Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karya Tulis Ilmiah yang selanjutnya akan disebut KTI adalah sebagai salah satu
syarat yang diberikan oleh Akademi Farmasi ( AKFAR ) YAYASAN RANAH MINANG
untuk dapat menyelesaikan pendidikannya di AKFAR RANAH MINANG.
1.2 Tujuan
Adapun maksud dari KTI ini adalah agar mahasiswa mampu memahami seluruh
mata kuliah yang didapatkan selama pendidikan ke dalam suatu KTI. Diharapkan nanti
para lulusan mempunyai bekal dasar yang kuat untuk menyelesaikan tugasnya, baik
diwaktu mereka melanjutkan pendidkan ke tingkat yang lebih tinggi maupun dalam
penyelesaian tugas di tempat mereka bekerja nantinya.
KTI menunjukkan kemampuan penalaran mahasiswa secara sistematik dan
berkesinambungan dalam mengidentifikasikan masalah, perumusan masalah, pembahasan,
penarikan kesimpulan dan saran. Dan KTI ini dibuat berdasarkan hasil penelitian lapangan,
penelitian laboratorium atau penelitian berdasarkan tinjauan pustaka.
1.3 Ruang Lingkup dan Sistematika
Panduan ini difokuskan pada penyelenggaraan dan pembuatan KTI di Akfar Ranah
Minang Padang dengan sistematika penulisan :
Bab I Pendahuluan
yang memuat :
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup dan Sistematika.
Bab II Pengorganisasian
yang memuat :
A. Ketentuan Umum
B. Persyaratan Mahasiswa, Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji
C. Bobot KTI
D. Mekanisme Bimbingan
E. Tugas dan Tanggung jawab Dosen Pembimbing
F. Tugas dan Wewenang Komisi KTI
G. Ketentuan Lain.
Bab III Tata Cara Penyelenggaraan Karya Tulis Ilmiah
yang memuat :
A. Jalur Permohonan dan Pelaksanaan KTI beserta skemanya
B. Pelaksanaan Seminar Proposal dan Seminar Hasil
C. Ujian Komprehensif / Ujian Akhir Program (UAP).

1
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
Bab IV Format dan Penataan Penulisan
yang memuat :
A. Kertas dan Pengetikan
B. Penataan Proposal Penelitian
C. Penataan Naskah Hasil Penelitian
D. Penataan KTI
E. Deskripsi Bagian Pendahuluan,Bagian Utama dan Bagian Akhir.
Bab V Cara mengacu dan menulis Daftar Pustaka
yang memuat :
Kutipan dalam Naskah KTI
Daftar Pustaka.
Bab VI Penutup

2
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
BAB II

PENGORGANISASIAN

2.1 Ketentuan Umum


Pada Peraturan dan Cara Penyusunan Karya Tulis Ilmiah AKFAR RANAH
MINANG ini yang dimaksud dengan :
1. Karya Tulis Ilmiah
adalah suatu bentuk tugas akhir yang dibuat berdasarkan hasil penelitian
lapangan, penelitian laboratorium atau penelitian berdasarkan tinjauan pustaka sebagai
salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Komprehensif

2. Seminar Proposal
adalah Seminar yang diadakan oleh Komisi KTI untuk mahasiswa dalam
rangka pengajuan proposal penelitian ( format terlampir ) mahasiswa tersebut di hadapan
lima orang penguji yang termasuk di dalamnya dua orang pembimbing sehingga proposal
tersebut layak untuk dilanjutkan dan dilaksanakan.

3. Seminar Hasil
adalah Seminar yang diadakan oleh Komisi KTI untuk mahasiswa setelah
mahasiswa tersebut mengadakan penelitian. Dalam rangka pengajuan naskah hasil
penelitiannya ( format terlampir ) mahasiswa tersebut akan mempertahankan hasil
penelitiannya di hadapan lima orang penguji, termasuk di dalamnya dua orang
pembimbing (untuk mahasiswa regular) dan 4 orang penguji termasuk satu orang
pembimbing (untuk mahasiswa kelas karyawan dan mahasiswa RPL) sehingga hasil
penelitian tersebut layak untuk dilanjutkan sebagai bahan pembuatan KTI. Penguji yang
dimaksud diharapkan adalah penguji yang hadir pada seminar proposal.

4. Ujian Komprehensif / Ujian Akhir Program


adalah ujian akhir mahasiswa yang diadakan oleh Komisi KTI untuk menguji
kemampuan mahasiswa tersebut terhadap berbagai mata kuliah yang telah dipelajarinya
selama pendidikan di AKFAR RANAH MINANG secara menyeluruh dan terpadu dalam
bentuk pemecahan suatu masalah berdasarkan pada KTI yang diajukannya.

5. Penanggung jawab KTI


adalah Direktur melalui Pembantu Direktur bidang Akademik yang
dilaksanakan oleh komisi KTI

6. Komisi KTI
adalah komisi yang bertanggungjawab atas terlaksananya mata kuliah KTI.
Komisi ini terdiri dari seorang ketua dan beberapa orang anggota yang telah ditunjuk
berdasarkan SK Direktur Q/q Pembantu Direktur bidang akademik

3
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
2.2 Persyaratan Mahasiswa,Dosen Pembimbing Dan Dosen Penguji
1. Persyaratan Mahasiswa
Mahasiswa yang akan menulis KTI harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Terdaftar sebagai mahasiswa di Akfar Ranah Minang Padang
b. Telah menyelesaikan minimal 88 SKS dengan IPK minimal 3,00 dan tidak ada
nilai D atau telah lulus minimal 100 SKS dengan syarat telah mengambil mata
kuliah metodologi penelitian
c. Telah mendapatkan izin dari Penasehat Akademik melalui formulir permohonan
yang diajukan kepada Direktur Q/q Pembantu Direktur bidang Akdemik.

2. Persyaratan Dosen Pembimbing


Dosen yang akan membimbing mahasiswa yang akan menulis KTI harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a. Terdaftar sebagai dosen biasa atau sebagai dosen luar biasa di AKFAR RANAH
MINANG
b. Memiliki pendidkan Strata 1 (satu) dengan latar belakang pendidikan yang sesuai
dengan substansi kajian keilmuan KTI mahasiswa yang bersangkutan
c. Pembimbing I paling kurang berpangkat Lektor atau berpangkat Lektor Madya,
Magister atau Doktor bidang yang bersangkutan dan pembimbing II paling
kurang berpangkat Lektor Muda ,Magister atau Doktor bidang yang
bersangkutan. Dalam keadaan yang tidak memungkinkan dapat diturunkan
persyaratannya.
d. Pembimbing I dapat mengasuh mahasiswa paling banyak lima orang per semester
atau disesuaikan dengan kondisi akademi
e. Pembimbing diangkat dan diberhentikan oleh Direktur berdasarkan usul
Pembantu Direktur bidang akademik melalui SK penunjukan sebagai
pembimbing
3. Persyaratan Dosen Penguji
Dosen yang akan menguji mahasiswa pada semiar proposal, seminar hasil atau ujian
komprehensif / ujian akhir program harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Terdaftar sebagai dosen biasa atau sebagai dosen luar biasa di AKFAR RANAH
MINANG. Apabila diperlukan dapat memanfaatkan penguji yang ahli di bidang
substansi yang relevan dengan kajian KTI mahasiswa di luar dosen biasa dan dosen
luar biasa.
b. Memiliki pendidkan Strata 1 (satu) dengan latar belakang pendidikan yang sesuai
dengan substansi kajian keilmuan KTI mahasiswa yang bersangkutan.
c. Penguji diangkat dan diberhentikan oleh Direktur atas usul Pembantu Direktur
bidang akademik melalui SK penunjukan sebagai penguji

2.3 Bobot KTI


Bobot KTI dihitung berdasarkan angka kredit semester setara dengan 4 SKS baik
penelitian di lapangan, di laboratorium atau di perpustakaan.
Bobot 4 SKS terdiri dari :
a. 1 SKS untuk beban kerja pembuatan proposal penelitian sampai seminar proposal.
b. 3 SKS untuk beban kerja selama penelitian, penulisan sampai ujian akhir KTI
yang merupakan suatu rangkaian kegiatan yang tidak dapat dipisahkan
2.4 Mekanisme Bimbingan
Mekanisme bimbingan pada mata kuliah KTI adalah :

4
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
a. Menandatangani lembaran persetujuan yang dibuat oleh Komisi KTI
b. Mengisi dan menandatangani lembaran pada buku konsultasi setiap kali
melakukan bimbingan
c. Jumlah bimbingan untuk proposal minimal empat kali, untuk KTI minimal 6 kali
d. Buku konsultasi KTI diserahkan ke komisi KTI pada saat ujian akan dilaksanakan
e. Apabila proses bimbingan tidak berjalan efektif, atas persetujuan pembimbing I,
Komisi KTI berhak melakukan penggantian pembimbing I atau II.
2.5 Tugas Dan Tanggung Jawab Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing pada mata kuliah KTI mempunyai tugas dan tanggungjawab
sebagai berikut :
a. Dapat meneruskan tugas dan tanggung jawab Penasehat Akademik
b. Membimbing penyusunan rencana penelitian berupa pemilihan/ perumusan
masalah dan pembuatan proposal penelitian sesuai dengan minat mahasiswa yang
bersangkutan
c. Memberi petunjuk kepada mahasiswa dalam mencari bahan acuan/ referensi dan
pengumpulan data sekunder
d. Memonitor pelaksanaan penelitian berupa cara melaksanakan penelitian dan
pengumpulan data primer
e. Mencatat perkembangan penulisan KTI selama bimbingan dan konsultasi di buku
konsultasi serta menandatangani buku tersebut
f. Memeriksa konsep rencana penelitian dan KTI. Dimana untuk tiap kali
pemeriksaan sebuah konsep rencana penelitian dan penyusunan KTI tersebut
tidak lebih dari satu bulan
g. Memberikan persetujuan kepada mahasiswa atas kelayakan proposal penelitian
dan proposal hasil penelitian dan KTI untuk diujikan pada seminar proposal dan
seminar hasil
h. Pada saat pelaksanaan seminar proposal, seminar hasil dan ujian komprehensif
dosen pembimbing I berperan sebagai ketua sidang sekaligus sebagai penguji
2.6 Tugas Dan Wewenang Komisi KTI
Tugas dan wewenang Komisi KTI adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan mata kuliah KTI atas persetujuan Direktur Q/q Pembantu Direktur
bidang akademik melalui SK penunjukan
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan mata kuliah KTI
c. Menetapkan tanggal pelaksanaan seminar proposal, seminar hasil dan ujian
komprehensif mahasiswa
d. Berkoordinasi dengan Pembantu Direktur bidang akademik dalam menetapkan
pembimbing dan tim penguji pada seminar proposal, seminar hasil dan ujian
komprehensif / ujian akhir program mahasiswa
e. Mengirimkan undangan kepada tim penguji dengan melampirkan proposal
peneltian pada seminar proposal, naskah hasil penelitian pada seminar hasil dan
KTI pada Ujian Komprhensif/Uajian Akhir Program
f. Menerima biaya administrasi untuk seminar proposal, seminar hasil dan ujian
komprehensif /ujian akhir program mahasiswa
g. Menerima berita acara dan nilai akhir mahasiswa yang berasal dari seminar
proposal, seminar hasil dan ujian komprehensif/ujian akhir program
h. Membatalkan ujian komprehensif mahasiswa jika mahasiswa tersebut tidak
memenuhi kewajibannya.

5
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
i. Menerima KTI mahasiswa yang telah diperbaiki dan dijilid sebanyak 4 (empat)
rangkap : 1 (satu) rangkap untuk perpustakaan, 1 (satu) rangkap untuk arsip di
akademi, 2 (dua) rangkap untuk pembimbing I dan pembimbing II

2.7 Ketentuan Lain

]]
Adalah sebagai berikut :
a. Penguji KTI diharapkan adalah penguji pada seminar proposal dan seminar hasil
b. Proposal Penelitian dan hasil penelitian yang telah diperbaiki dan disetujui
pembimbing diserahkan kepada Komisi KTI sebanyak lima buah untuk
didistribusikan kepada penguji paling lambat satu minggu sebelum seminar
proposal dan seminar hasil dilaksanakan
c. Penyerahan bukti lembaran pengesahan KTI oleh pembimbing dan penguji harus
dilakukan sebelum yudisium dilaksanakan
d. Jika perbaikan KTI tidak dapat diselesaikan, maka mahasiswa tersebut tidak
diikutkan yudisium dan wisuda
e. Seminar proposal, seminar hasil atau Ujian Komprehensif / Ujian Akhir Program
tidak dapat dilaksanakan jika tim penguji yang hadir kurang dari 75% dari yang
seharusnya hadir.
f. Pada saat pelaksanaan seminar proposal, seminar hasil atau Ujian Komprehensif /
Ujian Akhir Program dipimpin oleh pembimbing I. Jika pembimbing I berhalangan
hadir maka Direktur Q/q Pembantu Direktur bidang akademik berhak mengganti
pimpinan sidang sesuai dengan kriteria penguji.

