Pra Operasi
1. Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri (1.08238)
berhubungan asuhan
dengan agen keperawatan, Observasi :
pencidera fisik diharapkan tingkat - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
(D.0077). nyeri menurun, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
kriteria hasil:
- Identifikasi skala nyeri.
- Keluhan nyeri
menurun. - Identifikasi nyeri non verbal.
(L.08066) Teraupetik :
- Berikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri, misal: TENS
(Transcutaneous Electrical Nerve
Stimulation), hipnosis, akupresure, terapi
musik, biofeedback ,terapi pijat,
aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin).
- Kontrol lingkungan yang memperberat
nyeri misal : suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan.
- Fasilitasi istirahat dan tidur.
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri .
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode dan pemicu
nyeri.
- Jelaskan strategi meredakan nyeri.
- Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri.
- Anjurkan menggunakan analgetik secara
tepat.
- Ajarkan eknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri.
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu.
2. Ansietas Setelah dilakukan Reduksi Ansietas (1.09314)
berhubungan asuhan
dengan krisis keperawatan, Observasi
situasional diharapkan - Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
ansietas menurun, (mis.kondisi, waktu, stressor.
(D.0080) kriteria hasil:
- Identifikasi kemampuan mengambil
- Verbalisasi keputusan.
kebingungan
menurun. - Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan
nonverbal)
- Verbalisasi
khawatir akibat Terapeutik
kondisi yang - Ciptakan suasana terapeutik untuk
dihadapi menumbuhkan kepercayaan.
menurun.
- Temani pasien untuk mengurangi
- Perilaku gelisah kecemasan, jika memungkinkan.
menurun.
- Pahami situasi yang membuat ansietas
- Perilaku tegang dengarkan dengan penuh perhatian.
menurun.
- Gunakan pendekatan yang tenang dan
- Konsentrasi
meyakinkan.
membaik.
- Pola tidur - Tempatkan barang pribadi yang
membaik. memberikan kenyamanan.
(L.09093). - Motivasi mengidentifikasi situasi yang
memicu kecemasan.
- Diskusikan perencanaan realistis tentang
peristiwa yang akan datang.
Edukasi
- Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang
mungkin dialami.
- Informasikan secara faktual mengenai
diagnois, pengobatan, dan prognosis.
- Anjurkan keluarga untuk tetap bersama
pasien, jika perlu.
- Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak
kompetitif, sesuai kebutuhan.
- Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi.
- Latih kegiatan pengalihan untuk
mengurangi ketegangan.
- Latih penggunaan mekanisme pertahanan
diri yang tepat.
-Latih relaksasi.
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat antlansietas,
jika perlu.
3. Defisit Setelah dilakukan Edukasi Kesehatan (1.12383)
pengetahuan asuhan
berhubungan keperawatan, Observasi
dengan kurang diharapkan - Identifikasi kesiapan dan kemampuan
terpaparnyainfor pengetahuan menerima informasi.
masi (D.0111). membaik, kriteria
hasil: - Identifikasi faktor-faktor yang dapat
meningkatkan dan menurunkan
- Perilaku sesuai motivasi perilaku hidup bersih dan sehat.
anjuran
meningkat. Teraupetik
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat pengontrol
perdarahan, jika perlu.
- Kolaborasi pemberian produk darah, jika
perlu.
- Kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika
perlu.
Post Operasi
1. Risiko Setelah dilakukan Manajemen Hipotermia (1.14507)
hipotermia asuhan
perioperatif keperawatan, Observasi
dibuktikan diharapkan - Monitor suhu tubuh.
dengan terpapar termoregulasi
suhu ruangan membaik, kriteria - Identifikasi penyebab hipotermia (mis.
rendah hasil: terpapar suhu lingkungan rendah, pakaian
(D.0141). tipis, kerusakan hipotalamus, penurunan
- Menggigil laju metablisme, kekurangan subkutan).
menurun.
- Monitor tanda dan gejala akibat
- Suhu tubuh hipotermia (hipotermia ringan: takipnea,
membaik disatria, menggigil, hipertensi, diuresis;
- Suhu kulit hipotermia sedang: aritmia, hipotensi,
membaik apatis, koagulopati, reflek menurun;
hiptermia berat: oliguria, refleks
(L. 14134). menghilang, edema paru, asam-basa
abnormal).
Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang hangat (mis.
atur suhu ruangan, inkubator).
- Ganti pakaian dan/atau linen yang basah.
- Lakukan penghangatan aktif eksternal
(mis. kompres hangat, kompres botol
hangat, selimut hangat, perawatan metode
kangguru)
- Lakukan penghangatan aktif internal
(mis. infus cairan hangat, oksigen hangat,
lavase peritoneal dengan cairan hangat).
Edukasi
- Anjurkan minum/makan hangat.
2. Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri (1.08238)
berhubungan asuhan
dengan agen keperawatan, Observasi :
pencidera fisik diharapkan - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
(D.0077). tingkat nyeri frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
menurun, kriteria
hasil: - Identifikasi skala nyeri.
- Keluhan nyeri - Identifikasi nyeri non verbal.
menurun.
- Identifikasi faktor yang memperberat dan
- Meringis memperingan nyeri.
menurun.
- Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
- Sikap protektif tentang nyeri.
menurun.
- Identifikasi pengaruh budaya terhadap
- Gelisah respon nyeri.
menurun.
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
- Kesulitan tidur hidup.
menurun.
- Monitor efek samping penggunaan
- Frekuensi nadi analgetik.
membaik.
Teraupetik :
(L.08066)
- Berikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri, misal: TENS
(Transcutaneous Electrical Nerve
Stimulation), hipnosis, akupresure, terapi
musik, biofeedback ,terapi pijat,
aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin).
- Kontrol lingkungan yang memperberat
nyeri misal : suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan.
- Fasilitasi istirahat dan tidur.
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri .
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode dan pemicu
nyeri.
- Jelaskan strategi meredakan nyeri.
- Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri.
- Anjurkan menggunakan analgetik secara
tepat.
- Ajarkan eknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri.
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu.