Anda di halaman 1dari 4

3.

Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1. Nyeri akut (D.0077) Setelah dilakukan intervensi keperawatan Manajemen nyeri (I.08238)
berhubungan dengan agen selama ….. jam maka tingkat nyeri Observasi
pencedera fisiologis menurun, dengan kriteria hasil: 1. identifikasi lokasi, karakteristik,
1. Keluhan nyeri menurun durasi frekuensi, kualitas, intensitas
2. tampak meringis menurun nyeri
3. sikap protektif menurun 2. Identifikasi skala nyeri
4. gelisah menurun 3. identifikasi respons nyeri non verbal
5. kesulitan tidur menurun 4. identifikasi faktor yang memperberat
6. frekuensi nadi membaik dan memperingan nyeri
7. tekanan darah membaik 5. identifikasi pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri
6. identifikasi pengaruh nyeri pada
kualitas hidup
Terapeutik
7. Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyer
8. kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
9. fasilitas istirahat dan tidur
10. pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
11. jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
12. jelaskan strategi meredakan nyeri
13. anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
14. Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
15. Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
2. Gangguan Mobilitas fisik Setelah dilakukan intervensi keperawatan Dukungan Ambulasj ( I.06171)
(D.0054) berhubungan dengan selama ….. jam maka mobilitas fisik Observasi
kekakuan sendi meningkat , dengan kriteria hasil: 1. Identifikasi adanya nyeri atau
1. Pergerakan ekstremitas meningkat keluhan fisik lainya
2. kekuatan otot meningkat Terapeutik
3. tentang gerak (ROM) meningkat 2. Fasilitas aktivitas ambulasi
4. Nyeri menurun dengan alat bantu (mis. tongkat,
5. kecemasan menurun kruk)
6. kaku sendi menurun 3. Libatkan keluarga untuk
7. gerakan tidak terkoordinasi menurun membantu pasien dalam
8. gerakan terbatas menurun meningkatkan ambulasi
9. kelemahan fisik menurun Edukasi
4. Jelaskan tujuan dan prosedur
ambulasi
5. Anjurkan melakukan ambulasi
dini
6. Ajarkan ambulasi sederhana yang
harus dilakukan (mis. berjalan
dari tempat tidur ke kursi roda,
berjalan dari tempat tidur ke
kamar mandi, berjalan sesuai
toleransi)
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan fase ketika perawat mengimplementasikan rencana
keperawatan. Implementasi terdiri atas melakukan dan mendokumentasikan
tindakan yang merupakan tindakan keperawatan khusus yang diperlukan untuk
melaksanakan intervensi. Penatalaksanaan nyeri adalah pengurangan nyeri sampai
pada tingkat kenyamanan yang dapat diterimapasien. Penatalaksanaan tersebutterdiri
dari dua tipe dasar tindakan keperawatan yaitu farmakologi dan nonfarmakologi
(Kozier et al., 2010). Tindakan- tindakan pada intervensi keperawatan terdiri atas
observasi, terapeutik,edukasi, dankolaborasi (Tim Pokja SIKIDPP PPNI, 2018).
Implementasi ini akan mengacu pada SIKI yang telah dibuat pada rencana
keperawatan.

5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menilai keberhasilan
rencanatindakanyang telahdilaksanakan. Apabila hasil yang diharapkan belum
tercapai, intervensi yang sudah ditetapkan dapat dimodifikasi. Evaluasi dapat
berupa struktur, proses dan hasil evaluasi terdiri dari evaluasi formatif yaitu
menghasilkan umpan balik selama program berlangsung. Sedangkan evaluasi
sumatif dilakukan setelah program selesai dan mendapatkan informasi efektifitas
pengambilan keputusan. Evaluasiasuhankeperawatan didokumentasikandalambentuk
SOAP (subjektif, objektif, assessment, planning) (Achjar, 2012).

Anda mungkin juga menyukai