Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul” Terapi
Aktivitas Kelompok Menggambar Terhadap Perubahan Interaksi pada pasien
Halusinasi” tepat pada waktunya.
KATA PENGANTAR.................................................................................................1
DAftar isi..................................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................3
A. Latar belakang...........................................................................................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................4
D. Manfaat......................................................................................................5
E. Metode Penulisan......................................................................................5
F. Sistematika Penulisan...................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................6
A. Landasan teori...........................................................................................6
B. Tujuan........................................................................................................6
C. Aktivitas dan Indikasi.................................................................................7
D. Jenis Terapi Aktivitas Kelompok: Stimulasi Sensori..................................7
Terapi Stimulasi Sensori Suara Mendengar Musik..........................................8
Terapi Stimulasi Sensori Menggambar...........................................................12
Terapi Stimulasi Sensori Menonton TV/Video................................................16
Pengorganisasiaan Dan Role Play.......................................................................20
A. Pengorganisasian....................................................................................20
Peran Dan Tugas............................................................................................20
B. Role Play..................................................................................................22
BAB III...................................................................................................................27
PENUTUP.............................................................................................................27
A. Simpulan..................................................................................................27
B. Saran........................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
D. MANFAAT
E. METODE PENULISAN
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
E. Metode Penulisan
F. Sistematika Penulisan
Bab II Pembahasan
Bab III Penutup
A. Simpulan
B. Saran
BAB II
PEMBAHASAN
A. LANDASAN TEORI
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum:
Tujuan umum klien dapat berespon terhadap stimulus pancaindera
yang diberikan
2. Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan kemampuan sensoris
b. Meningkatkan uupaya meningkatkan pusat perhatian
c. Meningkatkan kesegaran jasmani
d. Mengekspresikan perasaan
3. Tujuan khusus berdasarkan jenis Terapi Stimulasi Sensori:
a. Klien mampu berespon terhadap suara yang didengar
b. Klien mampu berespon terhadap gambar yang dilihat
c. Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.
C. AKTIVITAS DAN INDIKASI
I. Pengertian
II. Tujuan
1. Klien mampu mengenali musik yang didengar
2. Klien mempu memberii respon terhadap music
3. Klien mampu menceritakan perasannya setelh mendengarkan music
III. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
IV. Alat
1. Tape recorder
2. Kaset lagu dangdut, slow music, rohani (religius)
V. Metode
1. Diskusi
2. Sharing persepsi
VI. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a) Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi menarik
diri, harga diri rendah dan tidak mau bicara
b) Mempersiakan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
b) Salam dari terapis kepada klien
c) Evaluasi atau validasi
d) Menanyakan perasaan klien saat ini
e) Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaiu mendengarkan music
Terapis menjelaskan aturan main berikut :
° Jika ada klien yang ingin meningalkan kelompok, harus minta
ijin kepeda terapis
° Lama kegiatan 45 menit
° Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a) Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri ( nama, dan
nama panggilan ) dimulai dari terapis secara berurutan searah jarum
jam.
b) Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan diri, terapis
mengajak semua klien untuk bertepuk tangan.
c) Terapis dan klien memakai papan nama.
d) Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh tepuk
tangan atau berjoget sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai
klien akan diminta mencritakan isi dari lagu tersebut dan perasaan
klien setelah mendengan lagu.
e) Terapis memutar lagu, klien mendengar boleh berjoget, tepuk tangan
(kira-kira 15 menit) music yang diputar boleh diulang beberapa kali.
Terapis mengobservasi respon klien terhadap musik
f) Secara bergiliran, klien diminta menceritakan isi lagu dan perasaannya.
Sampai semua klie mendapat giliran.
g) Terapis memberiikan pujian, setiap klien menceritakan perasaannya,
dan mengajak klien lain bertepuk tangan.
