Anda di halaman 1dari 17

RESUME KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA PASIEN Ny.

R YANG
MENGALAMI ARTRITIS REUMATOID DENGAN INTERVENSI
KOMPRES HANGAT JAHE MERAH DAN BACK MASSAGE

OLEH :

PANDE PUTU OKTAPIANA


NIM : 209012454

PROGRAM STUDI NERS PROGRAM PROFESI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
2021

1
RESUME KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA PASIEN Ny. R YANG
MENGALAMI ARTRITIS REUMATOID DENGAN INTERVENSI
KOMPRES HANGAT JAHE MERAH DAN BACK MASSAGE

Nama Mahasiswa : Pande Putu Oktapiana


NIM : 209012454
Nama Ruangan : Rumah Pasien
Tanggal : 5 Maret 2021

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Lansia R
No. Rekam Medis :-
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : 31 Desember 1955
Umur : 66 Tahun
Agama : Hindu
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Petani
Pendidikan Terakhir : Tidak Sekolah
Alamat Rumah : Br Dajan Rurung, Batubulan Kangin
Orang yang dekat dihubungi : Tn. S
Hubungan dengan klien : Anak
Tanggal masuk ke RS :-

B. KEADAAN UMUM
Pasien mengeluh nyeri kumat sejak 5 hari sebelum pengkajian, pasien
mengatakan nyeri terasa seperti ada tekanan, pasien mengatakan nyeri terasa di lutut
kaki hingga ke jari – jari kaki, skala nyeri 4, pasien mengatakan nyeri hilang timbul
semakin terasa pada pagi dan malam hari serta bila kaki terpapar sesuatu yang dingin.
Pasien mengatakan rasa nyeri yang dirasakan sangat mengganggu aktivitas pasien
seperti berpindah dan saat ingin mandi. Pasien mengatakan bila ingin berpindah harus
menggunakan alat bantu tongkat atau kursi, dan terkadang pasien memanggil cucunya
atau anaknya untuk membantu dalam mobilisasi.

C. KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh nyeri pada kaki

D. DATA FOKUS
DS : Pasien mengatakan nyeri terasa seperti ada tekanan, pasien mengatakan nyeri
terasa di lutut kaki hingga ke jari – jari kaki, skala nyeri 4, pasien mengatakan
nyeri hilang timbul semakin terasa pada pagi dan malam hari serta bila kaki
terpapar sesuatu yang dingin

2
DO : Pasien tampak meringis dan sesekali memegangi kakinya

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri Akut berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan pasien mengatakan
nyeri terasa seperti ada tekanan, pasien mengatakan nyeri terasa di lutut kaki hingga ke
jari – jari kaki, skala nyeri 4, pasien mengatakan nyeri hilang timbul semakin terasa
pada pagi dan malam hari serta bila kaki terpapar sesuatu yang dingin. Pasien tampak
meringis dan sesekali memegangi kakinya

F. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Nyeri Akut Setelah dilakukan asuhan MANAJEMEN NYERI
berhubungan keperawatan selama 30 Observasi
dengan proses menit 3 x pertemuan dalam 1. lokasi, karakteristik, durasi,
penyakit seminggu. Diharapkan nyeri frekuensi, kualitas, intensitas nyeri,
menurun dengan kriteria skala nyeri
hasil: 2. Identifikasi respon nyeri non verbal
1. Mampu menuntaskan 3. Identifikasi faktor yang memperberat
aktivitas secara mandiri dan memperingan nyeri
2. Keluhan nyeri menurun 4. Identifikasi pengetahuan dan
dengan skala nyeri dengan keyakinan tentang nyeri
rentang 0-2 5. Identifikasi pengaruh nyeri pada
3. Tidak ada sikap protektif kualitas hidup
terhadap area nyeri 6. Monitor keberhasilan terapi
4. Tidak ada gelisah komplementer yang sudah diberikan
5. Tidak mengalami 7. Monitor efek samping penggunaan
kesulitan tidur analgetik
6. Frekuensi nadi kembali Terapeutik
normal (60-100x/menit) 1. Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (terapi
back massage dan kompres hangat
jahe merah 1 x sehari dalam 3
pertemuan dengan durasi 10 menit)
2. Control lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri

3
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyri secara
mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu

G. IMPLEMENTASI
Hari/ No Implementasi Evaluasi
TGL Dx
Jumat, 1 1. mengidentifikasi lokasi, DS : Pasien mengatakan nyeri terasa
5-3- karakteristik, durasi, frekuensi, seperti ada tekanan, pasien
2021 kualitas, intensitas nyeri, skala nyeri, mengatakan nyeri terasa di lutut kaki
16.00 Identifikasi faktor yang hingga ke jari – jari kaki, skala nyeri
memperberat dan memperingan 4, pasien mengatakan nyeri hilang
nyeri timbul semakin terasa pada pagi dan
2. Memonitor keberhasilan terapi malam hari serta bila kaki terpapar
komplementer yang sudah diberikan sesuatu yang dingin seperti saat
berjalan dilantai keramik
DO : Pasien tampak meringis, pasien
tampak memegangi kedua kakinya.
3. Memberikan teknik nonfarmakologis
DS : Pasien mengatakan merasa lebih
untuk mengurangi rasa nyeri (back nyaman setelah diberikan kompres
massage dan kompres hangat jahe hangat jahe merah dan terapi back
merah selama 10 mnt) massage
DO : Pasien tampak kooperatif, pasien
diberikan tindakan kompres hangat
dan tekhnik back massage
4. Menjelaskan penyebab, periode, dan DS : Pasien mengatakan sudah mulai
pemicu nyeri paham dengan nyeri yang dirasakan
DO : Pasien tampak kooperatif
5. Menjelaskan strategi meredakan DS : Pasien mengatakan sudah mulai
nyeri (memberi edukasi penggunaan mengerti cara meredakan nyeri
alas kaki atau kaos kaki saat berjalan secara mandiri, pasien mengatakan
terutama pada lantai keramik) akan menggunkan alas kaki atau
laos kaki saat berjalan, pasien
mengatakan tetap ingin dibantu
untuk sementara dalam menangani
rasa nyerinya sampai pasien mampu

4
melakukan secara mandiri
DO : pasien tampak kooperatif dalam
mengikuti prosedur Back Massage
dalam dan kompres hangat jahe
merah

H. EVALUASI
No Evaluasi Paraf
1 S : Pasien mengatakan rasa nyerinya sudah berkurang, dengan skala saat evaluasi Okta
1, pasien mengatakan akan selalu melakukan kompres hangat jahe merah dan
teknik nafas dalam saat nyerinya timbul kembali serta tambahan back
massage dari cucunya, pasien mengatakan akan selalu menggunakan sandal
atau kaos kaki bila berjalan dilantai keramik
O : Pasien tampak kooperatif, pasien tidak tampak meringis
A : Tujuan tercapai, Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien, lanjutkan pemberian kompres hangat jahe merah
dan back massage bila nyeri timbul

5
Lampiran:

1. PEGKAJIAN KHUSUS LANSIA


a. BARTHEL INDEKS
Item yang
NO Skor Nilai
dinilai
1 Makan 0 = Tidak mampu
(Feeding) 1 = Butuh bantuan memotong, mengoles mentega, dll 1
2 = Mandiri
2 Mandi 0 = Tergantung dengan orang lain
1
(Bathing) 1 = Mandiri
3 Perawatan diri 0 = Membutuhkan bantuan orang lain
(Grooming) 1 = Mandiri dalam perawatan muka, rambut, gigi, dan 0
bercukur
4 Berpakaian 0 = Tergantung dengan orang lain
(Dressing) 1 = Sebagian dibantu (missal mengancing baju) 1
2 = Mandiri
5 Buang air kecil 0= Inkontinensia atau pakai kateter dan tidak terkontrol
(Bladder) 1 = Kadang inkotinensia (maks, 1x 24 jam) 2
2 = Kontinensia (teratur untuk lebih dari 7 hari)
6 Buang air 0 = Inkontinensia (tidak teratur atau perlu enema)
besar (Bowel) 1 = Kadang inkotinensia (sekali seminggu) 2
2 = Kontinensia (teratur)
7 Penggunaan 0 = Tergantung bantuan orang lain
toilet 1= Membutuhkan bantuan, tapi dapat melakukan beberapa
2
hal sendiri
2 = Mandiri
8 Transfer 0 = Tidak mampu
1 = Butuh bantuan untuk bisa duduk (2 orang)
2
2 = Bantuan kecil (1 orang)
3 = Mandiri
9 Mobilitas 0 = Imobilitas (tidak mampu)
1 = Menggunakan kursi roda
2 = Berjalan dengan bantan satu orang 3
3= Mandiri (meskipun menggunakan alat bantu seperti
tongkat)
10 Naik turun 0 = Tidak mampu
tangga 1 = Membutuhkan bantuan (alat bantu) 1
2 = Mandiri
Hasil : 12-19 : Ketergantungan Ringan

