Pengkajian
a. Identitas
1) Identitas pasien berupa nama, alamat, umur, status, agama, pe
ndidikan, pekerjaan,
tanggal lahir, nomor RM, diagnosa medis, jenis kelamin.
2) Identitas pengguang jawab berupa nama,alamat, tanggallahir, stat
us, agama,pendidikan, pekerjaan, hubungan denganpasien, jenis kela
min.
b. Riwayat kesehatan
1) Keluhanutama
Keluhanutama yang dirasakan pasien.
2) Riwayat penyakit sekarang
Pengkajian kondisikesehatan pasien saatini.
3) Riwayat kesehatan dahulu
Pengkajian riwayat penyakit di masa lalu yang berhubungan kodisi
kesehatan saat ini
4) Riwayat kesehatankeluarga
Pengkajian riwayat penyakit keluarga, misalnya tentang ada atau
tidaknyariwayat alergi, stroke, penyakit jantung,diabetes
melitus.
c. Pengkajian fungsional Gordon
Perubahan pola kebutuhan dasar manusia sebelum sakit dan
sesudah sakit
1) Pola persepsi dan pemeliharaankesehatan
2) Pola nutrisi
3) Pola eliminasi
4) Pola istirahat dantidur
5) Pola personal hygiene
6) Pola aktivitas
7) Pola kognitif dan persepsi
8) Polakonsep diri
9) Pola hubungan dan peran
10) Pola seksual dan reproduksi
11) Pola penanganan masalah stress
12) Polakeyakinan dan nilai-nilai
d. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum dan kesadaran umum
2) Tandatanda vital berupa tekanan darah,nadi, pernapasan, suhu
3) Pemeriksaan head to toe
e. Pemeriksaan penunjang
1) Tes kehamilan dengan hasil positif
bila janin masih hidup, bahkan 2-3 minggu stelah kehamilan.
2) Pemeriksaan doppler atau USG untuk menentukan apakah jani
n masih hidup
3) Pemeriksaankadar fibrinogen darahpadamissed abortion
2. Diagnosa Keperawatan
(SDKI DPP PPNI. 2017 Edisi 1)
a. Nyeri akut b.d agen pendera fisiologis
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
keperawatan Hasil
Nyeri akut b.d Setelah Manajemen Nyeri
agen pencedera diberikan Observasi
fisiologis asuhan . lokasi, karakteristik, durasi,
keperawatan frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
selama 2x24 . Identifikasi skalanyeri
jam
. Identifikasirespon nyeri nonverbal
diharapkan
. Identifikasi faktor yang
nyeri menurun memperberat dan memperingan
dengan kriteria nyeri
hasil: Identifikasi pengetahuan dan
a. Keluhan
nyeri keyakinan tentangnyeri
menurun . Identifikasipengaruh
budayaterhadap
b. Tampak meringis
menurun respon nyeri
c. Sikap protektif . Identifikasi pengaruh nyeri
menurun pada
kualitas hidup
d. Gelisah menurun
. Monitor keberhasilan
e. Kesulitan tidur terapi komplementer yang
menurun sudahdiberikan
f. Frekuensi nadi . Monitor efek samping
membaik penggunaan analgetik
g. Tekanan darah Terapeutik
membaik
. Berikan teknik non
farmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (mis. TENS,
hypnosis, akupresur, terapi
musik, biofeedback, terapipijat,
aroma terapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
. Controllingkunganyang
memperberat rasa nyeri (mis.
Suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
. Fasilitasiistirahat dantidur
. Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
. Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicunyeri
. Jelaskan strategimeredakannyeri
. Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
. Anjurkan menggunakan
analgetik secaratepat
. Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangirasanyeri
Kolaborasi
. Kolaborasi pemberian
analgetik,jika perlu
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan fase ketika perawat mengimplementasikan rencana keperawatan.
Implementasi terdiri atas melakukan dan mendokumentasikan tindakan yang merupakan tindakan
keperawatan khusus yang diperlukan untuk melaksanakan intervensi. Penatalaksanaan nyeri adalah
pengurangan nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat diterimapasien. Penatalaksanaan
tersebutterdiri dari dua tipe dasar tindakan keperawatan yaitu farmakologi dan nonfarmakologi (Kozier et
al., 2010). Tindakan- tindakan pada intervensi keperawatan terdiri atas observasi, terapeutik,edukasi,
dankolaborasi (Tim Pokja SIKIDPP PPNI, 2018). Implementasi ini akan mengacu pada SIKI yang telah
dibuat pada
rencana keperawatan.
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menilai keberhasilan rencanatindakanyang
telahdilaksanakan. Apabila hasil yang diharapkan belum tercapai, intervensi yang sudah ditetapkan
dapat dimodifikasi. Evaluasi dapat berupa struktur, proses dan hasil evaluasi terdiri dari evaluasi formatif
yaitu menghasilkan umpan balik selama program berlangsung. Sedangkan evaluasi sumatif dilakukan
setelah program selesai dan mendapatkan informasi efektifitas pengambilan keputusan.
Evaluasiasuhankeperawatan didokumentasikandalambentuk
SOAP (subjektif, objektif, assessment, planning) (Achjar, 2012).