4. Tahap terminasi
a) Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b) Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk mendengarkan music yang disukai
dan brmakna dalam kehidupannya.
c) Kontrak yang akan datang
Menyepakati TAK yang akan datang yaitu menggambar.
Menyepakati waktu dan tempat.
5. Evaluasi Dan Dokumentasi
a) Evaluasi
SESI 1:TAK
Petunjuk
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti,
merespon, memberi pendapat, mennyampaikan perasaan tentang music
yang didengar (√) jika klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu
b) Dokumentasi
Sesi 2 : Menggambar
I. Pengertian
II. Tujuan
1. Klien dapat mengekspresikan perasaan melalui gambar
2. Klien dapat memberii makna gambar
III. Setting
1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
IV. Alat
1. Kertas HV A
2. Pensil 2B (bila tersedia krayon juga dapat digunakan)
V. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi
VI. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a) Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 1
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
Terapis dan klien memakai papan nama
b) Evaluasi / validasi
c) Kontrak
Terapis menjelaskan ktujuan kegiatan, yaitu menggambar
dan menceritakannya kepada orang lain
Terapis menjelaskan aturan main berikut
° Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus minta izin kepada terapis
° Lama kegiatan 45 menit
° Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai
3. Tahap kerja
a) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
menggambar dan menceritakan hasil gambar kepada klien lain .
b) Terapis membagikan kertas dan pensil untuk tiap klien
c) Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang
diinginkan saat ini
d) Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling, dan
memberii penguatan kepada klien untuk terus menggambar.
Jangan mencela klien.
e) Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta masing-
masing klien untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang
telah dibuatnya pada klien lain. Yang harus diceritakan adalah
gambar apa dan apa makna gambar tersebut untuk klien.
f) Kegiatan point e dilakukan sampai semua klien mendapat giliran.
g) Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak
klien lain bertepuk tangan.
4. Tahap terminasi
a) Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b) Tindak lanjut
Trapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan
melalui gambar.
c) Kontrak yang akan datang
Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu menonton TV.
Menyepakati waktu dan tempat.
5. Evaluasi dan Dokumentasi
a) Evaluasi
SESI 2: TAK
NAMA KLIEN
NO ASPEK YANG DINILAI
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti,
menggambar, menyebutkan gambar dan menceritakan makna gambar.
Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu
b) Dokumentasi
I. Pengertian
TAK yang diberikan dengan memberikan stimulus suara dan melihat pada
pasien sehingga terjadi perubahan perilaku
II. Tujuan
1. Klien dapat memberii respons terhadap tontonan TV/Video (jika
menonton TV, acara tontonan hendaknya dipilih yang positif dan
bermakna terapi untuk klien).
2. Klien menceritakan makna acara yang ditonton.
III. Setting
1. Klien dan terapis duduk membentuk setengah lingkaran didepan
televise.
2. Ruangan nyaman dan tenang.
IV. Alat
1. Video/CD player dan video tape/CD
2. Televise
V. Metode
Diskusi
VI. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a) Mengingatkan kontrak dengan klien yang tlah mengikuti TAK sesi 2
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
Terapis dank lien memakai papan nama
b) Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c) Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menonton
TV/video dan menceritakannya
Terapis menjelaskan aturan main berikut
° Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus minta izin kepada terapis
° Lama kegiatan 45 menit
° Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai
3. Tahap kerja
a) Terapus menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
menonton TV/video petikan film “laskar pelangi” dan menceritakan
makna yang telah ditonton.
b) Terapis memutar TV/VCD yang telah disiapkan.
c) Terapis mengobservasi klien selama menonton TV/video
d) Setelah menonton, masing-masing klien diberi kesempatan
menceritakan isi tontonan dan maknanya untuk kehidupan klien.
Berurutan searah jarum jam, dimulai dari klien yang ada disebelah
kiri terapis. Sampai semua klien mendapat giliran.
e) Setelah selesai klien menceritakan persepsinya, terapis mengajak
klien lain bertepuk tangan dan memberiikan pujian.