6
b. PENGKAJIAN KOGNITIF
1) Short Protable Mental Status Questioner (SPMSQ)
Skore
No Pertanyaan Jawaban
+ -
+ 1 Tanggal berapa hari ini? 5 Maret 2021
+ 2 Hari apa sekarang? Jumat
+ 3 Apa nama tempat ini? Bale Dangin
+ 4 Berapa nomor telepon Anda? -
Dimana alamat Anda? Br Dajan
(tanyakan bila tidak memiliki telepon) Rurung
+ 5 Berapa umur Anda? 69 Tahun
+ 6 Kapan Anda lahir? Tahun 1952
+ 7 Siapa Presiden Indonesia sekarang? Jokowi
+ 8 Siapa Presiden sebelumnya? Jokowi
+ 9 Siapa nama Ibu Anda? Ibu Jro M
+ 10 Berapa 20 dikurangi 3? (Begitu seterusnya Positif
sampai bilangan terkecil)

ahanungsi
Hasil : Fungsi Intelektual Utuh

2) MMSE (Mini Mental Status Exam)


Nilai Nilai Pertanyaan
maksimum pasien
Orientasi
5 5 (tahun) (musim) (tanggal) (hari) (bulan apa sekarang?)
5 5 Dimana kita: (Negara bagian) (wilayah) (kota) (rumah
sakit) (lantai)?
Registrasi
3 3 Sebutkan nama 3 objek : 1 detik untuk mengatakan
masing-masing. Beri 1 poin untuk setiap jawaban yang
benar (Sepeda, Pohon Kamboja, Kucing)
Perhatian dan kalkulasi
5 5 Seri 7’s 1 poin untuk setiap kebenaran. Berhenti setelah 5
jawaban. Berganti eja “kata” ke belakang
Nilai Nilai Pertanyaan
maksimum pasien
Mengingat
3 3 Meminta untuk mengulang ketiga objek di atas. Berikan 1
poin untuk setiap kebenaran
Bahasa
9 9 Nama pensil dan melihat (2 poin)
Mengulang hal berikut : tidak ada jika, dan atau tetapi (1

7
poin)
Nilai total = 30 (Normal)
c. PENGKAJIAN STATUS EMOSIONAL
No Pertanyaan Harapan Jawaban
Jawaban Pasien
Tahap 1
1 Apakah klien mengalami kesulitan tidur ? Tidak Tidak
2 Apakah klien sering merasa gelisah? Tidak Kadang-
kadang
3 Apakah klien sering murung dan menangis sendiri ? Tidak Tidak
4 Apakah klien sering was-was atau khawatir ? Tidak Tidak
Tahap 2
1 Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari satu kali Tidak Ada
dalam satu bulan?
2 Ada atau banyak pikiran? Tidak Tidak
3 Ada masalah atau gangguan dengan keluarga lain? Tidak Tidak
4 Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter? Tidak Tidak
5 Cenderung mengurung diri? Tidak Tidak
Hasil : Masalah Emosional Positif (+)

d. PENGKAJIAN DEPRESI (menggunakan Geriatric Depression Scale)


