PENDAHULUAN
1
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
Bab IV Format dan Penataan Penulisan
yang memuat :
A. Kertas dan Pengetikan
B. Penataan Proposal Penelitian
C. Penataan Naskah Hasil Penelitian
D. Penataan KTI
E. Deskripsi Bagian Pendahuluan,Bagian Utama dan Bagian Akhir.
Bab V Cara mengacu dan menulis Daftar Pustaka
yang memuat :
Kutipan dalam Naskah KTI
Daftar Pustaka.
Bab VI Penutup
2
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
BAB II
PENGORGANISASIAN
2. Seminar Proposal
adalah Seminar yang diadakan oleh Komisi KTI untuk mahasiswa dalam
rangka pengajuan proposal penelitian ( format terlampir ) mahasiswa tersebut di hadapan
lima orang penguji yang termasuk di dalamnya dua orang pembimbing sehingga proposal
tersebut layak untuk dilanjutkan dan dilaksanakan.
3. Seminar Hasil
adalah Seminar yang diadakan oleh Komisi KTI untuk mahasiswa setelah
mahasiswa tersebut mengadakan penelitian. Dalam rangka pengajuan naskah hasil
penelitiannya ( format terlampir ) mahasiswa tersebut akan mempertahankan hasil
penelitiannya di hadapan lima orang penguji, termasuk di dalamnya dua orang
pembimbing (untuk mahasiswa regular) dan 4 orang penguji termasuk satu orang
pembimbing (untuk mahasiswa kelas karyawan dan mahasiswa RPL) sehingga hasil
penelitian tersebut layak untuk dilanjutkan sebagai bahan pembuatan KTI. Penguji yang
dimaksud diharapkan adalah penguji yang hadir pada seminar proposal.
6. Komisi KTI
adalah komisi yang bertanggungjawab atas terlaksananya mata kuliah KTI.
Komisi ini terdiri dari seorang ketua dan beberapa orang anggota yang telah ditunjuk
berdasarkan SK Direktur Q/q Pembantu Direktur bidang akademik
3
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
2.2 Persyaratan Mahasiswa,Dosen Pembimbing Dan Dosen Penguji
1. Persyaratan Mahasiswa
Mahasiswa yang akan menulis KTI harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Terdaftar sebagai mahasiswa di Akfar Ranah Minang Padang
b. Telah menyelesaikan minimal 88 SKS dengan IPK minimal 3,00 dan tidak ada
nilai D atau telah lulus minimal 100 SKS dengan syarat telah mengambil mata
kuliah metodologi penelitian
c. Telah mendapatkan izin dari Penasehat Akademik melalui formulir permohonan
yang diajukan kepada Direktur Q/q Pembantu Direktur bidang Akdemik.
4
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
a. Menandatangani lembaran persetujuan yang dibuat oleh Komisi KTI
b. Mengisi dan menandatangani lembaran pada buku konsultasi setiap kali
melakukan bimbingan
c. Jumlah bimbingan untuk proposal minimal empat kali, untuk KTI minimal 6 kali
d. Buku konsultasi KTI diserahkan ke komisi KTI pada saat ujian akan dilaksanakan
e. Apabila proses bimbingan tidak berjalan efektif, atas persetujuan pembimbing I,
Komisi KTI berhak melakukan penggantian pembimbing I atau II.
2.5 Tugas Dan Tanggung Jawab Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing pada mata kuliah KTI mempunyai tugas dan tanggungjawab
sebagai berikut :
a. Dapat meneruskan tugas dan tanggung jawab Penasehat Akademik
b. Membimbing penyusunan rencana penelitian berupa pemilihan/ perumusan
masalah dan pembuatan proposal penelitian sesuai dengan minat mahasiswa yang
bersangkutan
c. Memberi petunjuk kepada mahasiswa dalam mencari bahan acuan/ referensi dan
pengumpulan data sekunder
d. Memonitor pelaksanaan penelitian berupa cara melaksanakan penelitian dan
pengumpulan data primer
e. Mencatat perkembangan penulisan KTI selama bimbingan dan konsultasi di buku
konsultasi serta menandatangani buku tersebut
f. Memeriksa konsep rencana penelitian dan KTI. Dimana untuk tiap kali
pemeriksaan sebuah konsep rencana penelitian dan penyusunan KTI tersebut
tidak lebih dari satu bulan
g. Memberikan persetujuan kepada mahasiswa atas kelayakan proposal penelitian
dan proposal hasil penelitian dan KTI untuk diujikan pada seminar proposal dan
seminar hasil
h. Pada saat pelaksanaan seminar proposal, seminar hasil dan ujian komprehensif
dosen pembimbing I berperan sebagai ketua sidang sekaligus sebagai penguji
2.6 Tugas Dan Wewenang Komisi KTI
Tugas dan wewenang Komisi KTI adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan mata kuliah KTI atas persetujuan Direktur Q/q Pembantu Direktur
bidang akademik melalui SK penunjukan
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan mata kuliah KTI
c. Menetapkan tanggal pelaksanaan seminar proposal, seminar hasil dan ujian
komprehensif mahasiswa
d. Berkoordinasi dengan Pembantu Direktur bidang akademik dalam menetapkan
pembimbing dan tim penguji pada seminar proposal, seminar hasil dan ujian
komprehensif / ujian akhir program mahasiswa
e. Mengirimkan undangan kepada tim penguji dengan melampirkan proposal
peneltian pada seminar proposal, naskah hasil penelitian pada seminar hasil dan
KTI pada Ujian Komprhensif/Uajian Akhir Program
f. Menerima biaya administrasi untuk seminar proposal, seminar hasil dan ujian
komprehensif /ujian akhir program mahasiswa
g. Menerima berita acara dan nilai akhir mahasiswa yang berasal dari seminar
proposal, seminar hasil dan ujian komprehensif/ujian akhir program
h. Membatalkan ujian komprehensif mahasiswa jika mahasiswa tersebut tidak
memenuhi kewajibannya.
5
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
i. Menerima KTI mahasiswa yang telah diperbaiki dan dijilid sebanyak 4 (empat)
rangkap : 1 (satu) rangkap untuk perpustakaan, 1 (satu) rangkap untuk arsip di
akademi, 2 (dua) rangkap untuk pembimbing I dan pembimbing II
]]
Adalah sebagai berikut :
a. Penguji KTI diharapkan adalah penguji pada seminar proposal dan seminar hasil
b. Proposal Penelitian dan hasil penelitian yang telah diperbaiki dan disetujui
pembimbing diserahkan kepada Komisi KTI sebanyak lima buah untuk
didistribusikan kepada penguji paling lambat satu minggu sebelum seminar
proposal dan seminar hasil dilaksanakan
c. Penyerahan bukti lembaran pengesahan KTI oleh pembimbing dan penguji harus
dilakukan sebelum yudisium dilaksanakan
d. Jika perbaikan KTI tidak dapat diselesaikan, maka mahasiswa tersebut tidak
diikutkan yudisium dan wisuda
e. Seminar proposal, seminar hasil atau Ujian Komprehensif / Ujian Akhir Program
tidak dapat dilaksanakan jika tim penguji yang hadir kurang dari 75% dari yang
seharusnya hadir.
f. Pada saat pelaksanaan seminar proposal, seminar hasil atau Ujian Komprehensif /
Ujian Akhir Program dipimpin oleh pembimbing I. Jika pembimbing I berhalangan
hadir maka Direktur Q/q Pembantu Direktur bidang akademik berhak mengganti
pimpinan sidang sesuai dengan kriteria penguji.
6
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
BAB III
7
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
JALUR PERMOHONAN DI ATAS DAPAT DIGAMBARKAN SEBAGAI BERIKUT :
JALUR PERMOHONAN
KARYA TULIS ILMIAH
( KTI )
PENASEHAT AKADEMIK
DIREKTUR
MAHASISWA Q/q
Formulir Permohonan PUDIR I
SK
MATA KULIAH KOMISI KTI
KEINGINAN
PEMBIMBING
I & II
SEMINAR PROPOSAL
PENELITIAN
SEMINAR HASIL
PANITIA UJIAN
UJIAN KOMPREHENSIF
KOMPREHENSIF
SK
8
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
3.2 Pelaksanaan Seminar Proposal dan Seminar Hasil
Seminar proposal atau seminar hasil yang selanjutnya disebut seminar adalah
sebagai salah satu syarat yang harus dilalui mahasiswa pada mata kuliah KTI. Pada
seminar ini mahasiswa harus mempertahankan proposal penelitiannya pada seminar
proposal dan naskah penelitiannya pada seminar hasil di hadapan 5 (lima) orang penguji,
dua diantaranya adalah pembimbing untuk penyempurnaan poposal penelitian dan naskah
hasil penelitian sehingga layak untuk dilanjutkan/dilaksanakan. Proposal yang sudah
diperbaiki dan disetujui penguji dapat ditindaklanjuti.
