Anda di halaman 1dari 16

MANUAL PROSEDUR

PELAKSANAAN THESIS
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I
PATOLOGI KLINIK

SEMARANG
2017

1
MANUAL PROSEDUR
PENENTUAN PEMBIMBING TESIS
PATOLOGI KLINIK
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SPMI-UNDIP MP 04.04.15 13

REVISI KE : 3
TANGGAL : 30 September 2017
DIKAJI ULANG OLEH : Sekretaris Program Studi
DIKENDALIKAN OLEH : Tim Gugus Penjamin Mutu
DISETUJUI OLEH : Ketua Program Studi

UNIVERSITAS DIPONEGORO Manual Prosedur DISETUJUI OLEH


PELAKSANAAN THESIS
REVISI KE : TANGGAL
0 30-09-2017
SPMI-UNDIP/MP/04.04.15/13 Ketua Program Studi

2
KATA PENGANTAR

Program Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik Universitas Diponegoro


berkomitmen untuk selalu meningkatkan mutu pelayanan pendidikan melalui sistem
penjaminan mutu. Penjaminan mutu di PPDS PK- FK UNDIP dilakukan secara bertahap,
sistematis, dan terencana serta dikaji ulang Tim Penjaminan Mutu Fakultas (TPMF). Salah
satu wujud dari komitmen dalam penjaminan mutu adalah dengan disusunnya berbagai
Manual Prosedur yang merupakan pedoman bagi segenap sivitas akademika dalam
melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.

Manual Prosedur pelaksanaan thesis merupakan acuan bagi mahasiswa di PPDS PK- FK
UNDIP dalam melakukan pwenyusunan tugas tesis sebagai tugas akhir dalam pendidikan
dokter spesialis di Bagian Patologi Klinik FK UNDIP. Pelaksanaan tesis mencakup penentuan
pembimbing thesis, pengajuan judul, pelaksanaan ujian proposal, seminar hasil, pelaksanaan
ujiaan thesis, sampai dengan pelaksanaan yudisium thesis.

Pimpinan PPDS PK- FK UNDIP mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan saran dan masukan dalam penyusunan Manual Prosedur ini. Pimpinan
PPDS PK- FK UNDIP berharap agar manual ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang
memerlukan.

September 2017
Mengetahui
Ketua Bagian Patologi Klinik Ketua Program Studi Patologi Klinik

dr. Dwi Retnoningrum, Sp.PK Dr.dr. Banundari Rachmawati, SpPK(K)

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................. 1
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... 2
KATA PENGANTAR................................................................................................. 3
DAFTAR ISI.............................................................................................................. 4
1. TUJUAN................................................................................................................ 5
2. PENGERTIAN....................................................................................................... 5
3. RUANG LINGKUP............................................................................................... 6
4. REFERENSI.......................................................................................................... 6
5. PROSEDUR........................................................................................................... 8

4
DOKUMEN
UNIVERSITAS DIPONEGORO LEVEL
MANUAL
PROSEDUR
TANGGAL
PELAKSANAAN THESIS DIKELUARKAN

AREA : BIDANG AKADEMIK NO. REVISI: 0

1. TUJUAN
MP Pelaksanaan Tesis ini bertujuan untuk memberi penjelasan mengenai prosedur
pelaksanaan tesis bagi mahasiswa yang akan melaksanakan penelitian dalam rangka
menyusun tesis pada Program Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro.

2. PENGERTIAN
a. Tesis adalah tugas akhir dari setiap mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS) untuk dapat menyelesaikan program spesialisasi.
b. Tesis disusun berdasarkan hasil penelitian, baik penelitian skala laboratorium klinik
dan lapangan, dengan topik yang sesuai. Penyusunan tesis memerlukan suatu
persiapan rencana penelitian yang matang. Salah satu tahapan dalam penulisan tesis
adalah penentuan pembimbing tesis setelah mahasiswa mengajukan judul tesis.
c. Dosen Pembimbing, yaitu pembimbing utama dan pembimbing anggota yang telah
memenuhi syarat dan ditunjuk oleh Ketua Program Studi (KPS)
d. Mahasiswa PPDS yang telah membayar SPP, melakukan registrasi online dan mengisi
KRS, baik online dan sudah konsultasi dengan dosen wali.
e. Dosen wali/ dosen pembimbing akademik adalah dosen tetap pada Program Vokasi/
Diploma, Sarjana, Profesi, Pendidikan Dokter Spesialis, Magister maupun Doktor
yang diserahi tugas untuk memberikan pertimbangan, petunjuk, nasihat dan
persetujuan kepada mahasiswa bimbingannya dalam menentukan rencana studinya
dan bisa memberikan konseling yang mendukung proses pembelajaran.
f. Ketua Program Studi adalah dosen program studi pendidikan dokter yang diberi tugas
tambahan untuk mengelola Program Studi berdasarkan SK Rektor Undip.

