Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Nyeri akut Penyebab Agen cedera fisik (posedur operasi) Gejala dan tanda Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) A. Manajemen nyeri Observasi : 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas intensitas nyeri Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan tingkat nyeri menurun dengan kriteria hasil: 1. Keluhan nyeri 36 a. Mayor Subjektif □ Mengeluh nyeri Objektif □ Tampak meringis □ Frekuensi nadi meningkat □ Sulit tidur b. Minor Subjektif Tidak tersedia Objektif □ Tekanan darah meningkat Kondisi klinis terkait □ Kondisi pembedahan o Glaukoma 2. Identifikasi skala nyeri 3. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri Terapeutik 1. Berikan teknik non farmakologi untuk mengurangui rasa nyeri (relaksasi finger hold) 2. kontrol lingkungan penyebab nyeri Edukasi 1. Anjurkan menggunakan analgetik secra tepat 2. anjurkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri menurun 2. Meringis menurun 3. Kesulitan tidur menurun 4. Frekuensi nadi membaik 5. Tekanan darah membaik 4. Implementasi keperawatan Implementasi keperawatan merupakan tahap keempat dari proses keperawatan. Implementasi keperawatan ialah serangkaian kegatan yang dilakukan oleh perawat dalam membantu pasien selama menjalani perawatan agar mendapatkan hasil yang diharapkan. Implementasi kepeawatan dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat (Hidayat, 2021). Tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien selalu berdasarkan intervensi yang sudah direncanakan berdasarkan SIKI (Tim Pokja SIKI PPNI, 2018), yaitu: a. Mengidentifikasi dan memonitor nyeri yang dirasakan