1. Mekanisme Seminar
Mekanisme Seminar tersebut adalah sebagai berikut :
a. Seminar dapat dilaksanakan setelah proposal dan naskah hasil penelitian disetujui
oleh pembimbing
b. Selambat – lambatnya satu minggu sebelum seminar, naskah proposal yang
sudah disetujui pembimbing dan diserahkan pada komisi KTI untuk
didistribusikan kepada penguji
c. Komisi KTI berkoordinasi dengan Pembantu Direktur bidang akademik
menetapkan tanggal pelaksanaan seminar, tim penguji dan diumumkan di papan
pengumuman serta mengirimkan undangan secara tertulis dengan melampirkan
proposal untuk seminar proposal dan naskah hasil penelitian untuk seminar hasil
kepada penguji
d. Seminar bersifat terbuka bagi lingkungan AKFAR RANAH MINANG
PADANG
e. Jika diantara ynag hadir mau bertanya maka pimpinan sidang memberikan
kesempatan selama 10 menit.
f. Tim penguji terdiri dari : pembimbing, dan dosen biasa dan atau dosen luar biasa
AKFAR RANAH MINANG serta penguji yang berasal dari instansi terkait
sesuai dengan materi bila diperlukan.
g. Pembagian waktu seminar adalah sebagai berikut :
Pembukaan oleh ketua sidang : 5 menit
Penyajian oleh peserta : 10 – 15 menit
Tanya jawab : 45 – 65 menit
Penutup : 5 menit
h. Setelah tanya jawab selesai, tim penguji melakukan sidang tertutup untuk
menentukan kelayakan proposal mahasiswa tersebut. Perbedaan nilai maksimal
10, jika tidak mencapai kata sepakat dilakukan musyawarah dan mufakat dan
hasilnya segera diberitahu kepada mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan
batas waktu yang disepakati waktu seminar
i. Apabila hasil ujian meminta peserta memperbaiki proposal untuk seminar
proposal dan naskah hasil penelitian untuk seminar hasil, maka mahasiswa harus
memperbaiki sesuai dengan saran, usul dan kritikan pada saat seminar
j. Pada akhir seminar penguji mengisi serta menandatangani berita acara seminar
dan diserahkan kepada komisi KTI oleh pimpinan sidang
2. Penilaian Seminar
Secara umum yang dinilai adalah pada penyajian lisan, isi proposal dan kemampuan
penguasaan materi proposal dan metodologi yang diuraikan :
Seminar Proposal
a. Penyajian
Aspek yang dinilai pada penyajian lisan adalah :
9
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
1. Ketepatan waktu penyampaian
2. Penyampaian materi secara jelas dan tepat
3. Penggunaan alat bantu atau media
4. Sikap dan tingkah laku
b. Isi Proposal
Aspek yang dinilai pada isis proposal adalah :
1. Relevansi judul dan antar bab
2. Cara merumuskan latar belakang, tujuan, manfaat dan ruang lingkup
3. Relevansi konsep dan teori
4. Cara merancang penelititan (kerangka konsep, hipotesis dan metodologi)
c. Tanya jawab
Aspek yang dinilai pada tanya jawab adalah :
1. Penguasaan peserta terhadap pengetahuan yang ada hubungannya dengan
Karya Tulis
2. Kemampuan menjawab secara sistematis, jelas dan logis, kaitannya dengan
pertanyaan yang diajukan
3. Pemahaman terhadap cara kerja penelitian
Seminar Hasil
a. Penyajian
Aspek yang dinilai pada penyajian lisan adalah :
1. Ketepatan waktu penyampaian
2. Penyampaian materi secara jelas dan tepat
3. Penggunaan alat bantu atau media
4. Sikap dan tingkah laku
b. Isi Naskah Hasil Penelitian
Aspek yang dinilai pada isi proposal hasil penelitian adalah :
1. Relevansi judul dan antar bab
2. Cara merumuskan latar belakang, tujuan, manfaat dan ruang lingkup
3. Relevansi konsep dan teori
4. Metodologi penelitian yang digunakan dan efisiensi pelaksanaannya
( pengumpulan data primer dan konsep perhitungan yang digunakan )
5. Cara merumuskan kesimpulan dan saran serta relevansinya dengan judul
penelitian
c. Tanya jawab
Aspek yang dinilai pada tanya jawab adalah :
1. Penguasaan peserta terhadap pengetahuan yang ada hubungannya dengan
Karya Tulis
2. Kemampuan menjawab secara sistematis, jelas dan logis, kaitannya dengan
pertanyaan yang diajukan
10
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
3.3 Ujian Komprehensif / Ujian Akhir Program ( UAP )
3.3.1 Mekanisme Ujian Komprehensif
Ujian Komprehensif adalah ujian akhir mahasiswa dalam menyelesaikan studinya
dengan mekanisme sebagai berikut :
a. Panitia ujian Komprehensif berkoordinasi dengan Pembantu Direktur bidang
Akademik menetapkan tanggal pelaksanaan seminar, tim penguji dan diumumkan
di papan pengumuman serta mengirimkan undangan secara tertulis dengan
melampirkan naskah KTI kepada penguji
b. Ujian komprehensif bersifat tertutup
c. Jika diantara yang hadir mau bertanya maka pimpinan sidang memberikan
kesempatan selama 10 menit
d. Tim penguji terdiri dari : pembimbing, dan dosen biasa dan atau dosen luar biasa
Akfar Ranah Minang serta penguji yang berasal dari instansi terkait sesuai dengan
materi bila diperlukan dan dari instansi lain yang akreditasinya lebih tinggi dari
akreditasi Akfar Ranah Minang (Pengampu)
e. Pembagian waktu Ujian komprehensif adalah sebagai berikut :
Pembukaan oleh pimpinan sidang : 5 menit
Penyajian oleh peserta : 10 – 15 menit
Tanya jawab : 45 – 65 menit
Penutup : 5 menit
f. Setelah tanya jawab selesai, tim penguji melakukan sidang tertutup untuk
menentukan kelulusan mahasiswa tersebut. Perbedaan nilai berkisar antara 5 - 10,
jika tidak mencapai kata sepakat dilakukan musyawarah dan mufakat dan hasilnya
segera diberitahu kepada mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan batas waktu
yang disepakati waktu seminar
g. Setelah itu peserta segera diberitahu tentang hasil ujian Komprehensif dengan
kategori Lulus atau Tidak Lulus tanpa menyebutkan nilai yang diperolehnya
h. Seminaris dinyatakan lulus jika nilai minimal 66 kecuali :
a) 2 penguji atau lebih memberikan nilai < 66
b) Selisish nilai masing-masing penguji tidak lebih dari 20 point.
c) Jika selisish nilai > 20 point, maka nilai yang diambil adalah nilai dengan
selisih yang paling kecil dari nilai rata-rata.
d) Nilai sisa setelah nilai ekstrim dikeluarkan, dan kembali dihitung nilai rata-
ratanya
Bila peserta dinyatakan Tidak Lulus, maka peserta diberi kesempatan satu kali
untuk mengulang ujian Komprehensif selambat – lambatnya empat minggu
setelah ujian pertama pada periode yang sama
i. Keputusan tim penguji bersifat final dan mengikat kecuali tim penguji
mengusulkan untuk dibawa ke sidang komisi KTI. Pada akhir ujian penguji
mengisi serta menandatangani Berita Acara Ujian kemudian diserahkan oleh
pimpinan sidang kepada komisi KTI
3.3.2 Penilaian Ujian Komprehensif /UAP
Ujian komprehensif pada dasarnya dilakukan untuk menguji pengetahuan
mahasiswa tentang semua materi yang telah diberikan selama perkuliahan di Akfar Ranah
Minang Padang. Pengetahuan dan kemampuan utama yang diuji adalah pengetahuan dan
kemampuan mahasiswa tentang pekerjaan kefarmasian baik di apotek, rumah sakit,
PBF/PBAK mulai dari perencanaan, pengadaan sampai distribusi dan pelaporan.
11
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
BAB IV
FORMAT DAN PENATAAN PENULISAN
Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab. Sistem penomoran tabel adalah
rangkap dua yaitu nomor bab diikuti tanda titik kemudian nomor tabel, contoh: Tabel 2.5,
Tabel 3.8,Tabel 4.3, dan sebagainya (contoh penomoran tabel dapat dilihat pada Lampiran
11). Dalam judul tabel dan gambar, tanda titik (.) tidak dipakai di belakang angka terakhir
dalam penomoran deret digital yang lebih dari satu angka. Dalam penelitian, tabel dapat
membantu peneliti untuk menyajikan data atau informasi yang berbentuk matriks.
Pengaturan penulisan tabel adalah sebagai berikut.
1. Tabel harus mampu mengomunikasikan maknanya sendiri sehingga pembaca
dapat memahami tabel tersebut langsung tanpa perlu membaca teksnya (self-
contained). Karena itu penyajian tabel harus dibuat secara jelas dan disajikan
dengan rapi.
2. Dalam kemunculannya di dalam naskah, tabel biasanya diletakkan setelah teks
paragraf dimana tabel tersebut disebutkan. Akan tetapi, hal ini dapat membuat
tatanan yang kurang rapi seperti memungkinkan adanya ruang kosong dalam
halaman tersebut atau bisa jadi tabel berpindah ke halaman selanjutnya. Oleh
karena itu, pada pengeditan tahap yang terakhir tabel dapat diletakkan: (1) tidak
harus tepat setelah paragraf di mana tabel tersebut disebutkan, dapat jauh
setelahnya asalkan masih dalam satu halaman; (2) sebelum paragraf yang
menyebutkan tabel tersebut, asalkan masih dalam satu halaman.
3. Tabel-tabel kecil juga dapat dikelompokkan dalam satu halaman dan masing-
masing tabel mempunyai nomor dan judul masing-masing.
Bahasa yang dipakai ialah bahasa Indonesia yang baku (dalam kalimat terdapat
subjek, predikat dan agar lebih sempurna, dapat ditambah dengan objek dan
keterangan).Ejaan dan penggunaan tanda baca disesuaikan dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang terbaru (saat ini adalah Permendikbud no. 50 tahun 2015). Kosakata dalam
Bahasa Indonesia merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
13
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
4.2 Penataan Proposal, Hasil dan KTI
4.2.1 Penataan penulisan proposal penelitian
Proposal penelitian terdiri atas :
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Daftar Isi
Daftar Lampiran
Daftar Gambar
Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis
2.2 Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu
BAB III. KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Konsep
3.2 Variabel Penelitian
3.3 Devenisi Operasional
3.3 Hipotesis Penelitian
BAB IV. METODE PENELITIAN
Untuk Penelitian Sosial
4.1 Jenis Penelitian
4.2 Populasi Sampel
4.3 Cara Pengumpulan Data
4.4 Etika Penelitian
4.5 Instrumen Penelitian
4.6 Rencana Pengolahan Data dan Analisis Data.
Untuk Penelitian Eksperimental/Laboratorium
4.1 Jenis Penelitian
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
4.3 Pola Penelitian
4.3.1 Alat dan bahan
4.3.2 Populasi dan sampel (jika ada)
4.3.3 Prosedur kerja
4.4 Cara Pengumpulan Data dan Analisis Data
4.5 Skema Kerja
Daftar Pustaka
Lampiran dan Tabel
14
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
4.2.2 Penataan penulisan hasil penelitan
Hasil penelitian ditulis sesuai urutan berikut:
