Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA
PASIEN DENGAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

A. Pengkajian
1. Identiatas
a. Identitas pasien
Di dalam identitas hal-hal yang perlu di kaji antara lain
nama pasien, alamat pasien, umur pasien, jenis kelamin,
agama, tanggal masuk ruma sakit penting untuk di kaji
untuk melihat perkembangan dari pengobatan,
penanggung jawab pasien agar pengobatan dapat di
lakukan dengan persetujuan dari pihak pasien dan petugas
kesehatan.
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekaran
Apakah ada gejala: keputihan tidak biasa jumlah banyak atau terus keluar
warna tidak biasa, rasa gatal, bau busuk amis atau asam. Apakah nyeri
saat BAK, apakah keluar nana(abses) dari alat kelamin, apakah ada
pembengkakan kelenjar lipat paha, nyeri perut bagian bawah, apakah ada
daging atau kutil pada alat kelamin, gangguan menstruasi, kapan terjadi
haid terakhir (sedang haid sekarang atau sedang hamil)
b. Riwayat Kesehatan keluarga
(adakah riwayat penyakit yang sama diderita oleh anggota keluarga yang
lain atau riwayat penyakit lain baik bersifat genetis maupun tidak).
Apakah ada anggota keluarga yang juga pernah terkena penyakit menular
seksual sebelumnya atau penyakit degeneratif yang kronis.
c. Riwayat penyakit terdahulu
Riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh
pasien, apakah klien ada riwayat terkena penyakit menular seksual.
Faktor resiko (pasien sendiri bukan pasangannya) lebih dari satu pasangan
seksual dalam satu bulan terakhir, hubungan seksual dengan pekerja seks
dalam 1 bulan terakhir, mengalami 1 atau lebih episode PMS dalam 1
tahun terakhir, pekerjaan suami beresiko tinggi.

3. Pemeriksaan Fisik
a. Sistem integument
Kulit : biasanya terdapat lesi. Berupa papula, makula, postula.
b. Kepala : Biasanya terdapat nyeri kepala
c. Mata : Pada sifilis kongenital terdapat kelainan pada mata (kujungtivitis)
d. Hidung : Pada stadium III dapat merusak tulang rawan pada hidung dan
palatum.
e. Telinga : Pada sifilis kengenital dapat menyebabkan ketulian.
f. Mulut : Pada sifilis kongenital, gigi Hutchinson (incisivus I atas kanan dan
kiri bentuknya seperti obeng).
g. Leher : Pada stadium II biasanya terdapat nyeri leher.
h. Sistem Pernafasan : kelelahan terus menerus, kaku kuduk,
malaise. Tanda (kelemahan, perubahan tanda-tanda vital)
i. Sistem kardiovaskuler : Kemungkinan adanya hipertensi, arteriosklerosis
dan penyakit jantung reumatik sebelumnya.
j. Sistem penceranaan : Biasanya terjadi anorexia pada stadium
k. Sistem musculoskeletal : Pada neurosifilis terjadi athaxia.
l. Sistem Neurologis : Biasanya terjadi parathesia.
m. Sistem perkemihan : penurunan berkemih, nyeri pada saat
kencing, kencing keluat nanah. Tanda : kencing bercampur
nanah, nyeri pada saat kencing.
n. Sistem Reproduksi : kutil didaerah vulva,vagina,anus dan servik
4. Pengkajian 11 fungsional gordon
a. Pola persepsi kesehatan manajemen kesehatan
Tanyakan pada klien bagaimana pandangannya tentang penyakit yang
dideritanya dan pentingnya kesehatan bagi klien?, Kaji apakah klien
merokok atau minum alkohol?, Apakah klien mengetahui tanda dan gejala
penyakitnya?
b. Pola persepsi kesehatan manajemen kesehatan
Tanyakan pada klien bagaimana pandangannya tentang penyakit yang
dideritanya dan pentingnya kesehatan bagi klien? Kaji apakah klien
merokok atau minum alkohol? Apakah klien mengetahui tanda dan gejala
penyakitnya?
c. Pola eliminasi
Kaji bagaimana pola miksi dan defekasi klien apakah mengalami
gangguan? Kaji apakah klien menggunakan alat bantu untuk eliminasi
nya? Apakah klien merasakan nyeri saat BAK dan BAB?, Apakah
penyakit ini mengganggu kenyamanan saat BAK dan BAB?, Biasanya
klien mengalami gejala: penurunan berkemih, nyeri pada saat kencing,
kencing keluar Nanah., Tanda: kencing bercampur nanah,nyeri pada saat
kencing.
d. Pola aktivas latihan
Kaji bagaimana klien melakukan aktivitasnya sehari-hari sebelum
menghadapi pembedahan, apakah klien dapat melakukannya sendiri atau
malah dibantu keluarga?, Apakah aktivitas terganggu karena penyakit
yang dihadapinya?, Biasanya klien mengalami gejala: kelelahan terus-
menerus, kaku kuduk, malaise, Tanda: kelemahan, perubahan tanda- tanda
vital (tekanan darah kadang-kadang naik)
e. Pola istirahat tidur
Kaji perubahan pola tidur klien, berapa lama klien tidur dalam sehari?,
Apakah klien mengalami gangguan dalam tidur, seperti nyeri ?

f. Pola kognitif persepsi


Kaji tingkat kesadaran klien, apakah klien mengalami gangguan pada
panca indra?, Bagaimana kemampuan berkomunikasi, memahami serta
berinteraksi klien terhadap orang lain?
g. Pola kognitif persepsi
Kaji tingkat kesadaran klien, apakah klien mengalami gangguan pada
panca indra?, Bagaimana kemampuan berkomunikasi, memahami serta
berinteraksi klien terhadap orang lain?
h. Pola kognitif persepsi
Kaji tingkat kesadaran klien, apakah klien mengalami gangguan pada
panca indra?, Bagaimana kemampuan berkomunikasi, memahami serta
berinteraksi klien terhadap orang lain?
i. Pola kognitif persepsi
Kaji tingkat kesadaran klien, apakah klien mengalami gangguan pada
panca indra?, Bagaimana kemampuan berkomunikasi, memahami serta
berinteraksi klien terhadap orang lain?
j. Pola reproduksi dan seksualitas
Kaji pasien, apakah saat berhubungan memakai alat pelindung?
Apakah klien mengganti-ganti pasangannya?
k. Pola koping dan toleransi stress
Kaji apa yang biasa dilakukan klien saat ada masalah?
Biasanya klien akan mengalami stres dan depresi karena penyakitnya,
takut tidak diterima dalam masyarakat
l. Pola nilai dan kepercayaan
Kaji bagaimana pengaruh agama terhadap klien menghadapi penyakitnya?
Apakah ada pantangan agama dalam proses penyembuhan klien?, Kaji
bagaimana pengaruh agama terhadap klien menghadapi pembedahan?
B. Diagnose keperawatan
1. Nyeri Akut b/ kerusakan jaringan
2. Resiko tinggi infeksi
3. Gangguan intergritas kulit b/d adanya ulkus pada genetalia

C. Intervens
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Nyeri akut berhubungan NOC : NIC :


dengan: Pain Level, Lakukan pengkajian nyeri secara
Agen injuri (biologi, kimia, pain komprehensif termasuk lokasi,
fisik, psikologis), kerusakan control, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
jaringan comfort dan faktor presipitasi
level Observasi reaksi nonverbal dari
Setelah dilakukan ketidaknyamanan
tinfakan keperawatan Bantu pasien dan keluarga untuk
selama . Pasien tidak mencari dan menemukan dukungan
mengalami nyeri, dengan Kontrol lingkungan yang dapat
kriteria hasil: mempengaruhi nyeri seperti suhu
Mampu mengontrol ruangan, pencahayaan dan kebisingan
nyeri (tahu penyebab Kurangi faktor presipitasi nyeri
nyeri, mampu Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menggunakan tehnik menentukan intervensi
nonfarmakologi untuk Ajarkan tentang teknik non farmakologi:
mengurangi nyeri, napas dala, relaksasi, distraksi,
mencari bantuan) kompres hangat/ dingin
Melaporkan bahwa Berikan analgetik untuk mengurangi
nyeri berkurang dengan nyeri: ...
menggunakan Tingkatkan istirahat
manajemen nyeri Berikan informasi tentang nyeri seperti
Mampu mengenali nyeri penyebab nyeri, berapa lama nyeri
(skala, intensitas, akan berkurang dan antisipasi
frekuensi dan tanda ketidaknyamanan dari prosedur
nyeri) Monitor vital sign sebelum dan sesudah
Menyatakan rasa pemberian analgesik pertama kali
nyaman setelah nyeri
berkurang
Tanda vital dalam
rentang normal
Tidak mengalami
gangguan tidur
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Risiko infeksi NOC : NIC :