No Item Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah Bapak/ Ibu sekarang ini merasa puas dengan 
kehidupannya?
2 Apakah Bapak/ Ibu telah meninggalkan banyak kegiatan 
atau kesenangan akhir-akhir ini?
3 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa hampa/ kosong di 
dalam hidup ini?
4 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa bosan? 
5 Apakah Bapak/ Ibu merasa mempunyai harapan yang 
baik di masa depan?
6 Apakah Bapak/ Ibu merasa mempunyai pikiran jelek yang 
mengganggu terus menerus?
7 Apakah Bapak/ Ibu memiliki semangat yang baik setiap 
saat?
8 Apakah Bapak/ Ibu takut bahwa sesuatu yang buruk akan 
terjadi pada Anda?
9 Apakah Bapak/ Ibu merasa bahagia sebagian besar 
waktu?
10 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa tidak mampu berbuat 
apa- apa?
11 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa resah dan gelisah? 
12 Apakah Bapak/ Ibu lebih senang tinggal dirumah 
daripada keluar dan mengerjakan sesuatu?
13 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa kawatir tentang masa 

8
depan?
14 Apakah Bapak/ Ibu akhir – akhir ini sering pelupa? 
15 Apakah Bapak/ Ibu pikir bahwa hidup Bapak/ Ibu 
sekarang ini menyenangkan?
16 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa sedih dan putus asa? 
17 Apakah Bapak/ Ibu merasa tidak berharga akhir-akhir ini? 
18 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa kawatir tentang masa 
lalu?
19 Apakah Bapak/ Ibu merasa hidup ini mengembirakan? 
20 Apakah sulit bagi Bapak/ Ibu untuk memulai kegiatan 
yang baru?
21 Apakah Bapak/ Ibu merasa penuh semangat? 
22 Apakah Bapak/ Ibu merasa situasi sekarang ini tidak ada 
harapan?
23 Apakah Bapak/ Ibu berpikir bahwa orang lain lebih baik 
keadaanya daripada Bapak/ Ibu?
24 Apakah Bapak/ Ibu sering marah karena hal- hal yang 
sepele?
25 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa ingin menangis? 
26 Apakah Bapak/ Ibu sulit berkonsentrasi? 
27 Apakah Bapak/ Ibu merasa senang waktu bangun tidur di 
pagi hari?
28 Apakah Bapak/ Ibu tidak suka berkumpul di pertemuan 
sosial?
29 Apakah mudah bagi Bapak/ Ibu membuat suatu 
keputusan?
30 Apakah pikiran Bapak/ Ibu masih tetap mudah dalam 
memikirkan sesuatu seperti dulu?
Hasil: Skor 0-10 : Menunjukkan tidak depresi

e. PENGKAJIAN RISIKO JATUH


1) Pengakjian dengan menggunakan skala MORSE
Tgl 15-2 16-2 17-2
No Item Penilaian Jam 16.00 16.00 16.00
Skor IA 1 2 3 4
1 Usia 1 1 1
a. Kurang dari 60 0
b. Lebih dari 60 1
c. Lebih dari 80 2
2 Defisit Sensoris 1 1 1
a. Kacamata bukan bifokal 0
b. Kacamata bifokal 1
c. Gangguan pendengaran 1

9
d. Kacamata multifokal 2
e. Katarak/ glaukoma 2
f. Hamper tidak melihat/ buta 3
3 Aktivitas 2 2 2
a. Mandiri 0
b. ADL dibantu sebagian 2
c. ADL dibantu penuh 3
4 Riwayat Jatuh 1 1 1
a. Tidak pernah 0
b. Jatuh < 1 tahun 1
c. Jatuh < 1bulan 2
d. Jatuh pada saat dirawat sekarang 3
5 Kognisi 0 0 0
a. Orientasi baik 0
b. Kesulitan mengerti perintah 2
c. Gangguan memori 2
d. Kebingungan 3
e. Disorientasi 3
6 Pengobatan dan Penggunaan Alat 0 0 0
Kesehatan
a. >4 jenis pengobatan 1
b. Antihipertensi/ hipoglikemik/ 2
antidepresan 2
c. Sedative/ psikotropika/narkotika 2
d. Infuse/ epidural/ spinal/ dower
catheter/ traksi
7 Mobilitas 1 1 1
a. Mandiri 0
b. Menggunakan alat bantu berpindah 1
c. Kordinasi/ keseimbangan 2
memburuk 3
d. Dibantu sebagian 4
e. Dibantu penuh/bedrest/nirse assist 4
f. Lingkungan dengan banyak
furniture
8 Pola BAB/BAK 0 0 0
a. Teratur 0
b. Inkotinensia urine/feses 1
c. Nokturia 2
d. Urgensi/frekuensi 3
9 Komorbiditas 0 0 0
a. Diabetes/ penyakit jantung/ stroke/ 2
ISK 2

