B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Pengumpulan data klien baik subjektif atau objektif pada gangguan sistem
persyarafan sehubungan dengan cedera kepala tergantung pada bentuk, lokasi, jenis
injuri dan adanya komplikasi pada organ vital lainnya. Data yang perlu di dapati
A. Pengkajian Umum
1. Identitas klien dan keluarga (penanggung jawab) : nama, umur, jenis kelamin,
2. Riwayat keperawatan
tidak ada riwayat terjadi fraktur patologis) dimana terjadinya trauma, jenis
4. Nutrisi
b. Pemeriksaan fisik
bagian tengah yang disebabkan oleh fraktur sekunder bengkak pada jaringan
d. Sirkulasi
Ditunjukkan dengan hipertensi atau hipotensi, tachicardi yang disebabkan
karena respon stress atau hipovolemik, nadi berkurang atau menurun lebih
daerah perlukaan.
e. Neurosensori
Ditunjukkan dengan kehilangan gerakan atau sensasi, spasme otot: kaku atau
f. Rasa nyaman Tiba-tiba nyeri hebat pada tempat luka (mungkin lokasi pada
2. Riwayat keperawatan
a. Riwayat Perjalanan penyakit
- Laserasi
c. Palpasi
- Bengkak, adanya nyeri dan penyebaran
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Adapun diagnosa yang lazim dijumpai pada klien tonsilitis adalah (SDKI, 2017).
a. Nyeri akut berhubungan dengan imflamasi
b. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan proses penyakit
c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri
2. INTERVENSI
1.Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x 24 Manajemen nyeri
agen pencedera fisik. jam diharapkan rasa nyeri berkurang, dengan
Observasi
kriteria hasil:
1. Identifikasi lokasi,
1. Frekuensi nadi membaik
kaarakteristik, durasi,frekuensi,
2. Pola nafas membaik
kualitas, intesietas nyeri
3. Keluhan nyeri menurun
1. Identifikasi skala nyeri
4. Meringis berkurang
2. Identivikasi respon nyeri
5. Gelisah menurun
6. Kusulitan tidur menurun verbal
b.d dengan proses penyakit jam diharapkan gangguan rasa nyaman 1) Identifikasi gejala yang tidak
membaik, dengan kriteria hasil : menyenangkan (Mis, mual, nyeri,
gatal, sesak)
1. Keluhan tidak nyaman menurun 2) Identifikasi pemahaman tentang
2. Gelisah menurun kondisi, situasi dan perasaannya
3) Identifikasi masalah emosional dan
3. Kesejahteraan fisik meningkat spiritual
Terapeutik
4) Berikan posisi yang nyaman
5) Berikan kompres air dingin atau
hangat
6) Ciptakan lingkungan yang nyaman
7) Berikan pemijatan
8) Berikan terapyi akupresur
Edukasi
Observasi
Terapeutik
Edukasi
2. IMPLEMENTASI
3. EVALUASI
DAFTAR PUSTAKA
Wijaya, A.S & Putri, Y.M, 2013, KMB 2 Keperawatan Medikal Bedah, Yogyakarta: Nuha
Medika
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017, Stanadar Diagnosis keperawatan Indonesia Definisi d
an indikator diagnostik, edisi 1 : PPNI
Brunner and Suddarth (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal BedahEdisi 8 volume 3, Ja
karta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.