6
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
BAB III

TATA CARA PENYELENGGARAAN


KARYA TULIS ILMIAH

3.1 Jalur Permohonan dan Pelaksanaan KTI beserta skemanya


Jalur permohonan dan pelaksanaan KTI (mhs regular) adalah sebagai berikut :
a. Mengajukan permohonan KTI kepada Direktur Q/q Pembantu Direktur bidang
akademik setelah mendapat persetujuan dari Penasehat Akademik dengan mengisi
formulir permohonan KTI.
b. Direktur Q/q Pembantu Direktur bidang akademik menugaskan komisi KTI untuk
menunjuk Pembimbing bagi mahasiswa yang bersangkutan melalui SK penunjukan
pembimbing
c. Pembimbing akan membimbing mahasiswa dalam penyusunan rencana penelitian
dan memeriksa konsep proposal penelitian untuk diajukan pada seminar proposal
d. Mahasiswa mengajukan permohonan kepada komisi untuk mengadakan seminar
proposal penelitiannya
e. Proposal penelitian yang telah diperbaiki dan disetujui pembimbing diserahkan
kepada komisi KTI sebanyak 5 buah untuk didistribusikan kepada penguji.
Penyerahan ini paling lambat satu minggu sebelum seminar proposal dilaksanakan.
f. Setelah seminar proposal dilaksanakan dan dibolehkan untuk melanjutkan penelitian,
Pembimbing memonitor pelaksanaan penelitian.
g. Setelah penelitian dan naskah hasil penelitian selesai, mahasiswa mngajukan
permohonan kepada komisi KTI untuk mengadakan seminar hasil penelitiannya.
h. Jika naskah hasil penelitian telah disetujui dalam seminar hasil maka mahasiswa
berhak untuk mengajukan permohonan ujian komprehensif / ujian akhir program
kepada panitia ujian komprehensif setelah seminar hasil dilaksanakan dengan syarat :
1. Mempunyai Indeks Prestasi Kumulatif ( IPK ) minimal 2,00
2. Tidak boleh ada nilai E
3. Tidak mempunyai nilai lebih rendah dari C untuk mata kuliah Wajib yang
ditentukan
4. Mempunyai nilai D tidak lebih dari satu buah pada Mata Kuliah Dasar
Keahlian atau Mata Kuliah Keahlian
5. Telah menyelesaikan semua mata kuliah yang telah ditetapkan di Akfar
Ranah Minang Padang

7
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
JALUR PERMOHONAN DI ATAS DAPAT DIGAMBARKAN SEBAGAI BERIKUT :

JALUR PERMOHONAN
KARYA TULIS ILMIAH
( KTI )

PENASEHAT AKADEMIK

DIREKTUR
MAHASISWA Q/q
Formulir Permohonan PUDIR I

SK
 MATA KULIAH KOMISI KTI
 KEINGINAN

PEMBIMBING
I & II

SEMINAR PROPOSAL

PENELITIAN

SEMINAR HASIL

PANITIA UJIAN
UJIAN KOMPREHENSIF
KOMPREHENSIF
SK

8
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
3.2 Pelaksanaan Seminar Proposal dan Seminar Hasil
Seminar proposal atau seminar hasil yang selanjutnya disebut seminar adalah
sebagai salah satu syarat yang harus dilalui mahasiswa pada mata kuliah KTI. Pada
seminar ini mahasiswa harus mempertahankan proposal penelitiannya pada seminar
proposal dan naskah penelitiannya pada seminar hasil di hadapan 5 (lima) orang penguji,
dua diantaranya adalah pembimbing untuk penyempurnaan poposal penelitian dan naskah
hasil penelitian sehingga layak untuk dilanjutkan/dilaksanakan. Proposal yang sudah
diperbaiki dan disetujui penguji dapat ditindaklanjuti.
1. Mekanisme Seminar
Mekanisme Seminar tersebut adalah sebagai berikut :
a. Seminar dapat dilaksanakan setelah proposal dan naskah hasil penelitian disetujui
oleh pembimbing
b. Selambat – lambatnya satu minggu sebelum seminar, naskah proposal yang
sudah disetujui pembimbing dan diserahkan pada komisi KTI untuk
didistribusikan kepada penguji
c. Komisi KTI berkoordinasi dengan Pembantu Direktur bidang akademik
menetapkan tanggal pelaksanaan seminar, tim penguji dan diumumkan di papan
pengumuman serta mengirimkan undangan secara tertulis dengan melampirkan
proposal untuk seminar proposal dan naskah hasil penelitian untuk seminar hasil
kepada penguji
d. Seminar bersifat terbuka bagi lingkungan AKFAR RANAH MINANG
PADANG
e. Jika diantara ynag hadir mau bertanya maka pimpinan sidang memberikan
kesempatan selama 10 menit.
f. Tim penguji terdiri dari : pembimbing, dan dosen biasa dan atau dosen luar biasa
AKFAR RANAH MINANG serta penguji yang berasal dari instansi terkait
sesuai dengan materi bila diperlukan.
g. Pembagian waktu seminar adalah sebagai berikut :
 Pembukaan oleh ketua sidang : 5 menit
 Penyajian oleh peserta : 10 – 15 menit
 Tanya jawab : 45 – 65 menit
 Penutup : 5 menit
h. Setelah tanya jawab selesai, tim penguji melakukan sidang tertutup untuk
menentukan kelayakan proposal mahasiswa tersebut. Perbedaan nilai maksimal
10, jika tidak mencapai kata sepakat dilakukan musyawarah dan mufakat dan
hasilnya segera diberitahu kepada mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan
batas waktu yang disepakati waktu seminar
i. Apabila hasil ujian meminta peserta memperbaiki proposal untuk seminar
proposal dan naskah hasil penelitian untuk seminar hasil, maka mahasiswa harus
memperbaiki sesuai dengan saran, usul dan kritikan pada saat seminar
j. Pada akhir seminar penguji mengisi serta menandatangani berita acara seminar
dan diserahkan kepada komisi KTI oleh pimpinan sidang

2. Penilaian Seminar
Secara umum yang dinilai adalah pada penyajian lisan, isi proposal dan kemampuan
penguasaan materi proposal dan metodologi yang diuraikan :
 Seminar Proposal
a. Penyajian
Aspek yang dinilai pada penyajian lisan adalah :