4. Tahap Terminasi
a) Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok
b) Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menonton acara TV yang baik
c) Kontrak yang akan datang
Menyepakati TAK yang akan dating sesuai dengan indikasi
klien
Menyepakati waktu dan tempat
5. Evaluasi dan Dokumentasi
a) Evaluasi
SESI 3: TAK
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti,
berespon, menceritakan, dan menyampaikan perasaan saat menonton.
Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu
b) Dokumentasi
E. MEKANISME
1. Identifikasi Pertanyaan
a. Analisa PICOT
P ( Problem and Patient ) : Pasien dengan Halusinasi dengar
I ( Intervention ) : Terapi Aktivitas Kelompok Menggambar
C ( Comparation ) : Tidak ada perbandingan
O (Outcame) : Menurunkan tingkat Halusinasi pada pasien
Halusinasi pendengaran
T ( Time ) : Dilakukan 3 x TAK Menggambar (durasi15 -
30 menit)dalam sehari selama 3 hari dari
tanggal 15 Desember s/d 18 Desember
2019
b. Pertanyaan Klinis
Apakah terapi aktivitas kelompok mengambar dapat
meningkatkan interaksi pada pasien halusinasi.
BAB III
PENGORGANISASIAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
A. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
B. LANDASAN TEORITIS
1. Pendahuluan
- Pendidikan
3. Alat
1. Kertas HVS
3. Tape/HP
4. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi
D. PROSES SELEKSI
musik
dalam lingkaran
Tempat tenang dan nyaman.
Keterangan :
= Leader
= Observer
= Klien
= Fasilitator
a. Persiapan Materi
b. Persiapan media/alat
yang digunakan
c. Setting tempat terapis
dan peserta
d. Mengingatkan kontrak
kepada klien
e. Pembagian tugas terapis
2. 20 Menit Pelaksanaan
a. Orientasi
1. Salam Terapeutik
Memberi salam
Memperkenalkan Menjaw
terapis dan ab salam
pembimbing Menden
Menanyakan nama gar dan
dan panggilan semua memperhatikan
klien
Berdoa memulai Memper
kegiatan kenalkan diri.
2. Evaluasi/Validasi
Menanyakan Mengik
perasaan klien saat ini uti dan
3. Kontrak memperhatikan
Menjelaskan
tujuan kegiatan
Menjelaskan
kontrak, waktu, dan Mengun
topik kegiatan. gkapkan perasaan
Menjelaskan Menden
aturan permainan, gar dan
yaitu sebagai berikut: memperhatikan
Jika ada klien yang Menden
ingin meninggalkan gar dan
kelompok, harus memperhatikan
minta izin pada Menden
kepada terapis gar dan
Lama kegiatan 45 memperhatikan
menit
Semua klien
mengikuti kegiatan
dari awal sampai
selesai
b. Kerja
1. Terapis
menjelaskan kegiatan
yang akan dilaksanakan,
yaitu menggambarkan dan
menceritakan hasil
gambar kepada klien lain
2. Terapis
membagikan kertas dan Menden
pensil, untuk tiap klien garkan
3. Terapis memintak
klien menggambar apa
saja sesuai dengan yang
diinginkan saat ini.