10
b. Gangguan saraf pusat/ Parkinson 3
c. Pasca bedah 0-24 jam
Total skor 6 6 6
Keterangan
Risiko Rendah 0-7   
Risiko Tinggi 8-13
Risiko Sangat Tinggi ≥ 14
Nama/ paraf ipsp ipsp Ipsp

2) Pengkajian dengan instrumen “THE TIMED UP AND GO” (TUG)


N LANGKAH
O
1 Posisi pasien duduk di kursi
2 Minta pasien berdiri dari kursi, berjalan 10 langkah (3 meter), kembali ke kursi, ukur
waktu dalam detik. Hasil : 14,05 detik (Pasien kesulitan dalam mobilisasi)
Hasil : >12 detik : risiko jatuh tinggi

f. DIAGNOSA YANG MUNCUL


1) Nyeri kronis
2) Gangguan Mobilitas Fisik
3) Defisit Perawatan Diri
4) Resiko Jatuh

11
2. HASIL RIVIEW ARTIKEL
1) Pengaruh Kompres Hangat Jahe Merah (Zingiber Officinale Roscoe) Terhadap Penurunan Skala Nyeri Artritis Reumatoid Pada Lansia
Di Upt. Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Anak Balita Wilayah Binjai Dan Medan
Peneliti : Sunarti dan Alhuda
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No. 1, Januari 2018, ISSN 2614-4719

2) Pengaruh Terapi Back Massage Terhadap Penurunan Nyeri Rheumatoid Arthritis Pada Lansia
Peneliti : Rizka Mailani Putri
Jurnal Ners Volume 4 Nomor 2 Tahun 2020 Halaman 40 – 46, JURNAL NERS, Research & Learning in Nursing Science :
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/ners

3) Perbedaan Kompres Hangat Jahe Dan Back Massage Terhadap Penurunan Skala Nyeri Ekstrimitas Bawah Pada Lansia Dengan
Rheumatoid Athritis
Peneliti : Ni Kadek Dwi Mas Pujastuti dan I Made Mertha
Community of Publishing in Nursing (COPING), ISSN : 2303-1298, Volume 6, Nomor 2, Agustus 2018

No P I C O
1 Teknik pengambilan sampel Intervensi yang diberikan kepada Perbandingan yang terdapat dalam Hasil dalam penelitian ini
dalam penelitian ini adalah 20 responden berupa kompres penelitian ini hanya berupa hasil menunjukan bahwwa terdapat
dengan teknik Purposive hangat jahe, dimana seluruh pre dan post test dari tindakan pengaruh signifikan peberian
kompres hangat jahe terhadap
Sampling sebanyak 20 lansia reponden pertama dilakukan yang diberikan kepada seluruh
penurunan skala nyeri pada lansia
dari 49 populasi lansia yang pengkajian skala nyeri kemudian responden. yang mengalami Artritis Reumatoid.
merasakan nyeri Artritis seluruh responden diberikan
Reumatoid di UPT. Pelayanan kompres handuk yang sudah
Sosial Lanjut Usia Wilayah direndam dengan air rebusan jahe
Binjai dan Medan Tahun 2015. merah, kompres lakukan pada
Desain penelitian ini adalah persendian ekstremitas bawah
penelitian pre-eksperiment responden semala 20 menit,