9
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
1. Ketepatan waktu penyampaian
2. Penyampaian materi secara jelas dan tepat
3. Penggunaan alat bantu atau media
4. Sikap dan tingkah laku
b. Isi Proposal
Aspek yang dinilai pada isis proposal adalah :
1. Relevansi judul dan antar bab
2. Cara merumuskan latar belakang, tujuan, manfaat dan ruang lingkup
3. Relevansi konsep dan teori
4. Cara merancang penelititan (kerangka konsep, hipotesis dan metodologi)
c. Tanya jawab
Aspek yang dinilai pada tanya jawab adalah :
1. Penguasaan peserta terhadap pengetahuan yang ada hubungannya dengan
Karya Tulis
2. Kemampuan menjawab secara sistematis, jelas dan logis, kaitannya dengan
pertanyaan yang diajukan
3. Pemahaman terhadap cara kerja penelitian
 Seminar Hasil
a. Penyajian
Aspek yang dinilai pada penyajian lisan adalah :
1. Ketepatan waktu penyampaian
2. Penyampaian materi secara jelas dan tepat
3. Penggunaan alat bantu atau media
4. Sikap dan tingkah laku
b. Isi Naskah Hasil Penelitian
Aspek yang dinilai pada isi proposal hasil penelitian adalah :
1. Relevansi judul dan antar bab
2. Cara merumuskan latar belakang, tujuan, manfaat dan ruang lingkup
3. Relevansi konsep dan teori
4. Metodologi penelitian yang digunakan dan efisiensi pelaksanaannya
( pengumpulan data primer dan konsep perhitungan yang digunakan )
5. Cara merumuskan kesimpulan dan saran serta relevansinya dengan judul
penelitian
c. Tanya jawab
Aspek yang dinilai pada tanya jawab adalah :
1. Penguasaan peserta terhadap pengetahuan yang ada hubungannya dengan
Karya Tulis
2. Kemampuan menjawab secara sistematis, jelas dan logis, kaitannya dengan
pertanyaan yang diajukan

10
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
3.3 Ujian Komprehensif / Ujian Akhir Program ( UAP )
3.3.1 Mekanisme Ujian Komprehensif
Ujian Komprehensif adalah ujian akhir mahasiswa dalam menyelesaikan studinya
dengan mekanisme sebagai berikut :
a. Panitia ujian Komprehensif berkoordinasi dengan Pembantu Direktur bidang
Akademik menetapkan tanggal pelaksanaan seminar, tim penguji dan diumumkan
di papan pengumuman serta mengirimkan undangan secara tertulis dengan
melampirkan naskah KTI kepada penguji
b. Ujian komprehensif bersifat tertutup
c. Jika diantara yang hadir mau bertanya maka pimpinan sidang memberikan
kesempatan selama 10 menit
d. Tim penguji terdiri dari : pembimbing, dan dosen biasa dan atau dosen luar biasa
Akfar Ranah Minang serta penguji yang berasal dari instansi terkait sesuai dengan
materi bila diperlukan dan dari instansi lain yang akreditasinya lebih tinggi dari
akreditasi Akfar Ranah Minang (Pengampu)
e. Pembagian waktu Ujian komprehensif adalah sebagai berikut :
 Pembukaan oleh pimpinan sidang : 5 menit
 Penyajian oleh peserta : 10 – 15 menit
 Tanya jawab : 45 – 65 menit
 Penutup : 5 menit
f. Setelah tanya jawab selesai, tim penguji melakukan sidang tertutup untuk
menentukan kelulusan mahasiswa tersebut. Perbedaan nilai berkisar antara 5 - 10,
jika tidak mencapai kata sepakat dilakukan musyawarah dan mufakat dan hasilnya
segera diberitahu kepada mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan batas waktu
yang disepakati waktu seminar
g. Setelah itu peserta segera diberitahu tentang hasil ujian Komprehensif dengan
kategori Lulus atau Tidak Lulus tanpa menyebutkan nilai yang diperolehnya
h. Seminaris dinyatakan lulus jika nilai minimal 66 kecuali :
a) 2 penguji atau lebih memberikan nilai < 66
b) Selisish nilai masing-masing penguji tidak lebih dari 20 point.
c) Jika selisish nilai > 20 point, maka nilai yang diambil adalah nilai dengan
selisih yang paling kecil dari nilai rata-rata.
d) Nilai sisa setelah nilai ekstrim dikeluarkan, dan kembali dihitung nilai rata-
ratanya
Bila peserta dinyatakan Tidak Lulus, maka peserta diberi kesempatan satu kali
untuk mengulang ujian Komprehensif selambat – lambatnya empat minggu
setelah ujian pertama pada periode yang sama
i. Keputusan tim penguji bersifat final dan mengikat kecuali tim penguji
mengusulkan untuk dibawa ke sidang komisi KTI. Pada akhir ujian penguji
mengisi serta menandatangani Berita Acara Ujian kemudian diserahkan oleh
pimpinan sidang kepada komisi KTI
3.3.2 Penilaian Ujian Komprehensif /UAP
Ujian komprehensif pada dasarnya dilakukan untuk menguji pengetahuan
mahasiswa tentang semua materi yang telah diberikan selama perkuliahan di Akfar Ranah
Minang Padang. Pengetahuan dan kemampuan utama yang diuji adalah pengetahuan dan
kemampuan mahasiswa tentang pekerjaan kefarmasian baik di apotek, rumah sakit,
PBF/PBAK mulai dari perencanaan, pengadaan sampai distribusi dan pelaporan.

11
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
BAB IV
FORMAT DAN PENATAAN PENULISAN

4.1 Kertas dan Pengetikan


4.1.1 Pengetikan
Kertas yang digunakan dalam pembuatan proposal dan hasil penelitian adalah HVS
A4 70 gram sedangkan kertas untuk KTI akhir yang sudah dijilid hardcover adalah HVS
A4 80 gram dengan format penulisan terlampir.
4.1.2 Pengetikan
Jenis huruf yang dapat dipakai adalah Times New Roman ukuran 12, kecuali
halaman judul, halaman pengesahan, Bab dan Sub bab dapat menggunakan font 14.
Dalam naskah, jarak antara baris adalah 2 spasi. Kutipan langsung, judul tabel,
judul gambar, notasi,dan daftar pustaka, diketik dengan jarak 1 spasi ke bawah. Khusus
untuk Bagian Awal seperti daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan
daftar istilah, jarak spasi adalah 1, tetapi diberi jeda satu baris kosong untuk tiap butir
bagiannya.
Batas-batas pengetikan ditinjau dari tepi kertas diatur sebagai berikut.
1. Tepi atas : 4 cm.
2. Tepi bawah : 3 cm.
3. Tepi kiri : 4 cm.
4. Tepi kanan : 3 cm.
Ruang yang terdapat pada halaman naskah harus terisi penuh. Artinya, pengetikan
harus dimulai dari batas tepi kiri sampai ke batas tepi kanan sehingga tidak ada ruang yang
terbuang, kecuali jika memulai alinea baru, memasukkan persamaan, tabel, gambar, judul
subbab, atau hal-hal lain yang khusus. Jika menggunakan perangkat lunak (seperti
Microsoft Word), pilih alternatif justified.
Kalimat diawali dengan huruf besar (kapital). Bilangan, lambang, atau rumus
kimia yang memulai suatu kalimat harus dieja dengan huruf. Contoh: “Sepuluh ekor
tikus...”
Judul bab, judul subbab, dan judul anak subbab
1. Judul bab (Font 14) ditulis simetris di tengah-tengah kertas, ditebalkan, dan
ditulis dengan huruf besar (kapital). Judul ditulis dengan jarak 4 cm dari tepi
atas kertas tanpa diakhiri dengan titik.
2. Judul subbab ((Font 14) diketik mulai dari tepi kiri. Judul ditulis dengan gaya
penulisan judul headline style, yaitu semua kata dimulai dengan huruf besar
(kapital), kecuali kata penghubung dan kata depan, dan semua kata dicetak tebal
tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah judul subbab dimulai
dengan alinea baru di bawah judul, tetapi rata kiri. Alinea selanjutnya ditulis
menjorok sesuai ketentuan.
3. Judul anak subbab diketik mulai dari tepi kiri. Judul ditulis dengan gaya
penulisan judul sentence style, yaitu awal kata pertama ditulis dengan huruf
besar (kapital) dan awal dari kata-kata selanjutnya ditulis dengan huruf kecil.
Semua kata dicetak tebal tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah
judul subbab dimulai dengan alinea baru di bawah judul, tetapi rata kiri. Alinea
selanjutnya ditulis menjorok sesuai ketentuan.
4. Jika di dalam anak subbab masih terdapat segmen-segmen, maka judul segmen
dimulai dari ketikan ke-5 (1 tab) dari sisi kiri, ditulis dengan gaya penulisan
judul sentence style, diikuti dengan tada titik (.) dan dicetak tebal. Kalimat
12
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
pertama yang menyusul kemudian, diketik terus ke belakang dalam satu baris
dengan judul segmen. Judul segmen dapat juga ditulis langsung berupa kalimat,
tetapi yang berfungsi sebagai subjudul ditempatkan paling depan dan dicetak
tebal.
Perincian ke bawah Jika pada penulisan naskah ada perincian yang harus disusun
ke bawah, pakailah nomor urut dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat perincian.
Penggunaan bulir seperti garis penghubung (-) atau titik tebal (.) yang ditempatkan di
depan perincian tidak dibenarkan.
Alinea baru ditulis menjorok pada ketikan yang ke-5 (1tab) dari batas tepi kiri. Jika
menggunakan perangkat lunak, maka alinea baru tersebut dapat dimulai mengikuti
pengaturan otomatis tab dari perangkat lunak tersebut.
Penomoran dan Tata Letak Bagian ini dibagi menjadi penomoran halaman, tabel,
gambar, dan persamaan.
Halaman
1. Bagian awal karya ilmiah: halaman judul sampai dengan intisari diberi nomor
halaman dengan angka Romawi kecil (i, ii, iii...).
2. Bagian utama dan bagian akhir: Pendahuluan (Bab I) sampai dengan halaman
terakhir, memakai angka Arab (1, 2, 3...) sebagai nomor halaman.
3. Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan bawah. Untuk halaman yang
memuat judul bab, nomor halaman ditulis di tengah bawah.
4. Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi
atas atau tepi bawah.

Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab. Sistem penomoran tabel adalah
rangkap dua yaitu nomor bab diikuti tanda titik kemudian nomor tabel, contoh: Tabel 2.5,
Tabel 3.8,Tabel 4.3, dan sebagainya (contoh penomoran tabel dapat dilihat pada Lampiran
11). Dalam judul tabel dan gambar, tanda titik (.) tidak dipakai di belakang angka terakhir
dalam penomoran deret digital yang lebih dari satu angka. Dalam penelitian, tabel dapat
membantu peneliti untuk menyajikan data atau informasi yang berbentuk matriks.
Pengaturan penulisan tabel adalah sebagai berikut.
1. Tabel harus mampu mengomunikasikan maknanya sendiri sehingga pembaca
dapat memahami tabel tersebut langsung tanpa perlu membaca teksnya (self-
contained). Karena itu penyajian tabel harus dibuat secara jelas dan disajikan
dengan rapi.
2. Dalam kemunculannya di dalam naskah, tabel biasanya diletakkan setelah teks
paragraf dimana tabel tersebut disebutkan. Akan tetapi, hal ini dapat membuat
tatanan yang kurang rapi seperti memungkinkan adanya ruang kosong dalam
halaman tersebut atau bisa jadi tabel berpindah ke halaman selanjutnya. Oleh
karena itu, pada pengeditan tahap yang terakhir tabel dapat diletakkan: (1) tidak
harus tepat setelah paragraf di mana tabel tersebut disebutkan, dapat jauh
setelahnya asalkan masih dalam satu halaman; (2) sebelum paragraf yang
menyebutkan tabel tersebut, asalkan masih dalam satu halaman.
3. Tabel-tabel kecil juga dapat dikelompokkan dalam satu halaman dan masing-
masing tabel mempunyai nomor dan judul masing-masing.
Bahasa yang dipakai ialah bahasa Indonesia yang baku (dalam kalimat terdapat
subjek, predikat dan agar lebih sempurna, dapat ditambah dengan objek dan
keterangan).Ejaan dan penggunaan tanda baca disesuaikan dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang terbaru (saat ini adalah Permendikbud no. 50 tahun 2015). Kosakata dalam
Bahasa Indonesia merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
13
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
4.2 Penataan Proposal, Hasil dan KTI
4.2.1 Penataan penulisan proposal penelitian
Proposal penelitian terdiri atas :
 Halaman Judul
 Halaman Pengesahan
 Daftar Isi
 Daftar Lampiran
 Daftar Gambar
 Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis
2.2 Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu
 BAB III. KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Konsep
3.2 Variabel Penelitian
3.3 Devenisi Operasional
3.3 Hipotesis Penelitian
 BAB IV. METODE PENELITIAN
Untuk Penelitian Sosial
4.1 Jenis Penelitian
4.2 Populasi Sampel
4.3 Cara Pengumpulan Data
4.4 Etika Penelitian
4.5 Instrumen Penelitian
4.6 Rencana Pengolahan Data dan Analisis Data.
Untuk Penelitian Eksperimental/Laboratorium
4.1 Jenis Penelitian
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
4.3 Pola Penelitian
4.3.1 Alat dan bahan
4.3.2 Populasi dan sampel (jika ada)
4.3.3 Prosedur kerja
4.4 Cara Pengumpulan Data dan Analisis Data
4.5 Skema Kerja
 Daftar Pustaka
 Lampiran dan Tabel

14
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
4.2.2 Penataan penulisan hasil penelitan
Hasil penelitian ditulis sesuai urutan berikut:
 Halaman Judul
 Halaman Pengesahan Pembimbing
 Halaman Pernyataan
 Kata Pengantar
 Abstrak
 Daftar Isi
 Daftar Lampiran
 Daftar Gambar
 Daftar Tabel
 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis
2.2 Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu
 BAB III. KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Konsep
3.2 Variabel Penelitian
3.3 Devenisi Operasional
3.4 Hipotesis Penelitian
 BAB IV. METODE PENELITIAN
Untuk Penelitian Sosial
4.1 Jenis Penelitian
4.2. Populasi Sampel
4.3 Cara Pengumpulan Data
4.4 Etika Penelitian
4.5 Instrumen Penelitian
4.6 Rencana Pengolahan Data dan Analisis Data.
Untuk Penelitian Eksperimental/Laboratorium
4.1 Jenis Penelitian
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
4.3 Pola Penelitian
4.3.1 Alat dan bahan
4.3.2 Populasi dan Sampel (jika ada)
4.3.3 Prosedur Kerja
4.4 Cara Pengumpulan Data dan Analisis Data
4.5 Skema Kerja
 BAB V. Hasil dan pembahasan
5.1 Hasil
5.2 Pembahasan
 BAB VI. Kesimpulan dan Saran
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
15
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
 Daftar Pustaka
 Lampiran
 Tabel
 Gambar

4.2.3 Penataan KTI


KTI ditulis sesuai dengan urutan berikut:
 Halaman Judul
 Halaman Pengesahan Pembimbing
 Halaman pengesahan Penguji
 Halaman Persembahan
 Foto Mahasiswa
 Halaman Pernyataan
 Kata Pengantar
 Abstrak
 Daftar Isi
 Daftar Lampiran
 Daftar Gambar
 Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
c. Tujuan Umum
d. Tujuan Khusus
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis
2.2 Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu
 BAB III. KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Konsep
3.2 Variabel Penelitian
3.3 Devenisi Operasional
3.4 Hipotesis Penelitian
BAB IV. METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
4.2. Populasi Sampel
4.3 Cara Pengumpulan Data
4.4 Etika Penelitian
4.5 Instrumen Penelitian
4.6 Rencana Pengolahan Data dan Analisis Data.
 BAB V. Hasil dan pembahasan
5.1 Hasil
5.2 Pembahasan
 BAB VI. Kesimpulan dan Saran
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
 Daftar Pustaka
 Lampiran
16
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
 Tabel
 Gambar

17
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
BAB V

CARA MENGUTIP DAN MENULIS DAFTAR PUSTAKA

Suatu karya ilmiah yang baik harus dilengkapi dengan sumber informasi untuk
menguatkan pernyataan penulis. Sumber informasi tersebut dikumpulkan dalam suatu
DAFTAR PUSTAKA. Semua bahan pustaka yang dikutip penulis harus dicantumkan
dalam daftar pustaka dan ditempatkan setelah bab terakhir.
Sumber data/informasi yang tidak dipublikasikan, berasal dari komunikasi
langsung ataupun catatan kuliah tidak dicantumkan dalam daftar pustaka. Namun dalam
teks tersebut dicantumkan keterangan dalam kurung siku, contoh : [data tidak
dipublikasikan] atau [Mukhsin,wawancara,5 Januari 2005].

5.1 Kutipan dalam Naskah KTI

Di dalam naskah KTI pengutipan pada sumber informasi dapat merupakan bagian
kalimat dengan mencantumkan nama penulis yang dikutip, tahun serta halaman yang
memuat informasi tersebut dalam tanda kurung. Contoh : ......... (Voight,1994:10) atau
Voight (1994:10) menyatakan bahwa .........(dst).
Penulisan kutipan langsung, jika kutipan ≤ 4 baris maka spasi penulisan dibuat
sama dengan aturan penulisan dengan membuat tanda “......” di awal dan akhir kutipan.
Jika pengutipan > 5 baris maka spasi penulisan dibuat spasi rapat dengan rata tepi kiri dan
tepi kanan. Tepi kiri masuk tab atau 7 ketuk dan dimulai dengan tanda “.......” di awal dan
akhir kutipan.
Kutipan tidak langsung (tidak sama persis dengan yang dikutip) dilakukan dengan
cara sama dengan penulisan kutipan langsung tanpa perlu dibuat tanda “........” di awal dan
di akhir kutipan. Hal ini merupakan hasil pengejawantahan ide yang dibaca dari suatu
makalah, buku, atau hasil penelitian orang lain kemudian ide tersebut dituangkan ke dalam
bentuk bahasa penulis sendiri. Untuk beberapa bagian dari kutipan yang perlu dihilangkan,
karena tidak dianggap penting maka bagian tersebut diberi tiga titik.