4. Sementara klien
mulai menggambar, Meneri
terapis berkeliling dan ma kertas dan
memberi penguatan pensil
kepada klien untuk terus
menggambar. Jangan Menden
mencela klien garkan dan
5. Setelah semua memperhatikan
klien selesai menggambar,
terapis meminta masing-
masing klien untuk Mengga
memperlihatkan dan mbar
menceritakan gambar
yang dibuatnya kepada
klien lain. Yang harus
diceritakan adalah gambar
apa dan apa makna
gambar tersebut menurut
klien
6. Kegiatan poin e
dilakukan sampai semua
klien mendapat giliran Menden
7. Setiap kali klien garkan dan
selesai menceritakan memperhatikan
gambarnya, terapis
mengajak klien lain
bertepuk tangan
Menden
garkan dan
memperhatikan
Menden
garkan dan
memperhatikan
3. 5 Menit c. Terminasi
1. Evaluasi
Terapis menyakan Mendengarkan dan
perasaan klien setelah memperhatikan
mengikuti TAK
Terapis memberikan
pujian atas Mendengarkan dan
keberhasilan kelompok memperhatikan
2. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan
klien untuk Menden
mengekspresikan garkan dan
perasaan melalui memperhatikan
gambar
3. Kontrak yang akan
datang
Menyepakati TAK
yang akan datang
Menyep
akati memasukan
kejadwal kegiatan
harian
Menyepakati waktu
dan tempat
Menyepakati kontrak
G. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Leader : Hendri Ubaidillah
Fasilitator : Heldyan
klien.
TAK
STIMULASI SENSORI MENGGAMBAR
Kemampuan memberi respons terhadap menggambar
1. Mengikuti kegiatan
dari awal sampai
akhir
2. Menggambar
sampai selesai
3. Menyebutkan
gambar apa
4. Menceritakan
makna gambar
H. PROSES EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Peserta 4 orang
Setting tempat sesuai dengan rencana
Peserta dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir dengan
tertib
2. Evaluasi Proses
Klien tidak meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung
Klien dapat mengikuti peraturan yang telah ditetapkan
Klien berpartisipasi aktif dalam kegiatan dan dapat memberikan
tanggapan tentang kegiatan dan manfaat kegiatan
Pengorganisasian dapat terlaksana sesuai rencana
3. Evaluasi Hasil
4 peserta mampu mempraktekkan cara menghardik dengan tepat
4 peserta mampu mengungkapkan bagaimana perasaannya setelah
menghardik.
BAB IV
PEMBAHASAN
A.Pelaksanaan
TAK
STIMULASI SENSORI MENGGAMBAR
Kemampuan memberi respons terhadap menggambar
Senin, 16 Desember 2019 jam 09.00 – 09.30 Wita di ruang makan ruang Punai
1. Mengikuti kegiatan √ √ √ √
dari awal sampai
akhir
2. Menggambar √ √ √ ×
sampai selesai
3. Menyebutkan √ √ × ×
gambar apa
4. Menceritakan √ √ × ×
makna gambar
Pembahasan :
Kegiatan diikuti oleh 4 orang pasien yang memenuhi kriteria inklusi, satu oarng
pasien tidak menggambar sampai selesai, dua orang pasien tidak dapat
menyebutkan gambar apa, dua orang tidak dapat menceritakan makna gambar,
satu orang berbicara sendiri
TAK
STIMULASI SENSORI MENGGAMBAR
Kemampuan memberi respons terhadap menggambar
Selasa, 17 Desember 2019 jam 10.00 – 10.30 Wita di ruang makan ruang Punai
No Nama Klien
Aspek yang Ny.F NY.N NY.D NY.DW
dinilai
1. Mengikuti kegiatan √ √ √ √
dari awal sampai
akhir
2. Menggambar √ √ √ √
sampai selesai
3. Menyebutkan √ √ √ √
gambar apa
4. Menceritakan √ √ √ √
makna gambar
Pembahasan :
Kegiatan diikuti oleh 4 orang pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Semua
pasien dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir, semua pasien
menggambar sampai selesai, semua pasien dapat menyebutkan gambar apa,
semua pasien dapat menceritakan makna gambar, semua pasien mengatakan
sangat senang dan dapat berkomunikasi dengan baik, semua pasien
mengatakan tidak mengalami halusinasi.
