Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN TUMOR


TULANG
Pengkajian Kasus
An.Y merupakan anak yang aktif di sekolah. An.Y 5 tahun yang lalu
mengeluh panas pada tungkai kanan yang disertai nyeri. Karena merasa
terganggu, kemudian An.Y dibawa ke RS dan dilakukan biopsy, hingga
dirawat di ruang orthopedic. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan,
ditemukan benjolan pada tungkai sebesar bola tenis, kulit sekitar
benjolan memerah. An.Y mengatakan nyeri terus menerus seperti
ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 9 (dari 1-10) dan sesekali pasien
meringis kesakitan dan menangis. Pasien juga cemas karena ia tidak
dapat melakukan aktivitas secara mandiri, pasien melakukan aktivitas
dengan bantuan keluarganya. Setelah melakukan operasi, 2 tahun yang
lalu mengalami keluhan yang sama, hingga 3 bulan terakhir kondisinya
semakin menurun, sakitnya menjalar ke seluruh tubuh.
Pengkajian:
a. Identitas Klien
1) An Y, umur: 5 tahun, jenis kelamin: Perempuan, alamat
rumah: Komplek X, suku bangsa: Sunda, agama: Islam, Pendidikan: SD,
pekerjaan: Pelajar dan
identitas orang tua: Tn. A dan Ny: S
2) Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
.P: Pasien An. Y mengeluh panas pada tungkai kanan yang disertai nyeri
Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: Nyeri awal dirasakan pada tungkai kanan dan saat ini dirasakan
menjalar ke seluruh tubuh
S: Skala nyeri 9 (dari 1-10)
T: Nyeri dirasakan terus menerus
b. Riwayat Tumbuh Kembang
Setelah menjalani operasi, 2 tahun yang lalu, pertumbuhan pasien
mengalami keterlambatan
c. Riwayat Psikososial
Pasien mengatakan bahwa orang tua sangat memberikan perhatian
kepadanya
d. Riwayat Hospitalisasi
Orang tua pasien mengatakan ingin anaknya Kembali sehat seperti sedia
kala dan akan terus memberikan dukungan dan segala upaya akan
dilakukan demi kesembuhan anak
e. Riwayat Aktifitas Sehari-hari
Pasien mengatakan nafsu makan menurun sehingga makan dan minum
jadi lebih sedikit, ditandai dengan porsi makan habis ¼ porsi. Pasien juga
cemas karena ia tidak dapat melakukan aktivitas secara mandiri, pasien
melakukan aktivitas dengan bantuan keluarganya.
C. PEMERIKSAAN FISIK
An.Y
Keadaan Umum
Tanda – tanda Vital:
Tensi : 110/70 mmHg. Nadi : 98x/menit
RR : 28x/menit. Suhu : 38⁰C
Pemeriksaan Fisik Head to Toe
1. Kepala
Bentuk dan ukuran kepala : bentuk simetris dan tidak ada
luka
Pertumbuhan rambut : warna hitam, bergelombang,
tebal, dan agak kotor
Kulit kepala : bersih tidak ada ketombe
1. Wajah
a. Mata
Mata simetris, penglihatan baik tidak memakai kaca
mata, konjungtiva anemis, sklera putih, pupil kontriksi
terhadap cahaya
b. Hidung
Fungsi penciuman normal, tidak ada sekret, tidak ada
nyeri sinus, tidak ada polip, tidak ada napas cuping
hidung
c. Mulut
Bibir tampak kering, mukosa kering, lidah merah
muda, gigi bersih tidak ada flek
d. Gigi
Jumlah gigi 32, bersih, tidak ada karies
e. Telinga
Fungsi pendengaran baik, bentuk simetris, tidak ada
serumen, tidak ada nyeri
1. Leher
Simetris, tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada
pembengkakan kelenjar getah bening
2. Dada (thorax)
a. Paru-paru : bentuk simetris, adanya retraksi dinding dada,
tidak ada luka, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan,
terdapat bunyi sonor, tidak ada suara napas tambahan,
vesikuler
b. Jantung : bentuk simetris, tidak ada
benjolan/pembengkakan, tidak ada nyeri tekan, suara jantung
redup, reguler, S1,S2, suara jantung resonan
1. Abdomen
Bentuk simetris, tidak ada luka, bising usus 8x/menit,
suara timpani, tidak terdapat nyeri tekan
1. Genitalia
Daerah genital bersih, tidak ada luka, tidak ada
tanda infeksi, tidak terpasang kateter.
2. Anus dan rectum
Tidak ada hemoroid
3. Ekstremitas
a. Atas : skala kekuatan otot pada ekstremitas
atas sinistra dan dextra yaitu masing-masing 4,
ditandai dengan kurang mampu menggenggam kuat
b. Bawah : skala kekuatan otot pada ekstremitas
bawah sinistra dan dextra yaitu 3, ditandai dengan
salah satu kaki tidak bisa berjalan
c. Kuku : warna merah muda pucat, panjang,
bersih, tidak ada edema, dan utuh
d. Capillary refill : cepat
1. Integumen
Warna kulit pasien sawo matang, lembab, dan bersih
Terdapat benjolan di tungkai sebesar bola tenis dan
sekitarnya memerah
Analisa Data
NO KELOMPOK DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Data subyektif : Kondisi muskoloskletal Nyeri kronis
- P: Pasien An. Y mengeluh kronis (perkembangan CA)
panas pada tungkai kanan yang
disertai nyeri
Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: Nyeri awal dirasakan pada
tungkai kanan dan saat ini
dirasakan menjalar ke seluruh
tubuh
S: Skala nyeri 9 (dari 1-10)
T: Nyeri dirasakan terus
menerus
 