5.2 Daftar Pustaka

Sumber informasi yang dicantumkan dalam daftar pustaka berupa :


1. Buku
2. Salah satu bab atau bagian dari buku
3. Monografi
4. Artikel dalam majalah
5. Makalah dari suatu pertemuan ilmiah
6. Karya Tulis Ilmiah/Skripsi/Tesis/Desertasi/Pidato pengukuhan guru besar
7. Laporan atau penerbitan resmi suatu badan/instansi misalnya UU, PERDA,
PERMENKES dll.
8. Naskah yang sedang dipersiapkan untuk diterbitkan dengan mencantumkan
keterangan [sedang dicetak]
Sumber informasi yang dimasukkan dalam daftar pustaka harus yang benar – benar
dibaca secara langsung oleh penulisnya. Sumber informasi tersebut harus relevan
dengan masalah penelitian. Penggunaan abstrak sebagai acuan sedapat mungkin

18
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
dihindari, bila dianggap perlu benar, maka di akhir acuan dituliskan keterangan
[abstrak].
5.2.1 Kelengkapan Daftar Pustaka
Judul daftar pustaka diketik secara simetris di batas atas bidang pengetikan dengan
font 14 dan ditebalkan (bold). Empat spasi di bawahnya, di batas kiri bidang pengetikan
diketik sumber pustaka pertama. Baris kedua dan selanjutnya untuk tiap sumber pustaka
dimulai satu tab ke dalam dari batas kiri bidang pengetikan, dengan jarak baris 1 spasi
untuk satu sumber pustaka. Sumber pustaka berikutnya berikutnya dimulai di batas kiri
bidang pengetikan. Antara satu sumber pustaka pertama dengan sumber pustaka
berikutnya berjarak 1,5 spasi. Tiap tanda baca diberi satu ketukan bebas, kecuali antara
kependekan nama depan pengarang. Judul buku dan majalah dicetak miring.
Sumber informasi dalam daftar pustaka tidak diberi nomor, tetapi dibuat menurut
abjad berdasarkan nama akhir pengarang.
Setiap sumber pustaka dalam DAFTAR PUSTAKA sebaiknya dicantumkan data
bibliografi sumber informasinya selengkap mungkin. Data yang perlu dicantumkan
adalah :
a. Nama lengkap penulis, editor atau lembaga yang bertanggung jawab atas
penerbitan pustaka tersebut
b. Judul buku, artikel, bab dari buku atau makalah
c. Data penerbitan untuk buku, berikut jilid, edisi, tahun terbit, penerbit, kota dan
tebal (jumlah halaman) buku
d. Data penerbit untuk majalah adalah judul majalah, volume/tahun, nomor, tahun
penerbitan dan halaman artikel tersebut
Dalam daftar pustaka nama penulis dituliskan dengan nama keluarga atau nama
akhir mendahului nama kecil atau inisialnya. Sedangkan untuk catatan kaki nama penulis
dituliskan seperti tertulis dalam judul. Untuk sumber informasi yang ditulis oleh dua orang
pengarang, maka kedua nama pengarang dituliskan dengan menambahkan tanda
ampersand “&” diantara kedua nama pengarang tersebut, untuk menggantikan kata “dan”,
“and”,”und”. Sedangkan untuk sumber informasi yang ditulis oleh lebih dari tiga orang
pengarang, hanya dituliskan nama pengarang pertama disertai kata “et al”.

Contoh :
 Pencantuman daftar pustaka untuk buku :
Augustin, J, et al, Methods of Vitamin Assay, 4 th ed, John Wiley and Sons, New York,
1985.

Geniswara, S, Farmakologi dan Terapi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,


Jakarta, 1987.

Karrer, P & Jucker, E, Carotenoids, Elsevier Publishing Company Inc, New York, 1970

Lederberg, J, Encyclopedia of Microbiology, Rockefeller, University of New York


Academic Press, 1992.

 Pencantuman daftar pustaka untuk majalah/artikel/jurnal :

19
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
Nurdin, H, “Pemeriksaan Senyawa Karotenoid yang Mempunyai Aktivitas Vitamin A dan
Anti Kanker dari Zat-zat Warna Tomat”, Laporan Penelitian SPP/DPP No.056 PP-
UA/SPP-05/1990, Pusat Penelitian Universitas Andalas Padang, Padang, 1990 : 3-4

Catatan :
a. Singkatan nama majalah disesuaikan dengan peraturan internasional yang berlaku.
Ketentuan untuk itu dikemukakan anatara lain dalam Cummulated Index Medicus,
edisi januari
b. Nama majalah dicetak miring, Volume majalah dalam majalah Indonesia biasanya
dinyatakan dengan tahun, nomor majalah dicetak antara tanda kurung. Bila data
volume tidak ada, maka nomor majalah dicetak tanpa tanda kurung.

5.2.2 Penulisan Nama Pengarang

Berikut ini beberapa contoh untuk menentukan cara penulisan nama pengarang :
a. Untuk pengarang Indonesia yang menggunakan lebih dari satu bagian nama selain
nama keluarga, maka penulisannya tetap nama akhirnya mendahului nama
kecilnya.
b. Bagi nama pengarang yang bagian akhir namanya dituliskan dengan inisial dan
tidak diketahui kepanjangannya, maka namanya diurutkan pada bagian pertama
yang ditulis lengkap.
c. Nama yang dimulai dengan “Mc” atau “St” ditempatkan pada urutan nama dengan
ejaan “Mac” atau “Saint”.
d. Sebutan “Sr” atau “Jr” atau urutan keturunan dicantumkan setelah nama keluarga
pengarang. Contoh : Hamengkubuwono X, Sri Sultan
e. Nama ganda dituliskan berdasarkan nama pertamanya.
Contoh : Wai-On Phoon menjadi Phoon, W
f. Nama China dituliskan berdasarkan nama keluarga yang ditulis lebih dahulu
Contoh : Chow Yun Fat menjadi Chow, Y.F.
Untuk penulisan nama selanjutnya dapat dilihat dari standar penentuan tajuk entri
yang diterbitkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (1981).
Bila sumber informasi merupakan karya ilmiah yang dimuat dalam suatu kumpulan
karya, maka acuan menuliskan nama penulis yang karyanya digunakan, disertai keterangan
lengkap mengenai himpunan karya yang menjadi asal acuan tersebut.

Pranomo, H.,1991.
Pengantar riset kualitatif vs kuantitatif. Dalam : Jatiputra, S & Yofsyah (eds). 1991.
Prosiding Lokakarya dan Pelatihan Metodologi Penelitian Kesehatan, 22/3-12/4,
1991. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta : 54-61.

Catatan :
Penulisan kata “Dalam” digarisbawahi atau dicetak miring dan diikuti tanda baca titik dua
dan nama editor mendahului judul karya.
Bila sumber informasi yang digunakan tidak mencantumkan nama penulis maupun
editor, maka acuan menggunakan nama tim penyusun, atau lembaga yang bertanggung
jawab atau yang menerbitkan karya tersebut. Berikut ini beberapa contoh penulisan
kutipan dan daftar pustaka.

20
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
21
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
22
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
23
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
BAB VI

PENUTUP

Buku Panduan Penyelenggaraan dan penulisan KTI ini diharapkan dapat menjadi
acuan dan memberi kejelasan dalam penyelenggaraan pada mata kuliah KTI baik secara
teknis maupun administratif.
Disadari bahwa dalam penyelenggaraan mata kuliah KTI memerlukan suatu
perhatian yang sungguh-sungguh dari seluruh unit yang terkait. Oleh karena itu adanya
usaha sadar dan partisipasi aktif dari semua pihak yang mendukung peningkatan
penyelenggaraan program mata kuliah KTI.
Hal-hal belum tercantum dalam Panduan ini akan diatur kemudian oleh Direktur Q/q
Pembantu Direktur bidang Akademik melalui komisi KTI yang ditunjuk sebagai
penanggung jawab mata kuliah ini.
Kiranya buku panduan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

24
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
Lampiran 1

FORMAT PENGETIKAN (HALAMAN BAB)


Kertas HVS kwarto (21 x 29,7)

3 cm

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.

1.2 Tujuan
4 cm 1.2.1 Tujuan umum
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx 3 cm
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
1.2.2 Tujuan khusus
1.2.2.1 Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx.
1.2.2.2 Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
1.2.2.3 Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxx.
1.2.2.4 Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx.
1.2.2.5 Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx.

3 cm x

tempat pencantuman nomor


halaman bab baru

25
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
Lampiran 2

FORMAT PENGETIKAN (HALAMAN BUKAN BAB)


Kertas HVS kwarto (21 x 29,7)

3 cm

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.

3.1 Pengolahan dan Analisa Data


3.1.1 Pengolahan data
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
4 cm Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx 3 cm
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx.
3.1.2 Analisa data
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

x
3 cm

tempat pencantuman
nomor halaman

26
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
Lampiran 3

CONTOH HALAMAN ABSTRAK

YAYASAN RANAH MINANG PADANG


AKADEMI FARMASI
Karya Tulis Ilmiah, Januari 2006

Revalina Ramadhani

Pengaruh Penambahan Tween-20 terhadap Kecepatan Disolusi Sediaan Tablet


Paracetamol

Xii + 70 halaman, 10 tabel, 4 gambar, 6 lampiran

ABSTRAK

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxx.

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxx.Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxxx
x,xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
x.

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxxx
x,xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
x.

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxx,xxxxxxxxxxxxx
x,xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.
27
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
Daftar bacaan : 20 (1984-2000)

Lampiran 4

CONTOH HALAMAN SAMPUL & JUDUL PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN TWEEN-20 TERHADAP


KECEPATAN DISOLUSI SEDIAAN
TABLET PARACETAMOL

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh :
REVALINA RAMADHANI
2014 004

AKADEMI FARMASI
28
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
YAYASAN RANAH MINANG
PADANG
2020

29
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
PROPOSAL PENELITIAN INI TELAH DISETUJUI UNTUK DISEMINARKAN
PADA UJIAN PROSPOSAL KARYA TULIS ILMIAH AKADEMI FARMASI
YAYASAN RANAH MINANG PADANG

PENGARUH PENAMBAHAN TWEEN-20 TERHADAP


KECEPATAN DISOLUSI SEDIAAN
TABLET PARACETAMOL

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh :

REVALINA RAMADHANI
2014 004

Disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

*Kelas Karyawan dan RPL Hanya 1 Pembimbing

30
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
Lampiran 4

CONTOH HALAMAN SAMPUL & JUDUL

PENGARUH PENAMBAHAN TWEEN-20 TERHADAP


KECEPATAN DISOLUSI SEDIAAN
TABLET PARACETAMOL

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :
REVALINA RAMADHANI
2014 004

AKADEMI FARMASI
YAYASAN RANAH MINANG
PADANG
2020

31
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
Lampiran 5

CONTOH HALAMAN PERSETUJUAN I

Karya Tulis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk


menempuh ujian akhir program studi D-III pada
Akademi Farmasi Yayasan Ranah Minang
Padang

Disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

32
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
Lampiran 6

CONTOH HALAMAN PERSETUJUAN II

Karya Tulis Ilmiah ini telah dipertahankan di depan


Panitia Ujian Akhir Program Studi D-III Akademi Farmasi
Yayasan Ranah Minang Padang
pada tanggal ...................

No Nama Jabatan Tanda tangan

1 .............................. Ketua

2 .............................. Sekretaris

3 .............................. Anggota

4 .............................. Anggota

5 .............................. Anggota

33
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
Lampiran 7

CONTOH DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

1.1 Panjang gelombang maksimum dari beta karoten dalam beberapa

macam pelarut 6

2.1 Hasil pemeriksaan bahan baku beta karoten 20

2.2 Hasil pemeriksaan bahan baku vitamin A-asetat 22

34
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
Lampiran 8

CONTOH DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran halaman

1. Data hasil pemeriksaan 45

2. Skema kerja 46

3. Penentuan kadar vitamin A 48

35
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
Lampiran 9

CONTOH DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Abdou, H.M., 1989, Dissolution, Bioavaiability & Bioequivalence, Mack Publishing


Company Easton, Pensylvania.

Ansel, H. C.., 1989, Intoduction to Pharmaceutical Dosage Forms, diterjemahkan oleh


Farida Ibrahim., Pengantar Bentuk Sediaan Obat, Edisi keempat, Universitas
Indonesia Press.

Bakhtiar, A., “Isolasi Rutin dari Daun Ubi Kayu (Manihot utilisima)” Menggunakan Resin
Amberlit XAD-4, Laporan penelitian SPP/DPP No. 09/pp-ua/spp/dpp-10/1991,
Pusat Penelitian Universitas Andalas, 1992.

Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.

Harborne, J.B & T.J, Mabry, The Flavonoid;Advances in Research, Chapman and Hall,
London, 1982.

Lachman, L. H, et al., 1994, The Theory and Practice of Industrial Vol II, diterjemahkan
oleh S. Suyatmi., Teori dan Praktek Farmasi Industri II, Edisi ketiga, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta.

Yagi, N., Y. Terashima, H. Kenmotsu, H. Sekikawa and M. Takada, 1996, Dissolution


Behavior of Probucol from Solid dispersion Systems of Probucol
Polyvinylpyrolidone, Chem. Pharm. Bull., 44(1), 241 – 244.

36
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
Lampiran 10

CONTOH TABEL

Tabel 1.2
Panjang gelombang maksimum dari beta karoten
dalam beberapa macam pelarut

No Pelarut Panjang gelombang maksimum (nm)

1 Benzene 435 461 485

2 Etanol 427 449 475

3 Petroleum eter 425 448 475

4 Heksan 425 450 478

5 Aseton 429 452 478

37
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG
CONTOH GAMBAR

38
PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
AKADEMI FARMASI YAYASAN RANAH MINANG PADANG

Anda mungkin juga menyukai