12
dengan menggunakan kemudian dilakukan evaluasi skala
rancangan one-group pre–post nyeri.
tes design
2 Sampel sebanyak 30 orang Rancangan penelitian yang Dalam penelitian ini tidak Hasil penelitian ini menunjukkan
menggunakan metode dilakukan ini pada satu kelompok terdapat perbandingan antara bahwa terjadi penurunan nyeri
pengambilan sampel purposive yang diberikan suatu intervensi kelompok kontrol dan kelompok Rheumatoid Arthritis pada lansia di
sampling dari 570 populasi tertentu untuk diamati hasilnya dan intervensi serta perbandingan Wilayah Kerja Puskesmas Kampar
dengan Rheumatoid Arthritis dibandingkan dengan keadaan antara intervensi back massage setelah pemberian terapi back
pada lansia di Wilayah Kerja sebelum dan setelah diberikan dengan intervensi yang lainnya, massage, standar deviasi 0,868,
Puskesmas Kampar Tahun intervensi. Intervensi yang perbandingan yang terdapat dalam didapatkan selisih mean 1, 70 dengan
2020. digunakan dalam penelitian ini penelitian ini hanya berupa hasil P- Value 0, 000.
Desain penelitian ini adalah adalah pemberian terapi back pre dan post test dari tindakan
quasi eksperimental dengan massage selama 30 menit pada yang diberikan kepada seluruh
rancangan one group pretest- lansia yang mengalami nyeri responden.
posttest design. Rheumatoid Arthritis di Wilayah
Kerja Puskesmas Kampar.
3 Populasi dalam penelitian yaitu Penelitian ini memiliki rencana Dalam penelitian ini ditemukan Berdasarkan hasil penelitian yang
seluruh lansia yang mengalami tindakan dimana 30 responden perbandingan tindakan yang telah dilakukan, tindakan kompres
nyeri Rheumatoid Athritis di dibagi menjadi 2 kelompok yaitu diberikan kepada responden hangat jahe dan back massage sama-
Banjar Abasan Singapadu 15 responden akan diberikan dimana responden dibagi menjadi sama dapat menurunkan sensasi
Tengah yang berjumlah 40 intervensi berupa kompres hangat 2 kelompok yaitu kelompok nyeri namun kompres hangat jahe
orang. Sampel dalam penelitian jahe dan 15 reponden diberikan kompres hangat jahe dan lebih efektif dibandingkan back
adalah seluruh lansia yang back massage. Tindakan kompres kelompok back massage. massage dalam penurunan skala
mengalami nyeri Rheumatoid dan back massage diberikan dalam Kemudian dilakukan nyeri.
Athritis di Banjar Abasan dua hari sekali selama 7 kali perbandingan hasil pre dan post
Singapadu Tengah. pertemuan dengan durasi tindakan test dari masing – masing
Desain penelitian ini adalah selama 10 menit. tindakan. Terakhir dilakukan
quasi eksperimental dengan perbandingan intervensi yang

13
rancangan pretest – posttest lebih efektif dalam penurunan
design. skala nyeri antara kompres hangat
jahe dan back massage.

Pembahasan
a. Analisis masalah keperawatan dengan konsep Evidance Based Practice dan konsep kasus terkait ((diceritakan sampai dengan
kenapa memilih intervensi tersebut)
Prevalensi dan insiden penyakit ini bervariasi antara populasi satu dengan lainnya, di Amerika Serikat dan beberapa daerah di Eropa
prevalensi RA sekitar 1% pada kaukasia dewasa, Perancis sekitar 0,3%, Inggris dan Finlandia sekitar 0,8% dan Amerika Serikat 1,1%
sedangkan di Cina sekitar 0,28%. Jepang sekitar 1,7% dan India 0,75%. Insiden di Amerika dan Eropa Utara mencapai 20-50/100000 dan
Eropa Selatan hanya 9-24/100000. Di Indonesia dari hasil survei epidemiologi di Bandungan Jawa Tengah didapatkan prevalensi RA 0,3%
sedang di Malang pada penduduk berusia diatas 40 tahun didapatkan prevalensi RA 0,5% di daerah Kotamadya dan 0,6% di daerah
Kabupaten. Di Poliklinik Reumatologi RSUPN 4 Cipto Mangunkusumo Jakarta, pada tahun 2000 kasus baru RA merupakan 4,1% dari
seluruh kasus baru. Di Poliklinik Reumatologi RS Hasan Sadikin didapatkan 9% dari seluruh kasus reumatik baru pada tahun 2000-2002
(Aletaha et al,2010).
Data epidemiologi di Indonesia tentang penyakit RA masih terbatas. Data terakhir dari Poliklinik Reumatologi RSCM Jakarta
menunjukkan bahwa jumlah kunjungan penderita RA selama periode Januari sampai Juni 2007 sebanyak 203 dari jumlah seluruh kunjungan
sebanyak 1.346 pasien. Nainggolan (2009) memaparkan bahwa provinsi Bali memiliki prevalensi penyakit rematik di atas angka nasional
yaitu 32,6%, namun tidak diperinci jenis rematik secara detail. Sedangkan pada penelitian Suyasa et al (2013) memaparkan bahwa RA
adalah peringkat tiga teratas diagnosa medis utama para lansia yang berkunjung ke tempat pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis di
salah satu wilayah pedesaan di Bali.
Masalah utama yang sering dialami oleh penderita Rheumatoid Arthritis adalah nyeri yang umumnya dirasakan paling berat terjadi
pada pagi hari membaik pada siang hari dan sedikit lebih berat pada malam hari. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan penanganan
untuk menurunkan tingkat nyeri pada penderita Rheumatoid Arthritis. Salah satunya melalui tindakan nonfarmakologi seperti komplementer
yang sangat cocok sebagai terapi pendukung pengobatan farmakologi. Penanganan untuk meredakan nyeri dan ketidaknyamanan yaitu
dengan memberikan berbagai upaya kenyamanan (misalnya kompres panas atau dingin, massage, perubahan posisi, berikan teknik relaksasi,
distraksi) (Brunner & Suddarth, 2013). Dari beberapa terapi komplementer yang telah ada, tindakan komplementer yang dipilih dalam
asuhan kaperawatan pada Ny. R adalah pemberian terapi Back Massage dan kompres hangat jahe merah. Pemilihan terapi tersebut

14
berdasarkan buku Terapi Komplementer Untuk Mahasiswa Keperawatan (Nurul Hidayah, 2018) yang menyatakan tindakan Back Massage
dapat meredakan rasa nyeri pada penderita Rheumatoid Arthritis melalui pemijatan didaerah punggung pasien sehingga terjadi reaksi
relaksasi kepada pasien. Pemberian kompres hangat jahe yang dapat melebarkan pembuluh darah dan melemaskan otot-otot serta persendian
sehingga memberikan kenyamanan pada daerah terutama lutut atau persendian ekstremitas bawah yang merupakan titik utama munculnya
keluhan nyeri pada penderita Rheumatoid Arthritis sehingga sensasi nyeri yang dirasakan berkurang. (Hidayah, 2018). sebagai efek
antispasmodik dari minyak esensial kenanga sehingga meningkatkan saraf parasimpatis dan terjadi vasodilatasi akibat rangsangan slow
stroke back massage serta timbulnya efek relaksasi yang akan merangsang kerja endorphin pada kelenjar pituitary karena efek minyak
esensial kenanga. Efek slow stroke back massage dan juga efek minyak esensial kenanga dapat meningkatkan respon rileks pada responden
dan dapat memberikan efek ganda (Trisnadewi, 2018).

b. Analisis salah satu intervensi dengan konsep Evidance Based Practice


Merumuskan rencana tindakan keperawatan adalah kegiatan spesifik untuk membantu pasien dalam mencapai tujuan dan kriteria
hasil, perencanaan Tindakan keperawatn yaitu observasi, terapeutik dan nursing treatment, penyuluhan atau pendidikan Kesehatan, rujukan
atau kolaborasi. Rasional adalah dasar pemikiran atau alasan ilmiah yang mendasari ditetapkan rencana Tindakan keperawatan
(Deswani,2013)

c. Konsep masalah keperawatan dan Intervensi yang dipilih sesuai hasil review Jurnal
Pada jurnal pertama pemeberian jus kompres hangat jahe, dimana seluruh reponden pertama dilakukan pengkajian skala nyeri
kemudian seluruh responden diberikan kompres handuk yang sudah direndam dengan air rebusan jahe merah, kompres lakukan pada
persendian ekstremitas bawah responden semala 20 menit, kemudian dilakukan evaluasi skala nyeri. Berdasarkan hasil dalam penelitian ini
menunjukan bahwwa terdapat pengaruh signifikan peberian kompres hangat jahe terhadap penurunan skala nyeri pada lansia yang
mengalami Artritis Reumatoid. Dari 20 orang responden mengalami penurunan skala nyeri setelah dilakukan kompres hangat jahe merah
dari skala nyeri sangat berat menjadi nyeri berat 20% (4 orang), nyeri berat menjadi nyeri sedang 30% (6 orang), nyeri sedang ke nyeri
ringan 40.0% (8 orang), dan nyeri ringan 10% (2 orang) ke tidak ada nyeri.
Pada jurnal kedua Intervensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemberian terapi back massage selama 30 menit pada lansia
yang mengalami nyeri Rheumatoid Arthritis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan nyeri Rheumatoid Arthritis pada
lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Kampar setelah pemberian terapi back massage, dimana sebelum pemberian terapi back massage rata-

15
rata nyeri responden adalah 4, 97 (nyeri sedang) dengan standar deviasi 0, 669 dan setelah pemberian terapi back massage rata-rata nyeri
responden turun menjadi 3, 27 (nyeri ringan) dengan standar deviasi 0,868, didapatkan selisih mean 1, 70 dengan P- Value 0, 000.
Pada jurnal ketiga, dimana 30 responden dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 15 responden akan diberikan intervensi berupa kompres
hangat jahe dan 15 reponden diberikan back massage. Tindakan kompres dan back massage diberikan dalam dua hari sekali selama 7 kali
pertemuan dengan durasi tindakan selama 10 menit.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terjadi penurunan skala nyeri setelah
diberikan kompres hangat jahe dengan rata-rata 1,93 dan kisaran penurunan skala nyeri 1-3. Sedangkan pada kelompok yang diberikan back
massage, penurunan skala nyeri setelah diberikan intervensi adalah rata-rata 1,00 dengan kisaran penurunan skala nyeri 0-2. Kompres
hangat jahe dan back massage terbukti efektif dalam menurunkan skala nyeri namun kompres hangat jahe lebih efektif dibandingkan back
massage

16
DAFTAR PUSTAKA
Aletaha D, Neogi T, Silman AJ, Funovits, Felson T, Bingham III CO et al. 2010. Rematoid
Arthritis Classification Criteria An American College of Rheumatology/European
League Against Rheumatism Collaborative Initiative. Arthritis Rheum, vol.62,
pp.2569 – 81

Hidayah & Nisak. 2018. Buku Ajar Terapi Komplementer Untuk Mahasiswa Keperawatan
(Evidence Base Practise). Yohyakarta : Samudra Biru

Nainggolan, Olwin. 2009. Prevalensi dan Determinan Penyakit Rematik di Indonesia. Maj
Kedokt Indon, vol.59, no.12, pp.588-594

Pujastuti. 2018. Perbedaan Kompres Hangat Jahe Dan Back Massage Terhadap Penurunan
Skala Nyeri Ekstrimitas Bawah Pada Lansia Dengan Rheumatoid Athritis.
Community of Publishing in Nursing (COPING), ISSN : 2303-1298, Volume 6,
Nomor 2, Agustus 2018

Rizka. 2020. Pengaruh Terapi Back Massage Terhadap Penurunan Nyeri Rheumatoid
Arthritis Pada Lansia. Jurnal Ners Volume 4 Nomor 2 Tahun 2020 Halaman 40 –
46, JURNAL NERS, Research & Learning in Nursing Science :
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/ners

Sunarti. 2018. Pengaruh Kompres Hangat Jahe Merah (Zingiber Officinale Roscoe)
Terhadap Penurunan Skala Nyeri Artritis Reumatoid Pada Lansia Di Upt.
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Anak Balita Wilayah Binjai Dan Medan.
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No. 1, Januari 2018, ISSN 2614-4719

Suyasa, I.G.P.D., Krisnandari, A.A.I.W., Onajiati NWU. 2013. Keluhan-Keluhan Lanjut Usia
Yang Datang Ke Pengobatan Gratis Di Salah Satu Wilayah Pedesaan di Bali.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bali, pp.42-48

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Edisi 1.
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia : Jakarta

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1.
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia : Jakarta
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia : Jakarta

Trisnadewi, N. W., Pramesti, T. A., & Adiputra, I. M. 2018. Efektivitas Slow Stroke Back
Massage Dengan Menggunakan Minyak Esensial Kenangan (Cananga Odorata)
Dan Minyak Esensial Lavender (Lavandula Angustifolia) Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi. Bali Medika Jurnal Vol. 5 No.
2 Tahun 2018. Pp 210-220. ISSN : 2615-7047

17

Anda mungkin juga menyukai