dirumuskan ke dalam hipotesis operasional atau hipotesis yang dapat diuji
(testable/operational hypothesis). Hal ini dilakukan apabila penelitian berlandaskan pada apa yang disebut
sebagai penelitian deduSkripsif (deductive/operational research).
Pada penelitian induSkripsif (inductive research), kerangka pemikiran diuraikan berdasarkan dugaan
yang samar-samar, bahwa terdapat kaitan-kaitan tertentu dalam variabel masalah, tetapi hal itu tidak dapat
dideduksi dari teori yang baku. Jadi, hipotesis tidak diturunkan terlebih dahulu, melainkan hipotesis
dihasilkan dari data yang diobservasi di lapangan. Hal ini lazim disebut sebagai generalisasi.
Kerangka pemikiran ini yang disebut “benang merah”, yaitu pencerminan akur dan runtut pikir
peneliti.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pada bagian ini dijelaskan metode yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian.
C. Variabel Penelitian
Merupakan penjelasan definisi dari variabel yang digunakan dalam penelitian.
D. Definisi Operasional
Merupakan penjelasan definisi dari variabel yang digunakan dalam penelitian.
E. Instrumen Penelitian
Alat yang digunakan untuk mengukur variable penelitian.
I. Etika Penelitian
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Sub bab ini berisi uraian mengenai apa, bagaimana dan mengapa hasil penelitian yang diperoleh.
Dikemukakan pula analisis data dengan uji statistik tertentu (kalau ada) atau deskripsi hasil studi maupun
pengamatannya, yang bisa menyangkut perkembangan data / atau sistem nilai.
B. Pembahasan
Sub bab ini membahas tentang hasil penelitian dihubungkan dengan teori-teori yang mendukung hasil
penelitian beserta kesimpulan hasil uji statistiknya (kalau ada).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan kristalisasi hasil analisis dan interpretasi, cara penulisan pembahasan dirumuskan dalam
bentuk pernyataan secara ketat dan padat, sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain. Informasi yang
disampaikan dalam kesimpulan bisa berupa pendapat baru, koreksi atas pendapat lama, pengukuhan pendapat
lama, atau menumbangkan pendapat lama.
B. Saran
Saran merupakan kelanjutan dari kesimpulan, berupa anjuran, yang dapat menyangkut aspek operasional,
kebijakan, maupun konseptual. Saran hendaknya bersifat konkret, realistik, bernilai praSkripsis, dan terarah
(disebut saran - tindak).
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
Penjelasan fenomena dengan menggunakan konsep piramida terbalik. Penjelasan umum terkait
identifikasi masalah hingga masalah khusus yang akan menjadi kajian khusus dalam penelitian ini.
Bagian ini dikemukakan melalui metode MDEAK (Masalah, dampak dari masalah, Elaborasi Jurnal,
Area, dan Kesenjangan). Besaran masalah dan dampaknya, adanya kesenjangan antara harapan dan
kenyataan, utamanya kesenjangan teoritis yang ada dari hasil-hasil penelitian terdahulu dan kesenjangan
praktis yang ada di unit analisis yang melatarbelakangi alasan memilih tema dan tempat penelitian. Oleh
karena itu di dalam latar belakang masalah dipaparkan secara ringkas hasil-hasil penelitian yang
melatarbelakangi bahwa tema penelitian ini perlu untuk diteliti, kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah,
boleh ditambahkan dengan pengalaman/pengamatan pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah
yang diteliti. Selain itu ada gambaran spesifik tempat penelitian yang terkait erat dengan tema penelitian.
Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.
Bagian akhir dalam latar belakang adalah pertanyaan penelitian untuk meyakinkan fenomena yang perlu
diteliti,
Contoh:
Perawatan Intensif dalam pelayanan di Rumah Sakit dapat dilakukan dibeberapa tempat
dan salah satunya adalah di ruang gawat darurat. Ruang Gawat Darurat yang dikenal
dengan sebutan Unit Gawat Darurat atau Instalasi Gawat Darurat merupakan tempat
bekerja yang penuh dengan stres (Backe et al. 2012). Resiko dalam pekerjaan sebagian
besar dialami oleh perawat yang bekerja di Ruang Gawat Darurat (Hooper et al. 2010;
Healy and Tyrrell 2011; Garcia-Izquierdo and Rios-Risquez 2012). Peran perawat di Ruang
Gawat Darurat adalah perawat selalu dihadapkan pada stressor yang bervariasi baik itu
tidak dimengerti asalnya, lingkungan, krisis, kebutuhan pengetahuan akan teknologi,
ketepatan perawatan pasien, dan jumlah pasien yang tidak dapat diperkirakan sehingga
muncul stress dalam pekerjaan yang dilakukan oleh perawat.
Emosional negatif dapat ditunjukkan oleh stres (Taylor, 2006) sehingga jika ada ancaman
baik itu datang disadari ataupun tidak disadari mengancam seringkali dikaitkan dengan
stres kerja. Respon tersebut dipelajari melalui proses adaptasi (Feldman, 2008). Pada
lingkungan kerja, tuntutan pekerjaan yang tinggi dapat menyebabkan stress terlebih lagi
pelayanan yang dilakukan di ruang gawat darurat dimana perawat dituntut untuk selalu
tepat dalam tindakan, ramah dalam pelayanan termasuk dengan semua penyakit dan
gejala yang buruk yang pastinya berhubungan dengan kehidupan pasien yang
dibawa ke ruang gawat darurat.
B. Rumusan masalah
Perumusan masalah diawali dengan membandingkan kenyataan atau fenomena dengan harapan sesuai
dengan teori dan konsep. Peneliti akan membuat pernyataan yang sangat mendasar yang pada
penelitian nantinya akan menjawab tujuan penelitian. Perumusan masalah merupakan rumusan secara
konkrit masalah yang ada, dalam bentuk pertanyaan penelitian yang dilandasi oleh pemikiran teoritis
yang kebenarannya perlu dibuktikan. Rumusan masalah menggambarkan dengan kata-kata peneliti
terkait satu kesatuan latar belakang yang mendasari dan diakhir dengan pertanyaan penelitian.
Contoh:
Ruang Gawat Darurat merupakan tempat pelayanan kepada pasien yang mengalami
masalah kegawatan jiwa yang memerlukan bantuan maupun pertolongan yang cepat,
tepat dan bermutu sehingga kualitas hidup pasien tetap terjaga. Hal tersebut membuat
perawat dihadapkan pada masalah ancaman kematian pasien disamping masalah
administrasi, komplain pasien, jumlah pasien yang banyak, kurangnya jumlah SDM
yang ada. Hal tersebut membuat perawat mengalami stres yang dikarenakan beban
C. Tujuan
Tujuan penelitian adalah sesuatu yang akan dicapai dalam penelitian ini, sehingga pembaca mengerti
tentang pentingnya penelitian ini dilaksanakan.
Contoh:
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi artikel-artikel penelitian yang memaparkan
stress perawat di ruang instalasi gawat darurat.
D. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian terbagi menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat penelitian pada
prinsipnya adalah kontribusi untuk layanan kesehatan dan perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga
hasilnya dapat digunakan oleh orang lain
Contoh:
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian pada penelitian ini mencakup:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini menjadi sebuah bahan kajian untuk pembelajaran dalam bidang
keilmuan keperawatan terkait yaitu, keperawatan kegawatdaruratan, keselamatan kerja,
keperawatan jiwa. Sehingga bisa juga menjadi dasar untuk melakukan penelitian lanjutan
untuk antispasi stress perawat di Ruang Instalasi Gawat Darurat.
2. Manfaat Praktis
Manfaat Praktis pada penelitian ini mencakup:
a. Perawat Instalasi Gawat Darurat
Perawat yang bekerja di Ruang Instalasi Gawat Darurat tidak menyadari bahwa
tuntutan kerja yang cepat, dinamis, dan kondisi pasien yang tidak dapat diprediksi
menyebabkan stress, yang kemudian memungkinkan terjadi kejadian yang tidak
diinginkan, sehingga bila mengetahui fenomena ini, perawat bisa menyadari untuk
mengukur diri agar mengetahui kapan untuk terhindar dari bahaya stress baik untuk
pekerjaan, pasien maupun diri pasien itu sendiri.
b. Rumah Sakit
Mengetahui stress perawat di Ruang Instalasi Gawat Darurat, manajemen rumah
sakit bisa menetapkan kebijakan untuk mengantisipasi stress perawat dalam
bekerja. Selanjutnya diharapkan keselamatan perawat dan pasien di IGD bisa
terjamin.