TAK
STIMULASI SENSORI MENGGAMBAR
Kemampuan memberi respons terhadap menggambar
Rabu, 18 Desember 2019 jam 14.00 – 14.30 Wita di ruang makan ruang Punai
1. Mengikuti kegiatan √ √ √ √
dari awal sampai
akhir
2. Menggambar √ √ √ √
sampai selesai
3. Menyebutkan √ √ √ √
gambar apa
4. Menceritakan √ √ √ √
makna gambar
Pembahasan :
Kegiatan diikuti oleh 4 orang pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Semua
pasien dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir, semua pasien
menggambar sampai selesai, semua pasien dapat menyebutkan gambar apa,
semua pasien dapat menceritakan makna gambar, semua pasien mengatakan
sangat senang dan dapat berkomunikasi dengan baik, semua pasien
mengatakan tidak mengalami halusinasi.
B. Faktor Pendukung
Pasien kooperatif
C. Faktor Penghambat
D. Evaluasi Kegiatan
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Terapi aktivitas kelompok merupakan timulasi sensori adalah upaya
untuk menstimulasi semua pancaindera (sensoori) agar memberi respon
yang adekuat. Tujuannya adalah agar klien dapat berespon terhadap
stimulus pancaindera yang diberikan. Aktivitas Stimulasi sensori dapat
berupa stimulus terhadap penglihatan, pendengaran dan lain-lain, seperti
gambar, video, tarian, dan nyanyian. Klien yang mempunyai indikasi TAK-
Stimulasi Sensori adalah klien isolasi sosial, menarik diri, harga diri
rendah,halusinasi yang disertai dengan kurang komunikasi verbal.
B. SARAN
Berkesenian dapat dapat menjadi sarana bagi pasien
mengekspresikan emosi dan kondisi kejiwaan mereka. Seni dapat
menjadi salah satu media terapi yang mampu memberikan konstribusi
positif terhadap proses rehabilitasi gangguan kejiwaan. TAK dengan
menggambar dapat memberikan dampak positif bagi pasien karena
pasien dapat mengekpresikan perasaan dan emosinya lewat gambar.
TAK stimulasi sensori dengan menggambar bisa dikombinasikan dengan
menyanyi atau dengan mendengarkan musik sehingga hasil yang
diharapkan bisa lebih maksimal.
Terapi aktivitas kelompok sudah sepantasnya masuk dalam standar
asuhan keperawatan jiwa dan menjadi integral dalam standar asuhan
keperawatan jiwa khususnya pada tindakan keperawatan jiwa yang
diberikan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan jiwa utamanya di
ruang rawat inap rumah sakit jiwa. Dengan demikian menjadi kewajiban
perawat untuk memberikan terapi aktivitas kelompok secara rutin sesuai
dengan kebutuhan di berbagai tatanan pelayanan kesehatan jiwa dan
menjadikannya sebagai bagian dari budaya profesional sehingga dapat
meningkatkan citra dan mutu pelayanan keperawatan jiwa bagi pasien dan
keluarganya.
DAFTAR PUSTAKA
Haura: Aji, R.P. 2017. Upaya meningkatkan sosialisasi dengan melatih berkenalan pada klien
Anovianti SR. 2008. Terapi seni melalui melukis pada pasien Skizofrenia dan ketergantungan
narkoba. ITB J. Vis. Art & Des ; 2 (1): 72-84
Candra, I Wayan, dkk. 2014. Terapi Okupasi Aktivitas menggambar terhadap Perubahan
Halusinasi pada pasien Skizofrenia. Jurnal Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar.
Chambala, A. 2008. Anxiety and art therapy: treatment in the public eye. Journal of Art Therapy
Assocation vol 25(4).
G.C & Neale Davison J.M. 2006.Psikologi Abnormal. Jakarta: PT. Raja. Grafindo Persada.
Durand, V. M, Barlow, D.H. 2007. Essentials of Abnormal Psychology. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya.Jakarta: PT. Nuh Jaya.