5
g. Ka TU adalah Kepala Bagian Tata Usaha FPIK Undip yang memimpin bidang
administrasi di FPIK Undip.
h. Pembimbing yaitu dosen yang telah memenuhi syarat dilihat dari kewenangannya,
ditunjuk oleh Ketua Program Studi sebagai pembimbing tesis

3. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup MP Penentuan Pembimbing tesis meliputi:
a. Persyaratan yang diperlukan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pembimbing tesis;
b. Tahap kegiatan dalam prosedur penentuan pembimbing tesis;
c. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses penentuan pembimbing tesis;
d. Waktu yang dibutuhkan dalam proses penentuan pembimbing tesis;
e. Dokumen yang diperlukan atau dihasilkan dalam proses penentuan pembimbing tesis.

4. REFERENSI
a. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
b. Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
c. Perauturan Pemerintah no.17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan dan PP Nomor 66 tahun 2010 Tentang Perubahan atas peraturan
pemerintah nomor 17 tahun 2010 Tentang pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan;
d. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
056/U/1994 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan
Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa;

5. Prosedur
Pelaksana
No Uraian kegiatan
Mahasiswa Dosen wali KPS Ka TU
1 Mahasiswa konsutasi dengan
dosen wali, dan menyampaikan
keinginannya untuk melakukan
penelitian dengan tema tertentu.
Dosen wali memeriksa jumlah
SKS dan nilai MK, jika sudah

6
mencapai 71 SKS dapat
dilanjutkan
Mahasiswa selanjutnya
mengajukan judul tesis secara
2
tertulis yang akan diteliti kepada
Ketua Program Studi (KPS)
KPS akan menentukan judul
tersebut diterima atau tidak dan
3 selanjutnya memberikan
pembimbing utama dan
pembimbing kedua
KPS akan meneruskan surat
pengajuan tersebut kepada Ka TU
untuk selanjutnya dibuat surat
4 resmi mengenai nama mahasiswa,
judul tesis yang diajukan, nama
pembimbing utama dan
pembimbing kedua
Ka Tu memberikan nomor surat,
dan meminta persetujuan tanda
5 tangan kepada KPS atas surat
resmi yang dibuat selanjutnya
distempel.
Ka TU memberikan surat resmi
yang telah ditandatangani kepada
mahasiswa bersangkutan dan
6
kepada pembimbing utama dan
kedua sebagai surat tugas
pembimbingan.
Selesai
7

PENENTUAN PEMBIMBING TESIS :


1. Penentuan pembimbing tesis dilakukan dan sekaligus ditunjuk oleh Ketua Program Studi
2. Dosen pembimbing tesis terdiri dari pembimbing utama dan pembimbing anggota yang
telah memenuhi syarat dan ditunjuk oleh Ketua Program Studi
3. Berdasrakan Persyaratan Kolegium, Pembimbing utama harus seorang konsultan atau
dokter spesialis Patologi Klinik. Pembimbing anggota adalah dokter spesialis Patologi
Klinik sesuai persyaratan
4. Dosen pembimbing utama dan dosen pembimbing anggota akan memberikan arahan
dalam konsultasi yang dilakukan oleh residen yang bersangkutan

7
5. Dosen pembimbing akan memberikan arahan dan koreksi yang akan dituliskan di dalam
buku konsultasi tesis (logbook residen)
6. Buku tersebut akan ditandatangani oleh pembimbing setiap residen melakukan tatap muka
untuk konsultasi dalam pelaksanaan dan penyelesaian tesis

PENGAJUAN JUDUL TESIS :


1. Pengajuan judul tesis dapat dilakukan oleh residen yang minimal telah memasuki semester
4
2. Pengajuan judul tesis akan dilakukan melalui konsultasi dengan dosen pembimbing
3. Pengajuan judul tesis dan konsultasi lanjutan harus tercatat pada buku konsultasi dan akan
ditandatangani oleh dosen pembimbing
4. Residen yang telah memiliki judul tesis akan membuat proposal singkat mengenai judul
tesis
5. Residen wajib menguasai dan dapat menjelaskan mengenai rencana alur penelitian
6. Judul penelitian tidak boleh sama dengan judul penelitian PPDS yang telah diajukan
sebelumnya

8
PELAKSANAAN UJIAN PROPOSAL TESIS :
1. Pelaksanaan ujian proposal tesis akan melibatkan residen bersangkutan, ketua penguji,
dosen pembing utama dan dosen pembimbing anggota, dan Ketua Program Studi
2. Pelaksanaan ujian proposal harus memenuhi syarat berupa surat keterangan pembimbing
yang menyatakan yang bersangkutan telah melakukan konsultasi dan dinyatakan siap
untuk melaksanakan ujian proposal tesis
3. Tempat pelaksanaan tesis adalah bagian Patologi Klinik atau menyesuaikan dengan
kegiatan pada hari tersebut
4. Waktu pelaksanaan ujian propsal tesis harus mendapatkan persetujuan dari ketua penguji,
ketersediaan waktu pembimbing dan Ketua Program Studi
5. Pelaksanaan ujian proposal akan dihadiri oleh pembimbing utana dan pembimbing
anggota, 5 penguji yang telah ditetapkan oleh KPS, dan KPS
6. Pelaksanaan ujian dapat dilakukan bila minimal 3 penguji dan 1 pembimbing menghadiri
ujian proposal tersebut
7. Proposal disajikan dalam bentuk makalah dan presentasi yang akan dipaparkan oleh
presentan yang akan diuji
8. Makalah yang disajikan meliputi pendahuluan, tinjauan pustaka dan metode penelitian

9
PELAKSANAAN SEMINAR HASIL :
1. Pelaksanaan seminar hasil akan melibatkan residen bersangkutan, ketua penguji, dosen
pembimbing utama dan dosen pembimbing anggota, Ketua Program Studi, serta
seluruh staff bagian Patologi Klinik
2. Tempat pelaksanaan seminar hasil adalah bagian Patologi Klinik atau menyesuaikan
dengan kegiatan pada hari tersebut
3. Waktu pelaksanaan seminar hasil harus mendapatkan persetujuan dari ketua penguji,
ketersediaan waktu pembimbing dan Ketua Program Studi
4. Pelaksanaan seminar hasil akan dihadiri oleh pembimbing utama dan pembimbing
anggota, KPS, dan turut mengundang seluruh staff bagian Patologi Klinik
5. Pada seminar hasil residen akan memaparkan kelanjutan dari proposal yang telah
dilaksanakan sebelumnya, serta memparkan secara lengkap mengenai hasil dari
penelitian yang telah dilakukan

PELAKSANAAN UJIAN RANCANGAAN USULAN PENELTIAN UNTUK


THESIS (RUPT)
1. Ujian thesis wajib diikuti oleh calon dokter Spesialis Patologi Klinik yang
diselenggarakan oleh Pengelola Program Studi
2. Ujian thesis dipimpin oleh Ketua Program Studi
3. Susunan penguji RUPT terdiri atas Tim Pembimbing : Pembimbing I dan
Pembimbing II dan 3 orang narasumber dengan kualifikasi yang telah ditetapkan
4. Waktu pelaksanaan ujian ditentukan oleh Tim Pembimbing,
5. Ujian RUPT harus dilaksanakan selambat-lambatnya 3 bulan setelah seminar
RUPT
6. Waktu pelaksanaan ujian harus dicatat oleh Sekretariat Pengelola Program Studi
10
7. Calon dokter Spesialis Patologi Klinik harus menyerahkan 8 eksemplar RUPT
yang telah diperbaiki sebagaimana masukan pada Seminar dan telah disetujui oleh
semua anggota tim pembimbing dengan membubuhkan tanda tangan pada Lembar
Persetujuan di dalam RUPT, selambat-lambatnya 2 minggu sebelum ujian
8. Waktu pelaksanaan ujian 2 jam, dengan urutan dan alokasi waktu dalam ujian
RUPT, yaitu :
a. Pembukaan oleh Ketua Program Studi (5 menit)
b. Pengantar oleh pembimbing (5 menit)
c. Presentasi RUPT oleh calon Dokter Spesialis Patologi Klinik (20 menit)
d. Tanya jawab oleh tim penguji (60 menit)
e. Rangkuman oleh pembimbing (5 menit)
f. Acara ujian akan diskors untuk rapat Tim Penguji dan Pengelola Program
Studi (5 menit)
g. Pengumuman nilai dan penyampaian catatan oleh Pengelola Progrm Studi
(5 menit)
9. Penilaian yang dilaakukan pada ujian ini didasarkan pada rentang skor sebagai
berikut :
Rentang nilai
Rentang Skor
Nilai Arti
3,5-4,0 A Sangat baik
3-3,49 B Baik
<3 C Cukup
Contoh : Lampiran berkas pada pelaksanaan ujian thesis :

11
12
13
14
15
16

Anda mungkin juga menyukai