Halaman Judul
Halaman Pengesahan Pembimbing
Halaman Pernyataan
Kata Pengantar
Abstrak
Daftar Isi
Daftar Lampiran
Daftar Gambar
Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis
2.2 Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu
BAB III. KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Konsep
3.2 Variabel Penelitian
3.3 Devenisi Operasional
3.4 Hipotesis Penelitian
BAB IV. METODE PENELITIAN
Untuk Penelitian Sosial
4.1 Jenis Penelitian
4.2. Populasi Sampel
4.3 Cara Pengumpulan Data
4.4 Etika Penelitian
4.5 Instrumen Penelitian
4.6 Rencana Pengolahan Data dan Analisis Data.
Untuk Penelitian Eksperimental/Laboratorium
4.1 Jenis Penelitian
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
4.3 Pola Penelitian
4.3.1 Alat dan bahan
4.3.2 Populasi dan Sampel (jika ada)
4.3.3 Prosedur Kerja
4.4 Cara Pengumpulan Data dan Analisis Data
4.5 Skema Kerja
BAB V. Hasil dan pembahasan
5.1 Hasil
5.2 Pembahasan
BAB VI. Kesimpulan dan Saran
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
15
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
Daftar Pustaka
Lampiran
Tabel
Gambar
17
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
BAB V
Suatu karya ilmiah yang baik harus dilengkapi dengan sumber informasi untuk
menguatkan pernyataan penulis. Sumber informasi tersebut dikumpulkan dalam suatu
DAFTAR PUSTAKA. Semua bahan pustaka yang dikutip penulis harus dicantumkan
dalam daftar pustaka dan ditempatkan setelah bab terakhir.
Sumber data/informasi yang tidak dipublikasikan, berasal dari komunikasi
langsung ataupun catatan kuliah tidak dicantumkan dalam daftar pustaka. Namun dalam
teks tersebut dicantumkan keterangan dalam kurung siku, contoh : [data tidak
dipublikasikan] atau [Mukhsin,wawancara,5 Januari 2005].
Di dalam naskah KTI pengutipan pada sumber informasi dapat merupakan bagian
kalimat dengan mencantumkan nama penulis yang dikutip, tahun serta halaman yang
memuat informasi tersebut dalam tanda kurung. Contoh : ......... (Voight,1994:10) atau
Voight (1994:10) menyatakan bahwa .........(dst).
Penulisan kutipan langsung, jika kutipan ≤ 4 baris maka spasi penulisan dibuat
sama dengan aturan penulisan dengan membuat tanda “......” di awal dan akhir kutipan.
Jika pengutipan > 5 baris maka spasi penulisan dibuat spasi rapat dengan rata tepi kiri dan
tepi kanan. Tepi kiri masuk tab atau 7 ketuk dan dimulai dengan tanda “.......” di awal dan
akhir kutipan.
Kutipan tidak langsung (tidak sama persis dengan yang dikutip) dilakukan dengan
cara sama dengan penulisan kutipan langsung tanpa perlu dibuat tanda “........” di awal dan
di akhir kutipan. Hal ini merupakan hasil pengejawantahan ide yang dibaca dari suatu
makalah, buku, atau hasil penelitian orang lain kemudian ide tersebut dituangkan ke dalam
bentuk bahasa penulis sendiri. Untuk beberapa bagian dari kutipan yang perlu dihilangkan,
karena tidak dianggap penting maka bagian tersebut diberi tiga titik.
18
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
dihindari, bila dianggap perlu benar, maka di akhir acuan dituliskan keterangan
[abstrak].
5.2.1 Kelengkapan Daftar Pustaka
Judul daftar pustaka diketik secara simetris di batas atas bidang pengetikan dengan
font 14 dan ditebalkan (bold). Empat spasi di bawahnya, di batas kiri bidang pengetikan
diketik sumber pustaka pertama. Baris kedua dan selanjutnya untuk tiap sumber pustaka
dimulai satu tab ke dalam dari batas kiri bidang pengetikan, dengan jarak baris 1 spasi
untuk satu sumber pustaka. Sumber pustaka berikutnya berikutnya dimulai di batas kiri
bidang pengetikan. Antara satu sumber pustaka pertama dengan sumber pustaka
berikutnya berjarak 1,5 spasi. Tiap tanda baca diberi satu ketukan bebas, kecuali antara
kependekan nama depan pengarang. Judul buku dan majalah dicetak miring.
Sumber informasi dalam daftar pustaka tidak diberi nomor, tetapi dibuat menurut
abjad berdasarkan nama akhir pengarang.