Sadock, Benjamin james dan Sadock, Virginia Alcott.2010. Gangguan ansietas. Dalam : Kaplan &
Sadock buku ajar psikiatri klinis. Ed Ke-2.Jakarta:EGC.
Keliat, Budi Anna. 2009. Proses KeperawatanJiwa.Jakarta: ECG. Kemenkes RI. 2012. Jakarta:
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI 2012; (online),
(www.litbang.depkes.go.id,diakses tanggal 18 Desember 2019).
Norsyehan, et.al. 2015. Terapi melukis terhadap kognitif pasien skizofreniaDi rumah sakit
Prabowo, Eko. 2014. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.
Susana, S.A d & Hendarsih, S. 2011. Terapi Modalitas: Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Tirta I Gusti Rai & Putra Risdianto Eka. 2008. Terapi Okupasi pada Pasien Skizofrenia di Rumah
Sakit Jiwa Provinsi Bali.
Sarah dan Nida Ul Hasanat. 2010. Kajian Teoritis Pengaruh Art Therapy dalam Mengurangi
Kecemasan pada Penderita Kanker. "Buletin psikologi fakultas psikologi universitas gadjah mada
Volume 18, no. 1.
Yosep, I., Puspowati, N. N., & Sriat, A. 2010. Pengalaman Traumatik Penyebab Gangguan Jiwa
(Skizofrenia) Pasien di Rumah Sakit Jiwa Cimahi. Kedokteran Bandung Volume 41 No. 4.
Ekstraksi Data dan Critical Appraisal
Penelitian Sampel
Hasil Level
No ( peneliti & (karakteristik,ukuran, Desain/seleksi responden Intervensi Komenta
temuan/kesimpulan penelitian
waktu ) setting)
1. Khoirun Nuha, Sampel penelitian ini Jenis penelitian ini adalah - Perkenalan diri kepada - Sebelum diberi Metode Keterbatas
Desi Ariyana sebanyak 2 orang yang menggunakan desain pasien dan keluarga aktivitas menggambar observasi
Fakultas Ilmu diambil dengan teknik Descriptive Study - Jelaskan tujuan sebagian besar pasien (Nursalam - Jumlah
Keperawatan purposive sampling. - Menilai tingkat halusinasi mengalami frekwensi 2003) (Level harusnya
dan Kesehatan Kriteria Inklusi : (sekelompok subyek di halusinasi 10-15 kali III) untuk
Universitas - Pasien dengan Halusinasi obsevasi sebelum dan sehari digenera
Muhammadiyah - Pasien bersedia dilakukan sesudah dilakukan - Setelah diberi aktivitas - Tidak
Semarang penelitian intervensi) menggambar mencant
2018 Kriteria Eksklusi : - Pasien duduk santai dan frekwensi halusinasi penelitia
- Pasien tidak kooperatif nyaman di tempat duduk, menurun menjadi 8 - Waktu
“Aplikasi Terapi - Pasien tidak bersedia di bebas dari rasa sakit, kali sehari hanya 1
Okupasi teliti lapar dan ngantuk. - Tingkat halusinasi
Aktivitas - Menggambar Gambar pasien dengan
Menggambar selama 3 hari sesuai halusinasi dapat Kekuatan
Terhadap keinginan pasien (15-30 diturukan - Kriteria
Perubahan menit)/hari jelas
Halusinasi Pada - Mengukur Frekwensi
Pasien Halusinasi dalam 1 hari
Halusinasi Di - Gunakan ceklist penilaian
Puskesmas yang sama.
Nalumsari”
Penelitian
( peneliti &
waktu )
2 Febriana Sartika Sampel yang diambil Metode Penelitian Quasi - Peneliti memperkenalkan - Berdasarkan Hasil 1. Metode Kekuatan
Sari, Rizqy sebanyak 10 Experiment dengan pre test- diri kepada pasien . analisis, maka dapat Analisa - Waktu
Lukmanul responden dibagi post test with control grup - Jelaskan tujuan disimpulkan bahwa (Level III). selama 1
Hakim,Irna menjadi 2, kelompok - Mengukur tingkat pada kelompok - Kriteria
Kartika kontrol 5 responden keparahan gejala control menunjukkan jelas
STIKES dan kelompok schizoprenia (alat ukur penurunan gejala - Alat uku
Kusuma Husada intervensi 5 responden yang sama antara group positif dan negatif
Surakarta yang dirawat di ruang kontrol dan eksperimen sebesar 30,2 poin Keterbatas
2018 Srikandi RSJD Dr.Arif menggunakan PANSS - Pada kelompok - Jumlah
Zainudin Surakarta EC) perlakuan kurang b
Art Drawing - Pasien duduk santai dan menunjukkan - Tidak
Therapy Efektif Kriteria inklusi : nyaman di tempat duduk, penurunan gejala penelitia
Menurunkan - Pasien dengan bebas dari rasa sakit, positif dan negatif
Gejala Negatif diagnosis lapar dan ngantuk. sebesar 49,4 poin
Dan Positif Schizoprenia. - Mengggambar selama 3 - Terjadi penurunan
Pasien - Pasien stabil hari sesuai keinginan yang signifikan pada
Schizoprenia - Pasien di rawat di pasien (15-30 menit)/hari kelompok perlakuan
Di RSJD Arif ruang Srikandi RSJD - Ukur tingkat keparahan dibandingkan dengan
Zainudin Dr.Arif Zainudin gejala Schizoprenia kelompok kontrol
Surakarta Surakarta. setelah mengambar sebesar 0,015
dengan PANSS EC sedangkan pada
Kriteria Eksklusi : setelah menggambar kelompok perlakuan
- Pasien dengan 0,017 (⍺ 0,05)
gaduh gelisah
- Pasien tidak bersedia
menggambar.
BAB III
PENUTUP
C. SIMPULAN
Terapi aktivitas kelompok merupakan timulasi sensori adalah upaya untuk menstimulasi semua pancaindera
(sensoori) agar member respon yang adekuat. Tujuannya adalah agar klien dapat berespon terhadap stimulus
pancaindera yang diberikan. Aktivitas Stimulasi sensori dapat berupa stimulus terhadap penglihatan, pendengaran dan
lain-lain, seperti gambar, video, tarian, dan nyanyian. Klien yang mempunyai indikasi TAK-Stimulasi Sensori adalah klien
isolasi sosial, menarik diri, harga diri rendah yang disertai dengan kurang komunikasi verbal.
D. SARAN
Terapi aktivitas kelompok sudah sepantasnya masuk dalam standar asuhan keperawatan jiwa dan menjadi
integral dalam standar assuhan keperawatan jiwa khususnya pada tindakan keperawatan jiwa yang diberikan pada
berbagai tatanan pelayanan kesehatan jiwa utamanya di ruang rawat inap rumah sakit jiwa. Dengan demikian menjadi
kewajiban perawat untuk memberikan terapi aktivitas kelompok secara rutin sesuai dengan kebutuhan di berbagai
tatanan pelayanan kesehatan jiwa dan menjadikannya sebagai bagian dari budaya profesional sehingga dapat
meningkatkan citra dan mutu pelayanan keperawatan jiwa bagi pasien dan keluarganya.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat,Budi Anna. 2004. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok. Jakara: EGC
Arifin, Yasir. 2009. Terapi Kelompok. 23 Mei 2009. Arifin Yasir: Blog (Diakses 28 April 2012).
http://httpyasirblogspotcom.blogspot.com/2009/05/terapi-kelompok.html
Candra et al. n.d. Eksistensi Terapi Aktivitas Kelompok dalam Tindakan Keperawatan Jiwa. (Diakses 28 April 2012).
http://kumpulanmaterikeperawatan.blogspot.com/2011/05/laporan-terapi-aktivitas kelompok.html