Immune Status Pertahankan teknik aseptif
Faktor-faktor risiko : Knowledge : Infection Batasi pengunjung bila perlu
- Prosedur Infasif control Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
- Kerusakan jaringan dan Risk control tindakan keperawatan
peningkatan paparan Setelah dilakukan Gunakan baju, sarung tangan sebagai
lingkungan tindakan keperawatan alat pelindung
- Malnutrisi selama pasien tidak
- Peningkatan paparan Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai
mengalami infeksi dengan petunjuk umum
lingkungan patogen dengan kriteria hasil:
- Imonusupresi Gunakan kateter intermiten untuk
Klien bebas dari tanda
- Tidak adekuat pertahanan menurunkan infeksi kandung kencing
dan gejala infeksi
sekunder (penurunan Hb, Tingkatkan intake nutrisi
Menunjukkan
Leukopenia, penekanan Berikan terapi
kemampuan untuk
respon inflamasi) mencegah timbulnya antibiotik:.................................
- Penyakit kronik infeksi Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik
- Imunosupresi Jumlah leukosit dalam dan lokal
- Malnutrisi Pertahankan teknik isolasi k/p
batas normal
- Pertahan primer tidak Inspeksi kulit dan membran mukosa
Menunjukkan perilaku
adekuat (kerusakan kulit,
hidup sehat terhadap kemerahan, panas, drainase
trauma jaringan,
Status imun, Monitor adanya luka
gangguan peristaltik)
gastrointestinal, Dorong masukan cairan
genitourinaria dalam Dorong istirahat
batas normal Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan
gejala infeksi
Kaji suhu badan pada pasien
neutropenia setiap 4 jam

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Kerusakan integritas kulit NOC : NIC : Pressure Management


berhubungan dengan : Tissue Integrity : Skin and Anjurkan pasien untuk menggunakan
Eksternal : Mucous Membranes pakaian yang longgar
- Hipertermia atau Wound Healing : primer Hindari kerutan pada tempat tidur
hipotermia dan sekunder Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih
- Substansi kimia Setelah dilakukan dan kering
- Kelembaban tindakan keperawatan Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien)
- Faktor mekanik selama.. kerusakan setiap dua jam sekali
(misalnya : alat yang integritas kulit pasien Monitor kulit akan adanya kemerahan
dapat menimbulkan luka, teratasi dengan kriteria Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada
tekanan, restraint) hasil:
derah yang tertekan
- Immobilitas fisik Integritas kulit yang
Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
- Radiasi baik bisa
- Usia yang ekstrim Monitor status nutrisi pasien
dipertahankan
- Kelembaban kulit (sensasi, elastisitas, Memandikan pasien dengan sabun dan
- Obat-obatan temperatur, hidrasi, air hangat
Internal : pigmentasi) Kaji lingkungan dan peralatan yang
- Perubahan status Tidak ada luka/lesi menyebabkan tekanan
metabolik pada kulit Observasi luka : lokasi, dimensi,
- Tonjolan tulang Perfusi jaringan baik kedalaman luka, karakteristik,warna
- Defisit imunologi Menunjukkan cairan, granulasi, jaringan nekrotik,
- Berhubungan dengan pemahaman dalam tanda-tanda infeksi lokal, formasi
dengan perkembangan proses perbaikan traktus
- Perubahan sensasi kulit dan mencegah Ajarkan pada keluarga tentang luka dan
- Perubahan status nutrisi terjadinya sedera perawatan luka
(obesitas, kekurusan) berulang Kolaburasi ahli gizi pemberian diae
- Perubahan status cairan Mampu melindungi TKTP, vitamin
- Perubahan pigmentasi kulit dan Cegah kontaminasi feses dan urin
- Perubahan sirkulasi mempertahankan Lakukan tehnik perawatan luka dengan
- Perubahan turgor kelembaban kulit dan steril
(elastisitas kulit) perawatan alami Berikan posisi yang mengurangi tekanan
Menunjukkan pada luka
DO: terjadinya proses
- Gangguan pada bagian penyembuhan luka
tubuh
- Kerusakan lapisa kulit
(dermis)
- Gangguan permukaan
kulit (epidermis)

Anda mungkin juga menyukai