Setiap sumber pustaka dalam DAFTAR PUSTAKA sebaiknya dicantumkan data
bibliografi sumber informasinya selengkap mungkin. Data yang perlu dicantumkan
adalah :
a. Nama lengkap penulis, editor atau lembaga yang bertanggung jawab atas
penerbitan pustaka tersebut
b. Judul buku, artikel, bab dari buku atau makalah
c. Data penerbitan untuk buku, berikut jilid, edisi, tahun terbit, penerbit, kota dan
tebal (jumlah halaman) buku
d. Data penerbit untuk majalah adalah judul majalah, volume/tahun, nomor, tahun
penerbitan dan halaman artikel tersebut
Dalam daftar pustaka nama penulis dituliskan dengan nama keluarga atau nama
akhir mendahului nama kecil atau inisialnya. Sedangkan untuk catatan kaki nama penulis
dituliskan seperti tertulis dalam judul. Untuk sumber informasi yang ditulis oleh dua orang
pengarang, maka kedua nama pengarang dituliskan dengan menambahkan tanda
ampersand “&” diantara kedua nama pengarang tersebut, untuk menggantikan kata “dan”,
“and”,”und”. Sedangkan untuk sumber informasi yang ditulis oleh lebih dari tiga orang
pengarang, hanya dituliskan nama pengarang pertama disertai kata “et al”.
Contoh :
Pencantuman daftar pustaka untuk buku :
Augustin, J, et al, Methods of Vitamin Assay, 4 th ed, John Wiley and Sons, New York,
1985.
Karrer, P & Jucker, E, Carotenoids, Elsevier Publishing Company Inc, New York, 1970
19
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
Nurdin, H, “Pemeriksaan Senyawa Karotenoid yang Mempunyai Aktivitas Vitamin A dan
Anti Kanker dari Zat-zat Warna Tomat”, Laporan Penelitian SPP/DPP No.056 PP-
UA/SPP-05/1990, Pusat Penelitian Universitas Andalas Padang, Padang, 1990 : 3-4
Catatan :
a. Singkatan nama majalah disesuaikan dengan peraturan internasional yang berlaku.
Ketentuan untuk itu dikemukakan anatara lain dalam Cummulated Index Medicus,
edisi januari
b. Nama majalah dicetak miring, Volume majalah dalam majalah Indonesia biasanya
dinyatakan dengan tahun, nomor majalah dicetak antara tanda kurung. Bila data
volume tidak ada, maka nomor majalah dicetak tanpa tanda kurung.
Berikut ini beberapa contoh untuk menentukan cara penulisan nama pengarang :
a. Untuk pengarang Indonesia yang menggunakan lebih dari satu bagian nama selain
nama keluarga, maka penulisannya tetap nama akhirnya mendahului nama
kecilnya.
b. Bagi nama pengarang yang bagian akhir namanya dituliskan dengan inisial dan
tidak diketahui kepanjangannya, maka namanya diurutkan pada bagian pertama
yang ditulis lengkap.
c. Nama yang dimulai dengan “Mc” atau “St” ditempatkan pada urutan nama dengan
ejaan “Mac” atau “Saint”.
d. Sebutan “Sr” atau “Jr” atau urutan keturunan dicantumkan setelah nama keluarga
pengarang. Contoh : Hamengkubuwono X, Sri Sultan
e. Nama ganda dituliskan berdasarkan nama pertamanya.
Contoh : Wai-On Phoon menjadi Phoon, W
f. Nama China dituliskan berdasarkan nama keluarga yang ditulis lebih dahulu
Contoh : Chow Yun Fat menjadi Chow, Y.F.
Untuk penulisan nama selanjutnya dapat dilihat dari standar penentuan tajuk entri
yang diterbitkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (1981).
Bila sumber informasi merupakan karya ilmiah yang dimuat dalam suatu kumpulan
karya, maka acuan menuliskan nama penulis yang karyanya digunakan, disertai keterangan
lengkap mengenai himpunan karya yang menjadi asal acuan tersebut.
Pranomo, H.,1991.
Pengantar riset kualitatif vs kuantitatif. Dalam : Jatiputra, S & Yofsyah (eds). 1991.