Data obyektif :
- Kekuatan otot ekstremitas
bawah 3
- Salah satu kakinya tidak bisa
berjalan
- Terdapat benjolan di tungkai
kanan sebesar bola tenis
- Suhu 38⁰C
- Aktivitas terbatas
2. Data Subjektif : Nafsu makan menurun Defisit Nutrisi
- Pasien mengatakan nafsu
makan menurun sehingga
makan dan minum jadi
lebih sedikit
Data Objektif :
- porsi makan habis ¼ porsi.
3. Data Subjektif : Menurunnya kemampuan Gangguan mobilitas fisik
mobilitas fisik
- Pasien mengatakan cemas
karena ia tidak dapat
melakukan aktivitas secara
mandiri
Data Objektif :
- Pasien tampak melakukan
aktivitas dengan bantuan
keluarganya.
Prioritas Diagnosa
Keperawatan
1. Nyeri kronis b/d Kondisi muskoloskletal
kronis (perkembangan CA)
2. Defisit Nutrisi b/d Nafsu makan
menurun
3. Gangguan mobilitas fisik b/d
Menurunnya kemampuan mobilitas
fisik
Perencanaan Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi

1. Nyeri kronis b/d Kondisi Setelah mendapatkan asuhan Intervensi utama: Manajemen nyeri
muskoloskletal kronis perawatan selama 3X24 jam Tindakan
(perkembangan CA) diharapkan tingkat nyeri • Observasi
berkurang sampai dengan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, duraasi,
hilang. frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi skala nyeri
• Keluhan nyeri 3. Identifkasi respon nyeri non verbal
• Meringis 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan
• Gelisah memperingan nyeri
• Kesulitan tidur 5. Identifkasi pengetahuan dan keyakinan tentang
• Perasaan depresi nyeri
• Perasaan takut mengalami 6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon
cedera berulang nyeri
• anoreksia 7. Identifikasi pengaruh nyeri terhadap pada
kualitas hidup
8. Monitor keberhasilan terapi komplomenter yang
sudah diberikan
9. Monitor efek samping penggunaan analgetik
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi

• Terapeutik
1. Berikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis: TENS, Hipnosis,
akupresur, terapi music, biofeedback, terapi pijat,
aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/ dingin, terapi bermain).
2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
(mis: suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan).
3. Fasilitasi intirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
• Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetic secara tepat
5. Anjurkan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
• Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetic, jika perlu
Pelaksanaan Keperawatan
No. Tgl Dan Waktu Implementasi Keperawatan Dan Respons Nama dan TTD
DK Perawat
1. 29/03/2022 • Observasi
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, duraasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
2. Mengidentifikasi skala nyeri
3. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
4. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5. Mengidentifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
6. Mengidentifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
7. Mengidentifikasi pengaruh nyeri terhadap pada kualitas hidup
8. Memonitor keberhasilan terapi komplomenter yang sudah diberikan
9. Memonitor efek samping penggunaan analgetic
No. Tgl Dan Waktu Implementasi Keperawatan Dan Respons Nama dan TTD
DK Perawat
1. 29/03/2022 • Terapeutik
1. Memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis:
TENS, Hipnosis, akupresur, terapi music, biofeedback, terapi pijat, aroma
terapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/ dingin, terapi
bermain).
2. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis: suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan).
3. Memfasilitasi intirahat dan tidur
4. Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
• Edukasi
1. Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
3. Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Menganjurkan menggunakan analgetic secara tepat
5. Menganjurkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
• Kolaborasi
1. Melakukan kolaborasi pemberian analgetic, jika perlu
Catatan Perkembangan
No DK Tanggal dan Waktu Catatan Perkembangan Nama dan TTD Perawat
(SOAP)

1 29/03/2022 S: Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang sedikit


O: Bengkak masih tampak, kemerahan tampak berkurang,
ekspresi meringis kesakitan berkurang, pasien tampak lebih
tenang
A: Masalah teratasi Sebagian
P: Intervensi lanjutkan

Anda mungkin juga menyukai