Contoh
BAB 2
Tinjauan Pustaka
A. Pelayanan Keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat
B. Stress Perawat
C. Kerangka Teori
(Sumber: )
Contoh
Desain penelitian yang digunakan adalah studi literatur, secara sistematis terkait topik yang
B. Database Jurnal
Database Jurnal adalah sumber data yang digunakan dalam proses pencarian jurnal yang meliputi
EBSCO CINAHL, ProQuest, Science Direct, SINTA, , PubMed, Clinical Queries, MeSH database,
Schopus.
Contoh:
Jurnal yang digunakan dalam literature review didapatkan melalui database penyedia
jurnal international Proquest dan jurnal Scientific Indonesia melalui google scholar.
Penulis membuka website www.Search.Proquest.com dan www.google scholar .com.
Contoh:
Temuan Jurnal yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam kurun waktu 10 tahun
terakhir (2012-2022)
D. Kata Kunci
Pencarian artikel atau jurnal menggunakan keyword dan boolean operator (AND, OR
NOT or AND NOT) yang digunakan untuk memperluas atau menspesifikkan pencarian,
sehingga mempermudah dalam penentuan artikel atau jurnal yang digunakan. Kata kunci
dalam literature review ini disesuaikan dengan
Medical Subject Heading (MeSH) dan terdiri dari sebagai berikut:
Tabel 3.1. Kata Kunci Studi Literatur
Intervensi:
Setelah jurnal yang duplikasi Tiak relevan dengan stress psychologi
dikeluarkan (n = 110) (n=17)
Outcome:
Skrining conten kriteria inklusi Tidak membahas stress pshycologi (n=9)
dan ekslusi (n = 52)
Exclude
Partisipan:
Tidak focus pada perawat emergency
(n=20)
Eligible dan memenuhi
penilaian (n = 8) Intervensi:
Tiak relevan dengan stress psychologi
(n=12)
Outcome:
Tidak membahas stress pshycologi
Study included in synthesis (n=12)
(n = 8)
2. Penilaian Kualitas
Analisis kualitas metodologi dalam setiap studi (n = 11) dengan Checklist daftar
penilaian dengan beberapa pertanyaan untuk menilai kualitas dari studi. Penilaian
kriteria diberi nilai 'ya', 'tidak', 'tidak jelas' atau 'tidak berlaku', dan setiap kriteria
dengan skor 'ya' diberi satu poin dan nilai lainnya adalah nol, setiap skor studi kemudian
Study selection 17 Give numbers of studies screened, assessed for eligibility, and
included in the review, with reasons for exclusions at each stage,
ideally with a flow diagram.
Study characteristics 18 For each study, present characteristics for which data were
extracted (e.g., study size, PICOS, follow-up period) and provide
the citations.
Risk of bias 19 Present data on risk of bias of each study and, if available, any
within studies outcome level assessment (see item 12).
Results of 20 For all outcomes considered (benefits or harms), present, for each
individual studies study: (a) simple summary data for
each intervention group (b) effect estimates and confidence intervals,
ideally with a forest plot.
Synthesis of results Present results of each meta-analysis done, including confidence
intervals and measures of consistency.
Risk of bias Present results of any assessment of risk of bias across studies (see Item
across studies 15).
Additional analysis Give results of additional analyses, if done (e.g., sensitivity or
subgroup analyses, meta-regression [see Item 16]).
DISCUSSION
Summary of evidence 24 Summarize the main findings including the strength of evidence for
each main
outcome; consider their relevance to key groups (e.g., healthcare
providers, users, and policy makers).
Limitations 25 Discuss limitations at study and outcome level (e.g., risk of bias), and at
review-level (e.g., incomplete retrieval of identified research,
reporting bias).
Conclusions 26 Provide a general interpretation of the results in the context of other
evidence, and implications for future research.
Funding 27 Describe sources of funding for the systematic review and other
support (e.g., supply of data); role of funders for the systematic
review.
Contoh :
Tabel Literatur Riview
Desain, Sampel , Variabel, Insrtrumen Analisis
No Desain Sampel Variabel Instrumen Analisis
Contoh:
PEMBAHASAN
Perawat di Ruang Gawat Darurat mengalami stres dikarenakan stressor dari banyak
hal diantaranya Staffing, masalah dengan asisten perawat, issue dengan pasien
serta keluarga dan administrasi yang dilakukan di ruang gawat darurat, dimana
mekanisme koping yang digunakan adalah latihan, berbicara
dengantemanatausuami,berbicara dengan rekan sekerja, bercanda, berkendara,
berdoa atau berfikir, tidur lebih lama dan menggunakan music atau membaca
(McCoy, 1997). Halinijugamemilikikesamaan dengan Kellow (2010) yang mendapatkan
hasil bahwa masalah stress pada pasien dapat berasal dari masalah dalam
pemberian pelayanan, pasien, manajemen unit and hubungan interpersonal. Hasil
tersebut menunjukkan cakupan bahasan yang lebih luas dimana pelayanan yang
dimaksudkan adalah adanya peningkatan volume pasien yang tidak terkontrol dan
aliran pasien dalam department yang dirasakan sebagai sumber utama stress
perawat. Ini juga berhubungan dengan kurangnya pendapatan dalam sistem
pelayanan kesehatan. Ketidakcukupan jumlah petugas kesehatan dan hubungan
interpersonal antar petugas kesehatan juga signifikan sebagai sumber stres.
Penelitian Haryanti, dkk (2013) menekankan bahwa beban kerja yang dialami oleh
perawat di Ruang Gawat Darurat sangat beragam dan besar yang memiliki hubungan
yang sangat significan dengan stress yang dialami oleh perawat yang ada. Hal yang
dituliskan sebagai coping mechanism yang digunakan hal yang sama dengan
penelitian Mc Coy adalah dengan tidur lebih lama dan latihan, akan tetapi hal utama
yang menjadimetodepemecahanmasalah yang digunakan adalah mencari waktu
untuk menyendiri setelah merasan stres. Pada dasarnya hal ini sama dengan McCoy
juga tetapi pada penelitian ini menjadi bagian penting atau utama dalam metode
coping dari perawat di ruang Gawat Darurat.
Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Haryuni (2013) yang memaparkan output dari
penelitian yang dilakukan bahwa tidak ada hubungan antara stres kerja dengan
mekanisme yang digunakan oleh perawat yang bersangkutan dalam pemilihan metode
yang digunakan. Hal ini memungkinkan setiap perawat memiliki cara ataupun metode
tersendiri dalam mengatasi setiap masalah yang munsul berhubungan dengan tugas
dan tanggung jawabnya sebagai perawat di ruang gawat darurat. Akan tetapi sebagai
hasil dari stres kerja yang dialami oleh perawat yang berada di Ruang Gawat Darurat
maka penelitian dari Haryuni (2013) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
significan antara stress kerja yang dialami perawat Gawat Darurat dengan kinerja yang
ditunjukkan oleh perawat tersebut dalam pelayanan yang diberikan kepada pasien dan
ini juga memiliki keterkaitan dengan mekanisme koping yang digunakan oleh perawat
sehingga kinerja yang ditujukan disaat metode penyelesaian masalah itu benar akan
berdampak positif dalam pelayanan yang diberikan yang tergambar melalui kinerja
Hal yang berbeda diinformasikan oleh Oliveira (2013) dalam penelitiannya, dimana
hasil penelitian menyebutkan bahwa sumber stres berasal dari kurangnya SDM,
peralatan kerja di ruang gawat Darurat, ketidakjelasan kertas kerja dan penelantaran,
yang mana hal itu menjadi satu bagian yang dapat kita rangkum dalam hasil penelitian
McCoy sebagai Staffing dan Admnistrasi. Penelitian Yana (2014) mendukung hal ini
yang dipaparkan oleh Hana sebagai stress yang tinggi yang didapatkan proporsi
terbesar berasala dari kurangnya kepercayaan diri sendiri yang juga dapat
disebabkan oleh kurangnya dukungan dari atasan. Hal ini memiliki kesamaan dengan
Hasil penelitian Oliveira (2013) dimana ketidakjelasan kertas kerja mengakibatkan
kurangnya kepercayaan diri seorang perawat dalam bekerja dan penelantaran yang
diakibatkan oleh kuranganya dukungan dari atasan sehingga perawat dalam bekerja
merasakan tidak memiliki kekuatan khususnya jika nantinya dalam pelayanan yang
diberikan kepada pasien muncul suatu permasalahan tidak akan mendapatkan
dukungan atau support dari atasan yang dalam unsur organisasi merupakan
penanungjawabnya di ruang Gawat Darurat. Lumingkewas, dkk (2015) menjelaskan
bahwa hasil penelitiannya dapat digunakan sebagai rangkuman dari pembahasan
yang sebelumnya bahwa kondisi kerja memiliki pengaruh atau memiliki hubungan yang
sangat significan terhadap stres kerja yang dialami perawat di ruang gawat darurat
dengan tingkat significansi p=0.001, oleh karena itu maka manajemen situasi kerja dapat
digunakan menjadi masukan agar tidak terjadi stres. Trousselar, dkk (2015)
menginformasikan bahwa stress pada perawat ruang Gawat Darurat yang notabennya
sebagai ruang perawatan akut dapat memicu masalah kesehatan mental. Stres yang
dirasakan ditentukan oleh tingkat pendidikannya yang mana dalam menghadapi stres
tingkat pendidikan akan menentukan persepsi seberapa besar masalah itu atau
seberapa tingkat stres yang dialami oleh pasien sehingga perawat dengan tingkat
pendidikan tinggi memungkinkan dapat menggelola stres dengan baik.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berisi tentang kesimpulan hasil analisis artikel-artikel penelitian sebelumnya sesuai dengan topik
yang ditentukan dan harus menjawab tujuan penelitian (Shobirun dkk, 2019).
Contoh:
Kesimpulan
Dari 8 penelitian yang dipaparkan didapatkan bahwa sumber stres yang dialami
oleh perawat di ruang Gawat Darurat dapat berasal dari fator individu yaitu
karakteristik individu, faktor administrasi yaitu kejelasan pekerjaan, dan faktor sarana
dan prasana berupa alat medis dan fasilitas di ruang gawat darurat, faktor SDM
berupa staffing, penjadwalan dan Manajemen berupa dukungan dari manajemen
pada pelayanan yang diberikan perawat ruang gawat darurat pada pasien.
Penelitian McCoy (1997), Kellow 2000), dan Haryuni (2013) menjelaskan tentang
mekanisme koping yang digunakan sedangkan penelitian yang memfokuskan pada
bagaimana faktor penyebab stres dan dampak dari stres baik itu dalam kinerja dan
faktor yang lain dalam pelayanan yang diberikan.
Contoh:
Saran
Berdasarkan simpulan hasil penelitian tersebut, peneliti mengajukan beberapa saran bagi
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, pengembangan ilmu keperawatan, dan
rekomendasi untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut:
1. Pelayanan kesehatan
Hasil kajian literatur ini dapat dijadikan sebagai referensi dasar
2. Keilmuan keperawatan
Hasil kajian literatur menjadi dasar kebutuhan peningkatan kompetensi mahasiswa
keperawatan dalam mengembangkan peningkatan kinerja perawat di Ruang IGD dengan
menekan stress physicologis.
3. Penelitian selanjutnya
Hasil kajian literatur ini menjadi data dasar untuk meneliti pengaruh atau efektivitas
intervensi dalam menurunkan stress physicologis pada perawat di IGD
C. BAGIAN AKHIR
Daftar Pustaka
Pembahasan tentang cara penulisan daftar pustaka dapat dibaca pada BAB V buku panduan ini. Halaman
daftar pustaka mengikuti nomor halaman sebelumnya (nomor halaman bagian inti)
Lampiran-lampiran
Bagian ini diawali dengan halaman yang dituliskan kata “LAMPIRAN” di tengah bidang pengetikan dan
diletakkan sesudah daftar pustaka (halaman lampiran ini tidak diberi nomor). Halaman berikutnya adalah
lampiran dengan nomor lampiran dinyatakan dengan kata “Lampiran” diikuti angka arab dan diketik di
bagian kanan atas bidang pengetikan
A. BAGIAN AWAL
1. Halaman Sampul Depan
Pada halaman sampul luar berisi komponen :
a. Judul Laporan Tugas Akhir secara lengkap yang diketik dengan huruf kapital. Jenis huruf Times New
Roman, font 12, dan dicetak tebal
b. Teks: SKRIPSI/KARYA TULIS ILMIAH jenis huruf Times New Roman, font 14, dan dicetak tebal (bold).
c. Logo FIKES UNIGAL. Logo terletak tepat di tengah dengan ukuran panjang 4.5 cm x lebar 5 cm.
d. Nama peneliti (mahasiswa) disertai NIM, diketik dengan huruf kapital cetak tebal.
e. Nama Program Studi, diikuti dibawahnya Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Galuh Ciamis diketik
kapital dengan jenis huruf Times New Roman, font 12 dicetak tebal.
f. Tahun lulus ujian
g. Sampul luar ini tidak dibubuhi nomor halaman
2. Halaman judul/Sampul Dalam
Isi dan formatnya sama dengan halaman sampul depan tetapi ditambahkan “pernyataan untuk memenuhi
sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana keperawatan/Ners Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Galuh Ciamis”. Sampul dalam ini dibubuhi nomor halaman dengan menggunakan angka
romawi
3. Halaman Persetujuan
Pernyataan persetujuan ini berisi kalimat yang menyatakan bahwa kedua pembimbing telah menyetujui
Laporan Tugas Akhir ini untuk dipertahankan (baik dipertahankan dalam sidang akhir Laporan Tugas Akhir
).
Secara rinci komponen pada pernyataan persetujuan adalah :
a. Tempat, bulan dan tahun disetujui
b. Nama pembimbing I dan tanda tangan
c. Diketahui oleh Ketua Program Studi
4. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan menunjukkan bahwa tulisan Laporan Tugas Akhir telah diuji dan berisi tanda tangan
para penguji. Pengesahan ini baru diberikan setelah diadakan penyempurnaan oleh mahasiswa yang
bersangkutan sesuai dengan saran-saran yang diberikan oleh para penguji pada saat berlangsungnya ujian.
Dalam halaman pengesahan dicantumkan:
B. BAGIAN INTI
Bagian inti dari penulisan Laporan Tugas Akhir terdiri dari 5 (lima) bab yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II
Tinjauan Pustaka yang di dalamnya terdapat Kerangka Teori dan Hipotesis Penelitian/pernyataan Penelitian,
Bab III Metode Penelitian, Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan, dan Bab 5 Penutup. Rincian isi masing-
masing bab diuraikan sebagai berikut :
1. BAB 1 – BAB 3
Berisi tentang pendahuluan, tinjauan pustaka dan metodologi peneltian. Penjelasan pada tiap-tiap BAB dan
penulisannya dijelaskan pada BAB III tentang kerangka penyusunan proposal dari bagian buku panduan
ini.
2. BAB 4: hasil penelitian dan pembahasan
Dalam hasil penelitian dijelaskan apa-apa yang didapatkan dari hasil penelitian dengan cara menjawab
tujuan penelitian. Hasil penelitian dilakukan dengan uraian singkat berupa narasi hasil penelitian dan dapat
di tambahkan ilustrasi lainnya seperti dengan tabel, gambar, grafik dll (pemilihan ilustrasi hanya
diperbolehkan 1 yang dipilih).
Dalam menyajikan tabel atau grafik, hendaknya berupa self explanatory. Artinya semua keterangan
perlu ada pada tabel dan grafik tersebut sehingga pembaca dapat memahaminya tanpa perlu mengacu ke
teks/naskah.
Pembahasan merupakan suatu justifikasi ilmiah dari hasil penelitian, yaitu dengan membandingkan
hasil penelitian dengan teori yang mendasari penelitian tersebut. Dalam pembahasan ini bukan dengan
jalan mengulang apa yang telah tertulis di dalam hasil tetapi berupa arti (meaning) data yang diperoleh.
Selain membandingkan hasil dalam pembahasan ini pun perlu dijelaskan implikasi data yang diperoleh
bagi ilmu keperawatan dan pemanfaatannya. Dapat pula dikaitkan dengan manfaat penelitian atau
dibandingkan dengan hasil penelitian orang lain yang telah dipublikasikan.
3. BAB 5 : penutup
Penutup terdiri atas simpulan dan saran. Simpulan merupakan kristalisasi hasil analisis dan interpretasi.
Cara penulisan dirumuskan dalam bentuk pernyataan secara ketat dan padat sehingga tidak menimbulkan
penafsiran lain. Informasi yang disampaikan dalam simpulan bisa berupa pendapat baru, koreksi terhadap
pendapat lama atau menumbangkan pendapat lama sebagai jawaban atas tujuan penelitian. Simpulan ini
perlu terlebih dahulu dibahas dalam bagian pembahasan sehingga apa yang dikemukakan dalam bagian
simpulan dan saran tidak merupakan suatu pernyataan yang muncul tiba-tiba.
Saran merupakan kelanjutan dari simpulan, sering berupa anjuran yang dapat menyangkut aspek
operasional, kebijakan ataupun konseptual. Saran hendaknya bersifat konkret, realistis, bernilai keilmuan
dan praktis serta terarah.
C. BAGIAN AKHIR
Bagian ini tidak menggunakan judul Bab. Bagian akhir ini terdiri dari daftar pustaka, lampiran dan riwayat
hidup penulis.
1. Daftar Pustaka
Pembahasan tentang cara penulisan Daftar Pustaka dapat dibaca pada Bab V buku panduan ini. Daftar
2. Lampiran
Bagian ini diawali dengan halaman yang ditulis kata lampiran di kanan atas bidangpengetikan dan
diletakkan sesudah daftar pustaka. Halaman lampiran ini tidak diberi nomor. Halaman berikutnya adalah
lampiran dengan nomor lampiran dinyatakan dengan angka arab dan diketik di bagian kanan atas bidang
pengetikan. Isi lampiran mencakup hal-hal penting yang diperlukan untuk melengkapi penjelasan antara
lain :
a. Instrumen yang digunakan.
b. Informed Consent
c. Hasil pengolahan data dengan komputer.
d. Ijin penelitian
e. Foto dokumentasi penelitian, dll.
B. Pengetikan
1. Lay Out Kertas (lihat lampiran 1)
Lay out kertas, untuk pengetikan naskah skripsi dengan komputer adalah sebagai berikut :
Pinggir atas : 4 cm dari tepi kertas
Pinggir kiri : 4 cm dari tepi kertas
Pinggir bawah : 4 cm dari tepi kertas
Pinggir kanan : 3 cm dari tepi kertas
2. Cara Pengetikan
(1) Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak bolak-balik.
(2) Pengetikan dilakukan dengan mesin tik elektronik atau komputer.
(3) Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman.
(4) Ukuran huruf yang digunakan harus standar, yaitu CW12 untuk komputer.
(5) Tinta pada printer yang digunakan berwarna hitam.
(6) Perbanyakan hasil print out komputer, dilakukan dengan fotocopy sejumlah yang ditetapkan fakultas.
Bahan yang digunakan adalah kertas fotocopy ukuran kuarto (lihat Bab VIII A butir (1)).
F. Penomoran Halaman
1. Halaman Bagian Awal
(1) Penomoran halaman bagian awal skripsi, mulai dari halaman “judul bagian dalam” sampai dengan
halaman “daftar lampiran” menggunakan angka romawi kecil
(2) Halaman “judul bagian dalam”, halaman “persetujuan pembimbing dan persetujuan penguji” tidak diberi
nomor urut halaman, tetapi diperhitungkan sebagai halaman i, ii, dan halaman iii (nomor halaman
tersebut tidak diketik)
(3) Halaman Abstrak sampai dengan halaman Daftar Lampiran diberi nomor dengan angka romawi kecil,
yang merupakan kelanjutan dari halaman “judul bagian dalam”, halaman “persetujuan pembimbing dan
halaman persetujuan penguji”
(4) Nomor halaman diletakkan pada pias (lajur) atas sebelah kanan, berjarak tiga spasi dari marjin atas (baris
pertama teks pada halaman itu) dan angka terakhir nomor halaman itu lurus dengan marjin kanan teks.
(5) Pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari Abstrak sampai dengan Daftar Lampiran, nomor halaman
diletakkan pada pias bawah persis di tengah-tengah, berjarak tiga spasi dari marjin bawah (baris akhir
teks pada halaman itu).
2. Bagian Inti
Pemberian nomor pada bagian inti skripsi ditetapkan seperti di bawah ini :
(1) Penomoran bagian inti SKRIPSI, dimulai dari BAB I : PENDAHULUAN sampai dengan BAB VI :
KESIMPULAN DAN SARAN, menggunakan angka arab.
(2) Nomor halaman diletakkan pada pias atas sebelah kanan, berjarak tiga spasi dari marjin atas (baris pertama
teks pada halaman itu) dan angka terakhir nomor halaman itu lurus dengan marjin kanan.
(3) Pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari BAB I : PENDAHULUAN sampai dengan BAB VI :
KESIMPULAN DAN SARAN, nomor halaman diletakkan pada pias bawah persis ditengah-tengah,
berjarak tiga spasi dari marjin bawah (baris akhir teks pada halaman itu).
3. Bagian Akhir
Pemberian nomor pada bagian akhir skripsi dilakukan sebagai berikut :
(1) Penomoran bagian akhir skripsi, mulai dari DAFTAR PUSTAKA sampai dengan RIWAYAT HIDUP,
menggunakan angka arab.
(2) Nomor halaman diletakkan pada pias atas sebelah kanan berjarak tiga spasi dari marjin atas (baris pertama
teks pada halaman itu) dan angka terakhir nomor halaman itu lurus dengan marjin kanan.
(3) Pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari DAFTAR PUSTAKA sampai dengan RIWAYAT HIDUP,
nomor halaman diletakkan pada pias bawah persis di tengah-tengah, berjarak tiga spasi dari marjin bawah
(baris akhir teks pada halaman itu).
2. Tulisan Skripsi
(1) Tulisan skripsi ditulis dengan huruf kapital semua, diletakkan di tengah, dengan jenis dan besar huruf yang
sama dengan anak judul.
(2) Letak tulisan skripsi sekitar dua setengah cm di bawah anak judul. Kalau tidak ada anak judul, letak tulisan
skripsi sekitar lima cm dari baris judul yang paling bawah.
(3) Di bawah tulisan skripsi, dengan jarak sekitar satu cm, dicantumkan kalimat penjelasan berikut :
Catatan : Huruf pertama pada tiap kata diketik dengan huruf capital.
Contoh :
Oleh :
NUR AINI
NIM. 1420117018
Contoh :
Penempatan tulisan pada sampul luar (yang sama dengan halaman judul), harus memperhatikan
keseimbangan jarak marjin atas, bawah, kiri dan kanan.
Catatan :
Dalam kondisi tertentu yang tidak mengacu pada pengaturan seperti di atas, lay out sampul luar atau kulit
luar mengacu pada baris judul (butir G.1) dan baris tahun penyusunan (butir G.5) dengan memperhatikan
keseimbangnnya.
Oleh :
NUR AINI
NIM. 1420117018
Tita Rohita, S.Kep.. Ners., M.M. Daniel Akbar Wibowo, S.Kep., Ners., M.Kep
NIK. 113112770275 NIK. 113112770279
Dekan,
Oleh :
NUR AINI
NIM. 1420117018
Penguji I,
Penguji II,
Penguji III,
Mengetahui
Ketua Program Studi
Keperawatan
Contoh :
Moleong. 2002. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Cetakan ke 16. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung
Notoatmdjo, Soekidjo. 2003. Metode Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi Cetakan ke 2 PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Atau :
Notoatmdjo, Soekidjo. 2003. Metode Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi Cetakan ke 2 PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Notoatmdjo, Soekidjo. 2003. Metode Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi Cetakan ke 2 PT. Rineka Cipta. Jakarta.
_________________ .2004. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Cetakan 1.Andi Offset. Yogyakarta.
Depkes RI. 2002. Panduan Menuju Kabupaten/Kota Sehat. Pusat Promosi Kesehatan. Jakarta.
Puskesmas Kecamatan Ciamis. 2014. Laporan Tahun Puskesmas Ciamis Tahun 2014. Puskesmas Kecamatan
Ciamis. Ciamis
Contoh:
Frank, S. 1992. Transaction Costs as Determinants of Vertical Coordination in U.S. Food Industries.
American Agricultural Economics, 74, 941-950.
Bower, F.H. 1981. Mood and Memory. American Psychology, 36, 139 – 148.
Atau :
Bower, F.H. 1981. Mood and Memory. American Psychology, 36, 139 – 148.
4. Artikel Lain
Mulder, N. 1984. Kebatinan dan hidup sehari-hari orang jawa : kelangsungan dan perubahan kulturil.
Diterjemahkan oleh A.A. Nugroho. Gramedia. Jakarta.
Atau
Mulder, N. 1984. Kebatinan dan hidup sehari-hari orang jawa : kelangsungan dan perubahan kulturil.
Diterjemahkan oleh A.A. Nugroho. Gramedia. Jakarta.