Prosiding Lokakarya dan Pelatihan Metodologi Penelitian Kesehatan, 22/3-12/4,
1991. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta : 54-61.
Catatan :
Penulisan kata “Dalam” digarisbawahi atau dicetak miring dan diikuti tanda baca titik dua
dan nama editor mendahului judul karya.
Bila sumber informasi yang digunakan tidak mencantumkan nama penulis maupun
editor, maka acuan menggunakan nama tim penyusun, atau lembaga yang bertanggung
jawab atau yang menerbitkan karya tersebut. Berikut ini beberapa contoh penulisan
kutipan dan daftar pustaka.
20
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
21
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
22
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
23
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
BAB VI
PENUTUP
Buku Panduan Penyelenggaraan dan penulisan KTI ini diharapkan dapat menjadi
acuan dan memberi kejelasan dalam penyelenggaraan pada mata kuliah KTI baik secara
teknis maupun administratif.
Disadari bahwa dalam penyelenggaraan mata kuliah KTI memerlukan suatu
perhatian yang sungguh-sungguh dari seluruh unit yang terkait. Oleh karena itu adanya
usaha sadar dan partisipasi aktif dari semua pihak yang mendukung peningkatan
penyelenggaraan program mata kuliah KTI.
Hal-hal belum tercantum dalam Panduan ini akan diatur kemudian oleh Direktur Q/q
Pembantu Direktur bidang Akademik melalui komisi KTI yang ditunjuk sebagai
penanggung jawab mata kuliah ini.
Kiranya buku panduan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
24
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
Lampiran 1
3 cm
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
1.2 Tujuan
4 cm 1.2.1 Tujuan umum
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx 3 cm
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
1.2.2 Tujuan khusus
1.2.2.1 Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx.
1.2.2.2 Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
1.2.2.3 Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxx.
1.2.2.4 Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx.
1.2.2.5 Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx.
3 cm x
25
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
Lampiran 2
3 cm
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
x
3 cm
tempat pencantuman
nomor halaman
26
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
Lampiran 3
Revalina Ramadhani
ABSTRAK
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxx.
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxx.Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxxx
x,xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
x.
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxxx
x,xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
x.
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxxx
x,xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
27
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
Daftar bacaan : 20 (1984-2000)
Lampiran 4
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
REVALINA RAMADHANI
2014 004
AKADEMI FARMASI
28
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
YAYASAN RANAH MINANG
PADANG
2020
29
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
PROPOSAL PENELITIAN INI TELAH DISETUJUI UNTUK DISEMINARKAN
PADA UJIAN PROSPOSAL KARYA TULIS ILMIAH AKADEMI FARMASI
YAYASAN RANAH MINANG PADANG
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
REVALINA RAMADHANI
2014 004
Disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
30
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
Lampiran 4
Oleh :
REVALINA RAMADHANI
2014 004
AKADEMI FARMASI
YAYASAN RANAH MINANG
PADANG
2020
31
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
Lampiran 5
Disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
32
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
Lampiran 6
1 .............................. Ketua
2 .............................. Sekretaris
3 .............................. Anggota
4 .............................. Anggota
5 .............................. Anggota
33
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
Lampiran 7
DAFTAR TABEL
Tabel halaman
macam pelarut 6
34
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
Lampiran 8
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran halaman
2. Skema kerja 46
35
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
Lampiran 9
DAFTAR PUSTAKA
Bakhtiar, A., “Isolasi Rutin dari Daun Ubi Kayu (Manihot utilisima)” Menggunakan Resin
Amberlit XAD-4, Laporan penelitian SPP/DPP No. 09/pp-ua/spp/dpp-10/1991,
Pusat Penelitian Universitas Andalas, 1992.
Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Harborne, J.B & T.J, Mabry, The Flavonoid;Advances in Research, Chapman and Hall,
London, 1982.
Lachman, L. H, et al., 1994, The Theory and Practice of Industrial Vol II, diterjemahkan
oleh S. Suyatmi., Teori dan Praktek Farmasi Industri II, Edisi ketiga, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta.
36
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
Lampiran 10
CONTOH TABEL
Tabel 1.2
Panjang gelombang maksimum dari beta karoten
dalam beberapa macam pelarut
37
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
CONTOH GAMBAR
38
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG